ZINA
1. Pengertian 2. Status Hukum
3. Alasan Penetapan Hukum
PENYAMUN, 4. Macam-macamnya
PERAMPOK, QODZAF
PEROMPAK 1. Pengertian 2. Hukumnya
3. Syarat Berlakunya
1. Pengertian 2. Hukumnya
4. Gugurnya Qadzaf
3. Hadnya 4. Hikmahnya
HUDU
D
1. Pengertian Miras
Minuman keras adalah salah satu bagian dari khamr, dan secara bahasa khamr mempunyai arti penutup akal.
Sedangkan menurut istilah khamr adalah segala jenis minuman atau yang lainnya yang memabukkan dan
menghilangkan fungsi akal.
berpijak dari pengertian diatas, cakupan dari khamr tidak hanya terkait dengan minuman, akan tetapi segala
sesuatu yang dikonsumsi baik makanan atau minuman yang memabukkan dan membuat manusia tidak sadar,
semisal ganja, heroin, obat bius dan lainnya dapat disebut khamr.
2. Hukum Miras
Meminum minuman keras termasuk dosa besar, dan menghilangkan akal sebab khamr dengan cara yang
dilarang adalah diharamkan oleh semua agama. Barang siapa yang meminum minuman yang memabukkan
dihukum (had) empat puluh kali jilid. Dan boleh melebihkan hingga sebanyak delapan puluh kali dengan jalan
dikenakan ta’zir.
3. Had Minum Khamr (Hukum Minuman Keras)
Sebagaimana ulama telah sepakat akan haramnya khamr, mereka juga sepakat bahwa orang yang meminum
miras wajib dikenai hukuman (had), baik ia mengkonsumsi sedikit atau banyak, sesuai dengan landasan dari hadits
Nabi Muhammad SAW, yang artinya :” Dari Anas bin Malik ra, dihadapkan pada nabi SAW seorang yang telah
meminum khamr, kemudian beliau menjilidnya dengan dua tangkai pelepah kurma kira kira empat puluh kali.”
(Muttafaq alaih)
4. MENCURI
1. Pengertian Mencuri
Secara Bahasa mencuri adalah mengambil harta atau selainnya secara sembunyi-sembunyi. Sedangkan menurut istilah syara’
mencuri adalah mengambil harta orang lain dari penyimpanannya yang semestinya secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi.
2. Pembuktian Praktik Pencurian
Tertuduh harus dapat dibuktikan melalui salah satu saksi dari tiga kemungkinan berikut :
a. Kesaksian dari dua orang saksi yang adil dan merdeka
b. Pengakuan dari pelaku pencurian itu sendiri
c. Sumpah dari penuduh
3. Had Mencuri
Jika praktik pencurian telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana dijelaskan di atas, maka pelakunya wajib dikenakan had mencuri,
yaitu potong tangan. Alloh SWT telah berfirman dalam Al-qur’an surat Al-maidah ayat 38 yang artinya :“Adapun orang laki-laki
maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai
siksaan dari Alloh. Dan Alloh maha perkasa, maha bijaksana.”
4. Kadar (Nisab) barang yang dicuri
Para ulama berbeda pendapat terkait nisab (kadar minimal) barang yang dicuri
a. Menurut madzhab Hanafi, nisab barang curian adalah 10 dirham
b. Menurut jumhur ulama, nisab barang curian adalah ¼ dinar, atau 3 dirham
5. Hikmah Had bagi Pencuri
c. Orang tidak akan mudah mengambil barang orang lain karena takut malau dan had potong tangan
d. Seseorang akan memahami betapa hukum islam benar-benar melindungi hak milik seseorang
e. Menghindarkan manusia dari sifat malas
f. Membuat jera pencuri hingga dirinya terdorong untuk mencari rizki yang halal
5. PENYAMUN, PERAMPOK, PEROMPAK
1. Pengertian
Penyamun, perampok, dan perompak adalah istilah yang digunakan untuk pengertian “mengambil harta orang lain dengan menggunakan
cara kekerasan atau mengancam pemilik harta dengan senjata dan terkadang disertai pembunuhan. Perbedaannya hanya pada tempat
kejadiannya, menyamun dan merampok dilakukan di darat, sedangkan merompak di laut.
2. Hukum
Seperti diketahui, menyamun (begal) merampok dan merompak merupakan kejahatan yang bersifat mengancam harta dan jiwa. Kala
seseorang merampas harta orang lain, dosanya bisa lebih besar dari dosa seorang pencuri, karena dalam praktik perampasan harta ada unsur
kekerasan, jika perampas harta disertai sampai membunuh korbannya, maka dosanya lebih besar lagi, karena ia telah melakukan dosa besar
yang jelas-jelas diharamkan agama.
3. Had
Had perampok, penyamun dan perompak secara tegas dinyatakan dalam Al-qur’an surat Al-Maidah ayat 33, yang mana para ulama
sepakat bahwa had perampok, penyamun dan perompak berupa : potong tangan dan kaki secara silang, disalib, dibunuh dan diasingkan dari
tempat kediamannya. Perlu dijelaskan bahwa hukuman mati terhadap perampok, penyamun dan perompak yang membunuh korbannya
berdasarkan had bukan qishash, sehingga tidak gugur walaupun dimaafkan oleh keluarga korban.
4. Hikmahnya
Hikmah pengharaman merampok, menyamun dan mencuri sama dengan hikmah pengharaman mencuri, yakni
a. Orang tidak akan mudah mengambil barang orang lain karena takut, malu dan had potong tangan
b. Seseorang akan memahami betapa hukum islam benar-benar melindungi hak milik seseorang
c. Menghindarkan manusia dari sifat malas
d. Membuat jera pencuri hingga dirinya terdorong untuk mencari rizki yang halal
i h… ! !!
k s
a faat !
i m a a n
T e r e rm
a b
o g
Se m