Anda di halaman 1dari 13

III.

TUJUAN

Tujuan adalah pernyataan tentang perubahan yang ingin dicapai dalam suatu jangka
waktu tertentu. Dalam penyusunan programa Penyuluhan Pertanian ada dua macam tujuan
yaitu : 1.Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus.Tujuan Umum adalah pernyataan secara umum
tentang apa yang ingin dicapai dalam jangka waktu panjang. Sedangkan tujuan khusus
adalah pernyataan tentang perubahan yang ingin dicapai dalam jangka waktu satu tahun.

A.Tujuan Umum

Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dalam pelaksanaan programa penyuluhan
pertanian Tahun Anggaran 2024 di BPP Salo Kecamatan Salo adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian melalui Penerapan Teknologi


2. Meningkatkan indeks pertanaman (IP) dengan pemanfaatan lahan usaha tani
secara optimal
3. Melaksanakan diversifikasi sesuai dengan potensi sumber daya yang ada.
4. Meningkatkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian serta meningkatkan mutu
hasil pertanian sesuai permintaan pasar.
5. Meningkatkan kerjasama petani dengan pihak lain tentang permodalan dan
pemasaran hasil pertanian.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam pelaksanaan programa penyuluhan
pertanian Tahun Anggaran 2024 di BPP Salo Kecamatan Salo adalah sebagai berikut :

1.Tanaman Pangan dan Hortikultura

a.Padi Sawah

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengolahan tanah sesuai


anjuran dari 30 % menjadi 45 %

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 20 % menjadi 30 %

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 15 % menjadi 25 %.

36
b. Jagung Manis

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksankan pengolahan tanah sesuai


anjuran dari 40 % menjadi 55 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran


dari 40 % menjadi 55 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksankan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 20 % menjadi 30 %

c. Ubi Kayu

1) Meningkatkan jumlah petani yang menggunakan bibit unggul sesuai anjuran


dari 30 % menjadi 45 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 10 % menjadi 20 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 20 % menjadi 30 %

d. Kacang tanah

1) Meningkatkan jumlah petani yang menggunakan benih bermutu tinggi sesuai


anjuran dari 30 % menjadi 45 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 30 % menjadi 45 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 25 % menjadi 35 %

e. Kacang Hijau

1) Meningkatkan jumlah petani yang menggunakan benih bermutu tinggi sesuai


anjuran dari 30 % menjadi 45 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 30 % menjadi 40 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 20 % menjadi 30 %

37
f. Cabe Merah

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran


dari 60 % menjadi 75 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 50 % menjadi 65 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 45 % menjadi 60 %

g.Cabe Rawit

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian hama dan


penyakit sesuai anjuran dari 35 % menjadi 40 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 35 % menjadi 45 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian gulma sesuai


anjuran dari 40 % menjadi 55 %.

h. Kacang Panjang

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengolahan tanah sesuai


anjuran dari 50 % menjadi 65 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran


dari 40 % menjadi 55 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 30 % menjadi 54 %.

i. Gambas

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran


dari 40 % menjadi 55 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 30 % menjadi 45 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 30 % menjadi 45 %.

38
j. Peria

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran


dari 40 % menjadi 55 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 30 % menjadi 45 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 30 % menjadi 45 %.

k. Mentimun

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengolahan tanah sesuai


anjuran dari 50 % menjadi 65 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran


dari 40 % menjadi 55 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 30 % menjadi 45 %.

l. Jeruk Manis

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran


dari 55 % menjadi 70 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 50 % menjadi 65 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 30 % menjadi 45 %.

m. Semangka

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 30 % menjadi 45 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 40 % menjadi 55 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian gulma sesuai


anjuran dari 50 % menjadi 65 %.

39
2. Tanaman Perkebunan

a. Karet

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 15 % menjadi 25 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 15 % menjadi 25 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan drainase sesuai anjuran dari


20 % menjadi 30 %

b. Kelapa Sawit

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


dari 30 % menjadi 45 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian gulma sesuai


anjuran dari 35 % menjadi 50 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai


anjuran dari 20 % menjadi 30 %

3. Peternakan.

a. Kerbau

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian penyakit


sesua anjuran dari 15 % menjadi 25 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan manajemen sesuai anjuran


dari 25 % menjadi 35 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan reproduksi sesuai anjuran


dari 35 % menjadi 45 %

40
b. Sapi

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian penyakit


sesuai anjuran dari 40 % menjadi 55 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan manajemen sesuai anjuran


dari 25 % menjadi 35 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan reproduksi sesuai anjuran


dari 35 % menjadi 45 %

c. Kambing

1) Meningkatkan jumlah petani yang memberikan pakan sesuai anjuran dari 25


% menjadi 35 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian penyakit


sesuai anjuran dari 215% menjadi 25 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan manajeme sesuai anjuran


dari 25 % menjadi 35 %

d. Ayam Buras

1) Meningkatkan jumlah petani yang memberikan pakan sesuai anjuran dari 25


% menjadi 40 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengandangan sesuai


anjuran dari 40 % menjadi 50 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian penyakit


sesuai anjuran dari 35 % menjadi 545%

e. Itik

1) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pemberian pakan sesuai


anjuran dari 50 % menjadi 60 %.

2) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan pengendalian penyaki


sesuai anjuran dari 35 % menjadi 45 %.

3) Meningkatkan jumlah petani yang melaksanakan manajemen sesuai anjuran


dari 40 % menjadi 55 %

41
IV. MASALAH

Masalah adalah faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan.Faktor-


faktor penyebab itu ada yang bersifat perilaku dan ada juga yang bersifat non perilaku. Bila
terdapat masalah yang bersifat non perilaku, maka faktor-faktor penyebabnya itu harus
diidentifikasi sehingga akhirnya bisa dirumuskan mana yang betul-betul masalah non
perilaku dan mana masalah yang tergolong bersifat perilaku. Menurut garis besarnya
masalah terbagi atas tiga jenis yaitu : Masalah teknis, masalah ekonomi, dan masalah sosial.
Dalam penetapan masalah di lapangan hendaklah berdasarkan Impac Point (Faktor
Penentu) dari setiap jenis masalah tersebut, baik masalah teknis, masalah ekonomi, dan
masalah sosial.

A. Masalah Teknis

1. Tanaman Pangan dan Hortikultura

a. Padi Sawah
1) Baru 30 % petani yang melaksanaan pengolahan tanah sesuai anjuran.
2) Baru 20 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran.
3) Baru 15 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran.

b. Jagung Manis
1) Baru 40 % petani yang melaksanakan pengolahan tanah sesuai anjuran.
2) Baru 40 % petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran.
3) Baru 20 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran.

c. Ubi Kayu
1) Baru 30 % petani yang menggunakan bibit unggul sesuai anjuran.
2) Baru 10 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran.
3) Baru 20 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran.

d. Kacang Tanah
1) Baru 30 % petani yang menggunakan benih bermutu tinggi sesuai anjuran.
2) Baru 30 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran.
3) Baru 25 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran

e. Kacang Hijau
1) Baru 30 % petani yang menggunakan benih bermutu tinggi sesuai anjuran
2) Baru 30 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran
3) Baru 20 % petani yang melaksankan pengendalian H/P sesuai anjuran.

42
f. Cabe Merah

1) Baru 60 % Petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran.


2) Baru 50 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran.
3) Baru 45 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran.

g. Cabe Rawit

1) Baru 30 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran.


2) Baru 35 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran.
3) Baru 40 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran.

h. Kacang Panjang

1) Baru 50 % Petani yang melaksanakan pengolahan tanah sesuai anjuran.


2) Baru 40 % petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran.
3) Baru 30 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran

i. Gambas

1) Baru 40 % Petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran.


2) Baru 30 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran.
3) Baru 30 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran

j. Pare

1) Baru 40 % Petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran.


2) Baru 30 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran.
3) Baru 30 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran

k. Mentimun

1) Baru 50 % Petani yang melaksanakan pengolahan tanah sesuai anjuran.


2) Baru 40 % petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran.
3) Baru 30 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran

l. Jeruk Manis

1) Baru 55 % Petani yang melaksanakan penanaman sesuai anjuran.


2)Baru 50 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran.
3) Baru 30 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran

43
m. Semangka

1) Baru 30 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran.


2) Baru 40 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran.
3) Baru 50 % petani yang melaksanakan pengendalian gulma sesuai anjuran.

2.Tanaman Perkebunan

a. Karet

1) Baru 15 % Petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran


2) Baru 15 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran.
3) Baru 20 % petani yang melaksanakan drainase sesuai anjuran.

b. Kelapa Sawit

1) Baru 30 % petani yang melaksanakan pemupukan sesuai anjuran.


2) Baru 35 % petani yang melaksanakan pengendalian gulma sesuai anjuran.
3) Baru 20 % petani yang melaksanakan pengendalian H/P sesuai anjuran.

