NIM: 742352020133
RESUME
Jarimah hudud adalah tindak pidana yang diancam hukuman had, yakni hukuman yang telah
ditentukan macam dan jumlah (berat ringan) sanksinya yang menjadi hak Allah swt melalui dalil naqli.
Jarimah hudud adalah perbuatan yang mempunyai bentuk dan batas hukumannya didalam Al-Qur’an dan
sunnah Nabi Muhammad Saw. Sanksinya berupa sanksi had (ketetapan yang terdapat dalam Al-Qur’an
dan sunnah). Hukumannya berupa rajam jilid atau potong tangan, penajra/kurungan seumur hidup,
Pidana sariqah merupakan pidana yang pelanggarnya terkena ketentuan dalam al-Qur’an, yaitu had
pokok yang berisi (1) perlakuan yang sama kepada pelaku kejahatan sariqah, (2)
hukuman potong tangan bagi pelanggar dan (3) kadar nishab untuk dilakukannya
had. Apa yang dijumpai dalam kitab-kitab fiqih selama ini secara lengkap dan
Syari’ah dipahami terlepas dengan fiqih, maka yang tampak adalah garis pokok pidana sariqah.
Sedangkan dalam hadits bisa dijumpai pernyataan, perbuatan dan takrir Nabi yang menunjukkan
disyari’ahkannya had potong tangan bagi pelanggaran sariqah. Secara panjang lebar hadits-haditstersebut
akan dipaparkan ketika membahas praktik masyarakat Islam awal dalam melaksanakan had sariqah dan
perikemanusiaaan, dan agama. Dalam hukum Islam Hirabah hukumannya adalah ptong tangan dan kaki
secara menyilang, diasingkan, mati dan disalib tergantung pada berat tidaknya yang diakibatkan oleh
pelaku terhadap korban. Untuk menjerat pelaku agar bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam
hukum Islam dikenal dengan cara pembuktian. Menuru hukum Islam pembuktian adalah upaya yang bisa
dipergunakan oleh pihak-pihak yang berperkara unuk meyakinkan hakim di muka pengadilan. Antara
hukum positif dan hukum Islam sebagian besar menggunakan pembuktian yang sama dalam hal jenis:
2. Keterangan ahli,(Al-Khibrah),
3. Surat,