SKRIPSI
OLEH
HASAN HUSIN
9311.124.18
i
PERAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM PEMBERIAN
BANTUAN HUKUM TERHADAP MASYARAKAT TERKAIT
PERKARA PERCERAIAN
(Studi Kasus di Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum IAIN Kediri)
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Institut Agama Islam Negeri Kediri
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana (S.H)
Oleh:
Hasan Husin
9311.124.18
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasan Husin
9311.124.18
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
iii
NOTA DINAS
Kediri, 27 Juni 2023
Lampiran : 4 (empat) berkas
Hal : Penyerahan Skripsi
Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri
di
Jl. Sunan Ampel 07 Ngronggo Kota Kediri
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Memenuhi permintaan Dekan untuk membimbing penyusunan skiripsi
mahasiswa tersebut di bawah ini :
Nama : Hasan Husin
NIM : 9311.124.18
Judul : Peran Lembaga Bantuan Hukum Dalam Pemberian Bantuan
Hukum Terhadap Masyarakat Pada Perkara Perceraian (Studi
Kasus di Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum IAIN Kediri)
iii
NOTA PEMBIMBING
Kediri, 27 Juni 2023
Lampiran : 4 (empat) berkas
Hal : Penyerahan Skripsi
Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri
di
Jl. Sunan Ampel 07 Ngronggo Kota Kediri
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Memenuhi permintaan Bapak Dekan untuk membimbing penyusunan
skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini :
Nama : Hasan Husin
NIM : 9311.124.18
Judul : Peran Lembaga Bantuan Hukum Dalam Pemberian Bantuan
Hukum Terhadap Masyarakat Pada Perkara Perceraian (Studi
Kasus di Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum IAIN Kediri)
Oleh:
HASAN HUSIN
(9311.124.18)
2. Penguji I
Moh. Nafik, MHI (.................................)
NIP. 19770223 200901 1 004
3. Penguji II
Dr. Khamim, M, Ag
NIP.1964 06242002121001
v
MOTTO
1
Ath-Thabrani, Kitab Al-Mu’jamul Ausath. Drajatnya dinilai Shahih oleh Al-Albani (Shahihul
jami’h) hal 3289.
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas semua rahmat dan nikmat
yang telah dilimpahkan. Sholawat serta salam senantiasa di haturkan kepada
baginda Nabi besar Muhammad SAW. Allhamdulillah karya yang sederhana
ini saya persembahkan kepada:
1. Ayah saya Abdul Ghani dan ibu saya Ani serta seluruh keluarga saya
yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini walapun jarak yang
memisahkan antara kita sebagai keluarga doa yang tetap terucap akan
senantiasa menjadi semangat dimanapun saya berada.
2. Dosen Pembimbing skripsi saya bapak (Moh. Nafik, MHI dan Moch
Choirul Rizal, M.H) yang telah rela meluangkan tenaga dan waktunya
dalam memberikan bimbingan dan pengarahan selama menyelesaikan
skripsi ini.
vii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 931112418
Fakultas : Syariah
benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan palgiasi baik sebagian atau
skripsi ini hasil dari plagiasi, baik Sebagian atau seluruhnya, maka saya
yang berlaku.
Kediri,
Yang membuat pernyataan
Hasan Husin
viii
ABSTRAK
HASAN HUSIN, Dosen pembimbing bapak Moh. Nafik, MHI dan bapak
Moch Choirul Rizal, M.H. Peran Lembaga Bantuan Hukum Dalam Pemberian
Bantuan Hukum Terhadap Masyarakat Terkait Perkara Perceraian (Studi
Kasus di Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum IAIN Kediri), Skripsi
Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syari’ah, IAIN Kediri 2023.
Kata Kunci : Peran, Lembaga Bantuan Hukum, Perceraian
Indonesia adalah negara hukum. Jadi, semua masyarakat Indonesia
memiliki kedudukan yang sama di mata hukum tidak ada perbedaan yang
mempengaruhi kedudukan sebagai masyarakat Indonesia. Seluruh masyarakat
Indonesia mempunyai hak untuk dibela dalam mendapatkan keadilan, terutama
masyarakat yang kurang mampu atau masyarakat miskin yang sering kali di
persulit bahkan dirugikan dalam mendapatkan keadilan. LKBH IAIN Kediri
adalah lembaga konsultasi dan bantuan hukum yang memiliki peran sangat
penting dalam memberikan bantuan hukum terhadap masyarakat. Dalam
pemberian bantuan hukum terhadap masyarakat pastinya LKBH IAIN Kediri
mengalami berberapa faktor serta kendala yang menghambat pemberian
bantuan hukumnya. Dalam penelitian ini peneliti akan fokus meneliti tentang
bagaimana peran LKBH IAIN Kediri dalam pemberian bantuan hukum
terhadap masyarakat terkait perkara perceraian, serta faktor-faktor dan kendala
LKBH IAIN Kediri dalam pemberian bantuan hukum terhadap masyrakat
terkait perkara perceraian. Dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis
peran apa saja yang diberikan serta faktor dan kendala apa saja yang terjadi
dalam pemberian bantuan hukum yang di LKBH IAIN Kediri.
Penelitian ini mengunakan jenis penelitian hukum empiris dengan
pendekatan institualisme atau kelembagaan. Dengan dua sumber data yaitu
sumber primier dan sekunder yang diperoleh dengan cara observasi,
wawancara dan dokumentasi yang didapat dengan turun secara langsung ke
tempat lokasi penelitian. Terakhir akan dianalisa secara deskriptif kualitatif
dengan mengunakan pembahasan secara deduktif.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran LKBH IAIN Kediri
pemberian bantuan hukum terhadap masyarakat terkait perkara perceraian
sebagaiman pada kenyataanya bahwa peran LKBH tidak selalu berjalan dengan
baik sebagaimana yang telah diatur di dalam undang-undang dalam
memberikan bantuan kepada para pencari keadilan bagi masyarakat terbagi
dalam bentuk litigasi dan nonlitigasi. Litigasi dalam lingkup pengadilan serta
non litigasi dalam lingkup non pengadilan tanpa biaya seperti penyuluhan,
konsultasi, investigasi, penelitian hukum, mediasi, negosiasi, pemberdayaan
masyarakat, arbitasi, dan drafting dokumen. Dan faktor-faktor dan kendala
yang dihadapi LKBH IAIN Kediri dalam pemberian bantuan hukum terhadap
masyarakat pada perkara perceraian juga berbagai dari faktor subtansi, faktor
struktural, faktor budaya, dan faktor masyarakat. Saran dari saya mengatasi
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada peneliti, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik, dan peneliti berharap semoga Allah senantiasa
memberikan ilmu yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat, amin. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah memberikan petunjuk kepada jalan yang di
ridhai Allah SWT, dengan ajaran yang dibawanya, yaitu ajaran agama Islam.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mengakui bahwa penulis
mendapatkan banyak bantuan dari beberapa pihak yang telah bersedia
mendukung dan meluangkan waktunya agar terselesikan dengan baik. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang secara
langsung membantu menyelesaikan skripsi ini, ucapan terima kasih penulis
sampaikan terutama kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Wahidul Anam, M.Ag., selaku Rektor IAIN Kediri atas segala
kebijaksanaan, perhatian dan dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan studi ini.
