Anda di halaman 1dari 160

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROBLEM BASE LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS XI

DI SMA MUHAMMADIYAH 11 JAKARTA

SKRIPSI

Disusun Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Muhammad Alwan Afif


NIM: 1807015027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
TAHUN 2022 M/1444 H
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya:

Nama : Muhammad Alwan Afif

NIM : 1807015027

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Agama Islam

Judul : Efektivitas Penggunaan Problem Based Learing


Dalam Pembelajaran PAI Kelas XI Di SMA
Muhammadiyah 11 Jakarta

Dengan ini menyatakan bahwa seluruh tulisan skripsi ini merupakan hasil

karya saya sendiri dan atas petunjuk dari dosen pembimbing serta belum pernah

diunggah ke situs apapun dan kepada pihak manapun. Seluruh sumber rujukan

dalam penelitian ini sudah dimuat berdasarkan ketentuan dari Universitas

Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, Jakarta.

Apabila dalam karya penelitian ini terbukti hasil plagiasi dari karya orang,

saya siap menanggung sanksi yang berlaku.

Jakarta, 12 September 2022

Materai 10.000

(Muhammad Alwan Afif)

ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PROBLEM

BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS XI DI SMA

MUHAMMADIYAH 11 JAKARTA yang dibuat oleh Muhammad Alwan Afif,

NIM: 1807015027 telah disetujui dan siap untuk dilakukan sidang skripsi

Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, untuk

melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Pembimbing

(Muhammad Arifin Rahmanto, M.Pd.)

iii
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN

PERBAIKAN SKRIPSI

Nama : Muhammad Alwan Afif

NIM : 1807015027

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning

Dalam Pembelajaran PAI Kelas XI Di SMA

Muhammadiyah 11 Jakarta

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa saya bersedia dan sanggup untuk

melakukan perbaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 14 September 2022


Yang Bersangkutan

Materai 10.000

(Muhammad Alwan Afif)

iv
PENGESAHAN PANITIA UJI SKRIPSI

Skirpsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning


Dalam Pembelajaran PAI Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta”,
ditulis oleh Muhammad Alwan Afif, NIM: 1807015027 telah diujikan pada hari
selasa tanggal 27 September 2022, diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji
Skripsi Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA,
untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program
Studi Pendidikan Agama Islam.
Fakultas Agama Islam
Dekan

(Fitri Liza, S.Ag., MA.)

Nama Tanda Tangan Tanggal

Fitri Liza, S.Ag., M.A.


Ketua

Ai Fatimah Nur Fuad, Lc., Ph.D.


Sekertaris

Muhammad Arifin Rahmanto, M.Pd.


Anggota/Pembimbing

Dr. Amin Fauzi, MA.


Anggota/Penguji I

Shohbah Shofariyani Iryanti, M.Pd.


Anggota/Penguji II

v
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah selalu terucap kepada Tuhan Yang Maha Esa,

yang mana berkat rahmat dan karunia dari-Nya penulis bisa menyusun laporan

penelitian skripsi dengan judul “Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning

Dalam Pembelajaran PAI Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta”.

Disusunnya penelitian skripsi ini sebagai syarat kelulusan di Universitas

Muhammadiyah Prof DR. Hamka pada Fakultas Agama Islam Program Studi

Pendidikan Agama Islam. Dalam penyusunan proposal penelitian skripsi ini dapat

berjalan dengan lancar karena dukungan banyak pihak, dan penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Muhammad Arifin Rahmanto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing

yang telah meluangkan waktunya ditengah kesibukannya untuk

membimbing proses penelitian ini.

2. Ibu Fitri Liza, M.A. selaku Dekan FAI Uhamka.

3. Ibu Ai Fatimah Nur Fuad, Lc., Ph.D. selaku Wakil Dekan I FAI Uhamka.

4. Bapak Ir. Agung Haryanto, M.E selaku Wakil Dekan II FAI Uhamka.

5. Bapak Rahmat Dahlan, SE.I, M.Si. selaku Wakil Dekan III dan IV FAI

Uhamka.

6. Ibu Lismawati, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Islam Uhamka.

7. Ibu Nur Melinda Lestari, S.E.I., M.H. Selaku ketua Program Studi

Perbankan Syariah

vi
8. Bapak Ari Khairurrijal Fahmi, M.Pd. Selaku ketua Program Studi

Pendidikan Bahasa Arab

9. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Agama Islam UHAMKA yang telah

membimbing penulis secara akademik dan nasihatnya selama empat tahun

masa perkuliahan.

10. Seluruh jajaran staf karyawan fakultas agama Islam UHAMKA yang telah

banyak memberikan bantuan secara teknis selama menempuh masa

perkuliahan.

11. Ibu Rosita selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun,

Jakarta yang telah memberikan fasilitas, waktu, tempat serta mengijinkan

dan memberikan bantuannya untuk melakukan penelitian di sekolah.

12. Ustadz Ihsan Hidayah Lc. Selaku guru PAI di SMA Muhammadiyah 11

Rawamangun, Jakarta yang telah meluangkan waktu serta fasilitas selama

penelitian berlangsung.

13. Almarhum Bapak H. Tasari dan Ibu. Hj. Kapsah selaku orang tua yang

telah memberikan waktu, perhatian, dan kasih sayangnya dengan sepenuh

hati.

14. Lukman Hakim, S. Sos, Nur Hikmah, SE, Abdul Aziz SE, dan Mustakim

SE, selaku keluaga yang telah membantu dan memotivasi dalam penelitian

ini hingga selesai.

15. Seluruh teman-teman angkatan 2018 baik dari Prodi Pendidikan Agama

Islam, Pendidikan Bahasa Arab, dan Perbankan Syariah yang tidak peneliti

sebutkan satu-persatu namanya yang selalu memberi saran dan supportnya

dalam proses pengerjaan skripsi.

vii
16. Untuk teman-teman seperjuangan Fakhrul Aslam, S.Pd., Taufik Nugraha,

S.Pd., Farhan Parinduri, S.Pd., Misbahuddin Rafif Jalal, S.Pd., Devi

Nurlaila, S.Pd., Annisa Roesmin, S.Pd., Dikhy Anako Ramadhan, S.Pd.,

Inaayatul Ma’rifah, S.Pd., Nurul Afani, S.Pd., Choirunnisa Ramadhani.

S.Pd., Biro Wildan Dian Wahyu Ilahi, Dan kakak tingkat Syifa Tazkiyah,

S.Pd., Ayu Safitri, S.Pd.

Penulis sadar bahwa dalam penelitian skripsi ini masih terdapat

kekurangan, maka dari itu penulis sangat terbuka dengan kritik dan saran agar

penelitian ini bisa bermanfaat untuk masa depan kelak.

Jakarta. 04 Oktober 2022

(Muhammad Alwan Afif)

viii
ABSTRAK

Muhammad Alwan Afif, Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning


Dalam Pembelajaran PAI Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta, Skripsi
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan Problem


Based Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan Aagama Islam dan Dampak
positif apa saja yang dihasilkan dari penggunaan Problem Based Learning. Pada
penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Adapun subjek dari penelitian ini yaitu guru
Pendidikan Agama Islam dan siswa/I kelas XI IPA Dan IPS SMA
Muhammadiyah 11 Jakarta yang masing-masing terdiri dari tiga kelas. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa metode Problem Based Learing sebagian besar
efektif digunakan dalam pembelajaran fiqih dan aqidah akhlak dalam
meningkatkan kemampuan berfikir kritis dalam belajar, dan meningkatkan hasil
belajar siswa. Kendala yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam yaitu masih
berubah- ubahnya cara belajar dikarenakan masa transisi pandemi, dan masih
digunakannya model belajar konvensional dalam pembelajaran.

Kata Kunci: Efektivitas, Problem Based Learning, Pendidikan Agama Islam

ix
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...............................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iii

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN......................................................iv

PERBAIKAN SKRIPSI........................................................................................iv

PENGESAHAN PANITIA UJI SKRIPSI............................................................v

KATA PENGANTAR...........................................................................................vi

ABSTRAK.............................................................................................................ix

DAFTAR ISI...........................................................................................................x

DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi

DAFTAR GABAR.............................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xix

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1

B. Identifikasi Masalah.....................................................................................4

C. Pembatasan Masalah....................................................................................5

D. Rumusan Masalah........................................................................................5

E. Tujuan Penelitian..........................................................................................5

F. Manfaat Penelitian........................................................................................6

x
a. Manfaat Teoritis...........................................................................................6

b. Manfaat Praktis............................................................................................6

G. Penelitian Terdahulu Yang Relevan.............................................................7

H. Sistematika Penulisan.................................................................................11

BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................15

A. Kebaruan Penelitian...................................................................................15

B. Landasan Teoritis.......................................................................................20

1. Pembelajaran..............................................................................................20

2. Problem Based Learning............................................................................23

1. Pengertian Problem Based Learning...................................................23

2. Tujuan Problem Based Learning.........................................................26

3. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning........................27

4. Langkah-langkah Penerapan Problem Based Learning......................29

6. Efektivtas Problem Based Learning Dalam Pembelajaran.................31

3. Pendidikan Agama Islam...........................................................................34

1. Definisi Pendidikan Agama Islam.......................................................34

2. Dasar-dasar Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam................36

1. Dasar Yuridis/Hukum......................................................................36

2. Dasar Religius Dalam Al-Qur’an.....................................................37

3. Aspek Psikologis..............................................................................38

xi
4. Tujuan Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA /SMK/Sederajat......40

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam.................................................43

C. Kerangka Berfikir.......................................................................................44

BAB III..................................................................................................................46

METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................46

A. Jenis Penelitian...........................................................................................46

B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................46

C. Subjek dan Objek Penelitian......................................................................47

D. Teknik Analisis Data Penelitian.................................................................48

E. Metode Pengumpulan Data........................................................................48

1. Observasi....................................................................................................49

2. Wawancara.................................................................................................50

3. Dokumentasi...............................................................................................54

F. Metode Analisis Keabsahan Data..............................................................55

1. Data Reduksi..............................................................................................55

2. Editing........................................................................................................55

BAB IV..................................................................................................................56

HASIL PENELITIAN.........................................................................................56

A. Deskripsi Sekolah.......................................................................................56

1. Identitas Profil Sekolah..............................................................................56

xii
2. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, Jakarta............56

3. Visi dan Misi SMA Muhammdiyah 11 Rawamangun, Jakarta..................57

4. Data Tenaga Pendidik Dan Keanggotaan SMA Muhammadiyah 11

Rawamangun, Jakarta.................................................................................58

B. Hasil Peneltian............................................................................................60

1. Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran

PAI Di Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta..............................60

a. Penggunaan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran PAI.......61

b. Hasil Pembelajaran PAI Menggunakan Metode Problem Based

Learning, dan Peningkatan Hasil Belajar............................................62

c. Kenyamanan Siswa Ketika Belajar Menggunakan Problem Based

Learning..............................................................................................63

d. Efektivitas Dalam Penggunaan Problem Based Learning Dan

Efektivitas Yang Siswa Dapatkan.......................................................64

e. Kesempatan Bertanya Dan Berpendapat Ketika Pembelajaran

Menggunakan Metode Problem Based Learnig Berlangsung............65

f. Kesulitan Saat Belajar Menggunakan Metode Problem Based Learning

Dan Cara Mengatasinya......................................................................66

g. Pengenalan Metode Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap

Siswa...................................................................................................67

h. Pemilihan Metode Problem Based Learning Sebagai Metode

xiii
Pembelajaran PAI................................................................................68

i. Target Yang Diharapkan Tercapai Dalam Menggunakan Problem

Based Learnig Dalam Pembelajaran PAI...........................................69

j. Langkah-Langkah Guru Dalam Menerapkan Problem Based Learning

Dalam Pembelajaran PAI....................................................................70

2. Dampak Positif Yang Dihasilkan Dari Penggunaan Problem Based

Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta

72

3. Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning Pada Siswa.................74

1. Penggunaan Problem Based Learning dalam pembelajaran PAI........74

4. Dampak positif penggunaan Problem Based Learning siswa....................77

a. Proses pembelajaran PAI Menggunakan Problem Based Learning....78

b. Yang Didapati Siswa Belajar PAI Menggunakan Problem Based

Learning..............................................................................................80

PENUTUP.............................................................................................................83

A. Kesimpulan.................................................................................................83

B. Saran...........................................................................................................83

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................85

LAMPIRAN..........................................................................................................90

1. Surat Permoohonan Penelitian.................................................................117

2. Surat Keterangan Selesai Penelitian.........................................................118

xiv
1. Lampiran Validasi Refrensi Skripsi.........................................................125

1. Lampiran Hasil Uji Turnitin.....................................................................133

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan...........................................................7

Tabel 2 Perhitungan Jumlah Informan...................................................................47

Tabel 3 Jurnal Kedatangan Penelitian....................................................................49

Tabel 4 Instumen Wanancara Penelitian................................................................51

Tabel 5 Kisi-kisi Wawancara Guru........................................................................52

Tabel 6 Kisi-kisi Wawancara SIswa......................................................................53

Tabel 7 Tenaga Pendidik dan Keanggotaan SMA Muhammadiyah 11 Jakarta....58

xvi
DAFTAR GABAR

Gambar 1 Krangka Berfikir...................................................................................44

Gambar 2 Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning Dalam Gambar

Diagram...............................................................................................82

Gambar 3 Surat Perizinan Penelitian...................................................................117

Gambar 4 Surat Keterangan Penelitian................................................................118

Gambar 5 Dokumentasi Prosesi Wawancara Bersama Guru PAI.......................119

Gambar 6 Dokumentasi Foto Bersama Guru PAI...............................................119

Gambar 7 Tampak Depan Sekolah SMA Muhammadiyah 11 Jakarta...............120

Gambar 8 Tampak Depan Ruang Sektariat Dan Ruang Kepala Sekolah SMA

Muhammadiyah 11 Jakarta...............................................................120

Gambar 9 Kondisi Belajar Siswa Kelas XI Muhammadiyah 11 Jakarta.............121

Gambar 10 Kondisi Belajar Siswa Kelas XI Muhamadiyah 11 Jakarta..............121

Gambar 11 Proses Wawancara Bersama Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 11

Jakarta...............................................................................................122

Gambar 12 Proses Wawancara Bersama Siswi Kelas XI SMA Muhammadiyah 11

Jakarta...............................................................................................122

Gambar 13 Proses Wawancara Bersama Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 11

Jakarta...............................................................................................123

Gambar 14 Proses Wawancara Bersama Siswi Kelas XI SMA Muhammadiyah 11

Jakarta...............................................................................................123

Gambar 15 Dokuemntasi Foto Bersama Siswa Kelas XI Dan Guru PAI SMA

Muhammadiyah 11 Jakarta...............................................................124

xvii
Gambar 16 Dokumentasi Foto Bersama Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 11

Jakarta...............................................................................................124

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jurnal Kedatangan Penelitian............................................................90

Lampiran 2 Instrumen Wawancara Penelitian......................................................91

Lampiran 3 Lampiran Instrumen Wawancara Guru.............................................92

Lampiran 4 Lampiran Instrumen Wawancara Siswa............................................94

Lampiran 5 Nilai Rapor Siswa..............................................................................95

Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru......................................................................98

Lampiran 7 Lampiran Hasil Wawancara Siswa..................................................101

Lampiran 8 Wawancara Siswa 1........................................................................101

Lampiran 9 Wawancara Siswa 2.........................................................................102

Lampiran 10 Wawancara Siswa 3.......................................................................103

Lampiran 11 Wawancara Siswa 4.......................................................................103

Lampiran 12 Wawancara Siswa 5.......................................................................104

Lampiran 13 Wawancara Siswa 6.......................................................................105

Lampiran 14 Wawancara Siswa 7.......................................................................106

Lampiran 15 Wawancara Siswa 8.......................................................................107

Lampiran 16 Wawancara Siswa 9.......................................................................107

Lampiran 17 Wawancara Siswa 10.....................................................................108

Lampiran 18 Wawancara Siswa 11.....................................................................109

Lampiran 19 Wawancara Siswa 12.....................................................................110

Lampiran 20 Wawancara Siswa 13.....................................................................111

Lampiran 21 Wawancara Siswa 14.....................................................................111

Lampiran 22 Wawancara Siswa 15.....................................................................112

xix
Lampiran 23 Wawancara Siswa 16.....................................................................113

Lampiran 24 Wawancara Siswa 17.....................................................................114

Lampiran 25 Wawancara Siswa 18.....................................................................114

Lampiran 26 Riwayat Hidup Mahasiswa.......................................................116

Lampiran 27 Dokumentasi Surat Penelitian..................................................117

Lampiran 28 Dokumentasi Foto......................................................................119

Lampiran 29 Validasi Refrensi Skripsi...........................................................125

Lampiran 30 Hasil Uji Turnitin......................................................................133

xx
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran menggunakan metode Problem Based Learning adalah

salah satu dari bagian metode belajar yang berbasis masalah, dalam metode

belajar Problem Based Learning ini dipusatkan kepada siswa karena siswa

benar-benar melakukan pembelajaran secara langsung dan mengembangkan

pengetahuannya sendiri melalui beberapa kegiatan belajar yang dilaluinya.

Belajar atau pembelajaran adalah serangkaian proses yang dilakukan oleh

suatu kelompok atau seseorang dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu,

yang melibatkan berbagai komponen. Dalam proses pembelajaran tentunya

terdapat interaksi edukatif antara guru dan siswa. Pendidikan sebagai suatu

proses tidak hanya memberikan kemampuan intelektual dalam membaca,

menulis, dan berhitung, tetapi juga berfungsi sebagai proses yang paling baik

mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, dan pribadi siswa (Taufiq,

2014)

Dalam Al-Qur’an Allah SWT. berfirman terkait dengan keutamaan

belajar atau menuntut ilmu, dalam hal ini belajar memahami hal baru maupun

menyempurnakan pengetahuan yang sudah ada, karen Allah SWT akan

meninggikan derajat orang yang berilmu, lebih tepat nya dalam Q.S. Al-

Mujadalah Ayat 11, Allah SWT. berfirman yaitu:

1
2

Namun pada kenyataannya pada jenjang SMA ini minat belajar siswa

cenderung menurun dikarenakan berubahnya cara belajar yang cukup

dikatakan cepat dalam beberapa tahun, yang kemudian berdampak pada

munculnya beberapa problematika lain, seperti siswa kesulitan belajar, tidak

siap dalam pembelajaran, dan hal ini membuat para guru di SMA

Muhammadiyah 11 khususnya pada kelas XI ini mengupayakan semaksimal

mungkin agar pembelajaran PAI dapat berjalan dengan baik kembali, yang

mana dalam hal ini guru PAI menggunakan Problem Based Learning dalam

mengatasi masalah tersebut. (Kamis 24-Maret-2022)

Oleh karenanya Problem Based Learning sebagai salah satu dari

beberapa metode belajar yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran siswa dengan tujuan dapat membantu siswa serta guru dalam

memulai, membangun semangat belajar kembali, dan menjalankan

pembelajaran dalam
3

kelas, dengan menggunakan alternatif mencari suatu masalah dilingkungan

sekitar yang kemudian mengajak para siswanya untuk saling berdiskusi guna

memecahkan masalah tersebut sehingga mengasilkan solusi atau jawaban dari

diskusi tersebut. Hal tersebut dapat meningkatkan semangat belajar siswa

karena siswa ikut berkontribusi dalam pembelajaran yang berbasis masalah

tersebut kemudian siswa ikut serta dalam penyelesaian masalah. Sama halnya

dengan Google ClassRoom adalah sebuah media pembelajaran yang dipakai

untuk menumbuhkan rasa kratifitas seorang pendidik dalam mengembangkan

media pembelajaran menggunakan aplikasi.(M.A Rahmanto & Bunyamin,

2020)

Pada SMA Muhammadiyah 11 ini dalam penerapan Problem Based

Learning para siswa juga dibebaskan mengeksplorasi pengetahuannya dalam

proses penyelesaian masalah, siswa bisa membaca buku, mencari solusi di

sosial media, menelaah masalah, dan siswa bisa membandingkan masalah

yang semacam dan lain sebagainya yang semuanya itu dilakukan untuk

menyelesaikan masalah, ini dapat membantu perkembangan kognitif dan

psikomotor karena mendorong siswa aktif dalam belajar, dan juga

mengembangkan afektif siswa dalam berkerja kelompok atau berusaha dalam

meyelesaikan tugasnya.(Maeshalina et al., 2020)

Diperlukan kerjasama yang sistematis oleh guru juga seluruh

pengelola sekolah untuk membangun pembelajaran yang baik bagi siswanya

tak luput juga memperhatikan sarana dan prasarana serta penyedia fasilitas

untuk terus mengamati dan mencukupi segala kebutuhkan dalam proses

belajar siswa agar


4

terpenuhi, dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan kemandirian siswa

serta siswa bisa berfikir kritis dengan baik maka digunakan metode problem

based learning sebagai metode yang dapat membantu guru dalam

mengajarkan siswa nya, karena guru PAI tidak hanya mengajar menggunakan

metode konvensional karena dapat membuat siswa bosan tetapi guru juga

mengajak siswa terjun dalam pembelajaran sehingga terciptanya suasanya

belajar yang sistematis dan tentunya dengan hasil yang efektif serta

berdampak pada pengingkatan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengkaji dan

mendalami penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Problem Based

Learning Dalam Pembelajaran PAI Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 11

Jakarta”, maka rincian identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Terdapat beberapa siswa mengalami kesulitan belajar dikarenakan

model belajar yang berubah-ubah karena masih dalam masa transisi

pandemi Covid-19.

2. Terdapat beberapa siswa yang mengalami penurunan hasil belajar

dikarenakan masih digunakannya metode belajar dengan sistem

konvensional.
5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka untuk menhindari

perluasan peneltian yang tidak sesuai sasaran maka di rumuskan pembatasan

masalah yaitu:

“Penelitian Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning Yang Di

Lakukan Pada PAI Fiqih Dan Aqidah Aklak PAI Kelas XI IPA Dan IPS SMA

Muhammadiyah 11 Jakarta Tahun Ajaran 2021-2022 Yang Terdiri Masing-

Masing Dari 3 Kelas”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka guna peneltian ini

berjalan dengan baik dan sesuai serta sistematis maka peneliti merumuskan

masalah dari peneltian ini adalah:

1. Bagaimana efektivitas penggunaan Problem Based Learning dalam

pembelajaran PAI Kelas XI di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta?

2. Bagaimanakah dampak positif yang dihasilkan dari penggunaan

Problem Based Learning dalam pembelajaran PAI kelas XI di SMA

Muhammadiyah 11 Jakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin di capai oleh penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:


6

1. Mengetahui bagaimanakah penggunaan metode Problem Based

Learning efektif dalam pembelajaran PAI kelas XI IPA Dan IPS di

SMA Muhammadiyah 11 Jakarta.

2. Mengetahui hasil dari penggunaan metode Problem Based Learning

dalam pembelajaran PAI kelas XI IPA Dan IPS di SMA

Muhammadiyah 11 Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari hasil penelitian ini meliputi dua manfaat,

yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis, sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini memberikan informasi terkait efektifitas

penggunaan Problem Based Learning dalam pembelajaran PAI

kelas XI, khususnya di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan literatur bagi

penelitian yang akan datang dengan permasalahan sejenis.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Lembaga, memberikan kontribusi terkait penggunaan

Problem Based Learning dalam pembelajaran PAI kelas XI di

SMA Muhammadiyah 11 Jakarta.


7

2. Bagi Peneliti, Dapat menambah wawasan khususnya bagi

peneliti, dan bagi pembaca pada umunnya, serta dapat menjadi

refrensi bagi penggunaan Problem Based Learning dalam

pembelajaran PAI.

3. Bagi Pembaca, sebagai bahan bacaan tambahan atau refrensi jika

ingin melakukan penelitian terkait efektivitas penggunaan

Problem Based Learing dalam pembelajaran PAI.

G. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Tabel 1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan

NO. Nama Tahun Judul Metode Hasil Telah


Penulis Terbit Penelitian Yang Penelitian Terbit
Digunakan Dijurn

al

1. Intan 2019 Penerapan Tindakan Implementa https://m


Budarti Model Kelas si model edia.nelit
i.com/me
dan Problem (Classroom Problem dia/publi
Gamaliel Based Action Based cations/2
Septian Learning Research) Learning 66997-
Airlanda Berbasis berbasis penerapa
Kearifan kearifan n-model-
problem-
Lokal lokal based-
Untuk berhasil learning-
Meningkat meningkatk b-
kan an ec6693fe
Keterampi keterampila .pdf
lan n berpikir
Berpikir kritis yang
Keritis. berdampak
(Budiarti pada hasil
& belajar
Airlanda, peserta
2019) didik kelas
4 SDN
Salatiga 02.
2. Silvia 2018 Efektivitas PostTest dan Terdapat https://r
Harleni Penggunaa PreTest efektivitas epositor
8

NO. Nama Tahun Judul Metode Hasil Telah


Penulis Terbit Penelitian Yang Penelitian Terbit
Digunakan Dijurn

al

dan Enny n Model dalam y.bbg.ac.


Susilawa Problem penggunaan id/handl
ti Based Problem e/714.
Learning Based
Terhadap Learning
Kemampu dalam
an kemajuan
Pemecaha belaajr
n Masalah siswa
Program
Linier
Dengan
Memamfa
atkan
Software
Qm Pada
Mahasisw
a Stkip
Budidaya
Binjai.
(Maeshali
na et al.,
2020)
3. Tia 2019 Pengaruh Eksperimen Terdepat http://ej
Alfiania Penggunaa perbedaan ournal.u
wati, n Model pada siswa np.ac.id/
students
Desyand Problem yang belajar
/index.p
ri, dan Based menggunak
hp/pgsd.
Nasrul Learning an Problem
(Problem Based
Based Learning
Learning) terdapat
Terhadap peningkatan
Hasil hasil belajar
Belajar
Siswa
Dalam
Pembelaja
ran IPS Di
9

NO. Nama Tahun Judul Metode Hasil Telah


Penulis Terbit Penelitian Yang Penelitian Terbit
Digunakan Dijurn

al

Kelas V
Sd.
(Alfianiaw
ati et al.,
2019)

4. Hayuna 2018 Pengaruh Quasi Problem http://jo


Hamdali Problem Experimental Based urnal.um
a Based . Learning .ac.id/in
dex.php/
Herzon, Learning terbukti
jptpp/.
Budjiant (Problem signifikan
o, dan Based dalam
Dwiyono Learning) meningkatk
Hari Terhadap an
Utomo Keterampi keterampila
lan n berpikir
Berfikir kritis
Kritis. peserta
(Herzon et didik.
al., 2018)
5. Budi 2019 Efektivitas PreTest dan Peningkatan https://j
Febriyan Penggunaa PostTest kemampuan urnal.un
to dan n Model membaca s.ac.id/jd
c/article/
Ari Pembelaja dab
view/28
Yanto. ran pemahaman 982.
Problem terbukti
Based meningkat
Learning ketika
Terhadap menggunak
Kemampu an Problem
an Based
Membaca Learning
Pemahama dalam
n. pembelajara
(Maeshali n
na et al.,
2020)
6. Iskandar 2020 Efektivitas Quasi Hasil dari https://e
dan Dini Penggunaa Eksperimen penggunaan journal.u
pi.edu/in
10

NO. Nama Tahun Judul Metode Hasil Telah


Penulis Terbit Penelitian Yang Penelitian Terbit
Digunakan Dijurn

al

Maeshali n Model Penggunaan dex.php/


na Discovery Problem JPAK/arti
Learning, Based cle/view
Inquiry, Learning /20627.
Dan dalam
Problem pembelajara
Based n lebih
Learning signifikan
Dalam dan
Meningkat konsisten
kan
Kemampu
an
Berpikir
Kritis.(Ma
eshalina et
al., 2020)

7. Clarissa 2020 Problem Quasi Hasil http://jur


Desyana Based Eksperimen penerapan nal.unsyi
ah.ac.id/j
Putri, Learning Problem
ipi.
Indarini Terintegra Based
Dwi si Stem Di Learning-
Puspita Era STEM
Sari, dan Pandemi menunjukka
Bibin Covid-19 n
Rubini Untuk peningkatan
Meningkat sebesar
kan 72% dengan
Keterampi perolehan
lan tertinggi
Berpikir pada aspek
Kritis explanation
Siswa. dan
(Putri et terendah
al., 2020) pada aspek
evaluation.
8. Muham 2020 Efektivitas Kualitatif Google https://s
mad media Class Room cholar.go
ogle.com
11

NO. Nama Tahun Judul Metode Hasil Telah


Penulis Terbit Penelitian Yang Penelitian Terbit
Digunakan Dijurn

al

Arifin Pembelaja efektif /citation


Rahmant ran daring digunakan s?user=2
o& melalui dalam Mq6GIIA
AAAJ&hl
Bunyami google pembelajara =en&oi=
n classroom. n sra.
(Muhamm
ad Arifin
Rahmanto
&
Bunyamin
, 2020)

H. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui isi dari penelitian ini, maka secara singkat akan

disusun dalam 5 bab, yang terdiri dari:

1. BAB I PENDAHULUAN

Dalam Bab I ini menjelaskan tentang: Latar masalah,

Identifikasi masalah, Pembatasan masalah, Rumusan masalah, Tujuan

penelitian, Manfaat penelitian, dan Penelitian terdahulu yang relevan.

2. BAB II KAJIAN TEORI

Dalam Bab II ini menjelaskan tentang: Kebaruan penelitian,

Pembelajaran, Problem Based Learning, dan Pendidikan Agama

Islam, dan Kerangka berpikir.


12

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam Bab III in menjelaskan tentang: Jenis Penelitian,

Tempat dan waktu penelitian, Subjek dan objek penelitian, Instrumen

penelitian, Metode pengumpulan data, dan Metode analisis keabsahan

data.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam Bab IV ini menjelaskan tentang: Deskripsi sekolah dan

Hasil penelitian.

5. BAB V PENUTUP

Dalam Bab V ini menjelaskan tentang, Kesimpulan, Saran,

Daftar pustaka, Lampiran dan Dokumentasi.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kebaruan Penelitian

Penelitian yang mengkaji terkait dengan Problem Based Learning

(PBL) telah banyak dilakukan di masing-masing daerah dan tentunya

memiliki karakteristik tertentu didalamnya, baik dalam segi proses penelitian

berjalan, bagaimana masalah yang diteliti, dan waktu penelitian tersebut.

Namun penelitian ini berfokus pada terkait dengan Efektivitas Penggunaan

Model Problem Based Learning (PBL) telah dilakukan beberapa kali yaitu

oleh:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Febriyanto dan Ari Yanto yang

berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem

Based Learning Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman”

temuan dalam penelitian ini adalah Kemampuan awal membaca

pemahaman antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama,

kemudian kemampuan membaca kelas eksperimen dan kelas kontrol

dalam PostTes menunjukan perbedaan. Hal ini menunjukan bahwa

kemampuan membaca pemahaman dari dua kelas ini relatif sama

namun ketika diadakan eksperimen PostTes kedua kelas ini memiliki

perbedaan yaitu pada kelas eksperimen yang menerapkan Problem

Based Learning menunjukan kemampuan membaca pemahaman yang

lebih baik daripada kelas kontrol. (Maeshalina et al., 2020)

2. Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar dan Dini Maeshalina yang

berujudul “Efektivitas Penggunaan Model Discovery Learning,

15
16

Inquiry, dan Problem Based Learning Dalam Meningkatkan

Kemampuan Berfikir Kritis” temuan dari penelitian ini adalah terdapat

perbedaan efektivitas penggunaan model Discovery Learning, Inqury

dan Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan

berfikir keritis siswa. Perbedaan tersebut terdapat pada model Problem

Based Learning yang secara konsisten lebih efektif dibanding dengan

model Inquiry, dan model Discovery Learning. (Maeshalina et al.,

2020)

3. Penelitian yang dilakukan oleh Clarissa Desyana Putri, Indarini Dwi

Puspitasari, dan Bibin Rubini yang berjudul “Problem Based Learning

Terintegrasi Stem Di Era Pandemi Covid-19 Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa” dalam penelitian ini ditemukan

bahwa terdapat kerberhasilan dari pennggunaan Problem Based

Learning yang digunakan di era pandemi, dibuktikan adanya

peningkatan yang cukup signifikan sebesar 72% (persen), peningkatan

ini di dapat dari keterampilan bepikir keritis siswa yang menggunakan

Problem Based Learning STEM. (Putri et al., 2020)

4. Penelitian yang dilakukan oleh Hayuna Hamdalia Herzon, Budijanto,

dan Dwiyono Hari Utomo dengan judul “Pengaruh Problem Based

Learning (PBL) terhadap Keterampilan Berpikir Kritis” penelitian ini

memiliki temuan bahwa sebelum siswa menggunakan Problem Based

Learning sebagai metode belajar tingkat pemahan dan berpikir keritis

siwa terbilang biasa saja namun sebaliknya ketika Problem Based

Learning sudah digunakan maka terjadi peningkatan berpikir keritis


17

yang terjadi pada siswa hal ini membuktikan bahwa Problem Based

Learning dapat membuat siswa berpikir kritis dalam belajar. (Herzon

et al., 2018)

5. Penelitian yang dilakukan oleh Silvia Harleni dan Enny Susilawati

dengan judul “Efektivitas Penggunaan Model Problem Based

Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Program Linier

Dengan Memamfaatkan Software Qm Pada Mahasiswa Stkip

Budidaya Binjai” dalam penelitian ini menghasilkan dua temuan,

peneliti memiliki dua objek kelas yang mana kelas yang menerapkan

Problem Based Learning memiliki kemampuan membaca yang baik

dan pemahaman yang lebih unggul dibandingkan dengan kelas yang

tidak menerapkan Problem Based Learning. (Maeshalina et al., 2020)

Dari beberapa penelitian terdahulu yang relevan diatas menjelaskan

bahwa terdapat kesamaan yaitu penggunaan Problem Based Learning sebagai

materi dalam penelitiannya, adapun yang diteliti itu bervariasi ada yang

meneliti efektivitas dan penggunaannya, itu semua masih sangat relevan

dengan penelitian yang di lakukan oleh Muhammad Alwan Afif yaitu dengan

judul “Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran

PAI Kelas XI Di SMA Muhammadiyyah 11 Jakarta.

Adapun perbedaan yang terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh

Budi Febriyanto dan Ari Yanto pada penelitian ini menggunakan metode

kualitatif eksperimen dan dilanjut dengan uji hasil sedangkan penelitian yang

di lakukan oleh Muhammad Alwan Afif menggunakan metode Kualitatif


18

Deskriptif dan dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun

Jakarta.

Kemudian perbedaan pada penelitian Iskandar dan Dini Maeshalina

dengan judul “Efektivitas Penggunaan Model Discovery Learning, Inquiry,

dan Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Berfikir

Kritis” pada penelitian ini berfokus pada bagaimana berfikir kritis bisa terjadi

dengan Problem Based Learning sebagai penunjang terjadinya berfikir kritis,

kemudian perbedaan juga tedapat yaitu penelitian ini membandingkan metode

Discovery, Inquiry, dan Problem Based Learning, sedangkan penelitian yang

dilakukan Muhammad Alwan Afif berfokus pada Efektivitas Problem Based

Learning dan hasil apa saja yang di dapati dalam Efektivitas tersebut, lokasi

dan waktu berbeda terpaut tiga tahun.

Perbedaan selanjutnya pada penelitian yang dilakukan oleh Clarissa

Desyana Putri, Indarini Dwi Puspitasari, dan Bibin Rubin dengan judul

“Problem Based Learning Terintegrasi STEM Di Era Pandemi Covid-19

Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa” penelitian ini

terjadi di masa pandemi yang mana fokus pada E-Learning dan

penggunaanya kemudian di formasikan dengan Problem Based Learning,

dilakukan pada tahun 2020 dan di SMA Pasundan sedangkan penelitian yang

di lakukan Muhammad Alwan Afif fokus pada Problem Based Learning dan

efektivitas dalam penggunaanya, dilakukan di SMA Muhammdiyah 1 Jakarta.

Perbedaan selanjutnya pada penelitian yang dilakukan oleh Hayuna

Hamdalia Herzon, Budijanto, dan Dwiyono Hari Utomo yang berjudul


19

“Pengaruh Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Berpikir

Kritis” penelitian ini dilakukan pada tahun 2018, bertempat di SMA Negeri

Barabai, fokus penelitian pada bagaimana Problem Based Learning dapat

membuat siswa berfikir kritis, menggunakan metode kuantitaif sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Alwan Afif dilakukan pada tahun

2022, bertempat di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta, dan metode yang

digunakan adalah kualitatif deksriptif, serta berfokus pada penggunaan

metode Problem Based Learning dalam pembelajaran PAI dan efektivitas

dalam pembelajaran.

Perbedaan selanjutnya pada penelitian yang dilakukan oleh Silivia

Harleni dan Enny Susilawati dengan judul “Efektivitas Penggunaan Model

Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Program Linier Dengan Memamfaatkan Software QM Pada Mahasiswa

STKIP Budidaya Binjai” pada penelitian ini peneliti mengkolaborasikan QM

Software dengan Problem Based Learning dengan tujuan siswa bisa

memecahkan masalah, penelitian ini bertempat di STKIP Budidaya Binjai

dengan targetnya yaitu Mahasiswa matematika,berlangsung pada tahun 2018,

menggunakan metode tes, sedangkan penelitian yang dilakukan Muhammad

Alwan Afif fokus pada kefektivitasan Problem Based Learning dan

penggunaanya, menggunakan metode kualitatif deskriptif, berlangsung pada

tahun 2022, bertempat di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta.

Dari beberapa penelitian diatas dapat simpulkan bahwa Efektivitas

penggunaan Problem Based Learning (PBL) setelah diteliti dan

mengahasilkan
20

temuan-temuan yang menjelaskan bahwa Problem Based Learning ini

memiliki efektivitas yang baik dalam cara belajar siswa, baik dalam segi

pemahaman siswa, kemampuan pemecahan masalah siswa, dan efektif

digunakan dalam pembelajaran. Pada penelitian ini peneliti Muhammad

Alwan Afif memfokuskan untuk meneliti efektivitas penggunaan Problem

Based Learning (PBL) dalam pembelajaran PAI kelas XI di SMA

Muhammadiyah 11 Jakarta.

B. Landasan Teoritis

1. Pembelajaran

Menurut Gagne (1997) “Pembelajaran adalah seperangkat

peristiwa-peristiwa eksternal yang di rancang untuk mendukung beberapa

proses belajar yang bersifat internal”.

Menurut Syaiful Sagala (61: 2009) pembelajaran adalah

“Membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori

belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan”.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar

dilakukan pihak guru sebagai pendidik., sedangkan belajar oleh peserta

didik.

Menurut Sagala (2010:61) berpendapat bahwa “Pembelajaran

merupakan membelajarkan peserta didik menggunakan asas pendidikan

maupun teori belajar, yang mana itu adalah penentu dari keberhasilan

pendidikan”.
21

Menurut Arifin (2010:10) mengemukakan pendapatnya terkait

pembelajaran yaitu “Pembelajaran merupakan suatu proses atau

kegiatan yang sistematis dan sistemik yang bersifat interaktif dan

komunikatif antara tenaga pendidik dengan siswa, sumber belajar, dan

lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan

terjadinya tindakan belajar siswa”.

Menurut Komalasari (2013:3) berpendapat mengenai

pembelajaran bahwasannya “Pembelajaran adalah suatu sistem atau

proses yang mengajarkan pembelajar yang direncanakan, dilaksanakan

dan evaluasi secara sistematis agar pemeblajar dapat mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien”.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat

20 “Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses mencari pengatuan baru ataupun

menyempurnakan pengatahuan yang sudah ada, pembelajaran

dilaksanakan oleh semua kalangan baik anak-anak, dewasa, orang tua

atau bahkan lansia sekalipun bisa melaksanakan pembelajaran namun

tentu berbeda cara belajar lansia dengan kalangan biasanya, pembelajran

khususnya dilakukan oleh siswa atau peserta didik.

Kajian pembelajaran menurut Gagne dan Achjar Chalil sangat

relevan dimana keduanya mengemukakan pendapatnya bahwa


22

Pembelajaran adalah suatu proses atau seperangkat proses dari belajar

dalam suatu lingkungan belajar, pembelajaran dilakukan dengan cara ada

yang memberi informasi dan penerima informasi dimana keduanya

menjalin interaksi yang saling berkaitan dari yang luas menjadi inti

ataupun sebaliknya.

Oleh karena itu sistem pembelajaran yang diterapkan dalam

pendidikan harus dirancang semenarik mungkin agar minat siswa untuk

belajar meningkat dan kemampuan berpikir kritis siswa dapat terbentuk

dengan baik.(Saputro & Rayahub, 2020) Pembelajaran juga biasa

dilakukan dalam kelas, dengan adanya guru dan peserta didik menjadi

titik tumpu terciptanya pembelajaran dalam kelas, karena adanya

pemberi informasi dan penerima informasi dalam lingkungan kelas

ataupun sekolah, Selain itu, sebuah pembelajaran hendaklah

menghantarkan informasi yang diterima siswa ke dalam long time

memory agar siswa tidak akan pernah lupa hal-hal yang sudah diajarkan.

(Abidin, 2020) Karena juga terjadinya interaksi bahasan mengenai ilmu

baru ataupun ulasan yang diberikan oleh guru kepada para siswa

sehingga terjadinya proses pembelajaran dan tak luput Pemilihan model

pembelajaran dalam proses belajar juga mempengaruhi keberhasilan

pencapain tujuan belajar tersebut.(Dywan & Airlanda, 2020)

Pendidikan adalah sebuah proses dengan model-model tertentu

sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.(Asrifah et al., 2020)


23

Selama metode yang terlibat dengan latihan pembelajaran,

seorang instruktur bukan hanya fasilitator namun pendidik juga harus

mengarahkan siswa. Seorang pendidik harus memiliki pilihan untuk

memilih metodologi atau model pembelajaran yang sesuai, dengan tujuan

bahwa pengalaman yang berkembang dapat terjadi dengan tepat benar

untuk dibentuk dan dapat lebih mengembangkan kemampuan penalaran

yang menentukan siswa.(Evi & Indarini, 2021)

Adapun pembelajaran biasa dilakukan dalam kelas namun seiring

berkebangnya zaman serta teknologi maka pembelajaran bisa dilakukan

dimanapun terkhusus lokasi yang menjangkau jaringan internet serta

gadget yang mampu mengakses jaringan internet dan dapat mengolah

data dengan baik maka pembelajaran bisa dilakukan, Oleh karena itu,

guru perlu memfasilitasi siswa dengan model pembelajaran yang dapat

mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kepercayaan diri

siswa.(Arismawati & W, 2017)

2. Problem Based Learning

1. Pengertian Problem Based Learning

Menurut Shohimin (2017) mengemukakan pendapatnya

bahwa “Problem Based Learning artinya menciptakan suasana

belajar yang mengarah pada permasalahan sehari-hari”.

Menurut Panen (dalam Rusmono 2014, hlm. 74)

menyatakan “Bahwa dalam model pembelajaran dengan

pendekatan Problem
24

Based Learning, peserta didik diharapkan untuk terlibat dalam

proses penelitian yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi

permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data

tersebut untuk pemecah masalah”.

Menurut Bound dan Felleti (1997) “Pembelajaran

Berbasis Masalah adalah inovasi yang paling signifikan dalam

pendidikan”.

Menurut Margetson (1994) “Mengemukakan bahwa

kurikulum PBM membantu untuk meningkatkan perkembangan

keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang

terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif”.

Menurut Tan (2003) “Pembelajaran Berbasis Masalah


merupakan inovasi dalam pembelajaran, karena dalam PBM
kemampuan berfikir siswa benar-benar di optimalisasikan karena
melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga
siswa dapat memperdayakan, mengasah, menguji, dan
mengembangkan kemampuan berfikirnya secara
berkesinambungan”.
Menurut Kamdi 92007:77), “Problem Based Learning
(PBL) merupakan model kurikulum yang berhubungan dengan
masalah dunia nyata Siswa. Masalah yang diseleksi mempunyai
dua karakteristik penting, pertama masalah harus autentik yang
berhubungan dengan kontek sosial siswa, kedua masalah harus
berakar pada pada materi subjek dari kurikulum”.
Menurut Nurhadi (2004:6) “Problem Based Learning

adalah kegiatan antara stimulus dan respons, merupakan hubungan

antara dua arah belajar dan lingkungan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) adalah


25

suatu model pembelajaran yang di dalamnya menggunakan

permasalahan nyata yang ditemui dari lingkungan sekitar siswa

ataupun guru sebagai langkah awal bagi peserta didik untuk

mendapatkan pengetahuan dan konsep dari setiap pembelajaran

yang telah di lalui sebelumnya, sehingga dapat membentuk

pengatahuan baru. Dengan menggunakan Problem Based Learning

siswa akan memiliki kemampuan memecahkan masalah dapat

membantu siswa membuat keputusan yang tepat, cermat,

sistematis, logis, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.

(Wahyudiana et al., 2021)

Kajian Problem Based Learning (PBL) menurut Kamdi dan

Margetson sangat relevan dimana keduanya berpendapat bahwa

Problem Based Learning adalah model belajar yang fokus pada

penongkatan ketemrampilan, inovasi, sosial serta pola pikir pada

siswa, dalam hal ini siswa di latih kemandirian berfikir juga

bagaiamana mengadapi masalah dan cara menyelesaikannya

dengan sebaik mungkin karena mengingat Problem Based

Learning dapat di ambil dari masalah di sekitar lingkungan siswa,

lingkungan sekolah dan lainya yang bisa di jadikan bahan belajar

Problem Based Learning.

Pemecahan masalah atau Problem Based Learning adalah

penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan cara

melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah


26

pribadi atau perorangan maupun masalah yang berkaitan dengan

pembelajaran yang kemudian untuk dipecahkan kelompok, sendiri

atau secara bersama-sama.(Hotimah, 2020)

Setiap model pembelajaran tentu memiliki struktur dan

tujuan tujuan pembelajaran yang berbeda-beda tetapi pada intinya

memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mencapai hasil belajar yang

maksimal.(Yulianti & Gunawan, 2019) Oleh karenanya Problem

Based Learning hadir dengan cara di mana guru memberikan

pembelajaran dengan cara memberikan suatu permasalahan dan

mengajak para siswanya ikut berpartisipasi penuh dalam

pembelajaran tersebut juga menyelesaikan masalah tersebut secara

bersama-sama, baik secara kelompok atau dalam bentuk secara

bersama-sama satu kelas. Keterampilan berpikir kreatif merupakan

keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk menemukan banyak

kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana

penekanannya adalah pada kuantitas, ketepat gunaan dan

keragaman suatu jawaban yang akan diberikan.(Sari et al., 2018)

2. Tujuan Problem Based Learning

Menurut Hosnan (2014) menjelaskan bahwa “Tujuan utama

dari model Problem Based Learning bukan hanya sekedar

menyampaikan pengetahuan kepada siswa namun juga

mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kemampuan siswa


27

itu sendiri yang secara aktif dapat memproleh pengetahuanya

sendiri”.

Menurut Al-Tabany (2017, hlm.71) menyatakan

pendapatnya bahwa model Problem Based Learning (PBL)

berusaha untuk membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri

dan otonom.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

Problem Based Learning (PBL) adalah untuk memotivasi siswa

supaya bisa memecahkan masalah, mandiri dalam berfikir,

mendewasakan siswa dengan pola berifikir yang matang,

berinovasi dalam menyelesaikan masalah, sehingga siswa siap

dalam menghadapi permasalahan-permasalahan di kehidupan nyata

kelak.

3. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning

Kurniasih dan Sani (2016) mengemukakan pendapatnya

bahwa Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa dalam belajar untuk mentrasfer pengetahuan yang

baru serta mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan

keterampilan kreatif.

Shohimin (2017) mengemukakan pendapatnya terkait

kelebihan Problem Based Learning ini yaitu: Mendorong siswa

untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah pada dunia

nyata, Membangun pengetahuan siswa melalui aktivitas belajar,


28

Mempelajari materi sesuai dengan permasalahan, Terjadi aktivitas

ilmiah melalui kerja kelompok pada siswa, Kemampuan

komunikasi akan terbentuk melalui kegiatan diskusi dan presentasi

hasil pekerjaan, Melalui kerja kelompok siswa mengalami

kesulitan individu yang dapat diatasi.

Menurut Abidin (2014, hlm.136) mengemukakan

pendapatnya terkait kekurangan dari problem based learning ini,

menurutnya kekurangan dalam Problem Based Learning ini yaitu:

Siswa yang terbiasa mendapatkan informasi yang diproleh dari

guru sebagai narasumber utama akan merasa kurang nyaman

dengan cara belajar belajar sendiri dalam pemecah masalah, Jika

siswa tidak mempunyai rasa kepercayaan bahwa masalah yang di

pelajari sulit untuk dipecahkan maka mereka akan merasa enggan

untuk mencoba memecahkan masalahnya, Tanpa adanya

pemahaman terhadap mengapa mereka harus berusaha

memecahkan masalah yang sedang dipelajari maka mereka tidak

akan belajar apa yang ingin dipelajari. Dalam segala hal tentu

pasti memiliki kelebihan dan kekurangan didalamnya, tek

terkecuali dari ketidak sempurnaan tersebut Problem Based

Learning juga memiliki kelebihan dan kekurangan di dalamnya,

Kelebihan yang dimiliki oleh Problem Based Learning (PBL).

Namun adalakanya guru dan siswa sebelum mengadakan

mpembelajaran mereka menjalin suatu kesepakatan model apa

yang akan dipakai dalam pembelajarannya sehingga


29

muncul rasa kebersamaan antara guru dan siswa serta membangun

koneksi pembelajaran yang baik.

Dari kajian pendapat diatas dapat simpulkan bahwa

kelebihan Problem Based Learning yaitu membuat siswa aktif,

berfikir kritis, berinovasi, mandiri, terbangun kedewasaanya dan

melatih menyelesaikan masalah dengan baik, adapun kekuranganya

yaitu tidak semua siswa nyaman dengan Problem Based Learning

karena juga ada siswa yang cara belajarnya yaitu di berikan materi

dan materi dan tidak diajak untuk memecahkan permasalahan,

adapula siswa yang tidak percaya diri yang kemudian berakibat

malas belajar dan enggan mengikuti pembelajaran.

4. Langkah-langkah Penerapan Problem Based Learning

Menurut Arends (2012:411), ada lima langkah penerapan

pembelajaran berbasis masalah (PBM) yaitu:

1. Orientasi Terhadap Masalah

Guru menyajikan masalah nyata pada peserta didik

kemudian peserta didik diberikan penjelasan serta arahan

bagaimana mereka harus bertindak dalam tugasnya.

2. Organisasi Belajar

Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami

masalah nyata yang disajikan, yaitu mengidentifikasi apa

yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan

apa
30

yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan malasah. peserta

didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah

tersebut.

3. Penyelidikan Individual Maupun Kelompok

Guru membimbing peserta didik melakukan

pengumpulan data/atau informasi (Pengetahuan, konsep,

teori) melalui berbagai macam cara untuk menemukan

berbagai alternatif penyelesaian masalah.

4. Pengembangan dan Penyelidikan Masalah

Guru membimbing peserta didik untuk menentukan

penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai

alternatif pemecahan masaah yang peserta didik temukan.

Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah,

misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau power

point slides.

5. Analissi Evaluasi Proses Penyelesaian Masalah

Guru memfasilitasi untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang

dilakukan secara mandiri (keberanian), integritas (cinta

kebenaran).

Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulkan

bahwasannya langkah-langkah dalam penerapan Problem Based

Learning (PBL) adalah diawali dengan (1) memahami masalah


31

tersebut (masalah yang sudah disajikan oleh guru), (2) kemudian

guru mengorganisasikan cara belajar siswanya (baik dalam

bentuk individu maupun kelompok)serta memfasilitasi siswa

belajar guna memudahkan pembelajaran, (3) kemudian

dilakukanlah penyelidikan masalah terkait yang sudah disajikan

sebelumnya oleh guru, (4) setelah dilakukan penyelidikan

masalah maka didapatkan hasil dari penyelesaian masalah

tersebut, kemudian siswa membuat laporan (bisa berbentuk PPT,

maupun laporan terulis lainnya) yang bisa disampaikan kepada

guru dan siswa lainnya dan siswa dengan bimbingan guru

menyelesaikan masalah, (5) kemudian pada tahap akhir yaitu

analisis hasil penelitian yang didalamnya terdapat evaluasi hasil

penelitian, dan refleksi hasil penelitian tersebut.

6. Efektivtas Problem Based Learning Dalam Pembelajaran

Efektivitas pembelajaran menjadi tujuan setiap guru

dalam mengajar, oleh karenanya dibutuhkan metode serta

model belajar sebagai penunjang dalam mendukung terjadinya

efektivitas dalam belajar tersebut, tercapainya tujuan belajar

menandakan keberhasilan belajar dan efektifnya metode yang

digunakan dalam pembelajaran, berbagai metode belajar

banyak digunakan untuk membantu proses pembelajaran.


32

Dalam mengatasi masalah tersebut perlu adanya

inovasi model belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar

dan kemampuan berpikir kritis. Salah satu caranya yaitu

dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

(Fatmawati & Sujatmika, 2018) yaitu pembelajaran berbasis

masalah yang dapat membuat siswa berfikir kritis, inovatif,

dan kreatif dalam menjalankan tugasnya, namun jika

penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat misal

masih menggunakan metode konvensional dapat menimbulkan

kebosanan, kurangnya pemahaman materi, monoton, sehingga

peserta didik kurang termotivasi untuk belajar.(Saharsa et al.,

2018)

Efektivitas penggunaan Problem Based Learning dalam

pembelajaran ini telah banyak dilakukan oleh penliti,

penelitian yang dilakukan Ati dan Setiawan menghasilkan

temuan, Model pembelajaran Problem Based Learning terbukti

lebih efektif jika dibandingkan dengan model pembelajaran

Problem Solving untuk mengukur kemampuan dalam berfikir

kritis pada siswa kelas V dalam pembelajaran matematika.(Ati

& Setiawan, 2020)

Kemudian Misla dan Mawardi menghasilkan temuan

bahwasannya hasil penelitian menunjukan kemampuan

berpikir kritis siswa yang diberikan model Problem Based

Learning
33

lebih tinggi daripada hasil kemampuan berpikir kritis siswa

yang diberikan model problem solving.(Misla & Mawardi,

2020), kemudian Elva Pristy Afifah, Wahyudi, Yohana

Setiawan dalam penelitiannya menghasilkan untuk Problem

Based Learning lebih baik digunakan untuk meningkatkan

kekampuan berpikir kritis siswa dalam pelajaran matematis.

(Afifah et al., 2019),

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Priliza

Nuramaning Pangastuti, Bambang Suteng Sulasmono, dan

Eunice Widyanti Setyaningtyas menghasilkan temuan

bahwasannya nilai rata-rata dari hasil penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning sebesar 88,18.

Sehingga dapat diartikan bahwasannya model pembelajaran

Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan model

pembelajaran Discovery Learning pada pembelajaran tematik.

(Pangastuti et al., 2019)

Kemudian Nurdin Arifin dalam penelitian nya

menemukan bahwasannya Model STEM Problem Based

Learning lebih efektif dibandingkan dengan model

konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis.(Arifin, 2020) kemudian dibuktikan juga

bahwasaanya Problem Based Learning ini setelah dilakukan

proses belajar mengajar menggunakan model Problem Based


34

Learning lebih tinggi dari model Project Based Learning.

(Triningsih & Mawardi, 2020)

Berdasarkan beberapa temuan diatas dapat disimpulkan

bahwasannya Problem Based Learning efektif digunakan

dalam pembelajaran dan bisa meningkatkan kemampuan

belajar siswa, kemampuan berpikir kritis siswa, dan tentunya

berdampak pada peningkatan hasil belajar. Oleh karenanya

pemilihan model pembelajaran yang tepat, siswa akan aktif

dalam pembelajaran dan diharapkan akan memiliki kemauan,

kepercayaan diri dan kemampuan belajar yang tinggi juga.

(Noer & Gunowibowo, 2018) Dalam proses pembelajaran,

guru juga harus bisa menentukan strategi pembelajaran yang

tepat agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien

sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.(Aldila

& Mukhaiyar, 2020)

3. Pendidikan Agama Islam

1. Definisi Pendidikan Agama Islam

Menurut Teodhore Mayer Greene bahwa “Pendidikan

adalah usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk suatu

kehidupan bermakna”.

Menurut Munardi Mengemukakan pendapatnya bawa

“Pendidikan adalah suatu proses penanaman sesuatu kedalam diri

manusia”.
35

Menurut Syaiful Sagala “Pendidikan adalah segala sesuatu

hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai

pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan

sepanjang hidup.

Menurut Abdul Maji dan Dian Andayani Menurutnya

“Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, menghayati,

hingga mengimani ajaran agama Islam, di barengi dengan tuntunan

untuk menghormati agama lain dalam hubungannya dengan

kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa”.

Menurut Munardji Bahwa “Pendidikan agama Islam adalah

bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam

menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam”.

Pelatihan pembelajaran adalah salah satu yang memainkan

peran penting bagi peningkatan suatu negara. Sifat sekolah suatu

negara dipengaruhi oleh beberapa elemen. Seperti instruktur, aset

pembelajaran, dan kantor pembelajaran.(Istiqomah & Indarini,

2021) Beradasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa

pendidikan adalah bekal yang akan digunakan dalam sepajang

hidup, pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang diturunkan

dari generasi kegenerasi guna membuat tuntuan hidup yang

sebenarnya.
36

Oleh karenanya dengan berpendidikan agama Islam yang

baik mampu menciptakan generasi yang memiliki akhlak mulia.

(Syafei, 2019) Pendidikan agama Islam adalah usaha yang

dilakukan seseorang secara sadar untuk menmabah pengetahuanya

terkait agama yang di imaninya sehingga makin sempurna imanya

juga pengetahuannya akan Islam semakin luas mengetahui mana

kebaikan mana keburukan sehingga menjadi amal kelak di akhirat.

Serta Pengalaman pendidikan yang layak harus memiliki pilihan

untuk memberikan pintu terbuka yang berharga kepada siswa untuk

mengambil bagian yang berfungsi dalam setiap pembelajaran yang

dilakukan. Keaktifan dan kebebasan siswa harus ditemukan dalam

setiap pengalaman yang berkembang, sehingga bantuan aset

pembelajaran diperlukan.(Islamiah et al., 2018)

2. Dasar-dasar Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Dalam hal ini Zuhairini dalam Abdul Majid dan Dian

Andayani mengemukakan pendapatnya, bahwasannya dasar-dasar

pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dapat di tinjau dari berbagai

segi yaitu:

1. Dasar Yuridis/Hukum

Dasar pelaksanaan pelaksanaan pendidikan agama

Islam berasl dari perundang-undangan yang secara tidak


37

langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan

pendidikan agama Islam di sekolah, dasar yuridis di sebut

terdiri atas tiga macam, yaitu:

a. Dasar ideal, yaitu dasar falsafah negara pancasila,

sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

b. Dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD 1945

dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi:

“Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha

Esa” dan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agama masing-masing

dan beribadah menurut kepercayaan itu”.

c. Dasar operasional, yaitu terdapat dalam UU RI

Nomor 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Pasal 30

Nomor 3 Pendidikan keagamaan dapat di

selenggarakan pada jalur pendidikan formal,

nonformal, dan informal. Dan terdapat pada pasal 12

Nomor 1/a setiap peserta didik pada satuan

pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama

sesuai dengan agama yang di anutnya dan di ajarkan

oleh pendidik seagama. (Undang-Undang-Nomor-

14-Tahun-2005.Pdf, n.d.)

2. Dasar Religius Dalam Al-Qur’an


38

Yaitu dasar yang bersumberkan dari ajaran Islam.

Menurut agama Islam pendidikan adalah perintah Tuhan

dan itu adalah salah satu perwujudan ibadahnya. Di dalam

Al- qur’an banyak ayat yang menunjukan perintak tersebut,

antara lain dalam Q.S. Al-Nahl/16:125

3. Aspek Psikologis

Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan

aspek kewajiban kehidupan masyarakat. Hal ini didasarkan

bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu

maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-

ha yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram

sehingga memerlukan adanya pegangan hidup yaitu agama.

(Dian Andayani, 2006)


39

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik

Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan

Agama Dan Pendidikan Keagamaan Pada ketentuan Umum

Pasal 1 pada Ayat 1 dan Ayat 2, yaitu: (Pendidikan dan

Keagamaan, 2007)

a. Ayat 1 ““Pendidikan agama agama adalah

pendidikan yang memberikan pengetahuan dan

membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan

peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya,

yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui

mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan

jenis pendidikan”.

b. Ayat 2 ““Pendidikan keagamaan adalah pendidikan

yang mempersiapkan peserta didik untuk

menjalankan pernana yang menuntut penguasaan

pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi

ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran

agamanya”.

Dari pendapat dan Peraturan Pemerintah (PP) diatas

dapat di simpulkan bahwa yang medasari pendidikan agama

Islam terbagi menjadi beberapa bagian didalamnya, yaitu:

Dasar hukum, Segi religius, dan Aspek psikologis yang

semuanya dijadikan dasar untuk terlaksananya penddikan


40

agama Islam. Pendidikan agama adalah pendidikan yang

memberikan pengetahuan dan membentuk sikap,

kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam

mengamalkan ajaran agamanya.

4. Tujuan Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA

/SMK/Sederajat

Di dalam Udang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional di jelaskan pada Bab 2 mengenai dasar,

fungsi dan tujuan pada pasal 1, 2 dan pasal 30 yaitu: (Nasional,

1982)

a. Pasal 2 ““Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945”.

b. Pasal 3 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratif serta bertanggung jawab” (Nasional, 1982)

c. Pasal 30 Dijelaskan Pada Ayat:


41

1. Ayat 1 “Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh

pemerintah dan/kelompok masyarakat dari pemeluk

agama, sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.”

2. Ayat 2 “Pendidikan keagamaan berfungsi

mempersiapkan peserta didik menjadi anggota

masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-

nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu

agama”.

3. Ayat 3 “Pendidikan keagamaan dapat di

selenggarakan pada jalur pendidikan formal,

nonformal, dan informal”.

4. Ayat 4 “Pendidikan keagamaan benetuk pendidikan

diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja samanera, dan

bentuk lain yang sejenis”.

5. Ayat 5 “Ketentuan mengenai pendidikan keagamaan

sebagaimana di maksud pada ayat (1), ayat (2), ayat

(3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan

pemerintah”.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan

Pendidikan Keagamaan, dijelaskan pada pasal 2 ayat 1 dan

ayat 2, yaitu: (Pendidikan dan Keagamaan, 2007)


42

1. Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia

indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu

menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan

antarumat beragama.

2. Pendidikan agama bertujuan untuk berkembangnnya

kemampuan peserta didik dalam memahami,

menghayati, dan mengamlkan niai-nilai agama yang

menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni.

Dari Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah di atas

dapat kita simpulkan bahwa tujuan dari pelajaran pendidikan

agama Islam adalah untuk membuat siswa atau peserta didik

menjadi manusia yang bertakwa, beriman pada Tuhan yang

maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, inovatif serta

bertanggung jawab.

Adanya pendidikan agama Islam juga untuk

mencerdaskan anak bangsa dari ketidaktahuannya terhadap

agama Islam sehingga mereka memiliki iman kuat dan menjadi

individu yang mengerti serta faham agama Islam sebagai

agama yang dipercayainya, pendidikan agama Islam juga

mengajarkan kedamaian hubungan internal umat dan antar

umat beragama.
43

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55

Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama Dan Pendidikan

Keagamaan di jelaskan pada Ketentuan Umum Pasal 1pada ayat

(3), dan ayat (4), yang menjelaskan tentang:

1. Ayat 3 “Pendidikan diniyah adalah oendidikan keagamaan

Islam yang di selenggarakan pada semua jalur dan jenjang

pendidikan”.

