Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.

1 (2021): 9-16 e-ISSN: 2549-9297


DOI: 10.47399/jpi.v8i1.131s p-ISSN: 1858-1161

Skala Religiusitas Muslim Indonesia: Mencari Pengukuran Aspek Beragama


yang Valid
Subhan El Hafiz
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta, Indonesia
e-mail: subhanhafiz@uhamka.ac.id

Abstrak

Skala pengukuran religiusitas merupakan salah salah satu instrumen penting penelitian untuk memahami
religiusitas Muslim Indonesia. Namun sayangnya kajian literatur menemukan banyak peneliti Indonesia yang
tidak menggunakan skala yang sama sehingga menyulitkan untuk dibandingkan dalam rangka membuat
kesimpulan kokoh. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji empat skala religiusitas yang baru-baru ini diterbitkan
dalam Jurnal ilmiah, baik lokal maupun internasional. Berdasarkan hasil perbandingannya kajian ini
merekomendasikan untuk menggunakan salah satu skala tersebut yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan
demikian, kesamaan skala yang digunakan akan sangat membantu peneliti lain membandingkan hasil penelitian
yang ada karena menggunakan konsep religiusitas yang sama.

Kata Kunci: Skala religiusitas, Muslim, Indonesia, Islam, Psikometri

Artikel Diterima: Artikel Direvisi: Artikel Disetujui: Publikasi Online:


Tersedia Secara Daring Tersedia Secara Daring Tersedia Secara Daring Tersedia Secara Daring
pada 7 Februari 2022 pada 22 Februari 2022 pada 22 Februari 2022 pada 31 Maret 2022

Scales of Indonesian Muslim Religiosity: Looking for Valid Measurements of


Religious Aspects
Abstract

A scale to measure religiosity is an important research instrument to understand Indonesian Muslim religiosity.
Unfortunately, literature reviews found that most Indonesian researchers do not use the same scale, in which
will be an obstacle to later researcher to compare and to make a strong conclusion regarding the similar
religiosity studies. The present paper aims to analyzes four religiosity scales that are recently published in local
and international journals. Based on the analyses it is recommended that researcher to utilize any of these scales
that inline with their research purpose. Therefore, this same scale that will be used will help later researchers to
compare the result because the study using the same religiosity concept.

Keywords: Religiosity scale, Muslim, Indonesia, Islam, Psychometric

First Received: Revised: Accepted: Published:


Available Online on Available Online on Available Online on Available Online on
7 February 2022 22 February 2022 22 February 2022 31 March 2022

