Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok : 1.

Eka Ramadhina 20344037

2. Vivin Oktarina 20344038

3. Dwi Widianti 20344039

4. Dian Nurdiani 20344040

Kelompok : 10

Kelas :D

Tugas : UU Dan Etika Kefarmasian

Dosen : Drs Fauzi Kasim, M.Kes.Apt

HIRARKI PRODUKSI OBAT

UUD 1945

UU 36 Tahun 2009 Tentang KESEHATAN


TERMASUK SEDIAAN FARMASI

PMK No. 1799 Tahun 2010 Tentang IZIN PRODUKSI


OBAT

PERBPOM No. 34 TAHUN 2018 Tentang PEDOMAN


CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK
HIRARKI PRODUKSI KOSMETIK

UUD 1945

PMK No.1175 Tahun 2010 Tentang IZIN PRODUKSI


KOSMETIK

UU No. 36 Tahun 2009 Tentang KESEHATAN TERMASUK


SEDIAAN FARMASI

PERBPOM No. 25 Tahun 2019 TENTANG PEDOMAN CARA


PEMBUATAN KOSMETIKA YANG BAIK
IZIN PRODUKSI OBAT IZIN PRODUKSI
KOSMETIK

DEFINISI PMK No. 1175 Tahun 2010 PMK No. 1799 Tahun 2010 Tentang
Tentang Izin Produksi Kosmetik Izin Produksi Obat
BAB I BAB I
Ketentuan Umum Ketentuan Umum
Pasal 1 Pasal 1

Ayat (3) Industri Farmasi adalah Ayat(3) Industri kosmetika adalah


badan usaha yang memiliki izin industri yang memproduksi kosmetika
dari Menteri Kesehatan untuk yang telah memiliki izin usaha
melakukan kegiatan pembuatan industri atau tanda daftar industri
obat atau bahan obat. sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan.
Ayat (1) Obat adalah Obat adalah Ayat (1) Kosmetika adalah bahan atau
bahan atau paduan bahan, termasuk sediaan yang dimaksudkan untuk
produk biologi yang digunakan digunakan pada bagian luar tubuh
untuk mempengaruhi atau manusia (epidermis, rambut, kuku,
menyelidiki sistem fisiologi atau bibir dan organ genital bagian luar)
keadaan patologi dalam rangka atau gigi dan membran mukosa mulut
penetapan diagnosis, pencegahan, terutama untuk membersihkan,
penyembuhan, pemulihan, mewangikan, mengubah penampilan
peningkatan kesehatan dan dan atau memperbaiki bau badan atau
kontrasepsi, untuk manusia. melindungi atau memelihara tubuh
pada kondisi baik.

IZIN Pasal 6
PRODUKSI Ayat (1) Izin produksi kosmetika
diberikan sesuai bentuk dan jenis
sediaan kosmetika yang akan dibuat.

Pasal 3 Pasal 6
Ayat (1) Industri Farmasi dapat Ayat (2) Izin produksi Kosmetik
melakukan kegiatan proses dibedakan golongan A yaitu yang
pembuatan obat dan/atau bahan dapat membuat semua bentuk dan
obat untuk: jenis sediaan kosmetika
a. semua tahapan; dan/atau golongan B yaitu yang dapat membuat
b. sebagian tahapan. bentuk dan jenis sediaan kosmetika
tertentu dengan menggunakan
teknologi sederhana
Pasal 4
Ayat (2) Industri Farmasi yang
membuat obat dan/atau bahan obat
yang termasuk dalam golongan
narkotika wajib memperoleh izin
khusus untuk memproduksi
narkotika sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PEDOMAN PERBPOM NOMOR 34 TAHUN PERBPOM NOMOR 25 TAHUN
2018 TENTANG PEDOMAN 2019 TENTANG PEDOMAN CARA
CARA PEMBUATAN OBAT PEMBUATAN KOSMETIKA YANG
YANG BAIK BAIK
Pasal 2 Pasal 3

Ayat (1) Pedoman CPOB wajib Ayat (1) Pedoman CPKB


menjadi acuan bagi industri farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
dan sarana yang melakukan diterapkan untuk:
kegiatan pembuatan Obat dan a. Industri Kosmetika yang menerima
Bahan Obat. kontrak produksi; dan
b. Industri Kosmetika yang tidak
menerima kontrak produksi.
Persyaratan UU 36 th 2009 tentang Kesehatan UU 36 th 2009 tentang Kesehatan
Sediaan Farmasi termasuk sediaan farmasi termasuk sediaan farmasi
Pasal 105 Pasal 105

Obat harusmemenuhi syarat Kosmetika harus memenuhi standar


farmakope Indonesiaatau buku dan/atau persyaratan yang ditentukan.
standar lainnya.

Anda mungkin juga menyukai