Anda di halaman 1dari 9

MODUL 1V

Pelubangan Plat
4.1 Tujuan praktikum
1) Praktikan mampu memahami jenis mesin yang digunakan pada saat
praktikum.
2) Praktikan mampu memahami fungsi mesin yang digunakan pada
saat praktikum.
3) Praktikan mampu mengetahui resiko penggunaan mesin terhadap
kesehatan dan kecelakaan kerja.
4) Praktikan mampu melakukan proses pelubangan part.
4.2 Landasan teori
4.3.1 Proses pengeboran
Proses pengeboran adalah proses permesinan untuk membuat
lubang bulat pada benda kerja. Pengeboran biasanya dilakukan
memakai pahat silindris yang memiliki dua ujung potong yang
disebut drill. Pahat diputar pada porosnya dan diumpankan pada
benda kerja yang diam sehingga menghasilkan lubang berdiameter
sama dengan diameter pahat. Mesin yang digunakan disebut drill
press, tetapi mesin lain dapat juga digunakan untuk proses ini.
4.3.2 Proses pelubangan
Proses pelubangan adalah proses melubangi suatu benda atau
plat dengan alat yang sesusai untuk digunakan dalam proses
pelubangan tersebut.
4.3.3 Alat dan Bahan

Gambar 4.1 Penggaris


Penggaris adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu jarak
pada plat yang akan dilubangi, dalam proses melubangi plat sisi antar sisi
yang satu dengan sisi lainya harus presisi

Gambar 4.2 Spidol

Spidol adalah alat untuk penanda plat yang mana akan di titik
supaya agar tidak sembarangan menitik

Gambar 4.3 Plat

Plat adalah bahan yang kali ini diuji dalam teknik pengeboran
dengan mesin alat bor duduk

Gambar 4.4 Penitik


Penitik adalah alat yang digunaka untuk menitik suatu plat besi
agar saat pengeboran titik bor tepat pada titik yang di inginkan

Gambar 4.5 Palu

Palu digunakan untuk memukul penitik agar titik pengeboran lebih


terlihat jelas.

Gambar 4.6 Mesin Bor Meja

Mesin bor meja ini digunakan untuk membuat lubang lingkaran


pada benda kerja dengan diameter kecil (terbatas hingga dengan diameter
16 milimeter)
Gambar 4.7 katelpak

Katelpak adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk


melindungi tenaga kerja yang berfungsi untuk memproteksi sebagian atau
seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja

Gambar 4.8 Sikat

Sikat digunakan untuk membersihkan bekas-bekas serpihaan dari


plat yang telah dilakukan proses pengeboran

4.3 Hasil dan Pembahasan


4.3.1 Gambar desain bagian yang akan dibor

Gambar 4.9 Desain Plat


pada gambar 4.8, proses pengeboran dilakukan pada sebuah plat
besi. Denga dimensi plat 200mm, lebar 25mm. Jarak antara sisi ujung
plat ke titik tengah lubang adalah 15mm. Dan ukuran lubang yang akan
dibor berdiameter 10mm
4.3.2 Proses penitikan

Gambar 4.9 Proses Penitikan


Pada pratikum kali ini, sebelum melakukan proses penitikan
mengukur posisi lubang menggunakan pulpen dan penggaris/mistar
kemudian beri penanda pada benda kerja menggunakan penitik
4.3.3 Proses Pengeboran

Gambar 5.0 Proses Pengeboran


Setelah melakukan proses pentikan langkah selanjutnya adalah
melakukan proses pengeboran dengan cara pasang mata bor dengan
ukuran yang di inginkan . kemudian letakkan benda kerja pada landasan
material, atur posisi benda kerja dengan mata bor agar titik yang akan di
bor tepat pada posisi benda kerja. Kemudian kencangkan kuncian
landasan material agar posisi benda kerja tidak berubah. Hidupkan mesin
dengan menekan tombol ON dan gerakkan mata bor ke bawah, hingga
benda kerja terlubangi sesuai dengan yang diinginkan. Setelah diyakini
benda kerja terbentuk lubang tembus naikkan drill/mata bor dengan
memutat balik operating handles.
4.3.4 Toleransi pada Lubang
pada plat yang akan dilubangi terdapat toleransi sebesar 3mm
4.3.5 Analisa Hasil Pengeboran

Gambar 5.1 Hasil Pengeboran


Pada gambar 5.11 adalah hasil dari pelubangan dengan
menggunakan mesin bor meja dengan 2 kali pengeboran
dengan masing-masing lubang berdiameter 10 mm dengan
toleransi masing-masing lubang yaitu ±3 mm. Pada lubang
sebelah kiri telah terjadi kesalahan pada saat pengeboran
yaitu plat yang berada di mesin bor tergeser, sehingga tidak
tepat pada posisi tengah plat tersebut, dan menyebabkan
jarak dari titik tengah lingkaran ke sisi bawah plat yaitu 10
mm sementara jarak dari titik tengah lingkaran ke sisi atas
plat yaitu 15 mm yang artinya tidak sama atau tidak pas
ditengah. Sementara untuk lubang sebelah kanan, jarak dari
tengah lingkaran ke sisi atas atau bawah plat sudah sesuai
dengan aturan yang ditentukan yaitu pada titik tengah 12,5
mm. Kesalahan pada proses pengeboran bisa terjadi karena
posisi plat yang tidak pas pada mesin bor, sehingga saat
tombol ON dinyalakan plat bisa tergeser.
4.3 Kesimpulan
1 Mesin yang digunakan pada praktikum pengeboran
merupaka bor meja dengan menggunakan tenaga listrik
sebagai penggerak mesin.
2 Bor meja memiliki fungsi untuk memberikan lubang pada
bagian plat yang telah ditentukan.
3 Resiko dalam penggunaan bor meja ialah keteledoran
operator dalam menggunakan mesin tersebut. Selain itu,
puing-puing atau debu dari pengeboran dapat mengenai
mata, dan bisa melukai tangan maka dihimbau untuk
jaga jarak dan menggunakan kacamata agar tidak terkena
mata dan memakai sarung tangan agar tidak terkena mata
bor.
4 Langkah-langkah atau prosedur pengeboran ialah
sebagaiberikut;
a) Mengukur dan memberi tanda pada plat
b) Memberikan titik menggunakan penitik dan palu
c) Memasukkan plat kemesin bor meja dan kencangkan
tatakan pada mesin
d) Menyesuaikan posisi antara titik pada plat dengan mata
bor
e) Jika sudah sesuai, nyalakan bor meja
f) Putar tuas agar mata bor turun hingga mengenai titik
pada plat hingga plat berlubang
g) Setelahitu,butar tuas berlawanan arah dan matikan bor
mesin
h) Renggangkan tatakan pada mesin, dan bersihkan
tatakan menggunakan sikat
i) Maka didapat hasil berupa dua lubang pada plat

Anda mungkin juga menyukai