2. Ayat 4 “Pesantren atau pondok pesantren adalah lembaga

pendidikan keagamaan Islam berbasis masyarakat yang

menyelenggarakan pendidikfan diniyah atau secara terpadu

dengan jenis pendidikan lainya”.(Pendidikan dan

Keagamaan, 2007)

Mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) tidak hanya

di lihat dari aspek materi atau substansi pelajaran yang hanya

mencangkup aspek kognitif (pengetahuan), tetapi juga luas yaitu

mencangkup aspek afektif dan psikomotorik (keahlian).

Hampir semua instansi penddikan terutama yang beragama

Islam, sudah tentu mempelajari pelajaran pendidikan agama Islam

baik dari sekolah TK, SD, SMP, SMA, MA, MAK, SMK,

Pesantren dan bahkan perguruan tinggi pun mempelajari pelajaran

pendidikan agama Islam didalamnya. Namun apa yang dipelajari

didalamnya
44

telah di sesuaikan dengan kemampuan pemahaman dalam setiap

jenjang nya, dan materi belajar yang disampaikan pun berbeda

dalam setiap jenjang dengan tingkat jenjang yang lainnya, tentu hal

ini sudah di atur pemerintah dalam peraturan pendidikan

pembelajaran.

C. Kerangka Berfikir

Gambar 1 Krangka Berfikir

 SMA Muhammadiyah 11 Jakarta


SMA Muhammadiyah 11 Jakarta adalah tempat penelitian sedang
berlangsung dengan objek penelitian guru dan siswa.
45

 Efektifitas Penggunaan Problem Based Learning Dalam


Pembelajaran PAI
“Efektifitas Penggunaan Problem Based Learning Dalam
Pembelajaran PAI” Adalah bahan dalam penelitian yang sedang
berlangsung, Peneliti ingin mencari tahu lebih dalam terkait efektifitas
Problem Based Learning dalam pembelajaran PAI di sekolah tersebut.
 Analisis Malasah
Analisis Masalah ini dilakukan peneliti guna mengetahui apa saja
masalah terkait dengan Efektifitas Penggunaan Problem Based Learning
Dalam Pembelajaran PAI
 Pengumpulan Data
Pengumpulan Data yaitu sebagai langkah lanjutan dari analisis
masalah, data-data lain terkait dengan Efektifitas Penggunaan Problem
Based Learning Dalam Pembelajaran PAI dikumpulkan dan dikajadi
dengan baik dalam penelitian.
 Data Reduksi
Data Reduksi dilakukan sebagai langkah pengkoreksian secara
menyeluruh dalam hasil penelitian, dimulai dari awal sampai akhir
penelitian.
 Editing
Editing adalah tindak lanjut dari data reduksi, yaitu membenarkan
semua hasil koreksi yang telah dilakukan sebelumnya, langkah juga
sebagai tahapan akhir untuk membenarkan kesalahan-kesalahan yang
terjadi dalam hasil penelitian.
 Penyajian Data

Penyajian Data yaitu sebagai langkah akhir setelah beberapa


langkah yang telah dilalui diatas, data yang disajikan sudah melalui
beberapa tahap yang memastikan keabsahan daripada penelitian ini.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis model pendekatan kualitatif

deskriptif. Pada jenis penelitian kualitatif deskriptif ini yaitu penelitan yang

memaparkan, menggambarkan serta mendeskripsikan hasil penelitian yang

menggunakan data hasil dari proses penelitian yaitu: wawancara, observasi,

dokumentasi, penelitian terdahulu, dan beberapa sumber yang relevan.

Pendekatan berdasarkan model kualitatif, dikenal beberapa model riset antara

lain focus grup discussion, wawancara mendalam, studi kasus, dan observasi.

(Rachmat Kriyantono 2006:62).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian yang berjudulkan Efektivitas Penggunaan Problem

Based Learning Dalam Pembelajaran Online Pada Mata Pelajaran Pai Di

SMA Muhammadiyah 11 Jakarta, ini di laksanakan di SMA

Muhammadiyyah 11 Jakarta, untuk alamat lebih tepatnya adalah di Jl. Balai

Pustaka Barat No.2, RT.4/RW.12, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota

Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220, Peneliti memilih

tempat ini lokasi ini karena mempermudah peneliti dalam memproleh

informasi, selain itu tempat ini merupakan tempat terjadinya permasalahan

yang sedang peneliti kaji dan waktu penelitian ini dilaksanakan dimulai pada

bulan Oktober 2021 sampai dengan September.

46
47

C. Subjek dan Objek Penelitian

Informasi dan sumber data yang didapat serta digunakan dalam

penelitian ini yaitu berasal dari satu guru Pendidikan Agama Islam yang

mengajar di seluruh kelas XI tahun ajaran 2021-2022 dan Siswa/siswi IPA

Dan IPS SMA Muhammadiyah 11 Jakarta

Tabel 2 Perhitungan Jumlah Informan

Kelas XI Jumlah Siswa Jumlah Informan

Kelas XI IPA 1 34 Siswa 3 Siswa

Kelas XI IPA 2 34 Siswa 3 Siswa

Kelas XI IPA 3 34 Siswa 3 Siswa

Kelas XI IPS 1 34 Siswa 3 Siswa

Kelas XI IPS 2 34 Siswa 3 Siswa

Kelas XI IPS 3 34 Siswa 3 Siswa

Total Jumlah Kelas Total Jumlah Siswa Total Jumlah Informan

6 Kelas 204 Siswa 18 Siswa Informan

Penentuan sumber data pada orang-orang yang diwawancarai yaitu

menggunakan Purposive, dipililihnya informan dengan pertimbangan dan

tujuan tertentu. (Sugiyono) Oleh karenanya dari masing-masing kelas

kemudian diambil 3 siswa permasing-masing kelas untuk menjadi informan

dengan total 18 siswa yang akan diwawancarai dengan satu guru PAI yang

mengajar di kelas XI karena guru tersebut mengampu pelajaran PAI khusus

di
48

kelas XI IPA dan kelas XI IPS jadi pada kelas XI ini hanya satu guru PAI

yang mengajar di 6 kelas tersebut.

D. Teknik Analisis Data Penelitian.

Pada bagian teknik analisis data penelitian, peneliti menggunakan

analisis deskriptif guna mendeskripsikan, mengembangkan, serta

menggambarkan pernyataan atau seluruh data yang sudah terkumpul baik

berupa hasil wawancara maupun hasil oberservasi lapangan yang berkaitan

dengan efektifitas penggunaan Problem Based Learning. Menurut Sugiyono

(2014:21) metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Dilakukannya analisis deskriptif yaitu sebagai salah satu langkah

dalam pengolahan data guna menjawab efektifitas penggunaan Problem

Based Learning di SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun.

E. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data

melalui Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara secara langsung yang

melibatkan beberapa siswa dan siswi dari SMA Muhammadiyah 11 Jakarta

guna mengetahui informasi terkait dengan efektivitas penggunaan Problem

Based Learning dalam pembelajaran PAI. Menurut Suyanto & Sutinah


49

(2006,1773) menjelaskan dalam pengolahan data pada metode kualitatif

dilaksanakan dengan mengklarifikasi atau membagi kelompok data yang

sama sesuai dengan beberapa tema peneliti.

1. Observasi

Observasi diartikan sebagai bentuk kegiatan mengamati secara

langsung sesuatu objek untuk meliha kegiatan yang dilakukan objek

tersebut (Kriyantono, 2006:110). Observasi ini dilakukan dengan cara

mengamati objek penelitian sehingga mendapatkan hasi fakta sesuai

dengan yang terjadi.

Tabel 3 Jurnal Kedatangan Penelitian

No. Tanggal dan Aspek Atau Objek Keterangan/Kegiatan

Tempat Observasi Yang Diamati

1. Kamis 24-Maret- Keadaan sekolah Memberikan surat untuk


2022 SMA izin penelitian
Muhammadiyah 11
Rawamangun
2. Kamis 14-April-2022 Konsultasi dengan Wawancara tindakan yang
SMA guru pengajar PAI harus diambil sealnjutnya
Muhammadiyah 11 kelas XI terkait peneltian
Rawamangun
3. Senin 30-Mei-2022 Penggunaan buku Wawancara terkait dengan
SMA ajar yang digunakan pelaksanaan penelitian
Muhammadiyah 11 dalam pembelajaran
Rawamangun PAI di sekolah
4. Rabu 20-Juli-2022 Wawancara Wawancra guru PAI
SMA bersama guru
Muhammadiyah 11 pengajar PAI
Rawamangun
50

No. Tanggal dan Aspek Atau Objek Keterangan/Kegiatan

Tempat Observasi Yang Diamati

5. Kamis 21-Juli-2022 Kondisi sekolah dan Wawancara bersama


SMA Ruangan belajar siswa
Muhammadiyah 11 siswa
Rawamangun
6. Kamis 21-Juli-2022 Kondisi sekolah dan Wawancara bersama
SMA kelas siswa
Muhammadiyah 11
Rawamangun
7. Kamis 1-September- Kondisi Belajar Pengamatan kegiatan
2022 SMA Siswa/I belajar siswa/i
Muhammadiyah 11
Rawamangun
8. Kamis 8-September- Dokumentasi Berpamitan dengan
2022 SMA anggota guru sekolah
Muhammadiyah 11
Rawamangun

2. Wawancara.

Wawancara dilakukan yaitu antara dua orang atau lebih

saling berintraksi atau proses tanya jawab seseorang dengan orang

lainya, penelitian ini menggunakan wawancara sebagai salah satu

teknik dalam pengolahan serta pengumpulan data, wawancara ini

akan dinarasumberi langsung oleh pihak terkait. Supaya wawancara

berjalan dengan baik dan sistematis juga terekam dengan baik maka

dibutuhkan form wawancara terkait pertanyaan-pertanyaan yang

akan ditanyakan.
51

Wawancara adalah model pengumpulan data yang digunakan

untuk memproleh informasi langsung dari sumbernya (Kriyantono,

2006:100). Supaya wawancara berjalan dengan baik dan tertata

secara sistematis maka dibutuhkan form terkait pertanyaan-

pertanyaan guna kelancaran proses berlangsung nya wawancara,

maka dibuatlah instrumen wawancara dan pedoman wawancara

yaitu, sebagai berikut:

Tabel 4 Instumen Wanancara Penelitian

Narasumber Data Yang Digali Data Yang Di

Peroleh

Guru Mata 1. Efektivitas Penggunaan Problem Observasi


Pelajaran PAI Wawancara Dan
Based Learning Dalam Dokumentasi
Pembelajaran PAI Di SMA

Muhammadiyah 11 Jakarta.

2. Dampak positif dari Penerapan

Metode Problem Based Learning

Dalam Pembelajaran PAI

Siswa SMA 1. Efektivitas Penggunaan Model Observasi,


Muhammadiyah Wawancara Dan
11 Problem Based Learning. Dokumentasi
Rawamangun
2. Dampak possitif dari Penerapan

Metode Problem Based Learning

Dalam Pembelajaran PAI


52

Tabel 5 Kisi-kisi Wawancara Guru

Indikator Pertanyaan

a. Apakah Bapak/Ibu menggunakan Problem Based

Learning dalam pembelajaran PAI, dan materi

Efektivitas apa saja yang menggunakan Problem Based

Penggunaan Learning?
b. Bagaimana hasil pembelajaran PAI menggunakan
Problem Based
model Problem Based Learning?
Learning Dalam
c. Apakah siswa nyaman belajar menggunakan
Pembelajaran
model Problem Based Learning dalam
PAI Di SMA
pembelajaran PAI?
Muhammadiyah
d. Apakah terdapat efektifitas dalam metode
11 Jakarta
Problem Based Learning yang Bapak/Ibu

terapkan?

e. Apakah dalam Problem Based Learning siswa

diberikan kesempatan untuk bertanya dan

berpendapat?

f. Apakah ada kesulitan yang dialami saat

menggunakan Problem Based Learning dalam

pembelajaran? Bagaimana cara mengatasi nya?

a. Bagaimana guru mengenalkan model Problem

Based Learning pada siswa?


53

Indikator Pertanyaan

Penerapan b. Mengapa Bapak/Ibu menerapkan metode Problem

Metode Based Learning dalam pembelajaran?

Problem Based c. Apa saja target yang diharapkan tercapai oleh

Learning Dalam Bapak/Ibu dalam menggunakan metode Problem

Pembelajaran Based Learning ini?

PAI d. Langkah apa saja yang lalui guru PAI dalam

menerapkan Problem Based Learning?

e. Bagaimana dampak positif yang didapati siswa

dalam menggunakan Problem Based Learning?

Tabel 6 Kisi-kisi Wawancara SIswa

Indikator Pertanyaan
a. Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI

dengan baik saat menggunakan metode Problem Based

Learning?

Efektivitas b. Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu


Penggunaan
termotivasi dalam menyelesaikan pertanyaan atau
Model Problem
masalah yang disajikan?
Based
Learning c. Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan

metode Problem Based Learning?


54

Indikator Pertanyaan
a. Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam

melakukan penyelidikan terhadap masalah sehingga

anda menjadi pebelajar yang mandiri?

Penerapan b. Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam


Metode
pembelajaran saat menggunakan Problem Based
Problem Based
Learning?
Learning
Dalam c. Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi
Pembelajaran
kelompok?
PAI
d. Apakah menurut anda Problem Based Learning

efektif diterapkan di kelas anda?

Jelaskan alasannya!

3. Dokumentasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) dokumentasi yaitu

suatu proses pengumpulan, pengolahan, pemilihan, dan juga penyimpanan

informasi dalam bidang pengetahuan, yang memberikan atau

mengumpulkan bukti terkait keterangan, seperti kutipan, gambar, sobekan

koran, dan bahan refrensi lainya.

Dokumentasi yaitu model pengumpulan data yang berupa bukti-

bukti yang diambil selama penelitian yang berkaitan dengan permasalahan

peneliti, dokumentasi bersifat menjadi pelengkap dari wawancara dan


55

observasi, adapun dokumentasi yang diminta atau diambil yaitu informasi

berbentuk tulisan, foto, hasil wawancara, dan hasil prosesi pembelajaran.

F. Metode Analisis Keabsahan Data

1. Data Reduksi

Reduksi data juga merupakan proses perbaikan data, baik

pengurangan data yang dianggap tidak relevan atau kurang perlu, ataupun

penambahan data yang dianggap masih kurang. (Shidiq&Choiri, 2019)

Reduksi data merupakan suatu proses yang didapat dari hasil observasi,

wawancara dan dokumentasi kemudian dicatat dalam catatan lapangan.

2. Editing

Editing yaitu membenahi segala penulisan dalam penelitian yang

masih dianggap kurang tepat, sehingga mengahsilkan penelitian yang

sebaik mungkin baik hasil serta sistem peneulisannya.

3. Display (Penyajian Data)

Setelah melalui beberapa pembenahan maka dihasilan data-data

yang sudah baik, yang kemudian dijabarkan dengan baik sehingga dapat

digunakan hasil penelitian tersebut dengan sebaik mungkin.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Sekolah

1. Identitas Profil Sekolah

Nama Sekolah: SMA Muhammadiyah 11 Jakarta, Kepala Sekolah:

Rosita Sari S.Pd, M.M, Akreditasi: A, Kurikulum: Kurikulum 2013,

NPSN: 20103202, Status: Swasta, Bentuk Pendidikan: SMA, Status

Kepemilikan: Yayasan, SK Pendirian Sekolah: SP.597/I01.1A/I.86,

Tanggal SK Pendirian: 1986-08-01, SK Izin Operasional: 3078/-1.851.68,

Tanggal SK Izin Operasional: 2013-04-22, Alamat :Jl. Balai Pustaka Barat

No.2, RT.4/RW.12, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220.

2. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, Jakarta

Jauh sebelum seperti sekarang tepatnya pada Tahun 1964 sekolah

ini masih menjadi tempat pengajian Bapak-bapak/Ibu-ibu dengan kisaran

10- 15 orang, seiring berjalanya waktu pada 18-April-1964 sudah resmi

menjadi PP. Muhammadiyah, kemudian di tahun 1965 dibangun Mushola

sebagai awal mula berdirinya perguruan, dan berkembang mempunyai 2

kelas disamping Mushola pada tahun 1969 yang mana sekolah itu di

tempati untuk TK Aisyiyah, SD, dan SMP. Di tahun 1976 didirikan Masjid

Ar-Rahman yang sampai saat ini masih beridiri kokoh dan biasa digunakan

sholat 5 waktu oleh warga sekitar dan warga perguruan Muhammadiyah

setempat,

56
57

dan sampai saat ini sudah lengkap jenjang pendidikan yang tersedia disana

dimulai dari TK, SD, SMP dan SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun.

3. Visi dan Misi SMA Muhammdiyah 11 Rawamangun, Jakarta

a. Visi SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, Jakarta

Cerdas Iman, Hati dan Ilmu

b. Misi SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, Jakarta

1. Meningkatkan pengamalan ajaran Islam dengan baik dan benar

berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits dalam setiap aspek

kehidupan pribadi maupun sosial, keluarga, masyarakat dan

Negara.

2. Meningkatnya kemampuan membaca Alquran, pemahaman dan

hafalan Alquran bagi seluruh civitas sekolah.

3. Meningkatkan pembinaan akhlak dan budi pekerti yang luhur

sesuai dengan budaya Indonesia dan nilai-nilai agama Islam.

4. Mengembangkan minat, bakat dan kreativitas peserta didik agar

tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki

peserta didik.

5. Mengembangkan minat, bakat dan kreativitas peserta didik agar

tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki

peserta didik.

6. Meningkatkan Profesionalisme Tenaga Pendidik dan

Kependidikan dalam implementasi Manajemen Peningkatan

Mutu Berbasis Sekolah.


58

7. Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan

menyenangkan, berpusat pada peserta didik dan dapat

memotivasi peserta didik untuk kreatif, inisiatif, dan inovatif

baik dalam kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

4. Data Tenaga Pendidik Dan Keanggotaan SMA Muhammadiyah 11

Rawamangun, Jakarta

Tabel 7 Tenaga Pendidik dan Keanggotaan SMA Muhammadiyah 11 Jakarta

No. Nama L/P Jabatan

1. Rosita Sari, S.Pd, M.M P Kepala Sekolah

2. Dra. Dina Nur Farida P Guru

3. Dra. Siti Hodijah P Guru

4. Drs. Bambang Husni Murdono Wilis L Guru

5. Nurhikmah, S.Pd P Guru

6. Budhiyanto, S.S L Guru

7. Zaenal Mustaqim, S.Pd. MM L Guru

8. Muhammad Syafe'i S.Pd. L Guru

9. Lela Agustin, S.Pd. P Guru

10. Ratih Tri Puspita Nandipinta, S.Pd P Guru

11. Dra. Zulfa Saleh P Guru

12. Mohamad Nashir, S.Pd L Guru

13. Rosidah, S.Pd. P Guru


59

No. Nama L/P Jabatan

14. Muhammad Bintang Faroby, S.Pd L Guru

15. Nani Rahayu, S.Pd. P Guru

16. Agus Gunawan, S.Pd.I, MH.I L Guru

17. Yurikanita, S.Pd, M.Pd P Guru

18. Garnis Lusiana Sapitri, S.Pd. P Guru

19. Nur Aprilia Juwita, S.Pd. P Guru

20. Siti Mulyati, S.Pd. P Guru

21. Ajeng Apriliana, S.Pd. P Guru

22. Ade Andrian, S.Pd. L Guru

23. Rahmad Deni, S.Pd. L Guru

24. Ihsan Hidayah, Lc. L Guru

25. Heri Susanto Siregar, S.Pd. L Guru

26. Novi Cahyaningrum, S.Pd, M.Pd. P Guru

27. Larasati Indah Lestari, S.Pd. P Guru

28. Rosid L Tenaga Administrasi

29. Mashuri L Tenaga Administrasi

30. Siti Maesaroh, S.E. P Tenaga Perpustakaan

31. Mashuri L Pesuruh


60

B. Hasil Peneltian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad

Alwan Afif sebagai peneliti dengan judul “Efektivitas Penggunaan Problem

Based Learning Dalam Pembelajaran PAI Kelas XI Di SMA

Muhammadiyah 11 Jakarta”, dengan menggunakan metode kualitatif

deksriptif dengan teknik observasi, wawancara tertulis tertulis serta

dokumentasi. Hasil yang disajikan berupa hasil deskripsi dari wawancara

tertulis bersama guru dan siswa, dan beberapa penguat lainnya yang dapat

disajikan sebagaimana berikut:

1. Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning Dalam

Pembelajaran PAI Di Kelas XI Di SMA Muhammadiyah 11

Jakarta

Setelah bertemu dengan guru PAI yaitu Ustadz Ihsan beliau

yang mengajar di kelas XI IPA Dan IPS, peneliti melakukan penelitian

dengan cara Observasi, Wawancara tertulis, dan Dokumentasi

kemudian peneliti mendapati bahwa guru berperan penting dalam

Efektivitas penggunaan PROBLEM BASED LEARNING dalam

pembelajaran PAI dimana guru dan siswa berkolaborasi dengan

pembelajaran untuk mencapai satu tujuan yaitu pemecahan masalah

sesuai dengan kaidah yang sudah ditentukan.


