Tugas Kelompok Agenda 1 Kelompok 4 Angkatan 17
Tugas Kelompok Agenda 1 Kelompok 4 Angkatan 17
Ketua : 1 2 3
(Bersama-sama)
https://drive.google.com/file/d/1oMvxC6Rd27u6CJK_KTMIFVgphDj4wovT/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/13XPXh-raEybp-3OTDHJB17idK3yakSM7/view
FORM 2e. LEMBAR KERJA KELOMPOK
GLOBAL
No. Isu dan sumber isu Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
1 Maraknya peredaran Masih banyak di temukan Tidak adanya peredaran rokok
rokok illegal di peredaran rokok ilegal di ilegal di Banyumas dan
Banyumas banyumas terciptanya kawasan tanpa
rokok di Banyumas
2 Tingginya Angka Kasus kematian ibu di Sesuai dengan target AKI Kab.
Kematian Ibu di Kabupaten Banyumas hingga Banyumas tahun 2023 kurang
Kabupaten Banyumas bulan Agustus 2023 sebanyak dari 10 dalam 1 tahun
11 kematian
3 Tingginya angka Masih bayak ditemukan Anjuran menikah sesuai dengan
pernikahan dini pernikahan dini di Kabupaten batas usia yang sudah ditentukan
Banyumas di bawah usia 21
tahun bagi perempuan dan
usia 25 tahun bagi laki-laki
4 Tingginya kasus kekerasan Ditemukan adanya peningkatan Tidak ada kasus
seksual pada anak kasus kekerasan seksual terhadap kekerasan seksual
anak yaitu sebanyak 28 di yahun pada anak
2021 menjadi 47 kasus pada 2022
2. Tingginya Angka 4 5 3 4 16 2
Kematian Ibu di
Kabupaten Banyumas
3. Tingginya angka 3 4 4 3 14 3
pernikahan dini
4. Tingginya kasus 5 5 4 4 18 I
kekerasan seksual pada
anak
5. Rendahnya pengelolaan 2 2 2 3 9 5
kearsipan di Banyumas
Isu-isu yang dipaparkan diatas merupakan isu secara global dari berbagai instansi kelompok. Keterangan: dibuat
skor APKL pada kisaran 1-5.
1 = Sangat Tidak A/P/K/L
2 = Kurang A/P/K/L
3 = Cukup A/P/K/L
4 = A/P/K/L
5 = Sangat A/P/K/L
Keterangan APKL:
1. Aktual: Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan akan
terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik: Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai
Upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan: Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada
umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : Logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.
KETERANGAN :
Pedoman penskoran analisis kasus USG
Kriteria
Skor
Urgency Seriousness Growth
Dampak yang ditimbulkan
5 Sangat mendesak Sangat serius
sangat buruk
Simpulan: dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah “Tingginya kasus kekerasan seksual pada anak di Kabupaten Banyumas”.
D. Analisis Penyebab Masalah (Diagram Sirip Ikan / Fish Bone)
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan adalah
“Tingginya kasus kekerasan seksual pada anak”. Akar penyebab masalah selanjutnya
didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang
berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan
sebagai start awal meliputi man (sumber daya manusia), material (bahan baku), method
(metode), dan milieu (lingkungan) atau melalu pendekatan lain yang dimantapkan melalui
braistorming bersama rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut
(analog):
MAN
METHODE
kepedulian Masyarakat
masih rendah terkait tindak lingkungan pergaulan
kekerasan seksual tidak sesuai dengan
sosial budaya
Kurangnya pendekatan
agama terkait kesehatan
repoduksi
lingkungan keluarga yang
Kurangnya edukasi terkait tidak mendukung
kekerasan seksual dan
kesehatan reproduksi
MATERIAL MILLIEU
1. Kolaborasi lintas sektoral antar 1. Membuat bahan advokasi pada rapat lintas sektoral
bidang Pendidikan, agama, 2. Menyiapkan tempat dan mengundang peserta rapat
3. Acara pelatihan
https://docs.google.com/presentation/d/1_gHwmSsVJIoYRJZ-56_I2-f-IJmPwrhULp1epR-LtNs/edit?
usp=sharing
Kelompok : Kelompok 2
Anggota :
Skenario kasus:
Disuatu pagi di ruang guru sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP), ada
seorang guru yang sedang asyik membaca berita onine melalui ponsel, tersentak
terkaget karena berita tersebut memuat redaksi kekerasan seksual. Sehubungan
lokasi kasus tersebut dekat dengan daerah mereka bekerja, pihak sekolah
mengambil tindakan untuk melakukan sosialisasi kepada para siswa didik mereka
sekaligus mengundang orang tua guna pembekalan pengetahuan tentang bahaya
serta resiko dari kekerasan seksual tersebut dengan mendatangkan narasumber
dari Dinas Kesehatan.