5.1. Kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi.
Kurikulum memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi
utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi,
dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata kuliah dan modul yang
mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa
untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta
dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, modul, silabus, rencana pembelajaran dan
evaluasi.
Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan
keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai
situasi dan kondisi.
5.1.1.Kompetensi
Kompetensi lulusan (kompetensi utama, pendukung, dan kompetensi lainnya)
Tabel 5.1.3
Struktur Kurikulum Program Studi Doktor Sosiologi PPs FISIPUB
Sub bahasan matrikulasi : Program Studi Doktor Sosiologi FISIPUB memberikan matrikulasi (6 sks) pada mahasiswa baru dengan klasifikasi dan
tujuan berbeda. Untuk mahasiswa baru alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik harus menempuh sebagai penyegaran. Sedangkan mahasiswa
baru alumni di luar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik harus mengikuti matrikulasi dan lulus. Jumlah pertemuan sebanyak 12 kali tatap muka.
Matakuliah yang diajarkan pada program matrikulasi adalah sebagai berikut: 1. Pengantar Sosiologi; 2.Pengantar metode Penelitian Sosiologi; 3.
Statistik Sosial masing-masing 2 sks
Untuk mencapai tujuan Program Studi Doktor Sosiologi FISIP UB, secara berkala
dilakukan peninjauan kurikulum untuk meningkatkan kesesuaian konteks dan konten
kurikulum terhadap kebutuhan pasar. Peninjauan kurikulum akan dilakukan setiap empat
tahun sekali untuk membahas relevansi matakuliah yang ada dalam kurikulum. Pertemuan
dua tahunan itu dikemas dalam acara lokakarya. Peserta dari pertemuan tersebut adalah
dosen Program Studi Doktor Sosiologi FISIPUB, mahasiswa, alumni, dan pengguna alumni.
Hasil peninjauan terhadap kurikulum dapat berupa pembaharuan atau perbaikan/
pemfokusan konteks dan konten materi perkuliahan, serta pengkayaan sumber referensi buku
teks dan jurnal terbaru. Peninjauan kurikulum akan dilakukan pada akhir tahun akademik
2015/2016.
Program Studi Doktor Sosiologi FISIPUB telah melakukan persyaratan mukim bagi
mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan minimum selama 3 (tiga) semester. Dengan rincian
mengikuti perkuliahan secara aktif selama 2 (dua) semester dan pada semester 3 mengajukan
pra-proposal untuk ujian kualifikasi.
Pelaksanaan persyaratan mukim pada prinsipnya tidak terkendala mengingat
persyaratan tersebut telah disosialisasikan kepada calon mahasiswa.
5.2.6. Peraturan tentang kewajiban penyajian hasil penelitian disertasi dalam seminar
(internasional, nasional, wilayah, lokal PT) serta pelaksanaan dan kendala yang dihadapi
Disertasi merupakan tugas akhir mahasiswa Program Studi Doktor Sosiologi FISIP UB,
berupa karya tulis yang disusun berdasarkan atas hasil-hasil penelitian. Disertasi disusun
dengan tatacara dan format sesuai peraturan yang terdapat dalam buku pedoman penulisan
disertasi. Penyusunan disertasi dibimbing oleh Komisi Pembimbing.
Selain publikasi melalui jurnal, mahasiswa juga wajib melaksanakan seminar hasil
penelitian yang diselenggarakan oleh Program Studi Doktor Sosiologi FISIP UB dan diikuti oleh
tenaga akademik, mahasiswa dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, atau undangan
khusus yang diundang oleh pemrasaran. Ketentuan lebih teknis mengenai pelaksanaan
seminar hasil penelitian ditetapkan dengan SK Dekan FISIP UB.
5.2.7. Peraturan tentang kewajiban publikasi hasil penelitian disertasi dalam jurnal ilmiah
Setiap mahasiswa program doktor diwajibkan mempublikasikan hasil penelitian disertasi
dalam jurnal ilmiah setara EPSCO sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Doktor, namun kendala yang dihadapi mahasiswa adalah lamanya waktu publikasi.
5.2.8. Peraturan tentang penilaian kelayakan mutu disertasi, pelaksanaan dan kendala
Kelayakan mutu disertasi diawali dengan ujian kualifikasi dimana mahasiswa diuji oleh
Promotor dan Ko Promotor untuk menetukan kelayakan penelitian disertasinya. apabila
tidak layak maka akan diadakan ujian sekali lagi.
5.2.9. Peraturan tentang keanggotaan tim penguji dalam ujian akhir studi doktor, pelaksanaan
serta kendala yang dihadapi
Ujian disertasi dilaksanakan berdasarkan usulan Ketua Komisi Pembimbing kepada
KPS. Berdasarkan usulan tersebut, KPS menetapkan dua orang penguji di luar Komisi
Pembimbing. Selanjutnya KPS memproses penyelenggaraan ujian dan mengundang Tim
Penguji disertai jadwal, tempat ujian disertasi, dan naskah disertasi.
Forum ujian disertasi dipimpin oleh Ketua Komisi Pembimbing. Ujian dapat dilaksanakan
kalau dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang penguji. Ujian disertasi dilaksanakan
paling lama 180 menit.
Pelaksanaan ujian disertasi pada prinsipnya tidak mengalami kendala yang berarti,
karena penjadwalan yang dilakukan dengan baik, dan didukung dengan ketersediaan ruang
ujian yang sangat memadai.