61

a. Penggunaan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran

PAI

Penggunaan Problem Based Learning dalam

pembelajaran PAI ini dilakukan oleh Ustadz Ihsan selaku guru

PAI guna membantu proses pembelajaran PAI dengan tujuan

supaya materi pembelajaran tersampaikan dengan baik,

terutama untuk beberapa materi yang memang sangat cocok

dengan Metode Problem Based Learning ini karena dengan

Problem Based Learning materi ini bisa tersampaikan dengan

baik, sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Ihsan selaku guru

PAI bahwasannya:

“Karena Problem Based Learning ini sangat cocok saya


gunakan di materi-materi tersebut (Fiqih dan Aqidah Akhlaq)
dan penyampaaian materi bisa dengan mudah saya lakukan
serta siswa bisa exkplore saat belajar materi tersebut, terdapat
hasil yang cukup baik ketika pembelajaran dilakukan dengan
tatap muka (Offline) dikarenakan siswa dan guru bertemu
langsung serta guru mengetahui secara real bagaimana siswa
belajar di sekolah”. (Ujarnya 20-Juli-2022)

Dari penjelasan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa

Problem Based Learning ini sangat cocok terhadap materi Fqih

dan Aqidah Akhlak karena dengan Problem Based Learning

siswa dibebaskan explore untuk mencari tahu permasalahan

yang disajikan oleh guru dengan begitu siswa aktif dan kritis

dalam belajar dan tentu bisa menyelesaikan masalah yang

disajikan oleh guru.


62

b. Hasil Pembelajaran PAI Menggunakan Metode Problem

Based Learning, dan Peningkatan Hasil Belajar

Kemudian peneiti mengajukan pertanyaan kepada

Ustadz Ihsan selaku guru PAI terkait dengan bagaiman hasil

belajar dari siswa terkait penggunaan Problem Based Learning

dan apakah ada pengingkatan hasil belajar dari penggunaan

Problem Based Learning ini.

“Untuk Problem Based Learning ini pada materi yang


sempat saya ajarkan terutama ketika pembelajaran online
(masa pandemi) siswa cenderung memudahkan pembelajaran
karena banyak hasil belajar yang kurang memuaskan. Namun
ketika belajar dengan tatap muka disekolah dan saya sering
memberikan tugas dadakan karena dengan begitu akan lebih
terlihat bagaimana siswa belajar dan menggali permasalahan
dengan baik, oleh karena itu saya lebih merasakan dampak
positifnya ketika pembelajaran disekolah secara tatap muka
dan bisa mengawasi siswa secara langsung”. (Ujarnya 20-
Juli- 2022)

Karena penggunaan Problem Based Learning dimulai

saat pandemi yang berlanjut ketika sekolah sudah normal maka

terjadi beberapa perbedaan dalam pelasanaannya, disaat Online

siswa cenderung memudahkan tugas yang diberikan oleh guru,

namun penggunaan ketika pembelajaran sudah normal atau

tatap muka kembali maka Problem Based Learning ini sangat

efektif karena guru bisa mengawasi langsung proses belajar

yang di lakukan oleh siswa.


63

c. Kenyamanan Siswa Ketika Belajar Menggunakan Problem

Based Learning

Dalam belajar tentu kenyamanan menjadi salah satu

perhatian penting bagi guru kepada siswa, jika siswa nyaman

belajar maka itu akan berpengaruh pada hasil belajar siswa,

oleh karenanya kenyamanan siswa perlu diperhatikan, peneliti

menanyakan kepada Ustadz Ihsan selaku Guru PAI terkait

dengan kenyamanan belajar siswa menggunakan Problem

Based Learning ini

“Saya rasa mereka nyaman menggunakan Problem


Based Learning karena mereka diberikan kebebasan dalam
mengerjakan tugas, namun disayangkan ada saja beberapa
oknum yang tidak mengumpulkan tugas, tapi ketika
pembelajaran offline dan saya berikan tugas dengan cara
siswa mencari materi sendiri dengan cara mencari
permasalahan yang sedang tranding dan mereka saya
tugaskan untuk menyelesaikan mereka cenderung lebih suka
dengan cara seperti itu”. (Ujarnya 20-Juli-2022)

Dapat peneliti simpulkan bahwa guru memberikan

kebebasan dalam mengerjakan tugas dalam artian bebas

menggunakan cara apapun dalam menyelesaikan masalah,

namun disayangkan ketika belajar Online ada beberapa oknum

yang tidak mengumpulkan tugasnya, ketika belajar secara

Ofline siswa diberikan materi belajar yang sedang tranding

sebagai pemicu belajar kemudian siswa diberikan kebebasan

dalam menyelesaikan masalah disitulah siswa nyaman dalam

belajar dan cenderung suka dengan cara seperti itu.


64

d. Efektivitas Dalam Penggunaan Problem Based Learning

Dan Efektivitas Yang Siswa Dapatkan

KeEfektivitasan siswa dalam belajar sangat menunjang

dalam berbagai aspek, baik hasil belajar, kenyamanan siswa,

motivasi belajar siswa, dan lain sebagainya. Oleh karena itu

peneliti menanyakan hal tersebut kepada Ustadz Ihsan selaku

guru PAI, dan bahwasannya beliau menjelaskan

“Untuk efektif yang pertama itu pembelajaran bisa


lebih singkat ya, saya berikan judul dan siswa menyelesaikan
masalah yang saya berikan, lebih membantu guru dan siswa
juga diberikan keluasan belajar, kemudian penilaian pada saat
online itu pakai Google Form kemudian ketika mengecek hasil
tugas itu lebih memudahkan guru ketika mengoreksi hasil
tugas siswa dengan membaca narasi dari tugas siswa apakah
alami atau sebaliknya. Untuk Efektivitas yang dirasakan siswa
yaitu siswa diberikan kebebasan memilih materi atau
permasalahan yang ingin diselesaikan ketika guru sudah
memberikan tugas untuk menyelesaikan materi yang sedang
tranding pada saat itu, siswa juga lebih kreatif dan keritis
tentunya ketika proses tersebut dan banyak guru disini yang
memakai metode ini dalam pembelajarannya”. (Ujarnya 20-
Juli-2022)

Dapat diambil kesimpulan bahwa Problem Based

Learning ini membuat pembelajaran menjadi singkat ini

menguntungkan guru agar tidak berlama-lama dalam

menjelaskan materi pembelajaran, memudahkan guru dalam

mengoreksi nilai yang pada saat itu masih pembelajaran Online

melalui GoogleForm, kemudian efektif yang dirasakan siswa

yaitu siswa bebas dalam memilih jalur penyelesaian masalah

karna guru hanya memberikan judul permalahan dan

penjelasan
65

singkat kemudian siswa melanjutkan belajar dengan cara bebas

explore untuk menyelesaikan masalah teersebut tentu dengan

begitu akan melatih siswa kritis dan kreatif dalam belajar.

e. Kesempatan Bertanya Dan Berpendapat Ketika

Pembelajaran Menggunakan Metode Problem Based

Learnig Berlangsung.

Bertanya dan berpendapat menjadi hal yang diharuskan

ada karena dengan adanya siswa bertanya itu membuktikan

siswa memperhatikan dan berusaha mengetahui lebih lanjut

terkait pembelajaran, adapun siswa yang berpendapat itu

membuktikan siswa itu kritis dan berani bersuara terkait

pendapat nya dalam pembelajaran, kemduian peneliti

menanyakan apakah ada kesempatan siswa untuk bertanya dan

berpendapat dalam pembelajaran, yang mana hal ini di jelaskan

oleh Ustadz Ihsan selaku guru PAI bahwa:

“Untuk berpendapat saya pasti selalu memberikan


kesempatan ya, ketika pembelajaran Offline itu pasti banyak
dari siswa yang aktif bertanya, namun ketika di Online ada
yang bertanya namun siwa itu-itu saja yang bertanya namun
ketika saya berikan celetukan yang kurang masuk akal maka
mereka tergugah untuk mengkoreksi hal-hal tersebut, jadi
mereka perlu dipancing dahulu dalam belajar. Terkadang
dalam awal belajar saya selalu memberikan pertanyaan pada
siswa dan mulai diskusi di awal pelajaran supaya jadi awal
mula belajar dan mengingat pembelajaran yang usai”.
(Ujarnya 20-Juli- 2022)
66

Peneliti mengambil kesimpulan terkait penjelasan

diatas bahwa guru selalu memberikan kesempatan bertanya

dan berpendapat baik saat belajar online maupun ofline, namun

disayangkan ketika belajar online yang bertanya hanya

mereka- mereka saja, tetapi ketika pembelajaran ofline guru

membiasakan memberikan pertanyaan dahulu pada siswa

untuk membangkitkan gairah belajar, dan terkadang

pertanayaan dibuat nyeleneh agar siswa tertarik untuk

berpendapat dan menyanggah pernyataan yang salah tersebut

yang kemudian timbulah sebuah diskusi dalam pembelajaran,

pertanyaan dan pernyataan tersebut dihubungkan dengan

materi belajar dan berita yang sedang hits saat itu sehingga

membuat siswa semangat untuk belajar.

f. Kesulitan Saat Belajar Menggunakan Metode Problem

Based Learning Dan Cara Mengatasinya

Dalam pembelajaran tentu ada kesulitan yang dialami

baik oleh siswa maupun guru, oleh karenanya peneliti

menanyakan kepada Ustadz Ihsan selaku guru PAI bagaimana

cara mengatasi kesulitan dalam menggunkan Problem Based

Learning dan cara mengatasinya, dan beliau menjelaskan

bahwasannya

“Untuk kesulitan saya rasa hampir tidak ada, tetapi


mungkin pada saat Online ada saja yang tidak mengumpulkan
67

tugas, jadi mereka terkesan menunda-nunda untuk memilih


jawaban, dan juga terkesan lebih menyepelekan dengan cara
copas, namun itu hanya beberapa saja selebihnya baik. Untuk
mengatasinya saya InsyaAllah dengan pembelajaran Ofline
saat ini bisa teratasi karena belajar dikelas dan terlihat cara
belajar mereka dan harus selesai dikelas karena saya tidak
suka memberikan tugas yang dibawa pulang guna
menghindari tidak mengumpulkan tugas”. (Ujarnya 20-Juli-
2022)

Sebagaimana dijelaskan bahwa hampir tidak ada

kesulitan namun pada saat pembelajaran Online ada beberapa

siswa yang sukar dalam mengumpulkan tugas dan siswa suka

menunda-nunda mengerjakan tugasnya, kemudian untuk

mengatasi hal itu ketika pembelajaran Ofline berlangsung

semua tugas harus selesai pada saat itu juga dan tidak ada

tugas yang dibawa pulang untuk mengindari siswa tidak

mengumpulkan tugas, dengan begitu siswa akan berusaha

semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugasnya dalam

kelas dan pada jam pelajaran itu juga.

g. Pengenalan Metode Pembelajaran Problem Based Learning

Terhadap Siswa

Dalam pembelajaran guru pasti menggunakan Metode

belajar yang telah dipilihnya sebagai Metode belajar yang

menurutnya tepat digunakan dalam pembelajaran, kemudian

peneliti menanyakan Ustadz Ihsan selaku guru PAI bagaimana

mengenalkan Problem Based Learning pada siswa, yang

kemudian beliau menjelaskan


68

“Untuk mengenalkan saya tidak mengenalkan secara


spesifik dan menjelaskan belajar dengan metode apa, saya
langsung menggunakan Problem Based Learning dalam
pembelajaran”.

Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwasannya guru tidak mengenalkan bejalar menggunakan

Metode belajar seperti apa dan hanya guru yang mengetahui

Metode belajar apa yang digunakan guru dalam pembelajaran,

kemudian siswa mengikuti sebagaimana arahan guru dalam

belajar.

h. Pemilihan Metode Problem Based Learning Sebagai Metode

Pembelajaran PAI

Dalam belajar tentu ada Metode belajar yang

digunakan sebagai alat bantu guru dalam mencapai tujuan

pembelajarannya, adapun Metode belajar tentu beragam

bentuk nya, kemudian peneliti menanyakan pada Ustadz Ihsan

selaku guru PAI kenapa memilih Metode Problem Based

Learning ini sebagai metode yang digunakan dalam

pembelajarannya, kemudian beliau menjelaskan bahsannya

“Karena saya melihat banyak contoh-contoh kasus dan


masalah yang terjadi dalam keadaan saat ini yang sedang
tranding dari situ saya menggunakan metode Problem Based
Learning ini sebagai analisis masalah yang baik, contoh saat
ini tranding masalah perceraian dari situ saya ambil dan
gunakan Problem Based Learning sebagai metode belajar dan
siswa berfikir kritis dan dengan begitu siswa akan lebih
tertarik jika belajar seperti itu dan yang terpenting siswa mau
berusaha”. (Ujarnya 20-Juli-2022)
69

Permasalahan dan kasus yang sedang tranding saat


banyak ditemukan oleh guru yang kemudian menjadi bahan
ajar yang sesuai dengan materi belajar, digunakannya Problem
Based Learning ini karena siswa ketika menggunakan Problem
Based Learning ini akan membuat siswa semangat belajar dan
berfikir kritis karena permasalahan yang tranding tersebut
dihadirkan dalam belajar yang sudah pasti memantik perhatian
siswa dalam pembelajaran.

i. Target Yang Diharapkan Tercapai Dalam Menggunakan

Problem Based Learnig Dalam Pembelajaran PAI

Dalam pembelajaran tentu guru memiliki target yang

ingin dicapainya sehingga siswa memiliki kemampuan atau

wawasan yang baik seusai belajar, adapun langkah untuk

tercapai nya suatu target perlu diiringi dengan Metode belajar

yang sesuai dengan pembelajarannya, kemudian peneliti

menanyakan kepada Ustadz Ihsan selaku guru PAI, apa saja

target yang diharapkan tercapai dalam emnggunakan Problem

Based Learning ini, beliau menjelaskan bahwasannya

“Saya berharap sebagai guru, siswa bisa berfikir kritis,


bisa menyelesaikan masalah pribadi paling tidak begitu, bisa
meneyelsaikan tugas dengan baik, saya juga berharap siswa
ketika diberikan tugas jangan langsung searching tapi saya
ingin siswa membiasakan diri untuk mengingat memori
mereka kemudian di ungkapkan dan belajar bersama dan
ketika mereka tidak faham mereka akan berusaha sendiri
dahulu sebelum buka internet sebagai jalan keluar”. (Ujarnya
20-Juli-2022)
70

Sebagaimana Problem Based Learning ini diterapkan

yaitu dengan harapan siswa dapat berfikir kritis,

menyelesaikan masalah terutama msalah pribadi, dan tentunya

dapat bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang diberikan

oleh guru, guru juga melatih siswa ketika diberikan soal oleh

guru jangan langsung mencari di internet tetapi membiasakan

untuk mengasah ingatannya agar pembelajaran yang usai tidak

terlupakan begitu saja.

j. Langkah-Langkah Guru Dalam Menerapkan Problem

Based Learning Dalam Pembelajaran PAI

Dalam memulai pembelajaran tentu ada langkah-

langkah yang harus dijalani oleh guru sebagai pengajar,

langkah tesebut sesuai dengan Metode yang digunakan dalam

belajar, kemudian peneliti menanyakan kepasa Ustadz Ihsan

selaku guru PAI langkah apa saja yang dilalui oleh guru dalam

memulai pembelajaran dengan Metode Problem Based

Learning ini, kemudian beliau menjelaskan bahwasannya

“Kalau saya biasa melihat dahulu judul bab yang akan


dipelajari, kemudian saya mencari permasalahan yang sama
kemudian saya sajikan dalam belajar siswa, dan siswa akan
menyimak dan berdiskusi terakti dengan materi tersebut, pada
intinya saya menggunakan permasalahan yang sedang
tranding dan sedang hits juga dikalangan siswa sebagai bahan
belajar dan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa juga
baik dalam menghidupkan suasana belajar. Dalam beberapa
kesempatan saya ajak siswa diskusi di luar sekolah sebagai
langkah pendekatan pada siswa dan menggali apa-apa
yang mereka
71

sukai supaya saya mengimbangi dengan pembelajaran


disekolah”. (Ujarnya 20-Juli-2022)

Guru mempelajari dahulu materi apa yang akan

diajarkan pada siswa saat pembelajaran, kemudian mencari

permasalahan yang sama dan tentunya permasalahan yang

sedang tranding saat itu tentunya berhubungan materi

kemudian disajikan dalam pembelajaran dilanjutkan dengan

siswa berdiskusi dan menyelesaikan permasalahan tersebut,

tentu ini cara yang baik karena bisa menarik perhatian siswa

dan semangat belajar dengan permasalahan yang baru tersebut,

ditambah lagi guru suka berdiskusi dengan siswa dalam dan

diluar sekolah meskipun bahasan tidak terus-menerus terkait

pendidikan karena ini sebagai cara guru untuk bisa

mendekatkan diri pada siswa-siswanya dan mengetahui apa

yang mereka suka sehingga ketika di sekolah bisa

mengimbangi dalam pembelajaran.

Penjelasan diatas mengenai “Efektivitas penggunaan Problem

Based Learning dalam pembelajaran PAI Kelas XI di SMA

Muhamadiyah 11 kelas XI IPA Dan IPS Tahun ajaran 2021-2022”

peneliti mengambil kesimpulan bahwasannya setelah dilakukan sesi

wawancara tertulis, observasi, dan dokumentasi peneliti mendapati

bahwa Problem Based Learning ini sebagia besar Efektif digunakan

dalam pembelajaran PAI di kelas XI IPA Dan IPS, hal itu dikemukakan

langsung oleh Ustadz Ihsan selaku guru PAI di kelas XI IPA Dan IPS,
72

hal ini dibuktikan dan diperkuat dari hasil belajar siswa sebelum dan

sesudah menggunakan Problem Based Learning dimana terdapat

peningkatan hasil belajar siswa pada sesudah menggunakan Metode

belajar tersebut (hasil belajar di paparkan pada bagian lampiran),

siswa menjadi aktif dan kritis dalam pembelajaran karena siswa

diberikan pembelajaran berbasis masalah yang penyelesaiannya

dibebaskan siswa untuk eksplore dengan begitu akan membuat siswa

kritis dan kreatif tentunya dalam penyelesaian masalah yang disajikan

oleh guru.

2. Dampak Positif Yang Dihasilkan Dari Penggunaan Problem Based

Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMA Muhammadiyah 11

Jakarta

Dari penggunaan Metode belajar tentu didapati berbagai macam

dampak positif yang terjadi pada siswa ataupun guru, setelah peneliti

membahas terkait Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning maka

peneliti merujuk pada pembahasan berikutnya yaitu, dampak positif apa

saja yang dihasilkan dari penggunaan Problem Based Learning ini dalam

pembelajaran PAI di SMA Muhammadiyah 11 kelas XI IPA Dan IPS

Tahun ajaran 2021-2022, yang kemudian peneliti tertarik untuk membahas

dan menanyakan kepada Ustadz Ihsan selaku guru PAI terkait dengan

dampak positif apa saja yang dihasilkan dari penggunaan Problem Based

Learning ini dalam pembelajaran PAI tersebut, kemudian beliau

menjelaskan bahwasannya
73

“Dampak positif yang utama yaitu siswa terbangun jiwa kritis nya,
suatu ketika saya pernah memberikan materi sebuah permasalahan yang
sedang tranding dan mereka sangat antusias dalam mencari
peneyelesaian masalah tersebut dari situ saya menyimpulkan bahwa siswa
sudah memiliki jiwa kritis dan rasa ingin tahu yang cukup baik, siswa
menjadi lebih memperhatikan saat saya menjelaskan materi yang saya
sampaikan karena itu bisa membantu mereka menyelesaikan problem yang
akan saya berikan nantinya. Siswa akan lebih mudah mengingat
pembelajaran, ketika mereka mengetahui hal yang salah maka mereka
akan langsung kritis dan membenarkan hal-hal yang salah tersebut atau
siswa lebih sensitif dengan hal yang kontra dengan kebenaran”.
“Adapun hambatan yang saya rasakan yaitu pada siswa yang
kurang suka membaca kebiasaan mereka yaitu membaca hal-hal yang
mereka yang suka saja dan disini saya rasa tugas guru bagaimana guru
membuat sesuatu yang kurang disukai siswa misal membaca materi itu
mereka menjadi suka dan menarik mereka baca”.

Dengan menggunakan Problem Based Learning ini siswa

terbangun jiwa kritisnya, dibuktikan ketika Ustadz Ihsan memberikan

suebuah materi pembelajaran yang kemudian dikaitkan dengan

permasalahan yang sedang tranding saat itu para siswa sangat antusias

dalam berpendapat dan berusaha ikut andil dalam penyelesaian masalah

tersebut, siswa menjadi lebih memperhatikan guru saat belajar karena

siswa sudah memahami apa-apa yang disampaikan guru nantinya akan

berguna dalam penyelesaian masalah mereka, siswa lebih mudah

mengingat pembelajaran, ketika mengetahui suatu kesalahan siswa bisa

membenarkan pada sebagaiman harusnya, siswa menjadi lebih sensitf pada

hal-hal yan berhubungan kontra dengan kebenaran.

Dari hasil data wawancara tertulis bersama Ustadz Ihsan selaku

guru PAI, hasil dokumentasi, peningkatan hasil belajar, dan peningkatan

kemampuan siswa, peneliti mengambil kesimpulan bahwasannya Problem


74

Based Learning ini efektif digunakan dalam pembelajaran PAI kelas XI

IPA Dan IPS SMA Muhammadiyah 11 Jakarta.

3. Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning Pada Siswa

Setelah sebelumnya peneliti melakukan wawancara tertulis,

observasi, wawancara tertulis, dan dokumentasi terkait dengan Efektivitas

Penggunaan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran PAI Kelas XI

Di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta bersama Ustadz Ihsan selaku guru

PAI disana, maka kemudian peneliti akan mewawancara tertulisi siswa dan

siswi kelas XI IPA Dan IPS di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta sebagai

langkah untuk penguat hasil daripada penelitian ini, peneliti mewawancari

terkait indikator efektivitas penggunaan Problem Based Learning:

1. Penggunaan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran PAI

Dalam kesempatan ini peneliti menanyakan kemudahan

belajar ketika menggunaan Problem Based Learning dalam

pembelajaran PAI dengan Maizan J.Y “Iya sangat mudah memahami

karena dengan metode Problem Based Learning saya bisa

menyelesaikan masalah saya sendiri tanpa harus ikut campur guru,

dan guru hanya menilai saja.” Kemudian Dipo S. menyatakan hal

yang serupa “Ya, karena menurut saya dengan metode ini saya

menjadi mudah memahami materi dengan baik” Dilanjut oleh Zahra

P.O.R menyatakan hal serupa “Tentunya saya menjadi mudah


75

memahami pembelajaran, dan saya menjadi lebih aktif dalam

memecahkan dan mempelajari masalah yang belum kita ketahui

serta saya menjadi lebih kritis menentukan solusi” Kemudian

Muhammad

R.H.P menyatakan serupa “Saya mudah memahami pembelajaran

karena guru menyajikan permasalahannya dikaitkan dengan

kehidupan sehari-hari dari situ saya juga belajar bagaimana

menyelesaikan permasalahan dengan baik” Kemudian diperkuat lagi

oleh Anisa Z.S.F “Menurut saya efektif karena kita belajar dengan

bimbingan guru sembari kita mensearching dan mengolah dengan

wawasan kita”

Dari beberapa pernyataan siswa dan siswi diatas dapat

disimpukan bahwasannya pembelajaran PAI menggunaan Problem

Based Learning ini berjalan dengan efektif hal ini dapat dilihat dari

beberapa pernyataan siswa dan siswi diatas bahwasannya Problem

Based Learning ini dapat memudahkan siswa dalam belajar, dapat

membuat wawasan siswa terbuka dengan cara guru membebaskan

siswa untuk menggunakan media internet dalam belajar, siswa

menjadi aktif belajar, terbangun jiwa kritisnya dalam belajar, siswa

menjadi mandiri dalam belajar, dan dapat menyelesaikan masalah

dengan baik.
76

2. Motivasi Belajar Dalam Penggunaan Problem Based Learning

Dalam Pembelajaran PAI

Selanjutnya peneliti beralih pada indikator berikutnya yaitu

motivasi belajar yang diberikan guru terhadap siswa dan siswi dalam

pembelajaran PAI menggunakan Problem Based Learning sehingga

siswa dan siswi dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik,

dalam kesempatan ini peneliti bertanya kepada Muhammad R.H.P

“Guru memberikan apresiasi, memberikan penjelasan detail bagi

yang belum memahami tugas, dan memberikan dukungan yang

cukup sehingga saya dapat menyelesaikan permasalahan dengan

baik” Kemudian Shabrina S menyatakan hal serupa “Guru dapat

menciptakan suasana belajar yang baik, didukung juga dengan

adanya Problem Based Learning ini maka pembelajaran menjadi

mudah” Hal tersebut juga dinyatakan oleh Hariny A “Guru

memberikan suasana belajar yang nyaman tidak terburu-buru dan

menjelaskan dengan baik, memberikan kata-kata mutiara di setiap

pertemuan sebagai penyemangat belajar dengan begitu kami dapat

menyelesaikan permasalahan yang dibeikan guru” Hal serupa

disampaikan oleh Naya D.A “Guru memberikan nasihat dan saran

agar kita bisa menyelesaikan tugas yang diberikan menjadi ringan

dan bisa diselesaikan dengan baik” Kemudian M.Rayyan.F

menyatakan “guru memberikan gift yang menarik dalam


77

pembelajaran yang membuat siswa sangat tertarik untuk

menyelesaikan permasalahan” .

Dari beberapa pernyataan siswa dan siswi diatas terkait

dengan Motivasi pembelajaran menggunakan Problem Based

Learning yang diberikan guru kepada siswa tentu menghasilkan

dampak yang baik bagi siswa dan siswi, oleh karenanya peneliti

menarik kesimpulan bahwasannya siswa menjadi semangat dan

dapat mengerjakan tugas dengan baik itu hasil daripada motivasi

yang diberikan oleh guru pada siswa nya tercapai dengan

baik.dengan guru memberikan gift yang membuat daya tarik belajar

siswa, guru membuat kelas nyaman dan kondusif dalam belajar, guru

memberikan apresiasi, guru tidak terburu-buru dalam belajar

sehingga pembelajaran berlajan dengan baik dan siswa tidak

tertinggal, dan guru memberikan dukungan agar siswa dapat

menyelesaikan permasalahan dengan baik.

4. Dampak Positif Penggunaan Problem Based Learning Siswa

Setelah dilakukannya wawancara tertulis, observasi, dan

dokumentasi kepada siswa dan siswi terkait dengan Efektivitas

penggunaan Problem Based Learning dalam pembelajaran PAI

maka peneliti mewawancara tertulisi siswa dan siswi SMA

Muhammadiyah 11 kelas XI IPA Dan IPS terkait dengan dampak


78

positif yang dihasilkan dari penggunaan Problem Based Learning

dalam pembelajaran PAI.

Dalam wawancara tertulis ini terkait dengan beberapa

indikator yang terkait dengan dampak positif dari penggunaan

Problem Based Learning dalam pembelajaran PAI:

a. Proses Pembelajaran PAI Menggunakan Problem Based

Learning

Dalam kesempatan ini peneliti menanyakan kepada

siswa dan siswi terkait dengan proses belajar PAI ketika

menggunakan Problem Based Learning, peneliti bertanya

kepada Naya D.A “Kami belajar dengan menonton video

yang berkaitan dengan pelajaran saat itu dengan cara yang

berbeda dengan guru lain maka kami mudah memahi

pembelajaran karena dalam video tersebut terdapat

pemecahan masalah dalam belajar” Kemudian Najwa N

menyatakan hal serupa “Pembelajaran yang melibatkan

siswa dengan tujuan untuk menyelesaikan permasalahan

yang diberikan dan guru memberikan kebebasan dalam

penyelesaian masalah kita bisa dengan searching di internet

untuk membantu mengerjakan tugas tersebut” Kemudian

Shabrina S menyatkan hal yang relevan “Belajar dengan

buku paket dari sekolah atau buku tambahan pribadi

namun jika
79

dirasa masih kurang lengkap maka siswa dibolehkan untuk

mencarinya di internet sebagai pelengkap tugas” Kemudian

Fatimatuzzahra A.N menyatakan hal serupa “Belajar

menggunakan Problem Based Learning ini mudah difahami,

karena guru selalu memberikan gambaran pembelajaran

pertemuan selanjutnya hal itu membuat siswa dapat

mempelajari dahulu beberapa hal yang diperdalam ketika

pembelajaran tersebut telah tiba” Kemudian Khalief Z.M

menyatakan hal serupa “Saya menjadi faham bagaimana

mencari informasi belajar di internet dengan baik yang mana

sebelumnya saya hanya tahu sosial media saja, namun ketika

menggunakan Problem Based Learning saya menjadi faham

bagaimana memecahkan masalah dengan baik dan dibantu

internet”.

Dari beberapa pernyataan siswa dan siswi diatas

terkait dengan proses belajar PAI menggunakan Problem

Based Learning maka peneliti menarik kesimpulan

berdasarkan hasil tersebut bahwasannya belajar

menggunakan Problem Based Learning memiliki dampak

positif yang cukup siginifikan bagi siswa, dimana siswa

dibebaskan dalam proses belajar menyelesaikan

permasalahan yang diberikan oleh guru, siswa menjadi tahu

bagaiman menggunakan internet untuk belajar selain untuk

sosial media, siswa menjadi kreatif saat


80

menyelesaikan masalah karena guru memberikan kebebasan

dalam penyelesaian masalah, dan siswa dilatih menganalisa

pembelajaran dari berbagai media dari video ataupun berita

yang berkaitan dengan pembelajaran.

b. Yang Didapati Siswa Belajar PAI Menggunakan Problem

Based Learning

Setelah dilakukannya wawancara tertulis, observasi,

dan dokumentasi berkaitan dengan indikator proses belajar

PAI menggunakan Problem Based Learning kemudian peneliti

melanjutkan wawancara tertulis kepada siswa dan siswi terkait

dengan hasil atau dampak positif yang didapati oleh siswa dari

penggunaan Problem Based Learning dalam pembelajaran

PAI, Maizan J.Y menyatakan bahwasannya “Dengan metode

Problem Based Learning kita diajarkan untuk mandiri, dimana

kita harus mencari jalan keluar dan solusi untuk mengatasi

masalah” Kemudian Lutfi F menyatakan hal serupa “Dengan

Problem Based Learning saya dapat wawasan baru dalam

belajar dan cara menyelesaikan masalah dengan baik”

Kemudian Zahra P.O.R juga menyatakan hal serupa “Kita

menjadi pelajar yang mandiri, berfikir kritis dalam

menentukan solusi, lebih aktif dalam belajar, dan mudah

memahami pembelajaran yang disampaikan guru” Kemudian

Shafrina A
81

menyatakan hal serupa “Dengan Problem Based Learning

saya menjadi mudah memahami materi karena guru melatih

untuk belajar dahulu setiap materi yang akan dipelajari

dipertemuan selanjutnya dan diperdalam ketika belajar tiba”

Dan Hariny A menyatakan hal serupa bahwasannya “Dengan

Problem Based Learning menjadi mudah memahami inti dari

pembelajaran, membantu mengembangkan keterampilan

berfikir dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah yang

diberikan oleh guru.

Setelah dilakukannya wawancara tertulis, observasi, dan

dokumentasi terhadap siswa dan siswi kelas XI IPA Dan IPS

SMA Muhammdiyah 11 Jakarta terkait dengan “Dampak yang

didapati siswa belajar PAI menggunakan Problem Based

Learning” kemudian peneliti menarik kesimpulan dari beberapa

pernyataan yang didapat dari siswa dan siswi, peneliti mendapati

respon positif dimana siswa dan siswi ketika belajar

menggunakan Problem Based Learning menjadi kreatif dalam

belajar, memiliki kemampuan mengambangkan keterampilan

belajar, siswa bisa menentukan solusi yang baik untuk

penyelesaian masalah, dan siswa menjadi mudah memhami

pembelajaran dengan baik.


82

Gambar 2 Efektivitas Penggunaan Problem Based Learning Dalam Gambar Diagram


PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Problem Based Learning yang diterapkan dalam pembelajaran PAI Fiqih

dan Aqidah Akhlak sebagian besar efektif penerapannya, bahwa dengan

Problem Based Learning guru menjadi mudah mengajar siswanya,

mempersingkat waktu menjelaskan materi karena akan memberikan

kebebasan eksplore dalam menyelesaikan tugasnya, ketika belajar Online

guru menjadi mudah dalam mengolah hasil belajar siswa, dan ketika

Offline siswa menjadi aktif, dan kreatif dalam belajar.

2. Dampak positif yang dihasilkan dari pengguanaan Metode Problem

Based Learning dalam pembelajaran PAI kelas XI sebagian besar efektif

bagi siswa IPA Dan IPS di SMA Muhammadiyah 11 Jakarta tahun ajaran

2021- 2022, Siswa menjadi kreatif dalam mengerjakan tugas, berfikir

kritis dalam mengambil keputusan dan penyelesaian masalah, siswa

menjadi mudah memahami pembelajaran, dan tentunya terdapat

peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan yang terjadi pada siswa.

B. Saran

Setelah dilakukan penelitian dan fakta yang ada di lapangan maka

peneliti menyarakan untuk

1. Bagi guru untuk lebih bisa mengatur strategi penggunaan Problem

Based Learning agar supaya semua peserta didik bisa akif dalam

belajar, dan tentunya tujuan belajar tersampaikan secara

menyeluruh
83
84

dengan baik karena metode Problem Based Learning ini sangat

efektif.

2. Bagi sekolah agar memperhatikan kembali sarana dan prasarana

sekolah terutama suasana kelas, agar siswa bisa belajar dengan

nyaman, karena terjadi dilapangan fasilitas menjadi kendala

belajar.

3. Bagi semua unsur disekolah harus saling menjaga kenyamanan

belajar satu kelas dengan kelas yang lainnya, dengan tidak bising

saat jam belajar berlasngung.

4. Bagi para siswa harus lebih giat dan tekun dalam belajar nya tanpa

harus dipaksa dahulu karena semua hasil belajar yang dilakukan

akan menjadi pelajaran penting bagi kehidupan kalian kedepannya

khususnya dalam dunia pendidikan.

5. Bagi para peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat

menjadi refrensi bagi penelitian yang sejenis dan semoga dapat

membantu penelitian selanjut nya.


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. (2020). Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran


Berbasis Proyek Literasi, Dan Pembelajaran Inkuiri Dalam Meningkatkan
Kemampuan Koneksi Matematis. Profesi Pendidikan Dasar, 7(1), 37–52.
https://doi.org/10.23917/ppd.v7i1.10736

Afifah, E. P., Wahyudi, W., & Setiawan, Y. (2019). Efektivitas Problem Based
Learning dan Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas V dalam Pembelajaran Matematika. MUST: Journal of Mathematics
Education, Science and Technology, 4(1), 95.
https://doi.org/10.30651/must.v4i1.2822

Aldila, S., & Mukhaiyar, R. (2020). Efektivitas model pembelajaran problem


based learning pada mata pelajaran dasar listrik dan elektronika di kelas X
SMK Negeri 1 Bukittinnggi. Ranah Research: Journal of Multidicsiplinary
Research and Development, 2(2), 51–57.
https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J/article/view/233

Alfianiawati, T., Desyandri, & Nasrul. (2019). Pengaruh Penggunaan Model


Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran
ISD di Kelas V SD. Ejournal Pembelajaran Inovasi: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar, 7(3), 1–10.
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd/article/view/5400/2795

Arifin, N. (2020). Efektivitas Pembelajaran Stem Problem Based Learning


Ditinjau Dari Daya Juang Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Mahasiswa Pgsd. JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia), 5(1), 31.
https://doi.org/10.26737/jpmi.v5i1.1644

Arismawati, U., & W, B. D. (2017). Efektivitas Model Pembelajaran Problem


Based Learning ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Kepercayaan Diri Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sanden, Yogyakarta.
Jurnal Pendidikan Matematika, 6(9), 9–19.

85
86

Asrifah, S., Solihatin, E., Arif, A., Rusmono, & Iasha, V. (2020). Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan Siswa Kelas V Sdn Pondok Pinang 05.
Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 16(30),
183–193. https://doi.org/10.36456/bp.vol16.no30.a2719

Ati, T. P., & Setiawan, Y. (2020). Efektivitas Problem Based Learning-Problem


Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas V. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan
Matematika, 4(1), 294–303. https://doi.org/10.31004/cendekia.v4i1.209

Budiarti, I., & Airlanda, G. S. (2019). Penerapan Model Problem Based Learning
Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis.
Jurnal Riser Teknologi Dan Inovasi Pendidikan, 2(1), 167–183.

Dian Andayani, A. M. (2006). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi


(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. In Cet.

Dywan, A. A., & Airlanda, G. S. (2020). Efektivitas Model Pembelajaran Project


Based Learning Berbasis STEM dan Tidak Berbasis STEM terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Basicedu, 4(2), 344–354.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i2.353

Evi, T., & Indarini, E. (2021). Meta Analisis Efektivitas Model Problem Based
Learning dan Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mata
Pelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(2), 385–395. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i2.314

Fatmawati, E. T., & Sujatmika, S. (2018). Efektivitas Pembelajaran Problem


Based Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari Kemampuan
Berpikir Kritis. WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan,
2(2), 163. https://doi.org/10.30738/wa.v2i2.2786

Herzon, H. H., Budijanto, B., & Utomo, D. H. (2018). Pengaruh Problem-Based


Learning (PROBLEM BASED LEARNING) terhadap Keterampilan
Berpikir
87

Kritis. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(1), 42–


46. http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/10446

Hotimah, H. (2020). Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning


Dalam Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Edukasi, 7(3), 5. https://doi.org/10.19184/jukasi.v7i3.21599

Islamiah, A. F., Rahayu, S., & Verawati, N. N. S. P. (2018). Efektivitas Model


Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan LKS Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Fisika Siswa SMAN 1 Lingsar Tahun Ajaran
2016/2017. Lensa: Jurnal Kependidikan Fisika, 6(1), 29.
https://doi.org/10.33394/j-lkf.v6i1.933

Istiqomah, J. Y. N., & Indarini, E. (2021). Meta Analisis Efektivitas Model


Problem Based Learning dan Problem Posing Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran Matematika. Jurnal
Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1),
670–681. https://doi.org/10.31004/cendekia.v5i1.553

Maeshalina, D., Harleni, S., Susilawaty, E., Febriyanto, B., & Yanto, A. (2020).
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman. JPAK : Jurnal Pendidikan
Akuntansi Dan Keuangan, 3(1), 55–68. https://doi.org/10.37755/sjip.v3i2.38

Misla, M., & Mawardi, M. (2020). Efektifitas PROBLEM BASED LEARNING


dan Problem Solving Siswa SD Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis.
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 4(1), 60.
https://doi.org/10.23887/jisd.v4i1.24279

Nasional, U. S. P. (1982). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL. Acta Pædiatrica, 71, 6–6. https://doi.org/10.1111/j.1651-
2227.1982.tb08455.x

Noer, S. H., & Gunowibowo, P. (2018). Efektivitas Problem Based Learning


88

Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Dan Representasi Matematis.


Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran Matematika, 11(2).
https://doi.org/10.30870/jppm.v11i2.3751

Pangastuti, P. N., Sulasmono, B. S., & Setyaningtyas, E. W. (2019). Efektivitas


Discovery Learning dan PROBLEM BASED LEARNING pada
Pembelajaran Tematik Kelas IV Ditinjau dari Hasil Belajar Kognitif siswa di
SDN Karangduren 01. Jurnal Basicedu, 3(1), 92–100.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v3i1.79

Pendidikan dan Keagamaan. (2007). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan (bphn.go.id). In Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan.

Putri, C. D., Pursitasari*, I. D., & Rubini, B. (2020). Problem Based Learning
Terintegrasi STEM Di Era Pandemi Covid-19 Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 4(2),
193–204. https://doi.org/10.24815/jipi.v4i2.17859

Rahmanto, M.A, & Bunyamin. (2020). Efektivitas media pembelajaran daring


melalui. Jurnal Pendidikan Islam, 11(2), 119–135.

Rahmanto, Muhammad Arifin, & Bunyamin. (2020). Efektivitas media


pembelajaran daring melalui google classroom. Jurnal Pendidikan Islam.

Saharsa, U., Qaddafi, M., & Baharuddin. (2018). Efektivitas Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Video Based Laboratory
Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika,
6(2), 57–64. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/PendidikanFisika/article/view/5725

Saputro, O. A., & Rayahub, T. S. (2020). Perbedaan Pengaruh Penerapan Model


Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning
(PROBLEM BASED LEARNING) Berbantuan Media Monopoli terhadap
89

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Imiah Pendidikan Dan


Pembelajaran, 4(1), 185–193.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/view/24719

Sari, A. P., Rudibyani, R. B., & Efkar, T. (2018). Efektivitas Problem Based
Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Luwes Siswa pada
Materi Asam Basa. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Kimia (JPPK),
7(2), 1–19.

Syafei, I. (2019). PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENANGKAL
RADIKALISME PADA PENDAHULUAN Guru adalah fasilitator bagi
peserta didik dalam memahami setiap materi yang diajarkan untuk mencapai
kompetensi secara optimal . (. 10(I), 137–158.

Triningsih, R., & Mawardi. (2020). Jurnal Riset Pendidikan Dasar


EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT
BASED. Jurnal Riset
Pendidikan Dasar, 03(April), 51–56.

Undang-Undang-Nomor-14-Tahun-2005.pdf. (n.d.).

Wahyudiana, E., Sagita, J., Iasha, V., Setiantini, A., & Setiarini, A. (2021). B U A
N A P E N D I D I K A N Modul Praktikum IPA Berbasis Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Buana
Pendidikan, 17(2), 161.
http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_buana_pendidikan/index

Yulianti, E., & Gunawan, I. (2019). Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PROBLEM BASED LEARNING): Efeknya Terhadap Pemahaman Konsep
dan Berpikir Kritis. Indonesian Journal of Science and Mathematics
Education, 2(3), 399–408. https://doi.org/10.24042/ijsme.v2i3.4366
LAMPIRAN

1. Lampiran Jurnal Kedatangan Penelitian


Lampiran 1 Jurnal Kedatangan Penelitian

No. Tanggal dan Tempat Aspek Atau Objek Keterangan/

Observasi Yang Diamati Kegiatan

1. Kamis 24-Maret-2022 Keadaan sekolah Memberikan


SMA Muhammadiyah
surat untuk
11 Rawamangun
izin penelitian

2. Kamis 14-April-2022 Konsultasi dengan Wawancara


SMA Muhammadiyah
guru pengajar PAI tindakan yang
11 Rawamangun
kelas XI harus diambil

sealnjutnya

terkait

peneltian

3. Senin 30-Mei-2022 Penggunaan buku Wawancara


SMA Muhammadiyah
ajar yang digunakan terkait dengan
11 Rawamangun
dalam pembelajaran pelaksanaan

PAI di sekolah penelitian

4. Kamis 09-Juni-2022 Koordinasi rencana Prizinan


SMA Muhammadiyah
Wawancara dan izin tempat
11 Jakarta
tempat wawancara

90
91

No. Tanggal dan Tempat Aspek Atau Objek Keterangan/

Observasi Yang Diamati Kegiatan

5. Rabu 20-Juli-2022 Wawancara bersama Wawancara


SMA Muhammadiyah
guru pengajar PAI guru PAI
11 Rawamangun
6. Kamis 21-Juli-2022 Kondisi sekolah dan Wawancara
SMA Muhammadiyah
kelas bersama siswa
11 Rawamangun
7. Kamis 1-September- Kondisi Belajar Pengamatan
2022 SMA
Siswa kegiatan
Muhammadiyah 11
belajar siswa/i
Rawamangun
8. Kamis 8-September- Dokumentasi Berpamitan
2022 SMA
dengan
Muhammadiyah 11
anggota guru
Rawamangun
sekolah

2. Lampiran Instrumen Wawancara Penelitian

Lampiran 2 Instrumen Wawancara Penelitian

Narasumber Data Yang Digali Data Yang

Di Peroleh

Guru Mata 1. Efektivitas Penggunaan Problem Observasi,


Pelajaran PAI Based Learning Dalam Wawancara
Dan
Pembelajaran PAI Di SMA
Dokumentasi
Muhammadiyah 11 Jakarta.
92

2. Dampak positif dari Penerapan


Metode Problem Based Learning
Dalam Pembelajaran PAI
Siswa SMA 1. Efektivitas Penggunaan Model Observasi,
Muhammadiyah Problem Based Learning. Wawancara
11 Dan
2. Dampak possitif dari Penerapan
Rawamangun Dokumentasi
Metode Problem Based Learning
Dalam Pembelajaran PAI

3. Lampiran Instrumen Wawancara Guru


Lampiran 3 Lampiran Instrumen Wawancara Guru

Indikator Pertanyaan

Apakah Bapak/Ibu menggunakan Problem


Efektivitas
Based Learning dalam pembelajaran PAI dan
Penggunaan Model
materi apa saja yang menggunakan Problem
Problem Based
Based Learning?
Learning Dalam
Bagaimana hasil pembelajaran PAI
Pembelajaran PAI Di
menggunakan model Problem Based Learning?
SMA Muhammadiyah
Apakah ada peningkatan hasil belajar?
11 Jakarta
Apakah siswa nyaman belajar menggunakan

model Problem Based Learning dalam

pembelajaran PAI?

Apakah terdapa efektifita dala metode


t s m
Problem Based Learning yang Bapa/Ibu
93

Indikator Pertanyaan

terapkan?

dan efektifitas seperti apa yang di dapati oleh

siswa?

Apakah dalam Problem Based Learning siswa

diberikan kesempatan untuk bertanya dan

berpendapat?

Apakah ada kesulitan yang dialami saat

menggunakan Problem Based Learning dalam

pembelajaran?

Bagaimana cara mengatasinya?

Bagaimana guru mengenalkan model Problem

Dampak Positif Dari Based Learning pada siswa?

Penerapan Model Mengapa Bapak/Ibu menerapkan metode

Problem Based Problem Based Learning dalam pembelaajran

Learning Dalam PAI?

Pembelajaran PAI Apa saja target yang diharapkan tercapai oleh

Bapak/Ibu dalam penggunaan metode Problem

Based Learning ini?

Langkah apa saja yang di lalui guru PAI dalam

menerapkan Problem Based Learning ketika

belajar?
94

Indikator Pertanyaan

Bagaimana dampak positif yang didapati siswa

dalam menggunakan Problem Based Learning?

4. Lampiran Instrumen Wawancara Siswa


Lampiran 4 Lampiran Instrumen Wawancara Siswa

Indikator Pertanyaan
a. Apakah anda mudah memahami

Efektivitas pembelajaran PAI dengan baik saat

Penggunaan Model menggunakan metode Problem Based

Problem Based Learning?

Learning b. Apa saja yang diberikan guru agar anda

selalu termotivasi dalam menyelesaikan

pertanyaan atau masalah yang disajikan?

c. Bagaiman proses belajar anda saat

menggunakan model Problem Based

Learning?

a. Bagaimana cara guru untuk membantu anda

Dampak Positif Dari dalam melakukan penyelidikan terhadap

Penerapan Metode masalah sehingga anda menjadi pembelajar

Problem Based yang mandiri?

Learning Dalam b. Bahan ajar apa saja yang digunakan guru

Pembelajaran PAI dalam pembelajaran saat menggunakan

Problem Based Learning?


95

Indikator Pertanyaan
c. Apa yang anda dapati dalam dampak positif

saat menggunakan Problem Based

Learning?

d. Bagaimana cara anda mempresentasikan

hasil diskusi kelompok?

e. Apakah menurut anda efektif Problem Based

Learning diterapkan di kelas anda? Jelaskan

alasannya?

5. Lampiran Nilai Rapor Siswa


Lampiran 5 Nilai Rapor Siswa

1. Nilai Rapor Siswa Sebelum Menggunakan Problem Based Learning

Dalam Pembelajaran PAI

NO. Nama siswa Nilai


1 Aqil Anggoro Daeli 73
2 Assyari Hilma Sya`ban 84
3 Auzan Syahman Ramadhan 87
4 Blesya Flaratu Risa 80
5 Desta Rahayu 80
6 Dipo Syahid Ramadhan 73
7 Feby Zaelysty Aini Kanza 60
8 Hanny Aulia Bilqis 80
9 Jefisty Rosyiida Krisna 60
10 Khalief Zamzam Mahendra 80
11 Lutfhi Fatharaqi 62
96

NO. Nama siswa Nilai


12 Maizan Jamalina Yahnah 80
13 Muhammad Luthfan Athari 73
14 Muhammad Rafid Az Zikra 73
15 Muhammad Rasyid Hidayatullah 76
16 Muhammad Rayyan Fathan 80
17 Muhammad Rizqy 78
18 Muhammad Thaqif Randi 71
19 Muhammad Zaky Ibrahim 67
20 Najwa Naiwan 76
21 Naya Dwi Ananda 71
22 Nayaka Althafsyah 84
23 Nico Farrel Hariajie Pramono 76
24 Rafly Zulfadhli 62
25 Raphael Raihan Oesis 78
26 Reisya Ivana Putri 71
27 Rifat Bagas Wijaya 80
28 Shabrina Shafwa Syauqiya Akhmad 80
29 Sharfina Anindia 84
30 Ulis Riani 78
31 Unaisah Fachruddin 67
32 Zahra Putri Oktavian Ramadhini 84
33 Fatimatuzzahra Alayda N 73
34 Suci Anisa Khairani 84
97

2. Nilai Rapor Siswa Sebelum Menggunakan Problem Based Learning

Dalam Pembelajaran PAI

NO. Nama siswa Nilai


1 Aqil Anggoro Daeli 93
2 Assyari Hilma Sya`ban 93
3 Auzan Syahman Ramadhan 91
4 Blesya Flaratu Risa 91
5 Desta Rahayu 93
6 Dipo Syahid Ramadhan 94
7 Feby Zaelysty Aini Kanza 80
8 Hanny Aulia Bilqis 99
9 Jefisty Rosyiida Krisna 69
10 Khalief Zamzam Mahendra 90
11 Lutfhi Fatharaqi 70
12 Maizan Jamalina Yahnah 94
13 Muhammad Luthfan Athari 97
14 Muhammad Rafid Az Zikra 79
15 Muhammad Rasyid Hidayatullah 94
16 Muhammad Rayyan Fathan 93
17 Muhammad Rizqy 87
18 Muhammad Thaqif Randi 69
19 Muhammad Zaky Ibrahim 77
20 Najwa Naiwan 93
21 Naya Dwi Ananda 89
22 Nayaka Althafsyah 97
23 Nico Farrel Hariajie Pramono 64
24 Rafly Zulfadhli 84
98

NO. Nama siswa Nilai


25 Raphael Raihan Oesis 86
26 Reisya Ivana Putri 91
27 Rifat Bagas Wijaya 84
28 Shabrina Shafwa Syauqiya Akhmad 87
29 Sharfina Anindia 94
30 Ulis Riani 90
31 Unaisah Fachruddin 91
32 Zahra Putri Oktavian Ramadhini 84
33 Fatimatuzzahra Alayda N 93
34 Suci Anisa Khairani 93

Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru

6. Lampiran Hasil Wawancara Guru


Nama: Ihsan Fadilah, Lc

P: Apakah Bapak/Ibu menggunakan Problem Based Learning dalam


pembelajaran PAI dan materi apa saja yang menggunakan Problem Based
Learning?
I: Karena Problem Based Learning ini sangat cocok saya gunakan di
materi-materi tersebut (Fiqih dan Aqidah Akhlaq) dan penyampaaian
materi bisa dengan mudah saya lakukan serta siswa bisa exkplore saat
belajar materi tersebut, terdapat hasil yang cukup baik ketika
pembelajaran dilakukan dengan tatap muka (Offline) dikarenakan
siswa dan guru bertemu langsung serta guru mengetahui secara real
bagaimana siswa belajar di sekolah.
P: Bagaimana hasil pembelajaran PAI menggunakan model Problem
Based Learning? Apakah ada peningkatan hasil belajar?
I: Untuk Problem Based Learning ini pada materi yang sempat saya
ajarkan terutama ketika pembelajaran online (masa pandemi) siswa
cenderung memudahkan pembelajaran karena banyak hasil belajar
yang kurang memuaskan. Namun ketika belajar dengan tatap muka
disekolah dan saya sering memberikan tugas dadakan karena dengan
begitu akan lebih terlihat bagaimana siswa belajar dan menggali
permasalahan dengan
99

baik, oleh karena itu saya lebih merasakan dampak positifnya ketika
pembelajaran disekolah secara tatap muka dan bisa mengawasi siswa
secara langsung.
P: Apakah siswa nyaman belajar menggunakan model Problem Based
Learning dalam pembelajaran PAI?
I: Saya rasa mereka nyaman menggunakan Problem Based Learning
karena mereka diberikan kebebasan dalam mengerjakan tugas, namun
disayangkan ada saja beberapa oknum yang tidak mengumpulkan
tugas, tapi ketika pembelajaran offline dan saya berikan tugas dengan
cara siswa mencari materi sendiri dengan cara mencari permasalahan
yang sedang tranding dan mereka saya tugaskan untuk menyelesaikan
mereka cenderung lebih suka dengan cara seperti itu
P: Apakah terdapat efektifitas dalam metode Problem Based Learning
yang Bapak/Ibu terapkan? dan efektifitas seperti apa yang di dapati oleh
siswa?
I: Untuk efektif yang pertama itu pembelajaran bisa lebih singkat ya, saya
berikan judul dan siswa menyelesaikan masalah yang saya berikan,
lebih membantu guru dan siswa juga diberikan keluasan belajar,
kemudian penilaian pada saat online itu pakai Google Form kemudian
ketika mengecek hasil tugas itu lebih memudahkan guru ketika
mengoreksi hasil tugas siswa dengan membaca narasi dari tugas siswa
apakah alami atau sebaliknya. Untuk efektifitas yang dirasakan siswa
yaitu siswa diberikan kebebasan memilih materi atau permasalahan
yang ingin diselesaikan ketika guru sudah memberikan tugas untuk
menyelesaikan materi yang sedang tranding pada saat itu, siswa juga
lebih kreatif dan keritis tentunya ketika proses tersebut dan banyak
guru disini yang memakai metode ini dalam pembelajarannya.
P: Apakah dalam Problem Based Learning siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya dan berpendapat?
I: Untuk berpendapat saya pasti selalu memberikan kesempatan ya, ketika
pembelajaran Offline itu pasti banyak dari siswa yang aktif bertanya,
namun ketika di Online ada yang bertanya namun siwa itu-itu saja
yang bertanya namun ketika saya berikan celetukan yang kurang masuk
akal maka mereka tergugah untuk mengkoreksi hal-hal tersebut, jadi
mereka perlu dipancing dahulu dalam belajar. Terkadang dalam awal
belajar saya selalu memberikan pertanyaan pada siswa dan mulai
diskusi di awal pelajaran supaya jadi awal mula belajar dan mengingat
pembelajaran yang usai.
P: Apakah ada kesulitan yang dialami saat menggunakan Problem Based
Learning dalam pembelajaran? Bagaimana cara mengatasinya?
I: Untuk kesulitan saya rasa hampir tidak ada, tetapi mungkin pada saat
Online ada saja yang tidak mengumpulkan tugas, jadi mereka terkesan
100

menunda-nunda untuk memilih jawaban, dan juga terkesan lebih


menyepelekan dengan cara copas, namun itu hanya beberapa saja
selebihnya baik. Untuk mengatasinya saya InsyaAllah dengan
pembelajaran Ofline saat ini bisa teratasi karena belajar dikelas dan
terlihat cara belajar mereka dan harus selesai dikelas karena saya
tidak suka memberikan tugas yang dibawa pulang guna menghindari
tidak mengumpulkan tugas.
P: Bagaimana guru mengenalkan model Problem Based Learning pada
siswa?
I: Untuk mengenalkan saya tidak mengenalkan secara spesifik dan
menjelaskan belajar dengan metode apa, saya langsung menggunakan
Problem Based Learning dalam pembelajaran.
P: Mengapa Bapak/Ibu menerapkan metode Problem Based Learning
dalam pembelaajran PAI?
I: Karena saya melihat banyak contoh-contoh kasus dan masalah yang
terjadi dalam keadaan saat ini yang sedang tranding dari situ saya
menggunakan metode Problem Based Learning ini sebagai analisis
masalah yang baik, contoh saat ini tranding masalah perceraian dari
situ saya ambil dan gunakan Problem Based Learning sebagai metode
belajar dan siswa berfikir kritis dan dengan begitu siswa akan lebih
tertarik jika belajar seperti itu dan yang terpenting siswa mau
berusaha.
P: Apa saja target yang diharapkan tercapai oleh Bapak/Ibu dalam
penggunaan metode Problem Based Learning ini?
I: Saya berharap sebagai guru, siswa bisa berfikir kritis, bisa
menyelesaikan masalah pribadi paling tidak begitu, bisa meneyelsaikan
tugas dengan baik, saya juga berharap siswa ketika diberikan tugas
jangan langsung searching tapi saya ingin siswa membiasakan diri
untuk mengingat memori mereka kemudian di ungkapkan dan belajar
bersama dan ketika mereka tidak faham mereka akan berusaha sendiri
dahulu sebelum buka internet sebagai jalan keluar.
P: Langkah apa saja yang di lalui guru PAI dalam menerapkan Problem
Based Learning ketika belajar?
I: Kalau saya biasa melihat dahulu judul bab yang akan dipelajari,
kemudian saya mencari permasalahan yang sama kemudian saya
sajikan dalam belajar siswa, dan siswa akan menyimak dan berdiskusi
terakti dengan materi tersebut, pada intinya saya menggunakan
permasalahan yang sedang tranding dan sedang hits juga dikalangan
siswa sebagai bahan belajar dan itu menjadi daya tarik tersendiri bagi
siswa juga baik dalam menghidupkan suasana belajar. Dalam
beberapa kesempatan saya ajak siswa diskusi di luar sekolah sebagai
langkah pendekatan pada siswa dan menggali apa-apa yang mereka
sukai supaya saya mengimbangi dengan pembelajaran disekolah.
101

P: Bagaimana dampak positif yang didapati siswa dalam menggunakan


Problem Based Learning?
I: Dampak positif yang utama yaitu siswa terbangun jiwa kritis nya, suatu
ketika saya pernah memberikan materi sebuah permasalahan yang
sedang tranding dan mereka sangat antusias dalam mencari
peneyelesaian masalah tersebut dari situ saya menyimpulkan bahwa
siswa sudah memiliki jiwa kritis dan rasa ingin tahu yang cukup baik,
siswa menjadi lebih memperhatikan saat saya menjelaskan materi yang
saya sampaikan karena itu bisa membantu mereka menyelesaikan
problem yang akan saya berikan nantinya. Siswa akan lebih mudah
mengingat pembelajaran, ketika mereka mengetahui hal yang salah
maka mereka akan langsung kritis dan membenarkan hal-hal yang
salah tersebut atau siswa lebih sensitif dengan hal yang kontra dengan
kebenaran. Adapun hambatan yang saya rasakan yaitu pada siswa
yang kurang suka membaca kebiasaan mereka yaitu membaca hal-hal
yang mereka yang suka saja dan disini saya rasa tugas guru
bagaimana guru membuat sesuatu yang kurang disukai siswa misal
membaca materi itu mereka menjadi suka dan menarik mereka baca.
Lampiran 7 Lampiran Hasil Wawancara Siswa

7. Lampiran Hasil Wawancara Siswa


Lampiran 8 Wawancara Siswa 1
Nama: Maizan JY
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Iya sangat mudah memahami karena dengan metode Problem Based
Learning saya bisa menyelesaikan masalah saya sendiri tanpa harus ikut
campur guru, dan guru hanya menilai saja.
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Dengan adanya tambahan nilai saya menjadi termotivai untuk selalu
menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Lebih sering menggunakan internet sebagai media, karena sekarang
internet sudah memuat informasi terkait dengan agama Islam ataupun
lainnya.
P: Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam melakukan
penyelidikan terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang
mandiri?
J: Dengan cara menanyakan apakah soal itu susah? Jika susah pasti dibantu.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
102

J: Proyektor pastinya, buku tulis, buku paket, internet, laptop, dan alat tulis
lainnya.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Dengan metode Problem Based Learning kita diajarkan untuk mandiri,
dimana kita harus mencari jalan keluar dan solusi untuk menagtasi
masalah.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Dengan menggunakan PPT lalu maju ke depan dan langsung
mempresentasikan hasil kerja dengan salam, syukur, terimakasih dan
maaf.
P: Apakah menurut anda efektif Problem Based Learning diterapkan di
kelas anda? Jelaskan alasannya!
J: Sangat efektif karena dikelas saya lebih banyak orang yang ingin
mengetahui kerjaan orang lain, daripada kerjaan sendiri.
Lampiran 9 Wawancara Siswa 2
Nama: Rifat B
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Tidak, dikarenakan saya lebih mudah memahami menggunakan metode
lain, dibandingkan dengan metode ini.
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Pengajar selalu memberikan contoh yang memotivasi siswa dalam proses
pembelajaran dalam kelas.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Untuk proses belajar terkadang kurang efektif, karena ada beberapa
materi yang saya kurang fahami.
P: Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam melakukan
penyelidikan terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang
mandiri?
J: Guru biasanya menanyakan bagaimana pemahaman pada siswa, jika ada
yang kurang jelas atau kurang maka guru akan menjelaskannya kembali.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Guru biasanya menggunakan buku catatan atau paket dan juga video
dalam pembelajaran.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Saya lebih memahami kembali dengan baik.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Biasanya dengan cara menjelaskan langsung didepan kelas atau
menggunakan PPT
103

P: Apakah menurut anda efektif Problem Based Learning diterapkan di


kelas anda? Jelaskan alasannya!
J: Menurut saya tidak, karena guru biasanya masih menjelaskan materi
didepan kelas secara langsung.
Lampiran 10 Wawancara Siswa 3
Nama: Dipo SR
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Ya, karena menurut saya dengan metode ini saya menjadi mudah
memahami materi dengan baik
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Guru akan memberikan waktu pembelajaran yang cepat sehingga siswa
senang bisa istirahat.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Saya dapat memahami pembelajaran dengan cepat.
P: Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam melakukan
penyelidikan terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang
mandiri?
J: Guru banyak memberikan waktu untuk berkomunikasi dengan siswa, dari
situ siswa bisa menceritakan kesulitan yang dialami saat belajar.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Guru belajar dengan cara memberikan sesi tanya jawab dan memberikan
contoh dari video pembelajaran.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Saya menjadi mengerti dan memahami materi pembelajaran.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Membuka materi, mengerjakan tugas presentasi, dan mempresentasikan
hasil belajar didepan kelas.
P: Apakah menurut anda efektif Problem Based Learning diterapkan di
kelas anda? Jelaskan alasannya!
J: Iya, karena saya mudah memhami materi yang diberikan oleh guru.
Lampiran 11 Wawancara Siswa 4
Nama: Lutfi F
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Ya, tetapi tergantung dari materinya, jika materinya mudah tentu cepat
difahami, kalau susah saya butuh waktu untuk mempelajari nya.
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
104

J: Guru biasanya membebaskan siswa untuk nyemil dikelas, dan ketika


ujian guru memberikan keringanan pada siswa yang nilai nya kurang.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Lumayan mudah karena melibatkan siswa juga, guru membantu juga
disaat siswa kesulitan dan guru memberikan petunjuk pada siswa.
P: Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam melakukan
penyelidikan terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang
mandiri?
J: Guru biasanya memberikan kebebasan pada siswa untuk mengerjakan
tugas nya kemudian di koreksi dan menjelaskan bagaimana yang benar.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Biasanya guru menggunakan video pembelajaran dan game Quiziz.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Saya mendapatkan wawasan baru, mengembangkan keterampilan, dan
dapat mengatasi masalah.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Tentu saya harus menguasai materi yang akan dipresentasikan kemudian
saya mempresetasikan di depan kelas.
P: Apakah menurut anda efektif Problem Based Learning diterapkan di
kelas anda? Jelaskan alasannya!
J: Efektif karena melibatkan siswa dalam pembelajaran masalah.
Lampiran 12 Wawancara Siswa 5
Nama: Zahra POR
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Tentunya saya menjadi mudah memahami pembelajaran, dan saya
menjadi lebih aktif dalam memecahkan dan mempelajari masalah yang
belum kita ketahui serta saya menjadi lebih kritis menentukan solusi.
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Bagi saya pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan guru ini sangat
menarik dan memicu kita untuk berfikir kritis dalam menemukan solusi.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Guru menggunakan video pembelajaran, buku paket, internet sebagai
sumber tambahan belajar.
P: Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam melakukan
penyelidikan terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang
mandiri?
J: Dengan cara memberikan penjelasan ulang secara detail dan
memberikan petunjuk agar siswa mudah cepat faham.
105

P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Guru membuat PPT yang menarik dan video pembelajaran.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Kita menjadi pelajar yang mandiri, Menjadi kritis dalam memecahkan
masalah dan solusi, Menjadi aktif belajar serta meningkatkan
pemahaman dalam permasalahan.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Membuat PPT, dan mempresentasikan pada teman-teman dengan baik
dan benar, agar teman-teman mudah faham dengan hasil diskusi kita.
P: Apakah menurut anda efektif Problem Based Learning diterapkan di
kelas anda? Jelaskan alasannya!
J: Efektif karena kita bisa meningkatkan pemahaman dalam suatu masalah.
Lampiran 13 Wawancara Siswa 6
Nama: Anisa ZSF
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Menurut saya efektif karena kita belajar dengan bimbingan guru sembari
kita mensearching dan mengolah dengan wawasan kita.
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Guru selalu memotivasi kita dengan kata-kata bijak yaitu “Jangan takut
salah karena disini kita sama-sama belajar” itu yang membuat saya dan
teman-teman semangat belajar dan tidak takut salah.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Cukup baik dan mudah difahami materi yang diajarkan oleh guru.
P: Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam melakukan
penyelidikan terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang
mandiri?
J: Saya biasa bertanya dengan guru terkait soal-soal yang menurut saya
sulit dikerjakan, kemudian guru memberikan penjelasan detail sehingga
saya faham dan bisa mengerjakan.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Biasanya guru menggunakan PPT kemudian menjelaskannya dan internet
serta buku paket.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Kita menjadi lebih mandiri dan dapat meneyelsaikan tugas dengan baik
sesuai arahan guru.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
106

J: Menggunakan Zoom Meeting dan ShareSecren dan menjelaskannya, atau


membuat PPT kemudian dijelaskan kepada teman-teman dikelas sembari
di awasi guru.
P: Apakah menurut anda efektif Problem Based Learning diterapkan di
kelas anda? Jelaskan alasannya!
J: Efektif karena saat PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) guru menggunakan
cara tersebut (PPT, ZoomMeeting) dan jika dikelas kita pakai PPT dan
Buku paket biasanya ditambah video pembelajaran dan internet.
Lampiran 14 Wawancara Siswa 7
Nama: Desta R
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Bagi saya tidak, karena dengan metode PROBLEM BASED LEARNING ini
kita tidak faham dengan baik, dan kita perlu dijelaskan dahulu secara
rinci supaya kami faham.
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Biasanya guru memberikan kita waktu istirahat tambahan bagi saya itu
yang membuat kita semangat dan ingin ceoat menyelesaikan tugas yang
diberikan guru.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Tidak lancar, karena saya kurang memhami metode ini, mungkin bagi
beberapa teman-teman saya yang rajin ini akan mudah dan efektif, tapi
bagi saya kurang efektif.
P: Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam melakukan
penyelidikan terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang
mandiri?
J: Terlebih dahulu guru melakukan pendekatan dengan murid-dikelas,
supaya siswa juga bisa leluasa menjelaskan apa yang terjadi.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Guru biasanya memberikan materi dari video pembelajaran, PPT, buku
paket, dan internet.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Saya menjadi mudah dalam memecahkan masalah terutama masalah
pribadi yang saya alami.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Dengan membuat PPT dan menjelaskan nya didepan kelas.
P: Apakah menurut anda efektif Problem Based Learning diterapkan di kelas
anda? Jelaskan alasannya!
J: Sesuai dengan keadaan kelas ya, jika didalam kelas banyak yang rajin
maka akan efektif.
107

Lampiran 15 Wawancara Siswa 8


Nama: Shafrina A
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Ya saya mudah memhami materi, apalagi jika guru menjelaskannya ulang.
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Saya termotivasi karena guru biasa memberikan nilai tambahan jika kita
menyelesaikan tugas dengan cepat dan baik.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Proses belajar menjadi lebih mudah dan bisa di mengerti dengan baik
oleh sisiwa.
P: Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam melakukan
penyelidikan terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang
mandiri?
J: Guru menjelaskan materi dasar dahulu kemudian siswa mengembangkan
hasil dari penjelasan yang guru sampaikan.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Guru menggunakan laptop, buku belajar, dan internet atau video
pembelajaran.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Saya menjadi mudah mengerti materi yang akan dipelajari, karena
sebelumnya saya sudah mempelajarinya dahulu.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Cara yang biasa digunakan adalah dengan menjelaskan secara
bergantian, jadi semuanya mendapatkan giliran untuk menjelaskan hasil
kelompok.
P: Apakah menurut anda efektif Problem Based Learning diterapkan di
kelas anda? Jelaskan alasannya!
J: Efektif, karena guru bisa mengatur waktu berapa lama siswa mencari
sendiri dan berapa lama guru akan menjelaskan hasilnya dengan begitu
siswa mudah memahami pembelajaran yang dibawakan guru.
Lampiran 16 Wawancara Siswa 9
Nama: Ulis I
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Karena bahasa dan penjelasan dari guru itu jelas maka saya mudah
memahaminya.
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
108

J: Guru memberikan video motivasi dan webinar dari pihak sekolah dari
situ saya termotivasi.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Menggunakan ZoomMeeting saat PJJ, kalau saat di sekolah memakai
buku paket, dan PPT.
P: Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam melakukan
penyelidikan terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang
mandiri?
J: Jika ada soal yang sulit dimengerti kita bertanya, kemudian guru
menjelaskannya kembali pada kita.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Memberikan PPT, Modul belajar, dan menjelaskannya melalui
ZoomMeeting.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Damapk positif yang didapat yaitu saya menjadi mudah memahami
materi yang dijelaskan oleh guru.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Dengan melakukan ShareSecreen saat belajar dan menjelaskannya.
P: Apakah menurut anda efektif Problem Based Learning diterapkan di
kelas anda? Jelaskan alasannya!
J: Tidak efektif, karena jika menggunakan ZoomMeeting terkadang
terganggu sinyal sehingga materi kurang jelas, tapi jika di sekolah jelas.
Lampiran 17 Wawancara Siswa 10
Nama: Khalief ZM
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Kalau dari opini saya pribadi, belajar menggunakan metode PROBLEM
BASED LEARNING ini adalah hal yang cukup sulit dilakukan, karena
saya lebih suka guru yang menjelaskan langsung semua materi yang
diajarkan.
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Guru memberikan reward pada siswa, biasa berupa nilai tambahan, atau
jam istirahat yang lebih banyak.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Karena biasanya guru menggunakan internet juga dalam belajar dan
otomatis siswa membuka HP namun ada saja yang membuka selain
pelajaran, misal TikTok, Ig dan lainnya, tapi penjelasan di internet
kurang jelas, lebih jelas ketka guru menjelaskan langsung.
109

P: Bagaimana cara guru untuk membantu anda dalam melakukan


penyelidikan terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang
mandiri?
J: Guru memberikan pengarahan yang teratur dan sistematif agar siswa
mudah menyelesaikan pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING ini.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Guru biasanya menyiapkan beberapa soal hots supaya siswa lebih aktif
dalam kelas dan dapat melatif siswa dalam menyelesaikan masalah.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Siswa dapat melihat berbagai jawaban dari berbagai artikel, tapi
dampak negatifnya menurut saya siswa ada yang hanya menjiplak
jawaban dari internet tanpa harus berfikir dahulu.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Dengan cara mempresentasikan PPT didepan kelas dan menjelaskan
pada siswa, atau media lainnya.
P: Apakah menurut anda efektif Problem Based Learning diterapkan di
kelas anda? Jelaskan alasannya!
J: Menurut saya tidak terlalu efektif, karena siswa akan lebih mudah karena
dapat mencari jawaban dari internet tanpa perlu berfikir dan peran guru
di kelas menjadi tidak begitu terlihat.
Lampiran 18 Wawancara Siswa 11
Nama: Muhammad R F
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Menurut saya tidak, karena saya terbiasa dengan hal mudah, dan
Problem Based Learning ini memberikan tugas-tugas jadi saya kurang
suka
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Guru biasa memberikan hadiah berupa uang, dengan begitu akan
memaksimalkan eksistensi nya dalam belajar.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Mensearching dari internet dan berbagai sumber lain yang mendukung
dan relevan dengan pembelajaran.
P: Bagaimana cara guru untuk membantu dalam melakukan penyelidikan
terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang mandiri?
J: Guru menjelaskan ulang pertanyaan dan biasanya memberikan saran
untuk searching di internet
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Guru menggunakan proyektor, buku, handphone, dan internet
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
110

J: Dampak positifnya yaitu belajar menjadi seru, dan berbeda dengan


belajar yang hanya diajarkan dari papan tulis
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Presentasi didepan kelas menjelaskan materi sesuai urutan belajar saat itu
P: Apakah menurut anda Problem Based Learning efektif diterapkan dikelas
anda? Jelaskan alasannya!
J: Efektif, karena dengan Problem Based Learning murid akan mencari
jawaban yang terbaik
Lampiran 19 Wawancara Siswa 12
Nama: Nayaka K
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Karena saya biasa belajar dijelaskan langsung maka saya lebih mudah
belajar dengan cara itu, daripada mencari tahu sendri
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Pertanyaan yang diberikan guru sangat memantik semangat belajar
siswa dan siswa berfikir cukup keras mencari jawaban dari pertanyaan
tersebut.
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Dengan Problem Based Learning siswa di didik untuk menyelesaikan
masalah dengan baik
P: Bagaimana cara guru untuk membantu dalam melakukan penyelidikan
terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang mandiri?
J: Guru memberikan sebuah pertanyaan dan memberikan gift kepada yang
bisa menjawab pertanyaan, dan jika tidak ada yang bisa menjawab maka
akan dijelaskan kepada siswa
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Guru menggunakan buku paket, PPT, video belaajr dan biasanya pakai
game
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Kita menjadi mandiri dan dilatih kemampuan dalam menyelesaikan
masalah sendiri dan diberitahu bagaimana cara menhadapi masalah
dengan baik.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Menggunakan PPT atau karton dan dijelakan pada teman
sekelas
P: Apakah menurut anda Problem Based Learning efektif diterapkan dikelas
anda? Jelaskan alasannya!
J: Menurut saya masih kurang namun akan lebih baik jika dikombinasikan
dengan metode belajar yang lain.
111

Lampiran 20 Wawancara Siswa 13


Nama: Fatimatuzzahra AN
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Menurut saya mudah, karena sebelum belajar sudah diberikan gambaran
belajar yang akan datang dan bisa mencarinya dahulu sehingga mudah
dipelajari nantinya.
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Guru memberikan pertanyaan yang membangkitkan semangat siswa, dan
biasanya guru membantu dalam menyelesaikan masalah yang diberikan
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Guru memberikan rugas resume terkait materi yang akan diajarkan
dengan begitu siswa akan mudah belajar nanti, dan menambah
catatannya saat belajar langsung dengan guru
P: Bagaimana cara guru untuk membantu dalam melakukan penyelidikan
terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang mandiri?
J: Biasanya guru memberikan poin penjelasan yang dapat membantu siswa
yang kesulitan belajar.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Guru menggunakan buku, proyektor, dan kertas materi
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Siswa menjadi luas wawasannya dalam belajar, dan dan memahami
materi yang banyak dalam belajar.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Menggunakan proyektor, dan menjelaskan kepada teman-teman dikelas
P: Apakah menurut anda Problem Based Learning efektif diterapkan dikelas
anda? Jelaskan alasannya!
J: Ya efektif karena siswa menjadi mudah belajar, guru juga membantu
siswa saat kesulitan dan siswa dilatih dalam belajar mandiri.
Lampiran 21 Wawancara Siswa 14
Nama: Muhammad RHP
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Mudah, karena masalah yang diberikan masih seputar kehidupan dalam
sehari-hari
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Memberikan Apresiasi dan menuntun siswa untuk dapat menyelesaikan
masalah
112

P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based


Learning?
J: Guru menjelaskan materi dalam bahasa yang mudah difahami
P: Bagaimana cara guru untuk membantu dalam melakukan penyelidikan
terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang mandiri?
J: Memberikan bantuan solusi agar siswa tidak stuck dalam tugasnya
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Menggunakan bahasan permasalahan yang sedang tranding kemudian
dimasukan dalam pelajaran
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Saya menjadi mudah memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Mempresentasikan bersama-sama dengan kelompok atau menjelaskan
dengan video
P: Apakah menurut anda Problem Based Learning efektif diterapkan dikelas
anda? Jelaskan alasannya!
J: Cukup efektif karena setiap murid dapat menyelesaikan permasalahan
dengan caranya sendiri dari hasil belajar
Lampiran 22 Wawancara Siswa 15
Nama: Naya DA
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Menurut saya tidak, karena saya biasa belajar dengan dijelaskan
lansgung dan tidak mencari sendiri seperti ini
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Guru memberikan nasihat dan motivasi agar kita bisa menyelesaikan tugas
dengan baik
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Biasanya dengan memperhatikan penjelasan guru atau memperhatikan
video pembelajaran yang diputarkan kemudian dijelaskan
P: Bagaimana cara guru untuk membantu dalam melakukan penyelidikan
terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang mandiri?
J: Guru memberikan soal-soal kemudian siswa diberikan tugas untuk
menyelesaikannya sendiri dan setelah itu dikoreksi.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Saat pandemi guru menggunakan Zoom, Google Meet, atau web
learning milik sekolah sebagai prantara belajar
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Saya dapat belajar dengan baik dan mandiri
113

P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?


J: Dijelaskan dengan detai dan menggunakan bahasa yang mudah difahami
oleh teman-teman
P: Apakah menurut anda Problem Based Learning efektif diterapkan dikelas
anda? Jelaskan alasannya!
J: Menurut saya efektif karena dapat membuat luas wawasan kita
Lampiran 23 Wawancara Siswa 16
Nama: Hanny A
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Saat menggunakan metode Problem Based Learning kami menjadi mudah
memahami pembelajarannya karena lebih realistis dikehidupan sehari-
hari dan penjelasannya mudah untuk diterapkan
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Dengan suasana belajar yang serius tapi santai kemudian diperintahkan
untuk menyelesaikan masalah yang sudah disajikan dengan begitu siswa
lebih tenang dan dengan memberikan beberapa masukan untuk cara
mengerjakannya
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Jenis pmbelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan untuk
mengahasilkan suatu produk
P: Bagaimana cara guru untuk membantu dalam melakukan penyelidikan
terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang mandiri?
J: Jika ada yang beum dimengerti maka bisa ditanyakan kembali pada guru
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Guru lebih sering memberikan pembelajaran menggunakan video belajar
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Lebih mengerti inti pembelajaran karena dapat membantu kita
mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan mengatasi
masalah.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Saya menyiapkan diri saya sebaik mungkin untuk bisa menyampaikan
hasil terbaik
P: Apakah menurut anda Problem Based Learning efektif diterapkan dikelas
anda? Jelaskan alasannya!
J: Efektif karena memberikan kesempatan pada kita untuk mendapatkan
pengalaman yang nyata saat proses pembelajaran
114

Lampiran 24 Wawancara Siswa 17


Nama: Shabrina S
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Iya saya mudah saat belajar, karena saat belajar menjadi fokus, dan
dapat menyelesaikan masalah dengan mandiri
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Guru dapat menciptakan suasana belajar menjadi kondusif dengan
adanya metode pembelajaran yang mudah difahami
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
J: Menggunakan buku paket yang diberikan sekolah atau beli buku luar
P: Bagaimana cara guru untuk membantu dalam melakukan penyelidikan
terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang mandiri?
J: Dengan memberi apresiasi, memberi masukan yang mengandung hal
positif, dan memberikan masukan yang sopan dan baik jika ada yang
salah saat melakukan penyelidikan
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Dengan guru yang menggunakan metode belajar yang sesuai, dan
menggunakan alat bantu yang cukup baik dapat membuat siswa belajar
dengaan baik.
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Membantu mengembangkan keterampilan berfikir dalam mengatasi
masalah, dan menjadi pelajar yang mandiri.
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Menguasai materi dengan baik, dan usahakan berikan hasil terbaik
ketika menjelaskan pada teman-teman
P: Apakah menurut anda Problem Based Learning efektif diterapkan dikelas
anda? Jelaskan alasannya!
J: Sangat efektif dan mudah difahami
Lampiran 25 Wawancara Siswa 18
Nama: Henny AB
P: Apakah anda mudah memahami pembelajaran PAI dengan baik saat
menggunakan metode Problem Based Learning?
J: Ya menurut saya mudah, guru menjelaskan dengan baik jadi saya faham
P: Apa saja yang diberikan guru agar anda selalu termotivasi dalam
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang disajikan?
J: Guru memberikan semangat belajar dan motivasi dari orang terkenal
P: Bagaimana proses belajar anda saat menggunakan model Problem Based
Learning?
115

J: Guru memulai dengan baca qur’an sebelum belajar dan guru


mengunakan buku paket, video, dan internet
P: Bagaimana cara guru untuk membantu dalam melakukan penyelidikan
terhadap masalah sehingga anda menjadi pembelajar yang mandiri?
J: Guru menjelaskan ulang materi nya ketika ada siswa yang bertanya.
P: Bahan ajar apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran saat
menggunakan Problem Based Learning?
J: Buku paket, PPT, Proyektor, dan Internet
P: Apa yang anda dapati dalam dampak positif saat menggunakan Problem
Based Learning?
J: Saya menjadi mudah memahami materi dan bisa mandiri dalam bertugas
P: Bagaimana cara anda mempresentasikan hasil diskusi kelompok?
J: Dengan PPT dan menjelaskan pada teman sekelas
P: Apakah menurut anda Problem Based Learning efektif diterapkan dikelas
anda? Jelaskan alasannya!
J: Ya efektif karena dengan Problem Based Learning mudah memahami
pembelajaran.
116

Lampiran 26 Riwayat Hidup Mahasiswa

Nama : Muhammad Alwan Afif


NIM : 1807015027
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Mei 1999
Jenis Kelamis : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl.Kh. Mas’ud RT/RW 01, No. 30. A, Cipulir,
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12230,
DKI Jakarta
Email : alwanafif1999@gmail.com

Riwayat Pendidikan

2018-2022 : Universitas Muhammadiyah Prof. D.R.

HAMKA

2015-2017 : PKBM Negeri Bangka 31, Jakarta Selatan

2012-2014 : SMP Al-Munawwariyyah Malang

2006-2011 : SDN Sudimoro 3 Bululawang Malang


117

Lampiran 27 Dokumentasi Surat Penelitian


1. Surat Permoohonan Penelitian

Gambar 3 Surat Perizinan Penelitian


118

2. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Gambar 4 Surat Keterangan Penelitian


119

Lampiran 28 Dokumentasi Foto

Gambar 5 Dokumentasi Prosesi Wawancara Bersama Guru PAI

Gambar 6 Dokumentasi Foto Bersama Guru PAI


120

Gambar 7 Tampak Depan Sekolah SMA Muhammadiyah 11 Jakarta

Gambar 8 Tampak Depan Ruang Sektariat Dan Ruang Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 11
Jakarta
121

Gambar 9 Kondisi Belajar Siswa Kelas XI Muhammadiyah 11 Jakarta

Gambar 10 Kondisi Belajar Siswa Kelas XI Muhamadiyah 11 Jakarta


122

Gambar 11 Proses Wawancara Bersama Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 11 Jakarta

Gambar 12 Proses Wawancara Bersama Siswi Kelas XI SMA Muhammadiyah 11 Jakarta


123

Gambar 13 Proses Wawancara Bersama Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 11 Jakarta

Gambar 14 Proses Wawancara Bersama Siswi Kelas XI SMA Muhammadiyah 11 Jakarta


124

Gambar 15 Dokuemntasi Foto Bersama Siswa Kelas XI Dan Guru PAI SMA Muhammadiyah 11
Jakarta

Gambar 16 Dokumentasi Foto Bersama Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 11 Jakarta


125

Lampiran 29 Validasi Refrensi Skripsi

1. Lampiran Validasi Refrensi Skripsi


126
127
128
129
130
131
132
133

Lampiran 30 Hasil Uji Turnitin

1. Lampiran Hasil Uji Turnitin


134
135
136
137
138
139
140
141
142

Anda mungkin juga menyukai