Anda di halaman 1dari 2

Untuk menentukan kelayakan rumah sakit tersebut di lokasi baru apakah mampu berkembang di masa

yang akan datang perlu dilakukan studi kelayakan dengan menelaah lebih lanjut segala aspek yang mendasari
pengembangan RSUD Prambanan, terkait penentuan Rencana Kerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dan
rencana peningkatan kelas RSUD Prambanan.
Disamping itu agar di dalam pembangunan RSUD Prambanan sesuai dengan dinamika perubahan dan
perkembangan di masa mendatang agar tidak terjadi fenomena tambal sulam di dalam kawasan RSUD
Prambanan perlu disusun Rencana Induk atau Master Plan yang menggambarkan Rencana pembangunan dan
atau pengembangan serta rencana pentahapan pelaksanaannya yang dilihat dari semua aspek secara
komprehensif dan berkesinambungan serta utuh sebagai satu kesatuan fasilitas sarana dan prasarana rumah
sakit. Pembangunan fasilitas sarana prasarana rumah sakit diperlukan adanya suatu perencanaan yang terpadu
secara keseluruhan dalam jangka waktu maksimal 20 tahun mendatang dan dapat dilakukan pengkajian ulang
sesuai kebutuhan, yang walaupun dilaksanakan secara bertahap perencanaan ini akan menjadi dasar acuan
penyusunan perencanaan detail desain bangunan rumah sakit tersebut, yang selanjutnya akan digunakan dalam
pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik guna memperoleh hasil yang maksimal nantinya dalam satu
kesatuan yang terpadu dan berkesinambungan.

1.2.1. Sasaran
Sasaran dari Pembuatan Studi Kelayakan dan Master Plan RSUD Prambanan adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya informasi tentang aspek eksternal yang terdiri dari Kebijakan, demografi, geografi,
sosial ekonomi dan budaya, sumber daya manusia kesehatan, derajat kesehatan dan aspek internal yang
terdiri dari sarana kesehatan, pola penyakit dan epidemiologi, teknologi, sumber daya manusia kesehatan di
rumah sakit, organisasi, kinerja dan keuangan
2. Teridentifikasinya faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang
secara sistematis akan menjadi pertimbangan tehadap kelayakan pembangunan rumah sakit yang akan
digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya memaksimalkan
kekuatan (strength) dan memanfaatkan peluang (opportunity) serta secara bersamaan berusaha untuk
meminimalkan kelemahan (weakness) dan mengatasi ancaman (threat).
3. Tersedianya gambaran rencana pengembangan rumah sakit dilihat dari aspek kebutuhan lahan, kebutuhan
ruang, peralatan medis dan non medis, sumber daya manusia, organisasi dan uraian tugas.
4. Tersedianya Rencana Investasi dan sumber dana, proyeksi pendapatan dan biaya, proyeksi cash flow dan
analisis keuangan: BEP, Internal Rate of Return, dan Net Present Value terkait pengembangan RSUD.
5. Tersedianya rekomendasi rencana strategi manajemen RSUD Prambanan.
6. Tersedianya rencana pentahapan penyediaan fisik rumah sakit, rencana fungsi-fungsi ruang, landscape,
utilitas serta rencana sirkulasi yang efektif dan efisien di dalam dan luar ruangan baik untuk memenuhi
kebutuhan saat ini ataupun di masa yang akan datang untuk acuan penyusunan perencanaan detail desain
bangunan rumah sakit.
7. Tersedianya rencana pentahapan penyediaan sumber daya manusia/sumber daya manusia rumah sakit
8. Tersedianya rencana pentahapan penyediaan pembiayaan pembangunan rumah sakit

1.1. REFERENSI HUKUM DAN STANDART TEKNIS


Kegiatan Perencanaan DED Rawat Inap RSUD Prambanan ini didasarkan pada beberapa peraturan
perundangan sebagai berikut:
A. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah:
1. UU No. 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit
2. UU No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung
3. UU No. 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan
4. PP No. 36 Tahun 2005, tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung

B. Peraturan Menteri/PERMEN dan Keputusan Menteri/KEPMEN:


1. PERMENKES No. 56 Tahun 2014, tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
2. PERMENKES NO. 24 Tahun 2016, tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
3. PERMENPU No. 45/PRT/M/2007, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
4. PERMENPU No. 29/PRT/M/2006, tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
5. PERMEN LH 5 Tahun 2014, tentang Baku Mutu Air Limbah
6. PERMEN PU No. 11/PRT/M/2014, tentang Pengelolaan Air Hujan pada Bangunan dan Persilnya
beserta Lampirannya
7. PERMENPU No. 12/PRT/M/2014, tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan beserta
Lampirannya
8. PERMENPU No. 02/PRT/M/2015, tentang Bangunan Gedung Hijau beserta Lampirannya
9. PERMENPU No. 4/PRT/M/2017, tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
beserta Lampirannya
10. PERMENPU No. 14/PRT/M/2017, tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung dan
Lingkungan beserta Lampirannya

Anda mungkin juga menyukai