Perundingan/perjanjian →
Adu kekuatan : perang terbuka,
menunjukkan peran kelompok
perang gerilya, dll
intelektual
Penyebab pemberontakan:
• Kabinet Hatta meneruskan program Reorganisasi dan Rasionalisasi → program peleburan divisi tentara,
pengurangan jumlah anggota militer, pembubaran laskar rakyat (sebagian besar isinya adalah rakyat
yang menganut komunis)
• Amir Syarifuddin kecewa terhadap kebijakan ini karena kelompok komunis akan kehilangan
pengaruhnya di dalam TNI
• Agustus 1948, Musso kembali dari Soviet dan menggabungkan seluruh organisasi komunis ke dalam PKI.
Ia berpendapat bahwa hanya PKI-lah yang dapat melanjutkan revolusi di Indonesia
• September 1948, Muso dan Amir memproklamasikan berdirinya
Republik Soviet Indonesia di Madiun
• Kelompok komunis melakukan aksi-aksi revolusioner dalam
menghadapi TNI sehingga terjadi kerusuhan dan jatuhnya korban
jiwa dari berbagai pihak
• Pemerintah melakukan upaya damai dengan mengajak penduduk
Madiun memilih Soekarno-Hatta atau Muso-Amir
• Dalam bidang militer, dilakukan operasi militer yang dipimpin
oleh Kolonel A.H. Nasution
Penyelesaian pemberontakan:
• Operasi militer berhasil merebut kembali Madiun dari kekuasaan komunis
• Sisa pemberontak dikejar dan ditangkap → Muso tewas tertembak dalam sebuah operasi
penyergapan, Amir dan pengikut PKI lainnya ditangkap, dipenjara, lalu dijatuhi hukuman mati
• Peran Aidit belum terlalu banyak terlihat → ia mengamankan diri supaya bisa comeback stronger
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
Tokoh:
• Westerling adalah anggota militer Belanda yang ingin mempertahankan berdirinya
Negara Pasundan (Jawa Barat) → ia tidak ingin Jawa Barat bergabung dengan NKRI →
mempertahankan sistem federal
• Adanya keinginan Belanda untuk mempertahankan aset-aset ekonomi yang berada di
negara Pasundan
Raymond Westerling
Akhir pemberontakan:
• Pemerintah mengadakan operasi militer untuk
menangkap Westerling dan kelompoknya → Sultan Hamid
II ikut tertangkap
• Westerling berhasil kabur dari Bandung menuju Jakarta
→ dari Jakarta kabur lagi ke Singapura → lanjut kabur
hingga berhasil pulang ke Belanda
• Westerling sulit diadili terkait status dan keberadaannya
sebagai warga negara Belanda
RMS (Republik Maluku Selatan)
• Tokoh: Christian Soumokil → mantan jaksa agung di Negara Indonesia Timur
(NIT)
• Penyebab: tidak setuju wilayah timur masuk ke Indonesia, keinginan
mempertahankan bentuk negara federal
• Soumokil melakukan propaganda agar Maluku Selatan memisahkan diri → 25
April 1950 ia memproklamasikan berdirinya RMS → didukung oleh Belanda
Akhir pemberontakan:
• Pemerintah berupaya menyelesaikannya dengan jalan damai →
mengirim Johanes Leimena sebagai sesama putra Maluku → upaya
damai tidak berhasil
• Akhirnya pemerintah mengirim operasi militer → Soumokil berhasil
ditangkap dan dihukum mati, sisa pengikut RMS banyak yang melarikan
diri ke Belanda dan masih menetap di sana Dr. Leimena
Darul Islam Indonesia/Tentara Islam Indonesia
(DI/TII)
Tokoh:
Penumpasan :
• Upaya damai → perundingan dengan perwakilan RI → upaya damai ditolak
• Operasi militer → berhasil menangkap Kartosuwiryo (1962) → Kartosuwiryo dijatuhi
hukuman mati. Eksksekusinya bertempat di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu
DI/TII Jawa Tengah : Amir Fatah
Penumpasan :
• Berhasil dipadamkan lewat operasi militer → Operasi Guntur
• Amir Fatah tertangkap 1950, seluruh gerakan DI/TII di Jawa Tengah berakhir
pada 1954
DI/TII Sulawesi Selatan : Kahar Muzakkar
Penyebab pemberontakan :
• Terjadi restrukturisasi ketentaraan dari pemerintah pusat di Jawa
• Terjadi ketidakpuasan → pecah pemberontakan, Ibnu gabung ke TII
Penumpasan :
• Jalan damai → berkali-kali gagal, Ibnu Hadjar berulang kali
menipu pemerintah dan kabur membawa persenjataan TNI
• Operasi militer → berhasil, Ibnu Hajar tertangkap Ppada 1959
DI/TII Aceh : Daud Beureuh
Daud Beureuh → mantan Gubernur Aceh, pemimpin Persatuan Ulama Aceh
• Penyebab : 1950 pemerintah menetapkan Aceh menjadi bagian dari
Sumatra Utara → Aceh turun status
• Rakyat Aceh menolak → menganggap RI tidak menghargai Aceh
• RI mengadakan mediasi → gagal, Daud Beureuh menyatakan Aceh
masuk DI/TII (ikut Kartosuwiryo)
Penumpasan:
• Gerakan separatis berhasil diselesaikan dengan jalan damai → Daud
Beureuh bersedia bekerjasama dan kembali pada Indonesia → Daud
Beureuh dimaafkan
• 1962 diadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh dan secara
bertahap akhirnya gerakan DI/TII berhasil diselesaikan
Pemberontakan PRRI/Permesta
Lokasi : Sumatera dan Sulawesi
Penyebab utama → ketidakharmonisan dan perbedaan anggaran pembangunan antara
pusat dengan daerah
Penyelesaian pemberontakan
• Pemerintah melakukan operasi militer di berbagai tempat
dan diikuti dengan pemecatan anggota-anggota militer
yang terlibat dalam pemberontakan
• Keseluruhan pemberontakan dan gerakan PRRI/Permesta
berakhir pada 1961
Pemberontakan Gerakan 30 September 1965
PKI mendekati
Soekarno
PKI menyusun kekuatan Sepak terjang PKI di militer
→ mendekati rakyat,
mengumpulkan massa
(Petani dan masyarakat desa) Menyebarkan isu tentang Dewan
Jenderal (Perwira Tinggi AD)
Terbentuk organisasi-
organisasi di bawah • Dewan Jenderal mau mengkudeta Soekarno
naungan PKI • Dewan Jenderal = agen nekolim (neo
kolonialisme → PKI anti kolonialisme)
Berpusat di Jakarta
Letkol Untung