Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis menyajikan hasil pemeriksaan, permasalahan yang


terjadi, asuhan yang diberikan untuk menangani masalah yang terjadi dan
membandingkan kesesuaian antara teori dan praktik yang terjadi pada Ny. M di IGD
Ponek RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Tahun 2022

1. Data Subjektif
Pada hari Senin,27 Febuari 2022 pukul 07.10 WITA dilakukan pengkajian
pada ibu hamil di IGD Ponek RSUD Hadji Boejasin Pelaihari yaitu Ny. M
yang berumur 37 tahun. Dari hasil pengkajian didapatkan data subjektif
bahwa Ny. M mengatakan keluar darah segar dan menggumpal pada jalan
lahir, tidak ada nyeri pada perut dan gerak janin aktif. Menurut
(Djanah,dkk,2018 ) Diagnosis plasenta previa salah satunya seperti
perdarahan tanpa nyeri. Berdasarkan data subjektif yang didapatkan bahwa
ibu mengalami perdarahan yang keluar dari jalan lahir tanpa disertai rasa
nyeri pada perut dan darah yang keluar berwarna merah segar, yang
dikarenakan bertambah tuanya kehamilan, segmen bawah uterus dan
pembukaan tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat disitu tanpa
terlepasnya sebagian plasenta dari dinding uterus dan terjadilah perdarahan,
sumber perdarahannya ialah sinus uterus yang terobek karena terlepasnya
plasenta dari dinding uterus, perdarahanya tidak dapat dihindari karena
ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi untuk
menghentikan perdarahan.
2. Data Objektif
Data Objektif didapatkan hasil Keadaan umum tampak lemah, kesadaran
compos menthis, BB : 56 Kg, IMT : 20 (Normal) TD :100/78 MmHg, N:
83x/m, R:18x/m, S:36,70C Spo2 : 97%, Konjungtiva tidak anemis, sklera

17
putih tidak ikterik. Muka tidak ada oedema. Leher tidak teraba pembesaran
kelenjar tiroid dan vena jugularis. Payudara puting susu menonjol dan bersih,
tidak ada benjolan abnormal, Abdomen tidak tampak luka bekas operasi,
Leopold I : pada bagian fundus teraba lunak, bundar dan tidak melenting
(bokong), 2 jari dibawah prx (29 cm), Leopold II : disebelah kanan teraba
keras seperti papan (punggung kanan), bagian terkecil janin berada di sebelah
kiri. Leopold III : pada bagian terbawah teraba bulat, keras dan melenting
(presentasi kepala). Leopold IV: Presentasi kepala belum masuk PAP
(konvergen), DJJ 142x/menit, His tidak ada, taksiran berat janin 2635 gram.
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedem dan varises, reflek patella kanan
dan kiri (+)/(+). Pemeriksaan penunjang: Antigen SARS-COV2 Negatif, HB
11,4 gr/dL, Gol Darah “B”, HbsAg Negatif, pemeriksaan USG dengan hasil
plasenta berada di pinggir Ostium Uteri Internum. Plasenta previa marginalis
adalah plasenta yang terletak pada pinggir Ostium Uteri Internum, dari hasil
pemeriksaan USG yang dilakukan maka didapatkan hasil Plasenta terletak
pada pinggir Ostium Uteri Internum.(Djanah,dkk,2018) Tanda dan gejala
yang terjadi pada Ny. M yaitu perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri,
dari hasil palpasi bagian terbawah belum masuk PAP. dan penyebab
terjadinya plasenta previa pada Ny. M belum diketahui secara pasti, namun
kemungkinan yang menjadi faktor risiko plasenta previa yang 3 kali lebih
besar pada perempuan diatas usia 35 tahun dan ibu multipara dikarenakan
sklerosis pembuluh darah artieli kecil dan ateriole miomaterium
menyebabkan aliran darah ke endometrium tidak merata sehingga plasenta
tumbuh lebih lebar dengan luas permukaan yang lebih besar, untuk
mendapatkan aliran darah yang adekuat.
3. Analisa
G2P1A0 Hamil 37 minggu dengan plasenta previa.
4. Penatalaksanaan

18
Penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus Ny. M dengan plasenta previa
yaitu

19

Anda mungkin juga menyukai