Kes
SIP: 503.446/3183/0235/IP.DU/436.5.5/III/2023
Praktek: Kalisari Dharma III P2 no. 39 Surabaya (Senin-Jumat)
Jam: 17.00 – 19.00
R/ Tab. micronized Griseofulvin 500 mg No. LX total: 8X7X2=112 tab untuk 8 minggu
Iter 1X
S b.i.d. tab I p.c. 8 mgg
paraf
Iter 2X
Catatan: XLII iter 6X atau CLXVIII (168) 56X3, catatan iter ditulis dibawah R/ yg diulang
hati hati jangan kebalik iter nya
S 1.d.d. tab I
paraf
S u.n (u.c)
Dosis Topikal:
paraf
Relatif sulit dihitung bila per kali dosis
paraf
paraf
R/ Krim Benzoil Peroksida 10% 60g No. I 10 g per 100 g 60/100 X 10 g = 6 per terapi
paraf
R/ Tab. Asiklovir 200 mg No. XXX (4X10-20 mg/kg max 800 mg/hari)
(untuk 7 hari= 4X7 = 28 tab minimal)
M.f.l.a pulv
S 4 d.d. Tab. I (pulv) Catatan:
Penggunaan antihistamin, diatas 12
paraf thn dg > BB 40 kg bisa dosis dws
Syrup antihistamin ctm tidak ada
R/ Tab. Parasetamol 500 mg No. X yang tunggal, kombinasi dengan
betamethasone.
S 3 d.d. tab ½ p.r.n. Dosis Acyclovir jangan pakai yang
dewasa
paraf
paraf
S b.i.d. u.e
paraf
S 5 d.d. tab I
paraf
atau
R/ Inj. Acyclovir 1g vial (20 ml) No. V (kemasan vial 1000 mg/20 ml 10 hari)
Dosis: 10 mg/kgBB BB tidak ada data (> 50 Kg)
S i.m.m
paraf
paraf
paraf
paraf
paraf
Pro: a.u.p
Umur: --
Dr. dr. Budhi Setiawan, M.Kes
SIP: 503.446/3183/0235/IP.DU/436.5.5/III/2023
Praktek: Kalisari Dharma III P2 no. 39 Surabaya (Senin-Jumat)
Jam: 17.00 – 19.00
paraf
paraf
paraf
Catatan:
R/ Tab. Loratadine 10 mg No. V. atau Hati hati penggunaan steroid, hanya pada yang
R/ Tab. Chlorpheniramine Maleat No.V refrakter dan harga lebih mahal (resepkan bila di
soal ada indikasi di sinopsis soal)
S p.r.n. 1 d.d. tab. ½ Belum perlu antibiotik karena belum ada infeksi
sekunder.
paraf Bisa jg kombinasi syrup actifed yang sudah
terkombinasi
Dosis chlorpheniramine maleat 2 mg/x untuk
R/ Gtt. nasal. Oxymethazoline 0,025% 10 ml No. I anak (sediaan 4 mg)/kali, 2-3X/hari
S p.r.n. gtt. nasal. 1 d.d. gtt I dext et sin (S u.c.) Efedrin 12,5 mg (sediaan 25 mg) / kali sebanyak
2-3X/hari
paraf Diphenhydramine sediaan dosis 50 mg 25 mg
per kali
Kalau kambuh2an p.r.n dosis perkali sesuai
Pro: An. Hakim kebutuhan
Umur: 5 tahun (20 kg)
paraf
paraf
Catatan:
Dipilih antihistamin yg gen 2 (ada yg pakai diphen 3x1 pasti akan sangat mengantuk padahal
harus bekerja), dan dekongestannya topikal, tdk sistemik
Bila belum diobati HT dan DM bisa diberi resepnya juga.
Penggunaan steroid topikal bila gejala tidak bisa dikendalikan oleh anti histamin saja.
