PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan
mekanisme koping kerja shift 12 jam dengan tingkat stress pada perawat di
Ambulan Gawat Darurat Provinsi Dinkes DKI Jakarta terutama wilayah kerja
Jakarta Utara, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Frekuensi karakteristik responden pada perawat di Ambulan Gawat
Darurat Dinkes DKI Jakarta di wilayah kerja Jakarta Utara adalah sebagian
besar berusia 20-25 tahun (42,9%), laki-laki (68,1%), dan masa kerja
paling banyak 1-3 Tahun (44.0%)
2. Frekuensi gambaran mekanisme koping pada perawat di Ambulans Gawat
Darurat Dinkes DKI Jakarta, di wilayah kerja Jakarta Utara adalah
sebagian besar baik (64,8%).
3. Frekuensi gambaran tingkat stres perawat Ambulans di AGD Dinkes DKI
Jakarta, di wilayah kerja Jakarta Utara yang terbanyak adalah stress ringan
(80,2%)
4. Ada hubungan antara mekanisme koping kerja shift 12 jam dengan tingkat
stres pada perawat di Ambulan Gawat Darurat Provinsi DKI Jakarta di
wilayah kerja Jakarta Utara. Adapun kriteria hubungannya adalah lemah
dan nilai Odds Ratio sebesar 3,891 (CI 95% : 1,329 s/d 11,397), berarti
mekanisme koping perawat kerja shift 12 jam dalam kategori kurang baik
akan beresiko menjadikan perawat stres sebesar 3,891 kalinya dibanding
mekanisme koping perawat kerja shift 12 jam dalam kategori baik.
B. Saran
1. Bagi Ambulans Gawat Darurat Dinkes DKI Jakarta wilayah kerja Jakarta
Utara
Bagi AGD untuk membuat kebijakan dalam pengelolaan stres kerja
terhadap perawat salah satu nya dengan pembagian kegiatan secara merata,
menambah program-program pelatihan motivasi, program rekreasi