2. Bapak Dr. Khamim, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Bapak Dr.
Abdullah Taufik, M.HI , selaku Ketua Prodi Hukum Keluarga Islam beserta
jajaranya atas segala kebijaksanaan, perhatian dan dukungan sehingga peneliti
dapat menyelesaikan studi ini.
3. Bapak Moh. Nafik, MHI. selaku dosen pembimbing I, dan Bapak Moch
Choirul Rizal, M.H. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan
dan arahan hingga terselesaikannya skripsi ini
4. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Program Studi Hukum Keluarga Islam,
Fakultas Syariah dan seluruh lembaga pendidikan IAIN Kediri serta civitas
akademik yang telah membantu peneliti dalam menambah ilmu dan
pengalaman sebagai bekal kehidupan nantinya.
5. Kepada Bapak Ketua LKBH IAIN Kediri, Advokad, Staf dan Paralegal yang
telah memberikan izin, waktu luang dan segala bantuan demi terselesaikannya
penulisan skripsi ini.
x
6. Kepada orang tua saya bapak Abdul Gani dan Ibu Ani serta orang-orang yang
senantiasa mendo’akan, menyayangi, membantu, dan memotivasi hingga
peneliti dapat menyelesaikan studi .
7. Semua teman dan sahabat yang selalu memberikan kekuatan untuk terus
semangat dalam mengerjakan skripsi. Dan berbagai pihak yang telah
membantu kelancaran dalam proses penelitian, tetapi tidak bisa disebutkan
satu persatu.
Kepada semua pihak yang telah penulis sebutkan tersebut, semoga amal
kebaikan yang telah diberikan senantiasa mendapat balasan yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa penyusun skripsi ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan,. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan menfaat bagi peneliti dan bagi para pembaca, Amin.
Kediri,
Hasan Husin
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................................iii
NOTA DINAS..................................................................................................................iv
NOTA PEMBIMBING......................................................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................vi
MOTTO...........................................................................................................................vii
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................................viii
ABSTRAK........................................................................................................................xi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................xii
DAFTAR ISI...................................................................................................................xiv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................10
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................10
D. Manfaat Penelitian................................................................................................11
E. Penelitian Terdahulu.............................................................................................11
BAB II.............................................................................................................................18
LANDASAN TEORI.......................................................................................................18
A. Bantuan Hukum....................................................................................................18
B. Teori Peran...........................................................................................................34
C. Perceraian.............................................................................................................39
BAB III............................................................................................................................46
METODE PENELITIAN.................................................................................................46
C. Lokasi Penelitian..................................................................................................47
G. Analisis Data........................................................................................................52
H. Tahap-Tahap Penelitian........................................................................................54
BAB IV............................................................................................................................55
B. Peran LKBH IAIN Kediri dalam Pemberian Bantuan Hukum terhadap Masyarakat
Terkait Perkara Perceraian............................................................................................60
C. Faktor-Faktor dan Kendala LKBH IAIN Kediri dalam Pemberian Bantuan Hukum
Terhadap Masyarakat Terkait Perkara Perceraian........................................................68
BAB V.............................................................................................................................72
PEMBAHASAN..............................................................................................................72
B. Faktor-Faktor dan Kendala LKBH IAIN Kediri dalam Pemberian Bantuan Hukum
Terhadap Masyarakat Terkait Perkara Perceraian........................................................80
BAB IV............................................................................................................................86
PENUTUP.......................................................................................................................86
A. KESIMPULAN....................................................................................................86
B. SARAN................................................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................88
LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................................93
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari konten nya, mentalitas praktisi hukum yang lemah, struktur hukum yang
masyarakat yang tidak mampu ini menjadi pihak yang paling dirugikan
karena akses pelayanan hukum yang tidak mudah didapat. Artinya banyak
2
Riana Seprasia, Implementasi Bantuan Hukum Dan Permasalahanya.(Sinar Grafika.
Jakarta. 2008), 2.
3
Morris Ginsberg, Keadilan Dalam Masyarakat, (Bantul: Pondok Edukasi, 2003), 41.
xiv
orang miskin yang membutuhkan bantuan hukum tapi sulit dalam
justice) sangat terbatas pada bantuan hukum (legal aid) terutama kepada
masyarakat yang kurang mampu. Hal ini bukan hanya karena disebabkan
karena hanya masalah akses mendapatkan keadilan dan juga masalah hukum
politik, bahkan lebih dalam lagi masalah budaya, dan persoalan ini juga
diperumit jika kita melihatnya dari sudut pandang ekonomi, yang disebabkan
oleh kemiskinan yang semakin luas, tingkat buta huruf yang tinggi dan juga
yang berlaku dan keberadaan bantuan hukum yang merupakan hak bagi
hukum, hal ini dapat diperoleh tanpa pembayaran agar setiap orang dapat
tersebut, di sisi lain bak gayung tak bersambut dengan tatanan masyarakat
saat ini telah mengubah tatanan masyarakat dalam hubungan antar manusia
yang dipandu oleh prinsip transaksi laba-rugi seperti yang bekerja dalam
4
Asfinawati, Mas Achmad Sentosa, Bantuan Hukum Askses Marjinal Terhadap Keadilan
(Senralisme Production: Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, 2007) 1.
5
Adnan Buyung Nasution, Legal Assistance and Acces to Justice in Indonesia, makalah
Legal Colloquium on disatober 1976, (London, England, Internasional Committee
disampaikan pada First International Legal Aid and Legal Service, Law Exchange Society
1976/1977), 1.
xv
kinerja ekonomi pasar. Satu gejala mengenai itu adalah komersialisasi
disegala bidang, tak luput juga komersialisasi hukum dan profesi hukum.6
orang miskin yang tidak mampu menyewa pengacara masih dapat menerima
buta hukum adalah orang yang buta huruf, tidak berpendidikan, dan
sebagai subjek hukum. Bagi masyarakat miskin dan buta hukum dapat
hubungan dengan orang yang dapat memberi bantuan hukum. Pada tingkat
putusan yang dinilai tidak sesuai dengan rasa keadilan. Padahal tersangka
memiliki fakta dan bukti yang dapat digunakan untuk meringankan beban
hukum atau ada kebenaran dalam perkara tersebut, padahal bantuan hukum
merupakan hak fakir miskin yang dapat diperoleh tanpa bayar, hal ini juga
6
B.Herry Priyono, Neoliberalisme dan Sifat Elusif Kebebasan, (Jakarta: Dewan Kesenian,
2006.), 7.
7
T.Mulya Lubis, Bantuan Hukum dan Kemiskinan Struktural, (Jakarta,LP3ES,1986), 15.
8
Satjipto Rahardjo, Sisi-Sisi Lain dari Hukum di Indonesia, (Jakarta: Buku Kompas, 2003),
177.
xvi
Konsep bantuan hukum di Indonesia diartikan dan dilaksanakan pada
sekarang ini merupakan hal yang baru sekali, mungkin dapat dikatakan
bahwa bantuan hukum mulai ada dengan lahirnya lembaga bantuan hukum
(LBH). Gagasan atau konsep dalam bantuan hukum di mana pada umumnya
suku, agama, ras maupun yang berbeda keyakinan politik. Pada dasarnya
program bantuan hukum adalah dasar suatu proses pendidikan yang pada
atau terdakwa tetapi juga untuk para pencari keadilan. Dalam kebanyakan
kasus, pemberian bantuan hukum di latar belakangi oleh satu tujuan mulia
atau rule of law yang mensyaratkan status sosial yang sama di depan hukum
akan merugikan mereka secara materi, mayoritas dari mereka justru lebih
ikhlas dan rela melepaskan haknya. Hal ini karena maraknya media massa
yang salah bahwa hukum bisa dibeli. Padahal Undang-Undang Dasar Negara
perlindungan konstitusional bagi yang lemah dan miskin, yang paling rentan
khususnya bagi masyarakat miskin dan buta hukum yang tampak semakin
hukum merupakan salah satu cara untuk pemerataan keadilan yang penting
Hukum (UU No. 16 Tahun 2011) juga menjelaskan tentang apa saja yang
kegiatan lain yang berkaitan bantuan hukum, menerima anggaran dari negara
11
Chrisbiantoro, M. Nur Solikin, Satrio Wirataru, Bantuan Hukum Masih Sulit Diakses:
Hasil Pemantauan di Lima Provinsi Terkait Pelaksanaan Undang-undang No.16 Tahun 2011
Tentang Bantuan Hukum,(Jakarta. Kontras, 2014), 1.
xviii
untuk melaksanakan bantuan hukum sesuai dengan undang-undang
membantu suatu tindakan tertentu kepada orang lain yang kurang mampu,
yang mana orang lain tersebut bertindak atas nama pemberi bantuan atau
agama. Selain itu, dalam konsep hukum Islam manusia kedudukannya sama
Dasar dari pemberian bantuan hukum ini juga sudah di jelaskan di dalam al-
ِا َّن اهّٰلل َ يَْأ ُم ُرمُك ْ َا ْن تَُؤ دُّوا ااْل َ ٰم ٰن ِت ِاىٰٓل َا ْه ِلهَ ۙا َو ِا َذا َحمَك ْمُت ْ بَنْي َ النَّ ِاس َا ْن حَت ْ مُك ُ ْوا
۞اِب لْ َع ْد ِل ۗ ِا َّن اهّٰلل َ ِن ِع َّما ي َ ِع ُظمُك ْ ِب ٖه ۗ ِا َّن اهّٰلل َ اَك َن مَس ِ ْي ًع ۢا ب َ ِصرْي ًا
xix
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.12
bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan
kalian untuk memberikan amanat itu kepada ahlinya (yaitu setiap sesuatu
yang diamanatkan seseorang yang merupakan hak orang lain, baik amanat
yang diperuntukkan untuk Allah atau para hamba) wahai para hakim dan
wali, ketika kalian menentukan hukum di antara manusia maka kalian harus
memutuskan dengan adil (yaitu wali atau hakim tidak condong kepada salah
satu pihak, dia harus memutuskan dengan sesuai kebenaran yang dijelaskan
12
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Terjemahan, (Bandung: PT. Cordoba Internasional
Indonesia), 100
xx
(diperintahkan) oleh Allah kepada kalian, yaitu menunaikan amanah, dan
independen yang dilakukan oleh kementerian hukum dan hak asasi manusia.
bukan hanya untuk pemberi bantuan hukum tapi juga untuk lab
pembelajaran bagi mahasiswa hukum. LKBH IAIN Kediri Ini juga dapat
dan juga lembaga dapat dijadikan tempat lahan praktek bagi para mahasiswa
(IAIN) Kediri yaitu lembaga konsultasi hukum dan bantuan yang dibentuk
xxi
untuk memberikan bantuan bantuan hukum dan konsultasi hukum kepada
paralegal dan lain-lain. LKBH juga telah menjalin kontrak dengan Pos
maupun cerai gugat bahkan banyak sekali perkara perceraian yang sudah
perceraian banyak hal-hal yang terjadi dari hal seperti banyaknya masyrakat
dalam perceraian serta peran dari LKBH IAIN Kediri dalam membantu
dihadapi oleh LKBH IAIN Kediri dalam pemberian bantuan hukum terhadap
masyarakat, dan apakah peran lembaga bantuan hukum ini sudah sesuai
dengan UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum dan terlebih lagi
xxii
maraknya perkara perceraian yang terjadi. Berdasarkan hal-hal yang telah
Kediri)”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
perkara perceraian.
D. Manfaat Penelitian
khasanah keilmuan.
xxiii
2. Manfaat praktis yaitu untuk menjadikan penelitian ini bahan referensi bagi
E. Penelitian Terdahulu
Hal ini bermanfaat sebagai bahan rujukan dan pembanding antara penelitian
yang dilakukan dengan penelitian yang sudah ada yang dilakukan oleh
penelitian ini adalah bahwa peranan LBH di desa Cipadang tidak berjalan
mulus sebagaimana mestinya banyak hal yang terjadi tidak sesuai undang-
xxiv
Cipadang Kec Gedong Tataan Kab. Pesawaran. Persamaan penelitian
Wilda Zara Yunita dengan penelitian ini sama-sama membahas peran lbh.
perceraian.13
13
Wilda Zara Yunita, Analisis Hukum Islam Tentang Peran Lembaga Bantuan Hukum
Dalam Sosialisasi Hukum (Studi Desa Cipadang Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
Pesawaran). Jurusan Syiyasah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung, (2019).
xxv
bantuan hukumnya adalah faktor anggaran dan faktor sumber daya
tempat dan fokus penelitian ini kepada peranan lembaga bantuan hukum di
3. Eka Fitri Institut Agama Islam Negeri Bone tahun 2020, meneliti tentang
secara gratis. Selain itu, ada banyak kendala, termasuk persepsi publik,
dalam bentuk ligitasi dan non ligitasi dan metode yang digunakan ialah
4. Jurnal Nirwan Yunus dan Lucyana Djafaar, tahun 2008 yang berjudul
penegakan hukum. Hal ini terbukti dari berbagai kasus yang terjadi yang
LBH dan atau para advokat. Penelitian yang dilakukan lebih kepada
Hasil dari penelitian ini dalam penerapan bantuan hukum bagi setiap orang
hukum, dan jaminan persamaan di depan hukum. Hal ini sesuai dengan
16
Nirwan Yunus dan Lucyana Djafaar: Eksistensi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Dalam
Memberikan Layanan Hukum Kepada Masyarakaat Di Kabupaten Gorongtalo.(2008).
xxviii
kesejahteraan. bagi setiap individu, termasuk hak atas bantuan hukum.
mereka merasa tidak dibantu oleh pemerintah. Perbedaan jurnal ini dengan
penelitian ini jurnal ini meneliti seberapa tepat dan bagaimana penerapan
17
Angga dan Ridwan Arifin. Penerapan Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Kurang Mampu
di Indonesia, ejurnal.uniska-kediriac.id.(2019).
xxix
xxx
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bantuan Hukum
hukum adalah kegiatan atau jasa yang dilakukan oleh pemberi bantuan
hukum secara cuma-cuma atau gratis kepada penerima bantuan hukum. yakni
suatu persoalan hukum, yang terjadi baik perkara hukum pidana maupun
Pemberian bantuan hukum dilakukan atas dasar keadilan dan untuk para
hukum adalah orang yang mengerti tentang hukum dan proses penyelesaian
orang kaya yang sering tidak membutuhkan peran bantuan hukum karena
sebetulnya hukum sangat dekat dengan orang kaya.18 Bantuan hukum juga
bisa diartikan sebagai upaya untuk membantu masyarakat miskin atau kurang
18
T. Mulya Lubis, Bantuan Hukum dan Kemiskinan Struktural, (Jakarta,LP3ES,1986), 9.
xxxi
pengawasan terhadap mekanisme untuk menjaga aturan agar dipatuhi, dan
pidana dan perdata secara gratis di luar dan di dalam pengadilan dari
prinsip hukum, dan aturan-aturan hukum untuk masyarakat miskin atau yang
sarana pengakuan HAM yang bersifat tidak boleh dikurangi dan tak dapat
yang diberikan oleh negara, melainkan merupakan hak asasi manusia dan
19
Frans Hendra Winarta, Probono Publico hak konstitusional fakir miskin untuk
memperoleh bantuan hukum. (Jakarta: lcx Media Komputindo 2010), 21.
20
Frans Hendra Winata, bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas Kasihan,
(Jakarta: lcx Media Komputindo 2000), 23.
21
Ibid. 101.
22
Senang Monia Silalahi, Peran LBH Dalam Penanganan Perkara Penyerobotan Tanah
(Studi Penanganan Perkara Dari Aspek Hukum Pidana,( Bandar Lampung 2018),34.
xxxii
individu di dalam masyarakat. Pelayanan hukum mencakupi semua kegiatan
menekan suatu tuntutan agar sesuai hak yang diakui hukum. Dia mengartikan
ditentukan untuk memastikan bahwa tidak seorang pun di mata publik yang
butuhkan hanya karena mereka tidak memiliki sumber daya keuangan yang
memadai.23
bantuan hukum sebagai legal aids. Jika bantuan hukum dapat merujuk pada
disepakati secara tertulis dan mengikat secara hukum pada setiap perilaku
23
Yayasan Lembaga Bantuan Indonesia, Panduan Bantuan Hukum Di Indonesia, (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2014). 468.
24
I.P.M.Ranuhandoko, Terminologo Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika 2006), 378.
25
Darman Prist, Hukum Acara Pidana Dalam Prakek, (Penerbit Djamban, 2002), 102.
xxxiii
Jenis lembaga bantuan hukum terbagi menjadi 3, yaitu bantuan hukum
bantuan hukum untuk masyarakat miskin dengan tujuan yg lebih luas dengan
sebagaimana yang tercantum dalam pasal 27 ayat 1 UUD 1945 “Segala warga
hukum pada bab empat terdapat syarat dan tata cara pemberian bantuan
26
Rival Ahmad dan Rikarto Simarmata, Panduan Bantuan Hukum di Indonesia,
(Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2009), 46.
27
Senang Monia Silalahi, Peran Lembaga Bantuan Hukum Dalam Perkara Penyerobotan
Tanah (Bandar Lampung, 2018), 41,
xxxiv
hukum. Ketiga, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 (UU No. 39 Tahun
yang tidak mampu terdapat pada pasal 18 UU No. 39 Tahun 1999 tentang
lembaga guna mengatur tingkah laku manusia dan memenuhi kondisi yang
sesuai dengan undang-undang ini yang biasa disebut LBH. Sesuai dengan
akses keadilan yang adil dan merata bagi setiap orang miskin atau kelompok
dan mandiri.
Sejarah bantuan hukum pertama kali muncul pada abad ke-20 Romawi
Kuno, ketika itu bantuan hukum dianggap sebagai profesi yang mulia dan
imbalan apapun yaitu secara gratis. Pada saat itu bantuan hukum lebih
29
Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum Akses Masyrakat Marjinal Terhadap
Keadilan, (LBH Jakarta, 2007), 5.
xxxvi
kemudian mulai menjadi bagian dari kegiatan hukum yang sangat penting
hukum utama telah terjadi di masa penjajahan. Pada tanggal 16 Mei 1848 ini
beleid der justitie) lebih sering disingkat R.O. undang-undang ini juga
dikatakan atau diperkirakan adanya bantuan hukum dalam arti formil pertama
dalam hal ini H.I.R. yang masih tetap berlaku berdasarkan dalam Pasal II dari
30
Bambang Sunggono, dan Aries Harianto, Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia,
(Bandung: Bandar Maju, 1994), 11.
31
Abdurahman, Aspek-Aspek Bantuan Hukum di Indonesia, (Jakarta: Cendana Press, 1983),
40.
xxxvii
Yang ada hanya dalam bentuk organisasi sosial yang terbatas pada pemberian
Pada waktu itu memang juga ada para advokat yang pada zaman
terpelajar lainnya. Peranan advokat pada waktu itu bagi pejuang kemerdekaan
menegakkan hak asasi manusia dan cita-cita negara hukum Indonesia. Para
negara Indonesia.33
priode Orde Lama” bantuan hukum demikian dengan profesi advokat mulai
hancur. Pada saat itu peradilan tidak lagi bebas melakukan bantuan hukum
32
Ibid, 43.
33
Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum Indonesia, (Jakarta: LP3ES), 2.
xxxviii
manifestas ikan dalam bentuk setiap putusanya harus di musyawahkan dulu
oleh pihak kejaksaan. Akibatnya, tidak ada lagi kebebasan dan kemandirian
harapan serta kepercayaan pada bantuan hukum akan hilang secara perlahan.
Saat itu juga kebanyakan orang yang berperkara tidak lagi melihat gunanya
bantuan hukum, juga tidak melihat gunanya profesi advokat yang memang
sudah tidak terlalu berperan lagi dalam memberikan bantuan hukum. Karena
orang-orang lebih suka meminta pertolongan kepada jaksa dan hakim. Karena
Sementara itu, pada sekitar tahun 1959-1960 para advokat yang berada
organisasi advokat yang kemudian di beri nama “BALIE” Jawa Tengah dan
Indonesia) pada tahun 1961 di Yogjakarta di mana pada waktu itu hadir para
34
Frans Hendra Winata, Bantuan Hukum Di Indonesia , (Jakarta: lcx Media Komputindo
2011), 15.
xxxix
tokoh-tokoh advokat sebanyak 14 orang mencetuskan berdirinya suatu
Yap Thiam Hien, Padmo Soemasto, A.Z. Abidin dari Jakarta, Tjio Liang
Hoat, Ny. Amarwatiwi Saleh dari Bandung, Ny. Amar Wirjanto dari Solo
kemudian Ny. Ani Abas Manopo dari Medan, dan A.S. Soripoda dari
para advokat se-Indonesia dalam suatu wadah organisasi yang disebut profesi
wadah organisasi advokat baru terealisir pada pada tanggal 30 Agustus 1964.
Keputusan yang penting pada waktu itu ketua umum adalah Mr. Iskaq
rumah tangga serta kode etik, dan adanya rencana undang-undang bantuan
P.A.I. Sebagai salah satu organisasi yang memberikan perhatian pada bantuan
hukum.36
advokat senior seperti Suardi Tasrif, Loekman Wiriadinata, Yap Thiam Hien
Lembaga Bantuan Hukum DKI Jakarta yang secara fisik berdiri tanggal 1
April 1971. Ada yang memberikan nama lembaga bantuan hukum, badan
bantuan hukum atau biro bantuan hukum, namun titik berat pengabdiannya
36
Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum Akses Masyrakat Marjinal Terhadap
Keadilan, (LBH Jakarta, 2007), 6.
37
Martiman Prodjahamidjojo, Penasihat Hukum dan Bantuan Hukum di Indonesia, Latar
Belakang dan Sejarahnya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987), 31..
xli
bantuan hukum dan pelayanan hukum secara gratis atau secara cuma-cuma.
Dari sinilah awal pertama kalinya awal lembaga bantuan hukum terbentuk.38
Adapun beberapa tugas bantuan hukum sudah dijelaskan pada bab III
undang-undang ini.
publik.
c. Perbaikan Hukum
xliii
Peranan lembaga bantuan hukum tidak hanya yang sudah diatur
peradilan pada umum nya pada profesi pembelaan khususnya, akan tetapi
Bagi LBH, kerja sama tersebut di harapkan akan membawa efek turut
xliv
membantu menjaga idealisme lembaga disamping memperoleh
bantuan hukum sehingga dapat berjalan selaras dan tertib maka di dalam
penyuluhan hukum, bantuan hukum, dan program atau kegiatan lain yang
2011 yaitu:
hukum.
bantuan hukum.
xlvi
d. Dalam hal permohonan bantuan hukum ditolak, pemberi bantuan
dapat berasal dari hibah atau sumbangan, sumber pendanaan lain yang
B. Teori Peran
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemegang peran sesuai dengan yang
berasal dari pola- pola pergaulan hidupnya. Hal ini sekaligus berarti bahwa
xlvii
peran menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-
perilaku tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu. Peran terjadi
apabila ada suatu tindakan dan bila mana ada kesempatan yang diberikan.
yang telah disepakati bersama agar dapat dilakukan dengan sebaik– baiknya.41
Menurut Soekanto peran dibagi menjadi 3 yaitu, peran aktif, peran pasif, dan
peran partisipatif.
1. Peran aktif adalah peran yang dilakukan oleh anggota kelompok sebagai
dan sebagainya.
2. Peran pasif mengacu pada kontribusi anggota kelompok yang pasif dan
menahan diri untuk tidak memberikan kesempatan bagi fungsi lain dalam
hukum merupakan konsep yang berkaitan erat dengan ketentuan hukum Islam
41
Syaron Brigette Lantaeda, et. al, Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
dalam Penyusunan RPJMD Kota Ambon”, Jurnal Administrasi Publik, Vol. 4, 48.
xlviii
adanya suatu kewajiban menegakkan hukum dan keadilan bagi setiap
islam, bantuan hukum dalam istilah literatur hukum Islam dikenal dengan
posisinya dalam suatu sistem. Peran bersifat stabil dan dipengaruhi oleh
masyarakat. Kedua, Peran ialah konsep tentang apa yang dapat dilakukan
oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Ketiga, Peran juga dapat
bermasyarakat.43
42
Didi Kusnadi, Bantuan Hukum Dalam Islam, (Bandung, Sahifa : 2011), 29.
43
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006), 213.
xlix
Teori peran adalah sudut pandang dalam sosiologi dan psikologi sosial
yang melihat sebagian besar aktivitas sehari-hari sebagai aktor dalam kategori
sosial (seperti ibu, guru, dan manajer). Seseorang harus menghadapi dan
yang dapat diprediksi dan bahwa perilaku individu bersifat spesifik konteks,
bergantung pada posisi sosial dan faktor lainnya, merupakan dasar dari model
dalam sosiologi dan antropologi serta dalam psikologi. Istilah peran berasal
dari dunia teater dalam tiga bidang studi tersebut. Seorang aktor dalam teater
yaitu secara historis dan ilmu sosial. Peran historis adalah istilah peran
berasal dari kalangan yang terkait erat dengan drama dan teater, keduanya
populer pada zaman Yunani atau Romawi Kuno. Hal ini karakter yang
dimainkan oleh seorang aktor di atas panggung dalam lakon tertentu disebut
sebagai peran. Peran dalam ilmu sosial, peran adalah peran yang dimainkan
l
pada posisi tertentu ketika posisi tersebut menimbulkan konflik. Masalah ini
muncul ketika harapan-harapan peran yang dilakukan pada posisi yang dipilih
tidak sesuai dengan status. Selain itu, peran dapat dijadikan sebagai harapan
dalam berbagai kategori, antara lain tinggi, rendah, dan lain-lain. Kedudukan
adalah suatu wadah yang isinya adalah hak dan kewajiban tertentu, sedangkan
hak dan kewajiban tersebut dapat dikatakan sebagai peran. Tingkah laku
kedudukannya.
kerja (task behavior) yaitu perilaku yang diharapkan dalam suatu pekerjaan
tertentu. Ketiga, peran itu sulit dikendalikan (role clarity dan role ambiguity).
Keempat, Peran itu dapat di pelajari dengan cepat dan dapat menghasilkan
beberapa perubahan perilaku utama. Peran dan pekerjaan (jobs) itu tidak sama
44
Suhardono, Edy. Peran: Konsep, Derivasi, dan Implikasinya, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1994), 14.
li
beberap peran.45 Peranan menurut Grass, Mason dan MC Eachern
mencakup sikap dan nilai-nilai serta jenis perilaku tertentu. Peranan yang
seseorang.46
kesimpulan mengenai konsep peran dari berbagai definisi di atas, dalam hal
masyarakat.
45
Aris Wahyu Setiawan, Peran Pegawai dalam Pelayanan Pembuatan Paspor, (eJournal
Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 1), 117.
46
Ibid, 120.
lii
C. Perceraian
antara suami dan istri selagi keduanya masih hidup.47 Kata cerai sendiri
menurut KBBI mempunyai dua arti sebagai pisah dan putusnya hubungan
suami dan istri. Perceraian juga dapat memicu berkurangnya atau mungkin
hubungan anak dengan salah satu orang tuanya yang sudah bercerai membuat
telah dibina oleh pasangan suami-istri yang disebabkan oleh beberapa hal
Pengadilan. Dalam hal ini, perceraian dilihat sebagai akhir dari suatu
terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum yang berlaku. Istilah perceraian
47
W.J.S Poerwodarmianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1976
n.d). 20.
liii
sendiri dan atas putusan Pengadilan. Dalam hal ini, perceraian dilihat sebagai
kemudian hidup terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum yang berlaku.
tidak berhasil didamaikan. Memang kasus perceraian ini sudah diatur sangat
cukup alasan bahwa suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai
suami isteri.”
