Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Pengukuran Besaran Terhadap Hasil Kikir Benda Kerja

Oleh : Rr. Nurfadillah Rahma Bakti – 210511612856


PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengukuran terhadap benda kerja yang
akan di kikir. Penelitian dilakukan disaat praktek mengkikir pada mata kuliah kerja bangku di
program studi Pendidikan Teknik mesin. Metode yang dilakukan dengan mengamati proses
mengkikir dari awal benda kerja lalu dibandingkan pada awal benda kerja sebelum dikikir
dan sesudah hasil kikir. Pengukuran adalah hal yang sangat penting dalam dunia Teknik.
Menghitung jarak,massa,tekanan untuk segala aspek
kata kunci : pengukuran, besaran satuan, benda kerja

ABSTRACTION
This study aims to determine the effect of measurement on the workpiece to be filed. The
research was carried out during the practice of filing in a bench work course in the
Mechanical Engineering Education study program. The method is carried out by observing
the filing process from the beginning of the workpiece and then comparing it at the beginning
of the workpiece before filing and after the results of the file. Measurement is very important
in the world of Engineering. Calculate distance, mass, and pressure for all aspects
keywords: measurement, unit size, workpiece

PENDAHULUAN

pengukuran adalah hal yang sangat penting didalam dunia Teknik mesin. Pengukuran selalu
digunakan setiap saat untuk membandingkan,menilai dan menghasilkan kerja yang maksimal. Saat
mengukur benda kerja dilakukan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang sesuai,hal ini
dilkukan untuk menghindari adanya kesalahan yang ada di hasil kahir nanti. Pengukuran dilakukan
pada berbagai alat ukur konvensional mauapun digital. Setiap bagian didalam bentuk benda kerja
memiliki perlakuan berbeda dengan alat ukur dan metode membaca alat ukur yang digunakan.

Pengukuran sering menggunkan satuan mm yang merupakan satuan terkecil, hal ini dilakukan
untuk mendapat hasil paling akurat didalam Teknik mesin. sebab jika setiap mm terdapat
kesalahan akan sangat berpengaruh dengan hasil kerja. Kerapian merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan untuk menghasilkan benda kerja dan mesin yang efisien didalam
penggunaanya. sering terjadi kesalahan saat melakukan pengukuran maka hal ini dapat
dilakukan pendapat dengan teman atau rekan kerja yang ada disekitar lingkungna bengkel.
Benda kerja yang baik adalah yang memiliki kemiripan dengan sketsa yang paling baik.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah ekperimen yang digunakan untuk menyelidiki
kemungkinan yang terjadi pada benda kerja jika tidak dilakukan pengukuran secara tepat.
Setelah diadakan pengukuran maka benda kerja tersebut akan dikikir sesuai bentuk benda
yang sudah diinginkan. Dan membandingkan dengan benda kerja awal yang tidak diukur dan
dikerjakan pada awal pengerjaan. Pembandingan dilkukan dengan sketsa awal rancangan
yang ada dibengkel kerja bangku jurusan Teknik mesin.

PEMBAHASAN
2.1 Waktu dan tempat
Penelitian dikukan didalam labolatorium bengkel kerja bangku Teknik mesin di
Gedung B6 lantai 1
Dilakukan kerja bangku dan tekik mengukur dan mengkikir sesuai prosedur
pengerjaaan, waktu dilaksanakannnya percobaan ini selama mata kuliah kerja bangku
dalam program studi Pendidikan Teknik mesin.
2.2 alat dan bahan