Perbaikan naskah disertasi (berdasarkan saran-saran dari tim penguji disertasi) harus
diselesaikan paling lambat satu bulan setelah ujian disertasi. Jika batas waktu perbaikan yang
ditentukan habis dan perbaikan naskah disertasi belum selesai dan mahasiswa tidak dapat
mempertanggungjawabkan alasannya kepada Komisi Pembimbing maka Ketua Komisi
Pembimbing dapat mengusulkan supaya mahasiswa yang bersangkutan menempuh ujian
disertasi lagi.
Mahasiswa yang telah lulus ujian disertasi, dan telah melakukan perbaikan dengan
persetujuan Komisi Pembimbing, harus menggandakan naskah disertasi sebanyak 2 (dua)
eksemplar beserta softcopy (dalam format text dan disimpan dalam CD) kepada Bagian
Akademik Program Studi Doktor Sosiologi PPs FISIP UB.
Kendala yang dihadapi oleh mahasiswa adalah keterbatasan jumlah jurnal terakreditasi
yang dapat digunakan untuk menerbitkan artikel hasil penelitian disertasi, sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama bagi mereka untuk menerbitkan artikelnya.
Untuk setiap aspek pada subbutir 5.5.1 s.d. 5.5.4, (1) keberadaan standard operating
procedure (SOP), (2) keberadaan dan keefektifan lembaga/komisi pelaksana, dan (3)
mekanisme monev.
Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan sistem kredit semester (sks) dalam
bentuk kuliah dan/atau praktikum dan/atau kerja lapangan.
Perkuliahan di Program Studi Doktor Sosiologi FISIP UB diselenggarakan dalam satuan
kredit semester yang terdiri dari kegiatan tatap muka 50 menit, kegiatan terstruktur 60 menit
dan kegiatan mandiri 60 menit setiap minggu.
Kehadiran dosen dan mahasiswa pada setiap perkuliahan diatur dalam suatu presensi
yang diberikan pada setiap sesi perkuliahan oleh Bagian Akademik Program Studi Doktor
Sosiologi FISIP UB.
Setiap matakuliah di Program Studi Doktor Sosiologi FISIP UB diampu oleh sedikitnya 2
(dua) orang dosen. Materi perkuliahan disesuaikan dengan silabus, SAP serta GBPP yang telah
disusun. Kesesuaian materi yang disampaikan dalam setiap pertemuan dengan silabus terekam
dalam presensi dosen.
Pelaksanaan proses belajar mengajar di Universitas Brawijaya di tiap fakultas mengacu
pada baku mutu yang telah di tetapkan oleh Pusat Jaminan Mutu. Baku mutu ini merupakan
prosedur baku yang harus dijalankan dengan kinerja yang sangat baik. Pusat Jaminan Mutu UB
pada setiap semester melakukan audit internal kepada setiap program studi/jurusan untuk
memonitoring, mengevaluasi, dan mengembangkan perbaikan kinerja proses pembelajaran
pada semester berikutnya.
Keberadaan lembaga penjaminan mutu di Universitas Brawijaya meliputi Pusat
Penjaminan Mutu (PJM) pada tingkat universitas, Gugus Jaminan Mutu (GJM) pada tingkat
fakultas, Unit Jaminan Mutu (UJM) pada tingkat jurusan/program studi dan Komite Penjaminan
Mutu (KPM) pada tingkat pascasarjana. Keberadaan lembaga jaminan mutu ini sangat efektif
mengingat penjaminan mutu dilaksanakan secara konsisten dengan tingkat koordinasi yang
efektif antara PJM, GJM, UJM, dan KPM.
5.6.1. Uraikan kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik, kemitraan dosen-mahasiswa). Siapkan dokumen terkait.
Kebijakan akademik di Program Studi Doktor Sosiologi FISIP UB ditandai dengan
adanya kebebasan mahasiswa untuk dapat mengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan
disiplin Sosiologi dan dapat memperkayanya dengan keragaman cabang lainnya yang menjadi
latar belakang pendidikan S1. Program Studi Doktor Sosiologi FISIP UB memberikan
keleluasaan bagi mahasiswa untuk menghidupkan forum diskusi antar sesama mahasiswa dan
dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya maupun seluruh
insan akademis dan praktisi di luar Universitas Brawijaya.
Program Studi Doktor Sosiologi FISIP UB juga memberikan dukungan bagi kegiatan
seminar, lokakarya, workshop, dan acara sejenis secara berkala juga dilakukan untuk
meningkatkan kompetensi lulusan Program Studi Doktor Sosiologi FISIP UB.
5.6.2. Ketersediaan dan kelengkapan jenis prasarana (laboratorium, ruang kerja mahasiswa,
ruang seminar, perpustakaan, common room, prasarana olah raga dan seni, ibadah dll.),
sarana (koleksi jurnal ilmiah dan buku, akses internet, fasilitas komputer, fasilitas lab.,
sarana olah raga dan seni dll.) dan dana yang memungkinkan terciptanya interaksi
akademik antara sivitas akademika
Guna mendukung proses studi, Program Studi Doktor Sosiologi FISIP UB telah
melengkapi berbagai fasilitas pendukung suasana akademik yang lebih kondusif, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Ruang baca dan perpustakaan
2. Ruang ibadah
3. Laboratorium komputer
4. Hotspot area
5. Akses internet
6. Ruang diskusi mahasiswa
7. Kelas dengan kelengkapan laptop, komputer, LCD, papan tulis, pengeras suara dan AC.
8. Sarana parkir
9. Kantin
10. Sarana olah raga
5.6.3. Interaksi akademik berupa program dan kegiatan di dalam dan di luar proses
pembelajaran, yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas, untuk
menciptakan suasana akademik yang kondusif (misalnya seminar, simposium,
lokakarya, bedah buku, penelitian bersama, pengenalan kehidupan kampus, dan temu
dosen-mahasiswa-alumni)