Anda di halaman 1dari 50

Pemodelan Sistem

MINGGU 2
BERFIKIR SISTEM

Rinto Yusriski, ST., MT


Tujuan Instruksional

• Memahami konsep berfikir secara sistemik


dan alasan mengapa harus berfikir secara
sistemik
• Mampu mengaplikasikan berfikir secara
sistemik pada contoh kasus
Outline Kuliah
• Konsep berfikir secara sistemik
– Konsep Berfikir
– Model pemikiran ilmiah tradisional
(lawan berfikir secar sistemik)
– Konsep berfikir secara sistemik
• Pentingnya berfikir secara sistemik
• Alasan berfikir secara Sistemik
• Contoh Kasus
Konsep Berfikir

• Pemikiran Ilmiah Tradisional


• Berfikir secara Sistem

Pemodelan dan Simulasi


4
MODEL PEMIKIRAN ILMIAH
TRADISIONAL
• Peter Senge, dalam bukunya “The Fifth
Discipline” : menggambarkan bagaimana
model mental atau paradigma pribadi
manusia yang sering dikembangkan dari
kecenderungan untuk memecah
masalah besar menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil.
• Dalam melakukan ini: mental kita akhirnya
mengisolasi peristiwa, karena efek dari
suatu kejadian sering terpisah jauh dari
penyebabnya
MODEL PEMIKIRAN ILMIAH
TRADISIONAL

• Model pemikiran ilmiah tradisional


didasarkan pada dua ide utama:
Berpikir reduksionis dan sebab-
akibat
MODEL PEMIKIRAN ILMIAH
TRADISIONAL
• Reduksionisme: Semuanya dapat
dikurangi, dipecah-pecah untuk
akhirnya mendapatkan bagian yang
sederhana.

• Sebab Akibat: Semua fenomena


dapat dijelaskan dengan
menggunakan hubungan sebab-
akibat.
Pemodelan dan Simulasi
7
MODEL PEMIKIRAN ILMIAH
TRADISIONAL

Memecahkan masalah dalam satu set


subproblems sederhana,
• memecahkan masing-masing secara parsial
dan kemudian menggabungkan solusi-solusi
parsial menjadi solusi integral untuk seluruh
masalah.
• Tapi penjumlahan solusi parsial tidak
menjamin menghasilkan solusi terbaik bagi
seluruh sistem
MODEL PEMIKIRAN ILMIAH
TRADISIONAL
• Semua fenomena tersebut dijelaskan dengan
menggunakan hubungan sebab-akibat.
• A dianggap sebagai penyebab B
• Segala sesuatu bisa dijelaskan dengan
menguraikan menjadi bagian-bagian kecil
dan mencari hubungan sebab-akibat antara
bagian.
• Sangat sulit untuk menguji hubungan kausal
satu per satu.
• Suatu sifat baru bisa muncul melalui
interaksi antara bagian-bagian (emergent
properties).
KONSEP BERFIKIR
SECARA SISTEM
SISTEM
Definisi:
• Sebuah sistem dapat difahami sebagai suatu
keseluruhan yang terdiri atas unsur –unsur
yang saling berhubungan antara satu dengan
yang lainnya.
• kohesi akan muncul berdasarkan fakta bahwa
unsur-unsur selalu saling terkait dan memiliki
hubungan.
• Secara singkat, bisa dikatakan bahwa sistem
adalah kumpulan elemen secara keseluruhan
yang saling berhubungan antara satu dengan
yang lainnya.
KONSEP BERFIKIR SECARA SISTEMIK
• Berpikir mengenai alam (dunia) dalam
konsep sebagai suatu sistem yang
didefinisikan sebagai:
Satu set elemen yang terhubung
bersama-sama dengan cara yang
terorganisir dan saling berkaitan untuk
membentuk keseluruhan.
• sifat yang muncul menunjukkan sifat
seluruh (paduan), dibanding sifat bagian-
bagian komponennya.
PONDASI BERPIKIR SECARA SISTEMIK

Pondasi dasar dalam berfikir secara


sistemik:
• Kemunculan sifat baru (emerge)
dan tingkatan (hirarki) pada suatu
sistem
• Komunikasi dan kontrol
Emergence dan Hirarki
• Hirarki
– Dalam organisasi terdapat hierarki (tingkatan).
– Tingkatan yang lebih tinggi selalu lebih
kompleks daripada yang di bawahnya
– Masing-masing tingkat ditandai oleh munculnya
sifat baru yang tidak terdapat pada tingkat
yang lebih rendah.
HIERARCHY OF SYSTEMS
Emergence dan Hirarki
• Hirarki
– Sebagai ilustrasi: tubuh manusia
•pada tingkat terendah: atom,
molekul, sel, kemudian jaringan
dan organ, kemudian tubuh yang
sangat-sistem yang saling terkait-
misalnya pernafasan dan peredaran
darah pada sistem; pada tingkat
tertinggi seluruh manusia.
Hierarchy

Pemodelan dan Simulasi


Emergence dan Hirarki
• Emergence
– Ide yang menyatakan bahwa: sifat
yang muncul di semua tingkat
sistem menunjukkan sifat yang
lebih dari jumlah bagian-
bagiannya..
Emergence dan Hirarki
• Emergence
– Contoh:
properti dari senyawa kompleks air (H2O)
• salah satunya sifatnya adalah
kemampuan untuk memadamkan api -
tidak ditemukan pada salah satu sifat dari
komponen molekul Hidrogen (yang
mudah terbakar dan eksplosif) dan
Oksigen (yang tanpa molekul ini
pembakaran tidak dapat berlangsung)-
Vyotsky, psikolog Soviet.
Komunikasi dan kontrol
• Sistem terbuka selalu berinteraksi dengan
lingkungan berupa mengambil sesuatu dari
lingkungan sebagai input bagi sistem dan
menghasilkan sesuatu pada lingkungan
berupa output sistem .
• Batasan sistem sebagai penghubung antara
sistem dan lingkungan tempat beroperasinya
sistem.
Komunikasi dan kontrol
• Konsep dasar komunikasi dan kontrol dalam
sistem adalah bahwa:
– Dalam rangka mencapai tujuan atau
menjaga sistem tetap dalam kondisi
keseimbangan dengan lingkungan, maka
sistem menggunakan informasi berupa
umpan balik yang berasal dari
lingkungan.
BERPIKIR SECARA SISTEMIK
Daellenbach, H (1995)

• Dengan Berfikir Secara Sistemik,


Sesuatu objek (elemen) harus dijelaskan
atau dipandang sebagai bagian dari
keseluruhan yang lebih besar (sistem) dan
kemudian dijelaskan peranannya dalam
sistem itu.
BERPIKIR SECARA SISTEMIK

• Berpikir secara sistemik -Sebagai lawan


berfikir dari konsep berfikir melihat suatu
peristiwa secara diskret (contoh seperti
melihat foto) yang memiliki sedikit atau
sama sekali tidak saling berkaitan
Pendekatan Berpikir Sistem
• Senge melihat permasalahan sebagai
sesuatu yang bersifat sistemik di alam
dan tidak mudah atau dapat dengan cepat
diatasi dalam suatu organisasi.
• Inti dari masalah adalah: bahwa dunia kita
adalah salah satu kompleksitas dinamis,
penguasaannya tidak dapat dicapai hanya
dengan memfokuskan pada detail saja
tanpa pemahaman terhadap sistem
secara utuh (Berfikir secara sistemik).
Pendekatan Berpikir Sistem
• Pendekatan –berpikir sistem berbeda secara
mendasar dengan pendekatan tradisional –
pendekatan reduksi atau traditional forms of
analysis.
• Pendekatan tradisional memfokuskan pada
analisis bagian individu secara terpisah
"analysis" actually comes from the root
meaning "to break into constituent parts."
• Bepikir sistem (Systems thinking),
sebaliknya, memfokuskan pada bagaimana
bagian yang diteliti berinteraksi dengan
bagian yang lain di dalam sistem.
Pendekatan Berpikir Sistem
• Bepikir sistem tidak mempelajari elemen
secara terisolasi, tapi mengembangkan
pandangan dengan mempertimbangkan
elemen-elemen dan interaksinya -secara
keseluruhan.
Pendekatan Berpikir Sistem
• Tidak ada masalah terjadi dalam isolasi .
• Setiap masalah memiliki suatu konteks;
• Solusi untuk suatu masalah membutuhkan
solusi untuk masalah yang berhubungan.
• Jika kita mengidentifikasi satu masalah kita
perlu melihat masalah-masalah lain yang
terkait.
• Setiap masalah memiliki sebab – yaitu
masalah lainnya.
BERPIKIR SECARA SISTEMIK
• Berfikir Secara Sistemik: Berpikir semua
hal dalam kontek sistem
• Berfikir Secara Sistemik: Suatu pendekatan
metodologi pemecahan masalah
PERLUNYA BERFIKIR
SECARA SISTEMIK
ALASAN BERPIKIR SECARA
SISTEMIK
• Adanya peningkatan Kompleksitas
dalam Pembuatan Keputusan pada
masa kini
– Pemecahan masalah dengan Metode
tradisional yaitu yang berdasarkan
model sebab dan akibat sudah tidak
dapat mengatasi lagi.
CONTOH KASUS PENTINGNYA
BERPIKIR SECARA SISTEMIK
Daellenbach, H (1995)

Beberapa Kasus:
– Bendungan Aswan
– Kerusakan Transportasi Perkotaan
– Biaya Penilaian Unit Produksi
Bendungan Aswan

60%

Pemodelan dan Simulasi


34
Kerusakan Transportasi Perkotaan

MAHAL

Pemodelan dan Simulasi


35
Biaya Penilaian Unit Produksi
BIAYA UNIT
PRODUKSI

Cost of Cost Cost of


material of
Single
Labour
energi machine

Jumlah
produk yang
dihasilkan

Mesin B belum
membutuhkan komponen
dari mesin A

A B

BIAYA
INVENTORY Pemodelan dan Simulasi
36
ALASAN BERPIKIR SECARA
SISTEMIK
• Munculnya Output Tidak terencana
dan berlawanan dengan Intuisi
– Aksi A akan menyebabkan output B dapat
direalisasikan.
– Tapi selain B, A juga menyebabkan C, D,
dan E terjadi
– Beberapa hasil-hasil tersebut dapat
meniadakan hasil B.
– Artinya beberapa output yang terjadi
mungkin akan berlawanan
ALASAN BERPIKIR SECARA
SISTEMIK
• Munculnya Output Tidak terencana
dan berlawanan dengan Intuisi
– Aksi A akan menyebabkan output B dapat
direalisasikan.
– Tapi selain B, A juga menyebabkan C, D,
dan E terjadi
– Beberapa hasil-hasil tersebut dapat
meniadakan hasil B.
– Artinya beberapa output yang terjadi
mungkin akan berlawanan
ALASAN BERPIKIR SECARA
SISTEMIK
• Adanya peningkatan Kompleksitas
dalam Pembuatan Keputusan pada
masa kini
– Pemecahan masalah dengan Metode
tradisional yaitu yang berdasarkan
model sebab dan akibat sudah tidak
dapat mengatasi lagi.
ALASAN BERPIKIR SECARA
SISTEMIK
• Efisiensi versus Efektifitas
– Perusahaan mungkin sangat efisien
dalam penggunaan sumber
dayanya, tetapi efisiensi ini tidak
menjamin efektifitas dalam
pencapaian tujuan perusahaan
secara keseluruhan
ALASAN BERPIKIR SECARA
SISTEMIK

Pemodelan dan Simulasi


41
ALASAN BERPIKIR SECARA
SISTEMIK

• Pengambil keputusan pada suatu organisasi


bisnis (sistem) harus memahami bahwa
peningkatan (improvement) kinerja pada
bagian-bagian (parts) dari suatu
organisasi/sistem, yang dilakukan secara
terpisah, tidak akan meningkatkan kinerja
organisasi keseluruhan.
ALASAN BERPIKIR SECARA
SISTEMIK

• Pendekatan sistem mempertimbangkan


tindakan/kegiatan (sebab) dan hasil yang
diperoleh (akibat) dalam jangka panjang
–bukan jangka pendek.

• Tidak fokus pada snapshot atau berpikir


jangka pendek, sehingga dpt menghidari
pertumbuhan semu dalam jangka pendek,
tetapi pertumbuhan ini tidak dapat
dipertahankan dalam jangka panjang.
BERPIKIR SECARA SISTEMIK
Daellenbach, H (1995)

• Dengan Berfikir Sistemik,


Sesuatu harus dijelaskan dan dipandang
sebagai bagian dari keseluruhan yang
lebih besar (sistem) dan kemudian harus
dijelaskan peranannya dalam sistem
tersebut.
Berpikir Sistem Dalam
Rekayasa
• Dunia tempat kita hidup merupakan dunia
dari sistem dan masalah mucul berasal dari
dalam suatu sistem.

• Penting bagi Sarjana Teknik untuk


memahami sistem dan memandang dunia
dengan lensa sistem, sehingga suatu
masalah dapat dilihat dengan cara yang
komprehensif.
Berpikir Sistem Dalam
Rekayasa
• Memandang masalah dengan lensa berpikir
sistem memungkinkan insinyur memahami
elemen dan interaksinya dari perspektif
berbeda (rekayasa, ekonomi, sosial,
lingkungan) dan pada tingkatan yang
berbeda (lokal, regional dan global).

• Realita permasalahan rekayasa


membutuhkan tidak hanya perspektif
rekayasa, tapi juga perspektif lainnya -
ekonomi, sosial, lingkungan.
Integrasi Berpikir Sistem Ke
Dalam Pendidikan Teknik
• Sangat penting bagi Sarjana Teknik memiliki
kemampuan menerapkan berpikir sistem
sebagai suatu metoda dalam mencari solusi
yang menjamin kelangengan untuk
permasalahan rekayasa.

• The American Society of Engineering


Education recommends that: “Engineering
faculty should use systems approaches,
including interdisciplinary teams, to teach
pollution prevention, life cycle analysis,
industrial ecology, and other sustainable
engineering concepts.”
14 Ketrampilan Berpikir Sistem
1. Solving complex, ill-defined problems
2. Using an holistic/systems approach for design
3. Designing systems and/or processes according to specified criteria
4. Developing and applying mathematical/physical conceptual models
5. Documenting, analyzing and reflecting on engineering outcomes
6. Ensuring occupational health and safety
7. Communicating with others in engineering teams
8. Managing engineering projects
9. Operating professionally within a business environment
10. Working with people from other disciplines and cultures
11. Meeting legal, professional and ethical responsibilities
12. Communicating with the wider community
13. Meeting social and environmental responsibilities
14. Working according to the principles of sustainable development

• Fourteen skills of systems thinking (derived from Engineers


Australia Accreditation Guidelines, 2006)
TUGAS BACA
• Daellenbach, H. G., McNikle, D.C.,
Management Science: Decision Making
Through Systems Thinking, Palgrave
MacMilan, New York, 2005.
• Baca :
– Chapter 3:Systems concepts
• Diskusi akan dilakukan pada:
– Kuliah berikutnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai