Anda di halaman 1dari 16

PENCEGAHAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN

METODA BRANCH BLOCK


STUDI KASUS KAWASAN PERUMAHAN DI BOGOR

Makmur Solahudin, Widjoyo Adi Prakoso

Program Studi Profesi Insinyur, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

Email : makmursolahudin@gmail.com / makmur.solahudin@ui.ac.id

Abstrak

Dinding penahan tanah (DPT) metoda Branch Block merupakan salah satu jenis dinding
penahan tanah yang dikembangkan di Jepang dan mulai di aplikasikan sejak tahun 2003,
sedangkan Indonesia diperkenalkan sejak tahun 2017, dengan nama Turap Progresif (TUPRO).
Lokus praktek keinsinyuran ini merupakan salah satu kawasan perumahan di Bogor yang
terletak di tengah perbukitan. Permasalahan yang dihadapi akibat kontur tanah perbukitan ini
membuat di beberapa area memerlukan cut and fill sehingga diperlukan penanganan potensi
tanah longsor pada sisi tanah urukan yang tinggi dan curam. Tujuan laporan praktek
keinsinyuran ini adalah mendapat gambaran pencegahan tanah longsor menggunakan DPT
metoda branch block. Metoda laporan menggunakan metoda deskriptif, interpretasi data yang
diperoleh didokumentasikan dalam bentuk laporan Praktek Keinsinyuran dilengkapi dengan
sisi Etika Praktek Keinsinyuran, Profesionalisme, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lindung
Lingkungan. Pelaksanaan proyek pembangunan DPT metoda Branch Block ini merupakan
solusi dalam mencegah tanah longsor pada tebing tanah urukan yang tinggi dan dengan sudut
kemiringan yang terjal. Kesimpulan laporan keinsinyuran ini adalah DPT Metoda Branch Block
dapat menjadi alternatif solusi dalam penanganan bahaya tanah longsor di Indonesia.

Landslide Prevention Using Branch Block Method


Case Study of Residential Areas in Bogor
Abstract
The branch block method is a retaining wall developed in Japan and has been applied since
2003, in Indonesia the branch block method was introduced in 2017 with the name Turap
Progressive (TUPRO). The locus of this study was in one of the residential areas in Bogor,
which is situated in the middle of the hills. Cut and fill at the steep side of the landfill is
necessary to handle the potential landslides. This study aims to get an overview of landslide
prevention using the branch block method. This study uses a descriptive approach, the
interpretation of the acquired data is documented in this report, which includes aspects of
engineering ethics, professionalism, occupational health and safety, and environmental
protection. Implementing the branch block construction project serves as a solution to prevent
landslides on high embankments with steep slopes. In conclusion, the branch block method can
be an alternative solution for addressing Indonesia's landslide hazards.
Key words: Landslides, retaining walls, branch block method
Universitas Indonesia
Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang rawan terhadap bencana alam, termasuk longsor. Longsor
merupakan bencana alam yang sangat sering terjadi di Indonesia dan telah menimbulkan
banyak kerugian dan korban jiwa. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
setidaknya sebanyak 274 kabupaten dan kota di Indonesia berada di daerah bahaya longsor dan
40,9 juta jiwa terancam bencana longsor.[1]

Beberapa kawasan terbangun di perkotaan ataupun kawasan terbangun lainnya di Indonesia


berada pada daerah berbukit atau dengan topografi bergelombang dan relative dengan
kemiringan tinggi. Agar memperoleh zona datar dan aman untuk dibangun, maka pada
pembangunan di kawasan dengan kemiringan tersebut diadakan perbaikan tanah, membuat
terasering, dinding penahan tanah, dan lain-lain. Upaya tersebut merupakan usaha untuk
menstabilkan, agar tanah aman digunakan. Konstruksi dinding penahan tanah atau Retaining
Wall banyak digunakan untuk menstabilkan tanah pada suatu kondisi, seperti tanah lereng alam
ataupun lereng buatan, tanah timbunan di bawah jalan dan jembatan, tanah pada dinding
basement, tanah pada terowongan, dan tanah di sepanjang sungai yang dalam. Sehingga bisa
dikatakan bahwa dinding penahan tanah adalah salah cara untuk memperkuat tanah di dalam
pekerjaan konstruksi sipil.

Metoda Branch Block merupakan salah satu jenis dinding penahan tanah yang dikembangkan
oleh Yoshimura Takaaki dan mulai di aplikasikan di Jepang sejak tahun 2003. Metode ini
merupakan pengembangan dari turap tradisional berupa batu susun yang pada umumnya
menggunakan batu alam. Branch block ini adalah sebuah beton bertulang (Reinforced Concrete)
berbentuk cabang yang dimasukan ke dalam sekat bebatuan alam dengan cara penyusunan
khusus. Metode ini memiliki karakteristik ramah lingkungan terhadap kehidupan makhluk
hidup sekitar. Di Indonesia metoda branch block diperkenalkan sejak tahun 2017, oleh Suyoto
Rais dengan nama Turap Progresif (TUPRO) yang merupakan adopsi teknologi dari Jepang
yang sudah sepenuhnya dapat di desain dan diproduksi di dalam negeri.[2]

Kawasan perumahan pada praktek keinsinyuran ini merupakan salah satu kawasan kota mandiri
baru seluas 500 hektar dikelilingi oleh 4 gunung, yaitu Gunung Salak, Gunung Gede, Gunung
Pangrango, dan Gunung Pancar. Berada di kawasan dengan ketinggian 300-500 mdpl, kawasan
perumahan merupakan kawasan di tengah perbukitan. Kontur tanah perbukitan ini membuat di
beberapa area memerlukan cut and fill untuk memeroleh bidang datar dalam pemanfaatannya.

Universitas Indonesia
Tujuan umum Praktek Keinsinyuran adalah mendapat gambaran pencegahan tanah longsor
menggunakan metoda branch block di kawasan perumahan di Bogor. Adapun tujuan khususnya
adalah, (1). Mengkaji tahap desain dinding penahan tanah dengan metoda branch block sebagai
alternatif solusi penanganan bahaya tanah longsor di Indonesia. (2). Mengkaji tahap pembuatan
branch block dan pengiriman ke lokasi pemasangan. (3). Mengkaji tahap pemasangan dinding
penahan tanah dengan metoda branch block.

Metoda laporan menggunakan metoda deskriptif, interpretasi data yang diperoleh


didokumentasikan dalam bentuk laporan Praktek Keinsinyuran dilengkapi dengan sisi Etika
Praktek Keinsinyuran, Profesionalisme, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lindung
Lingkungan.

Tinjauan Pustaka

a. Dinding Penahan Tanah

Secara umum terdapat dua metoda pelaksanaan konstruksi dinding penahan tanah (DPT), yang
pertama secara konvensional yang di cetak di tempat (in situ) dan segmental precast (dicetak di
pabrik dan dibagi per segmen). Kedua metoda ini sama-sama menahan gaya lateral yang bekerja
pada dinding penahan tanah. Berbagai metoda penanganan longsor mengalami perkembangan
dan kemajuan contohnya penanganan longsoran menggunakan gabion, segmental blok,
geotextile dan metode lainnya. Berbagai macam metode konstruksi ini dikarenakan bermacam
hal, seperti terbatasnya biaya sehingga menggunakan gabion, karena tanah pasir lebih cocok
menggunakan retaining wall atau sebaliknya tanah lanau yang keras cocok menggunakan
segmental blok. Ini diakibatkan supaya penanganannya cepat dan tepat serta keinginan
memberi pelayanan yang baik bagi pengguna sesuai dengan fungsinya antara lain dapat berjalan
dengan cepat, tepat waktu, efisien dan ekonomis.[3]

b. Metoda Branch Block

Metoda Branch Block dikembangkan oleh Mr. Yoshimura Takaaki dan mulai di aplikasikan di
Jepang sejak tahun 2003. Metode ini merupakan pengembangan dari turap tradisional berupa
batu susun yang pada umumnya menggunakan batu alam. Branch block ini adalah sebuah beton
bertulang yang memiliki bentuk bercabang yang dimasukan ke dalam sekat bebatuan alam
dengan cara penyusunan khusus. Produk Branch block ini, tersusun dari 3 batang utama pada

Universitas Indonesia
permukaan dan 1 batang sebagai penyokong belakang. Salah satu dari 3 batang utama tersebut
diberi ruang kosong (tidak simetris).

Dinding penahan tanah ini secara keseluruhan tersusun dari branch block (berisi rangka baja
dan semen), batu boundary bagian depan, batu penjepit bagian pertengahan dan batu penyokong
bagian belakang.

