Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Alat Pelipat Plat
2. Alat Pemotong Plat
3. Bor tangan
4. Kikir
5. Mesin Frais
6. Mistar
7. Mistar siku
8. Paku Rivet
9. Palu
10. Penggores/ Scribble
11. Penitik
12. Ragum
13. Tang Rivet

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah plat besi berukuran
1200 x 300 mm.

3.2 Prosedur Praktikum


Prosedur praktikum yang dilakukan ketika praktikum adalah sebagai
berikut.
A. Bagian 1
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
2. Mengukur ukuran plat awal dengan menggunakan mistar.
3. Mengukur plat dengan ukuran 600 x 250 mm sesuai dengan pola,
kemudian menandai ukuran tersebut.
4. Memotong plat dengan menggunakan alat pemotong plat sesuai dengan
ukuran yang sebelumnya telah ditandai.
5. Mengikir sisi sisi plat yang telah dipotong tersebut
6. Menggambar pola di atas plat yang telah dipotong tersebut
7. Melipat kedua sisi plat yang mempunyai ukuran panjang 600 mm ke
arah luar, dilipat sebesar 15 mm
8. Memalu kedua sisi plat yang sebelumnya telat dilipat agar lebih rapi
9. Menandai lokasi lokasi yang akan dibor sesuai dengan pola yang telah
diberikan dengan menggunakan penitik, palu dan mistar.
10. Melipat lagi kedua sisi plat ke arah dalam, dilipat sebesar 60 mm
11. Menempatkan objek kerja yang telah dilipat pada mesin frais yang telah
dipasangi mata bor berdiameter 10 mm
12. Memposisikan objek kerja yang akan dibor tepat pada mata bornya
13. Menghidupkan mesin frais
14. Melumasi bagian yang akan dibor dengan menggunakan campuran air
dan oli
15. Mengebor plat pada bagian bagian yang telah ditandai secara perlahan
dan melumasi kembali ketika mata bor mulai berasap

B. Bagian 2
1. Menggambar pola yang akan dibentuk di atas plat yang belum dibentuk.
2. Memotong plat sesuai dengan pola yang telah digambar
3. Menandai lokasi lokasi yang akan dilubangi dengan menggunakan
penitik, palu dan mistar.
4. Melipat plat sesuai dengan pola yang telah digambar
5. Mengulangi seluruh prosedur bagian 2 sebanyak 1 kali

C. Bagian 3
1. Menyiapkan plat yang akan dibentuk.
2. Memotong plat tersebut sampai ukuran plat menjadi 300 x 50 mm
3. Menggambar pola yang akan dibentuk di atas plat yang telah berukuran
300 x 50 mm
4. Menandai bagian bagian yang akan dilubangi dengan menggunakan
penitik, palu dan mistar.
5. Melipat plat sesuai dengan pola yang sebelumnya telah digambar
6. Mengulangi seluruh prosedur bagian 3 sebanyak 1 kali.

D. Penggabungan Bagian Bagian Objek Kerja


1. Menyiapkan plat-plat yang sebelumnya telah dibentuk.
2. Menyiapkan bor tangan
3. Menghidupkan bor tangan dan mulai melubangi bagian-bagian yang
sebelumnya telah ditandai
4. Menggabungkan bagian-bagian panggangan sesuai dengan contoh
dengan menggunakan paku dan tang rivet.
Cici Setiawati W A
240110150115

BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum kal ini praktikan diminta untuk menggunakan segala alat
yang tersedia di bengkel untuk membuat pangganngan sate. Kerja bangku sendiri
merupakan suatu pekerjaan untuk membentuk, memperbaiki, dan merakit suatu
benda kerja dengan menggunakan alat-alat sederhana dan juga memanfaatkan
tenaga manusia. Kerja bangku diantaranya adalah memahat, mengikir, memalu,
memotong, dan lain sebagainya.
Praktikum kali ini praktikan melakukan kerja bangku dalam pengerjaan
pembuatan panggangan sate dengan menggunakan alat-alat sederhana. Semua alat
yang digunakan dalam praktikum ini termasuk alat yang sederhana karena
penggunaannya mudah dan hanya satu atau dua alat saja yang memanfaatkan
energi listrik, yaitu bor tangan dan mesin frais.
Pengerjaan pembuatan panggangan sate ini menggunakan plat besi yang
cukup tebal sebagai bahannya. Plat tersebut akan dibentuk sesuai dengan pola
yang telah diberikan. Kerja bangku yang dilakukan dalam pembuatan panggangan
sate ini adalah memotong, mengikir, melipat, memalu, melubangi, dan
menyambungkan semua bagian-bagian dengan paku rivet.
Pemotongan plat dilakukan dengan menggunakan alat pemotong plat atau
gunting plat. Pemotongan ini dilakukan untuk mendapatkan ukuran yang sesuai
dengan pola yang diberikan. Pengikiran dilakukan dengan menggunakan kikir
yang cara pengerjaannya dilakukan secara manual. Pengikiran ini dilakukan untuk
menghaluskan sisi sisi plat yang telah dipotong agar tidak melukai pekerja.
Pengikiran ini juga dapat mempertajam sisi plat yang dikikir, oleh sebab itu untuk
menghindari mempertajam sisi plat, pengikiran harus dilakukan dengan benar.
Pelipatan plat dilakukan dengan menggunakan alat pelipat plat. Pelipatan
plat ini berguna untuk memudahkan pekerja untuk membuat bentuk-bentuk
tertentu. Plat yang keras dapat dengan mudah dibentuk dengan menggunakan alat
pelipat plat. Besar sudut pelipatan juga dapat ditentukan sesuai dengan keinginan,
namun tidak dapat secara otomatis karena alat yang digunakan merupakan alat
pelipat plat manual. Hasil pelipatan yang kurang rapi dalam artian masih terdapat
gap dapat dirapikan dengan cara dipalu agar gap tersebut hilang.
Pengerjaan pembuatan panggangan sate ini dilakukan per bagian-bagian.
Penggabungan bagian bagian tersebut dilakukan dengan menggunakan paku
rivet yang dipasang dengan menggunakan tang rivet. Pemasangan pake rivet ini
dilakukan setelah plat dilubangi terlebih dahulu dengan menggunakan bor tangan.
Mata bor yang dipasang harus sesuai dengan diameter lubang yang ingin dibuat.
Pengerjaan bor ini harus dilakukan dengan benar dan posisinya harus tegak lurus
terhadap objek kerja yang akan dilubangi agar tidak merusak mata bor. Kerusakan
yang mungkin terjadi adalah patahnya mata bor.
Selain menggunakan bor tangan, plat juga dapat dilubangi dengan
menggunakan mesin frais. Mesin frais ini prinsip kerjanya sama dengan bor
tangan pada umumnya. Mesin frais ini dilengkapi dengan ragum yang berguna
untuk menahan objek kerja agar tidak bergerak ketika dilakukan pengeboran.
Kendala dalam praktikum kali ini adalah alat yang digunakan untuk
memotong, melipat, dan melubangi plat jumlahnya kurang sehingga praktikan
harus antre ketika melakukan pengerjaan tersebut. Selain itu, waktu praktikum
yang terbatas membatasi praktikan ketika akan menyelesaikan pekerjaan bangku
tersebut.
Cici Setiawati W A
240110150115

BAB VI
KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut.


1. Kerja bangku merupakan suatu pekerjaan untuk membentuk, merakit,
memperbaiki suatu objek kerja dengan menggunakan alat-alat sederhana
yang dilakukan diatas meja dengan memanfaatkan tenaga manusia.
2. Sebelum melakukan pembentukan pada objek kerja, lebih baik menggambar
pola terlebih dahulu untuk meminimalisir kesalahan.
3. Pemotongan plat dilakukan dengan menggunakan alat pemotong plat.
4. Pengikiran plat dilakukan untuk menghaluskan sisi sisi plat yang tajam,
namun pengikiran juga dapat dilakukan untuk lebih mempertajam suatu sisi
plat.
5. Pengeboran harus dilakukan dengan baik, yaitu posisi mata bor harus tegak
lurus dengan objek kerja yang akan dilubangi agar mata bor tidak patah.
6. Pengeboran dapat dilakukan dengan menggunakan bor tangan atau mesin
frais.
7. Penggabungan bagian-bagian objek dapat dilakukan dengan menggunakan
paku rivet yang dipasang dengan tang rivet.

Anda mungkin juga menyukai