Anda di halaman 1dari 13

Tutorial Milling Master CAM

Cetakan Shock Tower

Gambar 1.1

1. Pertama kali siapkan sketsa 2D dari cetakan yang akan dibuat dengan X,Y (0,0) sebagai titik awal
dalam pembuatan sketsa. Sketsa dapat dilihat pada gambar 1.2

Gambar 1.2

hasnulfikhri@gmail.com 1
Untuk dimensi sketsa dapat dilihat dari Gambar 1.3.

Gambar 1.3

2. Setelah sketsa dasar selesai buatlah garis tambahan seperti yang terdapat pada Gambar 1.2 agar
saat melakukan pemakanan milling dapat terlaksana agar tidak terjadi waning akibat garis yang
tidak cocok untuk pemakanan seperti Gambar 1.4

Gambar 1.4

3. Setelah selesai membuat sketsa 2D, masuk ke tahapan pemilihan tipe mesin yang akan
digunakan dengan cara klik pada menu bar yaitu Machine type >> Mill >> Default

hasnulfikhri@gmail.com 2
Gambar 1.5

4. Untuk mengatur benda kerja yang akan digunakan dengan cara klik pada Operation Manager >>
Toolpath >> Stock Setup maka akan muncul window dan pengaturannya, garis putus putus
warna merah akan muncul ketika settingan telah selesai, dapat dilihat pada Gambar 1.6

Gambar 1.6

5. Mulai melakukan Facing, sebelumnya buatlah rectangel sebagai referensi facing yang akan
dilakukan. Facing dilakukan dengan mengklik Toolpath >> Face. Setelah itu muncul window baru
pilih rectangel tadi sebagai referensi facing.

hasnulfikhri@gmail.com 3
Gambar 1.7
6. Lakukan settingan untuk facing dapat dilihat pada gambar gambah dibawah ini :

Gambar 1.8 Pemilihan mata Milling

hasnulfikhri@gmail.com 4
Gambar 1.9 Pemakanan beda kerja

Gambar 2.0 Linking Parameter

hasnulfikhri@gmail.com 5
Gambar 2.1 Aktifasi Coolant

7. Selanjutnya melakukan pemakanan menggunakan Pocket dengan mengklik Toolpath >> pocket.
Dengan kedalaman 1mm. Pengambilan sketsa yang akan di Pocket yakni bagian teluar dengan
menggunakan chaining agar lebih mudah. Garis sketsa yang dipilih akan berwarna kuning.

Gambar 2.2

hasnulfikhri@gmail.com 6
8. Atur sedemkian rupa sehingga melakukan pemakakan 0.5 mm dengan kedalaman 1mm serta
peilihan mata milling dan teknik pemakanannya

Gambar 2.3 Pemilihan Mata Milling

Gambar 2.4 Teknik Pemakanan

hasnulfikhri@gmail.com 7
Gambar 2.5 Depth Cuts

Gambar 2.6 Dalam Pemakanan

hasnulfikhri@gmail.com 8
9. Berikutnya menggunakan pocket dengan kedalaman 9mm dengan besar pemakanan 0.5 mm
dengan cara setingan yang sama dengan penggunaan pocket sebelumnya. Menggunakan Flat
Endmill diameter 3mm dan teknik pemakanannya Constant Overlap Spiral.

Gambar 2.7

10. Selanjutnya mempocket bagian dalam dengan kedalaman 6mm dan menggunakan Flat Endmill
3mm dan Ball Endmill dengan teknik pemakanan Parallel Spiral, Clean Corners.

Gambar 2.8

hasnulfikhri@gmail.com 9
11. menggunakan pocket dengan kedalaman 3mm dengan besar pemakanan 0.5 mm dengan cara
setingan yang sama dengan penggunaan pocket sebelumnya. Menggunakan Flat Endmill
diameter 3mm dan teknik pemakanannya Constant Overlap Spiral.

Gambar 2.9

12. menggunakan pocket dengan kedalaman 20mm dengan besar pemakanan 0.5 mm dengan cara
setingan yang sama dengan penggunaan pocket sebelumnya. Menggunakan Flat Endmill
diameter 3mm dan teknik pemakanannya Constant Overlap Spiral.

Gambar 3.0

hasnulfikhri@gmail.com 10
13. menggunakan pocket dengan kedalaman 15 mm dengan besar pemakanan 0.5 mm dengan cara
setingan yang sama dengan penggunaan pocket sebelumnya. Menggunakan Flat Endmill
diameter 3mm dan teknik pemakanannya Constant Overlap Spiral.

Gambar 3.1

14. menggunakan pocket dengan kedalaman 15 mm dengan besar pemakanan 0.5 mm dengan cara
setingan yang sama dengan penggunaan pocket sebelumnya. Menggunakan Flat Endmill
diameter 3mm dan teknik pemakanannya Constant Overlap Spiral.

Gambar 3.2

hasnulfikhri@gmail.com 11
15. menggunakan pocket dengan kedalaman 20 mm dengan besar pemakanan 0.5 mm dengan cara
setingan yang sama dengan penggunaan pocket sebelumnya. Menggunakan Flat Endmill
diameter 3mm dan teknik pemakanannya Constant Overlap Spiral.

Gambar 3.3

16. menggunakan pocket dengan kedalaman 9mm dengan besar pemakanan 0.5 mm dengan cara
setingan yang sama dengan penggunaan pocket sebelumnya. Menggunakan Flat Endmill
diameter 3mm dan teknik pemakanannya Constant Overlap Spiral.

Gambar 3.4

hasnulfikhri@gmail.com 12
17. menggunakan pocket dengan kedalaman 9mm dengan besar pemakanan 0.5 mm dengan cara
setingan yang sama dengan penggunaan pocket sebelumnya. Menggunakan Flat Endmill
diameter 3mm dan teknik pemakanannya Constant Overlap Spiral.

Gambar 3.5

18. menggunakan pocket dengan kedalaman 15 mm dengan besar pemakanan 0.5 mm dengan cara
setingan yang sama dengan penggunaan pocket sebelumnya. Menggunakan Flat Endmill
diameter 3mm dan teknik pemakanannya Constant Overlap Spiral.

Gambar 3.6

hasnulfikhri@gmail.com 13

Anda mungkin juga menyukai