2. Peternakan

a. Kerbau
1) Baru 15 % petani yang melaksanakan pengendalian penyakit sesuai anjuran.
2) Baru 25 % petani yang melaksanakan manajemen sesuai anjuran.
3) Baru 35 % petani yang melaksanakan reproduksi sesuai anjuran.

b. Sapi

1) Baru 40 % petani yang melaksanakan pengendalian penyakit sesuai anjuran.


2) Baru 25 % petani yang melaksanakan manajemen sesuai anjuran.
3) Baru 35 % petani yang melaksanakan reproduksi sesuai anjuran.

c. Kambing.

1) Baru 25 % petani yang memberikan pakan sesuai anjuran.


2) Baru 15 % petani yang melaksanakan pengendalian penyakit sesuai anjuran.
3) Baru 25 % petani yang melaksanakan manajemen sesuai anjuran.

d. Ayam Buras

1) Baru 25 % petani yang memberikan pakan sesuai anjuran.


2) Baru 40 % petani yang melaksanakan pengandangan sesuai anjuran .
3) Baru 30 % petani yang melaksanakan pengendalian penyakit sesuai anjuran.

44
e. Itik
1) Baru 50 % petani yang melaksanakan pemberian pakan sesuai anjuran.
2) Baru 35 % petani yang melaksanakan pengendalian penyakit sesuai anjuran
3) Baru 40 % petani yang melaksanakan manajemen sesuai anjuran

B. Masalah Ekonomi

1. Kelompoktani belum melaksanakan pembelian/pengadaan saprodi (benih,pupuk dan


pestisida) untuk kebutuhan anggota.

2. Kelompoktani belum memanfaatkan limbah tanaman untuk pupuk alternative


(kompos).

3. Kelompotani belum melaksanakan pemupukan modal kelompok sesuai anjuran.

C. Masalah Sosial

1. Kelompotani belum melaksanakan kegiatan belajar mengajar di luar kunjungan


penyuluh pertanian (PPL).

2. Kelompoktani belum melaksanakan/mencari informasi teknologi selain menunggu


kunjungan penyuluh pertanian (PPL).

3. Kelompoktani belum membuat pembukuan/administrasi kelompok sesuai anjuran.

4. Kelompoktani belum membuat aturan-aturan dan sanksi sesuai anjuran yang harus
ditaati oleh setiapS anggota.

45
V. CARA MENCAPAI TUJUAN

Cara mencapai tujuan adalah penyusunan rencana kegiatan yang menggambarkan


bagaimana tujuan itu bisa dicapai. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penyusunan rencana kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Tingkat kemampuan petani dan keluarganya.

2. Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian

3. Situasi lingkup kegiatan penyuluhan pertanian baik fisik maupun non fisik
(social,ekonomi dan budaya)

4. Tingkat kemampuan penyuluhan dan petugas penyuluhan pertanian.

5. Biaya yang mungkin/bisa disediakan.

Untuk mencapai tujuan umum dan tujuan khusus pada “Bab III” dalam Programa
Penyuluhan Pertanian tingkat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), ada 3(tiga) jenis Rencana
Kegiatan yang harus disusun dan dilaksanakan setiap Tahun Anggaran yaitu :

1. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian (RKPP)

2. Rencana kegiatan penunjang dan kemudahan programa penyuluhan


pertanian.

3. Rencana kegiatan latihan penyuluh/petugas pertanian.

Dalam Menyusun rencana kegiatan tersebut di atas, perlu menentukan kombinasi


metoda penyuluhan pertanian yang tepat untuk diterapkan. Beberapa metoda penyuluhan
pertanian dan metoda latihan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pendekatan perorangan yaitu terdiri dari :

a. Kunjungan perorangan (ketempat usaha tani,ke rumah).

b. Penggunaan surat/telepon

c. Magang

2. Pendekatan kelompok yaitu terdiri dari :

a. Kursus tani

b. Demontrasi cara (hasil)

c. Kunjungan kelompok / karya wisata

d. Diskusi kelompok

46
e. Pertunjukkan Film/Slide/OHP (dalam kelompok)

f. Penyebaran brosur/bulletin/folder/Liptan

g. Asah terampil

h. Mimbar sarasehan

i. Temu Wicara/temu usaha/temu karya/temu lapang

3. Pendekatan Massal yaitu terdiri dari :

a. Pameran

b. Penas/Peda

c. Pertunjukkan film

d. Penyebaran melalui siaran radio/TV/Surat khabar/Selebaran/Majalah

e. Pemasangan poster/spanduk

47
48

Anda mungkin juga menyukai