PENDAHULUAN
ada sejak awal penciptaan. Tuhan menciptakan manusia atas laki-laki dan
dan Hawa yang kita kenal dalam sistem religi sebagai asal muasal
yang berasal dari tulang rusuk Adam, serta menjadi sebab mereka diusir
Alasan tersebut meliputi rasa malu, takut disalahkan, tidak cukup bukti,
merupakan bukti kuat akan adanya isu patriarki yang masih ada dalam
masyarakat Indonesia.
penelitian yang dilakukan oleh PSW UNS dan UNNES di Jawa Tengah
pada tahun 2004 mengungkapkan adanya bias gender dalam buku ajar
DIY pada tahun 2007, yang menunjukkan bahwa buku ajar Bahasa
dalam jurnal PLOS pada tahun 2017 oleh The Conversation juga
sekolah Indonesia.
ini, antologi cerita pendek Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan karya
Terbit pada tahun 2021, antologi cerita pendek ini menjadi debut
Pulang Jika Kamu Perempuan karya Riyana Rizki. Karya ini membawa
cerita dalam antologi ini, siswa juga akan diperkenalkan pada berbagai
masyarakat.
sebagai berikut:
Riyana Rizki. Dengan memilih enam cerita pendek yang memiliki unsur
mempengaruhi. Keenam cerita pendek itu, antara lain: (1) Jangan Pulang
Jika Kau Perempuan; (2) Dendam yang Lapar; (3) May; (4) Sudah
Kukatakan, Aku Timun Mas; (5) Dongeng Pengantar Kematian, dan (6)
cerita pendek yang dianalisis sesuai dengan kompetensi dasar poin (3.9)
pembangun cerpen.
Riyana Rizki?
berperspektif gender?
1.5 Tujuan Penelitian
Riyana Rizki;
Pulang Jika Kamu Perempuan karya Riyana Rizki sebagai bahan ajar
berperspektif gender.
Pendek Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan Karya Riyana Rizki dan
1. Manfaat teoritis
Pulang Jika Kamu Perempuan karya Riyana Rizki sebagai bahan ajar
SMA kelas XI diharapkan mampu menambah pemahaman mendalam
sastra.
masyarakat.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Sekolah
dihasilkan.
b. Bagi Guru
Bahan pembelajaran dapat dijadikan referensi bagi guru
c. Bagi Siswa
d. Bagi Peneliti
e. Bagi Pembaca
Riyana Rizki.
Pendek Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan Karya Riyana Rizki dan
1. Interseksionalitas
Interseksionalitas merupakan pandangan bahwa perempuan
2. Cerita Pendek
ringkas secara bentuk, tetapi juga sederhana dan singkat secara unsur,
sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan
4. Feminisme Multikultural