Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dun f6628954
Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dun f6628954
Nopan Omeri
SMA Negeri 1 Arga Makmur
e-mail: nopanomeri@yahoo.co.id
Abstract: Character of education, it is absolutely necessary not only in school but also at home, in
the social environment. Event now this is no longer a participant character of education early
childhood through adolescence but also adults. Absolutely necessary for the survival of this nation.
Competition imagine what will emerge in the next years. Obviusly it would be our burden and
parent for today. At that time, the children will face competition with colleagues from various
countries around the world. In fact we are still going to work year will feel the same feelings.
Demand the quality of human resources in the coming millennium certainly requires good
character. However, the character is the key individual goal.
Abstrak: Karakter pendidikan, itu benar-benar diperlukan tidak hanya di sekolah tetapi juga di
rumah, di lingkungan sosial. Acara sekarang ini tidak lagi karakter peserta pendidikan anak usia
dini hingga remaja tetapi juga orang dewasa. Mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidup bangsa
ini. Kompetisi membayangkan apa yang akan muncul di tahun-tahun berikutnya. Obviusly itu
akan menjadi beban kita dan orang tua untuk hari ini. Pada saat itu, anak-anak akan menghadapi
persaingan dengan rekan-rekan dari berbagai negara di seluruh dunia. Bahkan kita masih akan
bekerja kedepannya akan merasakan perasaan yang sama. Menuntut kualitas sumber daya manusia
di milenium mendatang tentunya membutuhkan karakter yang baik. Namun, karakter adalah
tujuan individu kunci.
464
Omeri, Pentingnya Penddikan Karakter dalam Dunia Pendidikan 465
tujuan pendidikan umum. Lontaran itu dalam perundang-undangan yang dibuat atas dasar
sejarah kemudian dikenal sebagai “Tujuh Prinsip kesepakatan masyarakat. Pendidikan sebagai
Utama Pendidikan”, antara lain: sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang
1. Kesehatan disengaja ini merupakan gejala masyarakat
2. Penguasaan proses-proses fundamental ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya
3. Menjadi anggota keluarga yang berguna untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur
4. Pekerjaan manusia sebagaimana dicita-citakan masyarakat
5. Kewarganegaraan terutama cita-cita orang yang mendapatkan
6. Penggunaan waktu luang secara bermanfaat kekuasaan.Cara mengatur manusia dalam
7. Watak susila pendidikan ini tentunya berkaitan dengan
Pendidikan ke arah terbentuknya karakter bagaimana masyarakat akan diatur. Artinya,
bangsa para siswa merupakan tanggungjawab tujuan dan pengorganisasian pendidikan
semua guru. Oleh karena itu, pembinaannya pun mengikuti arah perkembangan sosio-ekonomi
harus oleh guru. Dengan demikian, kurang tepat yang berjalan.Jadi, ada aspek material yang
jika dikatakan bahwa mendidik para siswa agar menjelaskan bagaimana arah pendidikan
memiliki karakter bangsa hanya ditimpahkan didesain berdasarkan siapa yang paling berkuasa
pada guru mata pelajaran tertentu, misalnya guru dalam masyarakat tersebut.
PKN atau Guru PAI. Walaupun dapat dipahami Karakter merupakan perpaduan antara
bahwa yang dominan untuk mengajarkan moral, etika, dan akhlak. Moral lebih
pendidikan karakter bangsa adalah para guru menitikberatkan pada kualitas perbuatan,
yang relevan dengan pendidikan karakter tindakan atau perilaku manusia atau apakah
bangsa.Tanpa terkecuali, semua guru harus perbuatan itu bisa dikatakan baik atau buruk,
menjadikan dirinya sebagai sosok teladan yang atau benar atau salah. Sebaliknya, etika
berwibawa bagi para siswanya. Sebab tidak akan memberikan penilaian tentang baik dan buruk,
memiliki makna apapun bila seorang guru PKn berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam
mengajarkan menyelesaikan suatu masalah yang masyarakat tertentu, sedangkan akhlak
bertentangan dengan cara demokrasi, sementara tatanannya lebih menekankan bahwa pada
guru lain dengan cara otoriter. Atau seorang hakikatnya dalam diri manusia itu telah tertanam
guru pendidikan agama dalam menjawab keyakinan di mana keduanya (baik dan buruk)
pertanyaan para siswanya dengan cara yang itu ada. Karenanya, pendidikan karakter
nalar sementara guru lain hanya mengatakan dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan
asal-asalan dalam menjawab. budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan
Pendidikan merupakan bagian penting watak, yang tujuannya mengembangkan
dari kehidupan manusia yang tak pernah kemampuan peserta didik untuk memberikan
ditinggalkan.Sebagai sebuah proses, ada dua hal keputusan baik-buruk, memelihara apa yang
asumsi yang berbeda mengenai pendidikan baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam
dalam kehidupan manusia. Pertama, bisa kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
dianggap sebagai sebuah proses yang terjadi
secara tidak disengaja atau berjalan secara Tujuan Pendidikan Karakter
alamiah. Pendidikan bukanlah proses yang Perkembangan Pendidikan Budaya dan
diorganisasi secara teratur, terencana, dan Karakter Bangsa, Pengertian Pendidikan Budaya
mengunakan metode-metode yang dipelajari dan Karakter Bangsa Undang-Undang Republik
serta berdasarkan aturan-aturan yang telah Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
disepakati mekanisme penyelenggaraannya oleh Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas)
suatu komunitas masyarakat (Negara), merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan
melainkan lebih merupakan bagian dari nasional yang harus digunakan dalam
kehiupan yang memang telah berjalan sejak mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia.
manusia itu ada. Pengertian ini menunjuk bahwa Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan,
pada dasarnya manusia secara alamiah “Pendidikan Nasional berfungsi mengembang-
merupakan mahkluk yang belajar dari peristiwa kan dan membentuk watak serta peradaban
alam dan gejala-gejala kehidupan yang ada bangsa yang bermanfaat dalam rangka
untuk mengembangkan kehidupannya. Kedua, mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
pendidikan dianggap sebagai proses yang terjadi untuk berkembangnya potensi peseta didik agar
secara sengaja, disengaja, dan diorganisasi menjadi manusia yag beriman,dan bertakwa
berdasarkan aturan yang berlaku, terutama kepaa Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Omeri, Pentingnya Penddikan Karakter dalam Dunia Pendidikan 467
mulia,sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan Pendidikan budaya dan karakter bangsa
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik
bertanggung jawab”.tujuan Pendidikan Nasional menjadi Warga Negara yang lebih baik, yaitu
merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Warga Negara yang memiliki kemampuan,
Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila
satuan Pendidikan. Oleh karena itu, rumusan dalam kehidupan sebagai Warga Negara.Budaya
tujuan Pendidikan Nasional menjadi dasar dalam sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada
pengembangan pendidikan budaya dan karakter manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak
bangsa.Untuk mendapatkan wawasan mengenai disadari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
arti pendidikan budaya dan karakter bangsa masyarakat tersebut.Nilai-nilai budaya tersebut
perlu dikemukakkan pengertian istilah budaya, dijadikan dasar dalam pemberian makna
karakter bangsa, dan pendidikan.Tujuan terhadap suatu konsep dan arti dalam
Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa komunikasi antaranggota masyarakat tersebut.
diantaranya adalah sebagai berikut : Posisi budaya yang demikian penting dalam
1. Mengembangkan potensi afektif peserta didik pendidikan budaya dan karakter bangsa.
sebagai manusia dan Warga Negara yang
memiliki nilai-nilai budaya dan karakter Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter
bangsa Strategi Pendidikan Karakter yang akan
2. Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku dibahas adalah Strategi Pendidikan Karakter
peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan melalui Multiple Talent Aproach (Multiple
nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan Intelligent).Strategi Pendidikan Karakter ini
karakter bangsa memiliki tujuan yaitu untuk mengembangkan
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan seluruh potensi anak didik yang manifestasi
tanggung jawab peserta didik sebagai pengembangan potensi akan membangun Self
generasi penerus bangsa Concept yang menunjang kesehatan mental.
4. Mengembangkan kemampuan pesrta didik Konsep ini menyediakan kesempatan bagi anak
menjadi manusia yang mandiri, kreatif, didik untuk mengembangkan bakat emasnya
berwawasan kebangsaan dan sesuai dengan kebutuhan dan minat yang
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan dimilikinya.Ada banyak cara untuk menjadi
sekolah sebagai lingkungan belajar yang cerdas, dan cara ini biasanya ditandai dengan
aman,jujur, penuh kreativitas dan persa- prestasi akademik yang diperoleh disekolahnya
habatan, serta dengan rasa kebangsaan yang dan anak didik tersebut mengikuti tes
tinggi dan penuh kekuatan. intelengensia.Cara tersebut misalnya melalui
Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan kata-kata, angka, musik, gambar, kegiatan fisik
Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai yang atau kemamuan motorik atau lewat cara sosial-
dikembangkan dalam pendidikan budaya dan emosional.
karakter bangsa dan diidentifikasi dari sumber- Menurut Gardner (1999), manusia itu
sumber Agama, karena masyarakat Indonesia sedikitnya memiliki 9 kecerdasan. Kecerdasan
adalah masyarakat beragama, maka kehidupan manusia, saat ini tak hanya dapat diukur dari
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari kepandaiannya menguasai matematika atau
pada ajaran agama dan kepercayaan. Secara menggunakan bahasa.Ada banyak kecerdasan
politis, kehidupan kenegaraan didasari pada nilai lain yang dapat diidentifikasi di dalam diri
yang berasal dari agama.Dan sumber yang kedua manusia. Sedangkan menurut Howard Gardner
adalah Pancasila, Pancasila : Negara kesatuan (1999) yang menjelaskan 9 kecerdasan ganda,
Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip- apabila dipahami dengan baik, akan membuat
prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan semua orang tua memandang potensi anak lebih
yang disebut dengan Pancasila.Pancasila positif. Terlebih lagi, para orang tua (guru) dapat
terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan menyiapkan sebuah lingkungan yang menye-
dijabarkan lebih lanjut lagi dalam pasal-pasal nangkan dan memperdayakan di sekolah.
yang terdapat dalam UUD 1945.Artinya, nilai- Konsep Multiple Intelligence mengajarkan
nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi kepada anak bahwa mereka bisa belajar apapun
nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, yang mereka ingin ketahui. Bagi Orangtua atau
hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan guru , yang dibutuhkan adalah kreativitas dan
seni. kepekaan untuk mengasah anak tersebut.Baik
guru atau Orang tua juga harus berpikir terbuka,
468 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 464-468