istilah dan definisi) di KB. 2 Menururt bahasa Kisas berasal dari kata al-qishaash dan al-qashash yang mengandung arti mengikuti jejak. Kata tersebut dipakai guna menunjukkan arti suatu hukuman, karena seseorang yang menuntut kisas mengikuti jejak kejahatan dan selanjutnya membalas dengan melukai yang semisalnya. Menurut istilah, kisas merupakan suatu bentuk hukuman balasan yang setimpal untuk pelaku pembunuhan, penghilangan atau perusakan fungsi anggota tubuh dari orang lain yang telah dilakukan dengan sengaja. Hukuman mengenai kisas dijelaskan di dalam QS al- Maidah/5: 45:
Artinya : “Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di di
dalamnya (al-Taurat) bahwasannya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung telinga dengan telinga, gigi dengan gigi dan luka-lukapun ada qishashnya. Barang siapa melepaskan (hak kisasnya) akan melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barang siapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu merupakan orangorang yang zalim.”
2. . SYARAT-SYARAT KISAS
Hukum kisas wajib dilaksanakan Ketika memenuhi
syarat-syarat berikut : a. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya/orang yang benar-benar baik Ketika seorang mukmin membunuh orang kafir, orang murtad, pezina yang sudah menikah, ataupun seorang pembunuh, maka di dalam hal ini hukuman kisas tidak berlaku. b. Pembunuh sudah baligh dan berakal c. Pembunuh bukan bapak (orang tua) dari terbunuh Ketika orang tua membunuh anaknya maka ia tidak di kisas. Rasulullah saw. bersabda:
Artinya :... “Tidak dibunuh (dikisas) seorang bapak (orang
tua) yang membunuh anaknya.” d. Kisas dilakukan di dalam hal yang sama Kisas dilakukan di dalam hal yang sama, jiwa dengan jiwa, mata dengan mata, dan lain sebagainya. Hal ini sesuai firman Allah swt. di dalam QS alMaidah/5: 45
3. MACAM-MACAM KISAS
Kisas dibedakan menjadi dua yaitu macam, yaitu :
a) Kisas pembunuhan atau kisas jiwa Kisas jiwa dikenakan kepada pembunuh sengaja yang telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana disebutkan di atas b) Kisas anggota badan Kisas anggota badan merupakan kisas yang dikenakan kepada pelaku tindak pidana melukai, merusak, atau menghilangkan fungsi anggota badan Jarimah pelukaan/jinayah ‘ala ma duna al-nafs, merupakan Perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan sengaja/tidak sengaja guna melukai/menciderai orang lain atau setiap penganiayaan terhadap badan seseorang dengan memotong anggota tubuh/melukai/memukul sedangkan nyawa dan hidupnya masih eksis. Jarimah pelukaan terbagi kepada 2 macam, yaitu : a) Pelukaan Sengaja Pelukaan sengaja merupakan perbuatan apa saja yang disengaja dilakukan oleh seseorang dengan maksud melawan hukum. b) Pelukan Karena Kesalahan Pelukaan karena kesalahan merupakan perbuatan apa saja yang sengaja dilakukan oleh sese-orang tanpa bermaksud melawan hukum Sanksi kepada pelaku jarimah pelukaan karena kesalahan yaitu diat atau ganti rugi. Penerapan diat/ganti rugi ini disesuaikan dengan bentuk-bentuk pelukaan.
4. PEMBUKTIAN JARIMAH PELUKAAN
Menurut jumhur fukaha pembuktian jarimah pelukaan
merupakan pengakuan, persaksian, dan sumpah Menurut Ibnu Qayyim pembuktian jarimah pelukaan merupakan pengakuan, persaksian, sumpah, dan karinah atau indikasi. Bentuk-bentuk persaksian ini juga digunakan di dalam jarimah hudud yang lain.
5. PEMULIHAN HAK TERPIDANA
Pemulihan hak terpidana dilakukan karena penjatuhan
hukuman kepadanya merupakan di dalam rangka bersangkutan merasakan penderitaan yang dirasakan pihak korban. Bentuk sanksi apaun yang telah dijatuhkan kepada pelaku/terpidana pada pangkal ujungnya merupakan supaya masing-masing pihak dari pelaku dan korban bisa saling memaafkan.
6. HIKMAH HUKUMAN KISAS
Hikmah yang bisa dipetik dari Hukuman Kisas yaitu ;
a) Bisa memberikan pelajaran bagi kita bahwa keadilan harus ditegakkan. b) Bisa memelihara keamanan dan ketertiban c) Bisa mencegah pertentangan dan permusuhan yang mengundang terjadinya pertumpahan darah
7. KONTEKSTUALISASI NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA DI
DALAM MATERI KISAS
Kisas merupakan bentuk sanksi atas tidak kejahatan
pembunuhan dan penginayaan berupa pemberian sanksi yang sama dengan tindak kejahatannya. Sebelum pengadilan menjatuhkan sanksi hukumaan kisas juga mengandung nilai moderasi yaitu i'tidal, dengan menjaga ketidakberpihakan terhadap salah satu diantara dua orang yang mempunyai bersengketa, sehingga hak-hak keduabelah pihak bisa didapatkan. Sebelum menjatuhkan sanksi kisas perlu dilakuakn sebuah mediasi dan penawaran, sekiranya pelaku pembunuhan atau penganiayaan bisa dimaafkan oleh wali kisas melalui musyawarah mufakat maka hal ini juga mengandung nilai syura, musyawarah sebagai bentuk sikap moderasi dalam beragama.
2 Daftar materi pada
KB. 2 yang sulit 1) Tidak ada. dipahami 2) ..........
3 Daftar materi yang
sering mengalami 1. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya miskonsepsi di di 2. Pembunuh bukan bapak (orang tua) dari terbunuh dalam pembelajaran