Anda di halaman 1dari 36

JASA PEMELIHARAAN, ASSESSMENT,

PERBAIKAN DAN PEMASANGAN SISTEM


PROTEKSI PETIR SECARA COO DI
PT. PERTAMINA EP ZONA 4
No. Dok. : LPS23-LMU-KMI-HSE-001
HSE PLAN Rev. : A
Halaman : Hal 1 of 5

NAMA PEMILIK PROYEK : PT. PERTAMINA EP - ZONA 4

LOKASI : LIMAU FIELD – SPU LIMAU

NO. KONTRAK : 4650012322

PREVENTIVE MAINTENANCE DI SPU DAN INSPEKSI


JUDUL SPK : LIGHTNING PROTECTION & GROUNDING SYSTEM DI
SKG 1 DAN SP KRAYAN

NO. SPK : 071/PHR72370/2023-SO

A 10-04-2023 Issued for Review FM BS WR


DISIAPKAN DIPERIKSA DISETUJUI DIPERIKSA DISETUJUI
REV. TGL. DESKRIPSI
PT. Kotaminyak Internusa PT. Pertamina EP
JASA
JASAPEMELIHARAAN,
PEMELIHARAAN,ASSESSMENT,
ASSESSMENT,
PERBAIKAN
PERBAIKANDANDANPEMASANGAN
PEMASANGANSISTEM
SISTEM
PROTEKSI
PROTEKSIPETIR
PETIRSECARA
SECARACOO
COODI
DI
PT.
PT.PERTAMINA
PERTAMINAEPEPZONA
ZONA47
No. Dok. : : LPS23-LMU-KMI-HSE-001
LPS22-XXX-SAR-XXX
SITE ASSESSMENT
HSE PLAN REPORT Rev. : : AA
Halaman : : Hal 2 of 5

Comment data Sheet


Status
No Comment
Open Closed
HSE PLAN LPS23-LMU-KMI-HSE-001
Rev. A
Hal 3 of 4
TABEL REVISI

Rev. Tanggal Deskripsi


A 10-04-2023 Issued for Review
HSE PLAN LPS23-LMU-KMI-HSE-001
Rev. A
Hal 4 of 4

DAFTAR ISI

1. Cover ................................................................................................................................................. 1
2. Comment Data Sheet ........................................................................................................................ 2
3. Tabel Revisi....................................................................................................................................... 3
4. Daftar Isi ............................................................................................................................................ 4
5. HSE Plan ........................................................................................................................................... 5
RENCANA HSE

PROJECT : PREVENTIVE MAINTENANCE DI SPU & INSPEKSI


LIGHTNING PROTECTION GROUNDING SYSTEM
DI SKG-1 DAN SP KRAYAN

CONTRACTOR : PT. KMI

LOCATION : PT. PERTAMINA HULU ROKAN ASSET 2

Col No : 071/PHR72370/2023-SO

REV. DESCRIPTION DATE


Pertamina Hulu
17 PT. KMI
0 Issued for Review Rokan
/03/2023
Prepared by Acknowledge by Approved by

Taufik WH Wawan RD
Page 2 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

DAFTAR ISI

1. KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN


2. KEBIJAKAN DAN SASARAN STRATEGIS K3LL
3. ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB, SUMBER DAYA, STANDAR DAN DOKUMENTASI
4. MANAJEMEN RESIKO
5. PERENCANAAN DAN PROSEDUR
6. IMPLEMENTASI DAN PEMANTAUAN KINERJA K3LL
7. AUDIT DAN TINJAUAN MANAJEMEN K3LL

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 3 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

1. KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN

Rencana HSE adalah gambaran umum dari persiapan keselamatan proyek yang akan dilakukan di
lokasi kerja, untuk meyakinkan bahwa semua aktifitas keselamatan sesuai dengan kebijakan PT Kota
Minyak Internusa ( KMI ) dan Pertamina Hulu Rokan. Pentingnya rencana HSE adalah sebagai
arahan, memonitor dan mengontrol tahap persiapan dan saat berlangsungnya pekerjaan

Rencana HSE ini berlaku untuk pekerjaan penyediaan jasa COO perbaikan lightning protection &
grounding system asset 2 surface facilities, Pertamina Hulu Rokan. Ruang lingkup pekerjaan meliputi
perbaikan lightning protection system secara Call of Order ( COO ) pada peralatan atas permukaan (
surface facilities ) eksisting milik Pertamina Hulu Rokan asset 2.

Komitmen organisasi kami untuk HSE dengan menempatkan tanggung jawab utama dari semua
aspek Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan kepada Direktur KMI. Direktur juga
bertanggung jawab atas Departemen HSE dalam mengelola perencanaan, pelaporan, pemantauan
dan pelaksanaan semua program HSE di semua wilayah kerja seperti di proyek ini.

Tanggung jawabnya meliputi pengembangan dan arah kebijakan dan standar keamanan perusahaan,
pembentukan sistem untuk komunikasi ke dan instruksi dari semua karyawan dalam kebijakan dan
standar, dan meninjau efektivitas pelaksanaan program . Menyediakan sumber daya yang memadai
untuk memenuhi minimum persyaratan HSE yang diterapkan pada pekerjaan.

1.1 Sebagai bentuk komitmen maka direktur / manajer / site coordinator akan melakukan kunjungan
ke lapangan minimal 1 kali setiap 3 bulan selama periode kontrak.
1.2 Saat melakukan kunjungan ke lapangan akan diagendakan diskusi yang meliputi monitoring dari
program HSE, diskusi permasalahan HSE dalam pekerjaan. Kunjungan ini akan
didokumentasikan dan disimpan catatanya. Setiap temuan ketidak sesuaian akan dimonitor dalam
laporan tindak lanjut. Format laporan MWT silahkan lihat di lampiran 1.

2. KEBIJAKAN DAN SASARAN STRATEGIS K3LL

2.1 PT. Kotaminyak Internusa adalah salah satu perusahaan terkemuka yang bergerak dibidang
penyedia jasa dan barang untuk industri minyak dan gas di Indonesia. Portofolio kami termasuk:
- pengadaan barang (katup, alat-alat listrik, dll) keagenan dan trading;
- otomatisasi (PLC, wellhead control panel);

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 4 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

- fabrikasi/paket engineering (air compresor, dll);


- service khusus (perbaikan katup, perawatan alat-alat minyak dan gas, pengantian catalyst,
pekerjaan shutdown, pengetesan sumur minyak);
- dan pabrikan (flare sistem).
Kami berkomitment di dalam menjalankan usaha kami untuk secara terus menerus mengurangi
jumlah kejadian yang tidak diinginkan, kecelakaan kerja, luka dan penyakit akibat kerja; mencegah
polusi dan kerusakan lingkungan.
Komitmen untuk menjalankan kebijakkan dilakukan dengan cara:
- Memastikan bahwa K3LH merupakan tanggung jawab dari semua karyawan berikut
subkontraktor-nya dan menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan
- Mematuhi semua peraturan perundangan/standar serta persyaratan lainnya dan
mengintegrasikan di dalam semua aspek kegiatan
- Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko K3LH di semua kegiatan
- Menjalankan program-program kerja K3LH tahunan
- Mendorong karyawan untuk berpartisipasi dalam perbaikan berkelanjutan dari kinerja K3LH
- Mewajibkan semua karyawan dan subkontraktor untuk melaporkan semua insiden atau nyaris
kecelakaan
- Memberikan peningkatan kompetensi K3LH bagi semua karyawan dan subkontraktor
- Memberikan kewenangan untuk menghentikan pekerjaan atau pekerjaan sendiri apabila
pengendalian resiko K3LH belum memadai
- Memastikan program audit dan tinjauan Manajemen akan dilakukan secara berkala
Perencana HSE untuk menempatkan prioritas utama kami yaitu "SAFETY FIRST" dan memberikan
kualitas pengerjaan dalam segala hal dari pekerjaan kami, terutama tentang bahaya utama dari
bahaya kesehatan, risiko kebakaran dan kecelakaan kerja, (cedera terutama personil).
Selama bekerja, Kotaminyak Internusa harus mematuhi tidak hanya prosedur di atas, aturan dan
peraturan, tetapi juga setiap peraturan keselamatan lainnya dan peraturan dari Pertamina Hulu Rokan

Kebijakan ini akan diterapkan ke semua bidang Kotaminyak Internusa dan semua personil atau
subkontraktor tanpa perbedaan. Kebijakan dikomunikasikan melalui internal HSE induction, tercantum
dalam buku saku HSE dan disosialisasikan melalui QHSE Application. Materi dalam QHSE
Application menjadi salah satu topik pembicaraan saat tools box meeting setiap hari sebelum
melaksanakan pekerjaan.

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 5 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

2.2 Sasaran Strategis K3LL :


HSE Officer bertanggung jawab untuk mentabulasikan statistik insiden dan memastikan statistik
insiden diteruskan kepada Pertamina Hulu Rokan setiap bulan atau sesuai kebutuhan. HSE Officer
harus memberikan rincian klasifikasi yang terdiri dari injury, MVC, nearmiss, Frekuensi dan tingkat
keparahan dihitung berdasarkan jumlah jam kerja terpapar dan hari kerja hilang. Statistik HSE juga
harus mendapat perhatian Manajer Proyek untuk melakukan review dan penilaian terhadap target
keselamatan. HSE Officer wajib melaporkan kinerja Keselamatan dan proses monitoring sehari-hari.
Statistik kinerja juga harus mencakup semua jam kerja subkontraktor.
Format standar, terdiri dari judul berikut yang harus ditabulasikan:
 Leading Indicator

- MWT
- HSE Meeting
- Observasi HSE
- Pengamatan perilaku terhadap K3
- Training
- Promosi HSE
- Fit to Work
- Emergency Drill
- HSE Audit dan inspeksi

 Lagging Indicator

- Fatality
- Lost Time Injury ( LTI )
- Medical Treatment Case ( MTC )
- Resticted Work Case ( RWC )
- Nearmiss
- Jam kerja selamat
- Total Recordable Incident Rate ( TRIR )

Detail KPI silahkan dilihat pada lampiran 2

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 6 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

3. ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB, SUMBERDAYA, STANDAR DAN


DOKUMENTASI

3.1 Struktur organisasi proyek dibuat untuk :


a. Memastikan kebijakan dan HSE program dipahami dan dijalankan oleh seluruh karyawan.
b. Mengkoordinir dan memfasilitasi implementasi HSE program KMI di Pertamina Hulu Rokan.
c. Merencanakan dan mengimplementasikan HSE program KMI.
Detail struktur organisasi untuk projek ini silahkan dilihat pada lampiran 3, personnil dalam struktur
organisasi secara umum :

Jumlah
No Nama Jabatan Keterangan
Personil

1 Wawan RD Project Manajer 1

2 Budi Santosa Site Manager 1


Deputi Project Manager 1
3 Dony F
Project Control 1
4 Nur Aini
Document Control 1
5 Tsurayya
HSE Head 1
5 Taufik Wahyu Hidayat Sertifikat Migas
HSE Officer 1
6 Ibnu Hajar Sertifikat AK3U
Site Engineer 1
7 Anggi
Site Engineer 1
8 Annisa
Drafter 1
9 M. Fathan M.
Supervisor 1
10 Hallason Bakara
Teknisi 1
11 Tatang Anggara Teknisi Panjat
Helper 5
12 Santoso

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan tersebut diatas adalah :

Project Manager

 Project Manager bertanggung jawab atas kesesuaian dengan sistem keselamatan proyek dan
prosedur dari semua personil termasuk subkontraktor jika ada di bawah pengawasannya.
 Project Manager / deputi projek manager bertanggung jawab untuk memastikan semua peralatan
yang digunakan selama pekerjaan berlangsung diperiksa secara teratur, bersertifikat ( jika
dipersyaratkan ), dipelihara dan digunakan sesuai dengan pesyaratan dari perusahaan yang
membuat..

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 7 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

 Project Manager harus memastikan bahwa semua personil di bawah kekuasaannya memiliki
kompetensi yang relevan dan pengalaman untuk melaksanakan pekerjaan mereka dengan aman
 Project Manager harus memastikan prosedur kerja termasuk persyaratan HSE dan identifikasi
bahaya, ini dipahami oleh pekerja sebelum dimulainya suatu proses kerja.
 Project Manager wajib melakukan inspeksi secara pribadi ke lapangan untuk memastikan
kesadaran keselamatan dipahami dan dilaksanakan di antara pekerja.
 Project Manager harus memastikan persyaratan untuk inspeksi peralatan dan mesin di lokasi
kerja dilakukan orang yang kompeten dan pemeriksaan tersebut didokumentasikan dan dianalisa
secara benar.
 Project Manager akan mendukung dan mendorong bawahannya untuk mempertahankan praktek
kerja aman dalam semua kegiatan mereka.
 Project Manager akan mengelola semua subkontraktor jika ada untuk memastikan bahwa
kepatuhan keselamatan secara keseluruhan dicapai.
 Project Manager harus menegakkan tindakan disiplin jika ada yang melanggar sesuai aturan
HSE dan poyek.
 Project Manager harus meninjau analisis keselamatan kerja dan penilaian bahaya.
 Project Manager harus memastikan bahwa semua karyawan telah mengikuti Program Induksi
keselamatan sebelum mereka mulai bekerja.

Project Coordinator / Supervisor / Engineering Manager

 Project Coordinator / Supervisor / Engineering Manager wajib melaporkan kepada Project


Manager.
 Memastikan semua pekerja menyadari prosedur darurat.
 Melakukan pengawasan pekerjaan sehari-hari dengan keselamatan sebagai prioritas.
 Untuk kegiatan yang dianggap kritis, analisis keselamatan kerja (JSA) harus dikembangkan.
Revisi JSA jika perlu.
 Melaksanakan toolbox meeting untuk memastikan pekerjanya sadar akan bahaya yang akan
dihadapi pada pekerjaan dan kontrol terhadap bahaya telah dilakukan.
 Pastikan semua pekerja dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri ( APD ) yang diperlukan, telah
dilatih dalam menggunakan APD dan telah menghadiri induksi keselamatan awal.
 Mempersiapkan JSA untuk pekerjaan yang dilakukan dan memonitor pelaksanaannya di
lapangan seperti yang telah dijelaskan dalam JSA.
 Melaksanakan pemeriksaan untuk memastikan bahwa alat-alat dan peralatan berada dalam
kondisi yang baik.

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 8 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

 Menjaga housekeeping sesuai dengan standar pekerjaan.


 Memeriksa bahwa karyawan telah dilatih dalam penggunaan alat, mesin dan peralatan.
 Memonitor dan menegakkan disiplin dalam penggunaan APD oleh personelnya.

Safety Officer

 Safety Officer harus melaporkan kepada Projek Manager dan kepala HSE (HSE Head).
 Melatih dan ikut membantu pekerja untuk melakukan toolbox meeting.
 Melakukan pertemuan keselamatan di lapangan yang dihadiri oleh pengawas atau pemimpin
kerja.
 Melatih orang dalam penggunaan APD yang tepat.
 Membantu sebagaimana dipersyaratkan dalam investigasi insiden / kecelakaan.
 Memantau dan menjaga keamanan dan layanan system kondisi darurat.
 Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Pertamina Hulu Rokan untuk sesi inspeksi keselamatan
jika diperlukan.
 Melakukan inspeksi harian ke lapangan untuk memberikan saran atau membantu pengawas
lapangan untuk menjaga praktek kerja selamat dan mempertahankan housekeeping yang baik.
 Memantau pelaksanaan rencana pengelolaan HSE dan memberi laporan kepada manajer proyek
dan kepala HSE dalam semua masalah keselamatan pekerjaan di proyek.
 Memastikan bahwa semua laporan kecelakaan / insiden, penyakit akibat kerja dan insiden
lingkungan yang terjadi diselidiki secara menyeluruh dan tindakan efektif yang diambil untuk
mencegah terulangnya, dan laporan secara lisan segera dalam waktu dua jam, dan penulisan
laporan maksimum dalam 24 jam. Laporan tersebut akan diberikan kepada Pertamina Hulu
Rokan contract owner.
 Menyiapkan laporan bulanan Kinerja HSE.
 HSE Officer / Reps harus menyiapkan sebuah laporan yang menunjukkan dan mencari tahu
semua kinerja kegiatan keselamatan sebulan sekali, dan membuat review, program tindakan
perbaikan yang harus diambil, untuk rincian Kinerja Bulanan.

Tanggung Jawab Teknisi dan Helper

 Bekerja berdasarkan intruksi site manajer lapangan


 Bekerja dan mencatat setiap aktivitas dalam laporan kerja

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 9 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

 Teknisi dan helper harus memastikan kebijakan "Safety First" diterapkan di semua lokasi kerja
tanpa kecuali.
 Jika site manajer lapangan tidak ada, Teknisi harus menjadi pengganti untuk memimpin
pertemuan keselamatan selama 5-10 menit sebelum bekerja, disertai dengan HSE Pengawas di
setiap lokasi kerja
 Teknisi dan helper bersama dengan site manajer harus memastikan bahwa tidak ada potensi
bahaya sebelum bekerja di lokasi
 Sebelum Teknisi dan helper bekerja harus memastikan bahwa SOP dan JSA disetujui oleh
Pertamina Hulu Rokan
 Teknisi dan helper bersama dengan site manajer harus mensosialisasikan JSA dan Potensi
Bahaya bagi semua pekerja di lapangan.
 Teknisi dan helper bersama dengan site manajer harus memastikan ketersediaan izin kerja, tool
box meeting, P3K, rencana tanggap darurat, lay out mustering point, APAR di lapangan.

KMI akan menempatkan personil site HSE sesuai dengan kualifikasi.

3.2 Komunikasi HSE

Pertemuan HSE akan diadakan secara rutin di seluruh proyek untuk mengkomunikasikan isu-isu
penting yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatan dan lingkungan hidup. HSE Officer / Reps
akan membuat jadwal pertemuan tersebut, agenda dan daftar hadir dicatat dan disimpan.

3.2.1 General Safety Meetings

Safety meeting umum KMI dan personil subkontraktor akan diadakan di semua lokasi proyek.
Pertemuan-pertemuan ini harus diadakan setidaknya empat bulan sekali. Topik seperti review dari
pertemuan sebelumnya, data kecelakaan / insiden, bahaya, laporan anomali.

3.2.2 Site Orientation Meetings

Semua karyawan KMI dan personil Subkontraktor akan berpartisipasi dalam pertemuan site orientasi
saat pertama tiba di lokasi kerja. Site orientasi ini akan dilakukan oleh PERTAMINA HULU ROKAN
representative di site. Orientasi ini harus dilakukan sebelum personil yang bersangkutan diizinkan
untuk bekerja. Orientasi meliputi :

• HSE Awareness
• Mendapatkan APD & cara penggunaanya sesuai kebutuhan
• Ijin kerja dan analisa resiko
• Sistem Tata Kerja

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 10 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

• Keselamatan Berkendara
• Orientasi tanggap darurat
• Perlindungan & pengelolaan lingkungan
• Tempat peralatan P3K & Pelayanan Medis
• Penjelasan MSDS
• Penjelasan kode warna
• Bahaya alam & cuaca setempat
• Penjelasan keamanan
• Hubungan masyarakat setempat
• Penjelasan tentang lingkungan kerja
Personil tidak boleh ke lokasi kerja tanpa menerima orientasi dari pihak yang berwenang.

3.2.3 Safety Talk

KMI dan personil subkontraktor mengadakan safety talk selama sekitar 5 (lima) menit sebelum
memulai pekerjaan. Tujuan dari safety talk ini adalah untuk berbagi informasi dengan banyak orang
sekaligus, untuk merangsang ide-ide dan interaksi kelompok, untuk mengajarkan konsep dan
prosedur kerja yang selamat, memberikan dorongan dan membantu untuk membangun iklim
komunikasi yang baik..

3.2.4 Pertamina Hulu Rokan Contractor Safety Forum

Manajer Proyek atau Pengawas berkomitmen untuk menghadiri semua pertemuan keselamatan yang
diselenggarakan oleh Pertamina Hulu Rokan yang bertujuan untuk berbagi informasi tentang isu dan
kinerja keselamatan.

3.3 Promosi dan Kepedulian HSE

KMI berkomitmen untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja. Promosi HSE untuk proyek ini, kami menyediakan :

• Penginstalan QHSE Application, dimana dalam aplikasi ini ada sosialisasi hse ( hse induction ),
informasi, pelaporan masalah HSE melalui laporan anomaly dls.

3.4 Pemeriksaan Kesehatan ( Fitness To Work )

KMI berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja bagi pekerja baru, dan
MCU rutin ( setahun sekali ) bagi karyawan lama. Kondisi kesehatan karyawan penting untuk
melakukan pekerjaan dengan aman.

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 11 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

3.5 HSE Training

Training & kompetensi merupakan elemen kunci dari kebijakan kesehatan, keselamatan dan
lingkungan Kotaminyak Internusa. Semua personil Kotaminyak Internusa dan subkontraktor akan
diberikan pelatihan sesuai dengan tingkat dan fungsi kerja masing-masing.

Berikut ini adalah program pelatihan:


• Internal ( PT KMI ) Safety Induction
• Pertamina Hulu Rokan Safety Induction
• PPE Awareness
• Pengamatan Perilaku Terhadap K3
• SOP / JSA

3.6 Peraturan HSE

Peraturan HSE tercantum dalam buku saku dan disosialisasikan dalam QHSE Application.
Kotaminyak akan memastikan bahwa setiap karyawan yang terlibat dalam pekerjaan ini menginstal,
membaca dan memahaminya.

3.7 Standar HSE

Standar HSE tercantum dalam buku saku dan disosialisasikan dalam QHSE Application. Kotaminyak
akan memastikan bahwa setiap karyawan yang terlibat dalam pekerjaan ini menginstal, membaca dan
memahaminya

4. MANAJEMEN RESIKO

4.1 Penilaian dan Pengendalian Resiko

Penilaian bahaya & risiko akan dilakukan sebelum memulai aktivitas pekerjaan pada proyek sehingga
dapat mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk menghindari kecelakaan atau incident.
Identifikasi bahaya akan disiapkan dalam situasi berikut:
- Area Berisiko Tinggi di Proyek
- Di daerah asal atau daerah yang belum dijelajahi yang tidak memiliki data yang memadai.

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 12 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

- Area kerja yang berada di daerah yang teridentifikasi potensial bahaya oleh Pertamina Hulu
Rokan.
Sepanjang durasi proyek, teknik identifikasi bahaya harus dimanfaatkan. Bahaya dan risiko yang
diidentifikasi dari teknik HSE harus dikelola dengan benar-benar untuk menilai setiap bahaya dan
kemudian menerapkan tindakan pengendalian

JSA adalah alat identifikasi bahaya yang berisi daftar pekerjaan yang direncanakan dan identifikasi
bahaya yang mungkin muncul serta alternatif pengendalian bahaya sehingga potensi bahaya yang
ada diharapkan tidak terjadi. KMI akan menggunakan hasil penilaian awal dari Pertamina Hulu Rokan
sebagai referensi. JSA harus digunakan selama pekerjaan berlangsung dengan melibatkan site
manajer, tenaga ahli yang relevan dan kelompok kerja. JSA akan dibahas dalam kelompok kerja
sebelum mulai bekerja untuk memastikan bahwa semua perhatian terhadap bahaya dan berusaha
maksimal untuk mengkontrolnya. Detail JSA silahkan dilihat pada lampiran 4.

4.2 Penilaian Paparan Bahaya / Resiko dan Dampak Terhadap Tenaga Kerja

Penilaian bahaya & risiko akan dilakukan sebelum memulai aktivitas pekerjaan pada proyek sehingga
dapat mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk menghindari kecelakaan atau incident.
Matrix penilaian bahaya terdapat dalam lampiran prosedur manajemen resiko ( QHSE-SOP-IMS-07
Prosedur Resiko dan Peluang ). Penilaian bahaya akan mempertimbangkan bahaya aspek kesehatan
kerja, keselamatan kerja, kegiatan logistic, lingkungan, keamanan, aspek social.

4.3 Alat Pelindung Diri

Sesuai dengan area kerjanya, pekerja akan diberikan Alat Pelindung Diri (APD) dasar sesuai dengan
daftar standard APD Pertamina Hulu Rokan dan diberi pelatihan dalam pemakaian yang benar seperti
untuk menggunakannya.

5 PERENCANAAN DAN PROSEDUR

5.1 Manual Operasi K3LL

KMI akan memastikan pembuatan prosedur teknis seluruh tahapan pekerjaan yang akan
dilakukan berupa : Installation procedure flare ignition system package, strategi pelaksanaan
pekerjaan. KMI akan memastikan prosedur dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh
karyawan yang terlibat pada projek ini.

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 13 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

5.2 Kehandalan Infrastruktur dan peralatan

Peralatan kerja dan material diidentifikasi sesuai kebutuhan untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan. KMI menyediakan dan memastikan peralatan kerja dan material dalam kondisi yang
baik dan siap pakai, dan memiliki kemampuan kerja yang handal. KMI melakukan pemeliharaan,
inspeksi, mempersiapkan, memasang label/identifikasi, menandai dan mendokumentasikan
material dan peralatan yang dimiliki dan digunakan. Jika ditentukan dan disyaratkan, peralatan
akan dilakukan kalibrasi secara periodik dan dilakukan inspeksi.
Terhadap peralatan dan material yang akan dibawa atau dikirm dan akan digunakan pada
pekerjaan “jasa pemeliharaan, perbaikan dan modifikasi flare system CPP Donggi, Donggi
Matindok Field”, akan dipersiapkan dan dipastikan dalam kondisi yang telah memenuhi
persyaratan, tidak terbatas pada:
a. Inspeksi dan dinyatakan dalam keadaan berfungsi atau kondisi baik.
b. Material dan peralatan akan dilindungi dengan benar.
c. Dokumen pendukungnya dipastikan lengkap, seperti sertifikat, kartu pengiriman barang atau
material berbahaya, dan lainnya.
d. Menginformasikan kepada pembawa atau pengirim mengenai bahaya terhadap keselamatan
dan kesehatan.

5.3 Manajemen Perubahan

Jika ada perubahan organisasi, design dsb yang akan mempengaruhi HSE maka diharuskan
mengikuti prosedur MOC ( QHSE-SOP-HSE-16 ).

5.4 Rencana Tanggap Darurat

5.4.1 Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Plan)


Keadaan darurat adalah peristiwa yang tidak direncanakan yang dapat menyebabkan kematian
atau cedera signifikan yang dapat terjadi pada seluruh pekerja atau yang dapat mematikan
operasi, mengganggu operasi, menyebabkan kerusakan fisik atau lingkungan, atau dapat
mengancam bisnis perusahaan atau citra publik. Prosedur tanggap darurat yang dibuat untuk
dapat menangani tindakan evakuasi, menentukan dan merencanakan jenis tindakan darurat,
membuat rujukan dan tanggung jawab untuk semua personil yang terlibat ( QHSE-SOP-HSE-12
Prosedur Emergency ). Rencana Tanggap Darurat pada pekerjaan penyediaan jasa COO
perbaikan lightning protection & grounding system asset 2 surface facilities, mengacu pada
rencana tanggap darurat PT Pertamina Hulu Rokan

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 14 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

5.4.2 Prosedur Tanggap Darurat (Emergency Response Procedure)


Prosedur Tanggap darurat mengacu pada prosedur tanggap darurat PT Pertamina Hulu Rokan
dimana kami akan mengikuti sesuai arahan tim tanggap darurat yang berada di Pertamina Hulu
Rokan. Alur Tanggap Darurat (Emergency Response Flowchart )

On Scene Mengikuti
Comander kontak Pertamina Hulu Evakuasi
PIC Pertamina Hulu Rokan ERP / ke RS
Incident Rokan atau KMI Procedure rujukan
Emergency Contact

5.4.3 Sarana dan Prasarana Tanggap Darurat (Emergency Response Resources)


No. Petugas Nomer Telp Keterangan
1 Wawan RD (Project Manager) 0812 1215 1266
2 (Site Manager) 0816 821 913
3 (Project Control) 0812 2081 7152
4 (Project Coordinator) 0823 6100 7974
5 Taufik WH ( HSE Head ) 0813 6510 9130
6 (HSE Officer) 0812 9852 4215
7 RS Pertamina Prabumulih 0713 382742
8 Polres Prabumulih 0713 320015
9 Pemadam 0713 325122
Febran HSSE Pertamina Hulu Rokan – Limau
10 0811 6044 350
(HSSE)

11 Amri – Security SPU Limau 0813 7346 6055

6 IMPLEMENTASI DAN PEMANTAUAN KINERJA K3LL

6.1 Laporan kinerja HSSE akan disampaikan dalam bentuk Formulir Laporan Kinerja HSE yang di
dalamnya memuat beberapa hal sebagai berikut :
- Jumlah pekerja (manpower quantity)

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 15 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

- Jumlah Jam Kerja aman normal dan lembur (safe manhours, which comprise of normal working
hours and overtime working hours)
- Pencapaian indikator kinerja utama HSE (the HSE key performance indicator achievement)
- Lampiran pelaksanaan program HSE, misal, toolbox meeting, laporan inspeksi HSE, laporan
pengamatan HSE, laporan penyelidikan kecelakaan dan lain-lain yang sesuai.
Pemantauan pencapaian kinerja leading dan lagging indicator minimal dilakukan 1 kali setiap bulan.
6.2 Investigasi dan Tindak Lanjut Insiden K3LL
Laporan Insiden dilaporkan oleh KMI maksimal 1x24 jam dan laporan hasil investigasi dicatat dan
dilaporkan maksimal 2x24 jam pada hari setelah kejadian.

Semua penyelidikan, informasi, rekomendasi dan pelaksanaan rekomendasi, dll, mengenai


kecelakaan harus dicatat dan terdata di Kantor Lokasi Pekerjaan, disusun secara sistematis dan
berurutan.

Dokumentasi kecelakaan mencakup, namun tidak terbatas pada :

a. Informasi utama (Informan, Tanggal, Waktu dan penerima informasi)


b. Tindakan pertama yang diambil
c. Pembentukan tim investigasi
d. Rekam wawancara
e. Risalah pertemuan investigasi kecelakaan
f. Rekomendasi perbaikan
g. Masukan PT. Pertamina Hulu Rokan

7 AUDIT DAN TINJAUAN MANAJEMEN SMK3LL

7.1 Audit dan Tindak Lanjut


Program yang direncanakan dan audit keselamatan/review yang telah didokumentasikan menjadi
bukti objektif dari kepatuhan terhadap persyaratan keselamatan dan prosedur ( QHSE-SOP-IMS-02
Prosedur Internal Audit ). Audit keselamatan akan dilakukan setiap tahun dalam rangka :
- Memberikan bukti objektif yang sesuai dengan sistem yang disepakati, metode dan prosedur.
- Menentukan efektivitas rencana dan prosedur keselamatan yang ada.
- Mengidentifikasi kekurangan dalam rencana dan system keselamatan kemudian menetapkan
perbaikan yang dapat dilakukan.

7.2 Tinjauan Manajemen SMK3LL

PT PERTAMINA HULU ROKAN


Page 16 of 19

RENCANA HSE Doc No : HSE-P-01.


REV.0
867/E6161D2013-S7

DATE: 1/29/2016

Tinjauan manajemen SMK3LL dilakukan setahun sekali sesuai dengan prosedur ( QHSE-SOP-IMS-
01 Prosedur Manajemen Review ). Agenda tinjauan manajemen :
- Status tindakan dari tinjauan sebelumnya
- Perubahan-perubahan di internal dan eksternal yang relevan dengan system manajemen K3LL.
- Informasi tentang kinerja dan ke-efektifan system manajemen K3LL
- Kecukupan sumber daya
- Efektifitas dari tindakan yang diambil dalam menentukan resiko dan peluang
- Peluang perbaikan
LAMPIRAN :

Bagian 1 – Kepemimpinan dan Komitmen


Bagian 2 – Kebijakan dan sasaran strategis K3LL
Bagian 3 – Organisasi, Tanggung Jawab, Sumber Daya Standar dan Dokumentasi
Bagian 4 – Manajemen Resiko
Bagian 5 – Perencanaan dan Prosedur
Bagian 6 – Implementasi dan Pemantauan Kinerja K3LL
Bagian 7 – Audit dan Tinjauan Manajemen SMK3LL

PT PERTAMINA HULU ROKAN

Anda mungkin juga menyukai