Anda di halaman 1dari 22

8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

KETIKA BATAK BERSATU


 
Catatan Batara R. Hutagalung
 
Pendahuluan
Sejak 20 tahun belakangan, di berbagai media muncul lagi
banyak tulisan-tulisan yang menyatakan, bahwa Karo dan
Mandailing bukan Batak, melainkan suku-suku sendiri. Ada
deklarasi KBB (Karo Bukan Batak) dan MBB (Mandailing
bukan Batak).
 
Di kalangan Mandailing dan Karo sendiri terdapat perbedaan
pendapat mengenai apakah Mandailing dan Karo termasuk
suku Batak atau bukan. Tahun 2007, dalam suatu acara diskusi
mengenai buku “Tuanku Rao” yang diselenggarakan oleh
komunitas Mandailing di Jakarta, saya diundang sebagai
salahseorang narasumber. Narasumber lain adalah Dr. Bismar
Siregar, mantan Hakim Agung dan  Dr. Adnan Buyung
Nasution, pengacara yang sangat terkenal.

 
Dalam diskusi ini, terdapat perbedaan pendapat antara
Buyung Nasution dengan Bismar Siregar. Buyung Nasution
mengatakan, bahwa Mandailing bukan Batak, sedangkan
Bismar Siregar mengatakan, bahwa Mandailing adalah Batak.
Pro-Kontra KBB dan MBB semakin ramai di berbagai media
sosial.
 
***
 
Perdebatan mengenai Mandailing bukan Batak muncul
pertama kali akhir abad 19, yaitu ketika terjadi Perang Batak
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 1/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

II  tahun 1878 – 1907. Pada 18 Februari 1878 Raja


Sisingamangaraja XII menyatakan perang terhadap Belanda.
dala upaya Belanda mengisolir Sisingamangaraja XII,
dimunculkan isu, bahwa Mandailing, Karo, dll., bukan Batak,
agar mereka tidak mendukung Sisingamangaraja XII. Sampai
akhir abad 19 masih ada beberapa kesultanan dan kerajaan
yang belum dikuasai oleh Belanda, a.l. Tanah Batak, Aceh,
Badung di Bali dan Kerajaan Klungkung di Bali. Dengan
segala cara, terutama dengan politik  “Divide et
impera,”  Belanda pada awal abad 20 akhirnya berhasil
menguasai sebagian besar wilayah di Asia Tenggara. Kerajaan
Batak jatuh ke tangan Belanda dengan tewasnya
Sisingamangaraja XII dan satu putri serta dua putranya dalam
pertempuran tanggal 17 Juni 1907.

 
Namun perdebatan mengenai Mandailing bukan Batak
berlanjut terus. Puncaknya adalah terjadinya insiden di
pekuburan Sungai Mati di Medan pada bulan Agustus 1922.
Setelah terjadinya peristiwa tersebut, para Raja di Mandailing
mengadakan pertemuan di Kayu Laut, Mandailing, yang
menghasilkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam
pernyataan yang dinamakan  Batak Maninggoring. (Saya
sendiri tidak mengetahui arti “Batak Maninggoring. Mungkin
ada yang dapat menjelaskan artinya. Terima kasih)

 
Dalam Batak Maninggoring yang ditandatangani oleh 14 Raja
dan pemimpin di Mandailing pada 18 Agustus 1922
ditegaskan, bahwa  Mandailing adalah Bangsa Batak
(Bangso Batak).  Belakangan muncul sanggahan terhadap
kesepakatan Raja-Raja dan pemimpin Mandailing tersebut,
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 2/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

karena masih ada yang tetap bersikeras, bahwa Mandailing


bukan Batak.
 
