Anda di halaman 1dari 81

LATAR BELAKANG

PEMIKIRAN YANG
MENDASARI
TEORI SISTEM
Pertemuan 1
MK Wawasan dan Aplikasi Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Dosen Pengajar MK :
Muhammad Riduwan, S.Kom., M.Kom.
Teknik Transportasi Laut - ITS
• Pengertian Sistem
• Berfikir Sistem
AGENDA
• Pemodelan Sistem

• Ilustrasi Berfikir Sistem


EKSPLIKASI 1 :
PENGERTIAN SIS TEM
B E B E R A PA P E RTA N YA A N
YA N G M E N DA SA R

• Apa itu Sistem?


• Mengapa ada Sistem?

............... Seberapa penting kita perlu


berpikir “Sistem”
SISTEM
• Komponen-komponen atau bagian-
bagian yang saling berinteraksi antara
satu dengan yang lainnya , memiliki
performansi tertentu yang memiliki
daya transformasi merubah masukan
menjadi luaran
• Syarat sistem : X6
• kesatuan (unity) X2
X1
• hubungan fungsional X5
• tujuan yang berguna X3

X$
CONTOH BEBERAPA SISTEM

Pencernaan Hutan Komunitas Sosial


SIS TEM KEBUMIAN
Elemen-elemen

Inter-relasi
IDENTITAS
BANGUNAN
SEBUAH Tujuan
SIS TEM
Kinerja

Lingkungan
CIRI-CIRI KESIS TEMAN
• Mempunyai tujuan tertentu
• Mempunyai sifat “wholism”, yaitu unsur
unsurnya sendiri kurang besar artinya
dibandingkan dengan penggabungan dari pada
unsur-unsur tersebut.
• Unsur unsurnya dikaitkan satu sama lain oleh
ikatan inter-relasi dan inter-dependensi yang
khusus
• Seluruh sistem mempunyai daya transformasi
yang merubah input menjadi output menurut
suatu pola yang dapat diperhitungkan.
SYSTEM INTEGRIT Y

........Membagi gambar sapi menjadi 2 bagian tidak lah memperoleh 2 sapi


yang lebih kecil.......................
KOLOM DISKUSI

APA YANG ANDA LIHAT?


SISTEM APA YANG ADA?
EKSPLIKASI 2 :
BERPIKIR SIS TEM
BERFIKIR SISTEM (1)
• Sebuah penghampiran melihat
“permasalahan” dunia nyata secara
komprehensif
• Melihat realitas dunia nyata sebagai
suatu fenomena sistem
...............Dimana ada suatu interaksi
mutual antara satu bagian terhadap
bagian yang lain didalam sistem.
BERFIKIR SISTEM (2)
• Sebagai sebuah metodologi
“Anasynthesis”: penggabungan antara
“analysis” dan “synthesis” sebagai
sebuah proses dalam melihat realitas.
................berpikir sistem selalu melihat
perilaku dunia nyata dalam konteks yang
luas & multi disiplin serta implikasinya
atas satu sudut pandang terhadap sudut
pandang yang lain.
BERFIKIR SISTEM
• Membantu dalam meng-explore saling ketergantungan beserta polanya

Max Barret Webecoist.com


M E N GA PA H A RU S
BERPIKIR SISTEM ?

• Dengan berpikir Sistem akan


memberikan pemahaman kepada kita
tentang realitas dunia disekitar kita &
memungkinkan kita untuk
mengontrol kehidupan kita sebagai
bagian dari sistem
• Hindarkan dampak yang tidak diinginkan

Pengaruh

Dampak
SUDUT PANDANG SIS TEM
• Menitik beratkan pada prinsip organisasi,
terutama hubungan saling ketergantungan
• Berhubungan dengan permasalahan-
permasalahan kompleksitas detil dan dinamika
kompleksitas
• Lebih melihat/memperhatikan secara seksama
proses perubahan dan tidak sekilas begitu saja
MENGAPA DALAM PERSPEK TIF SISTEM? …
• Memfasilitasi Pembuat Kebijakan dalam membantu merealisasikan keputusan
• Memecahkan permasalahan sistem secara ter-integrasi sesuai dengan skala
prioritas sistem
• Menjawab dan menangani konsekwensi-konsekwensi permasalahan sistem secara
komprehnesif
Permasalah yang dihadap dari waktu ke waktu semakin kompleks dengan
bertambahnya:
• Informasi yang mengalir
• Ketergantungan
• Aliran Perubahan
BERPIKIR SISTEM ?
……………
• Menguji : Bahwa permasalahan ada
• Melihat : “Gambar Besar”
permasalahan karena di “create”
oleh kita sendiri
• Mengetahui dan memahami :
Stuktur mempengaruhi Kinerja
DALAM BERPIKIR SISTEM (1)
• Dunia nyata dapat dilihat atas berbagai perspektif,....... pada perspektif
yang mana dan situasi yang bagaimana hendak dilihat........ serta bagaimana
pula kita memperlakukannya
• Realitas pada dasarnya tidaklah statis,........... tetapi berubah terhadap
waktu dan tanpa akhir dalam mencapai suatu keseimbangan.
• Kesulitan dalam mendefinisikan kepastian dalam kerangka waktu
DALAM BERPIKIR SISTEM (2)
• Adanya kecenderungan pengurangan ataupun pertambahan sepanjang
waktu......
• Permasalahan selalu ada dan berubah sepanjang waktu......
• Perubahan itu sendiri merupakan kolaborasi dari berbagai perubahan
faktor-faktor lain.......
• Adanya kecenderungan pengulangan peristiwa atas suatu
permasalahan.......
DALAM BERPIKIR SISTEM (3)
• Fenomena mapan dan anti-mapan....
• Sumber sumber tidak di share oleh hanya satu faktor.......
• Pertumbuhan selalu diikuti oleh fenomena penyurutan....
IMPLIKASI BERFIKIR SISTEM (1)
• Permasalahan saat ini datang dari solusi permasalahan masa lalu.........
• Lebih keras kita memberi aksi lebih keras pula efek balik berupa reaksi
• Perilaku lebih baik tumbuh ....... sebelum perilaku tidak menguntungkan
terjadi.
• Penyembuhan bisa jadi lebih jelek situasinya dari sebelum nya
• Sesuatu yang cepat bisa jadi malahan lambat.
IMPLIKASI BERFIKIR SISTEM (2)
• Sebab akibat tidak berhubungan dengan waktu dan ruang.
• Perubahan kecil bisa jadi menghasilkan hasil yang besar.
• Membagi sebuah sistem atas 2 bagian tidak berarti kita membagi atas 2
sistem yang sama tetapi
IMPLIKASI BERFIKIR SISTEM (3)
• Perilaku dari sistem ditentukan oleh struktur sistem
• Sistem tanpa umpan balik selalu menghasilkan luaran yang proposional terhadap
masukan.
• Lain halnya sistem yang mempunyai umpan balik luaran yang dihasilkan tidaklah
proposional terhadap masukan.
• Pada dasarnya system memiliki lebih dari 1 luaran
• Merubah salah satu luaran memberikan implikasi merubah sistem secara keseluruhan.
• Optimimalisasi sistem tidak dapat dicapai hanya dengan memaksimumkan kinerja
salah satu bagian sistem yang terbatas
• Pencapaian kinerja sistem yang baik memerlukan jaminan dan kerjasama yang baik
diantara komponen sistem sebagai bagian dari sistem yang besar.
DIAGNOSIS
VS
ANALYSIS

Quote from Russell Ackoff, Re-creating the Corporation


POINTER BERPIKIR SISTEM (1)
• Sebab dan akibat (sederhana)
• Pola perilaku terkait dengan sebab dan akibat
• Struktur dasar yang menentukan pola perilaku
• Sebab dan Akibat (multiple)
• Struktur dasar yang menentukan pola perilaku
POINTER BERPIKIR SISTEM (2)
• Sistem yang mana? (Problematika atau Solusi Potensial)
• Apa saja yang masuk/diluar sistem? (menentukan batasan sistem)
• Pengambaran apa yang terbaik?
• Bagaimana kita mengetahui telah memperoleh gambaran sistem final?
(atau hanya terminal dan dibutuhkan permodelan lebih lanjut karena
belum memperoleh akhir)
B E R P I K I R S I S T E M S E K A L I G U S S E CA R A
M E N Y E LU RU H B E R P OT E N S I
MEMBINGUNGKAN....
.........................Oleh karenanya perlu:
• Sederhana namun menyeluruh A B
• Menggambarkan adanya keterkaitan antar elemen:
• A mempengaruhi B
• B mempengaruhi A
• Interaksi Mutual
• Jika A diubah B juga berubah, dan jika B berubah maka A akan berubah pula