OTITIS MEDIA AKUT
Dr. dr. Budhi Setiawan, M.Kes
SIP: 503.446/3183/0235/IP.DU/436.5.5/III/2023
Praktek: Kalisari Dharma III P2 no. 39 Surabaya (Senin-Jumat)
Jam: 17.00 – 19.00
paraf
paraf
paraf
paraf
Catatan:
1. Jangan sampai lupa antibiotiknya 2 (oral dan topikal)
2. Ofloxacin untuk yang topikal bukan yang oral
3. Komponen utama adalah antibiotik oral dan topikal ditulis dahulu
4. Penderita tidak panas tidak perlu antipiretik, bisa diresepi tapi prn ngga papa
5. Penggunaan asam Mefenamat atau analgesik?
6. Jangan lupa H2O2 krn utk mengangkat kotoran tidak hanya ofloxacin
7. Jangan menggunakan antihistamin gen 1 apalagi 3-4X1 akan sangat mengantuk
mengingat usia produktif
Dr. dr. Budhi Setiawan, M.Kes
SIP: 503.446/3183/0235/IP.DU/436.5.5/III/2023
Praktek: Kalisari Dharma III P2 no. 39 Surabaya (Senin-Jumat)
Jam: 17.00 – 19.00
R/ Syr. Amoksisilin 125 mg/5 ml 60 ml (No. IV) 25-50 mg/KgBB/hari dibagi 3 dosis
S 3 d.d. cth II 625 – 1250 mg /hari
750 mg/hari Perhitungan dengan dosis obat
paraf 250 mg/kali dengan digit di belakang koma
tidak praktis dan sulit dilakukan.
R/ gtt. nasal. Oksimetasolin 0,025% 10 ml (No. I) jangan dobel dekongestan prn, topikal
S p.r.n. gtt. nasal. 1 d.d. gtt I dext et sin (S u.c.)
paraf
atau
paraf
R/ Syr. Parasetamol 120 mg/5 ml 60 ml No. II (dosis: 10–15 mg/kgBB, tiap 4–6 jam sekali)
S p.r.n. 3 d.d. Cth III 250 – 375 mg/kali
360 mg/kali Cth. III (15 ml)
paraf
Catatan:
Hati hati dengan dosis anti histaminnya pada anak
Dekongestan topikal prn
Bila menulis obat campuran harus tahu isinya apa dan indikasi masing2 obat
Dekongestan dalam kasus ini memang penting krn harus cepat membuka tuba
mfla pulv da in caps pada anak
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kasus Impetigo
Dr. dr. Budhi Setiawan, M.Kes
SIP: 503.446/3183/0235/IP.DU/436.5.5/III/2023
Praktek: Kalisari Dharma III P2 no. 39 Surabaya (Senin-Jumat)
Jam: 17.00 – 19.00
paraf
Catatan:
Terapi: Bila tertutup pus atau krusta: kompres terbuka dengan permanganas kalikus 1/5000, asam
salisilat 0,1%, rivanol 1‰, larutan povidon iodine 1%; dilakukan 3 kali sehari masing-masing ½ -1 jam
selama keadaan akut.
Variasi penulisan : S 3 d.d. u.e. / S 3 d.d. o.h. (?) contoh S garg. 2 d.d.
paraf
Atau
paraf
Catatan
Salep/krim asam fusidat 2% dioleskan 2-3 kali sehari, selama 7-10 hari.
Dr. dr. Budhi Setiawan, M.Kes
SIP: 503.446/3183/0235/IP.DU/436.5.5/III/2023
Praktek: Kalisari Dharma III P2 no. 39 Surabaya (Senin-Jumat)
Jam: 17.00 – 19.00
paraf
Catatan:
1. Bila sinopsis soal pada seorang penderita impetigo, maka semuanya akan menjadi
satu:
a. Saat akut tertutup pus dan krusta
b. Saat sudah tidak tertutup lagi oleh pus dan krusta
c. Peresepan antibiotik pilihan (drug of choice) minimal 7 hari.
2. Pembuatan puyer untuk anak
3. Sediaan yang ada: Vial 1 g dan kapsul 500 mg (Meixam)
4. Dosis anak-anak 25-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis (20X50):4=250 mg
R/ Serbuk inj. Cefazolin 1 g vial No. VII sehari: 20 kg x 50 mg/kg BB =1000 mg (1 g) dibagi 3
S i.m.m.
paraf
paraf
KONJUNGTIVITIS (Gonore)
R/ Serbuk inj. Seftriaksone 100 /125 mg 1 g vial no.I (perhitungan 3 kg: 75 mg – 150 mg)
S i. m. m.
———————————————paraf
Atau
R/ Silver Nitrat 1%
Aquadest ad 100 ml
m.f.l.a solutio
S. u.e./u.c (im.m.)
———————————————paraf
Reference:
Update to CDC's Treatment Guidelines for Gonococcal Infection, 2020 | MMWR
Catatan
1. Yang paling penting (kausatif ditulis paling atas)
2. Banyak yg lupa infus PZ larutan garam fisiologis 0,9%, Nitras Argenti adalah salah
satu larutan yang untuk membersihkan sekret berlebih
3. Jangan lupa untuk meresepkan Spuit and aqua pro injeksi
4. Jumlah dosis Seftriakson bisa ditulis bisa engga bila i.m.m.
5. Penambahan Aqua pro injeksi (i.v. di + 10 ml) dan (i.m. di + 3,5 ml)
6. Spuit 1 cc sudah cukup mengingat ngga semua di ambil hanya 1/10 – 1/8 nya saja
(100 – 125 mg) dosis sekali injeksi
7. I.m. lebih cocok krn lebih mudah dan nggak perlu beli infus set, karena ini inj sekali
dosis
8. Jumlah tetes mata Chloramphenicol jangan 1 saja (kurang karena harus tiap jam)
9. Tidak perlu resepkan tetes mata juga untuk bapak ibunya karena memang mereka
tidak menderita konjungtivitis.
10. Banyak yang resepkan tablet utk bapak ibu dengan S 1 d.d. I (seharusnya S 1 d.d. tab.
II karena sediaan 500 mg) sudah banyak yang betul.
11. Jumlah tablet Azythromycin nya tidak perlu XIV (7 hari) karena ini hanya dosis
sekali minum, bukan untuk minimal 7 hari.
Catatan terbaru:
1. Masih sering dijumpai hanya menyalin dari suatu sumber atau teman (pertanyaan nya
sudah saya ganti tetapi resepnya tetap yang sama dengan soal yang lama)
2. Perhitungan dosis obat luar persen
3. Impetigo harus lengkap pakai fase krusta dan fase lewat krusta
4. Untuk epistaksis tidak perlu sampai tampon
5. Lidokain injeksi 2 % bukan tablet 50 mg (Lidokain tablet Lozenges 8, 200, 300 mg)
6. Griseofulvin kurang iter cuman No. XL jangan lupa tab micronized 2 X 500 mg, ada
yang menulis Griseofulvin hanya 1X1 dan No 7
Resep yang memerlukan pengulangan dapat diberi tanda: Iter n X di sebelah kiri
atas dari resep untuk seluruh resep yang diulang. Bila tidak semua resep, maka
ditulis di bawah setiap resep yang diulang.
7. Untuk tugas peresepan Tinea kapitis jangan lupa untuk selalu kombinasi topikal dan
sistemik.
8. Tablet Acyclovir 200,400, 800 mg dws 5X800 mg (No.I), Untuk penderita
imunokompromais salah satu saja, injeksi atau oral
9. Pro nya jangan sampai lupa
10. Rinitis Alergi jangan lupa antihistaminnya jangan cuma decongestant nya aja
11. Epistaksis jangan lupa Nitras Argenti nya 15%-25%
12. Saat menulis resep untuk media stadium perforasi antibiotiknya yg pertama (baik
topikal maupun yang sistemik)
13. Penulisan resep sebaiknya mengurangi recipe puyer campuran/syrup campuran
14. Dalam penghitungan dosis selalu harap diperhatikan berat badan dari penderita untuk
perhitungan dosis terutama anak. Perhatikan juga bila dosis obat pada sirup.
15. Oxymethazoline untuk anak 0.025% dan dewasa 0.5% kecuali ada perkecualian.
16. Jangan lupa menulis sediaan nya setelah konsentrasi, dosis tertentu lalu diikuti dengan
No.
17. Penulisan 3 d.d. ue jangan dibalik
18. Dosis CTM Chlorpheniramine maleate sediaannya 4 mg dosis anak ¼ - ½ tab.
Dosis: Anak-anak usia 1 tahun hingga kurang dari 2 tahun: 1 mg, dua kali sehari.
Anak-anak usia 2-5 tahun: 1 mg, tiap 4-6 jam. Batas maksimal dosis per hari adalah
6 mg.