Abstrak
Penggunaan engine diesel yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan ini tentunya harus
ditunjang oleh kesiapan para mekanik professional yang dapat menangani permasalahan - permasalahan
yang terdapat pada engine diesel. Semakin banyak jumlah alat yang digunakan orang, maka semakin
banyak pula kemungkinan timbulnya permasalahan atau kerusakan yang perlu ditangani. Sehingga
konsumen engine ini akan melakukan seuah pekerjaan maintenance dan overhaul. Salah satu pekerjaan
yang biasa dilakukan adalah overhaul. Pelumasan komponen pada engine bekerja berdasarkan pada
kecepatan, tekanan, dan kondisi temperature. Penelitian tentang pengaruh perubahan sifat pelumas
terhadap keausan inner part engine diesel HD 785 ini diharapkan bisa menjadi acuan penggunaan oli
pelunas yang lebih cocok dan menjadi acuan pada saat pergantian pelumas pada waktunya, sehingga
engine memiliki umur yang lebih tinggi. Serta, penelitian ini guna mengetahui performa engine sebelum
dan sesudah overhaul.
Abstract
The use of diesel engines, which is always increasing every year, of course, must be supported by the
readiness of professional mechanics who can handle the problems found in diesel engines. The more tools
people use, the more problems or damage that needs to be addressed. So that the consumer of this engine
will carry out maintenance and overhaul work. One of the jobs that is usually done is overhaul. Lubrication
of components in the engine works based on speed, pressure, and temperature conditions. This research on
the effect of changes in lubricant properties on the wear of the HD 785 diesel engine inner parts is
expected to be a reference for the use of a more suitable lubricating oil and a reference when changing
lubricants on time, so that the engine has a higher life. Also, this research is to determine engine
performance before and after overhaul.
Seiring dengan berkembangnya alat berat penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga
yang begitu pesat, kebutuhan akan alat penggeraknya April 2019. Dalam penelitiann ini, ada beberapa
(engine) meningkat pesat. Engine Diesel merupakan tahap/prosedur yang harus dilaksanakan, antara lain
penggerak alat berat yang digunakan saat ini. adalah tahap persiapan, tahap overhaul engine, dan
Penggunaan engine diesel yang setiap tahunnya tahap pengukuran inner part. Setelah engine selesai
selalu mengalami peningkatan ini tentunya harus dioverhaul, maka selanjutnya adalah melakukan
ditunjang oleh kesiapan para mekanik professional inspeksi pada inner part untuk mengetahui apakah
yang dapat menangani permasalahan - permasalahan komponen dapat digunakan lagi atau harus
yang terdapat pada engine diesel. Persaingan industri diganti/diperbaiki. Pada tahap pengukuran inner part
alat bera semakin lama semakin ketat. Empat merek ini akan diperoleh data yang diperoleh dari setiap
besar yaitu komatsu, caterpillar, kobelco, dan Hitachi pengukuran inner part. Data yang diperoleh dari
terus berusaha memperbesar pangsa pasarannya di penelitian ini kemudian dianalisis secara deskriptif
Indonesia. Sepanjang tahun 2017, Komatsu masih kuantitatif dan dihitung berdasarkan persamaan yang
mendominasi pangsa pasar. Pangsa pasar komatsu ada. Observasi adalah metode pengumpulan data yang
mencapai 35% atau berhasil melakukan penjualan dilakukan melalui pengamatan secara langsung pada
alat berat sebanyak 3.788 unit. Sedangkan, Caterpillar permasalahan. Dalam hal ini permasalahan pada
sebagai pesaing utama komatsu, berada di posisi keausan inner part dan performa mesin.
keuda dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 18%. Ada beberapa hal yang harus diuji atau bahan
Kemudian diikuti Hitachi dan Kobelco denganpangsa penelitian yang menjadi variable penting pada
pasar masing-masing 15%. Pada kuartal I 2018, penelitian ini, diantaranya adalah :
Komatsu berhasil melakukan penjualan alat berat a. Program Analisa Pelumas (PAP)
sebanyak 1.171 unit atau naik 38% dari penjualan b. Program Pemeriksaan Mesin (PPM)
kuartal I 2017 yang sebanyak 847 unit. c. Vehicle Health Monitoring System(VHMS)
PT Saptaindra Sejati yang merupakan salah d. Dyno Test Prosedur/tahapan yang harus
satu contoh kontraktor tambang yang besar di dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
Indonesia. Pada tahu 2007, PT Saptaindra Sejati telah a) Persiapan Overhaul Engine
mimiliki tujuh proyek tambang yang dikelola dari SAA12V140E-3 Pada Unit
enam perusahaan batubara di wilayah Kalimantan DumpTruck HD 785-7
Selatan dan Kalimantan Timur. Sehingga PT
b) Prosedur Overhaul Engine
Saptaindra Sejati ini telah menjadi salah satu dari lima
SAA12V140E-3 Pada Unit
perusahaan kontraktor tambang terbesar di Indonesia. DumpTruck HD 785-7
Sebagai contoh PT Saptaindra Sejati yang merupakan
c) Prosedur Pengukuran Inner Part
salah satu contoh kontraktor tambang yang besar di
Indonesia. Jumlah populasi unit alat berat di Site Boro d) Prosedur Assembly Engine
adalah 133 unit alat berat. Dump truck merupakan unit e) Prosedur Dyno Test Engine.
alat berat dengan populasi tertinggi, yaitu 42 unit.
Maka dari itu sangat diperlukan maintenance yang Hasil dan Pembahasan
baik untuk menjaga dan meningkatkan physical Program Analisa Data Hasil Pengujian
avaibility unit Dump truck Pelumas dan Laju Keausan
Pengujian sampel PAP engine SAA12V140E- 3
Metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat On Site
Penelitian dilaksanakan di Workshop PT Analyzer atau dikenal dengan sebutan OSA.
Saptaindra Sejati, Jalan Raya Narogong Km. 14,
Pangkalan V, Bantargebang, Kota Bekasi. Waktu
Gambar 1
Data Program Analisa Pelumas (PAP)
Keterangan
R : Cylinder liner bagian kanan
L : Cylinder liner bagian kiri
Gambar 3
Grafik Infra Red
Gambar 5
Standart size cylinder liner
Gambar 4
Bagian pengukuran cylinder liner
Gambar 6
Laju keausan cylinder liner
Jurnal Inovisi Volume 16 Nomor 2, Oktober 2020 94
Analisis Kehausan Inner Part Engine Diesel HD 875
Tingkat keausan cylinder liner akibat 5. Laju Keausan Pin Metal, dilakukan
kontak kering dengan ring priston. Besar kecilnya pemeriksaan visual pada pin metal
tingkat keausan yang terjadi di cylinder liner mengalami keausan jenis abrasive wear.
sangat dipengaruhi oleh material komponen, Hasilnya adalah bearing mengalami keausan
geometri kontak kedua komponen (ukuran dan pada permukaan bearing.
kekasaran permukaan), dan kondisi operasi 6. Laju Keausan Pin Journal dan Main Journal
kedua kontak tersebut (tekanandan pelumasan). Crankshaft, pin journal sama-sama
1. Laju Keausan Top Ring Piston, Second Ring mengalami jenis keausan abrasive wear.
Piston, dan Oil Ring Piston Proses terjadi keausan ini akibat partikel
Top Ring Piston, Dilakukan pemeriksaan kontaminan yang ikut kedalam sistemterjepit
visual pada top ring piston mengalami antara bearing dan journal yang terus
keausan jenis abrasive wear. Hasilnya adalah bergerak. Fillet journal juga mengalami
ring piston mengalami keausan pada keausan yang jenisnya adhesive wear. Proses
permukaan samping yang bergesekan ini terjadi karena kurangnya pelumasan yang
dengan cylinder liner. menyebabkan panas akibat gesekan langsung
Second Ring Piston, Setelah dilakukan antara bearing dan fillet.
pengukuran ini terdapat beberapa titik yang 7. Laju Keausan Main Metal, dilakukan
tidak mengalami keausan. Keausan ini pemeriksaan visual pada main metal
terjadi akibat gesekan antara second ring mengalami keausan jenis abrasive wear.
piston dengan cylinder liner saat kompresi. Hasilnya adalah bearing mengalami keausan
Oil Ring Piston, Setelah pemeriksaan visual pada permukaan bearing.
pada oil ring piston mengalami keausan jenis 8. Laju Keausan Camshaft, pemeriksaan visual
abrasive wear. Hasilnyaadalah oil ring piston yang telah dilakukan terhadap bagian
mengalami keausan pada permukaan camshaft journal terjadi abrasive wear. Hal
samping yang bergesekan dengan cylinder ini terjadi karena peranan pelumas pada
liner. bagian ini sangat kurang. Vehicle Health
2. Laju Keausan Piston dan Hole Piston Piston, Monitoring System
Piston mengalami keausan pada permukaan 1) Analisis Engine Speed, pada engine
samping yang bergesekan dengan SAA12V140E-3 standart engine speed
cylinder liner. adalah 2300 rpm, sedangkan engine
Hole Piston, Pemeriksaan visual yang telah speed yang diijinkan 2400 rpm.
dilakukan terhadap bagian hole piston pin ini 2) Analisis Blowby Engine, dilakukan
terjadi abrasive wear. Hal ini terjadi karena overhaul ada engine tersebut, diketahui
peranan pelumas pada bagian ini sangat bahwa penyebab blowby yang tinggi ini
kurang. adalah packing cylinder head bocor.
3. Laju Keausan Pin Piston, pemeriksaan 3) Analisis Engine Oil Pressure Low Idle,
visual yang telah dilakukan terhadap bagian engine oil pressure low idle dapat dilihat
piston pin ini terjadi abarsive wear. Hal ini bahwa pressure dari engine oil saat posisi
terjadi karena peranan pelumas pada bagian low idle diatas standart dan permissible
ini sangat kurang. (batas yang diijinkan).
4. Laju Keausan Small End dan Big End 4) Analisis Engine Oil Pressure High Idle,
Connecting rod, pemeriksaan visual yang engine oil pressure high idle memiliki
telah dilakukan terhadap Small end ini nilai diatas standart dan permissible
terjadi abrasive wear. Hal ini terjadi karena (batas yang diijinkan). Hal ini
peranan pelumas pada bagian ini sangat membuktikan bahwa pressure pada
kurang. Hasilnya adalah small engine oil saat high idle dalam kondisi
endmengalami keausan pada permukaan baik.
dalam yang bergesekan dengan piston pin.
Jurnal Inovisi Volume 16 Nomor 2, Oktober 2020 95
Analisis Kehausan Inner Part Engine Diesel HD 875
Gambar 7
Data Program Pemeriksaan Mesin (PPM) 3 sebelum overhaul
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dalam kondisi baik dan semua hasil pengujian
engine sebelum dilakukan overhaul masih PPM dalam kondisi standart dan permissible.
Gambar 8
Performance spreadsheet dan Performance graph
Dari data dyno test diatas, dapat dilihat menyebabkan engine noise dan berkurangnya
bahwa engine memiliki performa yang lebih baik performa engine.
daripada sebelum proses overhaul. Hal ini
dikarenakan saat overhaul, semua komponen Daftar Pustaka
yang aus telah diganti dengan komponen yang Bale, Jefri S., Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
baru. Performa yang didapatkan setelah proses Sains, and Universitas Nusa Cendana.2009.
overhaul ini adalah sebesar 94%. Hal ini “Perubahan Faktor Keausan Die Drawn
dikarenakan saat proses overhaul tidak tidak UHMWPE Akibat Tegangan
semua komponen diganti dengan yang baru.
Dengan begitu performa engine tidak dapat Kontak Untuk Aplikasi Sendi Lutut Tiruan.”
mencapai 100%. Jurnal Teknik Mesin 11(2):97–102. doi:
10.9744/jtm.11.2.pp.
Kesimpulan
Data PAP menunjukkan bahwa keausan Heywood, John B. 1988. Internal Combustion
pada komponen masih relatif rendah dan dalam Engine Fundamentals. N. York: McGraw-
kondisi normal. Data yang diperoleh dari hasil Hill.
pengujian VHMS menunjukkan bahwa engine
diesel SAA12V140E-3 unit Komatsu HD785-7 W, Dwi Tarina, and Yusuf Kaelani. 2012.
milik PT Saptaindra Sejati mengalami high “Studi Eksperimental Laju Keausan
blowby. Data PPM dapat dilihat bahwa engine (Specific Wear Rate) Resin Akrilik
telah mengalami penurunan performa. Data dyno Dengan Penambahan Serat Penguat
test dapat diketahui bahwa engine setelah Pada Dental Prosthesis.” Jurnal Teknik
overhaul memiliki performa 94%. Keausan pada 1(1):B-125-B-129.
komponen - komponen engine dapat
Jurnal Inovisi Volume 16 Nomor 2, Oktober 2020 97