Anda di halaman 1dari 4

Do,a sesudah sholat Jum’at

Ustadz Adi Hidayat menyebutkan bunyi dari doa mustajab itu.

َ ‫ وَأ ْغنِنِي ِب َفضْ ل‬،‫ك‬


ْ‫ِك َع َّم ن‬ َ ِ‫اللَّه َُّم ا ْكفِنِي ِب َحالل‬
َ ‫ك َعنْ َح َرا ِم‬

"Allahummakfini bi halalika ‘an haramika, wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaaka,” kutip


Ustadz Adi Hidayat.

Artinya: “Ya Allah, cukupilah aku dengan rezeki halal-Mu agar terhindar dari yang Kau
haramkan. Jadikanlah aku kaya karena karunia-Mu, bukan karena karunia selain-Mu

Ingin Pintu Rezeki Terbuka Lebar, Ustadz Adi Hidayat Sarankan Baca Dua Surah ini saat Sholat
fardhu dan tahajud.

Surah Al Anbiya' ayat 87 dan 88 adalah

ّ ٰ ‫ت ِم َن‬
‫الظ لِ ِمي َْن‬ َ ‫ت اَنْ ٓاَّل ا ِٰل َه ِآاَّل اَ ْنتَ ُسب ْٰح َن‬
ُ ‫ك ِا ِّن يْ ُك ْن‬ ِ ‫الظ ل ُ ٰم‬ َ ‫الن ْو ِن ا ِْذ َّذ َه‬
ُّ ‫ب ُم َغاضِ بًا َف َظنَّ اَنْ لَّنْ َّن ْقد َِر َعلَ ْي ِه َف َن ٰادى فِى‬ ُّ ‫ۚ و َذا‬
َ

(Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā
ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn)

Artinya:

"Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia
menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang
sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk
orang-orang yang zalim.”.

َ ِ‫َفاسْ َت َج ْب َنا لَ ٗۙه َو َن َّج ْي ٰن ُه ِم َن ْال َغ ۗ ِّم َو َك ٰذل‬


‫ك ُنـْۨ ِج ى ْالمُْؤ ِمنِي َْن‬

(Fastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu`minīn).

Artinya:

"Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah
Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman,".

Sedangkan surah Al Baqarah ayat 172 adalah:


ُ ‫وا هَّلِل ِ ِإن ُك ُنت ْم ِإي‬
َ ‫َّاه َتعْ ب ُُد‬
‫ون‬ ْ ‫ت َما َر َز ْق ٰ َن ُك ْم َو‬
۟ ‫ٱش ُك ُر‬ ۟ ُ‫وا ُكل‬
ِ ‫وا ِمن َطي ٰ َِّب‬ ۟ ‫ام ُن‬ َ ‫ٰ َٓي َأ ُّي َها ٱل َِّذ‬
َ ‫ين َء‬

(Yā ayyuhallażīna āmanụ kulụ min ṭayyibāti mā razaqnākum wasykurụ lillāhi ing kuntum
iyyāhu ta'budụn).

Artinya: 

"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah,".

Dari Kiai Maimoen Zubair

supaya diberikan rezeki yang deras, di antara amalannya yakni membaca 

”‫ –یالطیف‬Ya Lathif” sebanyak 129X sehabis sholat asar, setelah itu dilanjutkan dengan
membaca ayat 

“‫اللهلطیفبعبادهیرزقمنیشاءوھوالقويالعزیز‬-” 
‫اللھمانيأسألكرزقاحالالكثیراطیبا‬ 

“ Allahu latifun bi’ ibaadihi yarzuqu maiyasya’ wahuwal qowiyul Aziz…” 

“ Allahumma inni as’ aluka rizqon halalan katsiron thoiyiban.” 

Artinya:“ Allah sangat lembut kasih sayang- Nya pada hamba hamba- Nya, serta
membagikan rizqi pada orang yang di kehendaki, Serta Dialah Allah yang maha kuat lagi
maha perkasa. Ya Allah sebetulnya saya meminta kepada- Mu Rizqi yang halal yang banyak
serta baik”. 

Dari Kiai Husein bin Ilyas Mojokerto.

Beliau memperoleh dari guru- guru beliau di Sidoresmo. Yakni membaca surat Alam Nasyroh
9 kali setiap selesai sholat fardhu. Mujarrab. Bertahun- tahun beliau mengamalkannya
sampai diberi Allah kecukupan yang luar biasa sampai seluruh anak beliau pun seluruhnya
kaya raya. Beliau serta istrinya pula sudah bolak balik ke Makkah( haji serta umroh)
sebanyak 55 kali.

a lam nasyraḥ laka ṣadrak


1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
wa waḍa’nā ‘angka wizrak
2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu
allażī angqaḍa ẓahrak
3. yang memberatkan punggungmu?
wa rafa’nā laka żikrak
4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
fa inna ma’al-‘usri yusrā
5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
inna ma’al-‘usri yusrā
6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
fa iżā faragta fanṣab
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain,
wa ilā rabbika fargab
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Syaikh Muhammad Asnawi Kudus

Wali yang masyhur dikenal dengan Raden Asnawi pernah memberikan amalan dalam kitab
ia Fasholatan. Ulama generasi Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen itu berujar, Barangsiapa
membaca 4 surat ini: 

“ Wassyamsi wa dhuhaha…” 

“ Wallaili idza yaghsya…” 

“ Qul Audzu birobbil falaq…” 

“ Qul Audzu birobbinnas…” 


Kemudian membacanya saat sebelum tenggelamnya matahari menjelang maghrib, maka
akan dijadikan rezekinya turun seperti hujan. Dengan ketentuan membacanya istiqomah.
Apabila kehilangan waktunya maka dapat dilanjutkan setelah maghrib”.

Anda mungkin juga menyukai