KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT DAERAH K.R.M.T. WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS
DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT DAERAH K.R.M.T. WONGSONEGORO
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 10 Desember 2021
4-SUSI HERAWATI
KEEMPAT : Semua biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkan nya
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Badan Layanan
Umum Daerah Rumah Sakit Daerah K.R.M.T.
Wongsonegoro.
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 10 Desember 2021
K.R.M T. WONGSONEG,,'»G
LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR
RSD K.R.M.T. WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG
Nomor : 630 TAHUN 2021
Tanggal : 10 Desember 2021
A. Kebijakan Umum
2. Setiap petugas Rekam Medis wajib memiliki ijin sesuai ketentuan yang
berlaku.
4. Setiap petugas Rekam Medis harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, dan menghormati
hak pasien.
B. Kebijakan Khusus
5. Setiap pasien yang keluar rawat inap dibuatkan dan diberikan ringkasan
perawatan pasien (resume medis).
7. Semua profesi tenaga kesehatan (dokter, perawat dan tenaga medis lainnya)
yang memberikan pelayanan kepada pasien diwajibkan menulis atau
mengisi hasil pelayanan yang diberikan pada pasien di dokumen rekam
medis yang sudah ditentukan, dilengkapi tanggal, tanda tangan/paraf dan
nama terang dalam waktu 1 x 24 jam. ( Rekam medis Konvensional )
8. Dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu yang mengisi rekam medis
adalah dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu yang memiliki
kewenangan untuk melaksanakan profesi dan mengisi rekam medis sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
10. Dalam menulis dan mencatat pada dokumen rekam medis seharusnya
menggunakan diagnosis dan nama tindakan yang jelas.
11. Penggunaan singkatan atau simbol maka harus sesuai dengan buku
singkatan atau simbol yang boleh atau tidak boleh digunakan
15. Dokumen Rekam Medis yang telah dikembalikan ke Instalasi Rekam Medis
belum lengkap wajib dilengkapi oleh profesi tenaga kesehatan yang
bersangkutan.
18. Instalasi rekam medis bagian rawat jalan sudah menggunakan rekam medis
elektronik, dan yang didistribusikan adalah Surat Elegibilitas Pasien (SEP)
untuk pasien baru, ke poliklinik yang dituju sekurang-kurangnya 10 menit
setelah pasien mendaftar. Untuk pasien lama Surat Elegilbilitas Pasien (SEP)
pencetakan di nurse station.
19. Seluruh pelayanan Dokumen Rekam Medis dilakukan oleh petugas rekam
medis.
21. Pemberian informasi data medis pasien hanya diberikan kepada pasien
sendiri, orang/badan yang mendapat kuasa.
23. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab terhadap koding dan indeksing
dari diagnosis dan tindakan pasien baik pasien rawat jalan, gawat darurat,
rawat inap dan pemeriksaan penunjang.
24. Ketentuan untuk kode diagnosis pasien menggunakan ICD-10 (Internasional
Classification of Desease revition 10), untuk Kode Tindakan menggunakan
ICD-9 CM (Internasional Classification of Desease revition 9 Clinical Medicine).
25. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah
ditetapkan, baik untuk kepentingan internal maupun eksternal RSD K.R.M.T
Wongsonegoro Kota Semarang.
32. Penggunaan rekam medis untuk kepentingan riset yang bukan dari staf
medis RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang harus memperoleh
persetujuan dari Direktur RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang.
33. Pemusnahan Dokumen Rekam Medis in aktif dilakukan oleh Tim Pemusnah
Dokumen Rekam Medis yang dibentuk oleh manajeman RSD K.R.M.T
Wongsonegoro (tidak dilakukan oleh Instalasi Rekam Medis sendiri).
34. Dalam Pelayanan Rekam Medis TIDAK SEMUA orang bisa mengakses
Dokumen Rekam Medis karena bersifat RAHASIA (CONFIDENSIAL).
35. Yang berhak dan boleh membuat/mengisi Rekam Medis, diantaranya:
a. Dokter, dokter gigi, dokter spesialis yang melayani pasien di RSD
K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang.
38. Dalam hal terjadi kesnlahan penulisan pada dokumen rekam medis dapat
dilakukan pembetulan dengan mencoret satu kali tanpa menghilangkan
catatan yang dibetulkan dan diberi paraf korektor dan tanggal koreksi.
40. Dokumen rekam medis yang kembali dari unit pelayanan harus dilakukan
analisa kuantitatif.
a. Analisa Kelengkapan Catatan Medis (KLPCM) dilakukan oleh panitia
rekam medis.
b. Dokumen rekam medis yang diteliti meliputi seluruh dokumen rekam
medis rawat inap yang terdiri dari 4 formulir rekam medis antara lain,
Ringkasan Masuk dan Keluar, Ringkasan Pulang, Informed Consent,
Identifikasi Bayi Baru Lahir
c. Evaluasi KLPCM dilaporkan tiap bulan.
4r SUSI HERAWATI
a. Status kesehatan pasien.
40. Dokumen rekam medis yang kembali dari unit pelayanan harus dilakukan
analisa kuantitatif.
a. Analisa Kelengkapan Catatan Medis (KLPCM) dilakukan oleh panitia
rekam medis.
b. Dokumen rekam medis yang diteliti meliputi seluruh dokumen rekam
medis rawat inap yang terdiri dari 4 formulir rekam medis antara lain,
Ringkasan Masuk dan Keluar, Ringkasan Pulang, Informed Consent,
Identifikasi Bayi Baru Lahir
c. Evaluasi KLPCM dilaporkan tiap bulan.