Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

JINAYAT DAN HIKMAHNYA

Asep Nuroni, S.Pd.I


1. Pembunuhan
Pengertian, Dasar Hukum,
Macam-macamnya dan
Closing Hkmahnya

5. Kaffarat
Pengertian, Macam-
macamnya dan
JINAYAT 2. Penganiayaan
Pengertian, Dasar hukum
Hikmahnya (Tindak Pidana) dan Macam-macamnya

4. Diyat 3. Qishash
Pengertian, Sebab-sebab, Macam- Pengertian, Dasar Hukum, Syarat-
macam dan Hikmahnya syarat dan Hikmahnya
1. PEMBUNUHAN

A. PENGERTIAN PEMBUNUHAN C. MACAM-MACAM PEMBUNUHAN


Pembunuhan secara bahasa adalah Pembunuhan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
menghilangkan nyawa seseorang. Sedangkan 1. Pembunuhan sengaja, yaitu pembunuhan yang telah direncanakan dengan
secara istilah pembunuhan adalah perbuatan menggunakan alat yang mematikan, baik yang melukai atau memberatkan
manusia yang mengakibatkan hilangnya nyawa 2. Pembunuhan seperti sengaja, yaitu pembunuhan yang dilakukan
seseorang baik dengan sengaja ataupun tidak, seseorang tanpa niat membunuh dan menggunakan alat yang biasanya tidak
baik dengan alat yang mematikan atau pun mematikan, namun menyebabkan hilangnya nyawa seseorang
dengan alat yang tidak mematikan.
3. Pembunuhan tersalah, yaitu pembunuhan yang terjadi karena salah satu
dari tiga kemungkinan. Pertama; perbuatan tanpa maksud melakukan
B. DASAR HUKUM kejahatan tapi mengakibatkan kematian, kedua; perbuatan yang mempunyai
Firman Allah Swt surat Al-isra’ ayat 33 : niat membunuh, namun ternyata orang tersebut tidak boleh dibunuh, ketiga ;
perbuatan yang pelakunya tidak bermaksud jahat, tapi akibat kelalaiannya
“Dan janganlah kamu membunuh orang
mengakibatkan kematian seseorang
yang diharamkan Allah (membunuhnya),
kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. D. HIKMAH LARANGAN PEMBUNUHAN
Dan barang siapa dibunuh secara dzalim, Islam menerapkan hukuman bagi pelaku pembunuhan tiada lain
maka sungguh, Kami telah memberi untuk memelihara kehormatan dan keselamatan manusia. Pelaku
kekuasaan kepada walinya, tetapi janganlah tindak pidana pembunuhan diancam dengan hukuman yang setimpal
walinya itu melampaui batas dalam sesuai perbuatannya. Penerapan hukuman berat bagi pembunuh
pembunuhan. Sesungguhnya dia adalah orang dimaksudkan agar tak seorangpun melakukan Tindakan kejahatan
yang mendapat pertolongan”. yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang
2. PENGANIAYAAN
A. PENGERTIAN PENGANIAYAAN C. MACAM-MACAM PENGANIAYAAN
Yang dimaksud pengertian disini adalah perbuatan Penganiayaan dibagi menjadi dua macam
pidana (tindak kejahatan), yang berupa melukai, yaitu penganiayaan berat dan penganiayaan
merusak atau menghilangkan fungsi anggota tubuh. ringan.
B. DASAR HUKUM 1. Penganiayaan berat, yaitu perbuatan
melukai atau merusak bagian badan yang
Perbuatan menganiaya orang lain tanpa alasan
menyebabkan hilangnya manfaat atau fungsi
yang dibenarkan dalam islam dilarang. Dasar hukumya
anggota badan tersebut, seperti memukul
adalah surat Al-maidah ayat 45:
tangan sampai patah, merusak mata sampai
“Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya buta dan lain sebagainya.
(Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata
2. Penganiayaan ringan, yaitu perbuatan
dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan
melukai bagian badan yang tidak sampai
telinga, gigi dengan gigi, dan luka - luka (pun) ada
merusak atau menghilangkan fungsinya
qishashnya (balasan yang sama). Barang siapa
melainkan hanya menimbulkan cacat ringan
melepaskan (hak qishash)nya, maka itu (menjadi)
seperti melukai hingga menyebabkan luka ringan
penebus dosa baginya. Barang siapa tidak memutuskan
perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itulah orang - orang dzalim."
3. QISHASH
A. PENGERTIAN QISHASH C. SYARAT-SYARAT QISHASH
Qishash berasal dari kata Qashasha yang Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku pembunuhan yang akan dikenai
artinya memotong atau berasal dari kata Iqsha yang hukuman qishash. Syarat-syarat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
artinya mengikuti, yakni mengikuti perbuatan si 1. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya (orang yang benar-benar baik).
penjahat sebagai pembalasan atas perbuatannya.
2. Pembunuh sudah baligh dan berakal
Menurut syara’ Qishash ialah hukuman balasan yang
seimbang bagi pelaku pembunuhan maupun 3. Pembunuh bukan bapak (orang tua) dari terbunuh
perusakan atau penghilangan fungsi anggota tubuh 4. Orang yang dibunuh sama derajatnya dengan orang yang membunuh, seperti muslim
orang lain yang dilakukan dengan sengaja. dengan muslim, merdeka dengan merdeka dan hamba dengan hamba.
B. DASAR HUKUM 5. Qishash dilakukan dalam hal yang sama, jiwa dengan jiwa, mata dengan mata, dan
lain sebagainya.
Hukuman mengenai Qishash ini, baik Qishash
pembunuhan maupun qishah anggota badan, D. HIKMAH QISHAH
dijelaskan dalam al -Qur’an surat Al Maidah ayat Hikmah yang dapat dipetik bahwa Islam menerapkan hukuman yang sangat menjaga
45: serta menjaga kehormatan dan keselamatan jiwa manusia. Pelaku perbuatan
“Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya pembunuhan diancam dengan Qishash baik yang terkait pada al-Jinayat ‘alan nafsi
(Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, (tindak pidana pembunuhan) ataupun al-jinayah ‘ala ma dunan nafsi (tindak pidana yang
mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga berupa merusak anggota badan ataupun menghilangkan fungsinya) akan menimbulkan
banyak efek positif
dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka - luka
(pun) ada qishashnya (balasan yang sama). Barang Yang terpenting diantaranya adalah:
siapa melepaskan (hak qishash)nya, maka itu a. Dapat dijadikan suatu pelajaran bahwa keadilan harus ditegakkan.
(menjadi) penebus dosa baginya. Barang siapa tidak
memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan b. Dapat memelihara keamanan dan ketertiban.
Allah, maka mereka itulah orang - orang dzalim." c. Dapat mencegah pertentangan dan permusuhan yang mengundang terjadinya
pertumpahan darah.
4. DIYAT
A. PENGERTIAN DIYAT C. MACAM-MACAM DIYAT
Diyat secara bahasa yaitu denda atau ganti rugi Diyat dibedakan menjadi dua yaitu:
pembunuhan. Secara istilah diyat merupakan sejumlah a. Diyat Mugalladzah atau denda berat. Diyat mugallazah adalah
harta yang wajib diberikan karena tindakan pidana
membayarkan 100 ekor unta yang terdiri; 1) 30 hiqqah ( unta betina berumur
(Jinayat) kepada korban kejahatan atau walinya atau
3-4 tahun ) 2) 30 jadza’ah (unta betina berumur 4-5 tahun ) 3) 40 unta khilfah
kepada pihak terbunuh atau teraniaya.
( unta yang sedang bunting ).
B. SEBAB-SEBAB DIYAT
b. Diyat Mukhaffafah atau denda ringan. Diyat mukhaffafah yang dibayarkan
Diyat wajib dibayarkan karena beberapa sebab kepada keluarga korban ini berupa 100 ekor unta, terdiri dari 1) 20 unta hiqqah
berikut; (unta betina berumur 3-4 tahun), 2) 20 unta jadza’ah (unta betina berumur 4-5
tahun), 3) 20 unta binta makhadh ( unta betina lebih dari 1 tahun), 4) 20 unta
a. Pembunuhan sengaja yang pelakunya dimaafkan
pihak terbunuh (keluarga korban). Dalam hal ini binta labun (unta betina umur lebih dari 2 tahun), dan 20 unta ibna labun (unta
pembunuh tidak diqishash, akan tetapi wajib baginya jantan berumur lebih dari 2 tahun)
menyerahkan diyat kepada keluarga korban. D. HIKMAH DIYAT
b. Pembunuhan seperti sengaja. Hikmah terbesar ditetapkannya diyat adalah mencegah pertumpahan darah
serta sebagai obat hati dari rasa dendam keluarga korban terhadap pelaku
c. Pembunuhan tersalah.
tindak pidana pembunuhan ataupun penganiayaan.
d. Pembunuh lari, akan tetapi identitasnya sudah
Setelah ditelaah secara seksama adalah bahwa keluarga korban mempunyai
diketahui secara jelas. Dalam konteks semisal ini,
diyat dibebankan kepada keluarga pembunuh.
dua pilihan. Pertama; meminta qishash, kedua; memaafkan pelaku tindak
pembunuhan atau penganiayaan dengan kompensasi diyat. Dan saat pilihan
e. Qishash sulit dilaksanakan. Ini terjadi pada Jinayat kedua dipilih keluarga korban, maka secara tidak langsung keluarga korban
‘ala ma dunan nafsi (tindak pidana yang terkait telah mengikhlaskan apa yang telah terjadi, hati mereka menjadi bersih dari
dengan melukai anggota badan atau menghilangkan amarah ataupun rasa dendam yang akan dilampiaskan kepada pelaku tindak
fungsinya). pembunuhan ataupun penganiayaan.
5. KAFFARAT
A. PENGERTIAN KAFARAT
Kata kaffarât diambil dari ‫ ك فر‬artinya menutup, yaitu menutup dosa yang terjadi atau 4. Kaffarat karena membunuh binantang buruan pada saat
disebabkan oleh pelanggaran sumpah, maka bersumpah menjadi sebab bagi kaffarat. berihram.
Dalam al-Qamus al-Fiqhiy karya Sa‟diy Abu Jayb disebutkan makna kafarat sebagai Kaffarat jenis ini adalah mengganti binatang ternak yang seimbang,
berikut, “Sesuatu yang dapat menutupi dari perbuatan dosa seperti bersedekah, berpuasa atau memberi makan orang miskin, atau berpuasa.
dan lain-lain”. 5.Kaffarat melakukan hubungan biologis di siang hari pada bulan
B. MACAM-MACAM KAFFARAT Ramadhan
1. Kaffarat Pembunuhan Kaffarat yang ditetapkan untuk pasangan suami istri yang
melakukan hubungan biologis pada siang hari di bulan Ramadhan sama
Agama Islam sangat melindungi jiwa. Darah tidak boleh ditumpahkan tanpa sebab-
sebab yang dilegalkan oleh syariat. Karenanya, seorang yang membunuh orang lain selain dengan Kaffarat dzihar ditambah qadha sebanyak jumlah hari mereka
dihadapkan pada salah satu dari dua pilihan yaitu; diqishash atau membayar diyat, ia melakukan hubungan biologis di siang hari bulan Ramadhan.
juga diwajibkan membayar Kaffarat. Kaffarat bagi pembunuh adalah memerdekakan 6. Kaffarat karena melanggar sumpah
budak muslim. Jika ia tak mampu melakukannya maka pilihan selanjutnya adalah Kaffarat bagi seorang yang bersumpah atas nama Allah kemudian ia
berpuasa 2 bulan berturut turut. melanggarnya adalah memberi makan 10 fakir miskin, atau memberi
2. Kaffarat Dzihar pakaian kepada mereka, atau memerdekakan budak. Jika ketiga hal
Dzihar adalah perkataan seorang suami kepada istrinya, "kau bagiku seperti punggung tersebut tak mampu ia lakukan, maka diwajibkan baginya puasa 3 hari
ibuku". Pada masa jahiliyyah dzihar dianggap sebagai thalaq. Akan tetapi setelah syariat berturutturut.
Islam turun, ketetapan hukum dzihar yang berlaku di kalangan masyarakat jahiliyyah 3. HIKMAH KAFFARAT
dibatalkan. Syariat Islam menegaskan bahwa dzihar bukanlah thalaq, dan pelaku dzihar
Secara umum, hikmah Kaffarat terangkum dalam 3 pointer berikut;
wajib menunaikan Kaffarat dzihar sebelum ia melakukan hubungan biologis dengan
istrinya. 1. Manusia benar-benar menyesali pebuatan yang keliru, telah
berbuat dosa kepada Allah dan merugikan sesama manusia.
3. Kaffarat Ila’
2. Menuntun manusia agar segera bertaubat kepada Allah atas
Kaffarat Ila’ adalah sumpah suami untuk tidak melakukan hubungan biologis dengan
tindak maksiat yang ia lakukan.
istrinya dalam masa tertentu. Semisal perkataan suami kepada istrinya, "demi Allah aku
tidak akan menggaulimu". Konsekuensi yang muncul karena ila’ adalah suami membayar 3. Menstabilakan mental manusia, hingga ia merasakan ketenangan
Kaffarat ila’ yang jenisnya sama dengan Kaffarat yamı̂ n (Kaffarat melanggar sumpah). diri karena tuntunan agama (membayar Kaffarat) telah ia tunaikan.
Terima Kasih
Semoga bermanfaat….

Anda mungkin juga menyukai