1
Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.1 (2021): 1-8

Pendahuluan menggunakan skala yang berbeda adalah


konsep yang sama? Misalnya, Amawidyati
Religiusitas merupakan tema yang menarik
dan Utami (2007) menggunakan skala
dalam kajian Psikologi di Indonesia, namun
religiusitas yang itemnya diambil dan diramu
ditengah banyaknya kajian religiusitas di
dari tiga penelitian yang berbeda dan
Indonesia, sayangnya belum ada kesimpulan
klaimnya mengacu pada Glock dan Stark,
yang cukup kuat untuk menjelaskan sebab
sedangkan Aviyah dan Farid (2014) yang juga
atau akibat dari religiusitas tersebut (El Hafiz,
mengklaim menggunakan konsep teori yang
2021). Banyak masalah yang dihadapi peneliti
sama yaitu dari Glock dan Stark, namun
untuk dapat menghasilkan kesimpulan yang
memilih menggunakan skala yang dibuat
kuat terkait aspek religiusitas di Indonesia dan
sendiri. Lalu apakah kedua skala tersebut
pengaruhnya pada perilaku, salah satunya
sebangun dan sejalan dan mengukur hal yang
kurangnya kajian literatur untuk menarik
sama? Rasanya pertanyaan ini belum bisa
kesimpulan dari beberapa penelitian yang
dijawab karena tidak ada informasi detail
sejenis (El Hafiz & Himawan, 2021). Dalam
disampaikan mengenai skala yang digunakan
kajian religiusitas di Indonesia, untuk bisa
oleh kelompok peneliti tersebut.
melakukan kajian literatur dengan baik, maka
Hal yang sama juga terjadi pada kajian
konsep penelitian yang sama dan konstruk
dengan responden yang lebih spesifik, yaitu
variabel yang serupa menjadi hal yang
Muslim. Dalam kajian yang dilakukan oleh El
penting.
Hafiz (2020) menemukan hal yang hampir
Sayangnya, untuk melakukan kajian
sama, yaitu kajian religiusitas Muslim di
literatur terhadap studi religiusitas di
Indonesia tidak menggunakan skala yang
Indonesia menemukan fakta sebaliknya, yaitu
sejalan dan dapat dibandingkan. Walaupun
kesulitan menemukan penelitian dengan
studinya juga menemukan bahwa banyak
konstruk sejenis. Misalnya, El Hafiz dan
peneliti melakukan kajian pada tema-tema
Aditya (2021) menemukan bahwa konstruk
sejenis, seperti moralitas dan kesejahteraan
dan skala yang digunakan sangat beragam
mental, namun tidak ada informasi skala apa
walaupun sama-sama mengklaim mengukur
yang digunakan untuk mengukur religiusitas
variabel religiusitas. Lebih lanjut, kajian itu
meskipun sebagian besar merujuk pada Glock
juga menemukan bahwa sebagian besar
dan Stark yang dikutip oleh Ancok dan
peneliti mengklaim bahwa religiusitas diukur
Suroso. Contohnya, Reza (2013)
menggunakan konsep lima dimensi
menggunakan konsep yang sama, yaitu dari
religiusitas dari Glock and Stark, walaupun
Ancok dan Suroso, dan kemudian menyusun
umumnya tidak mengutip langsung dari
skala religiusitas Muslim sendiri. Dalam
sumber aslinya namun dari buku Djamaluddin
kajiannya, konsep religiusitas juga memiliki
Ancok dan Fuad Nashori Suroso.
lima dimensi, namun dengan istilah yang
Masalahnya, buku tersebut tidak memuat
berbeda, yaitu: akidah, syariah, akhlak,
skala religiusitas, sebagaimana Glock dan
pengetahuan agama, dan penghayatan.
Stark juga tidak mengusulkan suatu bentuk
Namun tidak ada informasi skalanya untuk
skala pengukuran religiusitas.
dapat menjelaskan apakah konsep
Pertanyaannya, skala apa yang digunakan
religiusitasnya sama dengan penelitian lain
oleh para peneliti yang menggunakan konsep
sehingga dapat dibandingkan.
religiusitas sebagai variabelnya? Apakah
Misalnya, bagaimana membedakan
religiusitas yang dimaksud oleh beberapa
akidah dengan penghayatan atau bagaimana
kelompok peneliti yang berbeda serta
item untuk membedakan syariah dengan