Perang Sunggal  (1872 – 1895) dinamakan oleh Belanda
sebagai  Batak Oorlog  (Perang Batak). Perang ini disebut
Perang Sunggal karena dimulai di Kedatukan Sunggal, di
wilayah Karo. Dengan demikian, Perang Sunggal
adalah Perang Batak I. Penyebabnya adalah karena Belanda
ingin menguasai wilayah tersebut. Perlawanan rakyat Karo
terhadap Belanda dipimpin oleh Datuk Badiuzzaman Surbakti.
Belanda kemudian melakukan tipuan yang selalu digunakan,
yaitu mengundang Badiuzzaman ke Batavia untuk
merundingkan perdamaian. Namun yang terjadi, seperti yang
dialami oleh Pangeran Diponegoro di Jawa. Datuk
Badiuzzaman Surbakti ditangkap dan dibuang ke Cianjur.
Maka berakhirlah Perang Sunggal.  

 
Perang Batak II  (1878 – 1907) berakhir dengan gugurnya
Sisingamangaraja XII pada 17 Juni 1907 dalam pertempuran
melawan Belanda. Kedua Perang Batak berakhir dengan
kekalahan di pihak Batak, karena tidak adanya persatuan dan
kesatuan dari seluruh rakyat di Tanah Batak. Seandainya
waktu itu seluruh rakyat Batak bersatu dan tidak mau diadu-
domba, kekuatan Belanda yang tidak besar, tidak mungkin
dapat mengalahkan Batak Bersatu.

 
 

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 3/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

Rajiun Harahap Gelar Sutan Kasayangan Soripada.


Tgl. 15.11.1908 di Belanda  mendirikan organisasi pemuda pribumi: Indische
Vereeniging.
Tahun 1922 nama organisasi diganti menjadi Indonesische Vereeniging (Perhimpunan
Indonesia).
Organisasi ini merupakan embrio gerakan kebangsaan.
 
 
Peran ‘Batak Bersatu’ Dalam Membentuk Bangsa dan
Mendirikan Negara Indonesia Serta Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia

Keluarga besar kami tetap meyakini, bahwa di Tanah Batak di


Sumatera Utara, wilayahnya dihuni oleh satu etnis/suku, yaitu
suku Batak. Pemahaman kami, suku Batak  terdiri dari Batak
Karo, Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Mandailing,
Batak Pakpak-Dairi dan Batak Angkola. Di keluarga besar
kami ada Marga Hutagalung, Lumban Tobing, Siregar,
Harahap    dll. Ada yang beragama Kristen dan ada yang
beragama Islam. Kalau ada acara-acara sesuai adat Batak,
maka semua bekerjasama, tanpa terlihat adanya perbedaan

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 4/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

tata-cara
  adat. Mereka bersama-sama melaksanakan  Dalihan
Natolu.
***
 
Tahun 1947 – 1950, keluarga kami tinggal di Yogyakarta,
yang waktu itu adalah Ibukota RI sementara, karena ayah saya
berdinas di Kementerian Pertahanan RI. Pada tahun 1948,
setelah Hijrah Divisi Siliwangi dari Jawa Barat ke Jawa
Tengah, di Yogyakarta ada beberapa tokoh Batak yang
memegang jabatan-jabatan tinggi baik di pemerintahan
maupun di militer.

 
Mereka a.l. Amir Syarifuddin Harahap (Perdana Menteri),
Kol. Tahi Bonar Simatupang (Wakil Kepala Staf
Angkatan Perang), Kol. Abdul Haris Nasution (semula
Panglima Siliwangi, kemudian menjadi Panglima Tentara
Teritorium Jawa). Letkol. Zulkifli Lubis (Pendiri dan
Kepala Badan Rahasia Negara Indonesia), ayah saya
Letkol dr. Wiliater Hutagalung (Perwira Teritorial di
Kementerian Pertahanan), dr. Djafar Siregar    Diapari
(Ketua Palang Merah Indonesia), Dr. Masdulhak
Nasution, Sekretaris Wakil Presiden M. Hatta, dan
beberapa orang lain. Semua di pihak Republik Indonesia.

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 5/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

Amir Syarifuddin Harahap SH.


 

 Abdul Haris Nasution.


 

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 6/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

Tahi Bonar Simatupang

Zulkifli Lubis
 

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 7/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

Wiliater Hutagalung
 
 

                                           dr. Djafar Siregar Diapari

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 8/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

Mereka sering mengadakan pertemuan di kediaman dr. Djafar


Siregar di Jl. Batanawarsa, Yogyakarta. Mereka berkumpul
sebagai sesama putra Batak di perantauan, di mana selain
membicarakan masalah-masalah kenegaraan, mereka juga
bernostalgia dalam bahasa Batak. Sebagai guyonan, rekan-
rekan mereka yang bukan Batak menyebut pertemuan-
pertemuan    tersebut sebagai  “perkumpulan Batak.”  Tidak
ada yang keberatan dengan penamaan tersebut, atau yang
menyatakan, bahwa dirinya bukan Batak.

 
Ketika itu saya masih berusia 4 tahun, dan mendengar hal-hal
tersebut dari penuturan ayah dan paman-paman saya di
kemudian hari. Isterinya dr. Djafar Siregar Diapari adalah adik
sepupu dari isteri dr. Wiliater Hutagalung, ibu saya.
 
Di tahun 1950-an, ketika mereka semua berada di Jakarta,
kecuali Amir Syarifuddin Harahap yang dieksekusi pada 20
Desember 1948, mereka sering saling mengunjungi dan
berkumpul. Kemudian ditambah lagi dengan  dr. Ferdinand
Lumban Tobing (Pahlawan Nasional).  Isteri dari dr.
Ferdinand L. Tobing adalah adik kandung ibu saya. Di masa
agresi militer Belanda ke II 19 Desember 1948, dr. FL. Tobing
adalah Gubernur Militer RI untuk Sumatera Timur. Mereka
semua yang lahir akhir abad 19 atau awal abad 20,
mengetahui mengenai adanya pernyataan Batak Maninggoring
tersebut di atas.

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 9/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

dr. Ferdinand Lumban Tobing. Pahlawan Nasional

Tokoh2 pejuang itu sering menuturkan riwayat perjuangan


mereka di masa muda, di masa penjajahan Belanda. Tahun
1926, para pemuda Batak, a.l.  Amir Syarifuddin Harahap,
Sanusi Pane, Ferdinand L. Tobing, dll., yang sedang
melanjutkan pendidikan di Batavia (sekarang Jakarta)
mendirikan organisasi yang dinamakan  Jong Bataksche
Bond  (Ikatan Pemuda Batak). Tujuannya adalah saling
membantu di antara sesama orang Batak di perantauan.
Tercatat, semua pemuda Batak yang berasal dari Sumatera
Utara yang berada di Batavia menjadi anggota  Jong
Bataksche Bond.

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 10/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

Sanusi Pane, Sastrawan


 
Masdulhak Nasution lahir di Sibolga. Kakeknya adalah Sutan
Abdul Azis Nasution dari Gunung Tua, Mandailing. Setelah
lulus  Algemeene Middelbare School  (AMS), sekolah
menengah di zaman penjajahan, Masdulhak melanjutkan
pendidikannya di bidang hukum di Universitas Leiden,
Belanda. Dia berangkat ke Belanda pada 4 Oktober 1930.
Setelah mendapat gelar Sarjana Hukum, dia melanjutkan ke
tingkat doktoral di Utrecht dan lulus tahun 1943. 
 

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 11/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

  Mengenai kelulusan Masdulhak Nasution, diberitakan oleh


satu media di Belanda, Friesche Courant pada 27 April 1943.
Isi beritanya a.l.: 
 

 
Batakker promoveerde te Utrecht.
Aan de Rijksuniversiteit te Utrecht promoveerde de
Batakker Masdoelhak Hamnonangan Nasoetion Gelar
Soetan Oloan op proefschrift: “De Plaats van de vrouw
in de Bataksche Maatschapij.” De jonge doctor is de
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 12/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

eerste Batakker, di aan de Utrechtsche universiteit


promoveerde en de vierde van zijn geslacht, die aan een
Nederlandsxhe universiteit studeerde.
 
