Dalam fiqh jinayah, sanksi qishash ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
1. Qishash karena melakukan jarimah pembunuhan.
2. Qishash karena melakukan jarimah penganiayaan.2
1
Marsaid, Al-Fiqh Al-Jinayah (Hukum Pidana Islam), Cet. 1, (Palembang: Rafah Press, 2020), hlm. 53-54.
2
Nurul Irfan, Masyrofah, Fiqih Jinayah, Cet. 1, (Jakarta: AMZAH, 2013), hlm. 4-5.
anggota tubuh yang dicederai, sebab harta ganti rugi ini diberikan kepada korban bila jinâyatnya
tidak sampai membunuhnya dan diberikan kepada walinya bila korban terbunuh.
3
Lias, dkk., ”Qishas, Diyat, dan Kafarat”, Jurnal Fiqih Jinayah Siyasah, hlm. 4-5.
4
Reni Surya, “Klasifikasi Tindak Pidana Hudud dan Sanksinya dalam Perspektif Hukum Islam”, Samarah: Jurnal Hukum
Keluarga dan Hukum Islam, Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2018, hlm. 531.
5
Ibid., hlm. 533.
zina adalah dicambuk seratus kali berdasarkan firman Allah swt. surat an-Nur ayat 2.
Untuk menentukan seseorang telah melakukan zina harus terlebih dahulu dibuktikan di
hadapan pengadilan. Adapun ketentuan jumlah para saksi adalah empat orang sesuai
dengan surat An-Nisa’ ayat 15.6
b. Jarimah Qadzaf dan sanksinya
Qadzf ( )قذفdalam bahasa Arab bermakna ar-ramyu (( ال َر ْم ُيyaitu melempar. Maksudnya
melempar tuduhan kepada orang lain. Sedangkan secara istilah fiqih, yang dimaksud
dengan qadzf menurut Al-Hanafiyah dan Al-Hanabilah adalah: الزنَا
ِ ِ( ال َّر ْم ُي بmelempar
tuduhan zina).7 Apabila semua syarat dan rukun qadzf telah terpenuhi, pelaku dapat
dikenai hukuman cambuk sebanyak delapan puluh kali sebagaimana dalam kasus hadis
al-ifk yang berakibat dihukumnya Hasan bin Tsabit, Misthah bin Utsatsah, dan Hamnah
binti Jahsy.8
c. Larangan (Syurb al-khamr) minum minuman keras dan sanksinya 48-
Proses pengharaman ini dilakukan melalui tahapan yang berulang-ulang sebanyak empat
kali. Pertama, Allah menurunkan ayat tentang khamr yang bersifat informatif semata.
Kedua, diturunkannya ayat yang menjelaskan secara lebih lanjut mengenai khamr.
Ketiga, diturunkannya ayat yang menerangkan tentang proses pengharaman khamr.
Keempat, diturunkannya satu ayat terakhir yang mengharamkan khamr. 9 Sanksi jarimah
syurb al-khamr ada dua, yaitu empat puluh kali cambukan dan delapan puluh kali
cambukan. Dari sinilah para fuqaha berbeda pendapat; jumhur fuqaha berpendapat
sanksinya delapan puluh kali cambukan, sedangkan kelompok Syafi’iyah berpendapat
sanksinya empat puluh kali cambukan.10
d. Jarimah Al-Baghyu (Pemberontak) dan sanksinya
Pemberontakan atau al-Baghyu menurut bahasa adalah: البغى طلب الشىء. Artinya: Mencari
atau menuntut sesuatu. Menurut Istilah al-baghyu adalah:. الخروج عن طاعة إمام الح َق:البغى
بغير حقArtinya: Pemberontakan adalah keluar dari ketatan kepada imam (kepala negara)
yang benar (sah) dengan cara yang tidak benar (sah). Sanksi pidana terhadap
pemberontakan adalah dihukum mati.11
e. Jarimah Riddah (Murtad) dan sanksinya
6
Ibid., hlm. 535.
7
Ahmad Sarwat, Seri Fiqih Kehidupan (16): Jinayat, Cet. 1, (Jakarta Selatan: DU Publishing, 2011), hlm. 177.
8
Nurul Irfan, Masyrofah, op.cit., hlm. 46.
9
Ibid., hlm. 50.
10
Ibid., hlm. 54.
11
Reni Surya, op.cit., hlm. 542-543.
Murtad atau riddah adalah kembali dari agama Islam kepada kekafiran, baik dengan niat,
perbuatan yang menyebabkan kekafiran, atau dengan ucapan. Adapun unsur-unsur
jarimah riddah ini adalah kembali atau keluar dari Islam dan adanya niat melawan
hukum (kesengajaan). Dasar hukum jarimah riddah adalah surat al-Baqarah ayat 21.12
f. Jarimah Sariqah (pencuri) dan sanksinya
Kata pencurian berasal dari bahasa Arab Al-Sariqah. Dalam ensiklopedi fiqh: “Sariqah
adalah mengambil suatu harta yang tidak ada hak baginya dari tempat penyimpanan”. 13
Apabila tindak pidana pencurian dapat dibuktikan dan melengkapi segala unsur dan
syarat-syaratnya maka pencurian itu akan dijatuhi dua hukuman, yaitu: pengganti
kerugian (Dhaman) dan hukuman potong tangan. Hukuman potong tangan merupakan
hukuman pokok, sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Maidah ayat 38.14
g. Jarimah Hirabah (Perampok) dan sanksinya
Dalam hukum pidana Islam kata hirabah diambil dari kata harb, artinya menyerang dan
menyambar harta.15 Pengertian jarimah hirabah menurut kalangan syafi‟iah adalah
keluar untuk mengambil harta atau membunuh atau menakut-nakuti dengan
menggunakan kekuatan pedang yang dilakukan jauh dari pertolongan. Dalam al-Qur‟an
sendiri telah diterangkan sanksi terhadap pelaku jarimah hirabah yaitu hukuman mati,
salib, potong tangan dan kaki secara menyilang dan pengasingan.16
E. Jarimah Ta’dzir
Secara bahasa, kata ta’zir ( )تعزیرberasal dari kata az-zara yang bermakna ar-raddu dan al-
man’u. Sedangkan secara istilah dalam ilmu fiqih, kata ta’zir itu bermakna hukuman yang tidak
ditetapkan ketentuannya secara syar’i, baik terkait hak Allah atau hak adami, umumnya berlaku
pada setiap maksiat yang tidak ada hukum hudud atau kaffarah. Ta’zir adalah salah satu bentuk
hukuman atas suatu kemaksiatan yang terkait dengan dosa besar, dengan jenis, kadar dan aturan
yang tertentu. Ta’zir hanya berlaku pada jenis pelanggaran yang memang Allah SWT tidak
memberlakukan hukum hudud. Bila sudah ada hukum hudud yang ditetapkan, maka hukum ta’zir
tidak bisa diterapkan.17
12
Ibid., hlm. 544.
13
Marsaid, op.cit., hlm. 146-147.
14
Ibid., hlm. 154-155.
15
Ibid., hlm. 158-159.
16
Ibid., hlm. 164.
17
Ahmad Sarwat, op.cit., hlm. 97-99.