Anda di halaman 1dari 2

Cegah Stunting, Tim II KKN UNDIP Bekerja Sama dengan

Kader Posyandu Adakan Kelas Stunting di Balai Desa Kemusu,


Kabupaten Boyolali

Foto bersama ibu-ibu peserta dan Ibu Kader Posyandu Desa Kemusu, Kabupaten Boyolali
selepas Kelas Stunting pada Sabtu (29/7)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Boyolali – Dalam rangka upaya pencegahan stunting, tim II KKN Universitas Diponegoro
Bersama kader posyandu mengadakan Kelas Stunting di Balai Desa Kemusu, Kabupaten
Boyolali di hari Sabtu (29/7). Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh ibu-ibu yang memiliki
balita terindikasi stunting di Desa Kemusu.

Penyuluhan tersebut dilakukan karena dilatarbelakangi kurangnya pengetahuan masyarakat


akan stunting. Selain itu, tercatat terdapat kurang lebih 60 balita yang terindikasi stunting di
Desa Kemusu. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membagikan pengetahuan mengenai stunting
dan upaya pencegahannya, salah satunya dengan pemenuhan gizi sejak usia kehamilan.

Kegiatan diawali dengan persiapan tempat untuk melakukan sosialisasi dan persiapan snack
bergizi untuk balita yang hadir. Selanjutnya dilakukan penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan kepada setiap balita yang hadir sebagai langkah awal pengecekan
anak apakah terindikasi stunting atau tidak. Kegiatan dilakukan dengan pembagian brosur
yang berisi tentang informasi stunting. Berikutnya dilakukan penyuluhan stunting oleh
mahasiswa KKN. Materi penyuluhan meliputi definisi, ciri-ciri, penyebab, dampak, pola
pemberian makan bayi dan anak (PMBA), serta upaya pencegahan stunting.

“Stunting itu tidak seperti penyakit lain yang indikasinya bisa terlihat secara instan. Apabila
tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, stunting tidak bisa dengan mudah dideteksi. Oleh
karena itu, perlu adanya pemenuhan gizi sejak usia kehamilan untuk mencegah stunting, dan
anak perlu dilakukan pemeriksaan tinggi dan berat badan secara rutin,” papar Arista selaku
mahasiswa KKN yang memberikan materi pencegahan stunting.

Antusiasme peserta sangat tinggi yang ditunjukkan dengan respon ibu-ibu setiap mahasiswa
KKN mengajukan pertanyaan. Sebagai implementasi dari kegiatan ini, di akhir mahasiswa
KKN memberikan inovasi olahan makanan dari lele yaitu dimsum lele. Kegiatan demonstrasi
ini dilaksanakan di Balai Desa dengan peserta ibu-ibu yang hadir pada kelas stunting sesi 2.

Tim II KKN Universitas Diponegoro berharap melalui kegiatan ini, ibu-ibu dapat
meningkatkan pola asuh kepada anaknya dan melakukan upaya-upaya pencegahan stunting
sejak dini. Selain itu, dengan adanya sosialisasi ini diharapkan mampu menumbuhkan
kepedulian dan pemahaman mengenai pentingnya kesehatan dan gizi pada anak agar mampu
mencegah stunting di Desa Kemusu, Kabupaten Boyolali.

Anda mungkin juga menyukai