2
Skala Religiusitas Muslim Indonesia: Mencari Pengukuran Aspek Keberagamaan yang Valid (Subhan El Hafiz)

pengetahuan. Pertanyaan ini belum terjawab Berdasarkan ketiga dimensi tersebut,


karena sejauh ini tidak ada kajian yang versi awal dari skala ini terdiri dari 28 item
dipublikasikan untuk menjelaskan item yang yang kemudian versi bahasa Indonesia
digunakan dalam penelitian Reza (2013). menghasilkan 21 item (Suryadi dkk., 2020).
Oleh karena itu, pertanyaan besar untuk Berdasarkan hasil analisisnya, peneliti
kajian literatur adalah, apakah hasil yang menyatakan bahwa terjemahan tersebut valid
didapatkan oleh berbagai penelitian tersebut dan bisa digunakan untuk mengukur
bisa dibandingkan? Jika bisa, apakah skala religiusitas masyarakat Muslim Indonesia.
yang berbeda tersebut benar mengukur aspek Walaupun demikian, peneliti juga
yang sama? menyampaikan kelemahan penelitiannya yang
Oleh karena itu, artikel ini bertujuan hanya dilakukan pada kelompok responden
untuk memulai upaya yang lebih terarah yang memiliki lingkungan yang memang
terhadap kajian religiusitas, khususnya dianggap religius, yaitu mahasiswa
religiusitas Muslim di Indonesia. Lebih Universitas Islam. Dengan demikian, validitas
khusus, kajian ini akan menjelaskan skala skala ini masih perlu di uji untuk responden
apakah yang dapat menjelaskan religiusitas yang lebih luas.
Muslim Indonesia dan cukup baik aspek Yang kedua, skala religiusitas Muslim
psikometrinya. Jika sudah ada, apa saja dan yang ditawarkan oleh Mohd Mahuddin dkk
bagaimana hasilnya? Pertanyaan diatas akan (2016). Walaupun tidak secara spesifik
coba dijawab pada bagian selanjutnya. menyatakan bahwa skalanya menggunakan
bahasa Indonesia, namun pada penjelasan
Beberapa Skala Religiusitas untuk metodenya mengindikasi bahwa skala
Muslim Indonesia tersebut menggunakan bahasa Melayu yang
cukup bisa dipahami oleh orang Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir ada
Versi bahasa Melayu atau bahasa
beberapa kajian yang sudah dilakukan untuk
Indonesianya mungkin bisa didapatkan
mengukur religiusitas Muslim yang dapat
dengan menghubungi peneliti tersebut karena
digunakan di Indonesia. Diantaranya terdapat
artikel ini hanya menyampaikan skalanya
empat kajian yang mengadaptasi dan
dalam bahasa Inggris. Jika hanya berdasar
menterjemahkan skala berbahasa Inggris ke
pada artikel tersebut, peneliti perlu untuk
dalam bahasa Indonesia dan juga skala yang
melakukan proses translasi skala sebelum
disusun sendiri, dan kajian tersebut menjelas
digunakan dalam penelitian. Adapun,
aspek psikometrisnya cukup lengkap.
berdasarkan konstruknya, skala ini
Pertama, skala religiusitas Muslim dari
dikembangkan menggunakan tiga dimensi
aktivitas hariannya, yaitu Muslim Daily
beragama yang khusus bagi umat Muslim,
Religiosity Assessment Scale (MUDRAS)
yaitu Iman, Islam, dan Ihsan.
yang diadaptasi oleh Suryadi dkk. (2020).
Lebih lanjut, Mohd Mahmuddin dkk.
Skala ini awalnya dikembangkan oleh Olufadi
(2016) mengatakan dimensi Iman mewakili
(2017) yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu
konsep pemahaman tentang Tuhan,
tindakan dosa (sinful acts), melakukan
sedangkan dimensi Islam merupakan dimensi
aktivitas yang disarankan (agama)
untuk aktivitas tubuh dalam menjalankan
(recommended acts), dan keterlibatan secara
perintah agama, dan dimensi Ihsan adalah
fisik dalam ibadah (engaging in bodily
spirit dan aktualisasi dari nilai agama. Dari
worship of God).
kajiannya, didapatkan 10 item yang valid
untuk mengukur religiusitas Muslim yang

3
Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.1 (2021): 1-8

terdiri dari lima item untuk Iman, dua item skala ini mungkin yang paling mewakili
untuk Islam, dan tiga Item untuk Ihsan. konsep lokal dari religiusitas Muslim
Berdasarkan kajian psikometrinya didapatkan Indonesia. Penelitinya, Amir (2021)
bahwa skala ini valid baik aspek internal menyampaikan bahwa dimensinya tetap dapat
maupun eksternal (concurrent validity). dikomparasikan dengan konsep religiusitas
Skala ketiga yang sudah diterjemahkan lain karena ketiga dimensinya adalah dimensi
dan diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia yang umum dari religiusitas.
dengan aspek psikometrinya yang baik adalah
four basic dimensions of religiousness (4- Perbandingan skala religiusitas
BDRS) yang dilakukan oleh Aditya dkk Muslim Indonesia
(2021). Walaupun skala dan kajiannya tidak Berdasarkan empat skala tersebut dapat
secara khusus dilakukan pada komunitas
dijelaskan sebagai berikut: pertama, tiga
Muslim, namun analisanya secara khusus skala, yaitu yang dipublikasikan oleh Suryadi
memisahkan antara hasil analisis pada dkk. (2020), Aditya dkk (2021), dan Amir
kelompok Muslim (lebih dari 750 responden) (2021) menyertakan item lengkap dari
dan non-Muslim. Sehingga peneliti dapat skalanya yang sudah berbahasa Indonesia
menunjukkan bahwa aspek psikometris dari dalam publikasi mereka yang terbuka untuk
skala ini dapat menggambarkan religiusitas diakses secara luas. Bahkan artikel Aditya
Muslim di Indonesia. dkk. (2021) dan Amir (2021) diberi tanda
Skala ini awalnya merupakan skala yang lisensi Creative Common (CC-BY) 4.0
disusun oleh Saroglou (2011) dengan empat dimana peneliti lain dapat menggunakannya
dimensi religiusitas, yaitu: keyakinan tanpa harus izin khusus selama menyertakan
(Believing), keterikatan (Bonding), perilaku kutipan sebagaimana mestinya.
(Behaving), dan rasa memiliki (Belonging). Sementara itu artikel yang ditulis oleh
Menurut Saroglou (2011), keempat dimensi Mohd Mahmuddin dkk. (2016) memang
ini merupakan dimensi universal dari semua mencantumkan item dari skalanya dalam
agama yang ada. Oleh karena itu, skala ini naskahnya, namun masih dalam bahasa
bisa menggambarkan religiusitas Muslim, Inggris. Sehingga untuk mendapatkan skala
khususnya di Indonesia karena validasi dalam bahasa Indonesia atau Melayu peneliti
terjemahan skala ini juga sudah dilakukan dan perlu menghubungi penulisnya. Namun
menunjukkan hasil yang baik. demikian, konstruk skala ini disusun merujuk
Skala religiusitas Muslim lain yang bisa pada konsep yang khas dalam ajaran agama
digunakan adalah skala yang dikembangkan Islam. Secara konseptual, cara pandangnya
oleh Amir (2021). Skala ini terdiri dari 13 dan skalanya sejalan, yaitu konsep Islam
item yang tersebar dalam tiga dimensi, yaitu digunakan untuk mengukur religiusitas
dimensi keyakinan, praktek, dan pengalaman. Muslim.
Hasil analisis psikometri dengan Secara ringkas, Table 1, menunjukkan
menggunakan data dari 769 partisipan perbandingan keempat skala religiusitas
Muslim didapatkan bahwa skala ini memiliki Muslim tersebut.
validitas yang baik dengan beberapa kajian,
seperti Alpha Cronbach dan analisa faktor.
Menariknya, skala ini disusun oleh
peneliti Indonesia, menggunakan konsep
beragama di Indonesia, dan diujikan juga
pada responden di Indonesia. Oleh karena itu,

4
Skala Religiusitas Muslim Indonesia: Mencari Pengukuran Aspek Keberagamaan yang Valid (Subhan El Hafiz)

Tabel 1
Perbandingan empat skala religiusitas Muslim Indonesia

Mohd Mahmuddin
Suryadi dkk. (2020) Aditya dkk. (2021) Amir (2021)
dkk. (2016)

Ketersediaan Skala Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Menghubungi


dalam artikel dalam artikel (CC- dalam artikel (CC- penulis
BY) 4.0 BY) 4.0

Proses pembuatan Terjemah dan Terjemah dan Disusun sendiri Disusun sendiri
adaptasi adaptasi

Responden Mahasiswa Islam Mahasiswa Islam Mahasiswa Islam Professional dan


dan non-Islam Mahasiswa Islam

Framework Umum-Islam Universal-Lintas Umum-Islam Islam


Agama

Dimensi tindakan dosa (sinful keyakinan Keyakinan, praktek, Iman, Islam, dan
acts), melakukan (Believing), dan pengalaman Ihsan
aktivitas yang keterikatan
disarankan (agama) (Bonding), perilaku
(recommended (Behaving), dan rasa
acts), dan memiliki
keterlibatan secara (Belonging)
fisik dalam ibadah
(engaging in bodily
worship of God).

Jumlah item dan 21 dengan tiga 12 item dengan 13 dengan tiga 10 dengan tiga
dimensi dimensi empat dimensi dimensi dimensi

Lebih jauh, skala yang diterjemahkan karena religiusitas. Namun dalam skala ini,
oleh Aditya dkk (2021) dapat digunakan aspek tersebut secara spesifik dianggap
untuk kajian religiusitas yang tidak hanya sebagai bagian dari religiusitas Muslim.
meneliti Muslim semata. Dengan demikan, Sedangka skala yang disusun Amir
komparasi religiusitas dan dampak religiusitas (2021) mungkin merupakan skala yang paling
pada umat beragama di Indonesia dapat dikaji indigenous karena disusun dan diuji dalam
dengan menggunakan skala ini. Sedangkan, konteks lokal Indonesia. Sementara itu, skala
ketiga skala lainnya hanya dapat mengukur Mohd Mahmuddin dkk. (2016) juga disusun
religiusitas Muslim sehingga hasil dengan konteks lokal, dan mungkin menjadi
penelitiannya dan generalisasinya hanya skala yang paling sesuai untuk
terbatas pada Muslim saja. menggambarkan religiusitas Muslim karena
Adapun skala yang diadaptasi Suryadi dimesinya dan konsepnya berasal dari ajaran
dkk. (2020) juga mengukur aspek yang Islam. Namun karena kajiannya sepertinya
tersirat dalam religiusitas dan mungkin dilakukan di Malaysia, dimana penulis
peneliti lain tidak melihatnya sebagai aspek mengindikasikan hal tersebut dalam
utama dari religiusitas, yaitu menjalan naskahnya, maka masih perlu dikaji apakah
perintah dan menjauhi larangan agama. karakteristik religiusitas Muslim dari kedua
Misalnya, skala ini memasukkan item, seperti negara serumpun ini serupa.
“berkata jujur dalam keadaan apapun” dimana
kejujuran mungkin tidak selalu dilakukan

5
Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.1 (2021): 1-8

Rekomendasi dan Limitasi sangat lokal Indonesia, maka skala yang


ditawarkan Amir (2021) merupakan skala
Berdasarkan analisa diatas, tulisan ini
yang sesuai untuk digunakan.
memberi rekomendasi untuk menggunakan
Adapun terkait skala yang akan dipilih,
skala tersebut untuk meneliti religiusitas
sekali lagi, kajian ini merekomendasikan
Muslim Indonesia karena sudah tervalidasi.
untuk menggunakan salah satunya atau
Tulisan ini tidak melakukan kajian mendalam
beberapa skala bersamaan karena sejauh ini
terhadap masing-masing skala maupun
skala tersebut sudah dikaji dan dianalisis dan
kelemahannya. Sehingga tidak memilih skala
menunjukkan hasil psikometri yang baik.
yang paling baik dari perbandingan tersebut.
Oleh karena itu, penggunaan skala yang sama
Walaupun kelemahan dari skala dapat
akan sangat membantu peneliti berikutnya
mempengaruhi hasil penelitian, akan tetapi
untuk melihat apakah kajian tertentu dapat
ketersediaan keempat skala tersebut
dibandingkan dengan kajian lain. Tanpa dasar
merupakan sebuah awal yang sangat baik
yang cukup, membuat skala religiusitas yang
untuk memahami religiusitas Muslim
baru mungkin hanya akan menambah
Indonesia sehingga bisa dibandingkan satu
kebingungan peneliti lain setelah ini karena
kajian dengan lainnya. Oleh karena itu,
terlalu bervariasinya pengukuran religiusitas.
sebelum dilakukan kajian untuk melihat
Tentu saja skala tersebut bukan tanpa
kelemahan dari masing-masing skala maka
kritik, beberapa keterbatasannya bisa
tulisan ini merekomendasikan untuk
ditemukan termasuk yang dinyatakan oleh
menggunakan skala yang ada tersebut sesuai
penelitinya. Namun kajian untuk menguji
dengan tujuan penelitian.
kelemahannya perlu dilakukan sebelum skala
Sebagai contoh, apabila kajian
tersebut diabaikan atau diperbaiki. Peneliti
religiusitas akan dilakukan untuk
berikutnya perlu menjelaskan mengapa skala
membandingkan religiusitas antar pemeluk
yang ada ini belum dapat memenuhi tujuan
agama di Indonesia, maka skala religiusitas
penelitiannya, sehingga perlu Menyusun skala
yang diadaptasi oleh Aditya dkk (2021)
religiusitas Muslim Indonesia yang baru.
merupakan skala yang disarankan untuk
Skala baru tersebut tentunya perlu
digunakan karena skala tersebut dapat
dipublikasikan aspek psikometrinya sehingga
menggambarkan religiusitas Muslim dan non-
dapat membantu peneliti lain memahami
Muslim. Akan tetapi jika religusitas yang
konsep religiusitas yang dibangun.
ingin dipahami adalah konsep yang berasal
Disisi lain, melakukan kajian dengan
dari ajaran Islam, maka skala yang disusun
mengkorelasikan keempat skala ini juga perlu
oleh Mohd Mahmuddin dkk. (2016)
dilakukan untuk melihat bagaimana setiap
merupakan skala yang sangat sesuai untuk
skala tersebut berbeda. Semakin tinggi
digunakan.
korelasi antar pengukuran maka hal ini akan
Adapun skala yang diadaptasi oleh
menjelaskan bahwa skala tersebut mengukur
Suryadi dkk. (2020) sangat sesuai untuk
konsep yang hampir sama, namun sebaliknya
menunjukkan peran aspek moralitas terkait
semakin rendah korelasinya maka konsep
perintah dan larangan (do and don't) yang
religiusitas antar kajiannya semakin berbeda
merupakan bagian tak terpisahkan dalam
sehingga perlu menjadi catatan ketika peneliti
ajaran Islam. Tujuan penelitian yang sejalan
akan melakukan kajian literatur.
dengan hal tersebut akan sangat sesuai untuk
Akhirnya, artikel ini juga perlu mengakui
menggunakan skala ini. Sedangkan, jika
keterbatasannya, khususnya dalam upaya
tujuan kajiannya memerlukan skala yang
mencari skala religiusitas Muslim yang bisa

6
Skala Religiusitas Muslim Indonesia: Mencari Pengukuran Aspek Keberagamaan yang Valid (Subhan El Hafiz)

digunakan oleh peneliti di Indonesia. berbeda mungkin memerlukan skala


Walaupun telah dilakukan beberapa upaya religiusitas Muslim yang juga berbeda.
pencarian artikel dengan memasukkan kata
kunci yang beragam, seperti “skala Daftar Pustaka
religiusitas” dengan berbagai variasi frasanya, Aditya, Y., Martoyo, I., Nurcahyo, F. A.,
termasuk “religiositas,” juga menggunakan Ariela, J., & Pramono, R. (2021).
bahasa Indonesia dan Inggris. Penulis juga Factorial structure of the four basic
mencoba menilai penerbitnya, apakah dimensions of religiousness (4-BDRS)
diterbitkan oleh penerbit di Indonesia atau among Muslim and Christian college
tidak untuk memastikan skala tersebut bisa students in Indonesia. Cogent
digunakan untuk responden Indonesia. Pada Psychology, 8(1), 1974680.
akhirnya kajian ini hanya menemukan empat
https://doi.org/10.1080/23311908.2021.1
skala dengan laporan kajian psikometris yang 974680
cukup lengkap, akan tetapi, akibat Amawidyati, S. A. G., & Utami, M. S. (2007).
keterbatasan mesin pencari yaitu Google Religiusitas dan psychological well‐being
cendekia, mungkin masih ada skala pada korban gempa. Jurnal Psikologi,
religiusitas Muslim Indonesia yang lain yang 34(2), 164-176.
belum ditemukan oleh penulis. Oleh karena https://doi.org/10.22146/jpsi.7095
itu, artikel ini hanya menganalisa keempat Amir, Y. (2021). Pengembangan Skala
skala tersebut. Religiusitas untuk Subyek Muslim.
Indonesian Journal for The Psychology of
Simpulan Religion, 1(1), 47–60.
Diawal dijelaskan bahwa belum ada skala https://doi.org/10.24854/ijpr403
religiusitas Muslim yang valid yang bisa Aviyah, E., & Farid, M. (2014). Religiusitas,
digunakan di Indonesia, kemudian artikel ini kontrol diri dan kenakalan remaja.
menjelaskan beberapa skala yang bisa Persona: Jurnal Psikologi Indonesia,
digunakan. Namun demikian, hal ini bukanlah 3(02).126-129.
paradok dari naskah ini, karena naskah skala https://doi.org/10.30996/persona.v3i02.3
tersebut relative masih baru terbit, yaitu 2020 76
dan 2021, sehingga mungkin belum banyak El Hafiz, S. (2020). A literature review on
didiseminasikan dan seolah menjadi dasar religiosity in psychological research in
bahwa skala itu belum ada. Oleh karena itu, indonesia: current state and future
artikel ini juga bertujuan untuk direction. Psikis : Jurnal Psikologi
menyebarluaskan skala tersebut agar semakin Islami, 6(1), 81-88.
banyak digunakan oleh peneliti di Indonesia. https://doi.org/https://doi.org/10.19109/ps
Akhirnya, berdasarkan analisa, dapat ikis.v6i1.3953
simpulkan bahwa ada empat skala religiusitas El Hafiz, S. (2021). Neutrality in religiosity
Muslim yang bisa digunakan untuk penelitian studies in Indonesia. Jurnal Psikologi
religiusitas di Indonesia. Keempat skala ini Ulayat: Indonesian Journal of
dapat digunakan karena hasil analisa Indigenous Psychology, 8(2), 148–152.
psikometrinya menunjukkan hasil yang baik. https://doi.org/10.24854/jpu568
Namun peneliti perlu menyesuaikan El Hafiz, S., & Aditya, Y. (2021). Kajian
penggunaan skala tersebut dengan tujuan Literatur Sistematis Penelitian
penelitian, yaitu tujuan penelitian yang Religiusitas di Indonesia: Istilah,

7
Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.1 (2021): 1-8

Definisi, Pengukuran, Hasil Kajian, serta


Rekomendasi. Indonesian Journal for
The Psychology of Religion, 1(1), 1–22.
https://doi.org/10.24854/ijpr428
El Hafiz, S., & Himawan, K. K. (2021). The
challenges of conducting literature
review studies in Indonesia: Fundamental
issues and solutions. Jurnal Psikologi
Ulayat: Indonesian Journal of
Indigenous Psychology, 8(1), 6–17.
https://doi.org/10.24854/jpu125
Mahudin, N. D., Noor, N. M., Dzulkifli, M.
A., & Janon, N. S. (2016). Religiosity
among Muslims: A Scale Development
and Validation Study. Makara Human
Behavior Studies in Asia, 20(2), 109-120.
https://doi.org/10.7454/mssh.v20i2.3492
Olufadi, Y. (2017). Muslim Daily Religiosity
Assessment Scale (MUDRAS): A new
instrument for Muslim religiosity
research and practice. Psychology of
Religion and Spirituality, 9(2), 165.
https://doi.org/10.1037/rel0000074
Reza, I. F. (2013). Hubungan antara
religiusitas dengan moralitas pada remaja
di Madrasah Aliyah (MA). Humanitas:
Jurnal Psikologi Indonesia, 10(2), 45-58.
Saroglou, V. (2011). Believing, bonding,
behaving, and belonging: The big four
religious dimensions and cultural
variation. Journal of Cross-Cultural
Psychology, 42(8), 1320–1340.
https://doi.org/10.1177/00220221114122
67
Suryadi, B., Hayat, B., & Putra, M. D. K.
(2020). Evaluating psychometric
properties of the Muslim Daily
Religiosity Assessment Scale
(MUDRAS) in Indonesian samples using
the Rasch model. Mental Health,
Religion & Culture, 23(3-4), 331-346.
https://doi.org/10.1080/13674676.2020.1
795822

Anda mungkin juga menyukai