Anda di halaman 1dari 5

1

SISTEMA CIRCULATORIUS
Fungsi utamanya adalah transportasi darah (darah mengandung sari-sari
makanan, oksigen, air, sisa-sisa pembakaran, elektrolit, hormone, enzim dan
sebagainya). Penting pula untuk transport antibody yang penting artinya untuk
pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme. Sistema ini terdiri dari cor, arteria,
kapiler dan vena.

COR (JANTUNG).
Cor mempunyai 4 rongga, yaitu sepasang ventrikel dan sepasang atrium.
Besarnya kira-kira sebesar kepalan tangan dan letaknya di mediastinum, yaitu bagian
cavum thoracis di antara kedua pulmo. Mempunyai apex yang letaknya kiri-depan-
bawah dibanding basisnya. Apexnya menimbulkan denyutan pada dinding depan
thorax yang disebut ictus cordis. Ictus cordis ini dapat diraba pada celah di antara
costa V & VI pada garis vertical yang melalui tengah-tengah os clavicula kiri. Batas
atas cor kira-kira setinggi costa II, batas bawahnya setinggi diaphragma dan batas
kanannya sampai tepi kanan os sternum.
Cor dibungkus oleh suatu kantongan yang dapat diregangkan, disebut
pericardium yang terbagi menjadi 2 bagian: di sebelah luarnya (superficial) dibentuk
oleh bagian fibrous yang dilapisi dibagian dalamnya oleh bagian serosa. Lapisan
serosanya ini membelok/mengadakan refleksi untuk melapisi permukaan luar cor
sehingga terbentuk kantongan sempit diantara kedua lapisan serosa yang disebut
cavum pericardii (pericardial cavity) yang mengandung sedikit cairan untuk pelicin
permukaannya; cairan ini dihasilkan sendiri oleh lapisan serosa, disebut cairan
pericardial. Lapisan serosa dinding cor ini disebut epicardium. Pericardium (terutama
cavum pericardii) berfungsi untuk melindungi jantung dan mencegah gesekan
sehingga memudahkan pergerakannya.
Dinding cor dari luar kedalam terdiri dari epicardium (lapisan serosa),
myocardium (otot) dan endocardium (lapisan endotel). Pada beberapa tempat
myocardium menonjol ke dalam rongga ventrikel, disebut musculus papillaris.
Dinding ventrikel lebih tebal dari dinding atrium sebab tugas memompa darah keluar
jantung terutama dikerjakan oleh ventrikel. Dinding ventrikel sinister lebih tebal
dibanding yang dexter karena ventrikel sinister harus memompa darah untuk dialirkan
ke seluruh tubuh sedang yang dexter hanya menuju pulmo.
Pada lubang-lubang jantung terdapat klep / valvula untuk mencegah
pengaliran darah kembali ke asalnya. Ada 4 klep, yaitu valvula atrio-ventricularis
dexter & sinister dan valvula semilunaris (sepasang). Pada lubang yang memisahkan
2

atrium dan ventrikel dexter terdapat klep dengan 3 cuspis, disebut valvula
tricuspidalis sedangkan pada pemisah atrium & ventrikel sinister terdapat klep dengan
2 cuspis, disebut valvula bicuspidalis / mitralis. Tepi-tepi bawah cuspis yang bebas
dihubungkan dengan m. papillaris oleh chorda tendinea, yang berfungsi mencegah
terbaliknya cuspis kea rah atrium saat ventrikel berkontraksi → valvula tertutup rapat
→ mencegah darah kembali ke atrium sehingga seluruh darah dapat masuk aorta atau
a. pulmonalis.
Valvula semilunaris terdiri atas 3 kantongan yang terbuka ke arah aorta atau a.
pulmonalis (klep ini letaknya pada pangkal aorta dan a. pulmonalis) sehingga saat
ventrikel relaksasi (istirahat) darah akan mengisi setiap kantongan klep sehingga
kantongan-kantongan itu saling menempel satu dengan yang lainnya → mencegah
darah kembali ke ventrikel dari aorta atau a. pulmonalis.
Dalam keadaan tertentu dapat terjadi gangguan penutupan valvulae ini, yaitu
terjadi kebocoran saat menutup, disebut insufficiency atau terlalu sempit saat
membuka, disebut stenosis.
Jantung mendapatkan darahnya dari aa. coronaria dextra dan sinistra, yaitu
cabang pangkal aorta. Kedua arteriae ini bercabang-cabang untuk melayani dinding
jantung tetapi anastomosis yang terjadi diantara cabang-cabang a.coronaria dextra &
sinistra ini tidak mencukupi secara fungsional kalau terjadi penyumbatan yang
mendadak pada salah satu cabangnya sehingga bisa menimbulkan infarct jantung.
Aliran darah baliknya melalui beberapa venae, yaitu melalui venae kecil-kecil yang
langsung bermuara ke dalam ke-4 rongga jantung dan melalui beberapa venae yang
lebih besar yang berakhir dulu ke dalam sinus coronarius → selanjutnya ke atrium
dexter.
Sistem konduksi jantung terdiri dari 4 struktur yaitu nodus sinoatriale, nodus
atrioventriculare, bendel atrioventricularis dan serat-serat Purkinye. Semua struktur
ini terdiri dari serat-serat otot jantung khusus dengan fungsi yang berbeda dengan otot
jantung pada umumnya yang fungsinya ialah untuk konduksi rangsangan / impuls.
Nodus sinoatriale (nodus S-A atau nodus Keith-Flack) : disebut pula pace
maker (pusat inisiatif denyut jantung) adalah satu masa kecil serat-serat otot khusus
yang letaknya pada dinding atrium dexter dekat muara vena cava superior, dilayani
oleh serat-serat saraf sympathis & parasympathis. Nodus atrioventriculare, bendel A-
V atau bendel dari His dan serat-serat Purkinye adalah bendel serat-serat otot khusus
yang berasal dari nodus S-A menuju septum interventriculare dan selanjutnya pecah
menjadi dua untuk berjalan ke bawah pada kedua sisi septum interventriculare →
3

melanjutkan diri sebagai serat-serat purkinye menuju m. papillaris dan dinding lateral
ventrikel.
Impuls yang datang dari nodus S-A menyebar ke otot-otot atrium sehingga
atrium berkontraksi. Sebagian impuls mencapai nodus A-V → ini diteruskan melalui
bendel A-V & serat-serat purkinye menuju otot-otot jantung / ventrikel sehingga
ventrikel berkontraksi. Konduksi impuls ini dapat menimbulkan aliran listrik lemah
yang tersebar ke seluruh jaringan di sekitar jantung sampai permukaan tubuh. Aliran
listrik lemah ini dapat dicatat oleh suatu alat, disebut electrocardiograph dan grafik
yang dihasilkannya disebut electrocardiogram.
Jantung mendapatkan innervasinya dari serat-serat sympathis & parasympathis
(saraf otonom) yang membentuk plexus cardiacus yang letaknya di sekitar arcus
aorta. Dari plexus ini serat saraf ikut arteria menuju jantung → sebagian serat menuju
nodus S-A, sebagian menuju otot-otot atrium serta nodus A-V. Saraf sympathis
disebut nervus accelerator dan saraf parasympathis (n. vagus) disebut nervus
inhibitor / compressor.
Fungsi jantung adalah untuk memompa darah yang cukup untuk segala
kebutuhan tubuh. Jumlah darah selalu berbeda-beda sesuai dengan kondisi yang
berbeda.

PEMBULUH DARAH :
Ada 3 jenis pembuluh darah, yaitu arteria, vena dan kapiler. Arteria adalah
yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh dan umumnya membawa darah
yang kaya O2 (darah arterial) kecuali a. pulmonalis. Arteria kecil disebut arteriole.
Vena adalah yang membawa darah menuju jantung dan umumnya membawa
darah kaya CO2 (darah venous) kecuali v. pulmonalis. Vena kecil disebut venule.
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil, yang hanya dapat dilihat
dengan mikroskop dan menghubungkan arteriole dengan venule. Pada kapiler inilah
terjadi pertukaran zat antara darah dengan jaringan tubuh atau antara darah dengan
udara di dalam alveoli paru-paru.
Struktur dinding pembuluh darah :
ARTERIA VENA KAPILER
Tunica adventitia : jaringan ikat
fibrus. juga mempunyai 3 lapisan dindingnya hanya
terdiri dari 1 lapis
Tunica media : otot polos & jar.elas- seperti arteria tetapi jauh sel.
lebih tipis sehingga
tik & sdkt kolagen. collaps kalau tidak ada  
Tunica intima : sel-sel epithel,
berbentuk pipih. isinya.  
   
4

Beberapa arteria utama yang penting adalah :


Arteria pulmonalis : keluar dari ventrikel dexter, selanjutnya menuju pulmo. Yang
keluar dari ventrikel sinister adalah aorta yang terdiri atas 3 bagian, yaitu aorta
ascendens (cabangnya :aa. coronaria dextra & sinistra), arcus aorta (cabangnya : a.
anonyma/brachiocephalica, a. carotis commonis sinistra dan a. subclavia sinistra) dan
aorta descendens (terbagi menjadi aorta thoracica yang ada di dalam cavum thoracis
dan aorta abdominalis yang ada di dalam cavum abdominis). A. anonyma bercabang
2, yaitu a. carotis commonis dextra dan
subclavia dextra. Arteria carotis commonis yang berjalan di leher bercabang 2, yaitu
arteria carotis interna yang melayani otak dan mata (mata : tonjolan otak); arteria
carotis externa yang melayani struktur-struktur lainnya pada leher dan kepala. A.
subclavia berjalan menuju membrum superior dan namanya berubah-ubah menurut
daerah yang dilaluinya, yaitu a. axillaries (di ketiak) → a. brachialis (di lengan atas)
→ a. radialis & ulnaris (di lengan bawah). Aorta thoracalis mempunyai cabang-
cabang untuk oesophagus, brochi dan dinding thorax.
Cabang-cabang aorta abdominalis adalah untuk melayani organ-organ
abdomen dan dinding abdomen; cabang terminalnya adalah aa. iliaca commonis
dextra & sinistra → bercabang menjadi a. iliaca externa untuk membrum inferior dan
a. iliaca interna untuk organ-organ pelvis. Cabang-cabang penting aorta abdominalis
adalah a. coeliaca, aa. mesenterica superior & inferior, aa. renalis dextra & sinistra,
aa. untuk gonad dan cabang untuk dinding abdomen. Arteria iliaca externa menuju
membrum inferior dan namanya berubah-ubah sesuai dengan daerah yang dilaluinya,
yaitu a. femoralis (di paha), a. poplitea (di belakang lutut), aa. tibialis anterior &
posterior dan a. fibularis (di tungkai bawah) dan aa. dorsalis pedis (punggung kaki)
serta aa. plantaris medialis & lateralis (di telapak kaki).
Vena ada 2 jenis, yaitu vena profundus yang berjalan mengikuti arteria dan
namanya sama dengan arteria dan vena superficialis yang berjalan di bawah kulit,
mempunyai nama tersendiri serta mudah dilihat. Vena superficialis yang penting
terdapat pada membrum superior (vv. cephalica & basilica) dan pada membrum
inferior (vv. Saphena magna & parva). Khusus di dalam cranium terdapat venae besar,
disebut sinus, misalnya sinus cavernosus, sinus sagitalis dsb. Venae besar yang
langsung masuk jantung adalah v. cava superior yang membawa darah dari tubuh
bagian atas dan v. cava inferior yang membawa darah dari tubuh bagian bawah.
Kedua venae ini masuk atrium dexter dan mengandung darah venous, sedangkan ke
dalam atrium sinister bermuara 4 vv. pulmonalis (dua dari tiap paru-paru) yang
mengandung darah arterial.
5

Pengaliran darah ada 2 jenis, yaitu pengaliran darah kecil / paru-paru, mulai
dari ventrikel dexter → aa. pulmonalis → bercabang-cabang di dalam paru-paru
mengikuti percabangan bronchi → menjadi anyaman kapiler pada permukaan alveoli
→ venae kecil-kecil yang akan terus bergabung → dari tiap-tiap paru-paru keluar
sepasang venae pulmonalis → atrium sinister. Pada circulasi ini, arteria mengandung
darah venous dan venae mengandung darah arterial.
Pengaliran darah lainnya adalah pengaliran darah besar / umum, mulai dari
ventrikel sinister → aorta → bercabang-cabang dan menuju leher, kepala, membrum,
thorax & organnya, abdomen & organnya, pelvis & organnya, lalu menjadi kapiler →
venae kecil (venule) → vv. cava superior & inferior.

Anda mungkin juga menyukai