Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rohmad

NIM : 20/467659/PTP/01791
MK : Teknik Dan Menejemen Sistem Irigasi

1. Masalah yang terjadi adalah konflik kepentingan pemanfaatan air irigasi antara petani ikan
(tambak) dengan petani tanaman pangan di kecamatan Minggir kabupaten Sleman. Konflik
itu terjadi di sebabkan karena meningkatnya permintaan dan pemanfaatan air irigasi oleh
petani ikan untuk menjalankan usaha budidaya ikan. Karena semakin tinggi tingkat
penggunaan air irigasi untuk budidaya ikan dan udang maka suplai air untuk tanaman
pangan menjadi berkurang. Tidak hanya itu, pemanfaatan yang terus menerus akan
memberikan dampak buruk yaitu menurunya kuantitas dan kualitas air irigasi sehingga dapat
mengakibatkan ketidakberlanjutan sistem irigasi. Pihak-pihak yang terlibat diantaranya
petani ikan (tambak) dan petani tanaman pangan dikecamatan Minggir. Faktor-faktor yang
menyebabkan konflik diantaranya adalah pengaturan air melalui pemberian izin hak guna
usaha air masih sangat ambigu, faktor kelembagaan yang kurang jelas akan tugas dan
fungsinya serta perilaku petani tanaman pangan yang kurang dapat menggunakan
sumberdaya air secara efisien. Saat musim penghujan, dimana air sangat melimpah para
petani cenderung boros dalam menggunakan air. Ditambah dengan peran serta masyarakat
yang masih sangat rendah dalam hal pemeliharaan dan pengelolaan jaringan irigasi serta
para petani tambak dalam memanfaatkan air irigasi tidak sesuai dengan aturan yang sudah
disepakati diantaranya dengan penyadapan disaluran sekunder yang termasuk kedalam
tindakan ilegal. Untuk menyelesaikan konflik tersebut dilakukan secara kemasyarakatan
melalui dialog, negosiasi, mediasi dan arbitrasi melalui media komunikasi Forum
Koordinasi Van der Wijck sendang pitu. Tahap dialog, negosiasi dan mediasi sudah
dilaksanakan namun belum mencapai solusi yang menguntungkan kedua pihak. Langkah
selanjutnya adalah arbitrasi, hasil arbitrasi memutuskan pembagian air irigasi dilakukan
secara giliran tiap 10 hari pada saluran sekunder. Hasil penyelesaian konflik ini kurang
maksimal dikarenakan tindak lanjut dari pemangku kepentingan kurang nyata, serta
pemberdayaan P3A masih sangat kurang sehingga pemahaman akan solusi yang ditawarkan
menjadi tidak maksimal. Pihak petani tanaman pangan maupun petani tambak seharusnya
bisa meningkatkan kegiatan forum diskusi dan memberdayakan organisasinya sehingga
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman akan keberlanjutan sistem irigasi. Pemangku
kebijakan seharusnya bisa menegakan regulasi yang sudah disusun. Siapapun yang
melanggar harus diberi sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai