1
Sugiyanto; 2Isnandar; 3Suparno
Universitas Negeri Malang
Email : sugiyanto.ft@um.ac.id
Abstract: In 21st century, learning has experienced a shift especially in the era of
disruption where massive changes will occur in all life aspects, including in the
world of education. The digitalization of the education system and ICT-based
learning will become the needs of millennial generation. Classrooms in the form of
virtual classroom that are more participatory, creative, diverse, multimedia-based,
and comprehensive become a necessity. The function of teachers will change but
their presence is still needed. Thus, the professional development is still important
to be conducted to deal with challenges of the 21st century. Therefore, the teachers
need to understand ICT, so they are able to contextualize the information in
learning. In order to improve the Vocational High School (VHS) teachers’
knowledge and skill that related to ICT-based learning, the training is needed. The
PENDAHULUAN
Pembelajaran abad 21 telah mengalami pergeseran terlebih adanya era
disrupsi dimana akan terjadi perubahan masif dalam segala aspek kehidupan
termasuk di dunia pendidikan. Digitalisasi sistem pendidikan dan pola
pembelajaran berbasis digital akan menjadi kebutuhan generasi milenial. Ruang-
ruang kelas berupa ruang-ruang maya yang lebih partisipatif, kreatif, beragam,
multimedia, dan bersifat menyeluruh, menjadi suatu keharusan. Tawaran
evolusi pembelajaran Massive Open Online Course (MOOC) dan Artificial
Intellegent (AI) serta teknologi Virtual Reality (VR) dan gabungan pemanfaat
teknologi komputer dan pemanfaatan internet akan menggeser keberadaan
kelas-kelas tradisional (Bates. A.W. 2017; Crnjac, 2017; Nurhayati, 2016; Haryono.
2017.).
Pertanyaan yang muncul selanjutnya apakah metode-metode pembelajaran
tradisional masih sesuai untuk dipergunakan karena perubahan orientasi
pendidikan saat ini? Banyak pendapat mengatakan bahwa metode konvensional
itu menjadi begitu klasik dan sepertinya harus dihindari. Evolusi pembelajaran
memunculkan pertanyaan kritis, "masih relevankah peran guru ke depan?".
Guru tetap penting karena interaksi antara guru dan peserta didik sesungguhnya
merupakan respon budaya (idiosyncratic response) yang tak tergantikan oleh
mesin. Namun harus diakui, guru bukan tandingan mesin dalam hal
melaksanakan pekerjaan hafalan, hitungan, hingga pencarian sumber informasi.
Fungsi guru akan berubah namun kehadirannya masih tetap diperlukan,
sehingga upaya pengembangan profesi tetap penting diupayakan untuk
menjawab tantangan abad 21. Oleh karenitu guru perlu paham dan melek ICT,
sehingga mampu melakukan kontekstualisasi informasi dan mengajarkan nilai-
nilai etika, budaya, kebijaksanaan, pengalaman, empati sosial, sikap-sikap, dan
keterampilan esensial abad 21 yaitu kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan
kreativitas (Wena,. 2014: Syamsuri, & Ishaq, 2018.).
Sugiyanto, dkk. Pelatihan Pengembangan Pembelajaran..... 167
METODE
Tempat pelaksanaan pelatihan adalah di SMKN 2 Probolinggo, sedangkan
materi yang diberikan meliputi (l) hakekat metode pembelajaran berbasis ICT,
(2) Model-Model Pembelajaran Pembelajaran Berbasis ICT, (3) Perancangan
Metode Berbasis ICT, (4) Prosedur pelaksanaan metode Pembelajaran berbasis
ICT di kelas, (4) Evaluasi pembelajaran dalam metode Pembelajaran berbasis
ICT. Penyampaian materi menggunakan dua jenis penyampaian yaitu (l)
penyampaian secara online, dan (2) penyampian secara tatap muka. Khalayak
168 Prosiding Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat, Oktober 2019, Hal 165-172
sasaran utama kegiatan ini adalah guru SMK Negeri 2 Kota Probolinggo.
Jumlah peserta pelatihan 95 orang guru dari 7 program keahlian yang ada.
Kegiatan pelatihan tatap muka dilaksanakan tanggal 15 Juli 2019, sedangkan
pelatihan online dilaksanakan mulai pertengahan Juli sampai dengan
pertengahan Oktober 2019. Sedangkan kegiatan pendampingan dilakukan 9
September 2019 sampai dengan 11 September 2019. Penyampaian materi
pelatihan dilakukan dengan metode blanded learning yaitu secara tatap muka
dan secara online. Sebelum kegiatan mulai, dilakukan persiapan-persiapan
berupa penyiapan alat dan bahan, yang dibutuhkan dalam kegiatan. Efektivitas
pelatihan ditinjau dari empat aspek (l) penguasaan materi oleh peserta, (2)
kesesuaian materi dengan kebutuhan peserta, (3) kehadiran peserta selama
kegiatan, dan (4) persepsi peserta terhadap kompetensi pemateri/fasilitator
terkait dengan sistematika penyajian, penggunaan metode pelatihan dan
penampilan. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk menilai efektivitas
pelatihan adalah daftar kehadiran, tanya jawab, kuesioner dan pengamatan
selama kegiatan. Diagram alur kegiatan disajikan sebagai berikut:
SIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pelatihan ini telah berhasil dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa
indikator seperti (l) peningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam
merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis ict pada
pelaksanaan pembelajaran, (2) tingkat kehadiran peserta dalam mengikuti
pelatihan tatap muka dan keaktifan dalam pelatihan online, (3) kesesuaian materi
dengan kebutuhan peserta, dan (4) persepsi peserta terhadap kompetensi
pemateri/fasilitator terkait dengan sistematika penyajian, penggunaan metode
pelatihan dan penampilan. Perlunya dilakukan pelatihan berkelanjutan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru SMK-SMK lainnya.
Demikian pula bagi para guru yang telah mengikuti kegiatan pelatihan ini
hendaknya melakukan sosialisasi tentang pembelajaran berbasoi ICT pada
lingkungan kerja masing-masing. Pelaksanaan pelatihan hendaknya dilakukan
pada hari-hari dimana guru tidak sibuk dengan kegiatan sekolah, sehingga
semua guru dapat mengikuti pelatihan dengan baik.
Probolinggo yang telah aktif berpartisipasi dalam kegiaan ini kami ucapkan
terima kasih.
DAFTAR RUJUKAN
Bates. A.W. (2017). Teaching in a Digital Age. by Anthony William (Tony) Bates is
licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0
International License, except where otherwise noted.
Crnjac, M et. al. (2017). From Concept to the Introduction of Industry 4.0 .
International Journal of Industrial Engineering andManagement (IJIEM),
Vol. 8 No 1, 2017, pp. 21-30 Available online at
www.iim.ftn.uns.ac.rs/ijiem_journal.php ISSN 2217-2661
Haryono. (2017). Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran Abad 21. Makalah
Seminar Nasional Teknologi Pendidikan Dengan Tema: ”Inovasi
Pendidikan Di Era Cyber Dan Peran Teknologi Pendidikan/Pembelajaran
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Indonesia" Di Banjarmasin, 15
Juli 2017.
Nurhayati .A.S . (2016). Peran Media Jejaring Sosial Dalam Pembelajaran Abad 21.
Jogyakarta: Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru (Ting) VIII. Universitas
Terbuka Convention Center, 26 November 2016
Syamsuri, A.S & Ishaq, (2018). Guru, Generasi Z, Dan Pembelajaran Abad 21.
Wena, M. (2014). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontempore. Jakarta: PT Bumi
Aksara.