Na Penyelarasan Per 19 Juni 2023 - Bangka Pajak Dan Retribusi
Na Penyelarasan Per 19 Juni 2023 - Bangka Pajak Dan Retribusi
TIM PENYUSUN
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena hanya atas karunia dan rahmat-Nya, penyusunan Naskah Akademik Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten Bangka tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah telah
selesai dilaksanakan. Pengaturan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dilakukan untuk
compliance cost atau pajak yang dapat dipungut dengan efektif, serta dengan biaya
pemungutan dan biaya kepatuhan yang rendah, melalui restrukturisasi jenis Pajak
Daerah khususnya yang berbasis konsumsi seperti pajak hotel, restoran, hiburan,
parkir, dan pajak penerangan jalan menjadi Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT),
serta rasionalisasi retribusi dari 32 (tiga puluh dua) jenis layanan menjadi 18 (delapan
belas) jenis layanan, selain itu juga dengan memperluas basis pajak dan harmonisasi
Bangka tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ini dilakukan untuk melaksanakan
Kabupaten Bangka untuk menyusun Kebijakan Daerah yang mengatur pajak dan
retribusi daerah dalam 1 (satu) Peraturan Daerah, sebagaimana amanat dari Pasal 94
Naskah Akademik ini merupakan kajian yang disusun sesuai dengan kaidah
Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
NASKAH AKADEMIK
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
i
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Naskah Akademik ini disusun
dalam rangka untuk memberikan pembenaran secara akademis dan sebagai landasan
pemikiran atas materi pokok Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah yang didasarkan pada hasil kajian (data) dan diskusi terhadap
serta kebutuhan hukum masyarakat akan pengaturan Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah yang merupakan salah satu sumber pendapatan asli Daerah Kabupaten
Bangka.
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan,
untuk masyarakat, Kabupaten Bangka serta taat pada ketentuan peraturan perundang-
undangan. Naskah Akademik ini merupakan karya penelitian hukum yang terbuka
untuk menerima masukan dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.
Terima kasih disampaikan kepada Bupati Bangka dan Pimpinan serta tim Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka dan
Pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Bangka Belitung
terhadap dukungan dan kepercayaannya serta fasilitasi data dan masukannya sehingga
tim penyusun dapat menyelesaikan Naskah Akademik dan Draft (konsepsi) Rancangan
Tim Penyusun
NASKAH AKADEMIK
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
ii
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
NASKAH AKADEMIK
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
iii
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mendasar mengacu kepada tujuan dari sila ke-lima Pancasila yang menekankan
pada prinsip keadilan sosial dan secara eksplisit konstitusinya pada Pasal 27 dan
Pasal 34 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI
kesejahteraan masyarakat. Selain itu tertuang dalam Pembukaan UUD NRI 1945,
negara dibentuk dengan tujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
Bangka memerlukan adanya suatu strategi yang sesuai dengan kondisi wilayah
yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber keuangan daerah. Hal itu berarti
bahwa agar dapat memberikan dampak kesejahteraan yang nyata bagi masyarakat,
NASKAH AKADEMIK
1
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
pengelolaan keuangan daerah yang baik salah satunya dengan mendesain
Mencoba melihat konsep otonomi daerah sebagai salah satu mata rantai
Republik Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas terdiri dari pulau-pulau
besar dan kecil dengan penghuninya banyak. Tapi yang terpenting, otonomi daerah
masing-masing kabupaten.
1
Murtir Jeddawi, Memacu Investasi di Era Ekonomi Daerah, Kajian Beberapa Perda tentang Penanaman Modal, UII Pres,
Yogyakarta, 2005, hlm. 39-40
2
Simposium Nasional Keuangan Negara 2018.
NASKAH AKADEMIK
2
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Adanya otonomi daerah semakin mewujudkan desentralisasi kekuasaan
yang diberikan oleh pemerintah, dan otonomi daerah adalah kewenangan penuh
wilayahnya. Dalam hal ini pemerintah daerah mempunyai kekuasaan penuh untuk
tugas pemerintahan.
APBD yang disusun setiap tahunnya. Pada sisi penerimaan, pemerintah pusat
efektif dan efisien karena pemerintah daerah dianggap lebih memahami kebutuhan
diwujudkan dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD)3 agar pemerintah daerah
harus disesuaikan dengan tanggung jawab atau beban dari masing-masing daerah,
3
Optimalisasi Kebijakan Penerimaan Daerah, Prof. Carunia Mulya Firdausy, MADE, Ph. D., APU, 2018
NASKAH AKADEMIK
3
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
sehingga pelaksanaan tugas pemerintah dapat terlaksana dengan baik dimasing-
mendasar. Dalam hal ini pemerintah pusat dapat mengalokasikan DAK untuk
terkait dengan otonomi daerah. Otonomi daerah yang dicanangkan oleh pemerintah
Nomor 18 Tahun 1997 Jo. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak
prinsip dalam menetapkan jenis retribusi yang dapat dipungut Daerah. Daerah
diberi kewenangan untuk menetapkan jenis retribusi selain yang ditetapkan dalam
ketentuan mengenai objek, subjek, dan dasar pengenaan dari 27 jenis retribusi
NASKAH AKADEMIK
4
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
kenyataannya tidak banyak diharapkan dapat menutupi kekurangan kebutuhan
ada jenis pungutan retribusi baru yang dapat dipungut oleh Daerah. Oleh karena
itu, hampir seluruh pungutan baru yang ditetapkan oleh Daerah memberikan
ekonomi biaya tinggi karena tumpang tindih dengan pungutan Pusat, serta
terhadap kebijakan di bidang pajak daerah dan retribusi daerah, yang semula
Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Khusus di
bersifat paradigmatis, antara lain : (1) Pemberian kewenangan yang lebih besar
daerah dan memberikan kewenangan kepada Daerah dalam penetapan tarif; (2)
Perluasan terhadap beberapa objek retribusi daerah; (3) Penambahan jenis retribusi
daerah; dan (4) Adanya peluang, walaupun sangat kecil, untuk menambah jenis
pelayanan dan perizinan dari Pemerintah kepada Daerah, yang diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka kemampuan Daerah untuk membiayai
NASKAH AKADEMIK
5
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Hal ini akan mengurangi ketergantungan Daerah terhadap dana
Di sisi lain, dengan kecilnya peluang Daerah untuk menetapkan jenis retribusi
baru, maka hal ini akan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan dunia
usaha, yang pada gilirannya diharapkan akan memberikan dampak positif berupa
retribusi daerah.
daerah dan retribusi daerah yang ditetapkan dalam bentuk Peraturan Daerah
Kabupaten Bangka.
B. Identifikasi Masalah
Oleh karena itu sudah sewajarnya bila aturan perundang-undangan dalam bentuk
sesuai dengan kondisi kekinian yang menjadi kebutuhan pemerintah daerah dalam
NASKAH AKADEMIK
6
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
memenuhi upaya pelayanan maksimal kepada masyarakat tanpa menimbulkan
melalui pajak daerah dan retribusi daerah yang diperuntukkan sebagai penunjang
sehingga dapat merumuskan kebijakan strategis. Berikut ini beberapa isu strategis
yang dapat menjadi dasar dalam rancangan peraturan daerah terkait dengan pajak
Bangka?
meliputi kajian dan telaahan atas suatu permasalahan baik secara sosial maupun
hukum terkait pajak daerah dan retribusi daerah di Kabupaten Bangka. Sesuai
NASKAH AKADEMIK
7
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
1. Menganalisis dan merumuskan dasar pengaturan dan kerangka regulasi
D. Metode
dan Retribusi Daerah adalah penelitian hukum normatif atau penelitian hukum
mencari kaedah, norma atau das sollen. Pengertian kaedah dalam hal ini meliputi
asas hukum, kaedah hukum, sistem hukum dan peraturan hukum kongkrit
Selain itu, penelitian ini disebut juga dengan penelitian hukum normatif
rinci tentang fokus yang diteliti dengan memanfaatkan norma-norma hukum yang
NASKAH AKADEMIK
8
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Adapun bahan hukum yang digunakan dalam penelitian hukum normatif
yakni bahan hukum yang diperoleh dari bahan literatur dan dokumen-dokumen.
Bahan hukum terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan
bahan hukum tertier. Bahan hukum primer ialah bahan-bahan hukum yang
bahan hukum sekunder ialah bahan hukum yang membantu menganalisis bahan
hukum primer, sedangkan bahan hukum tertier ialah bahan hukum yang
sekunder, seperti kamus (hukum) dan ensiklopedia. Sumber data yang diperoleh
sistematis.
Tahap berikutnya yakni analisis hukum terhadap bahan hukum yang yang
telah diperoleh. Menurut Gijssels dan Van Hoecke analisis data dilakukan dalam
dan Retribusi Daerah harus diolah sehingga tampak sistematis atau saling
kedua yaitu tataran eksplikatif. Terhadap dua tataran di atas ditambahkan tataran
ketiga yaitu tataran normatif dengan usulan perbaikan dan pembaharuan. Dengan
4
Merujuk pada cara kerja metodis-sistematis dengan bersaranakan seperangkat lambang dalam pengelolaan dan penjelasan
gejala-gejala terberi serta penataan gejala-gejala tersebut ke dalam sebuah sistem.
NASKAH AKADEMIK
9
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
demikian pada tataran ketiga ini memberikan jawaban atas pertanyaan “bagaimana
Kabupaten Bangka Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ini sebelum bahan
hukum sekunder yang didapat melalui studi dokumen, dan bahan hukum primer
yang didapat melalui studi wawancara dengan narasumber. Bahan hukum tersebut
bahan hukum dan informasi yang disajikan serta keterkaitannya dengan peraturan
NASKAH AKADEMIK
10
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
BAB II
KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS
A. Kajian Teoretis
atau Pemerintah Daerah dibiayai oleh Pemerintah Pusat atas beban APBN atau
oleh Pemerintah Daerah tingkat atasnya atas beban APBD-nya sebagai pihak
yang menugaskan.
amanat Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI
1945). Dalam pasal 18 UUD NRI 1945 dan amandemennya disebutkan bahwa:
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
5
Kementerian Keuangan, Draf Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
Jakarta, 2018.
NASKAH AKADEMIK
11
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang.
(2) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan
pembantuan.
kebutuhan mereka pun juga berbeda-beda.6 Selain itu, ada beberapa alasan-
sebagai berikut:7
c. Kebutuhan daerah lebih dikenal dan diketahui oleh orang yang tinggal
didalamnya.
pembiayaan.
nasional yang berkeadilan sesuai amanat UUD NRI 1945. Otonomi daerah pada
6
Anggi Rahajeng, Perencanaan Penganggaran Keuangan Daerah, Yogyakarta; Gadjah Mada University Press, 2016.
7
Kementerian Keuangan, Draf Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
Jakarta, 2018.
NASKAH AKADEMIK
12
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
menjalankan sendiri apa yang menjadi bagian atau wewenangnya. Oleh sebab itu,
otonomi daerah yang ideal adalah membutuhkan keleluasaan dalam segala hal.
berupa pajak daerah dan retribusi daerah maupun berupa dana perimbangan
otonom didasarkan kepada prinsip agar alokasi sumber daya lebih efisien dan
Pemberian sumber keuangan kepada daerah harus seimbang dengan beban atau
8
Juli Panglima Saragih, Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, Hal 41-
42.
NASKAH AKADEMIK
13
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
yang kurang mencukupi untuk membiayai urusan pemerintahan dan khususnya
daerah sesuai dengan prioritas nasional yang ingin dicapai.9 Ketentuan ini
c. Hak untuk mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional yang
9
Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
10
Indrawati, Masukan Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Peningkatan Pendapatan Asli Daerah, 2017.
NASKAH AKADEMIK
14
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
d. Hak untuk mengelola keuangan daerah dan mendapatkan sumber
pembiayaan.11
earmarking adalah James M Buchanan dari Virginia University. Dalam salah satu
4. Pajak Daerah
11
Basuki, Pengelolaan Keuangan Daerah, Yogyakarta, 2008, hal 9-10
12
Kementerian Keuangan, Draf Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
Jakarta, 2018.
NASKAH AKADEMIK
15
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Para ahli ekonomi telah mengemukakan banyak teori atau prinsip-prinsip
perpajakan pada saat yang berbeda untuk mengarahkan negara (pusat dan
daerah) tentang bagaimana keadilan perpajakan dapat dicapai. Teori atau prinsip
1) Benefit Theory
yang diterima dari kegiatan negara maka semakin banyak pula pajak yang
secara langsung dari pelayanan yang diberikan, akan dipenuhi ide tentang
keadilan dalam perpajakan. Biaya dari prinsip pelayanan tidak diragukan lagi
disediakan atas dasar harga dan sedikit lebih mudah menentukan, misalnya
pelayanan telepon dan listrik. Tetapi sebagian besar pengeluaran yang dibuat
oleh negara tidak dapat ditetapkan untuk setiap masyarakat karena tidak
individu yang berbeda.Dalto juga telah menolak teori ini atas dasar
Prinsip yang paling umum diterima dan paling populer adalah keadilan dalam
sangat beralasan dan adil karena pajak seharusnya dikenakan atas dasar
NASKAH AKADEMIK
16
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
perpajakan si A adalah lebih besar dari si B maka si A seharusnya diminta
untuk membayar Pajak lebih besar daripada si B. Terlihat bahwa jika pajak
dikenakan atas dasar prinsip ini seperti disebut di atas, maka keadilan dapat
dicapai. Tetapi kesulitan kita tidak berakhir disini, kenyataan bahwa bila kita
menempatkan teori ini dalam praktik, kesulitan kita sebenarnya telah dimulai.
ekonomi tidak sepakat tentang apa yang seharusnya menjadi ukuran yang
Suatu sistem pajak harus fokus terhadap prinsip-prinsip yang baik. Ada
pajak yang sederhana adalah sistem pajak yang aturan pajak dan kewajiban
mudah dipahami dan jelas dan kewajiban pajaknya jelas. Dengan sistem pajak
yang mudah dimengerti memperkecil beban baik kepada pembayar pajak dan
juga akan menjadi lebih adil, karena dapat meningkatkan aksesibilitas. Juga
biaya yang dikeluarkan bagi konsultan pajak dalam menghitung beban pajak.
NASKAH AKADEMIK
17
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau
pembangunan daerah. Pajak daerah sebagai salah satu pendapatan asli daerah
tangganya sendiri.13
atau penyediaan barang publik dilakukan oleh tingkat pemerintah yang lebih
rendah. Tentunya hal itu harus diikuti pula dengan penyerahan atau
fiscal imbalance) antar level pemerintahan yang selanjutnya gap tersebut dapat
Untuk itu, perlu dipikirkan jenis pajak dan retribusi apa saja yang sesuai
untuk diberikan kepada tiap level pemerintahan.15 Jenis pajak yang mungkin
bagus untuk daerah adalah yang memiliki kriteria sebagai berikut: (a) basis
pajaknya tidak bergerak/tetap dalam suatu wilayah (immobile); (b) jenis basis
13
Ahmad, Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia, Jakarta, 2008, hal 52-53.
14
Bird, R. M. (1993). “Threading the fiscal labyrinth: Some issues in fiscal decentralization”. National Tax Journal 46 p.207–227
15
Kementerian Keuangan, Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, 2021,hlm 49 ( Musgrave, Richard A. (1983). “Who Shoud Tax, Where and What?”, In Tax Assignment in
Federal Countries, Ed. By Charles E. McLure Jr., Canberra: Center For Research On Federal Financial Relations, Australian
National Universit.
NASKAH AKADEMIK
18
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
penerimaan yang stabil.16 Berbagai literatur menyebutkan bahwa pajak
properti (tanah dan bangunan) adalah jenis pajak yang sesuai kriteria untuk
daerah. Selain itu, terdapat beberapa jenis pajak daerah yang objek pajaknya
pemerintah pusat. Contoh dari jenis pajak tersebut adalah pajak hotel dan
(1) murni menjadi pajak daerah dimana kontrol atas basis dan tarif pajak
merupakan basis pajak nasional namun ada bagian daerah dalam menentukan
besar tarif pajak; (3) bagi hasil pajak dimana basis dan tarif pajak di bawah
16
Kementerian Keuangan, Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, 2021 hlm 50 (Ter-Minassian, T. (1997). “Intergovernmental in a Macroeconomic Perspective: An
Overview”. Fiscal Federalism in Theory and Practice. T. Ter-Minassian. Washington DC: International Monetary Fund, p.3-24
NASKAH AKADEMIK
19
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
d. daerah melakukan administrasi perpajakan sendiri atas jenis pajak yang
kewenangan tarif atas basis pajak nasional disamping tarif lain yang
dikenakan oleh pemerintah pusat. Dengan kata lain, dalam satu basis pajak
dikenakan dua macam tarif pajak. Salah satu jenis pajak yang dapat
Namun hal ini tidak berarti bahwa terjadi administrasi ganda, dimana setiap
sama. Penerapan piggyback ini akan lebih baik apabila dilakukan harmonisasi
pajaknya.17
17
Kementerian Keuangan, Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, 2021, hlm 50.(Martínez, Jorge; Vázquez. (2008). “Revenue Assignments in the Practice of Fiscal
Decentralization” in Núria Bosch & José M. Durán (ed.). Fiscal Federalism and Political Decentralization, chapter 2. Edward
Elgar Publishing)
NASKAH AKADEMIK
20
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Dari berbagai teori mengenai tax assignment, dapat ditarik suatu
assignment18, yaitu:
(2) sumber-sumber pendapatan daerah harus memiliki basis pajak yang relatif
merata antar daerah. Pajak yang dikelola oleh daerah tidak boleh memiliki
(3) sumber pajak daerah sebaiknya memiliki basis pajak yang tidak bergerak
(4) pajak yang dikelola oleh daerah harus netral secara geografis, dalam arti
administrative cost;
(6) pajak daerah harus memiliki basis pajak yang secara umum stabil;
18
Ibid.
NASKAH AKADEMIK
21
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
(7) pajak daerah harus terlihat dengan jelas, sehingga beban pajaknya benar-
(8) tax assignment harus stabil dari waktu ke waktu. Penetapan tax
luas pajak daerah yang baik harus memenuhi ketiga belas kriteria ini:
e. The estimated potential yield of the new revenue source should represent a
f. The gross costs of collecting the revenue must be acceptably small compared
g. The tax must not prejudice national economic policies or is not heavily
redistributive;
h. The tax must not seriously change the allocation of economic resources within
the regional government area or between regions, nor disrupt intra-or inter-
regional trade;
k. The tax must not unfairly discriminate between particular sections of the
community;
19
Kementerian Keuangan, Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, 2021, hlm 53. (Sidik, Machfud. 2007. A New Perspective on Intergovernmental Fiscal Relations: Lessons
from Indonesia's Experience. Jakarta: Ripelge)
NASKAH AKADEMIK
22
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
l. Ease of administration; and
m. The tax must not deter taxpayers from taking proper action to comply with
Ketiga belas kriteria pajak daerah yang secara luas telah diterima di
Indonesia tersebut adalah bahwa pajak berada atau muncul dalam wilayah
pemerintah daerah, diterima secara politis pada level nasional dan regional, tidak
tumpang tindih dengan jenis pungutan pajak lain, ada kebijaksanaan untuk
tidak harus regresif, tidak diskriminatif, administrasi yang mudah, dan pajak
tidak menghalangi wajib pajak dalam mengambil tindakan yang tepat untuk
5. Retribusi Daerah
pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Dengan kata lain, pajak dan
retribusi adalah harga yang dibayar oleh masyarakat atas pelayanan atau
oleh seluruh masyarakat. Berbeda dengan pajak, retribusi merupakan harga yang
NASKAH AKADEMIK
23
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
dibayarkan oleh masyarakat atas pelayanan atau konsumsi barang/jasa yang
dibiayai dengan pajak atau retribusi adalah dengan membedakan apakah layanan
tersebut merupakan public goods atau private goods. Public goods adalah layanan
rivalry) dan sulit/mahal untuk menghindari orang lain yang tidak bersedia
atau dengan kata lain layanan tersebut disediakan secara kolektif dan tidak
manfaat bagi orang tertentu. Secara teoritis, layanan yang bersifat public goods
dibiayai dari pajak dan layanan yang bersifat private goods dibiayai dari retribusi.
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh
sebagaimana halnya pajak daerah merupakan salah satu pendapatan asli daerah
Pemerintah.20
NASKAH AKADEMIK
24
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Dengan kata lain, pajak dan
retribusi adalah harga yang dibayar oleh masyarakat atas pelayanan atau
oleh seluruh masyarakat. Berbeda dengan pajak, retribusi merupakan harga yang
dan retribusi tersebut dapat dilihat dari pendapat Ronald C. Fisher21 yang
menyatakan bahwa:
and used to pay for all or part of the cost of providing those services, have
always been important but have become increasingly so in the past decade. They
jenis retribusi, yang sebagian besar hasil penerimaannya kurang memadai. Dari
cukup besar, khususnya yang dikenakan dengan alasan untuk biaya perizinan,
21
Kementerian Keuangan, Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, 2021, hlm 55 (Fisher, Ronald C. 1996. State and Local Public Finance: Institutions, Theory, and Policy. 2nd
Edition Burr Ridge, Illinois: Richard D. Irwin Incorporated p.174-175.)
NASKAH AKADEMIK
25
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Oleh karena itu, sejalan dengan prinsip dasar retribusi yang merupakan
Pemerintah Daerah. Di sisi lain, masih terdapat berbagai layanan komersial yang
untuk jenis retribusi yang dapat dipungut dan berpotensi mendapatkan hasil
konsepsi bahwa retribusi sebagai suatu hal yang berbeda dengan pajak, hanya
NASKAH AKADEMIK
26
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
dengan kegiatan yang harus dikendalikan untuk kepentingan masyarakat.
Konsep retribusi dimaksud sama dengan konsep retribusi di Indonesia selama ini
harus ditentukan dalam salah satu dari tiga kategori berikut, yang masing-
kemampuan masyarakat;
(3) biaya perizinan, terbatas pada perizinan dengan kepentingan umum yang
tersebut.
22
Kementerian Keuangan, Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, 2021.hlm 59.
NASKAH AKADEMIK
27
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
juga mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan secara utuh ke
Daerah ini menghendaki agar setiap penerimaan daerah melalui Pajak Daerah
dalam peraturan daerah terkait Pajak Daerah dan Retribusi Daerah maupun
perda APBD.
2. Asas Equality
Asas ini mensyaratkan bahwa pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara
harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Negara tidak
boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak. Oleh karena itu, dalam
kepemilikan kendaraan ke dua dan berikutnya akan dikenakan tarif lebih tinggi.
3. Asas Certainty
kebijakan ini bahwa jenis, objek, wajib pajak dan retribusi daerah beserta tarifnya
Asas ini mengandung makna bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
5. Asas Efficiency
mungkin, jangan sampai terjadi biaya (cost) pemungutan pajak lebih besar dari
NASKAH AKADEMIK
28
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
hasil (benefit) pemungutan pajak. Dengan demikian di dalam rancangan
retribusi daerah. Beberapa jenis retribusi yang tidak memberikan hasil besar
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang menjadi acuan
perhitungan anggaran, serta atas hasil pengawasan oleh lembaga audit yang
juga mengatur bahwa informasi keuangan daerah bersifat terbuka dan dapat
7. Prinsip Perpajakan23
yang dapat digunakan untuk menentukan sumber penerimaan yang cocok untuk
Persyaratan yang pertama dari suatu sumber penerimaan tentu saja adalah
biaya pelayanan yang mesti diberikan. Akan tetapi, hal yang tak boleh
NASKAH AKADEMIK
29
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
pembangunan nasional memang menetapkan pelayanan untuk diperbaiki dan
b. Keadilan
demikian, maka sistem perpajakan akan baik apabila progresif, yaitu apabila
setiap tingkat pendapatan. Akan tetapi sistem ini buruk apabila regresif, yaitu
meningkatnya pendapatan.
Dalam hal pajak daerah, persoalan keadilan ini mesti dilihat dari tiga
yang berbeda. Orang yang menerima pendapatan tetap (gaji) seyogianya tidak
diberi beban lebih dibandingkan dengan mereka yang punya pendapatan sama
tetapi dari usaha sendiri atau misalnya, dari sektor pertanian (masalah
keadilan horizontal). Ketiga, beban pajak juga seyogianya tidak boleh berbeda
NASKAH AKADEMIK
30
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
geografis). Yang terakhir ini sangat mungkin terjadi untuk mereka yang tinggal
penerimaan dan belanja. Adalah cukup adil apabila pajak yang lebih tinggi
pemerintah yang sangat baik. Sementara adalah tidak adil apabila orang
secara relatif dikenakan pajak yang lebih berat sementara mereka hanya
Oleh karena itu, dengan alasan keadilan, maka struktur pajak yang
atau dibebaskan sama sekali. Namun demikian, pengaturan serupa itu lebih
pendapatan menengah atas relatif terlalu kecil untuk bisa menanggung semua
c. Kapasitas Administratif
penerimaan. Variasi yang sangat besar juga terjadi dalam hal waktu dan uang
NASKAH AKADEMIK
31
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
punya karakteristik sedemikian cenderung sangat tinggi, walaupun perolehan
Di sisi lain, perolehan sangat signifikan bisa diperoleh lewat pajak atas
bahan bakar, misalnya, dengan biaya administrasi yang relatif rendah. Dalam
Ini tentu saja belum tentu konsisten dengan pertimbangan pemerataan beban
pajak.
d. Kesepakatan Politis
Tidak ada satu pajak pun yang populer. Orang punya kecenderungan untuk
menghindari membayar pajak, apabila ada peluang untuk itu. Oleh karena
dengan lainnya tidak memiliki kadar popularitas yang sama. Sehingga dengan
dipajaki, atau apakah air bersih mesti dikenakan pungutan, dan lain-lain.
dikenakan secara tidak langsung, dan tidak terlalu melibatkan banyak pihak
NASKAH AKADEMIK
32
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
masyarakat secara umum tentang pajak, dan nilai-nilai yang berlaku pada
e. Efesiensi Ekonomi
Perpajakan pada dasarnya memiliki dua tujuan: untuk menyediakan dana bagi
menonton film di bioskop, dan seterusnya. Oleh karena itu, penilaian atas
suatu pajak juga mesti dilihat dari pengaruhnya atas keputusan wajib pajak,
berinvestasi.
digunakan dalam menilai pajak pusat ketimbang pajak daerah. Ada dua alasan
yang mendasari hal ini. Pertama, adalah pemerintah pusat yang bertanggung
terkait dengan persoalan layak atau tidak. Beberapa isu yang menyangkut
NASKAH AKADEMIK
33
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
berikut ini. Pertama, terkait dengan persoalan apakah sudah cukup jelas
terkait dengan persoalan pertama itu, apakah tempat pengumpulan pajak yang
Nobel Ekonomi, menyatakan lima karakteristik yang diharapkan ada dalam suatu
circumstances;
actually paying to so that the political system can more accurately reflect the
preferences of individuals;
24
Dora Hancock, Taxation: Policy & Practice, 1997/1998 Edition (UK: Thomson Business Press, 1997), hal. 44 dalam Haula
Rosdiana dan Rasin Tarigan, Perpajakan: Teori dan Aplikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005, hal. 117-118.
NASKAH AKADEMIK
34
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
sudah seharusnya ketiga asas perpajakan itu dipegang teguh dan dijaga
adalah seperti sebuah tiga sama sisi (Gambar 1). Pada perkembangan tingkat
Gambar 1.
Asas dalam Sistem Perpajakan yang Ideal
a. Equity/Equality
Keadilan merupakan salah satu asas yang sering kali menjadi pertimbangan
penting dalam memilih policy option yang ada dalam membangun sistem
adil dan setiap orang membayar sesuai dengan bagiannya. Asas equaty
25
R. Mansury, Pajak Penghasilan Lanjutan, Jakarta: Ind Hill-Co, 1996, hal. 16 dalam Haula Rosdiana dan Rasin Tarigan,
Perpajakan: Teori dan Aplikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005, hal. 119.
26
Haula Rosdiana dan Rasin Tarigan, Perpajakan: Teori dan Aplikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005, hal. 119-141.
NASKAH AKADEMIK
35
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
(keadilan) mengatakan bahwa pajak itu harus adil dan merata. Pajak
untuk membayar pajak tersebut dan juga sesuai dengan manfaat yang
sering dianggap sebagai asas yang terpenting. Pajak mempunyai fungsi utama
budgetair). Oleh karena itu dalam pemungutan pajak, harus selalu dipegang
1) Asas Certainty
bagi petugas pajak maupun semua wajib pajak dan seluruh masyarakat.
harus dikenakan pajak, apa-apa saja yang dijadikan sebagai objek pajak,
serta besarnya jumlah pajak yang harus dibayar dan bagaimana jumlah
pajak yang terutang itu harus dibayar. Artinya, kepastian bukan hanya
NASKAH AKADEMIK
36
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
2) Asas Convenience
gaji atau penghasilan lain seperti saat menerima bunga deposito. Asas
setiap bulan (seperti PPh Pasal 25). Dengan demikian, pada akhir tahun
dibandingkan dengan jika pajak yang terutang selama satu tahun pajak
3) Asas Efficiency
Asas efficiency dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi fiskus pemungutan
pajak dikatakan efisien jika biaya pemungutan pajak yang dilakukan oleh
kantor pajak (antara lain dalam rangka pengawasan kewajiban wajib pajak)
lebih kecil daripada jumlah pajak yang berhasil dikumpulkan. Dari sisi
wajib pajak, system pemungutan pajak dikatakan efisien jika biaya yang
4) Asas Simplicity
Pada umumnya peraturan yang sederhana akan lebih pasti, jelas, dan
mudah dimengerti oleh wajib pajak. Oleh karena itu dalam menyusun suatu
sebagaimana diungkapkan oleh C.V. Brown dan P.M. Jackson “Taxes should
27
C.V. Brown dan P.M. Jackson, Public Sector Economics, Basil Blackwell, 1982, hal. 241 dalam Haula Rosdiana dan Rasin
Tarigan, Perpajakan: Teori dan Aplikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005, hal.140.
NASKAH AKADEMIK
37
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
5) Asas Neutrality
Asas neutrality mengatakan bahwa pajak itu harus bebas dari distorsi, baik
jasa, serta tidak mengurangi semangat orang untuk bekerja. Oleh karena
itu, dalam menentukan tarif, hendaklah jangan dipilih tariff yang termasuk
Undang-Undang No.28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
28 tahun 2009 ini menetapkan 16 jenis pajak daerah, yang terdiri dari 5 (lima)
jenis pajak provinsi dan 11 jenis pajak kabupaten/kota. Adapun 5 (lima) jenis
5) Pajak Rokok.
1) Pajak Hotel;
2) Pajak Restoran;
NASKAH AKADEMIK
38
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
3) Pajak Hiburan;
4) Pajak Reklame;
6) Pajak Parkir;
9) PBB-P2;
pusat kepada Pemerintah daerah dalam UU PDRD. Selain itu, terdapat beberapa
objek pajak yang diperluas yaitu objek pajak hotel dan restoran. Selain perluasan
objek pajak, kepada pemerintah Daerah juga diberikan diskresi penetapan tarif
2012 yaitu Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin
menjadi 32 jenis.
retribusi daerah yang diikuti dengan adanya perluasan basis pajak daerah dan
NASKAH AKADEMIK
39
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
telah mampu meningkatkan penerimaan PDRD dan kemandirian fiskal daerah
Grafik 1
Rata-rata Komposisi Pendapatan APBD 2010 - 2019
belum optimal dan sangat tergantung pada dana transfer ke daerah dari
tahun 2018 hanya sebesar 14,75 persen sebagaimana ditunjukkan pada grafik 2
terdapat penambahan 2 jenis pajak baru yaitu PBB-P2 dan BPHTB yang
tersebut belum mampu mengikuti kenaikan kebutuhan belanja APBD yang jauh
lebih besar sehingga masih mengandalkan dana transfer dari pemerintah pusat
28
Santoso, P. (2017). ‘The Effects of Local Taxes and Charges Assignment Policy on The Local Governments’ Fiscal Autonomy
and Local
NASKAH AKADEMIK
40
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Grafik 2
Rata-rata Komposisi Pendapatan APBD 2010 - 2019
Grafik 3
Analisis Sensitivitas Perubahan PAD terhadap Perubahan APBD
APBD dari Pd029 menjadi Pd130. Dalam grafik di atas, belanja APBD mengalami
29
Pd0 = Pendapatan daerah awal (t=0) yang dibutuhkan untuk membiayai belanja daerah
30
Pd1 = Pendapatan daerah tahun berikutnya (t=1) yang dibutuhkan untuk membiayai belanja daerah dengan kenaikan 10%
NASKAH AKADEMIK
41
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
peningkatan sebesar 10 persen, sehingga dibutuhkan pendapatan tambahan
sebesar 10 persen.
Dalam kondisi dimana pendapatan dari non PAD (yang mayoritas berasal dari
(48% + 10%) / 48% = 58%/48% = 120,8% PAD awal atau dengan kata lain
belanja.
2) Pada pemerintah kabupaten dan kota, dimana proporsi PAD : non-PAD sebesar
sebesar (11% + 10%) / 11% = 21%/11% = 190,9% PAD awal atau dengan kata
lain dibutuhkan kenaikan PAD sebesar 90,9% untuk menutupi 10% kenaikan
belanja.
kabupaten/kota dalam menutup setiap tambahan kenaikan belanja. Hal ini juga
daerah yang akan dilakukan dalam RUU HKPD, Pemerintah akan lebih fokus
31
Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 14 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 9
Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2019-2023
NASKAH AKADEMIK
42
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Untuk mendapatkan gambaran utuh dan memahami optimalisasi
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi
b. Pendapatan Transfer yang terdiri dari transfer Pemerintah Pusat dan transfer
antar Daerah.
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari Hibah, Dana Darurat dan
lainnya yang juga berasal dari pemerintah pusat yakni dana Dekonsentrasi
(Dekon) dan dana Tugas Pembantuan (TP) yang disalurkan melalui kementerian
dan provinsi.
pendapatan daerah. Hal ini terlihat dari realisasi pendapatan daerah tahun 2015
sebesar 1,07 triliun rupiah atau 101,57% dari target yang ditetapkan, dan
meningkat sebesar 1,26 triliun rupiah atau 101,06% dari target yang ditetapkan
NASKAH AKADEMIK
43
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Pendapatan Asli Daerah terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah. Pajak Daerah
2 Pajak Restoran
3 Pajak Hiburan
4 Pajak Reklame
7 Pajak Parkir
sedangkan retribusi daerah terdiri dari 3 (tiga) jenis retribusi yakni Retribusi
(Ret) Jasa Umum, Retribusi (Ret) Jasa Usaha dan Retribusi (Ret) Perizinan
NASKAH AKADEMIK
44
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
9 Ret. Penggantian Biaya Cetak Peta (Dinas Hutbun)
NASKAH AKADEMIK
45
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
5 Ret. Izin Usaha Perikanan (Di. Perikanan)
Tabel 1
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bangka
Tahun 2015 – 2019 (ribuan rupiah)
sebesar 144,67 milyar rupiah atau 112,19% dari target yang ditetapkan,
meningkat cukup siginifikan jika dibandingkan pada tahun 2015 yang hanya
NASKAH AKADEMIK
46
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
sebesar 115,96 milyar rupiah. Adapun komponen PAD meliputi Pajak Daerah,
Grafik 4
Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten
Bangka Tahun 2015-2019 (ribuan rupiah)
3,86%. Kontribusi transfer daerah terhadap total pendapatan daerah dalam setiap
dan lain-lain pendapatan yang sah rata-rata hanya sebesar 79,04% total
selama lima tahun terakhir berkisar 3,44% per tahun. Pertumbuhan rata-rata
terbesar dari lain-lain pendapatan yang sah yaitu sebesar 81,70% per tahun,
NASKAH AKADEMIK
47
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Tabel 2
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Terhadap
Total Pendapatan Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2015 – 2019
(ribuan rupiah)
Grafik 5
Kontribusi Pajak Daerah terhadap PAD dan Persentase
Realisasi Anggaran terhadap Target
NASKAH AKADEMIK
48
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi
pada tahun 2019 yaitu sebesar 41,04% dan terendah pada tahun 2015 yaitu
pada tahun 2018 yaitu sebesar 113,07% dan terendah terjadi pada tahun 2016
Grafik 6
Kontribusi Pajak Daerah terhadap PAD dan Persentase
Realisasi Anggaran terhadap Target
Pencapaian pajak daerah pada tahun 2019 sebesar 59,37 milyar rupiah,
angka ini meningkat jika dibandingkan dengan pencapaian pajak daerah pada
tahun 2015 yang hanya sebesar 33,87 milyar rupiah. Dengan demikian trend
peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2019 rata-rata per tahun mencapai
12,79%.
NASKAH AKADEMIK
49
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Grafik 7
Realisasi Pajak Daerah Tahun 2020 - 2021
menjadi 59,14 milyar rupiah terjadi pada Tahun 2021, persentase penerimaan
Pajak Daerah meningkat pada Tahun 2020 yaitu di angka 116,77% namun
pada tahun 2015 sampai tahun 2019 berkisar antara 4,70% -12,50%,
retribusi jasa umum; (ii) retribusi jasa usaha; dan (iii) retribusi perizinan
tertentu.
NASKAH AKADEMIK
50
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Grafik 8
Kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD dan Persentase
Realisasi Anggaran terhadap Target
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangka tertinggi terjadi pada tahun 2015
tahun 2017 yakni hanya sebesar 4,70%. Dari sisi realisasi retribusi daerah
terhadap target tertinggi terjadi pada tahun 2019 dengan realisasi sebesar
118,28% dan realisasi terendah terjadi pada tahun 2017 yaitu 4,70%.
Grafik 9
Penerimaan Retribusi Daerah 2015-2019
NASKAH AKADEMIK
51
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Penerimaan retribusi daerah dalam kurun waktu lima tahun cenderung
menunjukkan trend yang fluktuatif. Pada tahun 2015 retribusi daerah hanya
sebesar 14,49 milyar rupiah namun justru mengalami penurunan pada tahun
2019 menjadi hanya sebesar 10,38 milyar rupiah. Dengan demikian, trend
(9,12%).
diperoleh dari objek-objek retribusi yaitu: (i) retribusi jasa umum; (ii) retribusi
1) Retribusi Jasa Umum Tahun 2020 terdiri atas 11 jenis Retribusi dengan
Grafik 10
Penerimaan Retribusi Jasa Umum Kabupaten Bangka
Tahun 2020
NASKAH AKADEMIK
52
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
2) Retribusi Jasa Usaha Tahun 2020 terdiri atas 17 jenis Retribusi dengan
Grafik 11
Penerimaan Retribusi Jasa Usaha Kabupaten Bangka
Tahun 2020
Grafik 12
Penerimaan Retribusi Perizinan Tertentu Kabupaten Bangka
Tahun 2020
NASKAH AKADEMIK
53
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Pada tahun 2021 target penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten Bangka
diperoleh dari objek-objek retribusi yaitu: (i) retribusi jasa umum; (ii) retribusi
1) Retribusi Jasa Umum Tahun 2021 terdiri atas 11 jenis Retribusi dengan
Grafik 13
Penerimaan Retribusi Jasa Umum Kabupaten Bangka
Tahun 2021
NASKAH AKADEMIK
54
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
2) Retribusi Jasa Usaha Tahun 2021 terdiri atas 17 jenis Retribusi dengan
Grafik 14
Penerimaan Retribusi Jasa Usaha Kabupaten Bangka
Tahun 2021
Grafik 15
Penerimaan Retribusi Perizinan Tertentu Kabupaten Bangka
Tahun 2021
NASKAH AKADEMIK
55
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
BAB III
EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945), bahwa tujuan
Indonesia, tanpa ada yang dikecualikan. Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum
pada Sila Ke-5 Pancasila yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”
otonomi dan tugas pembantuan. Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 18 ayat (6)
pemerintahan daerah.
daerah dan tugas pembantuan.32 Selain itu, keberadaan peraturan daerah sebagai
32
Menurut Pasal 14 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
menyatakan bahwa Materi muatan Peraturan Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi
muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah
dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-Undangan yang lebih tinggi”.
NASKAH AKADEMIK
56
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Pembentukan peraturan daerah juga harus memperhatikan kondisi, kekhasan, dan
Peraturan daerah yang dibuat oleh daerah hanya berlaku dalam batas-batas
daerah.33
Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah
nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Sumber
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda) sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Pasal 285
1. pajak daerah;
2. retribusi daerah;
33
Lihat Penjelasan Umum Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
NASKAH AKADEMIK
57
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
(2) Dihapus.
Kemudian dalam Pasal 286 ayat (1) UU Pemda, mengatakan bahwa Pengaturan
tentang pendapatan daerah yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah
dengan Perda. Oleh karenanya pengaturan dalam Perda tentang Pajak Daerah dan
Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
Pasal 114 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja memuat
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049)
Pasal 141
Beralkohol;
NASKAH AKADEMIK
58
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
3. Di antara Bab VII dan Bab VIII disisipkan 1 (satu) bab, yakni Bab VIIA sehingga
4. Di antara Pasal 156 dan Pasal 157 disisipkan 2 (dua) pasal yaitu Pasal 156A dan
Pasal 156A
(1) Dalam rangka pelaksanaan kebijakan fiskal nasional dan untuk mendukung
(2) Kebijakan fiskal nasional yang berkaitan dengan Pajak dan Retribusi
a. dapat mengubah tarif Pajak dan tarif Retribusi dengan penetapan tarif
berusaha.
(3) Penetapan tarif Pajak yang berlaku secara nasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a mencakup tarif atas jenis Pajak Provinsi dan jenis Pajak
(4) Penetapan tarif Retribusi yang berlaku secara nasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a mencakup objek Retribusi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 108.
NASKAH AKADEMIK
59
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
(5) Ketentuan mengenai tata cara penetapan tarif Pajak dan tarif Retribusi yang
berlaku secara nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Pemerintah dapat mengubah tarif Pajak dan tarif
5. Diantara Di antara Pasal 157 ayat (5) dan ayat (6) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni
Pasal 157
(1) Rancangan Peraturan Daerah provinsi tentang Pajak dan Retribusi yang telah
disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan paling lambat
(2) Rancangan Peraturan Daerah kabupaten/kota tentang Pajak dan Retribusi yang
Menteri Keuangan paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal
persetujuan dimaksud.
tinggi.
(5) Menteri Dalam Negeri dan gubernur dalam melakukan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) berkoordinasi dengan Menteri Keuangan.
NASKAH AKADEMIK
60
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
(5a)Dalam pelaksanaan koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat berupa persetujuan atau penolakan.
(7) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disampaikan oleh Menteri
Daerah kabupaten/kota dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari
Menteri Keuangan.
(8) Hasil evaluasi berupa penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
(9) Dalam hal hasil evaluasi berupa persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(10) Dalam hal hasil evaluasi berupa penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat
untuk Rancangan Peraturan Daerah provinsI dan kepada gubernur dan Menteri
Pasal 158
disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan paling lama
(2) Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan melakukan evaluasi Peraturan
NASKAH AKADEMIK
61
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
berlaku untuk menguji kesesuaian antara Peraturan Daerah dimaksud dan
(3) Dalam hal berdasarkan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
Keuangan kepada Menteri Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilakukan paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal diterimanya
(6) Jika dalam waktu 15 (lima belas) hari kerja, gubernur/bupati/wali kota tidak
Pasal 159
ayat (1) dan ayat(2), serta Pasal 158 ayat (5) oleh Daerah dikenakan sanksi
Bagi Hasil.
NASKAH AKADEMIK
62
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
8. Di antara Pasal 159 dan Pasal 160 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 159A
Pasal 159A
Peraturan Pemerintah.
2020 tentang Cipta Kerja telah mengatur beberapa perubahan atas ketentuan dalam
Namun, ketentuan ini kemudian dinyatakan dalam Pasal 189 ayat (1) Bab XII
Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan juga perubahan yang diatur
dalam oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dicabut dan
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
NASKAH AKADEMIK
63
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
penyelenggaraan keuangan yang mengatur hak dan kewajiban antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah yang dilaksanakan secara adil, transparan, akuntabel,
kebijakan fiskal pusat dan daerah. Dalam rangka mengalokasikan sumber daya
baru, dan penyederhanaan jenis Retribusi. Salah satu objek yang menjadi materi
pajak daerah dan retribusi daerah mengenai jenis, subjek, objek, wajib pajak, dasar
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, ada beberapa jenis pajak yang
a. PBB-P2;
b. BPHTB;
c. PBJT;
d. Pajak Reklame;
e. PAT;
f. Pajak MBLB;
i. Opsen BBNKB.
34
Lihat Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
NASKAH AKADEMIK
64
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Berikut uraian mengenai masing-masing Pajak.
Perkotaan (PBB-P2)
2) Dasar Pengenaan PBB-P2 berupa Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sama
persentase NJOP yang akan dikenakan PBB-P2 (20% s.d. 100%) sehingga
pertambangan.
Namun demikian pengurang NPOP berupa NPOP Tidak Kena Pajak diatur
NASKAH AKADEMIK
65
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Pajak di satu wilayah kabupaten/kota”. Hal ini dimaksudkan agar
undnag ini juga dimaksudkan untuk peka terhadap bentuk objek pajak
yang berkaitan dengan keluhuran budaya dan adat istiadat yang beragam
karena waris dan hibah wasiat dalam kebudayaan dan adat istiadat
hak lainnya (sehingga BPHTB terutang lebih kecil), misalnya dalam hal
terdapat perolehan waris tanah dan bangunan yang tidak dapat dijual
integrasi 5 jenis pajak daerah dalam yang berbasis konsumsi, yaitu Pajak
Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir, dan Pajak Penerangan
Jalan.
adalah dalam rangka harmonisasi dengan pajak pusat (PPN) yang juga
NASKAH AKADEMIK
66
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
pengusaha restoran tidak dikenakan 2 jenis pajak yang berbeda
pajak yang lebih tinggi untuk aktivitas hiburan yang sifatnya mewah
diskotik, kelab malam, karaoke, dan bar, yang tarif minimum ditetapkan
Terkait dengan subjek pajak, wajib pajak, cara perhitungan dan tarif
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Adapun
Terkait dengan subjek pajak, wajib pajak, cara perhitungan dan tarif
maksimum untuk pajak air tanah sama dengan pengaturan dalam Undang-
persen).
2) Khusus untuk Daerah yang setingkat dengan Daerah provinsi yang tidak
NASKAH AKADEMIK
67
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
3) Tarif Pajak MBLB ditetapkan dengan Perda.
1) Subjek/wajib pajak sarang burung walet adalah orang pribadi atau Badan
Walet.
2) Tarif Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan paling tinggi sebesar 10%
(sepuluh persen).
Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu.35 Objek retribusi pada
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Berikut
pelayanan wajib kepada masyarakat yang pada prinsipnya dapat didanai dari
35
Lihat Pasal 87 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
NASKAH AKADEMIK
68
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
KTP dan Akta Capil, Retribusi Pelayanan Pemakaman dan pengabuan,
Retribusi Tera dan Tera Ulang, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, dan
menghindari biaya ekonomi tinggi (high cost economy) yang ditimbulkan dari
jenis dalam Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi
a) pelayanan kesehatan;
b) pelayanan kebersihan;
Kelima jenis pelayanan tersebut masih dapat dipungut retribusi oleh Pemda
Retribusi jasa usaha diubah dari sebelumnya 11 jenis menjadi hanya 10 jenis
pelayanan dalam. Adapun 1 jenis retribusi jasa usaha yang dihapus adalah
36
Lihat Pasal 88 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
NASKAH AKADEMIK
69
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Selain itu, pada prinsipnya aktivitas ekonomi di terminal telah dikenakan
terminal bahkan merupakan objek PKB atas kendaraan umum. Oleh karena
sehingga pemanfaatan aset daerah yang dipungut retribusi jasa usaha hanya
untuk aset menganggur (idle asset) bukan aset yang khusus sengaja
Adapun jenis penyediaan barang dan/atau jasa yang menjadi objek Retribusi
b) penyediaan tempat pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan
kendaraan di air;
37
Lihat Pasal 88 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
NASKAH AKADEMIK
70
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
i) penjualan hasil produksi usaha Pemerintah Daerah; dan
peraturan perundang-undangan.
Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan aturan
Menjual Minuman Beralkohol, Retribusi Izin Trayek, dan Retribusi Izin Usaha
Kerja.
38
Berdasarkan Pasal 87 ayat (4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah bahwa:
“Jenis pelayanan pemberian izin yang merupakan objek Retribusi Perizinan Tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 87 ayat (1) huruf c meliputi:
a. persetujuan bangunan gedung;
b. penggunaan tenaga kerja asing; dan
c. pengelolaan pertambangan rakyat.”
NASKAH AKADEMIK
71
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
c) Retribusi Pengelolaan Pertambangan Rakyat, adalah retribusi baru yang
Terhadap jenis Retribusi ini perlu menjadi kajian lebih lanjut apakah
dalam pelaksanaan izin trayek merupakan objek PKB dan BBNKB. Selain
agar jenis pajak dan retribusi, subjek pajak dan wajib pajak, subjek retribusi dan
wajib retribusi, objek pajak dan retribusi, dasar pengenaan pajak, tingkat
serta tarif pajak dan retribusi, untuk seluruh jenis pajak dan retribusi
ditetapkan dalam 1 (satu) Perda dan menjadi dasar pemungutan Pajak dan
NASKAH AKADEMIK
72
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Retribusi di Daerah.
bahwa pengaturan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah juga dimaksudkan untuk
evaluasi dari aspek kebijakan fiskal. Selain itu, pengaturan terkait pemberian
insentif fiskal dari Pemerintah Daerah kepada pelaku usaha (Wajib Pajak)
melalui Peraturan Kepala Daerah dengan pemberitahuan kepada DPRD, hal ini
berinvesatsi di daerah.
NASKAH AKADEMIK
73
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
BAB IV
LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS
pembantuan. Tujuan diberikannya otonomi luas adalah agar daerah dapat mengatur
dan mengurus rumah tangganya sendiri guna meningkatkan daya guna dan hasil guna
kewenangan oleh Pemerintah Pusat untuk membuat kebijakan daerah sebagai dasar
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) menyebutkan
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. Selain itu,
Peraturan Daerah yang dibuat oleh daerah hanya berlaku dalam batas-batas
NASKAH AKADEMIK
74
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Negara kita berdasarkan hukum (rechstaat) dan tidak berdasarkan atas
kekuasaan belaka (maachsstaat), hal ini ditemukan pada beberapa ketentuan yakni: (a)
terhadap kekuasaan yang bersifat absolutisme, (c) negara hukum di Indonesia, (d)
sejalan dengan negara demokrasi, (e) kekuasaan kepala negara terbatas bukan tak
terbatas, (f) dan dalam batang tubuh mengatur rumusan tentang hak-hak
negaranya (welfare state), pemungutan pajak negara dan pungutan lain yang bersifat
memaksa harus didasarkan pada undang-undang. Hal ini sejalan dengan politik
hukum nasional di bidang perpajakan, yang termuat dalam UUD NRI 1945
Amandemen ke-tiga Bab VII B Pasal 23A, yang menyatakan bahwa “pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-
undang”.
Peraturan Daerah memuat unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis yang menjadi
NASKAH AKADEMIK
75
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Berikut uraian yang menjadi landasan pembentukan Rancangan Peraturan
A. Landasan Filosofis
suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila
alasan sesuai dengan cita-cita dan pandangan hidup manusia dalam pergaulan
perdamaian abadi dan keadilan sosial,39 maka dengan kata lain keberadaan
Selaras dengan tujuan Pembukaan UUD NRI 1945, secara filosofis tujuan
39
Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Pembukaan Alinea IV.
NASKAH AKADEMIK
76
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah
B. Landasan Sosiologis
dari otonomi daerah itu sendiri, sumber pendapatan daerah terdiri atas pendapatan
asli daerah daerah meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
pendapatan daerah yang mendukung pelaksanaan dari otonomi daerah itu sendiri.
Sumber pendapatan Daerah terdiri atas pendapatan asli daerah meliputi pajak
daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, pendapatan transfer, dan lain-lain
(PAD) adalah dalam bidang pajak daerah dan retribusi daerah, dimana keduanya
yakni : pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau
badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat
pembangunan daerah.
Berikut jenis pajak dan retribusi yang dimuat dalam peraturan Daerah
Kabupaten Bangka :
a. PBB-P2;
b. BPHTB;
NASKAH AKADEMIK
77
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
c. PBJT;
d. Pajak Reklame;
e. PAT;
f. Pajak MBLB;
i. Opsen BBNKB.
(2) Jenis pelayanan yang merupakan objek Retribusi Jasa Umum meliputi:
a. Pelayanan kesehatan;
b. pelayanan kebersihan;
d. Pelayanan Pasar;
b. penyediaan tempat pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan
kendaraan di air;
NASKAH AKADEMIK
78
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
j. pemanfaatan aset Daerah yang tidak mengganggu penyelenggaraan tugas
Melalui pungutan terhadap jenis pajak dan retribusi sebagaimana tersebut di atas
diharapkan dapat memberikan umpan balik (feed back) kepada masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraannya.
C. Landasan Yuridis
mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan diubah, atau yang akan
terdapat dalam ketentuan hukum yang lebih tinggi derajatnya. Di samping itu
menjadi pedoman atau acuan dalam kebijakan pajak dan retribusi di daerah.
NASKAH AKADEMIK
79
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
memberikan kewenangan kepada daerah untuk memungut Pajak dan Retribusi
yang berbasis konsumsi menjadi satu jenis Pajak, yaitu PBJT. Hal ini memiliki
tujuan untuk (i) menyelaraskan Objek Pajak antara pajak pusat dan pajak daerah
berbasis konsumsi, PBJT mengatur perluasan Objek Pajak seperti atas parkir valet
objek rekreasi, dan persewaan sarana dan prasarana olahraga (objek olahraga
antara level pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota, yaitu PKB, BBNKB, dan
menambah beban Wajib Pajak, karena penerimaan perpajakan akan dicatat sebagai
dibandingkan dengan skema bagi hasil. Opsen Pajak juga mendorong peran Daerah
Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu. Lebih lanjut,
jumlah atas jenis Objek Retribusi disederhanakan dari 32 (tiga puluh dua) jenis
NASKAH AKADEMIK
80
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
menjadi 18 (delapan belas) jenis pelayanan. Rasionalisasi tersebut memiliki tujuan
agar Retribusi yang akan dipungut Pemerintah Daerah adalah Retribusi yang dapat
dipungut dengan efektif, serta dengan biaya pemungutan dan biaya kepatuhan
Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentatg Cipta Kerja dalam rangka mendorong
kemudahan berusaha, iklim investasi yang kondusif, daya saing Daerah, dan
Daerah dan Retribusi Daerah dalam 1 (satu) Peraturan Daerah di atur dalam Pasal
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah berbunyi: Jenis Pajak dan Retribusi,
Subjek Pajak dan Wajib Pajak, Subjek Retribusi dan Wajib Retribusi, objek Pajak
dan Retribusi, dasar pengenaan Pajak, tingkat penggunaan jasa Retribusi, saat
terutang Pajak, wilayah pemungutan Pajak, serta tarif Pajak dan Retribusi, untuk
seluruh jenis Pajak dan Retribusi ditetapkan dalam 1 (satu) Perda dan menjadi
NASKAH AKADEMIK
81
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
BAB V
JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERI MUATAN
RANCANGAN PERATURAN DAERAH
Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Bangka Tentang Pajak dan Retribusi yaitu
untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah dan kualitas belanja daerah, serta
harmonisasi kebijakan fiskal pusat dan daerah sehingga saat kapasitas fiskal
daerah meningkat, maka pendapatan asli daerah pun akan meningkat. Lebih
di daerah. Selain itu pembentukan peraturan tentang pajak dan retribusi daerah
penerimaan bagi daerah yang dapat digali dan digunakan sendiri dengan potensinya
masing-masing.
kapasitas fiskal daerah dan kualitas belanja daerah, serta harmonisasi kebijakan
fiskal pusat dan daerah sehingga saat kapasitas fiskal daerah meningkat, maka
pendapatan asli daerah pun akan meningkat. Lebih khusus bahwa pengaturan
pajak dan retribusi daerah dilakukan untuk meningkatkan local taxing power
fiskal yaitu penentuan sumber-sumber penerimaan bagi daerah yang dapat digali
NASKAH AKADEMIK
82
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Jangkauan dan arah pengaturan dalam penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah Kabupaten Bangka Tentang Pajak dan Retribusi meliputi Jenis Pajak dan
Retribusi, Subjek Pajak dan Wajib Pajak, Subjek Retribusi dan Wajib Retribusi,
objek Pajak dan Retribusi, dasar pengenaan Pajak, tingkat penggunaan jasa
Retribusi, saat terutang Pajak, wilayah pemungutan Pajak, serta tarif Pajak dan
Retribusi, untuk seluruh jenis Pajak dan Retribusi ditetapkan dalam 1 (satu) Perda
dan menjadi dasar pemungutan Pajak dan Retribusi di Daerah. Pajak yang dapat
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah Pajak atas bumi
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah Pajak atas perolehan
3) PBJT
Pajak Barang dan Jasa Tertentu adalah Pajak yang dibayarkan oleh
4) Pajak Reklame
5) PAT
Pajak Air Tanah adalah Pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air
tanah.
6) Pajak MBLB;
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah Pajak atas kegiatan
pengambilan mineral bukan logam dan batuan dari sumber alam di dalam
NASKAH AKADEMIK
83
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
7) Pajak Sarang Burung Walet;
perundang-undangan.
9) Opsen BBNKB.
I. Ketentuan Umum
kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau
rakyat.
10. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenai
Pajak.
11. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar
perundang-undangan.
13. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut
14. Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut BUMN adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
NASKAH AKADEMIK
85
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
dipisahkan.
15. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan
usaha yang seluruh atau Sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah.
perseroan lainnya, badan usaha milik negara, BUMD, atau badan usaha
milik desa, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
usaha tetap.
17. Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat PKB adalah Pajak
sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan
19. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang selanjutnya
disingkat PBB-P2 adalah Pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki,
20. Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan
pedalaman.
22. Objek Pajak Khusus adalah objek Pajak PBB-P2 yang memiliki konstruksi
khusus atau keberadaannya memiliki arti yang khusus seperti jalan tol,
NASKAH AKADEMIK
86
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
rekreasi, tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas pipa minyak,
23. Nilai Jual Objek Pajak yang selanjutnya disingkat NJOP adalah harga
rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar,
dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui
perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan
24. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak
Undang ini.
25. Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya I (satu) tahun
kalender, kecuali apabila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak
26. Pajak Yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat,
dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun
perpajakan Daerah.
27. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang selanjutnya
disingkat BPHTB adalah Pajak atas perolehan hak atas tanah dan/atau
Bangunan.
29. Hak atas Tanah dan/atau Bangunan adalah hak atas tanah, termasuk hak
30. Pajak Barang dan Jasa Tertentu yang selanjutnya disingkat PBJT adalah
Pajak yang dibayarkan oleh konsumen akhir atas konsumsi barang dan/
NASKAH AKADEMIK
87
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
atau jasa tertentu.
31. Barang dan Jasa Tertentu adalah barang dan jasa tertentu yang dijual
34. Tenaga Listrik adalah tenaga atau energi yang dihasilkan oleh suatu
listrik.
36. Jasa Parkir adalah jasa penyediaan atau penyelenggaraan tempat parkir
39. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan
sesuatu.
40. Pajak Air Tanah yang selanjutnya disingkat PAT adalah Pajak atas
NASKAH AKADEMIK
88
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
41. Air Tanah adalah air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau batuan di
42. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah Pajak atas kegiatan
pengambilan mineral bukan logam dan batuan dari sumber alam di dalam
43. Mineral Bukan Logam dan Batuan yang selanjutnya disingkat MBLB adalah
44. Pajak Sarang Burung Walet adalah Pajak atas kegiatan pengambilan
45. Burung Walet adalah satwa yang termasuk marga collocalta, yaitu collncalia
47. Opsen Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut Opsen PKB
adalah Opsen yang dikenakan oleh kabupaten atas pokok PKB sesuai
48. Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut
atau bukan objek Pajak, dan/ atau harta dan kewajiban sesuai dengan
50. Surat Pemberitahuan Objek Pajak, yang selanjutnya disingkat SPOP adalah
surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan data subjek dan
perpajakan Daerah.
51. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
NASKAH AKADEMIK
89
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang
terutang.
52. Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat SSPD adalah bukti
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang kepada Wajib
Pajak.
54. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya disingkat
Pajak, besarnya sanksi administratif, dan jumlah Pajak yang masih harus
dibayar.
55. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disingkat STPD adalah surat
melunasi utang Pajak dan biaya Penagihan Pajak dengan menegur atau
57. Utang Pajak adalah Pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi
58. Surat Teguran adalah surat yang diterbitkan oleh pejabat untuk
menegur Wajib Pajak atau Wajib Retribusi untuk melunasi Utang Pajak atau
NASKAH AKADEMIK
90
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
utang Retribusi.
59. Surat Paksa adalah surat perintah membayar Utang Pajak dan biaya
Penagihan Pajak.
60. Jurusita Pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi
dan penyanderaan.
61. Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta
otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau
63. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah
64. Jasa Usaha adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah
dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau Badan yang
66. Pelelangan adalah Penjualan dihadapan orang banyak (dengan tawaran yang
NASKAH AKADEMIK
91
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
68. Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi
SBKBG adalah surat tanda bukti hak atas status kepemilikan bangunan
gedung.
dimanfaatkan.
72. Tenaga Kerja Asing adalah warga negara asing pemegang visa dengan
73. Pemberi Kerja TKA adalah Badan hukum yang didirikan berdasarkan
74. Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disingkat PTKA adalah
wilayah Indonesia.
RPTKA adalah rencana penggunaan TKA pada jabatan tertentu dan jangka
waktu tertentu.
NASKAH AKADEMIK
92
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
76. Dana Kompensasi penggunaan Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya
Kerja Tenaga Kerja Asing atas setiap Tenaga Kerja Asing yang dipekerjakan
Retribusi PTKA adalah retribusi yang berasal dari pembayaran DKPTKA atas
Daerah.
78. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah
79. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah
sistem yang diterapkan oleh satuan kerja perangkat Daerah atau unit
satuan kerja perangkat daerah pada satuan kerja perangkat Daerah dalam
80. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PPNS adalah
kerjanya.
diluar puskesmas.
NASKAH AKADEMIK
93
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
83. Puskesmas Keliling adalah pelayanan Kesehatan oleh puskesmas dengan
transportasi lainnya di lokasi yang jauh dari sarana pelayanan yang ada.
b) Tenaga Listrik;
c) Jasa Perhotelan;
4. Pajak Reklame;
9. Opsen BBNKB.
NASKAH AKADEMIK
94
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
c) Retribusi penyediaan tempat Pelelangan ikan, ternak, hasil bumi,
pelelangan;
Subjek PBB-P2 adalah orang pribadi atau Badan yang secara nyata
mempunyai suatu hak atas Bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi,
Bangunan.
Wajib PBB-P2 adalah orang pribadi atau Badan yang secara nyata
mempunyai suatu hak atas Bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi
Bangunan.
b. Objek Pajak
NASKAH AKADEMIK
95
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
atau pengurukan. Termasuk dalam pengertian Bangunan adalah:
2) jalan tol;
3) kolam renang;
4) pagar mewah;
5) tempat olahraga;
7) taman mewah;
9) menara.
memperoleh keuntungan;
4) Bumi yang menrpakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata,
taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah
NASKAH AKADEMIK
96
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
lembaga internasional yangditetapkan dengan Peraturan Menteri;
7) Bumi dan/atau Bangunan untuk jalur kereta api, moda raya terpadu
(Mass Rapid Transit), lintas raya terpadu (Light Rail Transifl, atau yang
sejenis;
9) Bumi dan/atau Bangunan yang dipungut pajak bumi dan bangunan oleh
Pemerintah.
Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar
Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk setiap Wajib Pajak. Dalam hal
Wajib Pajak memiliki atau menguasai lebih dari satu objek PBB-P2 di satu
wilayah kabupaten/kota, NJOP tidak kena pajak hanya diberikan atas salah
Dasar pengenaan PBB-P2 adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). NJOP
untuk perhitungan PBB-P2 ditetapkan paling rendah 20% (dua puluh persen)
dan paling tinggi 100% (seratus persen) dari NJOP setelah dikurangi NJOP
tidak kena pajak Besarnya NJOP ditetapkan setiap 3 (tiga) tahun, kecuali
untuk objek pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun sesuai dengan
Tarif PBB-P2 ditetapkan paling tinggi sebesar 0,5% (nol koma lima persen).
Tarif PBB-P2 yang berupa lahan produksi pangan dan ternak ditetapkan lebih
rendah daripada tarif untuk lahan lainnya. Tarif PBB-P2 harus ditetapkan
3) tarif PBB-P2 yang berupa lahan produksi pangan dan ternak ditetapkan
4) untuk nilai jual Objek Pajak Khusus seperti jalan tol, galangan kapal,
bahan bakar; dan menara ditetapkan sebesar 0,3 % (nol koma tiga
persen).
Besaran pokok PBB-P2 yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif
PBB-P2 yang telah ditetapkan oleh Perda di atas dengan dasar pengenaan
Pajak setelah dikurangi Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebesar
e. Wilayah Pemungutan
2) Bangunan yang berada di luar laut pedalaman dan perairan darat yang
Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender. Saat yang
menentukan pajak yang terutang adalah menurut keadaan objek pajak pada
NASKAH AKADEMIK
98
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
tanggal 1 Januari. Saat terutang PBB-P2 ditetapkan pada saat terjadinya
Subjek Pajak BPHTB adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh Hak
atas Tanah dan/atau Bangunan. Wajib Pajak BPHTB adalah orang pribadi
Objek Pajak BPHTB adalah Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.
a) jual beli;
b) tukar menukar;
c) hibah;
d) hibah wasiat;
e) waris;
tetap;
j) penggabungan usaha;
k) peleburan usaha;
m) hadiah.
NASKAH AKADEMIK
99
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
a) hak milik;
d) hak pakai;
f) hak pengelolaan.
Objek pajak yang tidak dikenakan BPHTB adalah objek pajak yang
diperoleh:
e. oleh orang pribadi atau Badan karena konversi hak atau karena
NASKAH AKADEMIK
100
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NPOP antara lain:
10) pemberian hak baru atas tanah di luar pelepasan hak adalah nilai
pasar;
Jika NPOP yang disebutkan diatas dari angka 1 sampai dengan angka
berwenang.
menetapkan nilai perolehan objek pajak tidak kena pajak yang lebih
NPOPTKP.
NASKAH AKADEMIK
102
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
e) Wilayah Pemungutan
pelepasan hak;
BPHTB untuk jual beli adalah pada saat ditandatanganinya akta jual
perolehan hak.
NASKAH AKADEMIK
103
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
g) Kewajiban dan Sanksi Administratif dalam Penyelenggaraan BPHTB;
laporan.
b. Tenaga Listrik;
c. Jasa Perhotelan;
Subjek Pajak PBJT adalah konsumen barang dan jasa tertentu. Wajib
Pajak PBJT adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan penjualan,
penyerahan, dan/ atau konsumsi barang dan jasa tertentu. Dasar pengenaan
PBJT adalah jumlah yang dibayarkan oleh konsumen barang atau jasa tertentu
meliputi:
3) jumlah pembayaran kepada penyedia Jasa Perhotelan untuk PBJT atas Jasa
Perhotelan;
Parkir; dan
berdasarkan harga jual barang dan jasa sejenis yang berlaku di wilayah Daerah
untuk PBJT atas Jasa Parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,
a. Tenaga Listrik yang berasal dari sumber lain dengan pembayaran; dan
NASKAH AKADEMIK
105
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
b. Tenaga Listrik yang dihasilkan sendiri.
Nilai jual Tenaga Listrik yang ditetapkan untuk Tenaga Listrik yang berasal dari
Nilai jual Tenaga Listrik yang ditetapkan untuk Tenaga Listrik yang dihasilkan
jangka waktu pemakaian listrik, dan harga satuan listrik yang berlaku di wilayah
Daerah.
Berdasarkan nilai jual Tenaga Listrik yang ditetapkan untuk Tenaga Listrik yang
berasal dari sumber lain dengan pembayaran, penyedia Tenaga Listrik sebagai
Tarif PBJT ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen). Khusus tarif
PBJT atas jasa hiburan pada diskotek, karaoke, kelab malam, bar, dan mandi
uap/spa ditetapkan paling rendah 40% (empat puluh persen). Khusus tarif PBJT
a. konsumsi Tenaga Listrik dari sumber lain oleh industri, pertambangan minyak
bumi dan gas alam, ditetapkan paling tinggi sebesar 3% (tiga persen); dan
b. konsumsi Tenaga Listrik yang dihasilkan sendiri, ditetapkan paling tinggi 1,5%
Besaran pokok PBJT yang terutang dihitung dengan cara mengalikan dasar
pengenaan PBJT dengan tarif PBJT sebagaimana dimaksud dalam PBJT yang
konsumsi barang dan jasa tertentu dilakukan. Saat terutangnya PBJT dihitung
dilakukan.
NASKAH AKADEMIK
106
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
a) Pajak Makanan dan Minuman
minum;
bandar udara.
NASKAH AKADEMIK
107
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
c. konsumsi Tenaga Listrik pada rumah ibadah, panti jompo, panti asuhan,
1) hotel;
2) hostel;
3) vila;
4) pondok wisata;
5) motel;
6) losmen;
7) wisma pariwisata;
8) pesanggrahan;
9) rumah penginapan/guesthouse/bungalo/resort/cottage;
11) glamping.
Pemerintah Daerah;
3) panti jompo, panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis;
NASKAH AKADEMIK
108
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
2) pelayanan memarkirkan kendaraan (parkir valet).
Daerah;
f) Pajak Jasa Kesenian dan Hiburan Jasa Kesenian dan Hiburan meliputi:
3) kontes kecantikan;
4) kontes binaraga;
5) pameran;
8) permainan ketangkasan;
Yang dikecualikan dari Jasa Kesenian dan Hiburan adalah Jasa Kesenian
NASKAH AKADEMIK
109
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
2) kegiatan layanan masyarakat dengan tidak dipungut bayaran; dan/atau
Listrik;
Perhotelan;
4. Pajak Reklame
Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan
reklame. Wajib Pajak Reklame adalah orang pribadi atau Badan yang
langsung oleh orang pribadi atau Badan, Wajib Reklame adalah orang pribadi atau
Badan tersebut. Dalam hal Reklame diselenggarakan melalui pihak ketiga, pihak
b. Objek Pajak
meliputi :
2) reklame kain;
NASKAH AKADEMIK
110
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
3) reklame melekat, stiker;
4) reklame selebaran;
6) reklame udara;
7) reklame apung;
8) reklame suara;
3) nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan
dan
organisasi kemasyarakatan.
Dasar pengenaan Pajak Reklame adalah nilai sewa Reklame. Dalam hal Reklame
nilai kontrak Reklame. Dalam hal Reklame diselenggarakan sendiri, nilai sewa
1) jenis reklame;
NASKAH AKADEMIK
111
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
2) bahan yang digunakan;
3) lokasi penempatan;
Dalam hal Nilai Sewa Reklame (NSR) tidak diketahui dan/atau dianggap tidak
d. Tarif Pajak
Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima persen).
Besaran pokok Pajak Reklame yang terutang dihitung dengan cara mengalikan
Subjek Pajak Air Tanah adalah orang pribadi atau Badan yang
b. Objek Pajak
Objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah.
NASKAH AKADEMIK
112
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
1) keperluan dasar rumah tangga;
3) perikanan rakyat;
4) peternakan rakyat;
Dasar pengenaan PAT adalah nilai perolehan Air Tanah. Nilai perolehan Air
Tanah adalah hasil perkalian antara harga air baku dengan bobot Air Tanah.
sumber daya Air Tanah. Bobot Air Tanah dinyatakan dalam koefisien yang
dengan berpedoman pada nilai perolehan air tanah yang ditetapkan oleh
Gubernur.
d. Tarif Pajak
Tarif Pajak Air Tanah di dalam perda yang lama ditetapkan sebesar 15% (lima
belas persen). Tarif PAT ditetapkan paling tinggi sebesar 20% (dua puluh persen).
Besaran pokok Pajak Air Tanah yang terutang dihitung dengan cara mengalikan
tarif pajak air tanah dengan dasar pengenaan pajak air tanah.
Pajak Air Tanah yang terutang dipungut di wilayah Daerah Kabupaten Bangka
NASKAH AKADEMIK
113
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
tempat pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah. Saat terutangnya PAT
Subjek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah orang pribadi atau badan
yang mengambil Mineral Bukan Logam dan Batuan. Wajib Pajak Mineral Bukan
Logam dan Batuan adalah orang pribadi atau Badan yang mengambil Mineral
b. Objek Pajak
Objek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah kegiatan pengambilan
1) asbes;
2) batu tulis;
4) batu kapur;
5) batu apung;
6) batu permata;
7) bentonit;
8) dolomit;
9) feldspar;
11) grafit;
12) granit/andesit;
13) gips;
14) kalsit;
15) kaolin;
16) leusit;
17) magnesit;
18) mika;
NASKAH AKADEMIK
114
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
19) marmer;
20) nitrat;
21) opsidien;
22) oker;
25) perlit;
26) phospat;
27) talk;
32) tras;
33) yarosit;
34) zeolit;
35) basal;
36) trakhit;
37) belerang
38) Zirkon
40) Mineral Bukan Logam dan Batuan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
dipindahtangankan;
NASKAH AKADEMIK
115
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
tanah; dan
Dasar pengenaan Pajak MBLB adalah nilai jual hasil pengambilan MBLB. Nilai
harga patokan tiap-tiap jenis MBLB. Harga patokan dihitung berdasarkan harga
jual rata-rata tiap-tiap jenis MBLB pada mulut tambang yang berlaku di wilayah
d. Tarif Pajak
Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan sebesar 20% (dua
puluh persen).
Besaran pokok Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan yang terutang dihitung
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan yang terutang di wilayah Daerah tempat
pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan. Saat terutang Pajak MBLB
Subjek Pajak Sarang Burung Walet adalah orang pribadi atau Badan yang
Pajak Sarang Burung Walet adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan
b. Objek Pajak
NASKAH AKADEMIK
116
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
sarang Burung Walet. Yang dikecualikan dari objek Pajak Sarang Burung Walet
adalah:
Dasar pengenaan Pajak Sarang Burung Walet adalah Nilai Jual Sarang Burung
Walet. Nilai Jual Sarang Burung Walet dihitung berdasarkan perkalian antara
harga pasaran umum Sarang Burung Walet yang berlaku di daerah Kabupaten
d. Tarif Pajak
Tarif Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).
Besaran Pokok Pajak Sarang Burung Walet yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan tarif Pajak Sarang Burung Walet dengan dasar pengenaan pajak.
Walet. Saat terutang Pajak Sarang Burung Walet ditetapkan pada saat terjadinya
8. Opsen PKB
Opsen dikenakan atas Pajak terutang dari PKB Wajib Pajak untuk Opsen PKB
merupakan Wajib Pajak atas jenis Pajak PKB. Tarif Opsen PKB sebesar 66%
(enam puluh enam persen). Opsen dipungut secara bersamaan dengan Pajak
Subjek Pajak Opsen PKB merupakan subjek PKB. Wajib Pajak Opsen PKB
merupakan Wajib Pajak PKB. Wajib Pungut Opsen PKB adalah instansi
Besaran pokok Opsen PKB yang terutang dihitung dengan cara mengalikan
dasar pengenaan untuk Opsen PKB yaitu PKB terutang dengan tarif Opsen PKB.
tempat kendaraan bermotor terdaftar. Saat terutang Opsen PKB ditetapkan pada
9. Opsen BBNKB
Opsen dikenakan atas Pajak terutang dari BBNKB Wajib Pajak untuk Opsen BBNKB
merupakan Wajib Pajak atas jenis Pajak BBNKB. Tarif Opsen BBNKB sebesar 66%
(enam puluh enam persen). Opsen dipungut secara bersamaan dengan Pajak yang
dikenakan Opsen.
Subjek Pajak Opsen BBNKB merupakan Subjek Pajak BBNKB. Wajib Pajak Opsen
BBNKB merupakan Wajib Pajak BBNKB. Wajib Pungut Opsen BBNKB adalah
Pajak terutang dari BBNKB. Dasar pengenaan untuk Opsen BBNKB merupakan
BBNKB terutang.
Tarif Opsen BBNKB sebesar 66% (enam puluh enam persen) dihitung dari
besaran Pajak terutang. Besaran pokok Opsen BBNKB yang terutang dihitung
dengan cara mengalikan dasar pengenaan Pajak untuk Opsen BBNKB yaitu BBNKB
Saat terutang Pajak ditetapkan pada saat orang pribadi atau Badan telah memenuhi
syarat subjektif dan objektif atas suatu jenis Pajak dalam satu kurun waktu
tertentu dalam masa Pajak, dalam tahun Pajak, atau dalam Bagian tahun Pajak
sendiri oleh Wajib Pajak kecuali untuk BPHTB. Masa Pajak ditetapkan untuk jangka
waktu 1 (satu) bulan kalender atau jangka waktu lain paling lama 3 (tiga) bulan
NASKAH AKADEMIK
118
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
menyetor, dan melaporkan Pajak yang terutang. Tahun Pajak merupakan jangka
waktu yang lamanya 1 (satu) tahun kalender, kecuali bila Wajib Pajak menggunakan
tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender. Masa Pajak dan Tahun
11. Penggunaan Hasil Penerimaan Pajak Untuk Kegiatan Yang Telah Ditentukan Hasil
penerimaan Opsen PKB dialokasikan paling sedikit 10% (sepuluh persen) untuk
paling sedikit 10% (sepuluh persen) untuk penyediaan penerangan jalan umum.
a. pelayanan kesehatan;
b. pelayanan kebersihan;
d. pelayanan Pasar.
pelayanan yang diberikan oleh BLUD. Rincian objek atas pelayanan yang
diberikan oleh BLUD akan diatur dalam Peraturan Bupati sesuai dengan
Subjek Retribusi Jasa Umum merupakan orang pribadi atau badan yang
merupakan jumlah penggunaan jasa yang dijadikan dasar alokasi beban biaya
Subjek Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah orang pribadi atau Badan yang
2) Objek Retribusi
Safety Center), Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) dan tempat pelayanan
pihak swasta. Terhadap RSUD dan Puskesmas yang telah berstatus BLUD
NASKAH AKADEMIK
120
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
masyarakat, aspek keadilan dan efektivitas pengendalian atas pelayanan
tersebut.
biaya pemeriksaan dan tindakan medis, biaya pengobatan dan biaya rawat
b. jasa pelaksana.
a. jasa sarana;
c. biaya operasional.
terapi, dibayar tersendiri sesuai dengan tarif tindakan medik dan terapi
tersebut. Bahan dan alat yang digunakan adalah bahan dan alat rutin
kecuali menggunakan alat dan bahan di luar itu, dikenakan tarif sesuai
Darurat dikenakan tarif 2 (dua) kali tarif rawat jalan. Penderita yang
NASKAH AKADEMIK
121
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
memerlukan pengawasan khusus (observasi) dikenakan tarif 2 (dua) kali
Bayi normal dan cukup umur yang baru lahir dikenakan biaya
intensif dari gawat darurat perhari ditetapkan sebesar 2 (dua) kali tarif
anestesi ditambah 50% (lima puluh persen). Kasus dengan penyulit antara
ASA III & IV. jasa pelaksana operator dan anestesi ditambah tarif 10%
(sepuluh persen).
operasi unilateral (satu sisi). Tarif operasi belum termasuk obat, cairan,
gas, bahan habis pakai, sterilisasi dan linen. Jika menurut pertimbangan
medis dalam operasi diperlukan keberadaan dokter spesialis lain dan turut
NASKAH AKADEMIK
122
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
untuk masing-masing tindakan. Pemeriksaan segera (Cito) ditambah 50%
Laundry rutin selalu dilakukan setiap hari sesuai hari rawat yang terdiri
dari sprei, sarung bantal dan selimut untuk paviliun dan kelas utama
ditambah sarung guling. Tarif laundry rutin hanya dikenakan 1 (satu) kali
selama pasien rawat inap sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan.
Besarnya tarif rehabilitasi poli VIP ditetapkan sebesar dua kali tarif
tindakan reguler.
kelas I (satu), kelas II (dua) dan kelas III (tiga)dikenakan tarif sama dengan
inap kelas Paviliun dan VIP dikenakan tarif sama dengan poli VIP. Tarif
biaya masuk airport, parkir dan tol ditanggung pemakai. Jika memakai
NASKAH AKADEMIK
123
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
umum Daerah ditanggung pemakai. Besarnya tarif jasa pelaksana
memerlukan bahan dan alat di luar bahan dan alat kesehatan rutin
2) Objek Retribusi
pembuangan sementara;
NASKAH AKADEMIK
124
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Tingkat penggunaan jasa pelayanan kebersihan diukur berdasarkan jenis
Prinsip Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif
meliputi biaya operasi dan pemeliharaan, biaya bunga dan biaya modal.
Subjek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah orang pribadi
atau Badan yang memanfaatkan tempat parkir di tepi jalan umum yang
perundang-undangan.
2) Objek Retribusi
Objek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah penyediaan jasa
pelayanan parkir bagi yang memanfaatkan parkir di tepi jalan umum yang
perundang-undangan.
Tingkat Tingkat penggunaan jasa pelayanan parkir di tepi jalan umum diukur
NASKAH AKADEMIK
125
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
mengendalikan permintaan dan penggunaan jasa pelayanan dalam rangka
Struktur Struktur dan besaran tarif Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan
Subjek Retribusi pelayanan pasar adalah orang pribadi atau Badan yang
Pasar.
2) Objek Retribusi
dari objek retribusi adalah pelayanan fasilitas pasar yang dikelola oleh BUMN,
fasilitas pasar.
NASKAH AKADEMIK
126
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
6) Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi
berdasarkan jenis, luas ukuran dan jangka waktu pemakaian dari setiap
fasilitas serta kelas pasar yang digunakan. Tarif Retribusi pelayanan pasar
c. Retribusi penyediaan tempat Pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil
dari objek jenis Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan jasa yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, BUMN, BUMD, dan pihak swasta. Subjek
NASKAH AKADEMIK
127
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
jasa yang bersangkutan. Besaran Retribusi Jasa Usaha yang terutang dihitung
1) Subjek Retribusi
2) Objek Retribusi
1) Subjek Retribusi
pertokoan dan tempat kegiatan usaha lainnya adalah orang pribadi atau
NASKAH AKADEMIK
128
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
berjualan di pasar yang menjual berbagai jenis barang yang dijual
2) Objek Retribusi
swasta.
usaha berupa pasar grosir, pertokoan dan tempat kegiatan usaha lainnya
Lampiran I.
Usaha)
pertokoan dan tempat kegiatan usaha lainnya adalah Orang Pribadi atau
di pasar yang menjual berbagai jenis barang yang dijual secara grosir
dan/atau eceran. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang
2) Objek Retribusi
fasilitas pasar grosir berbagai jenis barang, dan fasilitas pasar/ pertokoan
swasta.
d. Retribusi Penyediaan Tempat Pelelangan Ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil
NASKAH AKADEMIK
130
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
dan hasil hutan termasuk fasilitas lainnya dalam lingkungan tempat
Pelelangan.
2) Objek Retribusi
tempat yang dikontrak oleh Pemerintah Daerah dari pihak lain untuk
sebagai berikut:
NASKAH AKADEMIK
131
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
e. Retribusi Penyediaan Tempat Khusus parkir di luar badan jalan
1) Subjek Retribusi
2) Objek Retribusi
pihak swasta.
1) Subjek Retribusi
NASKAH AKADEMIK
132
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Subjek Retribusi penyediaan tempat penginapan/ pesanggrahan/villa
2) Objek Retribusi
ternak)
1) Subjek Retribusi
NASKAH AKADEMIK
133
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
2) Objek Retribusi
Daerah.
1) Subjek Retribusi
2) Objek Retribusi
NASKAH AKADEMIK
134
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Objek Retribusi pelayanan jasa kepelabuhanan merupakan pelayanan
Daerah ini.
1) Subjek Retribusi
2) Objek Retribusi
NASKAH AKADEMIK
135
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.
1) Subjek Retribusi
pelayanan tersebut.
2) Objek Retribusi
NASKAH AKADEMIK
136
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
produksi usaha Daerah.
perizinan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, BUMN, BUMD, dan pihak
jumlah penggunaan jasa yang dijadikan dasar alokasi beban biaya yang dipikul
NASKAH AKADEMIK
137
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
pembayaran Retribusi pelayanan PBG.
2) Objek Retribusi
Objek Retribusi pelayanan PBG meliputi penerbitan PBG dan SLF oleh
b. penerbitan PBG;
a. pembangunan baru;
kesehatan;
budaya; atau
budaya.
NASKAH AKADEMIK
138
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Retribusi pelayanan PBG adalah penerbitan PBG untuk bangunan
1. volume;
NASKAH AKADEMIK
139
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
2) Objek Retribusi
c. badan internasional;
d. lembaga sosial;
NASKAH AKADEMIK
140
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
izin, pengawasan, penegakan hukum, penatausahaan, dan/atau biaya
Besarnya tarif Retribusi PTKA sebesar US$ 100 (seratus dolar Amerika
Serikat) per jabatan per orang per bulan. Dalam hal tarif Retribusi
Pemberi Kerja TKA yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing kurang dari 1
Tarif Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha dan Retribusi Perizinan
Tertentu ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali. Peninjauan tarif
pelayanan PBG hanya terhadap besaran harga/indeks dalam tabel harga satuan
NASKAH AKADEMIK
141
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
bangunan gedung negara / standar harga satuan tertinggi dan indeks lokalitas.
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis
ketentuan umum dan tata cara pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, dimana ketentuan umum dan tata cara pemungutan Pajak dan
d. pelaporan;
f. pemeriksaan Pajak;
h. keberatan;
i. gugatan;
k. pengaturan lain yang berkaitan dengan tata cara pemungutan Pajak dan
Retribusi.
Daerah dan Retribusi Daerah ini akan diatur dengan Peraturan Bupati
NASKAH AKADEMIK
142
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
2) Pemungutan Retribusi oleh Pihak Ketiga
melibatkan Pihak Ketiga melalui mekanisme Kerja Sama, namun Kerja sama
undangan.
Daerah.
Dalam hal saat terutang Pajak untuk jenis Pajak yang dipungut
SKPD atau SPPT, jangka waktu 5 (lima) tahun dihitung sejak saat penetapan
jangka waktu:
c. ada pengakuan Utang Pajak dari Wajib Pajak, baik langsung maupun tidak
langsung.
NASKAH AKADEMIK
143
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Pengakuan Utang Pajak secara tidak langsung dapat diketahui dari
permohonan keberatan oleh Wajib Pajak. Dalam hal ada pengakuan Utang
pengakuan tersebut.
NASKAH AKADEMIK
144
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
pelaksanaan Penagihan.
Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan
Dalam hal Wajib Pajak atau Wajib Retribusi tidak memenuhi kewajibannya,
a. teguran tertulis;
b. bunga;
c. denda; dan/atau
dibayar.
NASKAH AKADEMIK
145
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
memperhatikan kondisi Wajib Pajak atau Wajib Retribusi dan/atau objek
tingkat likuiditas Wajib Pajak. Kondisi objek Pajak meliputi lahan pertanian
yang sangat terbatas, tanah dan bangunan yang ditempati Wajib Pajak dari
golongan tertentu, nilai objek Pajak sampai dengan batas tertentu, dan
kerusuhan.
17. Pemberian Fasilitas Pajak dan Retribusi dalam Rangka Mendukung Kemudahan
dalamnya antara lain bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja yang seluas-
luasnya bagi rakyat indonesia secara merata dalam rangka memenuhi hak atas
perlindungan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; dan peningkatan
Wajib Pajak dan/atau Wajib Retribusi atau diberikan secara jabatan oleh Bupati
NASKAH AKADEMIK
146
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
b. kondisi tertentu objek Pajak, seperti objek Pajak terkena bencana alam,
unsur kesengajaan yang dilakukan oleh Wajib Pajak dan/atau pihak lain yang
c. untuk mendukung dan melindungi pelaku usaha mikro dan ultra mikro;
Daerah; dan/atau
prioritas nasional.
memperhatikan kondisi Wajib Pajak atau Wajib Retribusi dan/atau objek Pajak
makroekonomi Daerah, dan potensi Pajak dan Retribusi; dan potensi Pajak dan
NASKAH AKADEMIK
147
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
18. Kerahasiaan Data Wajib Pajak
sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh Wajib Pajak dalam
terhadap tenaga ahli yang ditunjuk oleh Bupati untuk membantu dalam
a. pejabat dan/atau tenaga ahli yang bertindak sebagai saksi atau ahli dalam
Keuangan Daerah.
bukti tertulis dari atau tentang Wajib Pajak kepada pihak yang ditunjuk.
perdata, atas permintaan hakim sesuai dengan hukum acara pidana dan hukum
acara perdata, Kepala Daerah dapat memberikan izin tertulis kepada pejabat,
dan tenaga ahli, untuk memberikan dan memperlihatkan bukti tertulis dan
tergugat, keterangan yang diminta, serta kaitan antara perkara pidana atau
tenaga ahli yang melanggar larangan kerahasiaan data Wajib Pajak, diancam
NASKAH AKADEMIK
148
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
19. Ketentuan Pidana
Pasal 3 ayat (5) rancangan peraturan daerah ini, yang rumusannya sebagai
berikut:
Rumusan ketentuan pidana ini telah diselaraskan dengan ketentuan Pasal 181
NASKAH AKADEMIK
149
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Perundang-undangan bahwa Peraturan Daerah dapat memuat ancaman pidana
Tindak pidana di bidang perpajakan Daerah tidak dapat dituntut apabila telah
melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat Pajak terutang atau
masa Pajak berakhir atau bagian Tahun Pajak berakhir atau Tahun Pajak yang
bersangkutan berakhir.
perundang-undangan.
rumusan dalam batang tubuh sebelumnya yang telah disusun terkait hal kapan
mulai berlaku (norma) peraturan Daerah tersebut, dan bagaimana status (hak
pada tanggal 5 Januari 2025, hal ini dirumuskan sebagai bagian dari transisi
Pajak menurut persentase tertentu) atas PKB dan BBNKB sejatinya merupakan
pengalihan dari bagi hasil pajak provinsi. Hal tersebut dapat meningkatkan
NASKAH AKADEMIK
150
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
perpajakan akan dicatat sebagai PAD. Kemudian Pada saat Peraturan Daerah ini
mulai berlaku, terhadap hak dan kewajiban Wajib Pajak dan Wajib Retribusi
Daerah ini.
Penjelasan Umum dan Penjelasan Pasal demi Pasal dalam Peraturan Daerah ini
dalam butir konsiderans, serta asas, tujuan, atau materi pokok yang
Daerah dan Retribusi Daerah ini merupakan penjabaran dari norma Pasal
tentang struktur atau jenis, besaran tarif, dan aspek perhitungan terkait
beberapa retribusi Daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah, dan merupakan
a. Lampiran I berisikan materi tentang Jenis Dan Tarif Retribusi Daerah Yang
LAMPIRAN I
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA
NOMOR … TAHUN …
TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NASKAH AKADEMIK
152
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b. Jasa Visit Maksimal 2 (dua) kali per hari, per visit Rp. 10.000,-
per pasien
3) oksigen
a. USG (ekokardiografi)
per bahan
1) bahan dan alat Rp. 5.000,-
dan alat
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 55.000,-
b. EKG (ultrasonografi)
per bahan
1) bahan dan alat Rp. 5.000,-
dan alat
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 20.000,-
NASKAH AKADEMIK
153
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
NASKAH AKADEMIK
154
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
4) Cabut Implant (susuk) per jasa Rp. 20.000,-
5) KB suntik per jasa Rp. 5.000,-
6) persalinan normal di Pos Kesehatan
per jasa Rp. 500.000,-
Desa (Poskesdes)
NASKAH AKADEMIK
155
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
e. Pemeriksaan Kesehatan
a. Jasa pelayanan rawat jalan Puskesmas sore per jasa Rp. 10.000,-
NASKAH AKADEMIK
156
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
5) tindik per jasa Rp. 15.000,-
6) angkat jahitan 1-10 per jasa Rp. 15.000,-
7) angkat jahitan ke-11 dst
a) jasa pelaksanaan per jasa Rp. 1.000,-
b) jahitan per jahitan Rp. 1.000,-
8) incise hordeleum per jasa Rp. 15.000,-
9) pemeriksaan dan perawatan mata
per jasa Rp. 10.000,-
(visus)
10) ekstraksi benda asing per jasa Rp. 15.000,-
11) perawatan luka gigitan binatang per jasa Rp. 20.000,-
12) pasang spalk anak per jasa Rp. 15.000,-
13) pasang spalk dewasa per jasa Rp. 20.000,-
14) insisi abses per jasa Rp. 15.000,-
15) pengobatan luka terinfeksi per jasa Rp. 15.000,-
16) perawatan luka bakar tingkat I
a) kurang dari 5% per jasa Rp. 15.000,-
b) 6%-10% per jasa Rp. 20.000,-
17) iritasi mata per jasa Rp. 15.000,-
18) ekstraksi kuku per jasa Rp. 15.000,-
19) suntikan per jasa Rp. 15.000,-
20) skin test per jasa Rp. 2.000,-
21) pasang kateter per jasa Rp. 15.000,-
22) pasang kateter per jasa Rp. 10.000,-
23) nebulaizer per jasa Rp. 20.000,-
NASKAH AKADEMIK
157
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
h. penambalan komposit resin dan
penambalan pit and fissure sealant (tidak per jasa Rp. 15.000,-
termasuk bahan habis pakai)
i. penambalan sementara per jasa Rp. 7.000,-
j. incisi abces gigi per jasa Rp. 10.000,-
k. bedah mulut kecil per jasa Rp. 17.500,-
l. orthodontie
m. orthodontie alat removable per jasa Rp. 250.000,-
n. alat orthodontie fix appliane per jasa Rp. 1.000.000,-
o. aktivir alat ortodontie removable per jasa Rp. 17.500,-
p. aktivir alat ortodontie fix per jasa Rp. 60.000,-
q. prosthodontie
r. pencetakan per jasa Rp. 25.000,-
s. plat acrylie dengan gigi pertama per jasa Rp. 45.000,-
t. gigi tambahan per gigi per jasa Rp. 26.000,-
u. full denture (gigi tiruan penuh) per jasa Rp. 500.000,-
v. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Jam
Dinas Sore
1) sederhana per jasa Rp. 10.000,-
2) sedang per jasa Rp. 30.000,-
3) canggih per jasa Rp. 35.000,-
b. perawatan luka plus jahitan (1-3 jahitan) per jasa Rp. 17.500,-
NASKAH AKADEMIK
158
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa pelaksanaan per jasa Rp. 17.500,-
2) jahitan per jahitan Rp. 3.500,-
NASKAH AKADEMIK
159
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
11. Tarif Penunjang diagnostik laboratorium
Puskesmas dengan Rawat Inap
NASKAH AKADEMIK
160
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
c. pembersihan karang gigi per jasa Rp. 15.000,-
d. kuretase gigi per jasa Rp. 3.000,-
e. pengobatan saraf gigi per jasa Rp. 5.000,-
f. operasi M3 / gigi bungsu miring per jasa Rp. 300.000,-
g. penambalan amalgam (logam hitam) per jasa Rp. 10.000,-
h. penambalan komposit resin dan
penambalan pit and fissure sealant (tidak per jasa Rp. 10.000,-
termasuk bahan habis pakai)
i. penambalan sementara per jasa Rp. 2.000,-
j. incisi abces gigi per jasa Rp. 5.000,-
k. bedah mulut kecil per jasa Rp. 12.500,-
l. orthodontie
m. orthodontie alat removable per jasa Rp. 200.000,-
n. aktivir/kunjungan per jasa Rp. 12.500,-
o. prosthodontie
1) pencetakan per jasa Rp. 20.000,-
2) plat acrylie dengan gigi pertama per jasa Rp. 35.000,-
3) gigi tambahan per gigi per jasa Rp. 20.000,-
4) full denture (gigi tiruan penuh) per jasa Rp. 300.000,-
16. Tarif Public Safety Center (PSC)
a. tindakan (all in) per jasa Rp. 100.000,-
b. bahan dan obat yang tidak ditanggung
per jasa Rp. 100.000,-
pemerintah
ditambah harga
obat dan bahan
habis pakai di
apotek
NASKAH AKADEMIK
161
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa sarana per jasa Rp. 3.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
NASKAH AKADEMIK
162
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 5.000,-
k. Angkat jahitan
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
l. Anoskopi
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 5.000,-
m. Collar and cuff (penyanggah leher)
1) jasa sarana per jasa Rp. 11.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.500,-
n. Angkat wire / pen
1) jasa sarana per jasa Rp. 6.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 6.000,-
o. Elastic verban
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
p. Perawatan luka tanpa jahitan
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.700,-
q. Sirkumsisi (Khitanan)
NASKAH AKADEMIK
163
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.000,-
b. Punctie ascites / perut
1) jasa sarana per jasa Rp. 29.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 50.000,-
c. BMP
1) jasa sarana per jasa Rp. 43.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 13.500,-
d. Aspirasi jarum halus
1) jasa sarana per jasa Rp. 30.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.000,-
e. Siprometri komputerized
1) jasa sarana per jasa Rp. 40.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.000,-
20. Tarif Tindakan Poliklinik Anak di Rumah
Sakit Umum Daerah
a. BMP
b. Inhalasi terapi
1) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
c. PPD tes
1) jasa sarana per jasa Rp. 34.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 5.500,-
d. EKG simple
1) jasa sarana per jasa Rp. 12.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 6.000,-
a. Biopsi
1) jasa sarana per jasa Rp. 13.000,-
NASKAH AKADEMIK
164
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
b. Pap smear
1) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.500,-
c. Vaginal swab
e. Kauter elektrik
NASKAH AKADEMIK
165
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa sarana per jasa Rp. 6.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.500,-
m. Ganti tampon
1) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
n. Hidrotubasi
1) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
o. Kauter Albohy
1) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.500,-
22. Tarif Tindakan Poliklinik Mata di Rumah
Sakit Umum Daerah
a. Amotio corpus alienum
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.900,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 24.100,-
b. Kalazion
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.900,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 24.100,-
c. Pterigium
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 31.000,-
d. SBL (bleparoplasty)
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 56.000,-
e. Perimetri 1 mata
1) jasa sarana per jasa Rp. 15.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.000,-
f. Perimetri 2 mata
1) jasa sarana per jasa Rp. 17.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.000,-
g. Keratometri
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
NASKAH AKADEMIK
166
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 6.500,-
h. Pemeriksaan fundus indirect
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
i. Tonometri aplanasi
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 5.500,-
j. Water drinking
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 6.000,-
k. Retinoskopi
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.000,-
l. Gonioskopi
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 5.000,-
m. Anei tes
1) jasa sarana per jasa Rp. 12.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 13.000,-
NASKAH AKADEMIK
167
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa sarana per jasa Rp. 24.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 31.000,-
e. Ekstirpasi tumor/kista di palpebra
1) jasa sarana per jasa Rp. 24.000,-
b. Tindik
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 2.000,-
c. Ganti balutan / Angkat jahitan
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 2.000,-
d. Ektraksi benda asing
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
e. Insisi Abses
1) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
f. Irigasi Mata
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 6.000,-
g. Irigasi telinga
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 6.000,-
h. Ekterpasi kuku
1) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
i. Necrotomy
NASKAH AKADEMIK
168
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.100,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 40.900,-
j. Pengambilan Benda Asing di Mata
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.900,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 24.100,-
k. Pengambilan Benda Asing di Hidung
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 22.500,-
l. Pengambilan Benda Asing di Telinga
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 20.000,-
m. Suntikan
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.000,-
n. Skin tes / tes alergi
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.000,-
o. Evakuasi cerumen
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
p. Pasang Foley kateter
1) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 9.500,-
24. Tarif Tindakan Poliklinik Gigi di Rumah
Sakit Umum Daerah
NASKAH AKADEMIK
169
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
4) Gigi Tetap Posterior
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
5) Gigi Tetap dengan Komplikasi
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 27.000,-
d. Orthodonti
1) Orthodonti Removable / Rahang
a) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
NASKAH AKADEMIK
170
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
e. Prosthodonti
1) Pencetakan Gigi Tiruan Removable
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 18.500,-
2) Plat akrilik dengan 1 gigi pertama
a) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 40.500,-
3) Gigi tambahan
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 21.500,-
4) Gigi Tiruan Full / Rahang
a) jasa sarana per jasa Rp. 40.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 260.000,-
f. Periodonti
a. Scalling/Root Planning/Rahang
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 30.000,-
b. Kuretase Dry Socket
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
c. Periodontitis / Gingivitis
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 9.000,-
g. Lain-Lain
1) Pemeriksaan / Pengujian Kesehatan
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 9.000,-
NASKAH AKADEMIK
171
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
NASKAH AKADEMIK
172
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.000,-
c. Pemeriksaan IGD dokter spesialis
(jam kerja)
1) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 44.000,-
d. Perawatan luka tanpa jahitan
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.700,-
e. Perawatan luka 1 - 5 jahitan
1) jasa sarana per jasa Rp. 3.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 17.000,-
f. Perawatan luka 6 - 10 jahitan
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 22.000,-
g. Perawatan luka 11 - 20 jahitan
1) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 27.500,-
h. Perawatan luka lebih dari 20 jahitan
1) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 55.000,-
i. Sirkumsisi (Khitanan)
1) jasa sarana per jasa Rp. 7.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 69.000,-
j. Tindik
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.600,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.400,-
k. Ganti balutan / Angkat jahitan *
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.600,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.400,-
l. Ektraksi benda asing
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.000,-
NASKAH AKADEMIK
173
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
m. Perawatan luka gigitan binatang*
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.600,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 18.900,-
n. Pasang spalk kecil anak *
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.100,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.900,-
o. Pasang spalk sedang anak*
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.500,-
p. Pasang spalk besar anak*
1) jasa sarana per jasa Rp. 3.600,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 13.900,-
q. Pasang spalk kecil dewasa*
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 14.000,-
r. Pasang spalk sedang dewasa*
1) jasa sarana per jasa Rp. 3.600,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.900,-
s. Pasang spalk besar dewasa*
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 19.500,-
t. Insisi Abses
1) jasa sarana per jasa Rp. 3.900,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 24.100,-
u. Pungsi Lumbal
1) jasa sarana per jasa Rp. 6.200,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 27.300,-
v. Pungsi Pleura
1) jasa sarana per jasa Rp. 13.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 52.500,-
w. Pungsi Kandung Kemih
1) jasa sarana per jasa Rp. 13.500,-
NASKAH AKADEMIK
174
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 52.500,-
x. Pungsi Asites
1) jasa sarana per jasa Rp. 13.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 52.500,-
y. Resusitasi tanpa endotracheal tube
1) jasa sarana per jasa Rp. 4.400,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 22.600,-
z. Resusitasi dengan endotracheal
1) jasa sarana per jasa Rp. 13.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 52.500,-
aa. Pemasangan NGT / Maag Slang
1) jasa sarana per jasa Rp. 4.600,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.900,-
bb. Venaseksi
1) jasa sarana per jasa Rp. 6.100,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 69.900,-
cc. Bilas lambung
1) jasa sarana per jasa Rp. 6.100,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 69.900,-
dd. Perawatan luka bakar tingkat 1
1) < 5%
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.300,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.700,-
2) < 6-10%
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 13.000,-
3) > 10 %
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.900,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 22.100,-
ee. Perawatan luka bakar tingkat 2
1) < 5%
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.900,-
NASKAH AKADEMIK
175
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) < 6-10%
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.100,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 22.900,-
3) > 10 %
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.900,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 34.600,-
ff. Perawatan luka bakar tingkat 3
1) < 5%
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 24.000,-
2) < 6-10%
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.100,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 41.900,-
3) > 10 %
a) jasa sarana per jasa Rp. 13.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 52.500,-
gg. Perawatan luka bakar tingkat 4
1) < 5%
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.900,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 59.600,-
2) < 6-10%
a) jasa sarana per jasa Rp. 13.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 101.500,-
3) > 10 %
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 127.500,-
hh. Nebulizer
1) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
ii. Observasi per 6 jam
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
NASKAH AKADEMIK
176
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
jj. Irigasi Mata
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.700,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 9.300,-
kk. Irigasi telinga
1) jasa sarana per jasa Rp. 4.600,-
NASKAH AKADEMIK
177
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 5.500,-
uu. Skin test/ tes alergi
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
NASKAH AKADEMIK
178
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
eee. Pelayanan Darah / transfusi
1) jasa sarana per jasa Rp. 150.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 50.000,-
a. Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 100.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 75.000,-
b. VIP
1) jasa sarana per jasa Rp. 75.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 50.000,-
c. Kelas I Utama
1) jasa sarana per jasa Rp. 60.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 40.000,-
d. Kelas I
1) jasa sarana per jasa Rp. 45.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 30.000,-
e. Kelas II
1) jasa sarana per jasa Rp. 37.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.500,-
f. Kelas III
1) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
NASKAH AKADEMIK
179
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) luar jam kerja (dokter datang)
a) Paviliun per jasa Rp. 70.000,-
b) VIP per jasa Rp. 50.000,-
c) Kelas I dan Kelas Utama per jasa Rp. 40.000,-
d) Kelas II per jasa Rp. 30.000,-
e) Kelas III per jasa Rp. 15.000,-
3) luar jam kerja (per telepon)
a) Paviliun per jasa Rp. 20.000,-
b) VIP per jasa Rp. 15.000,-
c) Kelas I dan Kelas Utama per jasa Rp. 10.000,-
d) Kelas II per jasa Rp. 7.500,-
e) Kelas III per jasa Rp. 2.500,-
b. Pemeriksaan/Konsultasi Dokter
umum/jaga
a. Persalinan Normal
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 300.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 850.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 250.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 750.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 100.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 600.000,-
NASKAH AKADEMIK
180
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 75.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 560.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 50.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 500.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 250.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 750.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 250.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 750.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 250.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 750.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 110.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 650.000,-
5) Kelas III
c) jasa sarana per jasa Rp. 110.000,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 600.000,-
c. Persalinan Patologis Sedang (Pres bo)
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 275.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 800.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 275.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 800.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 275.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 800.000,-
NASKAH AKADEMIK
181
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 125.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 700.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 100.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 650.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 275.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 820.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 275.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 820.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 275.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 820.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 125.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 700.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 100.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 650.000,-
e. Plasenta manual
1) Paviliun
c) jasa sarana per jasa Rp. 200.000,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 450.000,-
2) VIP
c) jasa sarana per jasa Rp. 110.000,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 330.000,-
3) Kelas I
c) jasa sarana per jasa Rp. 71.500,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 214.500,-
NASKAH AKADEMIK
182
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
4) Kelas II
c) jasa sarana per jasa Rp. 49.500,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 148.500,-
5) Kelas III
c) jasa sarana per jasa Rp. 33.000,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 99.000,-
f. Kuretase
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 500.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 750.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 400.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 600.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 250.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 350.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 200.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 300.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 160.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 240.000,-
g. Dilatasi Cervix
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 125.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 200.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 90.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1250.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 60.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 90.000,-
NASKAH AKADEMIK
183
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 40.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 60.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 25.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 45.000,-
h. Cardiotokografi
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 25.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 30.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 25.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 26.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 25.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 22.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 25.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 20.000,-
5) Kelas III
i. Reposisi Uterus
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 500.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 750.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 400.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 600.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 250.000,-
NASKAH AKADEMIK
184
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 35.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 200.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 300.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 160.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 240.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 140.000,-
NASKAH AKADEMIK
185
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b) jasa operator per jasa Rp. 400.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 160.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 115.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 300.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 120.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 100.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 250.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 105.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 80.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 200.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 80.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 62.500,-
b) jasa operator per jasa Rp. 85.500,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 34.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 210.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 900.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 360.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 190.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 675.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 270.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 165.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 450.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 180.000,-
4) Kelas II
NASKAH AKADEMIK
186
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 130.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 450.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 100.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 260.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 105.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 430.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 1.800.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 720.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 400.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 1.400.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 550.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 375.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 1.100.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 430.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 240.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 900.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 360.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 220.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 640.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 225.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.060.000,-
NASKAH AKADEMIK
187
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b) jasa operator per jasa Rp. 2.850.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 1.425.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 960.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 2.430.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 1.215.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 800.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 1.944.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 972.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 720.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 1.620.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 810.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 720.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 1.296.000,-
c) jasa anethesi per jasa Rp. 648.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 17.500,-
b) jasa operator per jasa Rp. 32.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 17.500,-
b) jasa operator per jasa Rp. 28.000,-
3) Kelas I
c) jasa sarana per jasa Rp. 17.500,-
d) jasa operator per jasa Rp. 24.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 17.500,-
b) jasa operator per jasa Rp. 16.000,-
5) Kelas III
NASKAH AKADEMIK
188
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 17.500,-
b) jasa operator per jasa Rp. 10.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 20.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 90.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 20.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 78.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 20.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 67.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 20.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 45.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 20.000,-
b) jasa operator per jasa Rp. 27.000,-
a. Suntikan
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.800,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 800,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.200,-
4) Kelas II
NASKAH AKADEMIK
189
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 2.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
b. Infus
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.800,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 28.200,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 18.800,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 750,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 11.750,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 600,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 9.400,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
c. Lavemen
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.500,-
2) VIP
c) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.500,-
3) Kelas I
c) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 23.000,-
4) Kelas II
NASKAH AKADEMIK
190
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 20.000,-
5) Kelas III
c) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 17.500,-
d. Suction
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.800,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 19.200,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.800,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.800,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 800,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.200,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.500,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 14.500,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.000,-
4) Kelas II
NASKAH AKADEMIK
191
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.300,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 11.700,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 24.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.500,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
5) Kelas III
c) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.500,-
g. Sonde Hidung
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 18.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 60.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 12.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 40.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.000,-
4) Kelas II
NASKAH AKADEMIK
192
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
i. Resusitasi tanpa ETT
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 22.500,-
4) Kelas II
NASKAH AKADEMIK
193
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 20.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 18.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 19.500,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 19.500,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 18.500,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 17.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.000,-
k. Pemasangan NGT
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 8.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 72.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 8.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 72.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 71.000,-
4) Kelas II
NASKAH AKADEMIK
194
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 70.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 69.000,-
l. Bilas lambung
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 8.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 72.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 8.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 72.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 71.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 70.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 69.000,-
m. Perawatan DM
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 14.000,-
4) Kelas II
NASKAH AKADEMIK
195
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 14.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
1) Paviliun
c) jasa sarana per jasa Rp. 8.000,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 24.000,-
2) VIP
3) Kelas I
c) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
d) jasa pelaksana per jasa Rp. 21.000,-
NASKAH AKADEMIK
196
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 20.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 18.000,-
p. Hecting
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 24.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 40.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 14.000,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
q. Nebulizer
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 16.000,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.500,-
NASKAH AKADEMIK
197
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.500,-
r. Skin tes
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.500,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.500,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.500,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.500,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.500,-
s. Necrotomy
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 44.500,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 44.500,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 42.800,-
NASKAH AKADEMIK
198
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 41.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 40.500,-
t. Necrotomy
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 18.800,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 14.800,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 14.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 700,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 11.750,-
34. Tarif Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
Laboratorium di Rumah Sakit Umum
Daerah
a. Laju Endap Darah
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
b. Hematokrit
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
c. Hemogblobin (HB)
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
NASKAH AKADEMIK
199
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
d. Eritrosit
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
e. Reticulosit
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
f. Leukosit
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
g. Hitung Jenis Leukosit
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
h. Trombosit
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
i. Eosonofil
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
j. Malaria
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
k. Pecobaan Pembendungan
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
l. Masa Perdarahan
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
m. Masa Pembekuan
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
n. Golongan Darah
NASKAH AKADEMIK
200
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
o. Cross Match
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.000,-
p. Morphologi Darah Tep
1) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 12.000,-
q. Masa Protrombin Plasma Serum
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.000,-
r. Gula Darah Puasa
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.000,-
s. Gula Darah 2 jam Post Prandial
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.000,-
t. Asam Urat Darah
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 6.500,-
u. Kreatinin Darah
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
v. Kreatinin Urine
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
w. Fosfatase Alkali
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
x. Ureum Darah
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
NASKAH AKADEMIK
201
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
y. Ureum Urine
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
z. cholesterol
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.500,-
aa. Bilirubin Total
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
bb. Bilirubin Direk
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
cc. Bilirubin Indirek
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
dd. Protein Total
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
ee. SGOT
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.500,-
ff. SGPT
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.500,-
gg. Trigliserida
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
hh. Urine Rutin (Makroskopis, PH, Protein,
Reduksi, Mikroskopis)
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
ii. Urobilin
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
NASKAH AKADEMIK
202
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
jj. Bilirubin
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
kk. Aseton
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
ll. Sedimen
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
mm. Tinja Rutin (Makroskopis, Mikroskopis)
1) jasa sarana per jasa Rp. 300,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.700,-
nn. Test widal Pendahuluan
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
oo. Test widal Lanjutan
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
pp. Test Kehamilan
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.000,-
qq. HBs Ag/Anti Hbs (RPHA)
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 5.000,-
rr. Bakteriologi Gram
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
ss. Protein Esbach
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
tt. Basil Tahan Asam
NASKAH AKADEMIK
203
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
uu. BTA ( Sputum )
1) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
35. Tarif Pemeriksaan Elektromedik dan
Radio Diagnostik di Rumah Sakit Umum
Daerah
a. Foto Rontgen Film 35 cm x 35 cm
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.500,-
b. Foto Rontgen Film 30 cm x 40 cm
1) jasa sarana per jasa Rp. 2.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 7.500,-
c. Foto Rontgen Film 24 cm x 30 cm
1) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 5.000,-
d. Foto Rontgen 2 Foto 1 Film Besar
1) jasa sarana per jasa Rp. 5.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
e. Foto Rontgen 2 Foto 1 Film Kecil
1) jasa sarana per jasa Rp. 6.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.000,-
f. EKG (Rekam Fungsi Jantung)
1) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
g. USG (Ultrasonagrafi) 2 D = Obgyn
1) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 45.000,-
h. USG (Ultrasonagrafi) 2 D = Abdomen
1) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 45.000,-
i. USG (Ultrasonagrafi) 2 D = Transvaginal
NASKAH AKADEMIK
204
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) jasa sarana per jasa Rp. 20.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 45.000,-
j. USG 4D
1) jasa sarana per jasa Rp. 500.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 150.000,-
k. EEG (Rekam Fungsi Otak)
1) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 45.000,-
l. Ventilator per hari
1) jasa sarana per jasa Rp. 145.000,-
m. CT Scan
1) jasa sarana per jasa Rp. 400.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 400.000,-
n. MRI
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.000.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 500.000,-
a. Rawat Jalan
1) jasa sarana per jasa Rp. 100.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 75.000,-
b. Rawat Jalan VIP
1) jasa sarana per jasa Rp. 100.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 75.000,-
c. Rawat Inap
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 6.000,-
3) Kelas I
NASKAH AKADEMIK
205
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 750,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 250,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.000,-
37. Tarif Laundry di Rumah Sakit Umum
Daerah
a. Pelayanan Rutin
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.500,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 750,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 250,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.000,-
6) Kamar Operasi Minor
a) jasa sarana per jasa Rp. 250,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.000,-
7) UGD / Ruang Bersalin
a) jasa sarana per jasa Rp. 250,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.000,-
8) ICU
NASKAH AKADEMIK
206
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 250,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.000,-
b. Pelayanan Pribadi
1) Sprei double
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.250,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 750,-
2) Sprei single
a) jasa sarana per jasa Rp. 400,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 600,-
3) Selimut biasa
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.250,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 750,-
4) Selimut tebal
a) jasa sarana per jasa Rp. 400,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 600,-
5) Bed cover besar
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.250,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 750,-
6) Bed cover kecil
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.250,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.250,-
7) Sarung bantal
a) jasa sarana per jasa Rp. 200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 300,-
8) Sarung guling
a) jasa sarana per jasa Rp. 200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 300,-
9) Handuk besar
a) jasa sarana per jasa Rp. 400,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 600,-
10) Handuk sedang
a) jasa sarana per jasa Rp. 250,-
NASKAH AKADEMIK
207
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 500,-
11) Handuk kecil
a) jasa sarana per jasa Rp. 200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 100,-
12) Hem/blus panjang
a) jasa sarana per jasa Rp. 400,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.100,-
13) Hem/blus pendek
a) jasa sarana per jasa Rp. 200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 800,-
14) Celana/rok pendek
a) jasa sarana per jasa Rp. 200,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 550,-
15) Celana/rok panjang
a) jasa sarana per jasa Rp. 400,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.100,-
16) Celana Jeans
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.500,-
17) T-shirt
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.500,-
18) Jaket
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.500,-
19) Daster
a) jasa sarana per jasa Rp. 400,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 600,-
20) Kain / jarik
a) jasa sarana per jasa Rp. 400,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 350,-
21) Sarung
NASKAH AKADEMIK
208
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 400,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 350,-
22) Rukuh
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 1.000,-
1) Paviliun
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.000,-
NASKAH AKADEMIK
209
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 8.000,-
2) VIP
a) jasa sarana per jasa Rp. 750,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 6.250,-
3) Kelas I
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 4.0500,-
4) Kelas II
a) jasa sarana per jasa Rp. 500,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.000,-
5) Kelas III
a) jasa sarana per jasa Rp. 250,-
b) jasa pelaksana per jasa Rp. 2.250,-
a. Massage
NASKAH AKADEMIK
210
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.500,-
d. Exercise Theraphi
1) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 3.500,-
e. Short Wave Diathemi
1) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.500,-
f. Ultra Sonic
1) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 10.500,-
a. Operasi Besar/Khusus
NASKAH AKADEMIK
211
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
Sebesar jasa
penggunaan di
f. Jasa Pelaksana penggunaan di luar kota per jasa dalam kota
ditambah Rp. 500,- per
kilometer
Sebesar Biaya
g. Jasa Sarana per jasa
Operasional
penambahan 100%
h. bila menginap (bermalam) dan ditunggu per jasa
dari tarif perharinya
NASKAH AKADEMIK
212
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a. Perawatan Jenazah per hari
1) jasa sarana per jasa Rp. 31.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 6.500,-
b. Pengawetan Jenazah per hari
1) jasa sarana per jasa Rp. 138.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 88.000,-
c. Rekonstruksi Jenazah per hari
1) jasa sarana per jasa Rp. 74.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 69.000,-
d. Pemeriksaan Luar Jenazah
1) jasa sarana per jasa Rp. 8.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 25.000,-
e. Pemeriksaan Kasus Asusila
1) jasa sarana per jasa Rp. 25.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 175.000,-
f. Bedah Jenazah
1) jasa sarana per jasa Rp. 130.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 210.000,-
g. Pembongkaran Jenazah di Daerah
1) jasa sarana per jasa Rp. 236.000,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 670.000,-
h. Pembuatan Visum et Repertum
1) jasa sarana per jasa Rp. 24.500,-
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 36.000,-
i. Penitipan Jenazah di Lemari Pendingin
per hari
1) jasa sarana per jasa Rp. 110.000,-
NASKAH AKADEMIK
213
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) jasa pelaksana per jasa Rp. 15.000,-
NASKAH AKADEMIK
214
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
z. Rumah Sakit
a. Rumah Penduduk
1) di dalam kompleks per bulan Rp. 35.000,-
2) di luar kompleks per bulan Rp. 35.000,-
NASKAH AKADEMIK
215
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
membuang sampah ke TPS/Kontainer yang
dibangun Pemerintah Daerah, dengan
Volume:
3 per kejadian Rp. 25.000,-
a. ≤ 200 liter atau ≤ 0,2 M
3
b. > 200 liter s.d ≤ 500 liter atau > 0,2 M s.d
per kejadian Rp. 50.000,-
3
≤ 0,5 M
3 per kejadian Rp. 100.000,-
c. > 500 liter atau > 0,5 M
9. Pemakaian Kendaraan Persampahan (Dump
Truck dan/atau Arm Roll) dan Kendaraan
Sky Life
a. Kendaraan Persampahan:
Pengangkutan benda/barang oleh petugas
kebersihan menggunakan Dump Truck,
per rit Rp. 220.000,-
berupa benda/barang yang bukan
golongan sampah rumah tangga dan
sampah sejenis sampah rumah tangga
b. Kendaraan Skylife penggunaan untuk:
1) Tarif Pelayanan Pemangkasan Pohon
Non Komersil
a) Pemangkasan Pohon di Kantor dan
Lembaga Pendidikan dengan per pohon Rp. 200.000,-
ketinggian < 5 meter
b) Pemangkasan Pohon di Kantor dan
Lembaga Pendidikan dengan per pohon Rp. 300.000,-
ketinggian >5 - 10 meter
c) Pemangkasan Pohon di Kantor dan
Lembaga Pendidikan dengan per pohon Rp. 400.000,-
ketinggian >10 meter
2) Tarif Pemangkasan pohon diluar tanah
milik pemerintah daerah (pribadi) oleh
petugas di ruang lingkup kecamatan
sungailiat
NASKAH AKADEMIK
216
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
c) Penebangan pohon dengan diameter
<50- 60 cm di Kantor dan Lembaga per pohon Rp. 500.000,-
Pendidikan
d) Penebangan pohon dengan diameter
<60 cm di Kantor dan Lembaga per pohon Rp. 500.000,-
Pendidikan
4) Tarif Penebangan pohon diluar tanah
milik pemerintah daerah (pribadi) oleh
petugas di ruang lingkup kecamatan
sungailiat:
a) Penebangan pohon dengan diameter
per pohon Rp. 500.000,-
< 40 cm oleh petugas
b) Penebangan pohon dengan diameter
per pohon Rp. 600.000,-
> 40 - 50 cm oleh petugas
b. kendaraan truck, bus dan alat besar/berat per unit Rp. 2.000,-
lainnya
NASKAH AKADEMIK
217
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
c. truck mini dan kendaraan lain sejenis per unit Rp. 1.500,-
d. mobil penumpang seperti sedan, pick up, per unit Rp. 1.000,-
oplet dan sejenisnya
b. kendaraan truck, bus dan alat besar/berat per unit Rp. 4.000,-
lainnya
c. truck mini dan kendaraan lain sejenis per unit Rp. 3.000,-
d. mobil penumpang seperti sedan, pick up, per unit Rp. 2.000,-
oplet dan sejenisnya
a. Pemakaian Los/Petak
1) Menggunakan seluruh fasilitas yang per hari/
Rp. 7.000,-
disediakan per unit
2) Menggunakan salah satu fasilitas yang per hari/
Rp. 5.000,-
disediakan per unit
per hari/
b. Pemakaian Pelataran dan Selasar Pasar per unit
Rp. 5.000,-
per hari/
3) Buang Air Kecil Rp. 5.000,-
per orang
NASKAH AKADEMIK
218
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
per
a. Tonase dibawah 1.000 Kg bongkar Rp. 1.500,-
muat
per
b. Tonase antara 1.000-2.500 Kg bongkar Rp. 2.500,-
muat
per
c. Tonase > 2.500 Kg bongkar Rp. 5.000,-
muat
1. Pemakaian Tanah
per unit /
a. Sarana Media Luar Ruangan < 1 M Maju per bulan
Rp. 10.000,-
1) Organisasi / umum
a) hari minggu per hari Rp. 6.500.000,-
b) hari sabtu per hari Rp. 4.000.000,-
c) hari senin sd jumat per hari Rp. 3.500.000,-
2) Pertunjukan, Hiburan dan Kesenian
a) hari minggu per hari Rp. 6.500.000,-
b) hari sabtu per hari Rp. 4.000.000,-
c) hari senin sd jumat per hari Rp. 3.500.000,-
3) Resepsi
NASKAH AKADEMIK
219
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) hari minggu per hari Rp. 6.500.000,-
b) hari sabtu per hari Rp. 4.000.000,-
c) hari senin sd jumat per hari Rp. 3.500.000,-
b. Gedung Wanita
1) Organisasi / umum
a) hari minggu per hari Rp. 3.000.000,-
b) hari sabtu per hari Rp. 2.000.000,-
c) hari senin sd jumat per hari Rp. 1.500.000,-
2) Pertunjukan, Hiburan dan Kesenian
a) hari minggu per hari Rp. 3.000.000,-
b) hari sabtu per hari Rp. 2.000.000,-
c) hari senin sd jumat per hari Rp. 1.500.000,-
3) Resepsi
a) hari minggu per hari Rp. 3.000.000,-
b) hari sabtu per hari Rp. 2.000.000,-
c) hari senin sd jumat per hari Rp. 1.500.000,-
c. Gedung Dinas
1) Organisasi / umum per hari Rp. 150.000,-
2) Pertunjukan, Hiburan dan Kesenian per hari Rp. 200.000,-
3) Resepsi per hari Rp. 375.000,-
d. Gedung Diklat
1) Ruang Pertemuan I dan II per hari Rp. 150.000,-
2) Kamar
a) umum per hari Rp. 7.500,-
b) instalasi per hari Rp. 5.000,-
e. Gedung Sekolah
1) Organisasi / umum per hari Rp. 150.000,-
2) Pertunjukan, Hiburan dan Kesenian per hari Rp. 200.000,-
3) Resepsi per hari Rp. 350.000,-
f. Gedung Serba Guna, Balai Pertemuan
Kecamatan dan Balai Pertemuan
Kelurahan
1) Organisasi / umum per hari Rp. 150.000,-
NASKAH AKADEMIK
220
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) Pertunjukan, Hiburan dan Kesenian per hari Rp. 200.000,-
3) Resepsi per hari Rp. 350.000,-
per hari /
4) Olahraga Rp. 100.000,-
per klub
g. Gedung Milik Pemerintah dalam Kawasan
Hutan Kota
1) Teras Nusantara per kegiatan Rp. 100.000,-
c. Kios / Toko Bagian Bawah Tribun Orom per bulan Rp. 200.000,-
(Bisnis / Komersil)
d. Kios / Toko Bagian Bawah Tribun Orom per bulan Rp. 100.000,-
(Sosial)
NASKAH AKADEMIK
221
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
operator)
v. Bus
1) 23 Kursi per trip Rp. 750.000,-
2) 36 Kursi per trip Rp. 850.000,-
1) Aspal Keras
2) Campuran Beraspal
NASKAH AKADEMIK
222
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
3) Agregat Kasar Untuk Campuran
Beton, Aspal dan Semen
g) CBR modified (di uji 3 (tiga) sampel) per sampel Rp. 360.000,-
NASKAH AKADEMIK
223
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
c. Pengujian Laboratorium
(Desain Mix Formula / DMF)
per item
1) Campuran Beraspal ( HRS BASE ) Rp. 1.135.000,-
pekerjaan
per item
2) Campuran Beraspal ( HRS WC ) Rp. 1.135.000,-
pekerjaan
per item
3) Campuran Agregat Kls A Rp. 1.050.000,-
pekerjaan
per item
4) Campuran Agregat Kls B Rp. 1.050.000,-
pekerjaan
per item
5) Campuran Beton Rp. 1.080.000,-
pekerjaan
per item
6) Timbunan Pilihan Rp. 1.000.000,-
pekerjaan
per item
7) Sub Grade ( Tanah Dasar ) Rp. 710.000,-
pekerjaan
NASKAH AKADEMIK
224
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
d. Pengujian Laboratorium
e. Pengujian di Lapangan
2) Soil Compaction
a) Pemadatan Standard per sampel Rp. 50.000,-
NASKAH AKADEMIK
225
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
d. Rencana campuran beton (20 benda uji) per sampel Rp. 600.000,-
5) CBR Standard (di uji 3 (tiga) sampel) per sampel Rp. 330.000,-
NASKAH AKADEMIK
226
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a. Pemeriksaan Hematologi
(jenis pemeriksaan)
1) Hemoglobin (Spectrofotometer)
NASKAH AKADEMIK
227
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
NASKAH AKADEMIK
228
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 18.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 42.000,-
22) Jumlah Eosinofil (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.400,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 5.600,-
NASKAH AKADEMIK
229
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
10) Berat Jenis (carik celup)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
11) Lekosit (carik celup)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
12) Sedimen (mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
NASKAH AKADEMIK
230
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 17.500,-
4) Trigliserida (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 17.500,-
4) Bilirubin Direk/Indirek
(Spectrofotometer)
NASKAH AKADEMIK
231
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
NASKAH AKADEMIK
232
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 38.500,-
NASKAH AKADEMIK
233
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
6) DHF Ig G/ IgM (Dipstick)
a) jasa sarana per jasa Rp. 45.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 105.000,-
7) Anti HIV (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 30.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 70.000,-
8) Anti HIV (Dipstick)
a) jasa sarana per jasa Rp. 21.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 49.000,-
9) CD Four (Point Care)
a) jasa sarana per jasa Rp. 21.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 49.000,-
10) HBsAg (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 24.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 56.000,-
11) HBsAg (Dipstick)
a) jasa sarana per jasa Rp. 18.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 42.000,-
12) Anti HBsAg (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 24.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 56.000,-
13) Anti HBsAg (Dipstick)
a) jasa sarana per jasa Rp. 18.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 42.000,-
14) Anti HCV (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 39.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 91.000,-
15) Anti HCV (Dipstick)
a) jasa sarana per jasa Rp. 43.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 101.500,-
16) Anti HAV Total (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 39.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 91.000,-
NASKAH AKADEMIK
234
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
17) Anti HAV Total (Dipstick)
a) jasa sarana per jasa Rp. 43.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 101.500,-
18) VDRL (Flokulasi)
a) jasa sarana per jasa Rp. 9.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 21.000,-
19) TPHA (Aglutinasi)
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 17.500,-
20) Chikungunya IgM (Dipstick)
a) jasa sarana per jasa Rp. 48.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 112.000,-
21) Test Kehamilan (Dipstick)
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 17.500,-
22) Toxo IgG (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 45.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 105.000,-
23) Toxo IgM (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 45.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 105.000,-
24) Rubella IgG (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 45.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 105.000,-
25) Rubella IgM (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 60.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 140.000,-
26) CEA (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 45.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 105.000,-
27) T3 (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 45.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 105.000,-
NASKAH AKADEMIK
235
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
28) T4 (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 45.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 105.000,-
29) TSH (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 45.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 105.000,-
30) LH (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 48.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 112.000,-
31) FSH (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 48.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 112.000,-
32) Progesteron (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 66.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 154.000,-
33) Prolactin (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 51.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 119.000,-
34) Testosteron (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 75.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 175.000,-
35) Cholinesterase (Elisa)
a) jasa sarana per jasa Rp. 9.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 21.000,-
m. Mikrobiologi (Kultur)
1) Angka Kuman (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 25.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 59.500,-
2) MPN (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
3) E. Coli (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 19.500,-
NASKAH AKADEMIK
236
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 45.500,-
4) Salmonella (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 27.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 63.000,-
5) Shigella (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 27.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 63.000,-
6) Vibrio cholera (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 24.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 56.000,-
7) Staphylococcus aureus (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 27.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 63.000,-
8) Streptococcus faecalis (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 27.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 63.000,-
9) Clostridium diphteri (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
10) Jamur (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
11) Kuman Anaerob (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 25.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 59.500,-
12) MO (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 39.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 91.000,-
13) GO (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 27.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 63.000,-
14) Trichomonas (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 9.000,-
NASKAH AKADEMIK
237
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
n. Mikroskopis
1) Malaria (tebal & tipis) (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 10.500,-
2) BTA (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 10.500,-
3) Gram (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 10.500,-
4) Filaria (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 10.500,-
5) GO (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 10.500,-
6) Jamur (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.750,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 8.750,-
7) Amoeba (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.750,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 8.750,-
NASKAH AKADEMIK
238
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
8) Cell Candida (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.750,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 8.750,-
9) Trichomonas vaginalis (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.750,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 8.750,-
10) Clostridium diphteri (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
11) Feaces Rutin (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 2.250,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 10.500,-
12) Telur Cacing (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 10.500,-
13) Darah Samar (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 17.500,-
14) Reitz Serum / Hanzen / Kusta
(Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
o. Air
1) MPN Coliform (MPN)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
2) MPN Coli tinja (MPN)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
3) ALT / Jumlah Kuman (Kultur)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 59.500,-
p. Kimia Lingkungan / Analisa Air
Fisika (jenis pemeriksaan)
NASKAH AKADEMIK
239
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) Bau (Organoleptik)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
2) Kekeruhan (Visual)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
3) Jumlah Zat Padat Terlarut (Gravimetri)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
4) Rasa (Organoleptik)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
5) Warna (Colorimeter)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
6) Suhu (termometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
7) Kejernihan (Visual)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
8) Zat Tersuspensi (TSS) (Gavimetri)
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 17.500,-
9) Zat Terendap (Gavimetri)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
10) Daya Hantar Listrik (Conductivity)
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 7.000,-
11) Benda Terapung (Mikroskopis)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
NASKAH AKADEMIK
240
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
12) Lapisan Minyak (Visual)
a) jasa sarana per jasa Rp. 1.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 3.500,-
NASKAH AKADEMIK
241
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
10) Nitrat (NO3) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
11) Sianida (CN) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 12.750,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 29.750,-
12) Selenium (Se) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 12.750,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 29.750,-
13) Selenium (Se) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
14) Aluminium (Al) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
15) Aluminium (Al) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
16) Besi (Fe) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
17) Besi (Fe) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
18) Kesadahan (CaCO3) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
19) Chlorida (Cl) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 12.150,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 28.350,-
20) Mangan (Mn) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 16.050,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 37.450,-
NASKAH AKADEMIK
242
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
21) Mangan (Mn) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
22) pH (pH meter)
a) jasa sarana per jasa Rp. 3.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 7.000,-
23) Seng (Zn) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
24) Seng (Zn) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
25) Sulfat (SO4) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.150,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 17.850,-
26) Tembaga (Cu) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 8.400,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 19.600,-
27) Tembaga (Cu) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
28) Ammonia (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
29) Ammonia (Gas analyzer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
30) Air Raksa (Hg) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 9.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 21.000,-
31) Air Raksa (Hg) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
NASKAH AKADEMIK
243
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
32) Timbal (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
NASKAH AKADEMIK
244
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 21.000,-
43) Natrium (Na) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
44) Kalium (K) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 9.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 21.000,-
NASKAH AKADEMIK
245
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
53) Strontium (Sr) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
54) Barium (Ba) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 35.000,-
55) Barium (Ba) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
56) Perak (Ag) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
57) Perak (Ag) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
NASKAH AKADEMIK
246
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
64) Silika (S) ) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
65) Lithium (Li) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
66) Lithium (Li) (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
67) Asam Borat (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 7.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 17.500,-
68) Boron (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
69) Boron (AAS)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
70) Belerang dioksida (SO2)
(Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
71) Belerang dioksida (SO2) (Gas analyzer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
72) CO2 Agresif (Titrimeter)
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
NASKAH AKADEMIK
247
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) jasa sarana per jasa Rp. 4.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 10.500,-
75) Oksidan (O3) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
76) Oksidan (O3) (Gas analyzer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
77) Oksida Nitrogen (Nox) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
78) Oksida Nitrogen (Gas analyzer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 22.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 52.500,-
79) Oksigen Terabsopsi (Titrimeter)
a) jasa sarana per jasa Rp. 9.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 21.000,-
80) Oksigen Terabsopsi (Polentimetri)
a) jasa sarana per jasa Rp. 9.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 21.000,-
81) H2S (Hidrogen Sulfida)
(Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 9.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 21.000,-
82) H2S (Hidrogen Sulfida) (Ion Selektif)
a) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 35.000,-
83) Zat Organik (KMnO4) (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
84) Nitrogen Total (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 19.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 45.500,-
NASKAH AKADEMIK
248
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
85) Fosfat (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
86) Phenol (Spectrofotometer)
a) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 35.000,-
87) BOD (Titrimeter)
a) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 35.000,-
88) COD (Titrimeter)
a) jasa sarana per jasa Rp. 15.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 35.000,-
r. Pemeriksaan Toksikologi
(Bahan Adiktif dan Doping (Nafza))
1) Amphetamin (Rapid Test)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
2) Metamphetamin (Rapid Test)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
3) Morpin (Rapid Test)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
4) Ganja/THC (Rapid Test)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
5) Benzodiazepam (Rapid Test)
a) jasa sarana per jasa Rp. 10.500,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 24.500,-
NASKAH AKADEMIK
249
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
2) Golongan Organophosphat per parameter
(KLT / GC)
a) jasa sarana per jasa Rp. 60.000,-
b) jasa pelayanan per jasa Rp. 140.000,-
3) Golongan Karbamat per parameter
(KLT / GC)
1) jasa sarana per jasa Rp. 60.000,-
2) jasa pelayanan per jasa Rp. 140.000,-
NASKAH AKADEMIK
250
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
4. Sepeda Motor
a. VIP
per kamar/
1) untuk Dinas Rp. 200.000,-
per hari
per kamar/
2) untuk Umum Rp. 250.000,-
per hari
NASKAH AKADEMIK
251
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b. Biasa
per kamar/
3) untuk Dinas Rp. 125.000,-
per hari
per kamar/
4) untuk Umum Rp. 175.000,-
per hari
2. Mess Pemda Kamar Melati
a. VIP
per kamar/
a. untuk Dinas Rp. 200.000,-
per hari
per kamar/
b. untuk Umum Rp. 250.000,-
per hari
b. Biasa
per kamar/
1) untuk Dinas Rp. 20.000,-
per hari
per kamar/
2) untuk Umum Rp. 25.000,-
per hari
c. Barak
per kamar/
1) untuk Dinas Rp. 125.000,-
per hari
per kamar/
2) untuk Umum Rp. 150.000,-
per hari
per kamar/
a. untuk Dinas Rp. 250.000,-
per hari
per kamar/
b. untuk Umum Rp. 300.000,-
per hari
E. RETRIBUSI PELAYANAN RUMAH
PEMOTONGAN HEWAN TERNAK
1. Jasa Labuh
a. Kapal yang melakukan kegiatan niaga di
pelabuhan umum
per GT
1) Kapal Angkutan Laut luar Negeri USD. 0.035,-
per 15 hari
per GT
2) Kapal angkutan laut dalam Negeri Rp. 40,-
per 15 hari
per GT
3) Kapal pelayaran rakyat/perintis Rp. 20,-
per 15 hari
NASKAH AKADEMIK
253
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
per GT
a) Kapal angkutan laut dalam negeri Rp. 70,-
per bulan
per GT
b) Kapal angkutan laut dalam Negeri Rp. 10,-
per Etmal
per GT
c) Kapal pelayaran rakyat/perintis Rp. 0,-
per Etmal
b. Kapal Yang Melakukan Kegiatan di TUKS
dan TERSUS
NASKAH AKADEMIK
254
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) Tambatan Dermaga (Besi, Beton dan
Kayu)
per GT
a) Kapal angkutan laut luar negeri USD. 0.0175,-
per Etmal
per GT
b) Kapal angkutan laut dalam Negeri Rp. 15,-
per Etmal
per GT
c) Kapal pelayaran rakyat/perintis Rp. 7,5,-
per Etmal
3) Tambatan Pinggiran/Talud
per GT
a) Kapal angkutan laut luar negeri USD. 0.025,-
per Etmal
per GT
b) Kapal angkutan laut dalam Negeri Rp. 5,-
per Etmal
per GT
c) Kapal pelayaran rakyat/perintis Rp. 0-
per Etmal
3. Jasa Dermaga
3) Hewan
per ton
a) Kerbau, Sapi, Kuda dan sejenisnya Rp. 350,-
per M3
per ton
b) Kambing, Babi dan sejenisnya Rp. 200,-
per M3
b. Barang yang Dibongkar/Dimuat melalui
Terminal Untuk Kepentingan Sendiri
(TUKS) dan Terminal Khusus (TERSUS)
NASKAH AKADEMIK
255
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
4. Jasa Penumpukan
per ton
a. Gudang Tertutup per M3 Rp. 80,-
per hari
per ton
b. Lapangan per M3 Rp. 60,-
per hari
c. Penyimpanan hewan
per ekor
1) Kerbau, Sapi, Kuda dan sejenisnya Rp. 200,-
per hari
per ekor
2) Kambing, Babi dan sejenisnya Rp. 125,-
per hari
d. Peti kemas (Container)
1) Ukuran 20’
per unit
a) kosong Rp. 1.500,-
per hari
per unit
b) isi Rp. 3.000,-
per hari
2) Ukuran 40’
per unit
a) kosong Rp. 3.000,-
per hari
per unit
b) isi Rp. 6.000,-
per hari
3) Ukuran di atas 40’
per unit
a) kosong Rp. 6.000,-
per hari
per unit
b) isi Rp. 12.000,-
per hari
NASKAH AKADEMIK
256
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
e. Chasis
per unit
1) Ukuran 20’ Rp. 750,-
per hari
per unit
2) Ukuran 40’ Rp. 1.500,-
per hari
per unit
3) Ukuran di atas 40’ Rp. 3.000,-
per hari
NASKAH AKADEMIK
257
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
NASKAH AKADEMIK
258
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
1) Pas Harian
2) Pas Tetap
NASKAH AKADEMIK
259
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
e) Pick up, Mini Bus, Sedan dan Jeep per bulan Rp. 8.000,-
f) Pick up, Mini Bus, Sedan dan per tahun Rp. 80.000,-
NASKAH AKADEMIK
260
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a. Wisata Air
1) Dewasa per orang Rp. 4.000,-
b. Wisata Religi
1) Dewasa per orang Rp. 4.000,-
c. Wisata Budaya
1) Dewasa per orang Rp. 4.000,-
d. Wisata Sejarah
1) Dewasa per orang Rp. 4.000,-
NASKAH AKADEMIK
261
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a. Stadion Sepakbola
g. Gedung Senam
1) Perorangan
NASKAH AKADEMIK
262
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) Dewasa per 2 jam Rp. 10.000,-
b) Anak-Anak per 2 jam Rp. 8.000,-
c) Pelajar per 2 jam Rp. 5.000,-
a. Cabang Olahraga
1) Basket
a) Pertandingan Olahraga per hari Rp. 1.500.000,-
per 1 jam Rp. 100.000,-
b) Klub
per kegiatan Rp. 5.000.000,-
2) Takraw
a) Pertandingan Olahraga per hari Rp. 1.500.000,-
per 1 jam Rp. 35.000,-
b) Klub
per kegiatan Rp. 5.000.000,-
3) Futsal
a) Pertandingan Olahraga per hari Rp. 1.500.000,-
per 1 jam Rp. 150.000,-
b) Klub
per kegiatan Rp. 5.000.000,-
4) Bulutangkis
a) Pertandingan Olahraga per hari Rp. 1.500.000,-
per 1 jam Rp. 50.000,-
b) Klub
per kegiatan Rp. 5.000.000,-
5) Volly
NASKAH AKADEMIK
263
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
a) Pertandingan Olahraga per hari Rp. 1.500.000,-
per 1 jam
Rp. 80.000,-
b) Klub per lapangan
per kegiatan Rp. 5.000.000,-
6) Tenis Meja
a) Pertandingan Olahraga per hari Rp. 1.500.000,-
per 1 jam
Rp. 35.000,-
b) Klub per lapangan
per kegiatan Rp. 5.000.000,-
7) Panahan
b. Kegiatan Lainnya
1) Kegiatan Sosial per hari Rp. 1.500.000,-
1. Bibit Pertanian
per-batang
a. Bibit Lengkeng ukuran 15 Rp. 5.000,-
cm ke atas
per-
b. Benih Jagung kilogram Rp. 1.000,-
/Label Biru
per-
c. Benih Kacang Tanah kilogram Rp. 1.000,-
/Label Biru
2. Bibit Peternakan Sapi umur 1 (satu) Tahun Rp. 300.000,-
ke atas per-ekor
3. Benih Perikanan
a. Benih Guram
NASKAH AKADEMIK
264
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
b. Benih Mas
1) ukuran 2-3 cm (1inchi) per-ekor Rp. 200,-
c. Benih Bawal
1) ukuran 2-3 cm (1inchi) per-ekor Rp. 250,-
h. Benih Baung
NASKAH AKADEMIK
265
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
i. Benih Patin
NASKAH AKADEMIK
266
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
5. Hasil Samping Produksi Hortikultura /
Palawija / Pangan (Sesuai Grade)
a. Kelengkeng kg / berat Rp. 10.000,-
b. Stum okulasi mata tidur (Klon anjungan) per bibit Rp. 2.500,-
e. Bibit Cabe jawa ( cabe jamu) (5-7 ruas) per bibit Rp. 3.500,-
NASKAH AKADEMIK
267
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NO JENIS RETRIBUSI SATUAN TARIF
LAMPIRAN II
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA
NOMOR … TAHUN …
TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
NASKAH AKADEMIK
268
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
No Jenis Pemeriksaan Sederhana Sedang Canggih
10. Malaria √
11. Percobaan Pembendungan √
(Rumple Lid Test)
12. Masa perdarahan √
13. Masa Pembekuan √
14. Gol. Darah √
15. Cross Match √
16. Mo hologi darah tepi √
17. Masa Protrombin Plasma √
Serum
18. Gula Darah Puasa √
19. Gula Darah 2 jam Post √
Prandial
20. Kreatinin darah √
21. Kreatinin Urine √
22. Fosfatase alkali √
23. Ureum darah √
24. Ureum urine √
25. Cholesterol √
26. Bilirubin Total √
27. Bilirubin Direct √
28. Bilirubin indirect √
29. Protein total √
30. SGOT √
31. SGPT √
32. Trigliseride √
34. Urobilin √
35. Bilirubin √
36. Aseton √
37. Sedimen √
38. Tinja rutin (Makroskopis, √
mikroskopis)
39. Tes Widal Pendahuluan √
40. Tes Widal Lanjutan √
NASKAH AKADEMIK
269
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
No Jenis Pemeriksaan Sederhana Sedang Canggih
41. Tes Kehamilan √
42. HBs Ag/Anti Hbs ( HA ) √
43. Bakteriologi Gram √
44. Protein Esbach √
45. Basil Tahan asam √
NASKAH AKADEMIK
270
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Pemeriksaan
No Tingkat Pemeriksaan
penunjang
5. General check up Dokter Spesialis Pemeriksaan lengkap
eksekutif penyakit dalam ditambah:
Dokter Spesialis Laboratorium
Mata a. Albumin, globulin
a. funduskopi Dokter b. Anti HBs
Spesialis THT c. HBc, Anti HBc
Dokter Sp Obgyn d. VDRL
(perempuan) e. TORCH
b. pap smear Drg. f. AFP
Spesialis Dokter g. CEA
Sp. Bedah h. USG abdomen
c. anuskopi Dokter
Spesialis Jantung
LAMPIRAN III
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA
NOMOR … TAHUN …
TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
I. BANGUNAN GEDUNG
A. Standar Harga Satuan Tertinggi ( SHST )
SHST diperoleh secara tersistemasi melalui aplikasi Perhitungan Standar
Harga Satuan Tertinggi yang disediakan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
B. Struktur dan besaran tarif pelayanan Persetujuan Bangunan Gedung
(PBG) ditetapkan sebagai berikut:
1. Rumus Perhitungan Tarif Bangunan Gedung:
Tarif Retribusi pelayanan PBG untuk bangunan Gedung dihitung
berdasarkan Luas Total Lantai (LLt) dikalikan Indeks Lokalitas (llo)
dikalikan Standar Harga Satuan Tertinggi (SHST) dikalikan Indeks
NASKAH AKADEMIK
271
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Terintegrasi (lt) dikalikan Indeks Bangunan Gedung Terbangun (lbg)
atau dengan rumus:
Lt : If x ∑ (bp x Ip) x FM
V x I x Ibg x HSpbg
Lf x ∑ (bp x lp) x Fm
Keterangan:
NASKAH AKADEMIK
272
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
h) If adalah Indeks Fungsi
i) bp = Bobot Parameter
j) Ip = Indeks parameter
k) Fm = Faktor Kepemilikan.
l) V = Volume
m) I = Indeks prasarana Bangunan Gedung
n) Ibg = Indeks BG Terbangun
o) HSpbg = Harga Satuan Retribusi Prasarana Bangunan Gedung
Indeks lokalitas
Fungsi
Keterangan
Bangunan Jalan Jalan Jalan Jalan
Nasional Provinsi Kabupaten Lingkungan
sederhana 0,5 0,5 0,5 0,4
Hunian
Tidak
0,5 0,5 0,5 0,4
Sederhana
Usaha Mikro 0,4 0,4 0,4 0,3
NASKAH AKADEMIK
273
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Sederhana
a. Non
Usaha (UMKM
0,5 Permanensi 0,2 Permanen 12
Prototipe)
b. Permanen
Hunian Ketinggian 0,5 *) Mengikuti *)Mengikuti
a. <100m2 Tabel Koofisien Tabel
0,15 Jumlah Lantai Koofisien
dan <2 Lantai
0,17 Jumlah
b. >100M2 dan
2 Lantai Lantai
Keagamaan 0
Fungsi Khusus 1
Faktor a. Negara
SosialBudaya 0,3 Kepemilika b.Perorangan 01
(Fm) /Badan Usaha
Ganda/
Campuran
NASKAH AKADEMIK
274
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
12 1.393 46 1.801
13 1.420 47 1.807
14 1.445 48 1.813
15 1.468 49 1.818
16 1.489 50 1.823
17 1.508 51 1.828
18 1.525 52 1.833
19 1.541 53 1.837
20 1.556 54 1.841
21 1.570 55 1.845
22 1.584 56 1.849
23 1.597 57 1.853
24 1.610 58 1.856
25 1.622 59 1.859
26 1.634 60 1.862
27 1.645 60 + (n) 1.862 + 0.003 (n)
28 1.656
29 1.666
30 1.676
Keterangan:
a) Untuk basemen disebut Koefisien jumlah lapis;
b) Untuk lantai disebut Koefisien Jumlah Lantai;
c) Koefisien Jumlah Lantai/ Lapis digunakan sesuai dengan jumlah
lantai
d) atau lapis basemen pada bangunan gedung;
e) Diatas 3 lapis basemen, koefisien ditambahkan 0,1 setiap lapisnya;
f) Diatas 60 lantai, koefisien ditambah 0,003 setiap lantainya.
(∑ LLi + ∑ LBi)
Keterangan:
a) LLi : Luas lantai ke-1
b) KL : Koefisien jumlah lantai
c) LBi : Luas Basemen ke-1
d) KBi: Koefisien Jumlah Lapis
NASKAH AKADEMIK
275
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
II. PRASARANA BANGUNAN GEDUNG
RUSAK RUSAK
BERAT/PEKERJAA SEDANG/PEKERJA
JENIS PEMBANGUN N KONSTRUKSI AN KONSTRUKSI
NO BANGUNAN SATUAN
PRASARANA AN BARU SEBESAR 65% SEBESAR 45%
DARI BANGUNAN DARI BANGUNAN
BARU BARU
Indeks Indeks Indeks
1 2 3 4 5 6 7
1 Konstruksi Pagar m' 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
pembatas /
Tanggul /
penahan / m' 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
retaining wall
pengaman
Turap batas
kaveling / m' 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
persil
2 Konstruksi Gapura m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
penanda
Gerbang m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
masuk lokasi
3 Konstruksi Jalan m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
perkerasan
Lapangan
m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
upacara
Lapangan
olahraga m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
terbuka
4 Konstruksi
perkerasan m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
aspal, beton
5 Kontruksi
perkerasan m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
grassblok
6 Konstruksi Jembatan m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
penghubung
Gerbang m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
7 Kontruksi
penghubung
m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
(jembatan
atar gedung)
8 Kontruksi
penghubung
(jembatan
m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
penyebrangan
orang/barang
)
9 Kontruksi
penghubung
(jembatan
m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
bawah
tanah/underp
ass)
10 Konstruksi Kolam renang m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
kolam /
Kolam
reservoir
pengolahan air
bawah tanah m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
resoir di bawah
tanah
11 Konstruksi
septic tank,
m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
sumur
resapan
12 Konstruksi Menara
Per 5 m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
menara reservoir
Cerobong Per 5 m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
13 Konstruksi
Per 5 m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
menara air
14 Konstruksi Tugu Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
monumen
Patung Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
NASKAH AKADEMIK
276
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Di dalam persil Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
Di luar persil Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
15 Konstruksi Instalasi listrik Unit
instalasi / (luas
gardu listrik maksim
um 10
m²)
apabila
unit
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
lebih
dari 10
m²
dikenaka
n biaya
tambaha
n per m²
Instalasi Unit
telepon / (luas
komunikasi maksim
um 10
m²)
apabila
unit
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
lebih
dari 10
m²
dikenaka
n biaya
tambaha
n per m²
Instalasi Unit
Pengolahan (luas
maksim
um 10
m²)
apabila
unit
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
lebih
dari 10
m²
dikenaka
n biaya
tambaha
n per m²
16 Konstruksi Billboard papan Unit dan
reklame / iklan penamba 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
papan nama hannya
Papan nama
(berdiri sendiri Unit dan
atau berupa penamba 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
tembok pagar) hannya
17 Pondasi
Unit
mesin (diluar 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
mesin
bengunan)
18 Konstruksi Unit
menara (tinggi
televisi maksima
l 100 m,
selebihn 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
ya
dihitung
kelipatan
nya)
19 Konstruksi
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
antena radio
1) Standing Ketinggian 25-
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
tower dengan 50 m
konstruksi 3- Ketinggian 51-
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
4 kaki : 75 m
NASKAH AKADEMIK
277
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Ketinggian 76-
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
100 m
Ketinggian 101-
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
125 m
Ketinggian 126-
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
150 m
Ketinggian
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
diatas 150 m
2) Sistem guy Ketinggian 0-50
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
wire / m
bentang Ketinggian 51-
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
kawat 75 m
Ketinggian 76-
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
100 m
Ketinggian
1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
diatas 101 m
20 Konstruksi
antena (tower
Menara
telekomunika
bersama
si
a) Ketinggian
kurang dari 25 Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
m
b) Ketinggian
Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
25-50 m
c) Ketinggian
Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
diatas 50 m
Menara mandiri
a) Ketinggian
kurang dari 25 Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
m
b) Ketinggian
Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
25-50 m
c) Ketinggian
Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
diatas 50 m
21 Tangki tanam
bahan bakar Unit 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
22 Pekerjaan 1) Saluran
drainase m' 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
(dalam persil)
2) Kolam
m² 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
tampung
23 Konstruksi
penyimpanan m³ 1.00 0.65 x 50% 0.45 x 50%
(silo)
Keterangan:
1. RB = Rusak Berat
2. RS = Rusak Sedang
3. Jenis konstruksi bangunan lainnya yang termasuk prasarana bangunan Gedung ditetapkan oleh
pemerintah daerah
NASKAH AKADEMIK
278
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang dan uraian yang telah dijabarkan dalam bab-bab
amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI
sebagaimana Politik hukum nasional di bidang perpajakan dalam UUD NRI Tahun
1945 Amandemen ke-tiga Pasal 23A, yang mengatakan bahwa “Pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan
undang-undang”;
2020 tentang Cipta Kerja, yang mengatakan bahwa Sumber Pendapatan Daerah
yang merupakan pendapatan asli Daerah dua diantaranya yaitu pajak daerah dan
dengan Peraturan Daerah, yang terlebih dahulu Pajak Daerah dan Retribusi
Selanjutnya Pengaturan dalam Perda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(UU HKPD) dan peraturan pelaksana atau aturan turunan lainnya dari UU HKPD.
Materi Muatan Perda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang berisikan
Jenis Pajak dan Retribusi, Subjek Pajak dan Wajib Pajak, Subjek Retribusi dan
NASKAH AKADEMIK
279
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Wajib Retribusi, objek Pajak dan Retribusi, dasar pengenaan Pajak, tingkat
penggunaan jasa Retribusi, saat terutang Pajak, wilayah pemungutan Pajak, serta
tarif Pajak dan Retribusi, untuk seluruh jenis Pajak dan Retribusi, wajib
ditetapkan dalam 1 (satu) Perda dan menjadi dasar pemungutan Pajak dan
3. Berdasarkan data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, pada tahun
pada Tahun 2020 menaikan target penerimaan yang sebelumnya di angka 51,96
milyar rupiah menjadi 59,14 milyar rupiah terjadi pada Tahun 2021, persentase
penerimaan Pajak Daerah meningkat pada Tahun 2020 yaitu di angka 116,77%
namun persentase penerimaan Pajak Daerah Tahun 2021 terlihat sedikit menurun
Bangka diperoleh dari objek-objek retribusi yaitu: (i) retribusi jasa umum; (ii)
retribusi jasa usaha; dan (iii) retribusi perizinan tertentu. Penerimaan Retribusi
Jasa Umum Kab. Bangka 2020 sebesar 100,28%. Penerimaan Retribusi Jasa
tertentu Kab. Bangka 2020 sebesar 119,01%. Penerimaan Retribusi Jasa Umum
sebelumnya. Penerimaan Retribusi Jasa Usaha Kab. Bangka 2021 sebesar 110,94
Perizinan Tertentu Kab. Bangka 2020 sebesar 51,75% mengalami penurunan lebih
komersial harus dilakukan secara hati-hati (prudent) dan selektif, sehingga tidak
NASKAH AKADEMIK
280
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
retribusi yang dapat dipungut dan berpotensi mendapatkan hasil yang besar,
konsepsi bahwa retribusi sebagai suatu hal yang berbeda dengan pajak, hanya
bertumpu pada Dana Perimbangan. Meskipun secara nominal Pajak Daerah dan
Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
signifikan.
B. Saran
berikut:
Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD) serta arahan dari Direktorat Jenderal
NASKAH AKADEMIK
281
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
2. Dalam pembentukan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi ini
agar disatukan persepsi atau pemahaman yang sama sehingga tidak salah dalam
dengan kegiatan diskusi atau Focus Group Discussion dan rapat dengar pendapat
serta permasalahan yang spesifik yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas
NASKAH AKADEMIK
282
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
DAFTAR PUSTAKA
Devas, Nick, Fiscal Autonomy and Efficiency, Local Government and Public Service
Reform Initiative, Budapest, 2002.
Saragih, Juli Panglima, Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi,
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.
Hancock, Dora, Taxation: Policy & Practice, 1997/1998 Edition (UK: Thomson
Business Press, 1997), hal. 44 dalam Haula Rosdiana dan Rasin Tarigan,
Perpajakan: Teori dan Aplikasi, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005.
Jeddawi, Murtir, Memacu Investasi di Era Ekonomi Daerah, Kajian Beberapa Perda
tentang Penanaman Modal, UII Pres, Yogyakarta, 2005.
Rosdiana, Haula dan Rasin Tarigan, Perpajakan: Teori dan Aplikasi, Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2005.
Brown, C.V. dan P.M. Jackson, Public Sector Economics, Basil Blackwell, 1982, hal.
241 dalam Haula Rosdiana dan Rasin Tarigan, Perpajakan: Teori dan Aplikasi,
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005.
Mansury, R., Pajak Penghasilan Lanjutan, Jakarta: Ind Hill-Co, 1996, hal. 16 dalam
Haula Rosdiana dan Rasin Tarigan, Perpajakan: Teori dan Aplikasi, Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2005.
NASKAH AKADEMIK
283
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
Kementerian Keuangan, Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Hubungan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, 2021,hlm 49
(Musgrave, Richard A. (1983). “Who Shoud Tax, Where and What?”, In Tax
Assignment in Federal Countries, Ed. By Charles E. McLure Jr., Canberra:
Center For Research On Federal Financial Relations, Australian National
University.
B. Peraturan Perundang-undangan
NASKAH AKADEMIK
285
RAPERDA KABUPATEN BANGKA TENTANG
PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH