Anda di halaman 1dari 4

1.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan analisis feminisme pada
novel. Teori yang digunakan penelitian ini mengenai feminisme, dengan sumber data
novel Belenggu karya Armjin Pane. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan langkah metodologis yang sistematis, dengan analisis wacana kritis.
Hasil dari penelitian ini adalah 1). Pemberontakan Terhadap Norma Masyarakat, 2).
Konflik Batin Tini, 3). Pandangan Lain Tentang Perempuan, 4). Relasi Suami-Istri, 5).
Kemerdekaan dan Pembebasan Diri. Penelitian ini memberikan wawasan yang
berharga tentang teori feminisme yang memengaruhi tokoh dan jalan ceritanya.
Hasilnya dapat digunakan sebagai pengetahuan mengenai feminisme yang saat ini
sudah mulai hilang, karena kesataraan gender yang semakin berkembang pesat.

2. Wujud data:Wujud data dari analisis feminisme pada novel "Belenggu" karya Armijn
Pane bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Pemberontakan Terhadap Norma Masyarakat: Salah satu karakter utama, Tini,


kerap kali menunjukkan ketidakpuasannya dengan peran tradisional yang diharapkan
masyarakat untuk seorang wanita. Dia tidak hanya ingin menjadi seorang ibu dan istri,
tetapi juga ingin memiliki kebebasan dan tujuan hidup sendiri.

2. Konflik Batin Tini: Sepanjang novel, kita bisa melihat bagaimana Tini berjuang
dengan perasaannya sendiri dan tekanan masyarakat. Dia mencari makna dalam
hidupnya dan ingin lebih dari sekedar menjalani hidup sesuai dengan apa yang
diharapkan masyarakat. Ini mencerminkan perjuangan banyak wanita pada masa itu
(dan mungkin juga sekarang) yang ingin melepaskan diri dari belenggu tradisi dan
mencari identitas mereka sendiri. , Tini menampilkan ketidakpuasan terhadap peran
tradisional yang masyarakat harapkan dari seorang wanita. Peranannya sebagai istri
dan ibu tidak cukup memuaskan hasrat dan keinginannya untuk hidup bebas dan
mencari identitasnya sendiri.

3. Pandangan Lain Tentang Perempuan: Melalui karakter lain seperti Yah dan Roos,
kita diberikan gambaran tentang berbagai tipe perempuan dan bagaimana masyarakat
melihat mereka. Yah, misalnya, dianggap sebagai perempuan yang "jatuh" karena dia
memiliki hubungan di luar nikah. Ini menunjukkan bagaimana masyarakat
memberikan label dan menghakimi perempuan berdasarkan norma sosial.

4. Relasi Suami-Istri: Hubungan antara Tini dan suaminya, Sumartono, mencerminkan


dinamika kekuasaan dalam rumah tangga. Sumartono, meskipun mencintai Tini,
kadang-kadang menunjukkan sikap patriarkis dan cenderung menuntut Tini untuk
mematuhi peran tradisionalnya sebagai istri.

5. Kemerdekaan dan Pembebasan Diri: Melalui perjalanan batin Tini, kita melihat
sebuah representasi dari keinginan untuk kemerdekaan dan pembebasan diri.
Meskipun ini bisa dilihat sebagai keinginan pribadi Tini, ini juga bisa
diinterpretasikan sebagai simbol dari keinginan perempuan pada umumnya untuk
melepaskan diri dari belenggu tradisi dan norma sosial.

3. Pengambilan data: Dalam konteks analisis feminisme pada novel seperti "Belenggu"
karya Armijn Pane, proses pengambilan atau penyediaan data melibatkan beberapa
langkah metodologis yang sistematis. Berikut adalah cara pengambilan atau
penyediaan data untuk analisis semacam ini:

1. Pembacaan Mendalam: Pertama-tama, peneliti perlu membaca novel dengan teliti


dan mendalam untuk memahami plot, karakter, tema, dan elemen-elemen lain dari
karya sastra.

2. Identifikasi Elemen Feminis: Selama atau setelah pembacaan, peneliti harus


mencatat momen, dialog, atau situasi yang mencerminkan atau berkaitan dengan isu-
isu feminis. Ini dapat berupa pernyataan karakter, deskripsi naratif, atau situasi
tertentu yang mencerminkan norma gender atau ketidaksetaraan.

3. Kategorisasi Data: Setelah mengidentifikasi elemen-elemen feminis, data tersebut


harus dikelompokkan berdasarkan tema atau kategori, seperti peran gender,
representasi perempuan, hubungan patriarkal, dan sebagainya.

4. Kontekstualisasi: Mengingat "Belenggu" ditulis pada tahun 1940-an, penting untuk


memahami konteks sosial, budaya, dan sejarah saat itu. Ini akan membantu peneliti
memahami latar belakang dari isu-isu feminis yang ditemukan dalam novel.

5. Penyajian Bukti Tekstual: Dalam analisis sastra, kutipan langsung dari teks adalah
salah satu bentuk data yang paling kuat. Peneliti harus menyediakan kutipan-kutipan
ini sebagai bukti untuk mendukung argumen atau temuan mereka.

6. Triangulasi dengan Sumber Lain: Terkadang, untuk memperkaya analisis atau


untuk memberikan konteks lebih lanjut, peneliti mungkin perlu merujuk ke sumber-
sumber lain, seperti karya-karya Armijn Pane yang lain, tulisan-tulisan kontemporer,
atau karya sastra lain dari periode yang sama.

4. Metode analisisnya: Analisis deskriptif-kualitatif pada sebuah karya sastra seperti


"Belenggu" karya Armijn Pane bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan
aspek-aspek tertentu dari novel tersebut berdasarkan interpretasi dan wawasan
analitis. Dalam konteks novel "Belenggu", analisis ini akan memfokuskan pada
karakter, plot, tema, setting, dan simbolisme. Melalui analisis deskriptif-kualitatif, kita
bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang "Belenggu" dan
bagaimana novel ini mencerminkan masyarakat Indonesia pada 1940-an, terutama
dalam konteks perjuangan gender dan pencarian identitas. Menurut I Made Winartha
(2006:155), metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis,
menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang
dikumpulkan berupa hasil wawacara atau pengamatan mengnai masalah yang diteliti
yang terjadi di lapangan.

5. Fitriani, N., Uum Qomariyah., Sumartini. 2018. Citra Perempuan Jawa dalam Novel
Hati Sinden Karya Dwi Rahyuningsih: Kajian Feminisme Liberal. Jurnal Sastra
Indonesia, 7(1), 65.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi/article/view/29818/13174

I Made Winartha. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :


Gaha Ilmu.

Kurnia, I., Priyadi, Totok, P., Agus, W. 2013. Kajian Feminisme dalam Novel Secuil Hati
Wanita di Teluk Eden Karya Vanny Chrisma W. JPPK: Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa, 2(7), 3. http:
//dx.doi.org/10.26418/jppk.v2i7.2376.

Pane, Armijn. 2000. Belenggu. Jakarta: PT Dian Rakyat

Perkasa, Anandya Galang Surya. 2016. Citra Perempuan dalam Novel Belenggu Karya
Armijn Pane: Analisis Feminis.
https://eprints.uns.ac.id/26229/1/C0211005_pendahuluan.pdf Sugihastuti dan
Sugiharto. 2002. Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Rohtama, Y., Akhmad. M., Dahri, D. (2018). Perjuangan Tokoh Utama dalam Novel
Pelabuhan Terakhir Karya Roidah: Kajian Feminisme Liberal. Jurnal Ilmu
Budaya, 2(3), 222. http://dx.doi.org/10.30872/jbssb.v2i3.1147.

Sultoni, A., Kaleb. E.Simanungkalit. 2020. Persoalan-Persoalan Sosial dalam Novel


Pasung Jiwa Karya Okky Madasari. Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan,
18(1), 108. https://doi.org/10.26499/mm.v18i1.2344.

Anda mungkin juga menyukai