Anda di halaman 1dari 3

Nama: Rizmawati Sukmadewi

NIM: 043937754

Diskusi 4 Biologi Umum

1. Apakah yang anda ketahui tentang pergiliran generasi (daur hidup) tumbuhan?

Pergiliran keturunan atau metagenesis adalah daur hiidup yang dialami oleh
mikroorganisme, baik tumbuhan maupun hewanyan untuk seiap fase/tahapnya melibatkan
individu dengan kandungan genetik berbeda,biasanya tahap haploid dan tahap diploid. Istilah ini
umumnya dipakai pada konteks organisme termasuk Archaeplastida.

Sporo t (2n)  Fase ini dalam siklus hidup tanaman adalah aseksual, generasi bantalan
spora tanaman, menampilkan sel diploid. Ini berarti sel-sel tanaman dalam generasi ini atau fase
memiliki dua set kromosom dalam sel mereka. Zigot atau dibuahi sel adalah apa conduces untuk
membentuk sporo t. Dengan proses meiosis (pembelahan reduksi), sporophyte ini menghasilkan
spora haploid. Karena spora terbentuk dalam generasi ini, nama yang diberikan untuk tahap ini
adalah sporo t. Spora haploid yang dihasilkan kemudian akan membentuk generasi gameto t
berikutnya dengan tumbuh menjadi multiseluler, individu haploid disebut gameto t. Seperti yang
kita pelajari di atas bahwa zigot atau sel dibuahi adalah diploid, bagaimanapun, spora dibentuk
oleh mereka adalah haploid. Hal ini terjadi karena pembelahan reduksi atau meiosis yang terjadi.
Meiosis adalah proses di mana jumlah kromosom dalam setiap sel akan ditebang setengah dan
sel-sel berikut terbentuk akan memiliki setengah jumlah kromosom sel induknya. Gameto t (n)
Tahap alternating lainnya dalam siklus hidup tanaman adalah generasi gameto t, di mana gamet
terbentuk. Ini adalah fase tanaman di mana gamet, yaitu sel telur dan sperma terbentuk adalah
haploid (n), hanya memiliki satu set kromosom di dalamnya. Dengan demikian, fase gameto t
adalah seksual, gamet memproduksi tahapan dalam siklus hidup tanaman. Spora sebenarnya sel-
sel pertama dari generasi gameto t. Spora ini menjalani proses mitosis, dimana sel yang identik
dengan nomor yang sama dari kromosom terbentuk. Gamet jantan dan betina dengan sama ‘n’
jumlah kromosom terbentuk. Ketika gamet ini bertemu, mereka sekering bersama, dapatkan
dibuahi dan membentuk zigot, yang diploid (2n). Perhatikan bahwa jumlah kromosom sini ganda
dari ‘n’ to ‘2n’.  Zigot diploid ini kemudian membentuk dasar dari generasi bolak sporophyte
berikutnya. Membentuk sel pertama dari generasi sporo t diploid. Zigot ini kemudian tumbuh ke
dalam sporophyte, yang kemudian membentuk spora haploid pada generasi sporo t dan siklus
terus dalam siklus hidup tanaman.

2. Jelaskan tentang pembuahan ganda angiospermae

Angiospermae mengalami pembuahan ganda untuk membentuk embrio dan cadangan


makanan (endosperma). Disebut pembuahan ganda karena memang terjadi dua kali. Proses
pembuahan yaitu:

> peleburan inti generatif 1 dengan ovum (sel telur) mmbentuk zigot yang akan berkembang
menjadi embrio

> peleburan inti generatif 2 dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma
(cadangan makanan).

Pembuahan akan diawali terlebih dahulu oleh proses penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari
pada kepala putik. Inti sel dalam serbuk sari akan membelah membentuk inti vegetatif, inti
generatif 1, dan inti generatif 2. Setelah beberapa saat, serbuk sari akan berkecambah
membentuk tabung serbuk sari (pollen tube) sebagai jalan menuju kantung embrio.
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
fi
Tabung serbuk sari akan tumbuh dari kepala putik hingga menuju kantong embrio sebagai jalan
bagi inti generatif 1 dan inti generatif 2 menuju kantong embrio. Pertumbuhan tabung serbuk sari
diatur oleh sinyal kimiawi yang dikeluarkan oleh jaringan putik. Kantung embrio terdapat pada
dasar putik dan merupakan tempat terjadinya pembuahan. Inti sel serbuk sari nantinya akan
berjalan di sepanjang tabung serbuk sari untuk mencapai kantung embrio tersebut.

Inti vegetatif akan berjalan di depan inti generatif karena berperan sebagai penunjuk jalan bagi
kedua inti generatif tersebut. Setelah sampai di kantung embrio, inti generatif 1 akan membuahi
ovum membentuk zigot dan inti generatif 2 akan membuahi inti kandung lembaga sekunder
membentuk endosperma. Kedua inti generatif sama-sama memiliki kemampuan membuahi ovum,
namun yang akan membuahi ovum kemudian disebut inti generatif 1 dan yang lainnya disebut inti
generatif 2. 
Sel telur yang bersifat haploid (n) akan dibuahi inti generatif 1 yang bersifat haploid (n) sehingga
akan menghasilkan zigot yang bersifat diploid (2n). Inti kandung lembaga sekunder akan dibuahi
oleh inti generatif 2 sehingga terbentuk endosperma. Endosperma bersifat triploid (3n) karena
merupakan penyatuan 2 inti kandung lembaga sekunder dan inti generatif 2 yang masing-masing
bersifat haploid.

Zigot nantinya akan berkembang menjadi embrio calon individu baru, sedangkan endosperma
merupakan cadangan makanan bagi perkembangan embrio. Endosperma akan digunakan
sebagai sumber makanan pertama pada proses perkecambahan biji. Pembuahan ganda hanya
terjadi pada angiospermae, sedangkan pada gymnospermae terjadi proses yang berbeda yang
disebut pembuahan tunggal. Gymnospermae hanya mengalami pembuahan tunggal sehingga
tidak menghasilkan endosperma sebagai cadangan makanan.

Refrensi:
Bleckmann, A., Alter, S., & Dresselhaus, T. (2014). The beginning of a seed: regulatory
mechanisms of double fertilization. Frontiers in plant science, 5, 452. doi:10.3389/fpls.2014.00452

Anda mungkin juga menyukai