yang sangat sederhana dan hanya bisa dilakukan oleh suami karena memiliki
alasan tertentu bahkan tanpa alasan sekalipun. Gugat adalah upaya perceraian
yang diadakannya suatu gugatan yang diberikan oleh pihak istri. Meskipun
secara moral adalah berdosa dan sangat keliru, pada hakikatnya secara hukum
melalui khuluk dengan kerelaan suami atau dengan cara fasakh melalui
tuntutan salah satu pihak suami maupun istri di dalam perkawinan. Sudarsono
perceraian merupakan suatu akhir dari sebuah hubungan suami-istri dari suatu
disimpulkan bahwa perceraian adalah suatu hal yang harus dihindari oleh
suami maupun istri kecuali dengan alasan tertentu dan dalam keadaan yang
dengan yang akan diharapkan, terkadang memiliki beberapa sikap yang dapat
perkawinan ada beberapa usaha-usaha yang akan ditempuh oleh para pihak
cukup alasan, bahwa antara suami istri itu tidak dapat hidup rukun sebagai
sosiologi melihat perkawinan sebagai suatu proses pertukaran antara hak dan
integrasi dua individu yang hidup dan tinggal bersama, sementara latar
yang dapat memuaskan masing masing pihak. Mereka seolah-olah tidak dapat
lagi mencari jalan keluar yang baik bagi mereka berdua. Di antara mereka
50
Muhammad Syaifuddin, Sri Turatmiyah, Annnalisa Yahana, Hukum Perceraian, (Jakarta
Timur, Sinar Grafika: 2013), 3.
lvi
2. Mencari-cari kesalahan pasangannya ada saja hal-hal yang membuat
Kemudian antara suami dan istri akan mulai saling menyalahkan, bahwa
pasangannya yang paling bersalah atas apa yang telah terjadi pada
pernikahan mereka.
untuk kepentingan bersama hampir setiap hal yang terjadi akan dijadikan
masalah dan memicu konflik dalam rumah tangga. Seolah semua yang
dibutuhkan kerja sama. Namun, perceraian niscaya akan terjadi apabila situasi
lvii
4. Mencoba untuk menghancurkan hal-hal yang sebelumnya sudah
disepakati bersama.
dan memupuk rasa kasih sayang. Hal-hal tersebut yang sering kali dianggap
ada akan menjadi semakin berlarut-larut dan sulit ditemukan jalan keluarnya.
yang tidak melibatkan pasangannya dirasa lebih menarik bagi mereka yang
lviii
BAB III
METODE PENELITIAN
dari prilaku manusia, baik verbal yang didapat dari kejadian yang terjadi di
lapangan.51 Penelitian ini digunakan untuk meneliti peran LKBH IAIN Kediri
perceraian.
kelembagaan instusi itu, tanggung jawab dari setiap perannya, dan bagaimana
lembaga peran LKBH IAIN Kediri dalam pemberian bantuan hukum terhadap
B. Kehadiran Penelitian
51
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Empiris dan Normatif,
(Pustaka Pelajar, 2010), 280.
lix
Menjadinya peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian, membuat
analisis penelitian.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi yang saya pilih adalah LKBH IAIN Kediri. Yang berlokasi di
a) Data Primer
lapangan yang data yang dihasilkan dari sumber aslinya secara langsung.
Dengan permasalah yang ada maka data yang akan diperoleh dari para
staf atau paralegal dan advokat yang ada di LKBH IAIN Kediri.
b) Data Sekunder
secara tidak langsung biasanya dalam bentuk jurnal, buku publikasi serta
dari berbagai sumber yang telah ada. Dalam penelitian ini menggunakan
lx
data sekunder berupa gambaran lokasi dan kajian pustaka yang
masyarakat.
1. Observasi
objektif realitas sosial baik berupa partisipasi maupun proses yang terjadi
2. Wawancara
52
Rahmadi, Pengantar Metodologi Penelitian, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), 80.
lxi
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran lembaga bantuan hukum
diperoleh suatu data yang berkaitan dengan peran LKBH IAIN Kediri
perceraian.
lxii
situasi ketika wawancara untuk memperoleh infomasi langsung dari
3. Dokumentasi
saat wawancara.
keabsahan data yang ada, peneliti melakukan pengecekan lagi atas data yang
yang didapatkan ini ialah data yang sebenarnya yang memang benar terjadi di
lxiii
tingkat kualitas data yang sudah diperoleh. Semakin lama terjun di
2. Memperpanjang Pengamatan
data yang relevan dan memiliki korelasi dengan fokus masalah yang
diangkat. Tujuan akan hal ini ialah suapaya dapat lebih memahami dan
3. Triangulasi
dengan jalan membandingkan data satu dengan data yang lainnya dari
sumber yang berbeda dengan topik yang memiliki keteraitan. Sumber data
Selain hal di atas, dalam mengecek keabsahan data ada beberapa cara
memastikan ulang data penelitian yang didapat dari narasumber adalah benar
G. Analisis Data
berhubungan dengan kasus yang diteliti dan memberikan suatu manfaat bagi
1. Transkrip
2. Reduksi Data
ada. Hal ini dilakukan untuk memilih data penelitian yang relevan. Untuk
54
Asfi Manzilati. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma, Metode dan Aplikasi.
(Malang: Universitas Brawijaya Press. 2017): 64
lxv
reduksi data diolah terlebih dahulu dalam bentuk sketsa, matriks,
3. Penyajian Data
kembali
H. Tahap-Tahap Penelitian
Tahapan pertama dalam penelitian ini yakni tahap pra lapangan yang
lxvi
lokasi serta proses pembuatan proposal penelitian.
tahapan ini, peneliti akan melakukan reduksi data, setelah data direduksi
lxvii
BAB IV
LKBH IAIN Kediri mulai dirintis sejak tahun 2014 melalui Surat
Keputusan (SK) Ketua STAIN Kediri pada masa itu Rektor Dr. H. Nur
direktur LKBH UII. Setelahnya MOU antara LKBH UII dengan LKBH
Setelahnya pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2017 LKBH IAIN
Kabupaten Kediri, dan setelahnya LKBH IAIN Kediri menjalin kerja sama
melalui akta pendirian lembaga oleh Notaris Dr. Habib, SH, M.Hum.
lxviii
KEMENKUMHAM RI dengan SK. Nomor AHU-0003432.AH.01.Tahun
2019.
oleh Dekan Fakultas Syariah IAIN Kediri Dr. Khamim, M.Ag. Peresmian
dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Dr. Abdullah Taufik, M.H. sebagai
Ketua; Dr. Hj. Siti Nurhayati, M.Hum sebagai Sekretaris dan Masyfu’ah,
lxix
Trenggalek setelah terpilih sebagai pemenang lelang POSBAKUM tahun
kemanusiaan.
bisnis syariah;
lxx
masyarakat tersebut (mobile legal aid);
kebijakan publik;
sekitarnya;
lxxi
Semuanya tersebut dalam arti yang seluas luasnya.55
dalam kampus 1 IAIN Kediri Jl. Sunan Ampel 07 Ngronggo Kota Kediri.
B. Paparan Data
tentang peran lembaga bantuan hukum serta tugas dan fungsinya seperti
sumber daya finansial yang cukup. Adapun tugas lbh yang dijelaskan
IAIN Kediri terkait peran LKBH IAIN Kediri dalam pemberian bantuan
berikut:
cerai gugat yang sudah di tanggani oleh LKBH IAIN Kediri mendampingi
client nya dengan sepenuh hati dari awal sampai dengan putusan. Dimana
dalam perkara ini diceritakan penggugat yang bernama Iva Maulana dan
kemudian pada bulan Juni 2020 tinggal di rumah orang tua penggugat di
Desa Sumberagung, Kec. Wates, Kab. Kediri kurang lebih selama dua
pindah kos. Pada Maret 2021 hingga sekarang penggugat dan tergugat
Wates Kab. Kediri sebagai suami istri. penggugat dan tergugat telah hidup
rukun layaknya suami istri (ba'dha dhukhul) dan telah dikaruniai 2 (dua)
sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang tidak ada harapan untuk
pertengkaran terjadi kurang lebih sejak awal rumah tangga penggugat dan
lxxvi
sebagai seorang suami dan istri. keluarga sudah berusaha menasehati dan
dan kecocokkan lagi untuk membangun rumah tangga yang harmonis dan
dan langsung di samput dengan baik oleh paralegal dan advokat kemudian
IAIN Kediri bersama Bapak Safik Sabikin, S.H.I selaku kuasa hukum ikut
Cerai Gugat. Dalam hal ini, Paralegal yang ikut dalam persidangan
dengan mediator yang boleh berada dalam ruang mediasi. Setelah proses
hukum penggugat. Karena sudah masuk pada pokok materi, maka sidang
cerai gugat, hari itu setelah mendapatkan nomor antrian sidang, kuasa
lxxviii
Februari 2023 untuk pemanggilan tergugat kembali. Kemudian pada
sidang ketiga pada tanggal 14 Februari 2023 advokat dan paralegal Setelah
Uraian diatas adalah salah satu contoh peran lembaga konsultasi dan
masyarakat terkait perkara perceraian. Bisa kita lihat bahwa LKBH IAIN
pada putusan.
“Peran bantuan hukum itu seperti yang sudah diatur dalam UU No.
16 Tahun 2011 yang mengatur tentang Bantuan Hukum. POSBAKUM
PA Trenggalek juga telah melaksanakan semua yang diatur dalam UUD
tersebut, bahkan sering POSBAKUM membantu masyarakat walupun
bukan tugasnya posbakum. Karena tugas posbakum yang biasanya hanya
memberikan bantuan seperti konsultasi, informasi hukum, pembuatan
gugatan, permohonan dan lainnya.”
61
Ibid.
lxxix
Berikut laporan layanan bantuan hukum yang ada di POSBAKUM
Rujukan
Pembuatan Dokumen Hukum Bantuan
Pembebasan Gugatan
Bulan Informasi Nasihat Konsultasi Hukum Keterangan
Biaya Mandiri
Hukum Hukum Hukum Pendampingan
Perkara
di Persidangan
Surat Surat Dokumen (Prodeo )
Gugatan/Permohona Kuasa Hukum
n Khusus Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Januari 30 0 4 120 0 0 1 0 0
Februari 37 0 2 73 0 0 4 0 0
Maret 32 0 2 75 0 0 5 0 0
April 18 0 6 35 0 0 0 0 3
Mei 38 0 18 129 0 0 1 0 0
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
JUMLAH 155 0 32 432 0 0 11 0 3
sangat banyak yang mengajukan surat gugatan dan surat permohonan dan
Di dalam tabel tersebut memang tidak tersebut berapa perkara dalam cerai
lxxx
talak maupun cerai gugat tetapi dalam pemberian bantuan hukumnya
bantuan hukum, baik itu kendala yang sifatnya mudah diatasi, maupun
kendala yang agak sulit diatasi. Secara umum kendala yang dihadapi oleh
keadilan.
terkait factor-faktor dan kendala yang dihadapi LKBH IAIN Kediri dalam
62
Wawancara Muhammad Danu Prasetyo staf atau petugas POSBAKUM PA Trenggalek
dan LKBH IAIN Kediri. 19 Mei 2023.
lxxxi
Wawancara bapak Khoirul Munif, S. Ag. MH selaku Advokat dan
Ketua bidang Ligitasi LKBH IAIN Kediri menuturkan bahwa faktor dan
menyatakan:
63
Wawancara dengan Bapak Khoirul Munif, S. Ag., Advokad dan Ketua bidang Ligitasi
LKBH IAIN Kediri. 5 Mei 2023
64
Wawancara dengan Bapak Daimul Hidayah, MH Advokad LKBH IAIN Kediri. Pada
Tanggal 3 Maret 2023.
lxxxii
Kemudian wawancara dengan bapak Safik Sabikin, SHI mengatakan
Prasetyo:
65
Wawancara dengan Bapak Safik Sabikin, SHI Advokad LKBH IAIN Kediri. Pada
Tanggal 28 Maret 2023.
66
Wawancara Muhammad Danu Prasetyo staf atau petugas POSBAKUM PA Trenggalek
dan LKBH IAIN Kediri. Pada Tanggal 19 Mei 2023
lxxxiii
masyarakat tentang lembaga bantuan hukum yang berbayar seperti kantor
dana pribadi.
C. Temuan Penelitian
berikut:
menjadi tiga peran yaitu: peran aktif, peran pasif, dan peran partisipatif.
struktural, faktor ini terbagi menjadi dua internal dan eksternal. Faktor
lxxxiv
budaya, mengacu pada adat kebiasaan. Dan faktor masyarakat salah satu
faktor atau kendala yang paling utama karena banyaknya masyarakat yang
lxxxv
BAB V
PEMBAHASAN
penting membantu hak asasi manusia terutama bagi lapisan masyarakat miskin.
Jika bantuan hukum diartikan secara terpisah, contoh bantuan berarti dana,
undang, kaidah dan ketentuan yang dibuat dan disepakati baik secara tertulis
atau tidak mampu dalam perkara perdata maupun pidana. Berikut peran
hukum tersebut. Dan juga peran menurut Soekanto terbagi menjadi tiga yaitu
1. Peran Aktif
pejabat, dan sebagainya. Dalam peran aktif yang dilakukan oleh pengurus
lxxxvi
LKBH IAIN Kediri seperti staf, advokad dan paralegal yang sudah
Tahun 2011.
2. Peran Pasif
dan menahan diri untuk tidak memberikan kesempatan bagi fungsi lain
pihak sebagaimana yang diatur sesusai ketetapan dan fungsi dari LKBH
IAIN Kediri untuk diberikan kepada orang lain melalui pembinaan dengan
bisa tercapai.
3. Peran Partisipatif
lxxxvii
parsitipatif menurut banyak banyak ahli biasanya diartikan sebagai upaya
peran suatu lembaga serta masyarakat dalam suatu kegiatan, yang bila
LKBH IAIN Kediri merupakan salah satu lembaga bantuan hukum yang
ada di kediri, yang memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan
miskin dan kurang mampu. Dalam pemberian bantuan hukum tidak hanya
dalam artian sebagai legal aid namun juga sebagai legal assistance. namun
yang lebih ditekankan disini adalah bagaimana peran LKBH IAIN Kediri
bentuk yaitu litigasi dan nonlitigasi. Litigasi dalam lingkup pengadilan serta
non litigasi dalam lingkup di luar pengadilan, yang akan dijelaskan seperti
berikut:
1. Litigasi
lxxxviii
rangka mempertahankan hak dan kepentingan masyarakat yang diberi
yang ada.67
Contoh perkara atau kasus yang sudah ditangani LKBH IAIN Kediri
No.0038/Pdt.G/2022/PA.Kediri.
2. Nonlitigasi
67
Frans Hendra Winarta, Hukum Penyelesaian Sengketa. (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), 12.
lxxxix
hukum dalam rangka mengatisipasi adanya masalah-masalah hukum yang
a) Penyuluhan hukum
mewujudkan budaya hukum dalam sikap dan perilaka yang sadar, taat
xc
kedua sosialisasi pelayanan LKBH dan penyuluhan hukum dalam
penting karena salah satu tujuan agar masyarakat tahu betapa penting
b) Konsultasi Hukum
c) Investigasi perkara
xci
serta temuan lainnya untuk mengetahui atau membuktikan dari sebuah
perkara.
d) Penelitian hukum
juga melakukan penelitian tentang LKBH IAIN Kediri ini salah satu
e) Mediasi
xcii
Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa diluar peradilan yang
f) Negosiasi
dimana antara dua orang atau lebih para pihak yang mempunyai hal
xciii
atau berengketa saling melakukan kompromi atau tawar menawar
g) Pemberdayaan masyarakat
masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula
xciv
situasi dan kondisi hukum di masyarakat.
baik tetapi LKBH IAIN Kediri akan berjuan dalam berjuangf dalam
pemberdayaan masyarakat.
telah banyak berperan tidak hanya di kantor LKBH tetapi juga telah menjalin
68
Sunardi, Litigasi dan Nonlitigasi Pengadilan, (Mandar:PT Mandar Maju 1999),4.
xcv
kerjasama dengan POSBAKUM Pengadilan Agama Terenggalek. Yang mana
Pengadilan Agama Trenggalek, dari bulan Januari sampai dengan Mei sudah
nasihat hukum serta konsultasi hukum ada 187 orang yang sudah di bantu.
surat kuasa dan surat lainnya ada 432 orang yang sudah di bantu dan sisanya 14
yang dihadapi LKBH IAIN Kediri dalam pemberian bantuan hukum terhadap
Faktor subtansi hukum ini menjadi salah satu faktor penghambat yang
xcvi
suatu perkara salah satu nya dalam perkara perceraian. Kelemahannya ada
orang yang kurang mampu atau kelompok orang miskin dan menjunjung
tinggi asas equality before the law dalam penegakan hak atas bantuan
masyarakat miskin dalam suatu perkara salah satu nya dalam perkara
masih kurang tepat serta informasi tentang peraturan hukum yang baru
xcvii
Faktor struktur hukum atau legal structure dalam pembahasan ini
penegak hukum dalam pembahasan ini akan dibatasi pada kalangan yang
dua, yaitu:
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri penegak
xcviii
banyaknyaa SDM nya seperti dosen, mahasiswa, dan alumni. Tetapi
menjalankan perannya.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor dari luar penegak hukum, selain dari
luar penegak hukum juga meliputi faktor sarana atau fasilitas. Soerjono
hukum, yang meliputi faktor sarana atau fasilitas, faktor inilah yang
Faktor budaya hukum adalah elemen sikap dan nilai sosial yang
xcix
kekuatan sosial menuju atau menjauh dari hukum dan dengan cara-cara
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Nilai-
dengan sikap-sikap dan nilai-nilai yang terkait dengan tingkah laku yang
berupa konsep mengenai apa yang dianggap baik dan buruk, sikap-sikap
yang terkait dengan tingkah laku yang berhubungan dengan hukum dan
aparat penegak hukum, dan juga perilaku dari masyarakat itu sendiri yang
terjadi secara berulang-ulang atau suatu elemen sikap dan nilai sosial, yang
mengacu pada bagian-bagian yang ada pada kultur umum, adat kebiasaan,
4. Faktor Masyarakat
hukum berasal dari masyarakat, karena itu dipandang dari sudut tertentu,
69
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penegakan Hukum, (Jakarta:Raja
Grafindo Persada), 59.
c
maka masyarakat anggapan atau pendapat, masyarakat juga bisa
dan bahkan tidak tau akan bantuan hukum. Salah satu akibatnya adalah,
mengartikan hukum dan bantuan hukum salah satu masalah nya banyak
sekali media yang memberitakan hal-hal yang kurang baik tentang hukum.
Pada faktor masyarakat, faktor ini menjadi salah satu faktor yang
ci
masyarakat tentang hukum dan lembaga bantuan hukum, Kemudian yang
terakhir banyak bahkan dari masyarakat yang mengira bahwa LKBH ini
cii
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
perannya terbagi menjadi tiga peran yaitu peran aktif, peran pasif, dan
ciii
sulit hanya membawa SKTM atau semacamnya maka akan langsung
2. Faktor dan kendala yang dihadapi LKBH IAIN Kediri dalam pemberian
yang baru juga sering kurang terdengar atau tidak sampai terhadap
yaitu faktor intenal dan faktor eksternal. Faktor internal pada faktor ini
SDM nya seperti dosen, mahasiswa, dan alumni. Tetapi faktor ini juga
yang meliputi faktor sarana atau fasilitas, faktor inilah yang menjadi
civ
tentang hukum dan bantuan hukum. Serta eksistensi dan anggapan
B. SARAN
tidak tahu menahu tentang hukum bahkan banyak dari masyarakat yang
cv
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Sunggono dan Aries Harianto, Bantuan Hukum dan Hak Asasi
Manusia, Bandung CV. Mandar Maju, 2009.
cvi
Darman Prist, Hukum Acara perdata Dalam Prakek, Penerbit Djamban, 2002.
Frans Hendra Winata, Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas
Kasihan, Jakarta: lcx Media Komputindo 2000.
Frans Hendra Winarta, Probono Publico hak konstitusional fakir miskin untuk
memperoleh bantuan hukum. Jakarta: lcx Media Komputindo 2010.
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Empiris dan
Normatif, Pustaka Pelajar, 2010.
cvii
Ruttan dan Hayami, Kelembagaan ,Repository UMY, 1984.
Satjipto Rahardjo, Sisi-Sisi Lain dari Hukum di Indonesia, Jakarta: Buku Kompas,
2003.
cviii
Skripsi dan Jurnal:
Angga dan Ridwan Arifin. Penerapan Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Kurang
Mampu di Indonesia, ejurnal.uniska-kediriac.id. 2019.
Eka Fitri, Pemberian Bantuan Hukum Terhadap Masyarakat Tidak Mampu Yang
Dilakukan Oleh Lembaga Bantuan Hukum Sipakatau Sipakalebbi
Sipakainge. Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Institut Agama Islam
Negeri Bone, 2020.
Nirwan Yunus dan Lucyana Djafaar: Eksistensi Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
Dalam Memberikan Layanan Hukum Kepada Masyarakaat Di Kabupaten
Gorongtalo, 2008.
Wilda Zara Yunita, Analisis Hukum Islam Tentang Peran Lembaga Bantuan
Hukum Dalam Sosialisasi Hukum (Studi Desa Cipadang Kecamatan
Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran). Jurusan Syiyasah Fakultas
Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019.
cix
LAMPIRAN-LAMPIRAN
cx
Gambar 3 : Wawancara dengan Advokad dan Ketua Bidang Ligitasi LKBH
IAIN Kediri
cxi
Gambar 5 : Wawancara dengan Petugas POSBAKUM PA Trenggalek
cxii
Gambar 7 : Surat Mohon Izin Riset/Penelitian
cxiii
Gambar 7 : Surat Keterangan Sudah Melakukan Riset/Penelitian
cxiv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
cxv