Anda di halaman 1dari 2

Artikel 1

Jabatan Profesi Guru PAUD/ Usia Dini

Profesi guru adalah jabatan profesional yang memiliki tugas pokok dalam proses


pembelajaran. Uraian tugas pokok tersebut mencakup keseluruhan unsur proses pendidikan
dan peserta didik. Tugas pokok itu hanya dapat dilaksanakan secara profesional bila
persyaratan profesional yang ditetapkan terpenuhi. Berdasarkan Undang-undang No. 14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen dikatakan bahwa, guru dan dosen adalah jabatan
profesional. Profesionalisme sendiri ternyata masih banyak belum dipahami oleh para PAUD.
Profesionalisme bukanlah sebatas niat maupun keinginan, kesungguhannya harus tercermin
dalam tindakan.
Kuantitas lembaga pendidikan anak usia dini di Indonesia semakin berkembang pesat.
Peningkatan tersebut terjadi seiring dengan banyaknya jumlah anak usia dini (AUD) yang
harus dilayani. Kuantitas itu berbanding lurus dengan kebutuhan guru yang berkualitas.
Tuntutan mutu pendidik semakin jelas dengan mengembalikan perkembangan usia dini
merupakan masa emas sehingga landasan yang baik dari guru yang berkualitas berdampak
kepada keunggulan generasi bangsa Indonesia. Maka dari itu, perlu pendidik PAUD yang
memahami peluang pemaksimalan tersebut sejak usia dini. Rizali, dkk (2009) menyarankan
perlu ada upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan untuk anak usia dini
dengan cara meningkatkan kualitas para pendidik anak usia dini.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 Tahun
2007 standar kompetensi guru PAUD/TK/RA menyebutkan tentang kompetensi profesional
sebagai berikut yakni: (1) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu, (2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, (3) Mengembangakan materi
pembelajaran yang diampu secara kreatif, (4) Mengembangakan keprfesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, dan (5) Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
Di sisi lain, undang-undang guru dan dosen pasal 1 ayat 1 tahun 2005, telah
menyatakan guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing atau mengarah, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar dan menengah. Dengan demikian
guru diharapkan melaksanakan tugas kependidikan yang tidak semua orang dapat
melakukannya, artinya hanya mereka yang memang khusus telah bersekolah untuk menjadi
guru yang dapat menjadi guru profesional. Sementara itu dalam Perpu 19 tahun 2005
dikatakan bahwa seorang guru haruslah memiliki 4 kompetensi, Yakni kompetensi pedagogi,
kepribadian, sosial, dan profesional yang diberikan dengan sertifikat pendidikan yang
diperoleh melalui sertifikasi.
Usia dini adalah masa emas perkembangan anak dimana semua aspek
perkembangan dapat dengan mudah distimulasi. Periode emas ini berlangsung satu kali
sepanjang rentang kehidupan manusia. Masa ini anak akan menerima stimulasi-stimulasi
dari lingkungannya. Berbagai stimulasi diperoleh dari orangtua maupun guru di
lembaga pendidikan anak usia dini. Oleh sebab itu, diperlukan konsep pendidikan yang
dapat membantu anak untuk menggali potensi dalam diri anak usia dini. Untuk itu perlu
adanya pengembangan menyeluru yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan,
pendidikan dan kebudayaan.Perkembangan anak dibutuhkan stimulasi yang sesuai
dengan kebutuhan anak, agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai
secara optimal. Perkembangan ini tercapai secara optimal jika dilakukan dengan adanya
stimulasi. Anak yang melakukan banyak kegiatan variatif dan kreatif ,maka otaknya
akan baik dan terstimulasi yang akhirnya akan maksimal potensi pikirannya dengan
menggunakan otak kiri dan otak kanan.
Adapun untuk kompetensi guru PAUD di Indonesia sudah dibuatkan standar
tersendiri. guru PAUD perlu memiliki rasa seni (sense of art) dan berbagai bentuk disiplin
agar dapat mengenali pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Ia pun diharapkan
memiliki pemahaman teori perkembangan dan implikasinya secara praktis seperti pahamakan
belajar dalam bermain. Selain itu, mengingat bahwa sekarang sudah menginjak abad ke-21
maka Guru dituntut bukan hanya mengajar dan mengelola kegiatan sekolah tetapi mereka
dituntut untuk melaksanakan dan mempu membangun hubungan yang efektif dengan anak
dan komunitas sekolah, menggunakan teknologi dalam meningkatkan mutu pengajaran, dan
melakukan refleksi dan perbaikan praktek pembelajaran secara terus.

Sumber
Ahmad, Rizali, dkk, 2009,Dari Guru Konvensional Menuju Guru Profesional, Jakarta :
Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai