Nama Mahasiswa :
NPM :
Paraf Paraf
Tanggal Paraf
No. Kompetensi Elemen Kompetensi Perceptor Perceptor
Pencapaian Mahasiswa
Lahan Institusi
Ca Paru. a.Pengkajian
A. Pengertian Anamnesis
Kanker paru-paru berasal dari jaringan tipis Anamnesis yang lengkap serta pemeriksaan fisik
paru-paru, pada umumnya berupa lapisan sel merupakan kunci untuk diagnosis tepat. Keluhan dan
yang terletak pada saluran udara. Dua tipe gejala klinis permulaan merupakan tanda awal
utama kanker ini adalah kanker paru-paru sel penyakit kanker paru. Batuk disertai dahak yang
kecil (SCLC) dan kanker paru-paru non-sel banyak dan kadang-kadang bercampur darah, sesak
kecil (NSCLC). Tipe-tipe ini didiagnosa nafas dengan suara pernafasan nyaring (wheezing),
berdasarkan bentuk sel yang terlihat di bawah nyeri dada, lemah, berat badan menurun, dan anoreksia
mikroskop. Lebih dari 80% kanker paru-paru merupakan keadaan yang mendukung. Beberapa faktor
merupakan tipe kanker paru-paru non-sel kecil. yang perlu diperhatikan pada pasien tersangka kanker
Tiga sub-tipe utama dari kanker paru-paru non- paru adalah faktor usia, jenis kelamin, keniasaan
sel kecil adalah adenokarsinoma, karsinoma sel merokok, dan terpapar zat karsinogen yang dapat
skuamosa dan karsinoma sel besar. menyebabkan nodul soliter paru.
1. Inspeksi
F. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
Tujuan pada pembedahan kanker paru sama
seperti penyakit paru lain, untuk mengankat
semua jaringan yang sakit sementara
mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru
– paru yang tidak terkena kanker.
2. Kemoterapi
Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola
pertumbuhan tumor, untuk menangani pasien
dengan tumor paru sel kecil atau dengan
metastasi luas serta untuk melengkapi bedah
6. Perawatan faliatif
Perawatan faliatif, opiat terutama membantu
mengurangi nyeri dan dispnea. Steroid
membantu mengurangi gejala non spesifik dan
memperbaiki selera makan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Intervensi
No.
Keperawatan Tujaun/Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. - Nyeri kronis Setelah dilakukan a. Berikan pasien lingkungan yang terang a. Mengurangi kebisingan dan meningkatkan
berhubungan dengan tindakan keperawatan dan batasi pengunjung saat fase akut. istirahat.
karsinoma paru selama 3x24 jam nyeri b. Bantu pasien untuk memilih posisi yang b. Pasien mungkin merasa nyaman dengan
kronis teratasi dengan nyaman untuk istirahat. miring kea rah posisi yang sakit
kriteria : c. Tanyakan pasien tentang nyeri. Tentukan c. Membantu dalam evaluasi gejala nyeri
karakteristik nyeri. Buat rentang karena kanker. Penggunaan skala rentang
- Menyatakan nyeri intensitas pada skala 0 – 10 membantu pasien dalam mengkaji tingkat
berkurang, ekpresi d. Kaji pernyataan verbal dan non-verbal nyeri dan memberikan alat untuk evaluasi
wajah rileks, nyeri pasien keefktifan analgesic, meningkatkan kontrol
pengembangan e. Catat kemungkinan penyebab nyeri nyeri.
paru efektif, patofisologi dan psikologi. d. Ketidaksesuaian antar petunjuk verbal/ non
- Skala nyeri f. Dorong menyatakan perasaan tentang verbal dapat memberikan petunjuk derajat
berkurang nyeri. nyeri, kebutuhan/ keefketifan intervensi
g. Berikan tindakan kenyamanan. Dorong e. Insisi posterolateral lebih tidak nyaman
dan ajarkan penggunaan teknik relaksasi untuk pasien dari pada insisi anterolateral.
SUMBER :
Amin, Z., 2006. Kanker Paru. Dalam: Sudoyo, A.W., Setryohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M.K., Setiati, S. Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 4.Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: