Bab Iv Laporan KP - 20 - 23
Bab Iv Laporan KP - 20 - 23
Masuk proses facing pada bagian depan benda kerja, masukan benda kerja pada
cekam bubut, kencangkan, lalu lakukan pemakanan benda kerja asal rata beberapa
milimeter, kemudian lakukan proses pembubutan rata hingga mencapai ukuran 62mm.
Balikkan benda kerja menjadi sisi bagian belakang, disini kita mencari ukuran dengan
cara lakukan proses facing pada sisi belakang hingga mencapai ukuran yang di tentukan
yaitu ukuran 54mm, ketika sudah lakukan kembali proses pembubutan rata hingga
mencapai ukuran 62mm (Gambar 4.1).
Jika sudah mencapai ukuran yang sudah ditentukan lakukan proses pembubutan
bertingkat pada bagian belakang sampai diameter 56mm dengan panjang 5mm ini
berguna untuk memasukannya ke pipa yang ukuran dalamnya sama, selanjutnya
gunakan senter bor untuk melubangi terlebih dahulu bagian tengahnya lalu lakukan
proses pembubutan dalam pada bagian belakang benda kerja dengan diameter 26mm
sampai kedalaman 5mm (Gambar 4.2).
20
Gambar 4.2 Hasil proses pemesinan bagian belakang benda kerja 1
Balikan benda kerja menjadi bagian depan, lakukan pengeboran terlebih dahulu
guna mempermudah pembubutan dalam, setelah itu lakukan pembubutan dalam
mencapai kedalaman 44mm dengan diameter 49.5mm, sisakan pada bagian tengah
dengan ukuran tinggi 5mm dan diameter 7.50mm untuk menahan pegas agar tidak
menggeser saat pembukaan klep. Setelah selesai lanjut pada proses pengeboran tembus
pada 7 titik yang sudah di ukur dan di tap terlebih dahulu, pengeboran menggunakan
mesin bor/gurdi dengan ukuran mata bor diemeter 4.5mm x 7, dan lubang di tengah
memakai ukuran mata bor berdiameter 6.5mm (Gambar 4.3).
21
2. Klep
Dimulai dari AS Duralium atau Aluminium Paduan berdiameter 34mm. AS
dipotong lebih panjang dari pada ukuran aslinya yaitu sepanjang 60mm agar bagian sisi
depan dan belakang benda kerja dapat di facing atau diratakan.
Masuk proses facing pada bagian depan benda kerja, masukan benda kerja pada
cekam bubut, kencangkan, lalu lakukan pemakanan benda kerja asal rata beberapa
milimeter, kemudian lakukan proses pembubutan rata hingga mencapai ukuran yang
telah ditentukan yaitu diameter 32mm sepanjang 58mm (Gambar 4.4).
Setelah sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan lanjut pembubutan rata
kembali benda kerja sepanjang 55mm sampai dengan diameter 6.3mm. Lalu dilanjut
proses pembuatan alur dengan cara mengukur pada benda kerja sepanjang 50.5mm dari
bagian depan, lalu lakukan penandaan dengan cara menggores benda kerja dengan pahat
bubut, setelah diberi tanda ganti pahat bubut rata menjadi pahat alur dan buatlah alur
hingga benda kerja berdiameter 5mm (Gambar 4.5).
Selesai pembuatan alur lanjut pada proses pembubutan bertingkat, lakukan proses
pembubutan bertingkat pada bagian depan benda kerja sepanjang 16mm sampai
diameter 6mm. Selanjutnya masuk tahap proses penchamperan pada ujung benda kerja
22
dengan ukuran 0.5 x 45° guna mempermudah pada proses pembuatan ulir. Setelah
proses pembuatan champer selesai masuk pada tahap pembuatan ulir dengan ukuran M8
sepanjang 16mm. Jika sudah melalui proses – proses diatas lanjut pada pemotongan
benda kerja menggunakan pahat potong, ukur dan potong benda kerja sepanjang 58mm
yang diukur dari depan benda, setelah dipotong masuk proses facing benda
menggunakan pahat bubut rata untuk meratakan permukaan setelah proses pemotongan
(Gambar 4.6).
Gambar 4.6 Hasil proses pembuatan champer dan ulir benda kerja 2
23
Mesin ini berfungsi untuk mengkikis bagian benda kerja yang tidak rata, dengan
kata lain benda kerja yang memang terlihat kurang rapi masih terasa ketajaman ketika
sedang disentuh bisa dirapikan dengan mesin ini.
24