Anda di halaman 1dari 5

Nama: Rania Salindita Salsabila

Nim: 26060119140092

Departement: Teknologi Hasil Perikanan

Kelas: THP B

Cerita Hidup Putera Sampoerna Merintih Kesuksesan

1. Success Story Enterpreneur


Putera Sampoerna lahir di Schiedam, Belanda,13 Oktober 1947. Ayahnya bernama Liem Swie
Tee alias Aga Sampoerna dan kakeknya bernama Liem Seeng Tee. Kakeknya ini pendiri
perusahaan Sampoerna. Jadi, Putra Sampoerna adalah generasi ketiga dari keluarga Sampoerna
yang mengelola perusahaan rokok PT HM Sampoerna. Besar dari keluarga pengusaha tak
membuat Putera Sampoerna hidup santai. Ia tetap belajar hingga perguruan tinggi dan bekerja
keras di perusahaan asing. Berbekal itu, ia mulai mengembangkan usaha keluarga sebagai generasi
ketiga penerus bisnis Sampoerna Group. Putera Sampoerna menempuh pendidikan Internasional
pertama di Diocesan Boys School, Hong Kong. Kemudian dilanjutkan ke Carey Baptist Grammar
School, Melbourne, Australia. Lalu mengambil pendidikan tinggi di University of Houston, Texas,
Amerika Serikat. Putera Sampoerna menikahi orang Amerika Serikat keturunan Tionghoa yang
bernama Katie dan dikaruniai empat orang anak. Setelah lulus kuliah, dia bersama Katie,
menjalankan perusahaan kelapa sawit milik perusahaan dari Malaysia dan tinggal di Singapura.
Pada 1980-an, Putera mendirikan Alfa dan Bank Sampoerna, namun Bank Sampoerna tidak terlalu
sukses dan ditutup, sementara Alfa berkembang pesat hingga sekarang. Dari Singapura, Putera
kembali ke Indonesia untuk membantu orang tuanya. Dia mulai bergabung dalam operasional PT
HM Sampoerna pada 1980. Pada 1986, Putera secara resmi menjadi CEO PT HM Sampoerna
menggantikan ayahnya. Untungnya Putera sudah dipersiapkan menjadi pemimpin dan naluri
kepemimpinan ayahnya dari dulu turun-temurun mengalir ke dirinya. Pada tahun 1994, ayah
Putera meninggal dunia. Putera menurunkan kepemimpinan perusahan ke anaknya, Michael pada
tahun 2000 dan mendirikan Putera Sampoerna Foundation yang dipegang oleh anaknya yang lain,
Michelle. Pada 2011, Putera Sampoerna menjadi orang terkaya ke-9 versi majalan Forbes dan
menerima penghargaan berupa Peace Through Commerce Medal Award 2011 dari Administrasi
Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Selain bisnis, Putera juga
sangat aktif meningkatkan perdagangan internasional antara Indonesia dan Amerika Serikat
melalui kerjasama di bidang pendidikan tingkat tinggi. Inilah salah satu alasan mengapa Putera
mendapat penghargaan itu. Untuk menunjang kualitasnya pendidikan Indonesia, pada 2013, Putera
mendirikan Sampoerna School of Education dan Sampoerna School of Business.

2. Motivasi

Putera Sampoerna, pendiri Sampoerna Foundation, mengungkapkan bahwa Martin Luther King
Jr telah menjadi motivasinya untuk berkontribusi dalam Pendidikan Indonesia. "Kemakmuran
negara tidak ditentukan (oleh) jumlah pendapatan besar, bukan pula (dari) kekuatan benteng dan
keindahan bangunan-bangunannya, namun pada jumlah warga terpelajar, berpendidikan,
tercerahkan dan berkarakter. Di situlah letak kekuatan yang sebenarnya," ujar Putera Sampoerna,
mengutip pandangan Martin Luther King Jr, saat menerima penghargaan Peace Through
Commerce Medal, dari pemerintah Amerika Serikat (AS), di Westin Resort, Nusa Dua, Bali.
Putera menegaskan, pihaknya sadar bahwa pemerintah-lah yang harus bertanggung jawab terhadap
pendidikan semua warga negara. Namun menurutnya, yayasannya telah berkomitmen (untuk)
mendukung pemerintah dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. "Kami hanya
mendukung pemerintah dalam pendidikan untuk memajukan masyarakat. Kami bukan
pemerintah” ungkapnya, Sampoerna Foundation sendiri dianggap sebagai institusi bisnis sosial
pertama di Indonesia. Yayasan tersebut sudah menyalurkan 34.600 beasiswa dan
menyelenggarakan pelatihan untuk lebih dari 14 ribu guru dan kepala sekolah. Selain itu,
Sampoerna Foundation juag mengadopsi 17 sekolah negeri dan lima madrasah. Tahun 2009,
Putera Sampoerna pun mendirikan sekolah berstandar internasional ber asrama, Sampoerna
Academy, sebelum pada 2010 meluncurkan Sampoerna School of Business.
3. Kreativitas Inovasi dan Gagasan
Putera dikenal luas sebagai nakhoda perusahaan yang tidak hanya lihai dalam melakukan inovasi
produk inti perusahaannya, yakni rokok. Dia juga jeli melihat peluang bisnis di segmen usaha lain.
Di bisnis sigaret, nama Putera tidak bisa dihapus berkembangnya segmen pasar baru, yakni rokok
rendah tar dan nikotin contohnya pada produk A Mild. PT HM Sampoerna Tbk adalah pelopor
produk LTLN di tanah air dengan produknya, A Mild, diluncurkan pada 1988. Pada masa
kepemimpinannya, PT Sampoerna juga memperluas bisnisnya ke dalam bidang pasar swalayan.
Pada tahun itu dia mengakuisi Alfamart dan mendirikan Bank Sampoerna pada akhir 1980-an.

4. Resiko

Resiko yang dialami Putera Sampoerna karena banyak orang yang tidak menyukai rokok dan
rokok juga tidak baik untuk kesehatan dan Bank Sampoerna yang bangkrut pada saat itu, selain itu
Putera Sampoerna juga menjual 98% atau mayoritas saham HMS senilai Rp 48 Triliun ke PMI.
Jumlah saham perusahaan yang dilego sebanyak 1.753.200.000 lembar (1 + 7 + 5 + 3 + 2 = 18, di
mana 1 + 8 = 9). Meski terkesan mendadak, ada cerita menarik di balik penjualan itu.

5. Manajemen Pelanggan
Putera Sampoerna dalam memanajemen pelanggan PT. HM Sampoerna Tbk menerapkan
beberapa strategi agar pelanggan tertarik pada produk yang dimiliki
1. Market Driven Strategy
Market Driven Strategy merupakan strategi yang diaplikasikan dengan cara memahami pasar,
konsumen dan pesaing. Strategi ini menuntut pengguna untuk membuat produk sesuai keinginan
konsumen, memberikan nilai tambah bagi konsumen yang mana nilai yang diberikan harus lebih
dari perngorbanan serta harus memahami kondisi pesaing.
2. Blue Ocean Strategy
Jenis strategi ini juga di terapkan oleh PT. HM Sampoerna Tbk yang ditandai dengan munculnya
produk A Mild yang merupakan produk unik pertama yang tidak masuk kategori sigaret kretek
tangan. Dengan produk A Mild, PT. HM Sampoerna Tbk berani mengambil langkah untuk
membuat kategori baru yaitu SKM Mild. A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low
Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. A-Mild mengganti
motto kampanye Taste of the future dan menggantinya dengan How low can you go. Dengan motto
ini Sampoerna seolah-olah menantang konsumen untuk berpikir ulang mengenai jenis rokok yang
mereka konsumsi. Cara ini terbukti efektif karena penjualan A-Mild naik tiga kali lipat, dari
sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54 juta batang per bulan.
3. Memberi “Customer Value” pada produknya
Customer Value diterapkan dengan cara membuat produk yang limited edition. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen muda sehingga penjualan akan
meningkat.
4. Diversifikasi produk
Jenis strategi ini adalah strategi yang menempatkan dana investasi ke instrumen yang berbeda-
beda. Diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa
produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan
diversifikasi produk ditujukan:
o Untuk membuat produk tahan lebih lama,
o Mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,
o Memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
o Memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga
6. Perencanaan Bisnis
Putera Sampoerna akan mengkonsentrasikan bisnisnya pada sektor pertanian. Di Indonesia
terdapat tenaga kerja dan lainnya yang berhubungan dengan usaha pertanian. PT Sampoerna
Strategic adalah kendaraan bisnis baru keluarga Putera Sampoerna setelah menjual 40 persen
sahamnya di PT H.M. Sampoerna Tbk. kepada perusahaan rokok asal Amerika Serikat, Philips
Morris, senilai Rp 18, 4 triliun. Transaksi penjualan perusahaan rokok pada tahun lalu itu dianggap
banyak kalangan sebagai transaksi bisnis terbesar di Tanah Air sejak krisis 1998. Sampoerna
berminat membangun pabrik bahan bakar nabati ethanol di Jawa Timur. Rencana ini dengan
bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara XI. Di proyek ini, Sampoerna akan berinvestasi
US$ 60 juta atau Rp 550 mmiliar, sedangkan PT Perkebunan Nusantara XI US$ 20 juta. Dia juga
dikabarkan akan menanamkan modalnya di usaha perkebunan tebu dan kelapa sawit di Sulawesi
dan Papua. PT Sampoerna Strategic juga akan membeli 20 persen perusahaan asuransi Harel
Invesment Ltd. dari Israel. Kemudian sudah membeli 40 persen saham PT Sumber Graha Sejahtera
yang bergerak di sektor pertanian dan kehutanan. Sampoerna sedang menjajaki berbagai
kemungkinan investasi, seperti pertanian dan infrastruktur, yang diyakininya merupakan sektor-
sektor yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Saat ini Putera masih aktif mengelola Sampoerna
Foundation yang memberi perhatian pada sektor pendidikan, seperti pemberian beasiswa mulai
tingkat SD hingga perguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai