Kelompok 1 - Laporan Praktikum Korosi - Inhibitor Korosi - 2TKPB
Kelompok 1 - Laporan Praktikum Korosi - Inhibitor Korosi - 2TKPB
Inhibitor Korosi
Disusun oleh:
2022
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan proses korosi logam baja dalam larutan NaCl.
2. Mahasiswa dapat mempelajari pengaruh inhibitor nitrit dan borax terhadap laju
korosi baja dalam larutan NaCl.
3. Mahasiswa dapat menghitung laju korosi logam baja dalam larutan NaCl, NaCl
dan nitrit, NaCl dan borax.
II. Data Pengamatan
Lingkungan perlakuan Keadaan setelah 7
hari
Aerasi
NaCl
Tanpa aerasi
Aerasi
NaCl + borax
Tanpa aerasi
Aerasi
NaCl + kromat
Tanpa aerasi
Aerasi
NaCl +CaO
Tanpa aerasi
600,00
laju korosi (mdd)
500,00
400,00
300,00
200,00
100,00
0,00
1 2 3 4 5 6 7 8
No.Logam
Cara yang sama digunakan untuk mencari laju korosi di lingkungan yang lain
sehingga didapat hasil seperti tabel di atas.
IV. Pembahasan
4.1 Oleh ‘Azma Nuzula Laila
Pada praktikum kali ini inhibitor korosi memiliki tujuan yaitu menjelaskan
proses korosi logam baja dalam larutan NaCl, pengaruh dari inhibitor nitrit dan borax
terhadap laju korosi baja dalam larutan NaCl dan menghitung laju korosi logam baja
dalam larutan NaCl, NaCl dan nitrit, NaCl dan borax. Pada praktikum benda kerja yang
digunakan itu ada logam baja.
Korosi merupakan reaksi antara logam dengan lingkungannya, sehingga
perubahan lingkungan menjasi kurang agresif akan memperlambat laju korosi.
Substansi yang apabila ditambahkan dalam jumlah kecil kedalam lingkungan yang
korosif dapat menurunkan lajur korosi dari material disebut inhibitor. Inhibitor adalah
zat organic maupun anorganik yang ditambahkan kedalam suatu lingkungan untuk
mengendalikan proses korosi. Sifat-sifat sebuah elektrolit dapat diubah untuk
membatasi agresifitas terhadap permukaan logam.
Pada praktikum disini, ada berbagai variasi yang dibuat pada logam yang
ditempatkan pada lingkungan yang ditambahkan beberapa macam inhibitor dan tanpa
penambahan inhibitor. Inhibitor yang digunakan ada CaO, kromat dan borax, serta
lingkungan yang tidak ditambahkan inhibitor dengan perlakukan yang sama disetiap
lingkungannya yaitu dengan dan tanpa aerasi.
Mekanisme inhibitor kalsium oksida memperlambat reaksi pada katoda,
senyawa CaO bereaksi dengan ion OH- sehingga mengendapkan senyawa tidak larut
pada logam dan menghalangi masuknya oksigen, maka terbentuk lapisan pasif pada
permukaan logam. Jika inhibitor kromat, menghambat terjadinya korosi pada logam itu
dengan membentuk lapisan besi kromat pada permukaan logam.
Dari hasil pengamatan, menunjukan bahwa pada setiap larutan, logam terlapisi
oleh produk korosi berwarna kuning-kecoklatan sehingga warna larutan mengalami
perubahan dan terbentuk endapan yang menunjukan ion Fe3+ sudah teroksidasi. Dari
hasil perhitungan laju korosi pada setiap logam dapat dilihat dari tabel pengamatan,
nilai laju korosi logam yang ditambahkan inhibitor memililk nilai laju korosi yang lebih
besar dibandingkan dengan logam yang tidak ditambahkan inhibitor.
V. KESIMPULAN
1. Inhibitor terdiri dari 3 kelompok yaitu inhibitor anodic, inhibitor katodik, dan
inhibitor absorpsi.
2. Laju korosi logam yang ditambahkan inhibitor lebih kecil dibandingkan dengan
yang tidak ditambahkan inhibitor.
3. Pada praktikum dihasilkan laju korosi logam yang ditambah korosi lebih besar
dibandingkan dengan larutan yang tidak ditambah inhibitor, disebabkan karena
beberapa factor kesalahan saat praktikum seperti ketidak telitian saat membuat
larutan, atau saat proses aerasi.