a. alat

 Jangka sorong
 Kikir kasar
 Kikir halus
 Penitik
 Penggores
 Gergaji
 Sarung tangan
 Sney
 Palu
 Ragum
b. bahan
 bahan tabung dengan ukuran diameter 17 mm dan Panjang 100 mm
keterangan :
pada benda kerja yang digunakna adalah besi silinder yang akan dikikir
dengan sketsa yang sudah direncanakan.
2.3 langkah kerja
1. ratakan tabung dengan ukuran diameter 19 mm dan Panjang 50 mm agar menjadi
potongan yang tegak lurus dan simetris. Tujuan dari meratakan dalam benda kerja
dikedua sisi adaalah untuk memudahkan dalam hasil yang maksimal, sebab saat
mendapat benda kerja, benda kerja yang diguakna dipotong dengan gergaji besi yang
masing -masing tidak rata dan halus maka dalam proses ini untuk meratakan benda
kerja dan sesuai yang diinginkan yaitu sepanjang 50 mm. pengujian yang dilkukan
untuk menguji apakah benda kerja sudah rata data dilakukan dengan ditegakkan di
atas meja rata jika benda kerja tidak jatuh atau goyang maka benda kerja tersebut
sudah rata dan sesuai ukuran yang ditentukan.
2. tandai benda kerja sejauh 20 mm gunakan jangka sorong untuk mengukur jarak yang
dinginkan.
Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk menandai bagian mana yang akan digergaji
besi. Karena dalam bagian penandaan ini untuk kepala baut yang akan dibentuk segi
enam.

3. gergaji sedalam 2 mm untuk menandai jarak batas yang akan dikikir, alam proses
mengkikir ini dilakukan dalam bagian yang memiliki bagian lebih Panjang. Hindari
mengkikir pada bagian kepla baut sebab jika hal ini terjadi maka kepala baut akan
terbentuk secara tidak sempurna. Dalam gambar dapat dilihat bagian bawah yang
harus dikikir dan bagian tas sebagai kepala baut.

4. kikir benda kerja dengan Panjang 30 mm hingga diameter 13,5 mm toleransi diameter
yang dikenakan sebesar 0,5 mm.
mengkikir dapat dilkukan dengan Teknik kikir benda silindir dalam pengukuran kali
ini lakukan secara berkala agar diameter yang diigingkan dapat terjadi secara
sempurna. gambar hasil pengikiran dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Pastikan
yang akan dikikir dapat masuk kedalam mal yang sudah disediakan, seperti pada
gambar. Unutk memastikan hasil kikir bagus anda dapat rasakan ditelapak tangan
and ajika terdapat garis-garis mendatar maka hasil kikiran belum sempurna. Hasil
kikir yang baik harus halus dan tidak ada rasa mendatar didalam silidirs yang
dikikir. Untuk ukuran yang dinginkan dapat diginakna diameter mal yang sudah
disediakan pangujian dapat dilkukan dengan memasukkan benda kerja dengan
diameter yang dinginkan kedalam mal silindris. Benda kerja yang berhasil masuk
maka sudah suseai ukuran yang diiginkan.

5. buat pola segi enam pada tabung yang berdiameter 19 mm dengan Panjang 20 mm
dalam Langkah selanjutknya gambarlah pola segi enam dikerta lalu tempelkan
dikepala baut yang sudah direncanakan. Dalam pol aini hasur sesuai diameter benda
kerja yang sudah sesaui dengan benda kerja.
6. beri penitik untuk membantu dalam proses mengkikir
selanjutnya gunakna penitik unutk menitik setiap ujung sudut agar saat proses
mengkikir pasti pola dalam kertas akan hilang atau bergeser maka dalam penitik ini
bertujuan untuk menandai batas yang harus dikikir sesuai sudut pola. Jika mengikuti
titik sudut yang sudah ditentukan maka akan secara otomatis akan membentuk segi
enam. Teknik mengkikir yang digunakan adalah mengkikir bidang datar maka akan
membentuk garis lurus sebagai sisi segi enam.

7. kikir benda kerja sesuai pola bentuk segi enam

pada benda kerja diatas maka secara otomatis terbentuk segienam sesuai mengikuti
sudut yang sudah ditentukan.
8. Lakukan champer pada sisi dengan diameter 13,5 untuk memudahkan dalam
melakukan sney pada benda kerja sisi yang dichamper dengan Panjang 12 mm.
champer yangdilkukan adalah champer tabung dengan sisi sedikit runcing. Hal ini
dilkukan agar memudahkan dalam langkah ulir selanjutnya. champer yang dibutuhka
sepanjang 12 mm.
9. Sney benda kerja dengan jarak 14 mm dan coba masukkan baut pada hasil sney yang
sudah dilakukan, saat awalan sney dapat dilakukan dengan ujung lingkaran dipegang
penuh dan tekan agar sney masuk kedalam benda kerja, setelah masuk kedalam benda
kerja pegangan kanan kiri sney dapat di pegang dengan kedua tangan ditarik ke kanan
dan kekiri.
10. Champer pada sisi segi enam untuk memudahkan dalam memasukkan kunci pas
yang akan membantu pekerja dalam melakukan kegiatan.kikir yangdigunakan dalam
chmaper ini aadalah champer halus
HASIL
Kondisi benda kerja sebelum dilaukan uji coba

Kondisi benda kerja saat sudah dikikir

Benda kerja sesudah dan sebelum dilakukan percobaan terjadi perubahan ukuran, ukuran
yang didapatkan sesuai dengan bentuk dan sketsa yang dinginkan. Perubahan ukuran terlihat
jelas dalam diameter tabung yang memiliki panjang 30 mm, yang dilakukan pengurangan
diameter sebanyak 3 mm agar benda kerja masuk kedalam mal yang sudah disediakam sesuai
yang dinginkan. Fungsi mal dalam pengerjaan ini untuk memastikan benda kerja sesuai yang
dinginkan terkadang pengerjaan tangan masih banyak kekurangan yang fatal sehingga ukuran
yang dikerjakan kurang maksimal.
Dalam pengukuran menggunakan alat ukur dilakukan berkali kali dan dilakukan disemua
sisi hal ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sebab dalam pengukuran diberbagai
sisi meminimalisir hasil benda kerja yang tidak presisi.
Sesudah dilkukan percobaan kali ini pengukuran bukanlah hal utama yang dilakukan.
Pengukuran memiliki arti penting didalam semua dimensi. Namun keterampilan dalam
mengikir juga tidak kalah penting untuk mendapatkan yang maksimal didalam sebuah
benda kerja sesuai rancangan awal. Dalam melakukan gaya pada benda kerja juga harus
diatur adanya tenaga yang dilakukan dan penekanan bagian perlu diperhatikan.
Pengukuran sangat diperlukan didalam membuat sesuai sketsa dilakukan dan keterampilan
dalam mengeksekuis bahan lebih diperhatikan

SIMPULAN
1. Pengukuran berperan penting dalam pembetukan hasil dan pola yang ditentukan
2. Pengukuran sudut, Panjang diamtere berpengaruh besar dalam hasil benda kerja
yang akan dihasilkan
3. Pengukuran harus dilakukan secara berulang dan dilihat dari siis 360 derajat
agar benda kerja yang dihasilkan menjadi simetris
4. Pengukuran harus dilkukan dengan alat ukur yang sesuai dan benar
5. Pengukuran harus dilakukan dengan alat ukur yang baik agar benda kerja
yang dihasilkan dapat sama di semua tempat pengukuran.
6. Dalam proses kerja bangku Teknik mengikir dan pengukuran harus dapat
berkolaborasi dengan baik
7. teknik dalam melkukan kikir yang dikenaka pada benda kerja harus
diperhatikan untuk mendapat hasil benda kerja sesuai sketsa dan ukuran yang
pas.
DAFTAR RUJUKAN
Andika, R. (2015). teori dasar pengukuran . slide share, 1 - 2.
Delovita Ginting, S. F. (2017). PENTINGNYA AKURASI DAN PRESISI ALAT
UKUR . Jurnal Untuk Mu negeRI Vol. 1
(https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/PengabdianUMRI/article/download/237/143/), 61-
62.
Errol F Sumolang, S. M. (2019). PRAKTEK KERJA BANGKU PIPA DAN. MODUL
PRAKTIKUM KERJA
BANGKU, PIPA DAN PELAT (
http://mesin.polimdo.ac.id/wp-
content/uploads/2019/02/MODUL-KBPP.pdf), 11-20.
MUHAMMAD MINAN CHUSNI, M. (-). PENGENALAN ALAT UKUR. jangka sorong
(https://digilib.uinsgd.ac.id/23085/1/HANDOUT%20PAU-min.pdf), 4 - 6.
LAMPIRAN
CEK PLAGIASI

Anda mungkin juga menyukai