Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PELATIHAN

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER BASIC (PLC BASIC) MITSUBISHI

Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Kelulusan Pelatihan


pada Jurusan Teknisi Pemeliharaan Otomasi Elektronika Industri Non-Boarding 2

Disusun Oleh:

M. ALFAREZI PUTRA
ZAKI ALVIN

JURUSAN TEKNISI PEMELIHARAAN OTOMASI ELEKTRONIKA


INDUSTRI NON-BOARDING 2
KEJURUAN ELEKTRONIKA
BALAI BESAR PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITAS
BEKASI
2023
JOB 1
RANGKAIAN LOGIKA

1.1. Alat dan Bahan


Pada pelatihan PLC Mitsubishi ini tentunya dibutuhkan alat dan bahan
yang dapat menunjang kegiatan dalam merangkai Rangkaian Logika. Analisis
kebutuhan penelitian ini diantaranya meliputi sebagai berikut:

Tabel 1. 1 Alat dan bahan rangkaian logika.


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Trainee Box PLC Mitsubishi 1
2 Laptop / Komputer 1
3 Kabel Power dan Kabel Data 1
4 GX Developer 1

1.2. Gambar Rangkaian


Gambar rangkaian merupakan proses perancangan program
menggunakan software dari GX Developer. Dapat dilihat pada Rangkaian
Logika yang ditujukan pada Gambar 1.1.

1
Gambar 1. 1 Rangkaian logika.

1.3. Prinsip Kerja


Rangkaian logika merupakan dasar dari materi untuk materi gerbang
logika, membuat rangkaian atau diagram ladder dengan PLC membutuhkan
pengetahuan dasar mengenai gerbang logika atau dengan logika dasar dari
pemahaman mengenai biner. Rangkaian logika itu sendiri berfungsi untuk
membuat sebuah jalur digital agar komponen yang digunakan dapat
terhubung. Dalam job kali ini, pembuatan rangkaian logika sederhana
dilakukan 3 buah input dan 3 buah output. Elemen output masing-masing
dibuat rangkaian diagram ladder secara terpisah dengan masing-masing
input. Input 0 merupakan bentuk NC dari komponen yang digunakan dan
input 1 merupakan bentuk NO dari komponen yang digunakan, begitu juga
dengan outputnya, 0 merupakan bentuk tidak aktif dari komponen output

2
yang digunakan dan 1 merupakan bentuk aktif dari komponen output yang
digunakan.
Berdasarkan diagram ladder yang sudah dibuat, dapat dilihat bahwa
keluaran yang digunakan berupa Y0, Y1, dan Y2, serta input yang digunakan
berupa X0, X1, dan X2. Y0 akan aktif apabila input yang diberikan bernilai
001, 010, dan 100 secara berurutan. Y1 akan aktif apabila input yang
diberikan bernilai 011, 101, dan 110 secara berurutan. Y2 sendiri akan aktif
apabila input yang diberikan bernilai 000, 100, dan 111.

3
JOB 2
RANGKAIAN SEVEN SEGMENT

2.1. Alat dan Bahan


Pada pelatihan PLC Mitsubishi ini tentunya dibutuhkan alat dan bahan
yang dapat menunjang kegiatan dalam merangkai Rangkaian Seven Segment.
Analisis kebutuhan penelitian ini diantaranya meliputi sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Alat dan bahan rangkaian seven segment.


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Trainee Box PLC Mitsubishi 1
2 Laptop / Komputer 1
3 Kabel Power dan Kabel Data 1
4 GX Developer 1
Trainee Box Seven Segment / 1
5
Tower

2.2. Gambar Rangkaian


Gambar rangkaian merupakan proses perancangan program
menggunakan software dari GX Developer. Dapat dilihat pada Rangkaian
Seven Segment yang ditujukan pada Gambar 2.1. s.d Gambar 2.6.

4
Gambar 2. 1 Rangkaian seven segment.

5
Gambar 2. 2 Rangkaian seven segment.

6
Gambar 2. 3 Rangkaian seven segment.

7
Gambar 2. 4 Rangkaian seven segment.

8
Gambar 2. 5 Rangkaian seven segment.

9
Gambar 2. 6 Rangkaian seven segment.

2.3. Prinsip Kerja


Seven segment atau komponen yang berfungsi untuk menampilkan
angka atau tampilan yang dibutuhkan berdasarkan kombinasi tiap -tiap
segmennya. Seven segment yang berarti memiliki 7 segmen yang masing-
masingnya berupa LED yang dapat diaktifkan sesuai dengan program yang
dibuat. Seven segment biasa digunakan untuk menampilkan angka 0-9 dan
heksadesimal A, b, C, d, E, dan F. Job kali ini membuat program untuk
seven segment dengan diagram ladder pada software. Input yang digunakan

10
sebanyak 4 buah, yaitu X3, X2, X1, dan X0. Output yang digunakan
sebanyak 7 buah untuk masing-masing segmen yang digunakan, yaitu Y0,
Y1, Y2, Y3, Y4, Y5, dan Y6. Memory yang digunakan pada program ini
berfungsi untuk menggantikan nilai dari angka yang akan ditampilkan,
sehingga output Y0-Y6 yang akan menampikan LED berdasarkan input yang
diberikan.
Gambar 2.2 menunjukan input dari seven segment yang digunakan,
maksud input di sini merupakan input yang digunakan dengan satuan biner
untuk menampilkan angka atau keluaran yang akan ditampilkan pada seven
segment. Urutan untuk binernya itu sendiri adalah 0000, 0001, 0010, 0011,
0100, 0101, 0110, 0111, 1000, 1001, 1010, 1011, 1100, 1011, 1110, dan
1111, dengan desimal dan heksa desimal sesuai urutan adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5
,6, 7, 8, 9, A, b, C, d, E, dan F. Sebagai contoh, apabila input yang diberikan
adalah 0011, maka output yang aktif adalah Y0, Y1, Y2, Y3, dan Y6 atau
LED yang aktif adalah A, B, C, D, dan G atau yang akan ditampilakan
berdasarkan LED yang aktif adalah angka 3. Begitu juga dengan angka
lainnya, input yang diberikan akan menentukan LED mana saja yang akan
aktif dan menampilkan angka sesuai dengan input atau biner yang
ditentukan. Tabel 2.1 menampilkan keluaran yang akan aktif sesuai dengan
input yang diberikan.

11
JOB 3
RANGKAIAN SET RESET

3.1. Soal

Gambar 3. 1 Soal set reset.

3.2. Alat dan Bahan


Pada pelatihan PLC Mitsubishi ini tentunya dibutuhkan alat dan bahan
yang dapat menunjang kegiatan dalam merangkai Rangkaian Set Reset.
Analisis kebutuhan penelitian ini diantaranya meliputi sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Alat dan bahan rangkaian set reset.


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Trainee Box PLC Mitsubishi 1
2 Laptop / Komputer 1
3 Kabel Power dan Kabel Data 1
4 GX Developer 1

12
3.3. Gambar Rangkaian
Gambar rangkaian merupakan proses perancangan program
menggunakan software dari GX Developer. Dapat dilihat pada Rangkaian Set
Reset yang ditujukan pada Gambar 3.1.

Gambar 3. 2 Rangkaian Set Reset.

3.4. Prinsip Kerja


Set reset merupakan program yang dapat digunakan untuk
mengaktifkan atau mematikan rangkain atau melakukan “reset” terhadap
kerja rangkaian. Job kali ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 menunjukan
rangkaian interlock yang kemudian harus diubah dalam bentuk diagram
ladder dengan menggunakan set reset. X0 menunjukan push button off dari
rangkaian ini, dengan dua buah keluaran atau LED sebagai output yang
masing-masing dengan alamat Y0 dan Y1. Rangkaian ini merupakan
rangkaian interlock dalam bentuk diagram ladder. Secara singkat, pada
rangkaian ini apabila salah satu output diaktifkan, maka output yang satunya
tidak dapat diaktifkan dan harus menekan push button off terlebih dahulu
agar dapat mengaktifkan output yang lainnya.
RST M0 dan RST M1 atau Reset M0 dan M1 merupakan reset

13
dengan alamat memory 0 dan 1 yang dapat diaktifkan dengan mengaktifkan
push button off. SET M0 dan SET M1 merupakan alamat memory yang
dapat berfungsi untuk menghubungkan push button off dengan memory yang
digunakan, hal ini dilakukan agar program dapat menjadi rangkaian
interlock. Masing-masing SET M0 yang terhubung dengan X1 dan M1 yang
terhubung dengan M1, apabila X1 diaktifkan maka Y0 akan aktif dan Y1
tidak dapat diaktifkan kecuali push button off telah ditekan, begitu juga
sebaliknya.

14
JOB 4
RANGKAIAN TRAFFIC LIGHT CONTROL

4.1 Soal

Gambar 4. 1 Soal traffic light control.

4.2 Alat dan Bahan


Pada pelatihan PLC Mitsubishi ini tentunya dibutuhkan alat dan bahan
yang dapat menunjang kegiatan dalam merangkai Rangkaian Traffic Light
Control. Analisis kebutuhan penelitian ini diantaranya meliputi sebagai
berikut:

Tabel 4. 1 Alat dan bahan rangkaian traffic light control.


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Trainee Box PLC Mitsubishi 1
2 Laptop / Komputer 1
3 Kabel Power dan Kabel Data 1
4 GX Developer 1

15
4.2. Gambar Rangkaian
Gambar rangkaian merupakan proses perancangan program
menggunakan software dari GX Developer. Dapat dilihat pada Rangkaian
Traffic Light Control yang ditujukan pada Gambar 4.1. s.d Gambar 4.

Gambar 4. 2 Rangkaian traffic light control.

16
Gambar 4. 3 Rangkaian traffic light control.

4.3. Prinsip Kerja


Traffic light atau lampu lalu lintas adalah lampu yang menyala secara
bergantian sesuai dengan waktu yang diberikan. Waktu yang diberikan dapat
disesuaikan dengan masing-masing output yang diperlukan, dengan 3 buah
output atau 3 lampu, yaitu merah, kuning, dan hijau pada masing-masing
arah jalan di persimpangan. Job ini menggunakan 2 pasang lampu lalu lintas
yang berarti menggunakan 6 buah lampu, yaitu merah 1 dengan output
berupa L2, kuning 1 dengan output berupa L1, dan hijau 1 dengan output
berupa L0, serta merah 2 dengan output berupa L5, kuning 2 dengan output
berupa L4, dan hijau 2 dengan output berupa L3. Masing-masing lampu

17
terhubung dengan timer, sehingga dibutuhkan 6 buah timer yang
menentukan waktu dari masing-masing keluaran pada lampu yang
digunakan.
Saat pertama, lampu hijau 1 dan merah 2 menyala secara bersamaan,
untuk lampu hijau akan menyala selama T0 atau 4 detik, sehingga tertulis T0
K40 dan T5 K70 pada program. Setelah lampu hijau 1 mati, bergantian
dengan lampu kuning 1 menyala selama T1 K10, yang kemudian setelah
lampu kuning mati akan langsung bergantian dengan lampu merah 1 yang
menyala selama T2-T5, sehingga pada program dirancang dengan T2 K60.
Ketika lampu merah 1 menyala selama 1 detik, maka lampu hijau 2 akan
menyala selama T3 K40 dan mati yang kemudian bergantian dengan lampu
kuning 2 yang akan menyala selama T4 K10 dan mati, kemudian bergantian
dengan lampu merah 2 yang menyala T5 K70. Setelah lampu merah 1 mati,
lampu hijau 1 akan kembali menyala. Setelah semua rangkaian timer dari
output tersebut terjadi, program akan kembali dari awal atau melakukan
looping terhadap rangkaian. Hal ini terjadi karena rangkaian menggunakan
set reset yang terhubung dengan switch yang digunakan, sehingga rangkaian
akan aktif dan terus melakukan looping apabila switch diaktifkan dan akan
mati apabila switch dimatikan atau dinonaktifkan.

18
JOB 5
RANGKAIAN COUNTER

5.1. Soal

Gambar 5. 1 Soal rangkaian counter.

5.2. Alat dan Bahan


Pada pelatihan PLC Mitsubishi ini tentunya dibutuhkan alat dan bahan
yang dapat menunjang kegiatan dalam merangkai Rangkaian Counter.
Analisis kebutuhan penelitian ini diantaranya meliputi sebagai berikut:

Tabel 5. 1 Alat dan bahan rangkaian counter.


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Trainee Box PLC Mitsubishi 1
2 Laptop / Komputer 1
3 Kabel Power dan Kabel Data 1
4 GX Developer 1

19
5.3. Gambar Rangkaian
Gambar rangkaian merupakan proses perancangan program
menggunakan software dari GX Developer. Dapat dilihat pada Rangkaian
Counter yang ditujukan pada Gambar 5.1.

Gambar 5. 2 Rangkaian counter.

5.4. Prinsip Kerja


Counter atau penghitung merupakan rangkaian yang berfungsi untuk
melakukan perhitungan secara biner dan juga masukan dari tiap clock yang
digunakan. Counter terdapat 2 jenis, yaitu counter up yang berfungsi untuk
menghitung maju, dan counter down untuk menghitung mundur, namun
pada job kali ini yang digunakan adalah counter up. Job kali ini melakukan
perhitungan mulai dari 0 sampai 6 dan kembali ke 0 dan melakukan
pengulangan kembali atau looping. X0 berfungsi sebagai push button on,
ketika push button on diaktifkan maka rangkaian akan aktif dan mulai
menghitung dari 0-6 dan kembali ke 0 dan looping. Rangkaian akan berhenti

20
bekerja ketika X1 atau push button off diaktifkan dan akan melanjutkan
perhitungan apabila push button on kembali diaktifkan.
C0 K7 merupakan komponen yang berfungsi sebagai counter up yang
melakukan perhitungan maju dan batasnya adalah 7 atau akan melakukan
reset ketika menyentuh angka 7, sehingga tampilan yang ada pada program
hanya sampai 6 saja dan kembali ke 0. M8013 digunakan sebagai inputan
clock dengan nilai 1hz, sehingga data input akan masuk sebanyak 1
1hz/detik. SET M0 digunakan untuk memory agar dapat mengaktifkan
program dengan komponen M8013. RST M0 digunakan untuk
menonaktifkan atau mematikan program dan program akan berhenti dengan
angka atau output sesuai dengan angka terakhir yang ditampilkan dan akan
berlanjut Ketika X0 diaktifkan. RST C0 berfungsi untuk melakukan reset
dari C0 K7.

21
JOB 6
RANGKAIAN TOWER UP

6.1. Alat dan Bahan


Pada pelatihan PLC Mitsubishi ini tentunya dibutuhkan alat dan bahan
yang dapat menunjang kegiatan dalam merangkai Rangkaian Tower Up.
Analisis kebutuhan penelitian ini diantaranya meliputi sebagai berikut:

Tabel 6. 1 Alat dan bahan rangkaian tower up.


No Alat dan Bahan Jumlah
1 Trainee Box PLC Mitsubishi 1
2 Laptop / Komputer 1
3 Kabel Power dan Kabel Data 1
4 GX Developer 1
Trainee Box Seven Segment / 1
5
Tower

6.2. Gambar Rangkaian


Gambar rangkaian merupakan proses perancangan program
menggunakan software dari GX Developer. Dapat dilihat pada Rangkaian
Tower Up yang ditujukan pada Gambar 6.1.

22
Gambar 6.1 Diagram ladder input seven segment.
Gambar 6.2 Diagram ladder output seven segment (Y0).

23
Gambar 6.3 Diagram ladder output seven segment (Y1).

24
Gambar 6.5 Diagram ladder output seven segment (Y2).
Gambar 6.5 Diagram ladder output seven segment (Y3).

6.3. Prinsip Kerja


Program kali ini membuat tower up atau rangkaian dengan cara kerja
layaknya lift. Ketika rangkaian diaktifkan dengan push button, maka tampilan
seven segment akan menunjukan lantai yang sedang disinggahi dan lampu
penanda akan aktif. Output yang digunakan berupa seven segment yang akan
menunjukan angka antara 1-9 dan juga LED penanda lift sebanyak 9 buah.
Untuk cara kerja seven segment masih sama dengan rangkaian sebelumnya,
pembeda dari program kali ini ada pada jumlah tampilan yang digunakan dan
input yang tadi diberikan. Sebelumnya seven segment menampilkan angka 0-
9 dan heksadesimal berupa A, b, C, d, E, dan F serta input berupa switch yang
digunakan untuk menggantikan fungsi biner, diganti menjadi memory.
Ketika push button ditekan, angka yang ditampilkan akan terus naik
sampai 9 dan reset pada saat 10 dan kembali ke 0, hal ini terjadi karena
menggunakan counter up dan juga M8013 yang berfungsi sebagai clock yang
bergerak dengan kecepatan sebesar 1Hz/detik dan terus looping atau
mengulang sampai push button off ditekan. Push button off berupa X0 karena
terhubung dengan RST M20 dan push button off berupa X1 karena terhubung
dengan SET M20. C1 K10 menunjukan counter up yang akan melakukan
reset pada saat data sampai ke 10. Bagian line terakhir yang menunjukan NO,
NC, NO, NC menunjukan biner 1010 dan dalam desimal adalah 10 dan
dihubungkan dengan RST C1 yang berarti program akan melakukan reset
pada data ke 10. MOV C1 D1 berarti memindahkan data dari alamat C1 ke
alamat D1, dan begitu pula sebaliknya pada MOV D1 C1.

25

Anda mungkin juga menyukai