DAFTAR ISI
1. Cover ................................................................................................................................................. 1
2. Comment Data Sheet ........................................................................................................................ 2
3. Tabel Revisi....................................................................................................................................... 3
4. Daftar Isi ............................................................................................................................................ 4
5. HSE Plan ........................................................................................................................................... 5
RENCANA HSE
Col No : 071/PHR72370/2023-SO
Taufik WH Wawan RD
Page 2 of 19
DATE: 1/29/2016
DAFTAR ISI
DATE: 1/29/2016
Rencana HSE adalah gambaran umum dari persiapan keselamatan proyek yang akan dilakukan di
lokasi kerja, untuk meyakinkan bahwa semua aktifitas keselamatan sesuai dengan kebijakan PT Kota
Minyak Internusa ( KMI ) dan Pertamina Hulu Rokan. Pentingnya rencana HSE adalah sebagai
arahan, memonitor dan mengontrol tahap persiapan dan saat berlangsungnya pekerjaan
Rencana HSE ini berlaku untuk pekerjaan penyediaan jasa COO perbaikan lightning protection &
grounding system asset 2 surface facilities, Pertamina Hulu Rokan. Ruang lingkup pekerjaan meliputi
perbaikan lightning protection system secara Call of Order ( COO ) pada peralatan atas permukaan (
surface facilities ) eksisting milik Pertamina Hulu Rokan asset 2.
Komitmen organisasi kami untuk HSE dengan menempatkan tanggung jawab utama dari semua
aspek Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan kepada Direktur KMI. Direktur juga
bertanggung jawab atas Departemen HSE dalam mengelola perencanaan, pelaporan, pemantauan
dan pelaksanaan semua program HSE di semua wilayah kerja seperti di proyek ini.
Tanggung jawabnya meliputi pengembangan dan arah kebijakan dan standar keamanan perusahaan,
pembentukan sistem untuk komunikasi ke dan instruksi dari semua karyawan dalam kebijakan dan
standar, dan meninjau efektivitas pelaksanaan program . Menyediakan sumber daya yang memadai
untuk memenuhi minimum persyaratan HSE yang diterapkan pada pekerjaan.
1.1 Sebagai bentuk komitmen maka direktur / manajer / site coordinator akan melakukan kunjungan
ke lapangan minimal 1 kali setiap 3 bulan selama periode kontrak.
1.2 Saat melakukan kunjungan ke lapangan akan diagendakan diskusi yang meliputi monitoring dari
program HSE, diskusi permasalahan HSE dalam pekerjaan. Kunjungan ini akan
didokumentasikan dan disimpan catatanya. Setiap temuan ketidak sesuaian akan dimonitor dalam
laporan tindak lanjut. Format laporan MWT silahkan lihat di lampiran 1.
2.1 PT. Kotaminyak Internusa adalah salah satu perusahaan terkemuka yang bergerak dibidang
penyedia jasa dan barang untuk industri minyak dan gas di Indonesia. Portofolio kami termasuk:
- pengadaan barang (katup, alat-alat listrik, dll) keagenan dan trading;
- otomatisasi (PLC, wellhead control panel);
DATE: 1/29/2016
Kebijakan ini akan diterapkan ke semua bidang Kotaminyak Internusa dan semua personil atau
subkontraktor tanpa perbedaan. Kebijakan dikomunikasikan melalui internal HSE induction, tercantum
dalam buku saku HSE dan disosialisasikan melalui QHSE Application. Materi dalam QHSE
Application menjadi salah satu topik pembicaraan saat tools box meeting setiap hari sebelum
melaksanakan pekerjaan.
DATE: 1/29/2016
- MWT
- HSE Meeting
- Observasi HSE
- Pengamatan perilaku terhadap K3
- Training
- Promosi HSE
- Fit to Work
- Emergency Drill
- HSE Audit dan inspeksi
Lagging Indicator
- Fatality
- Lost Time Injury ( LTI )
- Medical Treatment Case ( MTC )
- Resticted Work Case ( RWC )
- Nearmiss
- Jam kerja selamat
- Total Recordable Incident Rate ( TRIR )
DATE: 1/29/2016
Jumlah
No Nama Jabatan Keterangan
Personil
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan tersebut diatas adalah :
Project Manager
Project Manager bertanggung jawab atas kesesuaian dengan sistem keselamatan proyek dan
prosedur dari semua personil termasuk subkontraktor jika ada di bawah pengawasannya.
Project Manager / deputi projek manager bertanggung jawab untuk memastikan semua peralatan
yang digunakan selama pekerjaan berlangsung diperiksa secara teratur, bersertifikat ( jika
dipersyaratkan ), dipelihara dan digunakan sesuai dengan pesyaratan dari perusahaan yang
membuat..
DATE: 1/29/2016
Project Manager harus memastikan bahwa semua personil di bawah kekuasaannya memiliki
kompetensi yang relevan dan pengalaman untuk melaksanakan pekerjaan mereka dengan aman
Project Manager harus memastikan prosedur kerja termasuk persyaratan HSE dan identifikasi
bahaya, ini dipahami oleh pekerja sebelum dimulainya suatu proses kerja.
Project Manager wajib melakukan inspeksi secara pribadi ke lapangan untuk memastikan
kesadaran keselamatan dipahami dan dilaksanakan di antara pekerja.
Project Manager harus memastikan persyaratan untuk inspeksi peralatan dan mesin di lokasi
kerja dilakukan orang yang kompeten dan pemeriksaan tersebut didokumentasikan dan dianalisa
secara benar.
Project Manager akan mendukung dan mendorong bawahannya untuk mempertahankan praktek
kerja aman dalam semua kegiatan mereka.
Project Manager akan mengelola semua subkontraktor jika ada untuk memastikan bahwa
kepatuhan keselamatan secara keseluruhan dicapai.
Project Manager harus menegakkan tindakan disiplin jika ada yang melanggar sesuai aturan
HSE dan poyek.
Project Manager harus meninjau analisis keselamatan kerja dan penilaian bahaya.
Project Manager harus memastikan bahwa semua karyawan telah mengikuti Program Induksi
keselamatan sebelum mereka mulai bekerja.
DATE: 1/29/2016
Safety Officer
Safety Officer harus melaporkan kepada Projek Manager dan kepala HSE (HSE Head).
Melatih dan ikut membantu pekerja untuk melakukan toolbox meeting.
Melakukan pertemuan keselamatan di lapangan yang dihadiri oleh pengawas atau pemimpin
kerja.
Melatih orang dalam penggunaan APD yang tepat.
Membantu sebagaimana dipersyaratkan dalam investigasi insiden / kecelakaan.
Memantau dan menjaga keamanan dan layanan system kondisi darurat.
Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Pertamina Hulu Rokan untuk sesi inspeksi keselamatan
jika diperlukan.
Melakukan inspeksi harian ke lapangan untuk memberikan saran atau membantu pengawas
lapangan untuk menjaga praktek kerja selamat dan mempertahankan housekeeping yang baik.
Memantau pelaksanaan rencana pengelolaan HSE dan memberi laporan kepada manajer proyek
dan kepala HSE dalam semua masalah keselamatan pekerjaan di proyek.
Memastikan bahwa semua laporan kecelakaan / insiden, penyakit akibat kerja dan insiden
lingkungan yang terjadi diselidiki secara menyeluruh dan tindakan efektif yang diambil untuk
mencegah terulangnya, dan laporan secara lisan segera dalam waktu dua jam, dan penulisan
laporan maksimum dalam 24 jam. Laporan tersebut akan diberikan kepada Pertamina Hulu
Rokan contract owner.
Menyiapkan laporan bulanan Kinerja HSE.
HSE Officer / Reps harus menyiapkan sebuah laporan yang menunjukkan dan mencari tahu
semua kinerja kegiatan keselamatan sebulan sekali, dan membuat review, program tindakan
perbaikan yang harus diambil, untuk rincian Kinerja Bulanan.
DATE: 1/29/2016
Teknisi dan helper harus memastikan kebijakan "Safety First" diterapkan di semua lokasi kerja
tanpa kecuali.
Jika site manajer lapangan tidak ada, Teknisi harus menjadi pengganti untuk memimpin
pertemuan keselamatan selama 5-10 menit sebelum bekerja, disertai dengan HSE Pengawas di
setiap lokasi kerja
Teknisi dan helper bersama dengan site manajer harus memastikan bahwa tidak ada potensi
bahaya sebelum bekerja di lokasi
Sebelum Teknisi dan helper bekerja harus memastikan bahwa SOP dan JSA disetujui oleh
Pertamina Hulu Rokan
Teknisi dan helper bersama dengan site manajer harus mensosialisasikan JSA dan Potensi
Bahaya bagi semua pekerja di lapangan.
Teknisi dan helper bersama dengan site manajer harus memastikan ketersediaan izin kerja, tool
box meeting, P3K, rencana tanggap darurat, lay out mustering point, APAR di lapangan.
Pertemuan HSE akan diadakan secara rutin di seluruh proyek untuk mengkomunikasikan isu-isu
penting yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatan dan lingkungan hidup. HSE Officer / Reps
akan membuat jadwal pertemuan tersebut, agenda dan daftar hadir dicatat dan disimpan.
Safety meeting umum KMI dan personil subkontraktor akan diadakan di semua lokasi proyek.
Pertemuan-pertemuan ini harus diadakan setidaknya empat bulan sekali. Topik seperti review dari
pertemuan sebelumnya, data kecelakaan / insiden, bahaya, laporan anomali.
Semua karyawan KMI dan personil Subkontraktor akan berpartisipasi dalam pertemuan site orientasi
saat pertama tiba di lokasi kerja. Site orientasi ini akan dilakukan oleh PERTAMINA HULU ROKAN
representative di site. Orientasi ini harus dilakukan sebelum personil yang bersangkutan diizinkan
untuk bekerja. Orientasi meliputi :
• HSE Awareness
• Mendapatkan APD & cara penggunaanya sesuai kebutuhan
• Ijin kerja dan analisa resiko
• Sistem Tata Kerja
DATE: 1/29/2016
• Keselamatan Berkendara
• Orientasi tanggap darurat
• Perlindungan & pengelolaan lingkungan
• Tempat peralatan P3K & Pelayanan Medis
• Penjelasan MSDS
• Penjelasan kode warna
• Bahaya alam & cuaca setempat
• Penjelasan keamanan
• Hubungan masyarakat setempat
• Penjelasan tentang lingkungan kerja
Personil tidak boleh ke lokasi kerja tanpa menerima orientasi dari pihak yang berwenang.
KMI dan personil subkontraktor mengadakan safety talk selama sekitar 5 (lima) menit sebelum
memulai pekerjaan. Tujuan dari safety talk ini adalah untuk berbagi informasi dengan banyak orang
sekaligus, untuk merangsang ide-ide dan interaksi kelompok, untuk mengajarkan konsep dan
prosedur kerja yang selamat, memberikan dorongan dan membantu untuk membangun iklim
komunikasi yang baik..
Manajer Proyek atau Pengawas berkomitmen untuk menghadiri semua pertemuan keselamatan yang
diselenggarakan oleh Pertamina Hulu Rokan yang bertujuan untuk berbagi informasi tentang isu dan
kinerja keselamatan.
KMI berkomitmen untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja. Promosi HSE untuk proyek ini, kami menyediakan :
• Penginstalan QHSE Application, dimana dalam aplikasi ini ada sosialisasi hse ( hse induction ),
informasi, pelaporan masalah HSE melalui laporan anomaly dls.
KMI berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja bagi pekerja baru, dan
MCU rutin ( setahun sekali ) bagi karyawan lama. Kondisi kesehatan karyawan penting untuk
melakukan pekerjaan dengan aman.
DATE: 1/29/2016
Training & kompetensi merupakan elemen kunci dari kebijakan kesehatan, keselamatan dan
lingkungan Kotaminyak Internusa. Semua personil Kotaminyak Internusa dan subkontraktor akan
diberikan pelatihan sesuai dengan tingkat dan fungsi kerja masing-masing.
Peraturan HSE tercantum dalam buku saku dan disosialisasikan dalam QHSE Application.
Kotaminyak akan memastikan bahwa setiap karyawan yang terlibat dalam pekerjaan ini menginstal,
membaca dan memahaminya.
Standar HSE tercantum dalam buku saku dan disosialisasikan dalam QHSE Application. Kotaminyak
akan memastikan bahwa setiap karyawan yang terlibat dalam pekerjaan ini menginstal, membaca dan
memahaminya
4. MANAJEMEN RESIKO
Penilaian bahaya & risiko akan dilakukan sebelum memulai aktivitas pekerjaan pada proyek sehingga
dapat mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk menghindari kecelakaan atau incident.
Identifikasi bahaya akan disiapkan dalam situasi berikut:
- Area Berisiko Tinggi di Proyek
- Di daerah asal atau daerah yang belum dijelajahi yang tidak memiliki data yang memadai.
DATE: 1/29/2016
- Area kerja yang berada di daerah yang teridentifikasi potensial bahaya oleh Pertamina Hulu
Rokan.
Sepanjang durasi proyek, teknik identifikasi bahaya harus dimanfaatkan. Bahaya dan risiko yang
diidentifikasi dari teknik HSE harus dikelola dengan benar-benar untuk menilai setiap bahaya dan
kemudian menerapkan tindakan pengendalian
JSA adalah alat identifikasi bahaya yang berisi daftar pekerjaan yang direncanakan dan identifikasi
bahaya yang mungkin muncul serta alternatif pengendalian bahaya sehingga potensi bahaya yang
ada diharapkan tidak terjadi. KMI akan menggunakan hasil penilaian awal dari Pertamina Hulu Rokan
sebagai referensi. JSA harus digunakan selama pekerjaan berlangsung dengan melibatkan site
manajer, tenaga ahli yang relevan dan kelompok kerja. JSA akan dibahas dalam kelompok kerja
sebelum mulai bekerja untuk memastikan bahwa semua perhatian terhadap bahaya dan berusaha
maksimal untuk mengkontrolnya. Detail JSA silahkan dilihat pada lampiran 4.
4.2 Penilaian Paparan Bahaya / Resiko dan Dampak Terhadap Tenaga Kerja
Penilaian bahaya & risiko akan dilakukan sebelum memulai aktivitas pekerjaan pada proyek sehingga
dapat mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk menghindari kecelakaan atau incident.
Matrix penilaian bahaya terdapat dalam lampiran prosedur manajemen resiko ( QHSE-SOP-IMS-07
Prosedur Resiko dan Peluang ). Penilaian bahaya akan mempertimbangkan bahaya aspek kesehatan
kerja, keselamatan kerja, kegiatan logistic, lingkungan, keamanan, aspek social.
Sesuai dengan area kerjanya, pekerja akan diberikan Alat Pelindung Diri (APD) dasar sesuai dengan
daftar standard APD Pertamina Hulu Rokan dan diberi pelatihan dalam pemakaian yang benar seperti
untuk menggunakannya.
KMI akan memastikan pembuatan prosedur teknis seluruh tahapan pekerjaan yang akan
dilakukan berupa : Installation procedure flare ignition system package, strategi pelaksanaan
pekerjaan. KMI akan memastikan prosedur dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh
karyawan yang terlibat pada projek ini.
DATE: 1/29/2016
Peralatan kerja dan material diidentifikasi sesuai kebutuhan untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan. KMI menyediakan dan memastikan peralatan kerja dan material dalam kondisi yang
baik dan siap pakai, dan memiliki kemampuan kerja yang handal. KMI melakukan pemeliharaan,
inspeksi, mempersiapkan, memasang label/identifikasi, menandai dan mendokumentasikan
material dan peralatan yang dimiliki dan digunakan. Jika ditentukan dan disyaratkan, peralatan
akan dilakukan kalibrasi secara periodik dan dilakukan inspeksi.
Terhadap peralatan dan material yang akan dibawa atau dikirm dan akan digunakan pada
pekerjaan “jasa pemeliharaan, perbaikan dan modifikasi flare system CPP Donggi, Donggi
Matindok Field”, akan dipersiapkan dan dipastikan dalam kondisi yang telah memenuhi
persyaratan, tidak terbatas pada:
a. Inspeksi dan dinyatakan dalam keadaan berfungsi atau kondisi baik.
b. Material dan peralatan akan dilindungi dengan benar.
c. Dokumen pendukungnya dipastikan lengkap, seperti sertifikat, kartu pengiriman barang atau
material berbahaya, dan lainnya.
d. Menginformasikan kepada pembawa atau pengirim mengenai bahaya terhadap keselamatan
dan kesehatan.
Jika ada perubahan organisasi, design dsb yang akan mempengaruhi HSE maka diharuskan
mengikuti prosedur MOC ( QHSE-SOP-HSE-16 ).
DATE: 1/29/2016
On Scene Mengikuti
Comander kontak Pertamina Hulu Evakuasi
PIC Pertamina Hulu Rokan ERP / ke RS
Incident Rokan atau KMI Procedure rujukan
Emergency Contact
6.1 Laporan kinerja HSSE akan disampaikan dalam bentuk Formulir Laporan Kinerja HSE yang di
dalamnya memuat beberapa hal sebagai berikut :
- Jumlah pekerja (manpower quantity)
DATE: 1/29/2016
- Jumlah Jam Kerja aman normal dan lembur (safe manhours, which comprise of normal working
hours and overtime working hours)
- Pencapaian indikator kinerja utama HSE (the HSE key performance indicator achievement)
- Lampiran pelaksanaan program HSE, misal, toolbox meeting, laporan inspeksi HSE, laporan
pengamatan HSE, laporan penyelidikan kecelakaan dan lain-lain yang sesuai.
Pemantauan pencapaian kinerja leading dan lagging indicator minimal dilakukan 1 kali setiap bulan.
6.2 Investigasi dan Tindak Lanjut Insiden K3LL
Laporan Insiden dilaporkan oleh KMI maksimal 1x24 jam dan laporan hasil investigasi dicatat dan
dilaporkan maksimal 2x24 jam pada hari setelah kejadian.
DATE: 1/29/2016
Tinjauan manajemen SMK3LL dilakukan setahun sekali sesuai dengan prosedur ( QHSE-SOP-IMS-
01 Prosedur Manajemen Review ). Agenda tinjauan manajemen :
- Status tindakan dari tinjauan sebelumnya
- Perubahan-perubahan di internal dan eksternal yang relevan dengan system manajemen K3LL.
- Informasi tentang kinerja dan ke-efektifan system manajemen K3LL
- Kecukupan sumber daya
- Efektifitas dari tindakan yang diambil dalam menentukan resiko dan peluang
- Peluang perbaikan
LAMPIRAN :