Nim: 26060119140092
Kelas: THP B
2. Motivasi
Putera Sampoerna, pendiri Sampoerna Foundation, mengungkapkan bahwa Martin Luther King
Jr telah menjadi motivasinya untuk berkontribusi dalam Pendidikan Indonesia. "Kemakmuran
negara tidak ditentukan (oleh) jumlah pendapatan besar, bukan pula (dari) kekuatan benteng dan
keindahan bangunan-bangunannya, namun pada jumlah warga terpelajar, berpendidikan,
tercerahkan dan berkarakter. Di situlah letak kekuatan yang sebenarnya," ujar Putera Sampoerna,
mengutip pandangan Martin Luther King Jr, saat menerima penghargaan Peace Through
Commerce Medal, dari pemerintah Amerika Serikat (AS), di Westin Resort, Nusa Dua, Bali.
Putera menegaskan, pihaknya sadar bahwa pemerintah-lah yang harus bertanggung jawab terhadap
pendidikan semua warga negara. Namun menurutnya, yayasannya telah berkomitmen (untuk)
mendukung pemerintah dalam memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. "Kami hanya
mendukung pemerintah dalam pendidikan untuk memajukan masyarakat. Kami bukan
pemerintah” ungkapnya, Sampoerna Foundation sendiri dianggap sebagai institusi bisnis sosial
pertama di Indonesia. Yayasan tersebut sudah menyalurkan 34.600 beasiswa dan
menyelenggarakan pelatihan untuk lebih dari 14 ribu guru dan kepala sekolah. Selain itu,
Sampoerna Foundation juag mengadopsi 17 sekolah negeri dan lima madrasah. Tahun 2009,
Putera Sampoerna pun mendirikan sekolah berstandar internasional ber asrama, Sampoerna
Academy, sebelum pada 2010 meluncurkan Sampoerna School of Business.
3. Kreativitas Inovasi dan Gagasan
Putera dikenal luas sebagai nakhoda perusahaan yang tidak hanya lihai dalam melakukan inovasi
produk inti perusahaannya, yakni rokok. Dia juga jeli melihat peluang bisnis di segmen usaha lain.
Di bisnis sigaret, nama Putera tidak bisa dihapus berkembangnya segmen pasar baru, yakni rokok
rendah tar dan nikotin contohnya pada produk A Mild. PT HM Sampoerna Tbk adalah pelopor
produk LTLN di tanah air dengan produknya, A Mild, diluncurkan pada 1988. Pada masa
kepemimpinannya, PT Sampoerna juga memperluas bisnisnya ke dalam bidang pasar swalayan.
Pada tahun itu dia mengakuisi Alfamart dan mendirikan Bank Sampoerna pada akhir 1980-an.
4. Resiko
Resiko yang dialami Putera Sampoerna karena banyak orang yang tidak menyukai rokok dan
rokok juga tidak baik untuk kesehatan dan Bank Sampoerna yang bangkrut pada saat itu, selain itu
Putera Sampoerna juga menjual 98% atau mayoritas saham HMS senilai Rp 48 Triliun ke PMI.
Jumlah saham perusahaan yang dilego sebanyak 1.753.200.000 lembar (1 + 7 + 5 + 3 + 2 = 18, di
mana 1 + 8 = 9). Meski terkesan mendadak, ada cerita menarik di balik penjualan itu.
5. Manajemen Pelanggan
Putera Sampoerna dalam memanajemen pelanggan PT. HM Sampoerna Tbk menerapkan
beberapa strategi agar pelanggan tertarik pada produk yang dimiliki
1. Market Driven Strategy
Market Driven Strategy merupakan strategi yang diaplikasikan dengan cara memahami pasar,
konsumen dan pesaing. Strategi ini menuntut pengguna untuk membuat produk sesuai keinginan
konsumen, memberikan nilai tambah bagi konsumen yang mana nilai yang diberikan harus lebih
dari perngorbanan serta harus memahami kondisi pesaing.
2. Blue Ocean Strategy
Jenis strategi ini juga di terapkan oleh PT. HM Sampoerna Tbk yang ditandai dengan munculnya
produk A Mild yang merupakan produk unik pertama yang tidak masuk kategori sigaret kretek
tangan. Dengan produk A Mild, PT. HM Sampoerna Tbk berani mengambil langkah untuk
membuat kategori baru yaitu SKM Mild. A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low
Nicotine) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. A-Mild mengganti
motto kampanye Taste of the future dan menggantinya dengan How low can you go. Dengan motto
ini Sampoerna seolah-olah menantang konsumen untuk berpikir ulang mengenai jenis rokok yang
mereka konsumsi. Cara ini terbukti efektif karena penjualan A-Mild naik tiga kali lipat, dari
sebelumnya hanya 18 juta batang per bulan menjadi 54 juta batang per bulan.
3. Memberi “Customer Value” pada produknya
Customer Value diterapkan dengan cara membuat produk yang limited edition. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen muda sehingga penjualan akan
meningkat.
4. Diversifikasi produk
Jenis strategi ini adalah strategi yang menempatkan dana investasi ke instrumen yang berbeda-
beda. Diversifikasi produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa
produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan
diversifikasi produk ditujukan:
o Untuk membuat produk tahan lebih lama,
o Mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,
o Memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
o Memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga
6. Perencanaan Bisnis
Putera Sampoerna akan mengkonsentrasikan bisnisnya pada sektor pertanian. Di Indonesia
terdapat tenaga kerja dan lainnya yang berhubungan dengan usaha pertanian. PT Sampoerna
Strategic adalah kendaraan bisnis baru keluarga Putera Sampoerna setelah menjual 40 persen
sahamnya di PT H.M. Sampoerna Tbk. kepada perusahaan rokok asal Amerika Serikat, Philips
Morris, senilai Rp 18, 4 triliun. Transaksi penjualan perusahaan rokok pada tahun lalu itu dianggap
banyak kalangan sebagai transaksi bisnis terbesar di Tanah Air sejak krisis 1998. Sampoerna
berminat membangun pabrik bahan bakar nabati ethanol di Jawa Timur. Rencana ini dengan
bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara XI. Di proyek ini, Sampoerna akan berinvestasi
US$ 60 juta atau Rp 550 mmiliar, sedangkan PT Perkebunan Nusantara XI US$ 20 juta. Dia juga
dikabarkan akan menanamkan modalnya di usaha perkebunan tebu dan kelapa sawit di Sulawesi
dan Papua. PT Sampoerna Strategic juga akan membeli 20 persen perusahaan asuransi Harel
Invesment Ltd. dari Israel. Kemudian sudah membeli 40 persen saham PT Sumber Graha Sejahtera
yang bergerak di sektor pertanian dan kehutanan. Sampoerna sedang menjajaki berbagai
kemungkinan investasi, seperti pertanian dan infrastruktur, yang diyakininya merupakan sektor-
sektor yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Saat ini Putera masih aktif mengelola Sampoerna
Foundation yang memberi perhatian pada sektor pendidikan, seperti pemberian beasiswa mulai
tingkat SD hingga perguruan tinggi.