Gambar 1. Ilustrasi Dinding Penahan Tanah Metoda Branch Block

Seperti yang tertera pada Gambar 1, branch block yang tersusun batu tersebut menjadi satu
kesatuan dinding penahan tanah (DPT). DPT bagian depan menyerupai rumah lebah / struktur
Honeycomb (hexagonal) satu titik block disokong oleh tiga batang dalam kondisi saling
menyusun sehingga saling tindih menindih. Branch block dapat digeser atas-bawah-kanan-kiri
pada 1 titik tersebut Karena 3 batang tumpang tindih. Sehingga turap ini sangat fleksibel. Dapat
mengatur ketinggian, membentuk garis lengkung tanpa memerlukan perekat khusus. Lalu, DPT
membentuk struktur antara batu dengan branch block sehingga saling memperkuat dengan
kondisi kelenturan tinggi.

c. Karakteristik Metoda Branch Block

Metoda branch block memiliki beberapa karakteristik yang dapa menjadi pertimbangan dalam
menentukan jenis penahan tanah.[4] Diantaranya sebagai berikut:

1) Pendistribusian Pembuangan Air yang Merata.

Ciri utama pada metode ini terdapat pada sistem pembuangan air hujan maupun irigasi dengan
alamiah melalui sela-sela bebatuan. Metode ini ialah sebuah turap yang dimodernisasi dari turap
tradisional jepang yang hanya penyusunan batu dengan boundary stone pada bagian depan
bebatuan kerikil sebagai penyokong. Selain itu berkat mengaplikasikan bentuk rumah lebah
yang hexagonal, nilai estetika menjadi salah satu keunggulan produk ini.

Universitas Indonesia
2) Pemeliharaan Lingkungan Alam dan Habitat

Berkat menggunakan batu alam sebagai bahan utama turap ini, tumbuhan dapat bertumbuh
dengan baik. Selain itu, sela-sela bebatuan tersebut menjadi habitat makhluk hidup dapat
berkembang biak dengan baik. Metode turap ini sangat ramah lingkungan bagi habitat.

Gambar 2. Kondisi lingkungan saat setelah konstruksi dan setelah 5 tahun

3) Bentuk DPT dapat fleksibel mengikuti kondisi tanah yang melengkung maupun tinggi
tanah yang tidak merata.

Karena titik temu branch block ini dapat bergeser, dapat mengatasi permasalahan pada turap
konvensional seperti kelengkungan yang sulit dibuat (gambar 2.7), perubahan ketinggian pada
lantai pondasi ataupun kemiringan jalan diatas DPT. Dengan metode ini bisa mengatasi masalah
kondisi lapangan beraneka ragam

4) Proses Pengerjaan singkat dan ekonomis

Proses konstruksi DPT metoda branch block ini tidak memerlukan pengecoran dilapangkan,
hanya penyusunan branch block dan batu sehingga proses pengerjaannya dapat dilakukan
dalam waktu singkat. Proses pengerjaan bisa lebih cepat 2x~3x dibanding metoda lain
tergantung kondisi lapangan. Selain itu biaya metoda branch block relatif lebih murah
dibanding metoda lainnya yaitu 30.000 ~ 40.000 Yen/m2. Gambar 2.8 menunjukan
perbandingan metoda branch block dengan metoda lainnya.[4]

Pada proses pemasangan branch block di lokasi perlu menggunakan alat berat untuk unloading
dan penyusunan branch block, sehingga akses alat berat menuju lokasi perlu menjadi
pertimbangan dalam memutuskan penggunaan metoda branch block ini.

Berat beton branch block bisa mencapai 250 per unit untuk itu faktor safety menjadi prioritas
dalam pemasangan branch block, untuk itu identifikasi bahaya kerja dan pengendalian resiko
K3 yang termuat dalam Rencana Keselamatan Konstruksi perlu jalankan dengan baik.

Universitas Indonesia
Gambar 3. Perbandingan Branch Block dengan metoda lainnya

5) Go Green dengan Hemat Bahan Baku

Dari material yang digunakan, hanya branch block terbuat dari semen, selebihnya
menggunakan batu yang disusun dan di ikat oleh branch block. Sehingga dapat mengurangi
penggunaan semen, dimana semen menghasilkan gas CO2 setara dengan volumenya.

6) Karakteristik Perairan pada dinding sungai

Metode branch block ini sangat baik dilihat dari ilmu hidraulika yang diaplikasikan pada
dinding sungai. Pertama adalah karakteristik viskositas yang baik, dimana bagian fluida yang
melewati permukaan branch block dapat memperlambat kecepatan air sungai. Berkat
berkurangnya kecepatan air yang diakibatkan oleh gesekan branch block, hal itu dapat
mencegah pengikisan tanah dari bahaya longsor maupun sedimentasi. Di saat bersamaan aliran
air tersebut mengarah bagian tengah sehingga menimbulkan perbedaan kecepatan air pada
tembok turap dan bagian tengah.

Kedua adalah Efek Up-siding Flow untuk pencegah pengikisan pondasi tanah. Pada umumnya,
pencegah pengikisan tanah (revetment) sering mengalami pengikisan sehinnga mengalami
kerusakan pada pondasi turap yang diakibatkan oleh arus sungai yang membawa tanah atau
pasir. Metode branch block ini memiliki karakteristik mengantisipasi hal itu. Berkat bentuk

Universitas Indonesia
batang branch block, aliran fluida yang mengalir menjadi up siding flow, Sehingga fluida
tersebut mengalami penurunan kecepatan pada bagian pondasi dan titik konsentrasi fluida
mengarah ke sisi atas pondasi turap yang dapat mencegah pengikisan tanah maupun pasir
pondasi turap branch block.

Metode Perencanaan Dan Pemasangan

Perancangan DPT Branch Block mengacu pada:

1. Japan Road Association tentang Pekerjaan Umum “Design Retaining Wall”,

2. All Japan Construction Technology Association tentang standarisasi perancangan


bangunan pekerjaan umum Vol. 2 “Jenis Retaining Wall”,

3. Branch Block Association Japan “Design Analysis of Retaining Wall Branch Block”.[5]

4. SNI 8460:2017, Persyaratan perancangan geoteknik. [6]

Perhitungan Perancangan TDP Brach Block

a. Stabilitas Geser

𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝐺𝑒𝑠𝑒𝑟 Σ𝑉 ∗ 𝜇 + 𝐶𝐵 ∗ 𝐵


𝐹𝑠 = =
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝐻𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 Σ𝐻

Keterangan:

Σ𝑉 ∶ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑢𝑟𝑎𝑝 (kN/m)

Σ𝐻 ∶ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑎𝑦𝑎 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑢𝑟𝑎𝑝 (kN/m)

𝜇 ∶ 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑓𝑟𝑖𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑢𝑟𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟

𝐶𝐵 ∶ 𝐾𝑜ℎ𝑒𝑠𝑖 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑢𝑟𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 (kN/m)

𝐵 ∶ 𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑢𝑟𝑎𝑝 (𝑚)

Untuk memenuhi SNI, nilai faktor keamanan/FS harus memenuhi angka hasil perhitungan ≥1,5.
Bila FS dibawah angka ini, maka perlu penebalan dinding. Bila tidak memungkinkan, ujung
bawah dinding dapat dipendam lebih dalam agar mendapatkan tambahan gaya pasif tanah.

Universitas Indonesia
b. Stabilitas Guling

Titik gaya resultan haruslah dibalik area 1/3 dari tebal ujung bawah saat normal. Dengan
eksentrisitas “e” < B/6. Saat gempa, dibalik area 2/3 dari tebal ujung bawah. Dengan
eksentrisitas “e” < B/3. Nilai faktor keamanan yang digunakan adalah 1,5.

c. Daya dukung

Beban maksimum tidak boleh melebihi beban pondasi diizinkan dengan asumsi beban berpusat
pada posisi titik eksentrisitas. Daya dukung harus memenuhi persyaratan angka keamanan, FS
≥ 3.

Tahap Pelaksanaan Pemasangan DPT Metoda Branch Block

Branch block ini standarnya seluas 1 m2 per 1 buah branch blok. Jika dilihat dari sisi struktur
rumah lebah yang berbentuk hexagonal dari tampak depan, luasan bernilai kurang lebih 1m2.
Cara penyusunan batunya jadikan batang utama sebagai tempat pengisi batu seluas 1 m2
sehingga dapat disusun dengan mudah. Seperti pada Gambar 4, batang utama branch block
ujungnya diberi bentuk lancip agar lebih merekat. Berkat bantuan gaya gravitasi, batuan lebih
rapat serta stabil. Selain itu jika melihat block tampak atas, struktur batang tersebut membentuk
hexagonal dengan bentuk pada kedalaman menyerupai huruf “ハ” (huruf katakana jepang yang

membentuk ∨ bila terbalik) sehingga dapat mencegah batuan tersebut terlepas.

Gambar 4. Drawing Branch Block Tampak Depan

Setelah pembuatan lantai dasar pondasi tanah, meletakan letakkan branch block. Kemudian
menyusun batuan besar (primer) antara rusuk utama block, bagian belakang diisi batu sedang
(sekunder). Hingga tersusun pijakan lantai baru yang dapat menyusun block untuk lantai
berikutnya. Penyusunan block dikerjakan per horizontal hingga ujung, setelah itu susun lagi
diatas block tersebut. Ulangi pekerjaan tersebut per lantai, susun hingga tinggi yang telah

Universitas Indonesia
direncanakan sesuai perhitungan buku manual. Untuk pekerjaan akhir pada lapisan paling atas,
bisa dilapisi dengan tiga cara sesuai kondisi alam sekitar.: semen, bebatuan tumbuhan.

Pembahasan

a. Tahap Pesiapan

Tahap awal proyek ini dimulai dengan survey lokasi yang rencana akan dilakukan pengurukan
dan memerlukan penanganan pencegahan gerakan tanah (longsor). Setelah menentukan titik
lokasi maka di lanjutkan dengan pemetaan topography dengan menggunakan drone dan
pengambilan data tanah.

Dari hasil survey lokasi diketahui bahwa perlu area datar yang lebih luas dengan daya dukung
tanah yang baik untuk membangun perumahan dan akses jalan sebagai kelengkapan
infrastruktur, namun dengan kondisi kontur tanah yang ada, perlu dilakukan cut and fill dan
pemasangan dinding penahan tanah untuk mencegah terjadinya longsor dengan
memperhitungkan beban kendaraan berat yang melintas di atasnya.

Hasil survey ini juga di ketahui accessibility untuk mobilisasi alat berat, material dan sumber
daya manusia sampai dengan lokasi relatif mudah. Batu sebagai material utama juga bisa di
dapat dari pemasok yang selama ini sudah bekerja sama dengan pengelola. Tidak jauh dari
lokasi juga terdapat penginapan yang dapat disewa untuk staff yang bekerja di lapangan.

Dari sisi K3LL proyek pemasangan dinding penahan tanah dengan metoda branch block ini
merupakan upaya preventif dari pengelola kawasan untuk mencegah bahaya tanah longsor di
daerah tersebut. Secara kode etik insinyur, sesuai dengan aturan praktik nomor satu yaitu
mengutamakan keluhuran budi, keamanan, keselamatan, kesehatan, dan kemaslahatan
masyarakat serta lingkungan. Adapun dari sisi profesionalisme memberikan solusi terhadap
permasalahan penanggulangan potensi longsor di area survey.

b. Tahap Perencanaan

Dari data-data survey lokasi dibuatlah rencana cut and fill untuk memperoleh area datar yang
memadai untuk kebutuhan kawasan. Berdasarkan rencana yang ada, sudut lereng setelah back
fill cukup tinggi dan terjal, sehingga tidak memungkinkan menggunakan beronjong (gabion)
sebagai penahan tanah. DPT metoda Branch Block memberi solusi alternatif sebagai dinding
penahan tanah yang sesuai dengan kondisi lokasi yang ada. Tentunya secara profesional dan
etika profesi keinsinyuran perlu dilakukan analisa desain dengan mengacu standar-standar yang
ada.
Universitas Indonesia
Berdasarkan data-data yang diperoleh pada tahap persiapan dan rencana cut and fill maka dibuat
desain DPT metoda branch block pada area yang memerlukan dinding penahan tanah yang
cukup tinggi dan terjal. Desain tersebut menjadi dasar untuk menghitung kestabilan lereng,
volume dan lama pekerjaan yang diperlukan. Bagian dari desain proyek ini dapat dilihat pada
Gambar 5 berikut,

Gambar 5. Desain DPT Metoda Branch Block

Dari hasil analisa struktural branch block dengan menggunakan metode coulomb wedge trial
method diketahui bahwa desain yang dibuat sudah memenuhi nilai keamanan dari segi uji
terhadap guling, geser dan pondasi. Nilai Faktor keamanan untuk Guling (Overturning) sebesar
2,14, Geser (Sliding) sebesar 1,59 dan Pondasi sebesar 6,04 yang menunjukan faktor keamanan
desain branch block masuk dalam kategori Aman. Dalam proses analisa perhitungan struktural
DPT metoda branch block pada proyek ini menggunakan software “motare-shiki youheki ver.1”,
yang di input data parameter tanah dan rencana beban yang ada di atasnya.

Stabilitas lereng dianalisa dengan metode Morgenstern-Price Method, dimana dari hasil analisa
nilai Faktor Keamanan (Fk) > 1,5, sehingga dapat dinyatakan sudah memenuhi batas aman.
Analisa ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa software Geoslope versi 2018.

Dari hasil analisa desain, struktur DPT metoda branch block di anggap aman sebagai solusi
DPT dengan kondisi yang ada, selanjutnya diputuskan untuk dilanjutkan pada tahan pembuatan
precast branch block dan diaplikasikan sebagai dinding penahan tanah pada proyek ini.

Dari sisi K3LL, pada tahap perencanaan ini dipastikan secara desain dan perhitungan semua
faktor safety sesuai dengan standar yang berlaku. Sisi etika mengacu pada kode etik nomor 2.a.
dimana Insinyur hanya dapat mengerjakan tugas-tugas keinsinyuran jika memenuhi kualifikasi
persyaratan pendidikan atau pengalaman dalam bidang-bidang teknis terkait. Sisi
profesionalisme nya adalah menggunakan data yang akurat dan metoda yang benar dalam

Universitas Indonesia
menganalisa struktur desain DPT metoda branch block, sehingga memberikan solusi yang tepat
terhadap permasalahan yang ada.

c. Tahap Produksi

Produksi Precast Branch Block dilakukan di Batching Plan di daerah Cikarang, dasar pemilihan
batching plan pada proyek ini karena sudah bekerja sama dalam beberapa proyek sebelumnya
sehingga berpengalaman dalam produksi precast branch block dan jarak antara batching plan
dan lokasi projek masih dapat di tempuh dalam waktu relatif tidak lama. Proses produksi
dilakukan dengan menggunakan cetakan untuk membentuk precast branch block, kemudian di
diamkan (curing time) selama tujuh hari sampai mendapatkan mutu beton dengan kekuatan
minimal K-275 (SNI) atau setara fc=24 N/mm2 (JIS). Adapun sebagai penguat digunakan Baja
Tulangan Ulir SD345 (BJTD35).

Beberapa kendala yang terjadi pada proses pembuatan precast branch block adalah bocor pada
celah cetakan sehingga adukan beton mengali keluar, terjadi keropos di titik tertentu karena
adukan beton tidak mengalir (terdistribusi) dengan baik. Untuk mengatasi kendala ini dilakukan
perbaikan beberapa cetakan sehingga bisa menjaga tingkat kerapatan celah pada cetakan dan
memperbaiki cara penggunaan vibrator agar adukan beton bisa terdistribusi ke seluruh area
pada cetakan. Tentunya sebelum dikirim ke lokasi proyek terlebih dahulu dilakukan pengecekan
mutu precast branch block agar semua yang dikirim sudah memenuhi standard mutu. Hummer
Test digunakan untuk menjaga mutu Precast Branch Block. Pada saat pengiriman, Precast
branch block perlu diatur posisinya untuk meminimalisir getaran dan benturan antar block.

Pada tahap produksi branch block ini, dari sisi K3 melakukan identifikasi bahaya seperti
gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara mum, kecelakaan akibat terkena alat kerja,
kecelakaan akibat terhirup semen, tangan iritasi terkena adukan semen. Melakukan
pengendalian resiko K3 dengan memberikan penyuluhan bahaya kecelakaan kerja sebelum
bekerja, mewajibkan pemakaian Sarung tangan, menggunakan alat pelindung diri yang sesuai,
memakai sepatu kerja. Sisi etika mengacu pada kode etik aturan praktik nomor 4 dengan
bertindak sebagai pihak yang jujur dan dapat dipercaya kepada Pemberi Tugas atau Pemberi
Pekerjaan. Dari sisi profesionalisme menjamin mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah di tentukan dengan melaksanakan quality control baik pada raw material,
proses, dan output produk branch block.

d. Tahap Pemasangan

Universitas Indonesia
1) Penggalian tanah

Proses penggalian tanah ini diperlukan untuk pembuatan pondasi struktur branch block. Selain
itu, untuk menggali posisi kemiringan yang akan dibangun sesuai rencana.

2) Pemasangan Boplang

Boplang atau patokan kayu terbuat dari batang kayu yang lurus sesuai gambar dibawah. Letak
posisi boplang tersebut depan branch block (1,5M). Untuk waterpas, gunakan tali dan diberi
marka tiap 1,5 meter. Tinggi batang kayu untuk kemiringan lereng, mengikuti posisi batang
depan. (Perbandingan kemiringan 2V:1H)

3) Pemasangan Branch Block dan Batu Pengisi Agregat

Proses pemasangan branch block dan penataan batu dilakukan dengan menggunakan alat berat
dan empat pekerja dalam satu grup. Pada proyek ini lapisan bawah branch block berfungsi
sebagai pondasi. Karena pada proyek ini dilakukan pengurukan terlebih dahulu maka progress
pemasangan branch block mengikuti progress pengurukan tersebut. Ilustrasi proses
pemasangan branch block dapat di lihat pada Gambar 6. berikut,

Gambar 6. Proses pemasangan Branch Block

Berdasarkan diskusi dengan project owner diputuskan memasang geotextile di sisi belakang
dinding branch block untuk mencegah tanah terbawa oleh air tanah melalui lubang rongga antar
batu terpasang.

Kendala utama pada tahap pemasangan atau pembuatan DPT metoda Branch Blok pada proyek
ini adalah hujan yang hampir setiap hari terjadi, sehingga progress pengerjaan menjadi sangat

Universitas Indonesia
lambat. Curah hujan yang cukup deras juga membuta akses ke lokasi terganggu dan proses
pengurukan juga melambat. Namun karena proses pemasangan branch block dan batu hanya
bersifat penataan dan tidak ada proses pengecoran beton dilokasi, maka tidak terjadi kendala
pada mutu DPT terpasang. Kondisi pandemic covid-19 juga berpengaruh terutama pada
mobilitas SDM pelaksana proyek.

Pelaksanaan pemasangan DPT Metoda Branch Block memperhatikan dan memprioritaskan


keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dengan melaksanakan Job Safety Analysis (JSA) yang
tertuang dalam Rencana Keselamatan Konstruksi, dengan mengidentifikasi potensi bahaya dan
akibatnya serta melakukan pengendalian resiko K3. Gambar 2.11 menunjukan penggunaan alat
pelindung diri pada proses pemasangan branch blok di lokasi. Adapun Gambar 2.12 merupakan
bagian dari Job Safety Analysis pada Rencana Keselamatan Konstruksi. Hal ini merupakan
bagian dari komitmen perusahaan dalam melaksanakan K3L pada pelaksanaan proyek.

Laju progress pekerjaan di monitor berdasarkan master plan yang telah dibuat, kemudian di
pantau perkembangannya hari demi hari, untuk dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi
sehingga proyek dapat berjalan sesuai jadwal yang telah di sepakati. Untuk memonitor biaya
pengeluaran juga dilakukan pengawasan pengeluaran perminggu pada proyek yang dilakukan.
Gambar 2.13 merupakan contoh proyek monitoring yang dilakukan selama berjalannya proyek.

Gambar 7. Monitoring laju pelaksanaan proyek

Gambar 4-14 menunjukan hasil pemasangan branch block menjadi dinding penahan tanah pada
project di Kawasan Perumahan di Bogor. Dalam masa retensi dilakukan pemeliharaan dinding
penahan tanah branch block, dengan teratur dan berkala (3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan) untuk
memastikan kualitas dan stabilitas dinding penahan tanah Branch Block.
Universitas Indonesia
Kondisi dinding penahan tanah dengan metoda branch block ini sejak dipasang tahun 2021
sampai pembuatan laporan ini, kondisinya masih sangat baik. Berdasarkan kondisi DPT
metoda branch block ini menunjukan bahwa adopsi teknologi branch block ini dapat menjadi
alternatif solusi terhadap penanganan pergeseran tanah tinggi (longsor) di Indonesia.

Gambar 8. DPT Metoda Branch Block di Kawasan Perumahan di Bogor

Pada tahap pemasangan DPT metoda branch block ini, dari sisi K3L seperti halnya pada tahap
pembuatan dimana saat pelaksanaan melakukan identifikasi bahaya seperti gangguan kesehatan
akibat kondisi kerja secara mum, kecelakaan akibat terkena alat kerja, kecelakaan akibat
tertimpa precast branch block atau batu, tangan terjepit material batu atau branch block.
Kemudian melakukan pengendalian resiko K3 dengan memberikan penyuluhan bahaya
kecelakaan kerja sebelum bekerja, mewajibkan pemakaian Sarung tangan, menggunakan alat
pelindung diri yang sesuai, memakai sepatu kerja, memeriksa alat kerja sebelum di gunakan.
Pada sisi etika mengacu pada kode etik aturan praktik dengan mengutamakan keluhuran budi,
keamanan, keselamatan, kesehatan, dan kemaslahatan masyarakat serta lingkungan serta
bertindak sebagai pihak yang jujur dan dapat dipercaya kepada Pemberi Tugas atau Pemberi
Pekerjaan. Dari sisi profesionalisme menjamin mutu struktur dinding penahan tanah metoda
branch block sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan, menerapkan manajemen proyek
dengan baik sehingga perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol berjalan dengan
lancar. Serta memberikan solusi sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan.

Universitas Indonesia
Kesimpulan

Pelaksanaan proyek Dinding Penahan Tanah Metoda Branch Block ini merupakan solusi dalam
mencegah tanah longsor pada tebing tanah urukan yang tinggi dan dengan sudut kemiringan
yang terjal di Kawasan Perumahan di Bogor. Maka dapat di simpulkan bahwa DPT dengan
Metoda Branch Block dapat menjadi alternatif solusi dalam penanganan bahaya tanah longsor
di Indonesia.

Secara khusus dapat di simpulkan sebagai berikut,

1. Tahap perancangan dinding penahan tanah dengan metoda branch block pada proyek
ini sudah memenuhi standar perancangan yang mengacu pada SNI 8460:2017 tentang
Persyaratan Perancangan Geoteknik

2. Tahap pembuatan precast branch block pada proyek ini dilakukan sesuai dengan standar
SNI 7394:2008 dengan mutu K275 (fc = 24,0 MPa) dengan penguatan besi baja ulir
SD345 (BJTD35).

3. Tahap pemasangan dinding penahan tanah dengan metoda branch block pada proyek ini
dapat dilakukan paralel dengan proses pengurukan dilokasi, mengatasi kemiringan
lereng yang curam dan tinggi serta kendala cuaca hujan, dan tidak membutuhkan waktu
lama dalam proses pemasangan.

Implikasi pada praktek kerja keinsinyuran sebagai berikut,

1. Secara K3L, Mencegah terjadinya kecelakaan dengan melakukan identifikasi bahaya


dan pengendalian resiko

2. Secara Kode Etik pelaksanaan proyek mengutamakan keluhuran budi, keamanan,


keselamatan, kesehatan, dan kemaslahatan masyarakat serta lingkungan serta bertindak
sebagai pihak yang jujur dan dapat dipercaya kepada Pemberi Tugas atau Pemberi
Pekerjaan

Secara Profesionalisme dengan mengadopsi teknologi branch block dapat memperkaya ilmu
pengetahuan di Bidang Teknik Sipil (Geoteknik) dan aplikasinya menjadi alternatif solusi
penanganan potensi tanah longsor yang banyak terjadi di Indonesia.

Universitas Indonesia
Daftar Referensi

[1] C. Wijaya, “Bencana longsor: ‘Tidak ada alasan pemda dan masyarakat tidak tahu
daerah rawan longsor,’” BBC News Indonesia, 2019.
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46738003 (accessed Mar. 23, 2023).

[2] S. Edi, “PSI perkenalkan `branch block` turap anti longsor,” Antara News, 2017.
https://www.antaranews.com/berita/630571/psi-perkenalkan-branch-block-turap-anti-
longsor (accessed Mar. 23, 2023).

[3] D. I. Mazni, H. Abdul, J. Tanjung, Yossyafra, and F. A. Ismail, “DINDING


PENAHAN TANAH SEGMENTAL,” 5th ACE Conf., no. November, pp. 56–65, 2018.

[4] M. Ikeuchi and G. Ishimura, “ブランチブロック工法 多自然 ・ 環境保全型コンク

リート護岸 ・ 擁壁工,” 2019.

[5] Branch Block Method Association, ブランチブロック工法 設計マニュアル. ブラン

チブロック工法協会事務局, 2016.

[6] Badan Standarisasi Nasional, “Persyaratan perancangan geoteknik SNI 8460:2017,”


2017.

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai