Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HERLIN MEI SUCI TIARA DEVI

NIM : 2000024108
KELAS : C (HUKUM PIDANA ISLAM)

1. DALAM hukum positif istilah jinayah atau jarimah sama dengan istilah tindak pidana
atau delik. Para Fuqaha sering menggunakan istilah jinayah dan jarimah secara
bergantian. Istilah jarimah berasal dari kata jarama yang artinya berbuat salah.
Secara defini jarimah diartikan: “larangan-larangan syara’ yang diancam oleh Allah
dengan hukman had atau ta’zir.
Nama Pakar : Abdul Qadir

2. • Jarimah-jarimah Hudud meliputi:


a. Zina
b. Qazf (qadaf) atau menuduh berzina
c. Asy-Syariq atau pencurian
d. Harabah atau perampokan
e. Al-Baghyu atau pemberontakan
f. Riddah Murtad atau keluar dari Islam
g. Syurbul Khamr atau minum-minuman keras
• Jarimah Zina dalam hukum Islam adalah setiap hubungan kelamin di luar nikah.
Dasar hukumam zina dalam Al-Qur’an suarat al-Isra’ (17) : 32.

3. • Hukum Islam melarang dan mengancam zina dengan hukuman karena zina
dipandang perbuatan yang merusak sistem kemasyarakatan dan mengancam
keselamatan.
• Hukum positif memandang suatu perbuatan zina jika dilakukan dengan sukarela
(suka sama suka) maka pelaku tidak perlu dikenakan hukuman.
• konsep sanksi :
- Konsep sanksi terhadap tindak pidana zina dalam hukum Islam Berdasarkan Qs. an-
Nuur [24]: 2, pelaku perzinaan, baik laki-laki maupun perempuan harus dihukum jilid
(cambuk) sebanyak 100 kali. Namun, jika pelaku perzinaan itu sudah muhson
(pernah menikah), sebagaimana ketentuan hadits Nabi Muhammad SAW maka
diterapkan hukuman rajam.
- Sedangkan konsep sanksi terhadap tindak pidana zina dalam hukum positif
perzinahan merupakan salah satu tindak pidana (delict) suatu penyakit masyarakat.
Pasal 33 ayat (1) yang berbunyi : Setiap Orang yang dengan sengaja melakukan
Jarimah Zina, diancam dengan 'UqubatHudud cambuk 100 (seratus) kali.

4. Dasar hukum nya yaitu Qishash. Qishash adalah istilah dalam hukum Islam yang
berarti pembalasan (memberi hukuman yang setimpal), mirip dengan pepatah
“utang nyawa dibayar nyawa”.
Dalil : QS. Al-Isra' Ayat 33 Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan
Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa
dibunuh secara zalim, maka sungguh, Kami telah memberi kekuasaan kepada
walinya, tetapi janganlah walinya itu melampaui batas dalam pembunuhan.

5. Jarimah Ta’zir adalah perbuatan pidana yang bentuk dan ancaman hukumannya
ditentukan oleh pengusa (hakim) sebagai pelajaran kepada pelakunya . Dalam
pengertian istilah hukum islam merupakan hukuman yang bersifat mendidik yang
tidak mengharuskan pelakunya dikenal had. Hukumannya berupa hukuman
penjara,skorsing atau pemecatan,ganti rugi, pukulan,teguran dengan kata-kata, dan
jenis hukuman lain yang dipandang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai