Dalam diskusi ini, terdapat perbedaan pendapat antara
Buyung Nasution dengan Bismar Siregar. Buyung Nasution
mengatakan, bahwa Mandailing bukan Batak, sedangkan
Bismar Siregar mengatakan, bahwa Mandailing adalah Batak.
Pro-Kontra KBB dan MBB semakin ramai di berbagai media
sosial.
***
Perdebatan mengenai Mandailing bukan Batak muncul
pertama kali akhir abad 19, yaitu ketika terjadi Perang Batak
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 1/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Namun perdebatan mengenai Mandailing bukan Batak
berlanjut terus. Puncaknya adalah terjadinya insiden di
pekuburan Sungai Mati di Medan pada bulan Agustus 1922.
Setelah terjadinya peristiwa tersebut, para Raja di Mandailing
mengadakan pertemuan di Kayu Laut, Mandailing, yang
menghasilkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam
pernyataan yang dinamakan Batak Maninggoring. (Saya
sendiri tidak mengetahui arti “Batak Maninggoring. Mungkin
ada yang dapat menjelaskan artinya. Terima kasih)
Dalam Batak Maninggoring yang ditandatangani oleh 14 Raja
dan pemimpin di Mandailing pada 18 Agustus 1922
ditegaskan, bahwa Mandailing adalah Bangsa Batak
(Bangso Batak). Belakangan muncul sanggahan terhadap
kesepakatan Raja-Raja dan pemimpin Mandailing tersebut,
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 2/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Perang Batak II (1878 – 1907) berakhir dengan gugurnya
Sisingamangaraja XII pada 17 Juni 1907 dalam pertempuran
melawan Belanda. Kedua Perang Batak berakhir dengan
kekalahan di pihak Batak, karena tidak adanya persatuan dan
kesatuan dari seluruh rakyat di Tanah Batak. Seandainya
waktu itu seluruh rakyat Batak bersatu dan tidak mau diadu-
domba, kekuatan Belanda yang tidak besar, tidak mungkin
dapat mengalahkan Batak Bersatu.
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 3/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 4/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
tata-cara
adat. Mereka bersama-sama melaksanakan Dalihan
Natolu.
***
Tahun 1947 – 1950, keluarga kami tinggal di Yogyakarta,
yang waktu itu adalah Ibukota RI sementara, karena ayah saya
berdinas di Kementerian Pertahanan RI. Pada tahun 1948,
setelah Hijrah Divisi Siliwangi dari Jawa Barat ke Jawa
Tengah, di Yogyakarta ada beberapa tokoh Batak yang
memegang jabatan-jabatan tinggi baik di pemerintahan
maupun di militer.
Mereka a.l. Amir Syarifuddin Harahap (Perdana Menteri),
Kol. Tahi Bonar Simatupang (Wakil Kepala Staf
Angkatan Perang), Kol. Abdul Haris Nasution (semula
Panglima Siliwangi, kemudian menjadi Panglima Tentara
Teritorium Jawa). Letkol. Zulkifli Lubis (Pendiri dan
Kepala Badan Rahasia Negara Indonesia), ayah saya
Letkol dr. Wiliater Hutagalung (Perwira Teritorial di
Kementerian Pertahanan), dr. Djafar Siregar Diapari
(Ketua Palang Merah Indonesia), Dr. Masdulhak
Nasution, Sekretaris Wakil Presiden M. Hatta, dan
beberapa orang lain. Semua di pihak Republik Indonesia.
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 5/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 6/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Zulkifli Lubis
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 7/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Wiliater Hutagalung
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 8/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Ketika itu saya masih berusia 4 tahun, dan mendengar hal-hal
tersebut dari penuturan ayah dan paman-paman saya di
kemudian hari. Isterinya dr. Djafar Siregar Diapari adalah adik
sepupu dari isteri dr. Wiliater Hutagalung, ibu saya.
Di tahun 1950-an, ketika mereka semua berada di Jakarta,
kecuali Amir Syarifuddin Harahap yang dieksekusi pada 20
Desember 1948, mereka sering saling mengunjungi dan
berkumpul. Kemudian ditambah lagi dengan dr. Ferdinand
Lumban Tobing (Pahlawan Nasional). Isteri dari dr.
Ferdinand L. Tobing adalah adik kandung ibu saya. Di masa
agresi militer Belanda ke II 19 Desember 1948, dr. FL. Tobing
adalah Gubernur Militer RI untuk Sumatera Timur. Mereka
semua yang lahir akhir abad 19 atau awal abad 20,
mengetahui mengenai adanya pernyataan Batak Maninggoring
tersebut di atas.
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 9/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 10/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5Ke… 11/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Batakker promoveerde te Utrecht.
Aan de Rijksuniversiteit te Utrecht promoveerde de
Batakker Masdoelhak Hamnonangan Nasoetion Gelar
Soetan Oloan op proefschrift: “De Plaats van de vrouw
in de Bataksche Maatschapij.” De jonge doctor is de
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 12/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
***
Ayah saya dan paman-paman sering menceriterakan, bahwa
upaya mengadu-domba untuk memecah-belah suku Batak,
telah dilakukan oleh Belanda di masa penjajahan, seperti telah
ditulis di atas. Namun Belanda tidak berhasil memecah-belah
Batak.
Para pejuang ’45 itu selalu mengingatkan, agar bangsa ini
tetap bersatu. Mereka menjelaskan, Belanda suatu negara
kecil di Eropa, juga dengan jumlah punduduk kecil, berhasil
mengalahkan dan menjajah wilayah yang jauh lebih luas dan
jumlah penduduk yang belasan kali lipat dari penduduknya,
dengan strategi, taktik, tentara yang kuat, persenjataan
moderen (untuk waktu itu), kelicikan dan tipu daya serta adu-
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 13/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Sekilas Sejarah
Ketika bangsa-bangsa Eropa datang ke Asia Tenggara (belum
ada Indonesia) dimulai pada abad 16, sangat banyak kerajaan
dan kesultanan kecil-kecil di Asia Tenggara. Belanda
menyerang dan mengalahkan satu-persatu kerajaan-
kerajaan dan kesultanan-kesultanan di Asia Tenggara tersebut,
dimulai dengan mengalahkan kota Jayakarta pada 30 Mei
1619. Tanggal ini merupakan awal penjajahan Belanda di Asia
tenggara. Kemudian setelah itu, Belanda menyerang kerajaan-
kerajaan lain. Belanda ingin mewujudkan yang
dinamakan Pax Nederlandica.
Namun sampai akhir abad 19, beberapa kerajaan dan
kesultanan belum dikalahkan oleh Belanda, a.l. kerajaan
Batak, Kesultanan Aceh, Kerajaan Badung di Bali dan
Kerajaan Klungkung di Bali. Pada 26 Maret 1873 Belanda
menyatakan perang terhadap Kesultanan Aceh. Raja
Sisingamangaraja XII pada bulan Februari 1878 menyatakan
perang terhadap Belanda. Ini artinya Tanah Rencong dan
Tanah Batak masih merdeka, belum dijajah oleh Belanda.
Kesultanan Aceh jatuh tahun 1904. Kerajaan Batak
dikalahkan Belanda dengan gugurnya Singamangaraja XII
dalam pertempuran pada 17 Juni 1907. Juga gugur dalam
pertempuran tersebut, satu putri dan dua putranya. Yang
terakhir dikalahkan Belanda adalah kerajaan Klungkung di
Bali, pada bulan September 1908.
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 14/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Dengan demikian terlihat, bahwa Belanda memerlukan waktu
hampir 300 tahun, dari tanggal 30 Mei 1619 – September
1908, untuk dapat menguasai sebagian besar wilayah di Asia
tenggara. Belanda menamakan jajahannya
sebagai Nederlands Indië (India Belanda). Fakta ini juga
membantah mitos, “Belanda menjajah Indonesia 350 tahun.”
Kerajaan dan kesultanan tersebut hanya dijajah selama sekitar
30-an tahun saja. Juga dengan demikian Tanah Batak tidak
dijajah 350 tahun oleh Belanda.
Dari pemaparan di atas terlihat, Belanda berhasil menguasai
wilayah besar di Asia Tenggara, karena belum ada persatuan
dan kesatuan di antara kerajaan-kerajaan dan kesultanan-
kesultanan pada waktu itu. Bahkan kerajaan-kerajaan dan
kesultanan-kesultanan tersebut saling memerangi untuk
menguasai kerajaan lain di Asia tengara.
Berkat perjuangan panjang dan kegigihan, para pendiri negara
dan bangsa Indonesia, termasuk putra-putra Batak yang
tergabuing dalam Jong Bataksche Bond (Ikatan Pemuda
Batak), berhasil mempersatukan berbagai etnis/suku yang ada
di Nederlands Indië, jajahan Belanda di Asia Tenggara.
Sebelum Kongres Pemuda Indonesia pertama tahun 1926,
seorang pemuda yang sebenarnya sangat berjasa dalam
mempersatukan para pemuda pribumi jajahan Belanda, adalah
Rajiun Harahap, gelar Sutan Kasayangan Soripada yang lahir
di Batu Nadua, Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Pada 15
November 1908 di Belanda, Rajiun Harahap, mendirikan
organisasi Perhimpunan Indonesia, yang menjadi embrio
gerakan kebangsaan. Nama Rajiun Harahap tidak (belum)
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 15/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Puncak perjuangan bersama tersebut adalah pernyataan
(proklamasi) kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Namun Belanda tidak mau mengakui pernyataan
kemerdekaan bangsa Indonesia tersebut. Bahkan sampai
sekarang tahun 2021, pemerintah Belanda tetap tidak mau
mengakui de jure kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Dengan dibantu sekutu-sekutunya dalam Perang Dunia II,
yaitu Inggris dan Australia, Belanda melancarkan agresi
militer terhadap Republik Indonesia. Berkat bantuan 3 divisi
tentara Inggris dan dua divisi tentara Australia, Belanda
berhasil menguasai sebagian besar wilayah Republik
Indonesia dan mendirikan negara2 boneka di wilayah yang
dikuasai Belanda.
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 16/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Kekuatan TNI di Jawa dan Sumatera hanya sekitar 100.000
orang dengan persenjataan yang direbut dari tentara Jepang.
Sejarah menunjukkan, bahwa dengan kekuatan hampir tiga
kali lipat dan dengan persenjataah moderen, tentara Belanda
tidak berhasil mengalahkan Tentara Nasional Indonesia yang
didukung penuh oleh rakyat Indonesia. Sampai dimulainya
Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 23 Agustus 1949,
Republik Indonesia dan TNI tetap ada dan tidak punah. Dalam
perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tahun
1945 – 1949, sangat banyak putra-putra Batak yang ikut
berperang dan gugur dalam peperangan. Mereka berjuang
bukan hanya di Sumatera Utara, melainkan juga di Pulau
Jawa.
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 17/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Pelajaran dari sejarah yang dapat dipetik adalah, ketika di
Tanah Batak belum ada kesatuan dan persatuan, satu persatu
wilayahnya dapat dikuasai oleh Belanda. Demikian juga di
Asia tenggara, ketika belum ada persatuan dan kesatuan di
antara kerajaan-kerajaan dan kesultanan-kesultanan, bahkan
masih saling menyerang, mereka dapat satu-persatu
dikalahkan oleh Belanda, satu negara dan bangsa yang kecil.
Pentingnya Menjaga Kesatuan dan Persatuan
Namun setelah ada kesatuan dan persatuan di antara pribumi
jajahan Belanda, dengan membentuk bangsa dan mendirikan
negara Indonesia, dengan kekuatan militer yang sangat besar,
Belanda dan sekutunya tidak berhasil mengalahkan negara
dan bangsa Indonesia.
Demikian juga dengan masyarakat Batak. Ketika Batak
bersatu, tokoh-tokoh Batak ikut memegang peran penting
dalam membentuk bangsa dan mendirikan negara
Indonesia serta mempertahankan kemerdekaan Republik
Indonesia.
Kekuatan-kekuatan yang ingin menghancurkan dan kemudian
menguasai Indonesia, juga belajar dari sejarah, yaitu, kalau
bangsa Indonesia bersatu, maka bangsa Indonesia tidak
terkalahkan. Oleh karena itu, mereka menggunakan metode
lama yang ampuh selama ratusan tahun, yaitu “Divide et
impera,” memecah-belah kemudian menguasai.
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 18/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Kalau “tempo doeloe” ada perbedaan, maka dengan kearifan
para leluhur, dicari titik temunya, dicari kesamaannya,
sehingga terciptalah semboyan persatuan, yaitu Bhinneka
Tunggal Ika yang menghasilkan terbentuknya bangsa
Indonesia dan berdirinya NKRI. Yang terjadi sekarang adalah
kebalikannya, dari yang sama atau bersatu, dicari, atau dicari-
cari perbedaannya sebagai pembenaran untuk memisahkan
diri. Dicari-cari pembenaran dari buku-buku kuno karangan
para penjajah atau orang-orang Eropa lain. Banyak orang
Indonesia yang tidak mengetahui, bahwa rekayasa penulisan
sejarah sudah dilakukan oleh para penjajah sejak dari zaman
kolonialisme. Bahkan mereka mengarang teori migrasi
mengenai asal-usul nenek-moyang bangsa Indonesia, yaitu
berasal dari Yunnan, Cina Selatan. Teori kuno yang salah
ciptaan penjajah ini masih dipercayai oleh banyak orang
Indonesia sampai sekarang.
Di Indonesia, suku Batak yang bersatu tercatat sebagai suku
terbesar ketiga, setelah suku Jawa dan suku Sunda. Kalau
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 19/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Penulisan sejarah juga harus diubah. Dalam hal ini yang
menyangkut tokoh-tokoh pendiri negara dan bangsa Indonesia
yang selama ini dikenal sebagai orang Batak, terutama para
pendiri Jong Bataksche Bond (Ikatan Pemuda Batak) juga
harus berubah. Para pendirinya yang dikenal selama ini a.l.
adalah Amir Syarifuddin Harahap dan Sanusi Pane dari
Mandailing. Harus diteliti di Arsip Nasional, siapa-siapa saja
yang pernah menjadi anggota Jong Bataksche Bond. Apakah
juga akan ada klaim dari warga Mandailing yang menuntut,
bahwa Jong Bataksche Bond itu tidak sah, karena tokoh-tokoh
tersebut tidak boleh disebut sebagai orang-orang Batak?
Bagaimana dengan Dr. Masdulhak Nasution, yang
diberitakan di media di Belanda tahun 1943, sebagai orang
Batak Pertama yang mendapat gelar Doktor di
Universitas Utrecht? Masih ada satu tokoh dari Tanah Batak,
yang diberitakan di Belanda sebagai “een Batakker,” seorang
Batak, yaitu Sati Nasution (1840 – 1876) yang kemudian
mengganti namanya menjadi Willem Iskander. Sepulangnya
dari Belanda tahun 1861 setelah menempuh pendidikan
sebagai guru, tahun 1862 Sati Nasution mendirikan
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 20/22
8/6/23, 3:50 PM Gagasan Nusantara: KETIKA BATAK BERSATU
Oleh karena itu, harus diwaspadai upaya adu-domba untuk
memecah-belah kesatuan dan persatuan dengan tujuan
menguasai Indonesia.
Jakarta, 29 Januari 2021.
Posted by batarahutagalung at 7:45 PM
https://batarahutagalung.blogspot.com/2021/01/ketika-batak-bersatu.html?fbclid=IwAR1fa5K… 22/22