Terjemahannya:
Seorang Batak memperoleh gelar Doktor di Utrecht

Di Universitas Utrecht,  seorang BATAK  Masdoelhak


Hamonangan Nasoetion Gelar Soetan Oloan
memperoleh gelar doktor dengan tesis: “Kedudukan
Perempuan di Masyarakat BATAK”.  Doktor muda ini
adalah orang BATAK pertama yang memperoleh
gelar doktor dari Universitas Utrecht  dan orang
keempat dari etnisnya yang kuliah di Universitas
Belanda.

 
***
 
Ayah saya dan paman-paman sering menceriterakan, bahwa
upaya mengadu-domba untuk memecah-belah suku Batak,
telah dilakukan oleh Belanda di masa penjajahan, seperti telah
ditulis di atas. Namun Belanda tidak berhasil memecah-belah
Batak.
 
Para pejuang ’45 itu selalu mengingatkan, agar bangsa ini
tetap bersatu. Mereka menjelaskan, Belanda suatu negara
kecil di Eropa, juga dengan jumlah punduduk kecil, berhasil
mengalahkan dan menjajah wilayah yang jauh lebih luas dan
jumlah penduduk yang belasan kali lipat dari penduduknya,
dengan strategi, taktik, tentara yang kuat, persenjataan
moderen (untuk waktu itu), kelicikan dan tipu daya serta adu-
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 13/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

domba. Perlu diambil pelajaran dari sejarah, pentingnya


persatuan dan kesatuan.

 
Sekilas Sejarah
Ketika bangsa-bangsa Eropa datang ke Asia Tenggara (belum
ada Indonesia) dimulai pada abad 16, sangat banyak kerajaan
dan kesultanan kecil-kecil di Asia Tenggara. Belanda
menyerang dan  mengalahkan satu-persatu  kerajaan-
kerajaan dan kesultanan-kesultanan di Asia Tenggara tersebut,
dimulai dengan mengalahkan kota Jayakarta pada 30 Mei
1619. Tanggal ini merupakan awal penjajahan Belanda di Asia
tenggara. Kemudian setelah itu, Belanda menyerang kerajaan-
kerajaan lain. Belanda ingin mewujudkan yang
dinamakan Pax Nederlandica.

 
Namun sampai akhir abad 19, beberapa kerajaan dan
kesultanan belum dikalahkan oleh Belanda, a.l. kerajaan
Batak, Kesultanan Aceh, Kerajaan Badung di Bali dan
Kerajaan Klungkung di Bali. Pada 26 Maret 1873 Belanda
menyatakan perang terhadap Kesultanan Aceh.  Raja
Sisingamangaraja XII pada bulan Februari 1878 menyatakan
perang terhadap Belanda. Ini artinya Tanah Rencong dan
Tanah Batak masih merdeka, belum dijajah oleh Belanda.
Kesultanan Aceh jatuh tahun 1904. Kerajaan Batak
dikalahkan Belanda dengan gugurnya Singamangaraja XII
dalam pertempuran pada 17 Juni 1907. Juga gugur dalam
pertempuran tersebut, satu putri dan dua putranya. Yang
terakhir dikalahkan Belanda adalah kerajaan Klungkung di
Bali, pada bulan September 1908.

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 14/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

 
Dengan demikian terlihat, bahwa Belanda memerlukan waktu
hampir 300 tahun, dari tanggal 30 Mei 1619 – September
1908, untuk dapat menguasai sebagian besar wilayah di Asia
tenggara. Belanda menamakan jajahannya
sebagai  Nederlands Indië  (India Belanda).  Fakta ini juga
membantah mitos, “Belanda menjajah Indonesia 350 tahun.”
Kerajaan dan kesultanan tersebut hanya dijajah selama sekitar
30-an tahun saja. Juga dengan demikian  Tanah Batak tidak
dijajah 350 tahun oleh Belanda.

 
Dari pemaparan di atas terlihat, Belanda berhasil menguasai
wilayah besar di Asia Tenggara, karena belum ada persatuan
dan kesatuan di antara kerajaan-kerajaan dan kesultanan-
kesultanan pada waktu itu. Bahkan kerajaan-kerajaan dan
kesultanan-kesultanan    tersebut saling memerangi untuk
menguasai kerajaan lain di Asia tengara.
 
Berkat perjuangan panjang dan kegigihan, para pendiri negara
dan bangsa Indonesia, termasuk putra-putra Batak yang
tergabuing dalam  Jong Bataksche Bond  (Ikatan Pemuda
Batak), berhasil mempersatukan berbagai etnis/suku yang ada
di  Nederlands Indië,  jajahan Belanda di Asia Tenggara.
Sebelum Kongres Pemuda Indonesia pertama tahun 1926,
seorang pemuda yang sebenarnya sangat berjasa dalam
mempersatukan para pemuda pribumi jajahan Belanda, adalah
Rajiun Harahap, gelar Sutan Kasayangan Soripada yang lahir
di Batu Nadua, Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Pada 15
November 1908 di Belanda, Rajiun Harahap, mendirikan
organisasi Perhimpunan Indonesia, yang menjadi embrio
gerakan kebangsaan. Nama Rajiun Harahap tidak (belum)
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 15/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

ditulis dalam buku-buku sejarah di Indonesia. Yang pernah


menjadi Ketua dari organisasi yang didirikan oleh Rajiun
Harahap a.l.  Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantoro.
Pahlawan Nasional), dr. Sutomo (pendiri Budi Utomo.
Pahlawan Nasional), Achmad Subarjo (Pahlawan
Nasional.), Iwa Kusuma Sumantri (Pahlawan Nasional),
Sukiman Wiryosanjoyo (Tahun 1951 Perdana Menteri RI
ke 6), Mohammad Hatta (Wakil Presiden, Pahlawan
Proklamasi). Juga yang pernah menjadi anggota pengurus
Perhimpunan Indonesia, a.l. Ali Sastroamijoyo (dua kali
menjabat sebagai Perdana Menteri RI).  Di sini dapat
dilihat hebatnya organisasi yang didirikan oleh Rajiun
Harahap di Belanda tahun 1908.

 
Puncak perjuangan bersama tersebut adalah pernyataan
(proklamasi) kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Namun Belanda tidak mau mengakui pernyataan
kemerdekaan  bangsa Indonesia  tersebut. Bahkan sampai
sekarang tahun 2021, pemerintah Belanda tetap tidak mau
mengakui de jure kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
 
Dengan dibantu sekutu-sekutunya dalam Perang Dunia II,
yaitu Inggris dan Australia, Belanda melancarkan agresi
militer terhadap Republik Indonesia. Berkat bantuan 3 divisi
tentara Inggris dan dua divisi tentara Australia, Belanda
berhasil menguasai sebagian besar wilayah Republik
Indonesia dan mendirikan negara2 boneka di wilayah yang
dikuasai Belanda.
 
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 16/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

Pada 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan agresi


milter ke II terhadap Republik Indonesia yang wilayahnya
sudah sangat kecil, yaitu hanya terdiri dari sebagian Jawa dan
Sumatera. Belanda mengerahkan pasukan terbesar setelah
Perang Dunia II/Perang Asia-Pasifik berakhir pada 15 Agustus
1945.
 
Belanda mendatangkan 150.000 tentara dari Belanda,
ditambah 65.000 pasukan KNIL yang terdiri dari pribumi dan
Indo-Eropa/Belanda serta ditambah 50.000 orang pasukan
Bangsa Cina, Pao (Po) An Tui. Pasukan Belanda dipersenjatai
dengan persenjataan paling moderen pada waktu itu.
Tujuannya adalah pukulan terakhir untuk menghacurkan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan melenyapkan Republik
Indonesia dari peta politik dunia.

 
Kekuatan TNI di Jawa dan Sumatera hanya sekitar 100.000
orang dengan persenjataan yang direbut dari tentara Jepang.

 
Sejarah menunjukkan, bahwa dengan kekuatan hampir tiga
kali lipat dan dengan persenjataah moderen, tentara Belanda
tidak berhasil mengalahkan Tentara Nasional Indonesia yang
didukung penuh oleh rakyat Indonesia. Sampai dimulainya
Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 23 Agustus 1949,
Republik Indonesia dan TNI tetap ada dan tidak punah. Dalam
perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tahun
1945 – 1949, sangat banyak putra-putra Batak yang ikut
berperang dan gugur dalam peperangan. Mereka berjuang
bukan hanya di Sumatera Utara, melainkan juga di Pulau
Jawa.
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 17/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

 
Pelajaran dari sejarah yang dapat dipetik adalah, ketika di
Tanah Batak belum ada kesatuan dan persatuan, satu persatu
wilayahnya dapat dikuasai oleh Belanda. Demikian juga di
Asia tenggara, ketika belum ada persatuan dan kesatuan di
antara kerajaan-kerajaan dan kesultanan-kesultanan, bahkan
masih saling menyerang, mereka dapat satu-persatu
dikalahkan oleh Belanda, satu negara dan bangsa yang kecil.

 
Pentingnya Menjaga Kesatuan dan Persatuan
Namun setelah ada kesatuan dan persatuan di antara pribumi
jajahan Belanda, dengan membentuk bangsa dan mendirikan
negara Indonesia, dengan kekuatan militer yang sangat besar,
Belanda dan sekutunya tidak berhasil mengalahkan negara
dan bangsa Indonesia.
 
Demikian juga dengan masyarakat Batak. Ketika Batak
bersatu, tokoh-tokoh Batak ikut memegang peran penting
dalam  membentuk bangsa dan mendirikan negara
Indonesia serta mempertahankan kemerdekaan Republik
Indonesia.
 
Kekuatan-kekuatan yang ingin menghancurkan dan kemudian
menguasai Indonesia, juga belajar dari sejarah, yaitu, kalau
bangsa Indonesia bersatu, maka bangsa Indonesia tidak
terkalahkan. Oleh karena itu, mereka menggunakan metode
lama yang ampuh selama ratusan tahun, yaitu  “Divide et
impera,” memecah-belah kemudian menguasai.
 
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 18/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

Ini yang terjadi di Indonesia sekarang. Sesama penganut satu


agama diadu-domba dan dibenturkan, Antar agama diadu-
domba dan dibenturkan. Sesama etnis diadu-domba dan
dibenturkan. Antar etnis diadu-domba dan dibenturkan.
Apabila mereka berhasil dan Indonesia pecah, maka dengan
mudah Indonesia akan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan asing
dan para antek serta kaki-tangannya di Indonesia. Maka
berlakulah adagium: “sejarah berulang kembali: Indonesia
dijajah.”

 
Kalau “tempo doeloe” ada perbedaan, maka dengan kearifan
para leluhur, dicari titik temunya, dicari kesamaannya,
sehingga terciptalah semboyan persatuan, yaitu  Bhinneka
Tunggal Ika  yang menghasilkan terbentuknya bangsa
Indonesia dan berdirinya NKRI. Yang terjadi sekarang adalah
kebalikannya, dari yang sama atau bersatu, dicari, atau dicari-
cari perbedaannya sebagai pembenaran untuk memisahkan
diri. Dicari-cari pembenaran dari buku-buku kuno karangan
para penjajah atau orang-orang Eropa lain. Banyak orang
Indonesia yang tidak mengetahui, bahwa rekayasa penulisan
sejarah sudah dilakukan oleh para penjajah sejak dari zaman
kolonialisme. Bahkan mereka mengarang teori migrasi
mengenai asal-usul nenek-moyang bangsa Indonesia, yaitu
berasal dari Yunnan, Cina Selatan. Teori kuno yang salah
ciptaan penjajah ini masih dipercayai oleh banyak orang
Indonesia sampai sekarang.

 
Di Indonesia, suku Batak yang bersatu tercatat sebagai suku
terbesar ketiga, setelah suku Jawa dan suku Sunda. Kalau

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 19/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

Batak pecah menjadi 5 atau 6 suku, mungkin ada suku yang


jumlahnya
  hanya beberapa ratus ribu saja.
Seandainya kekuatan yang memecah-belah ini berhasil, maka
bukan hanya secara etnologis, melainkan secara demografis
(peta/statistik kependudukan) harus dilakukan perubahan yang
mendasar. Dalam penulisan jumlah suku/etnis di Indonesia
menjadi bertambah lima atau enam. Seiring dengan ini, yang
semula dikategorikan sebagai suku Batak, maka harus dirinci
lagi, jumlah suku Mandailing, Suku Karo, dll.

 
Penulisan sejarah juga harus diubah. Dalam hal ini yang
menyangkut tokoh-tokoh pendiri negara dan bangsa Indonesia
yang selama ini dikenal sebagai orang Batak, terutama para
pendiri  Jong Bataksche Bond  (Ikatan Pemuda Batak) juga
harus berubah. Para pendirinya yang dikenal selama ini a.l.
adalah Amir Syarifuddin Harahap dan Sanusi Pane dari
Mandailing. Harus diteliti di Arsip Nasional, siapa-siapa saja
yang pernah menjadi anggota  Jong Bataksche Bond. Apakah
juga akan ada klaim dari warga Mandailing yang menuntut,
bahwa Jong Bataksche Bond itu tidak sah, karena tokoh-tokoh
tersebut tidak boleh disebut sebagai orang-orang Batak?
Bagaimana dengan  Dr. Masdulhak Nasution, yang
diberitakan di media di Belanda tahun 1943, sebagai  orang
Batak Pertama yang mendapat gelar Doktor di
Universitas Utrecht? Masih ada satu tokoh dari Tanah Batak,
yang diberitakan di Belanda sebagai “een Batakker,” seorang
Batak, yaitu  Sati Nasution  (1840 – 1876) yang kemudian
mengganti namanya menjadi Willem Iskander. Sepulangnya
dari Belanda tahun 1861 setelah menempuh pendidikan
sebagai guru, tahun 1862 Sati Nasution mendirikan

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 20/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

Sekolah Guru  (Kweekschool)  di Tano Bato, Mandailing


Natal, Sumatera Utara.  Ki Hajar Dewantoro (KHD) yang
disebut sebagai Bapak Pendidikan Indonesia lahir lahir tahun
1889. KHD mendirikan sekolah Taman Siswa tahun 1922.
Hari kelahiran KHD ditetapkan sebagai “Hari Pendidikan
Nasional Indonesia.” Kelihatannya nama Sati Nasution
(Willem Iskander) tidak tercatat dalah sejarah pendidikan di
Indonesia. Faktanya, Sati Nasution telah mendirikan Sekolah
Guru, 37 tahun sebelum KHD lahir, dan 60 tahun sebelum
Taman Siswa didirikan.

Sati Nasution (Willem Iskander)


Pendiri Sekolah Guru pertama di jajahan Belanda, Nederlands Indie,

Para pewaris Sati Nasution (Willem Iskander), Rajiun


Harahap Gelar Sutan Kasayangan Soripada, Sanusi Pane,
Amir Syarifuddin Harahap, Abdul Haris Nasution, Zulkifli
Lubis, Masdulhak Nasution, dll., apakah akan mengarang
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 21/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU

sejarah baru, di mana ditulis bahwa tokoh-tokoh pendiri


negara dan bangsa Indonesia tersebut bukan orang-orang
Batak?
 
Sejak masa pergerakan kebangsaan di awal abad 20, yang
sangat berperan untuk persatuan dan kesatuan adalah para
pemuda, termasuk para pemuda Batak. Oleh karena itu, demi
keutuhan Negara dan Bangsa Indonesia, para pemuda harus
kembali menjadi pelopor gerakan mempertahankan kesatuan
dan persatuan, termasuk persatuan dan kesatuan suku Batak.
Para Pemuda Batak harus kembali menjadi pelopor kesatuan
dan persatuan, bukan menjadi pelopor perpecahan.

 
Oleh karena itu, harus diwaspadai upaya adu-domba untuk
memecah-belah kesatuan dan persatuan dengan tujuan
menguasai Indonesia.
 
 
Jakarta, 29 Januari 2021.
 
Posted by batarahutagalung at 7:45 PM

https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 22/22

Anda mungkin juga menyukai