...................Ini sebuah langkah penyerdehanaan


BERIFIKIR LINEAR VS BERFIKIR
SISTEM

A D E

A B C
B
C
F

Linear Thinking Systems Thinking


BERIFIKIR LINEAR VS BERFIKIR
SISTEM

Berfikir Linear Berfikir Sistem

Membagi Permasalahan kedalam


Melihat Permasalahan secara keseluruhan
kepingan

Berorientasi Hasil Berorientasi Proses

Mencari Penyebab Memahami Pola


KOLOM DISKUSI
Identifikasi sistem transportasi, bagaimana keterkaitan antara
komponen
EKSPLIKASI 3 :
PEMODELAN SIS TEM
MODEL ADALAH… (1)
• Representasi yang tidak eksat atas • Model dapat membantu dalam memahami,
sesuatu realitas menjelaskan, mengantisipasi & membuat
kebijakan

“Pada dasarnya semua


model adalah salah, namun
beberapa bermanfaat.”

-- George Box
MODEL ADALAH ....... (2)
• Models adalah simplifikasi dari realitas yang digunakan sebagai alat untuk
meningkatkan pemahaman
• Apakah model tersebut bagus atau tidak sangat bergantung seberapa jauh
kemanfaatannya dalam meningkatkan pemahaman

*** Ingat ***


Semua model adalah salah
Beberapa models sangat berguna
M E N GA PA K I TA
M E M E R LU K A N M O D E L ? . . . …

• Dapat memprediksi secara akurat


seberapa perfect masa depan.....
• Mengingat Model adalah salah,......
pertanyaan praktis,..... meskipun salah
seberapa jauh dapat bermanfaat
MENGAPA KITA MEMERLUKAN
MODEL?...…
Model dapat membantu pembuat kebijakan dalam beberapa hal:
• Memahami konsekuensi atas pilihan kebijakan;

• Medalami secara komprehensih sebab-sebab suatu permasalahan ataupun issue;

• Memperjelas asumsi-asumsi dan “kriteria nilai” pembuat kebijakan dalam bentuk


argumentasi atau narasi dalam mendukung usulan kebijakan.;
• Membukan komunikasi dialog diantara pemangku kepentingan dan pembuat
kebijakan.
• Melengkapi “framework” dalam negosiasi dan membuat konsensus; ernatif
kebijakan
• Melihat dampak kedepan efek kebijakan, serta memaintain situasi atau meng-
improve kondisi realitas terkini.
B E B E R A PA H A L YA N G P E R LU
D I K E TA H U I ATA S M O D E L

• Model Mental : Menjelaskan sesuatu


terkait realitas.
• Skenario : Pilihan berbagai alternatif
masa depan.
MODEL FORMAL...…
• Model Optimasi : Dibangun atas dasar jalan terbaik dalam mencapai
tujuan.
• Model Ekonometrik : Mengukur relasi ekonomi, analisis data statistik dan
menemukan korelasi diantara variabel terpilih.
• Model Simulasi : Menemukan penentu utama atas perilaku sistem.
CAUSAL LOOP DIAGRAM

• Causal Loop Diagram (CLD) adalah diagram sebab akibat yang membantu
dalam memvisualisasikan bagaimana variabel yang berbeda dalam suatu sistem
saling terkait.
• Diagram terdiri dari satu set titik/node dan garis/link
• Node merepresentasikan variabel dan garis merupakan link yang
merepresentasikan koneksi atau relasi antara dua variabel
CAUSAL LINK

• Menggambarkan hubungan diantara dua variabel


• Dapat memiliki polaritas Positif (+) atau Negatif (-)

Jika Procut Quality meningkat maka Sales akan


meningkat

Jika Procut Price meningkat maka Sales akan


menurun
NOTASI HUBUNGAN

• Polaritas Positif (+)


Hubungan causal
• Menambah (berakumulasi)
Polaritas
• Perubahannya searah
• Polaritas Negatif (-)
• Mengurangi
Sebab Akibat
• Perubahannya berlawanan arah
CONTOH POLARITAS POSITIF
CONTOH POLARITAS NEGATIF
LOOP

• Ada dua jenis loop berdasarkan polaritas


• Reinforcing Loop : Kumpulan link yang membentuk loop yang memberikan
umpan balik positif
• Balancing Loop : Kumpulan link yang membentuk loop yang memberikan
umpan balik negatif
• Menentukan polaritas loop
• Hitung jumlah negatif (-), jika ganjil maka termasuk Balancing Loop
• Perhatikan efek di sekitar loop
CONTOH LOOP

• Reinforcing Loop dapat disimbolkan huruf R atau tanda Positif (+)


• Balancing Loop dapat disimbolkan huruf B atau tanda Negatif (-)
TIPS LINK DAN LOOP

• Namain dan hitung loop


• Indentifikasi delay
• Nama variabel harus berupa kata benda / frase kata benda
• Variabel harus memiliki arah yang jelas
• Pemilihan kata untuk variabel gunakan kata positif (jangan gunakan kata
seperti tidak, bukan)
TIPS UNTUK MENGGAMBAR CLD

• Gunakan kurva atau garis lengkung


• Hindari garis bersilang
• Buat sederhana
• Hindari meletakkan semua loop pada satu diagram
• Perbaiki terus diagram yang dirancang
S TUDI KASUS – PERTUMBUHAN PENDUDUK
S TUDI KASUS – PERTUMBUHAN PENDUDUK
S TUDI KASUS – PERTUMBUHAN PENDUDUK
S TUDI KASUS – PERTUMBUHAN PENDUDUK
S TUDI KASUS – KEMACETAN LALU LINTAS
EKSPLIKASI 4 :
ILUSTRASI BERPIKIR SISTEM
CONTOH 1 :
“S YS TEM
THINKING”
PERKOTAAN
DALAM
MODEL
SEBAB- AKIBAT
CONTOH 2 :
KERUSAKAN
TANAMAN
OLEH
SERANGGA
MENGURANGI KERUSAKAN TANAMAN
OLEH SERANGGA (1)
• Saat serangga memakan tanaman, respons konvensional adalah
menyemprot tanaman dengan pestisida yang dirancang untuk membunuh
serangga tersebut.
• Dengan mengesampingkan efektivitas terbatas dari beberapa pestisida serta
pencemaran air dan tanah yang dapat ditimbulkannya, bayangkan sebuah
pestisida sempurna yang membunuh semua serangga yang digunakannya
dan yang tidak memiliki efek samping pada udara, air, atau tanah.
• Apakah penggunaan pestisida ini akan membuat petani atau perusahaan
yang hasil panennya dimakan lebih baik?
MENGURANGI KERUSAKAN TANAMAN
OLEH SERANGGA (2)
• Jika kita mewakili pemikiran untuk menggunakan pestisida, maka akan terlihat
seperti ini:
Penggunaan O Kerusakan tanaman
pestisida oleh serangga
• Huruf tersebut menunjukkan bagaimana dua variabel terkait: "s" berarti berubah
ke arah yang sama - jika satu naik maka yang lain naik, dan "o" berarti berubah ke
arah yang berlawanan - jika satu naik maka yang lainnya turun (atau sebaliknya).
• Diagram ini berbunyi "perubahan jumlah pestisida yang digunakan menyebabkan
jumlah serangga perusak tanaman berubah ke arah yang berlawanan.“
• Keyakinan yang diwakili di sini adalah bahwa “dengan meningkatnya jumlah
pestisida yang digunakan, jumlah serangga yang merusak tanaman menurun”.
MENGURANGI KERUSAKAN TANAMAN
OLEH SERANGGA (3)
Number of
Insect A
O Damaging Crop
O

Number of Insect B
Pesticide
Application

Number of Insect B
S Damaging Crop
Total number of
Insects damaging crop
MENGURANGI KERUSAKAN TANAMAN
OLEH SERANGGA (4)
• Masalah kerusakan tanaman akibat serangga seringkali membaik - dalam jangka
pendek.
• Sayangnya, yang sering terjadi adalah di tahun-tahun berikutnya masalah
kerusakan tanaman semakin parah dan pestisida yang semula terkesan begitu
efektif sepertinya tidak membantu lagi.
• Hal ini karena serangga A yang sedang memakan tanaman sedang mengendalikan
populasi serangga B lainnya, baik dengan memangsa atau bersaing dengannya.
• Ketika pestisida membunuh serangga A yang memakan tanaman, hal itu
menghilangkan kendali yang diterapkan serangga tersebut pada populasi serangga
lain, serangga B).
• Kemudian populasi serangga B yang sedang dikendalikan meledak dan terus
merusak tanaman.
MENGURANGI KERUSAKAN TANAMAN
OLEH SERANGGA (5)
• Dengan gambaran sistem ini, tindakan lain dengan hasil jangka panjang
yang lebih baik telah dikembangkan, seperti Pengelolaan Hama Terpadu,
yang mencakup pengendalian serangga yang memakan tanaman dengan
memasukkan lebih banyak predatornya ke dalam Kawasan.
MENGURANGI KERUSAKAN TANAMAN
OLEH SERANGGA (6)
• Jadi sekarang bagaimana Anda mengatasi masalah Serangga B yang
merusak tanaman?

• Temukan solusi…..
CONTOH 3 :
SIS TEM
KEPENDUDUKAN
MENGGAMBARKAN STRUK TUR UMPAN
BALIK MODEL
KELAHIRAN

KELAHIRAN
+
POPULASI
+

KEMATIAN POPULASI
-

KELAHIRAN
+ KEMATIAN
+
[+]
+
POPULASI
-

[-]

KEMATIAN
+
DINAMIKA POPULASI

+ +

Kelahiran Populasi Kematian

+ -

Umpan balik & delay waktu


MEMBENTUK MODEL KOMPUTER
KELAHIRAN
+
[+]
Level
+ Rate 1 Rate 2
POPULASI
-

[-]

KEMATIAN
+

[-]
Kelahiran +
-
Populasi
+ Kematian
+
[+]
P E N G U J I A N M O D E L DA N A N A L I S I S K E B I JA K A N
CONTOH 4 :
EKS TRAKSI
MINYAK
DIAGRAM MODEL
PERILAKU “WELLS” DAN “PETROLEUM
RESERVES”
CONTOH 5 :
POPULASI
RUSA
DIAGRAM MODEL
PERILAKU DARI TANAMAN
(“ VEGETATION”) DAN RUSA (“DEER”)
CONTOH 6 :
KECELAKAAN
KERJA SEBAGAI
PERMASALAHAN
SIS TEMIK
PERMASALAHAN PADA KECELAKAAN
KERJA
• Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang sifatnya tiba-tiba dan tidak
diinginkan serta menimbulkan korban baik manusia (pekerja), alat dan
material.
• Pada pelaksanaan pekerjaan proyek konstuksi yang melibatkan berbagai
sumber daya baik sumber daya manusia, materi dan alat yang berkoordinasi
dengan batasan waktu dan uang, maka didalamnya mengandung risiko
kerja yang besar.
• Risiko ini apabila tidak dikelola dengan baik dan didukung oleh kondisi
kerja yang tidak aman serta sikap pekerja yang tidak aman maka akan
menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja.
LATAR BELAKANG
• Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi variabel-
variabel yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja.
• Sejauh ini penelitian yang dilakukan masih bersifat satu arah, belum
memperhatikan hubungan timbal balik yang terjadi antara penyebab
kecelakaan kerja, kecelakaan kerja dan dampak kecelakaan kerja terutaama
biaya.
PERMASALAHAN
• Permasalahan yang akan diselesaikan adalah untuk mengetahui variabel
apa yang mempengaruhi kecelakaan kerja konstruksi.
• Selanjutnya mengetahui biaya yang ditimbulkan. Selanjutnya membuat
pemodelan kecelakaan kerja konstruksi yang komprehensif.
TUJUAN
• Mengetahui variabel yang mempengaruhi kecelakaan kerja konstruksi.
• Merumuskan model yang secara komprehensif menggambarkan relasi
antara kecelakaan kerja konstruksi dengan biaya kecelakaan.
• Menggunakan metode pendekatan sistem dalam pemodelan
Gap biaya kecelakaan
+ & asuransi 0
Pembiayaan di luar
tanggungan asuransi 0 -
-
+
Anggaran Pelaksanaan
Proyek 0

MODEL SIS TEM


Pembiayaan
--
asuransi 0
Total biaya
+ kecelakaan 0

HPS +
Subkontraktor 0

Keparahan
kecelakaan 0
+
+
Kontrak
+
Subkontraktor 0 Kedisiplinan Kelelahan 0
-
+ pekerja 0
Usia 0
- +
+ Kondisi kerja 0
Tingkat kecelakaan Jenis pekerjaan 0
- Kesadaran
+ keselamatan 0 kerja 0
Masa kerja 0 -
+
Tingkat kecelakaan
+
kerja 1 +
Tingkat pendidikan & Kepedualian +
pengetahuan 0 Manajemen 0 Jumlah pekerja 0
Kebutuhan + +
+
training 0 Tingkat risiko +
kerja 0
Reward 0
+
Punishment 0
Investasi program +
K3 0 Kebutuhan peralatan &
perlengkapan keselamatan
0

Biaya peralatan &


perlengkapan
+
keselamatan 0
+
+
Anggaran K3 0
• Budisantoso Wirjodirdjo, Sukolilo, 26
REFERENSI Agustus 2014

Anda mungkin juga menyukai