Tokoh : Amir Fatah d Pernah menjadi Komandan Laskar Hizbullah di Mojokerto, Jawa Timur d Bergabung juga pada Batalion 52 d Kemudian gabung pada gerakan Kartosuwiryo Latar Belakang d Kekecewaan terhadap hasil persetujuan Renville yang memaksa TNI & Laskar Perjuangan hijrah ke wilayah RI di Yogyakarta Jalannya Pemberontakan d Agustus 1948, membvawa 3 Kompi pasukan Hizbullah ke Pekalongan yg sudah ditinggalkan o/ TNI akibat Renville d Mendirikan Majelis Islam dan pasukan bersenjata Mujahidin sbg upaya utk menghimpun kekuatan d Amir Fatah ditunjuk Kartosuwiryo menjadi pemimpin DI JaTeng d 23 Agustus 1949, Amir Fattah memproklamirkan berdirinya gerakan Darul Islam dan bermaksud mendirikan Negara Islam Indonesia. B Bumiayu dijadikan sebagai basis pertahanan. d Pasukan Amir lalu menyerang pos-pos TNI, termasuk di Pekalongan B Akibat : Komisaris Bambang Supeno gugur Upaya penumpasan d Tahun 1950, TNI membentuk Gerakan Banteng Negara (GBN) dipimpin oleh Letnan Kolonel Sarbini (Bachrun) B Tujuan : memisahkan DI Jawa Tengah dan Jawa Timur d GBN berhasil menghentikan pemberontakan DI JaTeng d Amir Fatah ditangkap 22 Des 1950 2. Integrasi Integrasi adalah usaha pembauran menjadi kesatuan atas perbedaan – perbedaan dalam suatu masyarakat menjadi satu kesatuan yang utuh untuk menjadi satu bangsa. Integrasi Nasional adalah usaha atau proses mempersatukan perbedaan dalam suatu Negara berdasarkan Bahasa, darah, sejarah, tanah, dan tujuan yang sama sehingga tercapai keserasian dan keselarasan Nasional. Faktor pendorong terbentuknya integrasi : d Perasaan senasib dan mempunyai tujuan yang sama d Adanya perasaan senasib dalam sejarah , yaitu bangsa yang sama-sama dijajah oleh Belanda dan memiliki cita-cita yang sama untuk melepaskan diri dari pengaruh Belanda dan menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat d Keinginan untuk bersatu, seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 d Rasa cinta tanah air dan bangsa yang diwujudkan dalam upaya memperoleh kemerdekaan, menegakkan kedaulatan baik perlawanan dan perjuangan bersenjata, perjuangan diplomasi melalui meja perundingan d Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan. Faktor penghambat terbentuknya integrasi : d Adanya Etnosentrisme, sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dg sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain d Tidak meluasnya pembangunan ekonomi dan infrastruktur shg mendoron gketidakpuasan daerah thd pemerintahan pusat d Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya. d Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas. Dampak Positif Integrasi : d Memperkuat persatuan dan kesatuan d Menghindari disintegrasi wilayah d Memperluas wilayah = keuntungan ekonomi Dampak Negatif Integrasi : d Sikap Chauvinisme mungkin muncul d Rasa tidak puas dengan kebijakan pemerintah d Ada pro dan kontra dalam Integrasi Integrasi dpt dilihat dr dua dimensi: dimensi vertikal dan dimensi horisontal. d Dimensi vertikal dr integrasi B dimensi yg berkaitan dg upaya menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yg ada antara elite dan massa atau antara pemerintah dg rakyat. B Dikenal dengan Integrasi Politik. d Dimensi horisontal dari integrasi B dimensi yg berkaitan dg upaya mewujudkan persatuan diantara perbedaan2 yg ada dlm masyarakat (suku, agama, budaya dll) B Dikenal dengan Integrasi Territorial. 3. Pemberontakan Andi Azis Latar Belakang d Berlangsung di Makassar, ketua : Andi Azis B Seorang mantan perwira KNIL yg tergabung dalam APRIS dan mantan ajudan presiden NIT d 1950 B Rakyat antinegara federal sering demonstrasi agar NIT masuk dalam RI B Golongan yang setuju dengan Negara Federal juga sering demo sehingga ketegangan memuncak d RIS akan mengirimkan 900-an pasukan APRIS dari TNI ke Makassar untuk mengamankan situasi. B Dipimpin Mayor H. V. Worang B Hal ini mengkahawritkan pasukan mantan KNIL, karena mereka takut terdesak oleh pasukan yang datang. B Mereka kemudian bersatu dan menamai diri “Pasukan Bebas” dipimpin Kapten Andi Azis - penolakan terhadap masuknya anggota TNI ke dalam bagian APRIS Jalan Pemberontakan d 5 April 1950-Kelompok Andi Azis mulai melancarkan serangan. B dibantu Koninklijk Leger (Tentara Kerajaan/Tentara Belanda) dan KNIL menyerang markas APRIS B Mereka menyerang serta menduduki tempat-tempat penting, selain itu mereka juga menawan seorang Panglima Teritorium Indonesia Timur, yaitu Letnan Kolonel A.J. Mokoginata. Upaya Penumpasan d 8 April 1950 -pemerintah mengeluarkan ultimatum B Andi melaporkan dirinya ke Jakarta dalam kurun 2x24 jam. B Semua pasukannya diawasi dan dikumpulkan di suatu daerah, serta senjata dikembalikan. d 15 April 1950 B Didesak oleh Presiden NIT, Sukawati utk ke Jakarta d 21 April 1950 B Sukawati menyatakan NIT masuk ke NKRI. B Untuk menumpas sisa kelompok Andi Azis, dikirim pasukan TNI pimpinan Mayor H. V. Worang disusul pasukan pimpinan Kolonel A. E. Kawilarang. d Pasukan ekspedisi mendarat di Makassar pada tanggal 26 April 1950 di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang, pada saat itu terjadilah pertempuran. d 5 Agustus 1950 - pasukan Andi Azis secara tiba-tiba mengepung markas staf Brigade 10/Garuda Mataram di Makassar. B Pengepungan itu tidak berangsur lama, pasukan TNI kemudian berhasil memukul mundur pasukan pemberontakan itu. B Setelah bertempur selama 2 hari, KNIL/KL (pasukan pendukung Andi Azis) meminta berunding dengan TNI. d Hasil keputusan: 4. Tokoh yang pertama kali bercita-cita ingin mendirikan Negara Islam Indonesia Kartosuwiryo d Nama lengkap Kartosuwiryo adalah Soekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. B Ia dikenal sebagai tokoh islam yang menjadi pimpinan pemberontakan DI (Darul Islam). B Pemberontakan ini sendiri bertujuan untuk mendirikan negara islam sebagai bagian dari pengamalan kitab suci Al-Quran. B Pemberontakan ini berlangsung tahunan dimulai dari 1949 hingga tahun 1962. B Ia menggagas Negara Islam Indonesia(NII) pada 7 Agustus 1949. (DI/TII Jawa Barat) B Kartosuwirjo mendirikan pesantren Suffah untuk merekrut pengikut, sebagai tempat pendidikan Islam dan latian kemiliteran yaitu Hizbullah dan Sabilillah. Tokoh DI/TII lain: d Jawa Tengah-Amir Fatah d Sulawesi Selatan-Kahar Muzakkar d Aceh-David Beureu d Kalimantan Selatan-Ibnu Hajar 5. PRRI/Permesta PRRI adalah singkatan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia Permesta adalah singkatan dari Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta. Pemberontakan keduanya sudah muncul saat menjelang pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1949. Terjadi pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II. d Terjadi ketidakpuasan terhadap alokasi dana pembangunan yang diterima dari pusat di Sumatra dan Sulawesi. Mereka yang gagal melalui Parlemen akhirnya membentuk dewan2 daerah : B Dewan Banteng, Sumatra Tengah/Barat, 20 Desember 1956, Let. Kol. Ahmad Husain B Dewan Gajah, Sumatra Utara, 22 Desember 1956, Kol. Maludin Simbolon B Dewan Garuda, Sumatra Selatan, 24 Desember 1956, Letnan Kolonel Barlian d Dewan Banteng menutut keinginan kepada Perdana Menteri, lalu mengambil alih kekuasaan Sumatra Tengah dari Gubernur Ruslan Muljohardjo. d Dewan Gajah di Medan juga menguasai RRI Medan d Dewan Garuda juga mengambil alih Sumatra Selatan dari Gubernur Winarno Danuatmodjo d Pemerintah pusat segera melakukan perundingan B 7 orang sbg panitia Sukarno Moh. Hatta Perdana M. Djuanda Wakil PM Leimena Dokter Azis Saleh Sultan Hamengkubuwono IX KSAD Mayor Jenderal A. H. Nasution B Untuk menyelesaikan masalah, tetapi sebelum didirikan ada peristiwa Cikini (Dilemparnya Granat ke Perguruan Cikini, korbannya anak sekolah pada 30 November 1957) d Setelah Peristiwa Cikini, bermunculan beberapa dewan baru seperti Dewan Lambung Mangkurat di Makassar dan Dewan Manguni di Manado Jalannya Pemberontakan d Pemberontakan ini menjatuhkan kabinet Ali Sastroamijoyo II. d Soekarno menyatakan bahaya , agar para angkatan perang memperoleh wewenang utk mengamankan negara d Soekarno menunjuk Ir. Djuanda sebagai PM baru dengan Kabinet Karya. d Panglima Teritorial VII, Letkol Ventje Sumual pimpinan Dewan Manguni, memproklamasikan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) pada 2 Maret 1957. B Piagam ini di TT oleh 51 tokoh Masyarakat Indonesia Timur. d 10 Ferbruari 1958, Ahmad Husain mengeluarkan 2 Ultimatum B Kabinet Djuanda untuk menyerahkan mandatnya ke Presiden dalam 5x24 jam B Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Hatta membentuk Kabinet Nasional. d Kolonel Ahmad Husein pada tanggal 15 Februari 1958 memproklamirkan berdirinya Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dengan perdana menteri Syafruddin Prawiranegara. B respon atas penolakan tuntutan yang diajukan oleh PRRI. B Pada saat dimulainya pembangunan pemerintahan, PRRI mendapat dukungan dari PERMESTA dan rakyat setempat. B Dengan bergabungnya PERMESTA dengan PRRI, gerakan kedua kelompok itu disebut PRRI/PERMESTA. d Menanggapi ini, pemerintah memecat semua pemimpin pemberontakan dengan tidak hormat, lalu KSAD A. H. Nasution membekukan Komando Daerah Militer Sumatra dan mengambil alih garis komando secara langsung. Upaya Penumpasan d Pemerintah mengeluarkan AD, AL, dan AU dengan nama Operasi 17 Agustus dipimpin Kolonel Ahmad Yani. B untuk menghancurkan pemberontak, dan mencegah meluasnya wilayah pemberontak dan campur tangan kekuatan asing B 14 Maret 1958 setelah berhasil mengamankan sumber minyak di Pekanbaru, operasi bergerak ke Bukittinggi. B 4 Mei 1958, Bukittinggi berhasil diamankan. Banyak tokoh PRRI menyerahkan diri seperti Ahmad Husain. d April 1958 - Pemerintah melancarkan operasi militer gabungan yang diberi nama Operasi Merdeka B dipimpin oleh Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat. B Operasi ini sangat kuat karena musuh memiliki persenjataan modern buatan Amerika Serikat. B Terbukti dengan ditembaknya Pesawat Angkatan Udara Revolusioner (Aurev) yang dikemudikan oleh Allan L. Pope seorang warga negara Amerika Serikat. 6. DI/TII Kartosuwiryo (Jawa Barat) Latar Belakang d Muncul Gagasan NII sejak zaman Jepang d Dimulai dengan Kartosuwiryo mendirikan Institut (Pesantren) Suffah untuk merekrut pengikut. B Sebagai tempat pendidikan islam, tempat melatih kemiliteran pasukan pemuda islam, Hizbullah dan Sabilillah, dan pusat penyebaran propaganda. d Setelah Agresi Militer Belanda I, 14 Agustus 1947 B Kartosuwirjo menyatakan perlawanan terhadap belanda B Juga menolak hasil perjanjian Renville dengan melakukan Hijrah. B Kartosuwirjo dan pasukannya memilih tetap di Jawa Barat Jalannya pemberontakan d Februari 1948 – Kartosuwiryo sebagai Sekretaris Masyumi membekukan kegiatan Masyumi Jabar d Konferensi di Cisayong, dibentuk Negara Islam Indo dan Tentara Islam Indo d 19 Des 1948 – Belanda melancarkan Agresi Militer II B Akbat : Jatuhnya Ibu Kota RI ke Yogya B Kartosuwiryo menganggap bahwa JaBar sbg daerah de facto NII B Pasukan Siliwangi yg melakukan long march dianggap sbg tantara liar d 25 Jan 1949 B Kontak senjata dengan TNI ketika pasukan Siliwangi kembali dari Jawa Tengah ke Barat B Terjadi perang segitiga : TNI, TII, dan Tentara Belanda B Upaya perdamaian dilakukan oleh RI melalui M. Natsir yang menjadi pimpinan Masyumi, namun gagal d 7 Agustus 1949 – secara resmi didirikan NII Upaya Penumpasan d Cara Damai : B Pemerintah RIS membentuk panitia yg bertugas untuk berkomunikasi dengan Kartosuwirjo B Usaha wali alfatah pada masa natsir membujuk Kartosuwiryo utk berunding jg gagal B Kartosuwirjo hanya mau runding kalua pemerintah mengakui NII d Operasi Militer : B Pasukan Siliwangi melakukan Operasi Militer Bharatayudha dengan strategi pagar betis dan berhasil mendesak kelompok DI/TII B 4 Juni 1962 Kartosuwirjo berhasil ditangkap di Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat oleh pasukan dari Batalion 328 Divisi Siliwangi Kartosuwirjo dieksekusi di Kepulauan Seribu, Jakarta, 5 September 1962. 7. Gerakan Kolonialisme Belanda yang ingin mengamankan kepentingan ekonomi APRA d Dipimpin Raymond Westerling d Anggota: prajurit KNIL dan KL yg dipersenjatai d Didalangi golongan kolonialis Belanda yg ingin mengamankan kepentingan eko d Upaya utk mempertahankan negara Pasundan dg Apra sbg pasukan militer resmi d Hal ini karena 1950 RIS mau kembali ke NKRI semakin kuat d APRA ingin mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat B Nama ratu adil dikatakan sbg org yang membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat d Jalannya pemberontakanm B 23 Januari 1950 Westerling menggerakkan pasukan APRA berkekuatan lbh dari 500 org utk menyerang kota Bandung Westerling dan anak buah menembak setiap anggota TNI yg dijumpai Menyerang markas Staf Divisi Siliwangi Berhasil menduduki markas tsb stlh membunuh hamper seluruh prajurit jg Kolonel Lembong 79 Anggota APRIS tewas akibat serangan APRA B APRA merencanakan gerakan di JKT Dibantu oleh sultan Hamid II pada 25 Jan 1950 Tujuan : menyerang Gedung tempat kabinet bersidang Merencanakan membunuh bbrp Menteri kabinet , missal Hamengku Buwono IX 8. Pemberontakan Kahar Muzakar (DI/TII SulSel) Pembentukan Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS). d KGSS minta agar mereka menjadi anggota TNI/APRIS dan dijadikan divisi (Brigade) Hasanuddin dengan Kahar Muzakkar sebagai panglima. d Tuntutan ditolak karena tidak semua memenuhi syarat menjadi TNI, dan yang tidak memenuhi masuk dalam Korps Cadangan Nasional. d Hal ini menyebabkan KGSS kecewa Jalan Pemberontakan d 16 Agustus 1951 B Kahar Muzakkar mengajak pengikutnya masuk ke hutan setelah permintaanya ditolak. d 7 Agustus 1953 B Kahar Muzakkar menyatakan SulSel sebagai bagian DI Kartosuwrijo, dan pasukannya menjadi bagian TII Upaya Penumpasan d Pemberontakan berakhir setelah Kahar Muzakkar tewas tertembak saat operasi Militer oleh TNI pada 3 Februari 1965. 9. Persiapan PKI sblm melancarkan pengkhianatan melalui G S 1965 Membentuk biro khusus d Biro khusus ini di bawah pimpinan Syam Kamaruzman. d Tugas biro khusus adalah merancang dan mempersiapkan perebutan kekuasan. Menggalang kekuatan massa Buruh Tani dan Pemuda d Hal ini diwujudkan dengan membentuk organisasi massa, seperti BTI (Barisan Tani Indonesia), PR (Pemuda Rakyat), CGMI (Central Gabungan Mahasiswa Indonesia) dan Gerwani (Gerakan Mahasiswa Indonesia). Mengusulkan pembentukan Angkatan ke-5 d PKI mengusulkan untuk membentuk angkatan ke-5 yang terdiri atas buruh dan tani yang dipersenjatai. B akan dibantu oleh Cina dengan memberikan 100.000 pucuk senjata ringan dengan gratis. Melakukan sabotase, aksi sepihak, dan aksi teror. d Sabotase terhadap transportasi kereta yang dilakukan aksi buruh kereta api ( Januari-Oktober 1964 ) yang mengakibatkan serentetan kecelakaan kereta api seperti di Purwokerto, Kroya, Tasikmalaya, Bandung, dan Tanah Abang. Melakukan aksi fitnah terhadap ABRI d khususnya TNI-AD yang dianggap sebagai penghambat pelaksanaan programnya yaitu dengan melancarkan isu dewan jendral.tujuanya untuk menghilangkan kepercayaan terhadap TNI-AD dan mengadu domba antara TNI-AD dengan presiden soekarno. Melakukan latihan kemiliteran di lubang buaya pondok gede jakarta. d Latihan kemiliteran di lubang buaya, pondok gede jakarta latihan kemiliteran ini merupakan sarana persiapan untuk melakukan pemberontakan 10. Tujuan Pemerintah Indonesia untuk membentuk Angkatan Kelima Menuntut agar para buruh dan petani bisa dipersenjatai Angkatan Kelima tidak dimasukkan kedalam ABRI Angkatan bersenjata dengan paham Nasakom Menyeimbangkan kekuatan pki dengan ankatan yang ada Menampung bantuan senjata dari RRT 11. Operasi Penumpasan G30SPKI Pemimpin : Panglima Kostrad, Mayor Jend. Soeharto 1 Okt 1965 – Soeharto memimpin Resimen Para Komando AD [RPKAD] & Batalion 328/Kujang/Siliwangi dlm operasi penumpasan d Mengumpulkan dan menyandera kembali kesatuan serta badan-badan yang sblmnya sdh terpengaruh oleh PKI B Mereka segera tergabung dlm operasi penumpasan G30SPKI d 1 Okt Sore – pasukan RPKAD di bawah pimpinan Kol. Innf. Sarwo Edhie Wibowo merebut studio RRI dan Kantor Negara Telekomunikasi di Jakarta d 2 Okt – Pondok Gede sudah dikuasai RPKAD d 3 Okt - Pasukan RPKAD menemukan sumur yg menjadi pembuangan jenazah pewira AD yg diculik atas bantuan Sukitman (Perwira Polisi) B Sukitman diculik PKI krn memergok pelakku saat sdg melakukan operasi penculikan Panjaitan B Sukitman berhasil lolos d 4 Okt – Soeharto memerintahkan penggalian Jenazah untuk dikubur terlebih dahulu d 5 Okt – Jenazah perwira AD dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata d 9 Okt – Kolonel Latief berhasil ditangkap di Jakarta d 11 Okt – Letnan Kolonel Untung ditangkap di Tegal, Jawa Tengah d Masyarakat menuntut agar PKI bubar d 26 Okt – Para mahasiwa dan pelajar bergabung dalam FRONT PANCASILA d 12 Jan ’66 – Front Pancasila ke Gedung DPR gotong Royong (tritura) dg maksud: B Bubarkan PKI dan Ormasnya B Bersihkan Kabinet dari PKI B Turunkan Harga d 11 Mar ’66 – Soekarno menandatangani Surat Perinta 11 Mar’66(SUPERSEMAR) B Soeharto bekerja d Langkah-Langkah Soeharto : B 12 Mar – Soeharto mengumumkan pembubaran dan pelarangan PKI + ormas di Indonesia B 18 Mar – Penahanan 15 menteri yang terlibat dalam G30SPKI B 28 Juli – Kabinet Ampera terbentuk d 10 Jan ’67 – Soekarno nyampein pidato dg judul Nawaksara dan Pelengkap Nawaksara dlm siding umum MPRS tapi ditolak krn dianggap tdk menjelaskan kebijakan thd G30SPKI d 23 Feb ’67 – Soekarno, panglima tertinggi Angkatan Bersenjata RI menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepd Soeharto (MPRS No. IX/MPRS/1966) 12. Upaya Penumpasan PKI Madiun 1948 15 September 1948 – Pemerintah mengangkat Kolonel Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer Daerah Surakarta yg membawahi wilayah Semarang, Pati, Madiun d GS menginstruksikan penghentian tembak”an dan memerintahkan komandan pasukan yg sedang bertikai supaya menyatakan kesetiaan pada RI 19 September 1948 d Presiden Soekarno dlm pidato via radio menyerukan kpd rakyat RI memilih “Musso atau Soe-Ta” (memilih PKI atau setia pada RI) d Pemerintah melakukan penumpasan dg melancarkan operasi militer dan melarang penerbitan surat kabar yg berhaluan komunis B Patriot, Bintang Merah, Revolusioner, Suara Ibu Kota Kabinet Hatta bersidang utk menentukan sikap dlm menghadapi masalah PKI Badan pekerja KNIP menyetujui UU yg memberikan kekuasaan kpd Soekarno selama 3 bulan utk mengadakan usaha penyelamtan NRI d Jend Sudirman sdg sakit, shg diserahkan kpd Markas Besar Komando Jawa (MBKD) dipimpin oleh A.H. Nasution TNI mengarahkan divisi cadangan dari tantara Div Siliwangi dg kesatuannya di JaTim lain utk melumpuhkan pemberontakan d Kolonel Sungkono (Gub Militer JaTim) ditugasi utk mengerahkan battalion menyerbu Madiun dari Timmur d Kolonel GS (Gub Militer JaTeng) menyerang madiun dari arah Barat Kolonel GS memimpin penyerbuan yg dilaksanakan oleh battalion dari Divisi Siliwangi d Hanya dlm sehari, TNI berhasil memukul mundur FDR/PKI 30 Sept 1948 d PKI berhasil ditumpas d Kota Madiun dan sekitarnya berhasil dibebaskan dari kekuasaan pemberontak d Musso tertembak mati dalam pengepungan yg dilakukan oleh TNI pada 31 Okt 1948 di Samandang, Ponorogo, JaTim d Amir Syarifuddin, Suripno, bbrp lainnya tertangkap di Purwodadi 29 Nov 1948 13. Pejuang pro integrasi yang dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia Sultan Hamengkubuwono IX d Wapres Indonesia ke-2 14. Abdul Haris Nasution 1948 d Diangkat menjadi Komandan Divisi III tantara keamanan rakyat d Dipindahkan ke Yogyakarta, menjadi Staf Operasi Markas Perang 1949 d Menjadi Panglima Komando Jawa d Jadi Kepala Staf AD pada 27 Des’49 Jasa-Pengabdian d Berhasil memadamkan pemberontan PKI Madiun 1948 (diakhiri kematian Musso) d Berhasil memadamkan dan menyelesaikan gerakan PRRI/Permesta yg berkembang di luar Jawa d Berhasil menulis buku-buku: B Kenangan Masa Gerilya B Memenuhi Panggilan Tugas B Sekitar Perang Kemerdekaan (11 Jilid) B Terpaling byk jd kajian – Pokok-pokok gerilya d Karya yg ditulis menjadi pokok bacaan akademi militer di Indo dan jg negara lain (AS jg) d Byk menginspirasi strategi perang (perang gerilya) d Membawa TNI-AD utk tetap setiap pada merah putih dan PS Tokoh yg mendukung integrasi 15. Kabinet Ali Sastroamijoyo I Koalisi PNI dan NU W PM : Wongsonegoro & Zainul Arifin Tahun Pemerintahan : 31 Juli 1953-12 Agt 1955 4 Program Kabinet Ali Sastroamijoyo I d Program pertama (Dalam Negeri) B Meningkatan kemakmuran serta keamanan, dan juga segera dilakukannya penyelenggaraan sistem pemilihan umum (Pemilu). B Keuangan Memperbaharui tatanan politik untuk mengembalikan keamanan dan ketenteraman, sehingga memungkinkan tindakan-tindakan yang tegas serta membangkitkan tenaga rakyat Menyempurnakan hubungan antar alat-alat kekuasaan Negara B Pemilihan Umum Segera melaksanakan pemilihan umum untuk dewan konstituante dan Dewan Perwakilan Rakyat B Kemakmuran dan Keuangan Menitikberatkan politik pembangunan dengan berbagai usaha untuk kepentingan rakyat jelata Memperbaharui perundang-undangan agraria sesuai dengan kepentingan petani dan rakyat kota Mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dan kaum pengangguran terlantar untuk terlibat dalam lapangan pembangunan Memperbaiki pengawasan penggunaan uang negara B Organisasi Negara Memperbaharui politik desentralisasi dengan cara menyempurnakan perundang-undangan dan mengusahakan pembentukan daerah otonomi menuju tingkatan terbawah Menyusun aparatur pemerintahan yang efisien serta pembagian tenaga yang rasionil dengan mengusahakan perbaikan taraf penghidupan pegawai Memberantas korupsi dari birokrasi B Perburuhan Melengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk mencapai kembali ketenagakerjaan sebesar-besarnya B Perundang-undangan Mempercepat terbentuknya perundang-undangan nasional terutama dalam bidang keamanan, kemakmuran, keuangan dan kewarganegaraan d Program kedua (Pembebasan Irian Barat) B pembebasan Irian Barat dengan segera. d Program ketiga (Luar Negeri) B program penyelenggaraan atau pelaksanaan politik bebas aktif dan juga program peninjauan kembali ke persetujuan konferensi meja bundar (KMB). d Program keempat B Program ini mencakup tentang akan penyelesaian pertikaian politik dan sebagainya. Prestasi yang diraih Kabinet Ali Sastroamijoyo I d berhasilnya diselenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang terletak di kota Bandung, provinsi Jawa Barat tepat pada tanggal 18 sampai 24 April tahun 1955. Melaksanakan program Benteng tahap 2 yang merancang pemberian kredit dan lisensi pada pengusaha swasta nasional bumiputera, tapi dianggap gagal Muncul Ali(bumiputera) dan Baba(non bumiputera): d Bentuk : B Pengusaha non lokal memberikan pelatihan pada tenaga kerja lokal agar dapat menduduki jabatan di perusahaan negara B Pemerintah memberi kredit dan lisensi pada usaha swasta lokal. B Pemerintah mendirikan perusahaan negara /BUMN. B Pemerintah melindungi pengusaha lokal dari pengusaha tionghoa. d Sebab kegagalan : B Kredit tidak dimanfaatkan baik pengusaha lokal dan dipindahkan ke asing. B Kredit digunakan pengusaha lokal untuk konsumsi. Runtuhnya kabinet Ali Sastroamijoyo I d 24 juli tahun 1955, Ali Sastroamijoyo selanjutnya sukses menyerahkan / memberikan mandatnya kepada Presiden dengan penyebab utamanya yakni permasalahan mengenai Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) yang sebagai dari kelanjutan peristiwa 17 Oktober tahun 1952 dan ekonomi B Akibat dari apa yang dianggap sebagai intervensi partai politik kepada Angkatan Darat, terjadi demonstari di Istana Negara oleh para perwira Angkatan Darat seperti Letkol Sutoko, Kolonel dr Mustopo, Letkol Kemal Idris dan Letkol S Parman. d Peristiwa 17 Okt B peristiwa di mana Kepala Staff TNI Angkatan Darat (KSAD) yang dijabat oleh A.H. Nasution dan tujuh panglima daerah meminta agar Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) dibubarkan. 16. Tugas Dewan Konstintuante 1955 menyusun Konstitusi baru (UU Baru) sebagai pengganti Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950. bubar setelah Dekrit Presiden 1959. 17. Kabinet Ali Sastroamijoyo II Koalisi : PNI, Masyumi, NU PM : Ali Sastroamijoyo WPM: Moh. Roem(Masyumi) & Idham Chalid (NU) Tahun pemerintahan : 20 Maret 1956-4 Maret 1957 Latar belakang : d Pemilu DPR 1955 dimenangkan PNI, NU, Masyumi dan PKI. d PNI memenangkan suara terbanyak sehingga Ali Sastroamidjojo maju kembali. Program Kerja: d pembatalan Konferensi Meja Budar (KMB). d Kembali berjuang agar dapat mengembalikan Irian Barat masuk ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. B Meneruskan perjuangan untuk mewujudkan kekuasaan de facto Republik Indonesia atas Irian Barat bersandarkan kekuatan rakyat dan kekuatan- kekuatan anti kolonialisme di dunia internasional. B Membentuk Propinsi Irian Barat. d Memulihkan kembali keamanan, ketertiban, keuangan, pembangunan ekonomi, pendidikan, perhubungan, industri, dan sektor pertanian. B Keamanan Memulihkan dan menjaga keamanan dalam negeri yang dikacaukan oleh gerombolan-gerombolan illegal yang memberontak terhadap negara dengan nama apapun juga mereka menamakan dirinya. Menyempurnakan koordinasi antara alat-alat kekuasaan negara, terutama dalam tindakan-tindakan pemulihan keamanan. B Perekonomian Memulai membangun secara teratur dan menurut rencana berjangka waktu tertentu (5 tahun) yang ditetapkan dengan undang-undang dengan menitik beratkan pada dasar keputusan rakyat. Berusaha untuk mewujudkan pergantian ekonomi kolonial bersandarkan kepentingan rakyat jelata, dengan mengutamakan kebutuhan- kebutuhannya yang primer. B Keuangan Menyehatkan keuangan negara hingga tercapai imbangan anggaran belanja biasa yang baik dan yang memberi kemungkinan untuk melanjutkan pembangunan. Dalam usaha penyempurnaan keuangan negara, penambahan sumber keuangan baru harus diutamakan. Memperbaiki pengawasan atas pemakaian uang negara. Perkreditan pemerintah yang tepat dan lancar untuk melindungi usaha ekonomi nasional terhadap persaingan asing. B Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Memperluas dan mempertinggi mutu pendidikan rakyat disekolah dan di luar sekolah, baik jasmani maupun rohani atas dasar kepentingan nasional sekarang B Industri Memajukan berdirinya industri nasionalsupaya selekas mungkin Republik Indonesia dapat menjamin kebutuhannya sendiri, dan melindungi industri nasional terhadap persaingan asing. B Pertanian Memperbanyak produksi hasil bumi, terutama bahan-bahan makanan rakyat dengan memperluas tanah penanamannya di seluruh wilayah Republik Indonesia, terutama di daerah luar pulau Jawa, baik secara intensif maupun secara ekstensif. Mempergiat tumbuhnya koperasi-koperasi tani dan bank-bank tani. Memajukan kesehatan, pendidikan dan pengajaran tani. Memajukan transmisi, d Melaksanakan dan menjalankan keputusan dari Konferensi Asia Afrika (KAA). (POLITIK LN) d Penyebab Runtuh: B terjadi perpecahan antara PNI dan Masyumi. B Masyumi menghendaki agar Ali Sastroamidjojo menyerahkan mandatnya kepada presiden sesuai dengan tuntutan daerah. Padahal, Ali Sastroamidjojo berpendapat bahwa kabinet tidak wajib mengembalikan mandatnya hanya karena tuntutan daerah Masyumi akhirnya mengambil tindakan untuk menarik semua menterinya dari Kabinet Ali Sastroamidjojo dan hal tersebut membuat kabinet Ali Sastroamidjoyo 2 ini semakin lemah. 18. Gerakan Benteng Pencipta : Sumitro Djojohadikusumo (Ahli Ekonomi) Struktur eko colonial jdi struktur eko nasional Tahap 1 berhasil dijalankan 3 tahun (1950-1953) dalam cabinet Natsir, Sukiman, dan Wilopo yang usaha bumiputra memperoleh bantuan kredit. Namun gagal, karena membebani keuangan negara, dan mentalitas pengusaha bumiputra yang konsumtif, besarnya keinginan untuk untung cepat, dan menikmati kemewahan. Tahap 2 dimulai saat Kabinet Ali I , merancang pemberian kredit dan lisendi pada pengusaha swasta national bumiputra agar dapat bersaing dengan yang non dengan total 4000-5000 perusahaan yang mendapat bantuan. Gagal lagi karena banyak yang menjual lisensi impor pada pengusaha non bumiputra, sehingga muncul istilah perusahaan “Ali-Baba” (Ali = bumiputra, Baba = Asing). Selain iut karena industri Indo masih lemah dan persaingan politik yang tinggi membuat partai memanfaatkan program ini agar mendapat dukungan. Tujuan : d memicu pertumbuhan ekonomi Nasional, tetapi pengusaha lokal masih dikalahkan pengusaha asing, dengan Oligopoli oleh pengusaha Inggris, Belanda, dan Cina masih menguasai Pasar d Memberi bantuan dalam bentuk kredit keuangan kepada para pengusaha Indonesia. d Membatasi impor barang-barang tertentu dan memberikan lisensi impor hanya kepada para Importir Indonesia. d Mendorong para importir nasional agar mampu bersaing dengan perusahaan- perusahaan impor asing. Membina pengusaha "pribumi" dan mengatasi kesenjangan antara penguasa pribumi dengan pengusaha keturunan. Pemberian 700 program kredit pada pengusaha pribumi Penyebab Kegagalan: d Usaha-usaha lamban berkembangnya, d Banyak pengusaha pribumi yang menyalahgunakan pinjaman untuk kegiatan konsumtif d Pegusaha pribumi menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara cepat. d Pengusaha pribumi gagal bersaing dengan pengusaha non pribumi dalam kerangka sistem ekonomi liberal 19. Demokrasi Liberal Sistem politik yang menganut kebebasan individu Indonesia melaksanakan Demokrasi Liberal setelah pembubaran RIS, dengan demokrasi Parlementer Liberal mencontoh parlementer barat Indonesia dipimpin oleh PM dan bertanggung jawab pada parlemen, sedangkan Presiden hanya sebagai Kepala Negara Demokrasi ini berlangsung dari 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 Kehidupan politik
Nama Kabinet Tahun Pemerintahan
Kabinet Natsir (Masyumi) 6 Sep 1950-21 Maret 1951 Kabinet Sukiman (Masyumi) 21 Apr 1951-3 Apr 1952 Kabinet Wilopo (PNI) 3 Apr 1952-3Juni 1953 Kabinet Ali Sastroamijoyo I (PNI – NU) 31 Jul 1953-12 Agt 1955 Kabinet Burhanuddin Harahap (Masyumi) 12 Agt 1955- 3 Mar 1956 Kabinet Ali Sastroamijoyo II (PNI – NU) 20 Mar 1956-4 Mar 1957 Kabinet Djuanda 9 Apr 1957-5 Jul 1959 d Jatuh bangun dianggap karena gagal mengendalikan pemerintahan, seperti Kabinet Wilopo yang gagal mengatasi masalah peristiwa 17 OKtober 1952(gerakan AD dipimpin A.H. Nasution tidak puas dan minta Soekarno membubarkan parlemen karena dianggap terlalu ikut campur urusan internal TNI-AD). Akhirnya A.H Nasution diganti Kol. Bambang Sugeng. d Pada Ali II, berhasil menyelenggarakan KAA di Bandung pada 18-25 April 1955. d Berhasil menyelenggarakan pemilu pertama 1955 Kehidupan Ekonomi d Gerakan Benteng B Sistem ekonomi gerakan benteng bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Program ini dicetuskan oleh Dr. Sumitro Djojohadikusumo, seorang ahli ekonomi Indonesia, yang dituangkan dalam program kerja Kabinet Natsir – Sukiman - Wilopo B Bertujuan untuk melindungi para pengusaha dalam negeri dengan cara memberikan bantuan berupa kredit dan bimbingan konkret. B Program tahap 2 Program Benteng juga gagal karena banyak yang menjual lisensi impor pada pengusaha non bumiputra d Sistem Ekonomi Ali Baba B Sistem ekonomi Ali Baba diprakarsai oleh Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo menteri ekonomi pada masa Kabinet Ali I. B Kabinet ini fokus pada kebijakan Indonesia dan mengutamakan kaum pribumi. B Kata “Ali” mewakili pengusaha pribumi dan “Baba” mewakili pengusaha Tionghoa. B Program ini berisi pemberian kredit dan lisensi pemerintah untuk pengusaha swasta nasional pribumi agar dapat bersaing dengan pengusaha nonpribumi. B Gagal karena pengusaha pribumi masih miskin dibandingkan pengusaha nonpribumi. d Nasionalisasi de Javasche Bank B pembentukan Panitia Nasionalisasi De Javasche Bank pada 19 Juni 1951 B pelantikan Syafruddin Prawiranegara sebagai Presiden De Javasche Bank yang baru pada 12 Juli 1951 B pembelian 97 persen saham De Javasche Bank di bursa efek Amsterdam senilai 9 juta rupiah, B Diperkuat dengan adanya UU No. 11 Tahun 1953 tentang Undang-Undang Pokok Bank Indonesia yang dinyatakan berlaku pada 1 Juli 1953. Ada kegagalan pertukaran nota keuangan antara Achmad Soebardjo dan Dubes AS Merle Cochran yang didasarkan Mutucal Security Act(MSA), dan terjadi pembebasan pada politik luar negeri bebas aktif yang condong ke blok barat. DAMPAK POSITIF: d Kebebasan berdemokrasi d Kebebasan sistem multipartai d Kemajuan dalam sektor industri DAMPAK NEGATIF: d Tingginya kesenjangan sosial d Seringnya pergantian cabinet akibat mosi tidak percaya berakibat buruk pada perekonomian. d Rendahnya kesejahteraan rakyat d Maraknya pemberontakan. 20. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Later belakang d Kegagalan Konstituante membuat UUD baru. d Situasi politik dan ketidakstabilan keamanan dalam negeri semakin memburuk. d Konflik antarpartai mengganggu stabilitas nasional. d UUDS 1950 dengan penerapan Demokrasi Liberal dianggap tidak sesuai dengan kondisi masyarakat. d Banyak pemberontakan mengarah ke gerakan separatis. Isi Dekrit Presiden d Dibubarkannya Konstituante. d Diberlakukannya kembali UUD 1945. d Tidak berlakunya lagi UUDS 1950. d Dibentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) yang diberlakuakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Tujuan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 d Membubarkan konstituante d Berlakunya UUD 1945 menggantikan 1950 d Membentuk MPRS dan DPAS d Masyarakat memasuki babak baru dalam berlakunya UUD 1945 d Membantu menangani perekonomian yang kurang stabil Dampak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 d Terbentuknya lembaga-lembaga baru yang sesuai dengan tuntutan UUD 1945, misalnya MPRS dan DPAS. d Bangsa Indonesia terhindar dari konflik yang berkepanjangan yang sangat membahayakan persatuan dan kesatuan. d Kekuatan militer semakin aktif dan memegang peranan penting dalam percaturan politik di Indonesia. d Presiden Soekarno menerapkan Demokrasi Terpimpin. d Memberi kemantapan kekuasaan yang besar kepada presiden, MPR, maupun lembaga tinggi negara lainnya. 21. Politk LN pada Demokrasi Terpimpin Semua keputusan terpusat pada Soekarno. Soekarno mendirikan Kabinet Kerja, Ir. Djuanda sebagai menteri pertama yang dilantik pada 10 Juli 1959 dengan program Tri Program Kabinet Kerja yang bertugas mengatasi masalah sandang pangan serta meningkatkan keamanan, dan mengembalikan wilayah seperti Irian Barat. Pemerintah mengangkat MPRS(penetapan No. 2 tahun 1959) dan DPA(penetapan Presiden No. 3 tahun 1959) yang dipimpin langsung oleh Soekarno dengan Roeslan Abdulgani sebagai wakil. Diterapkan politik keseimbangan(balance of power) dan mengambil alih pimpinan tertinggi angkatan militer dengan bentuk Komando Operasi tertingi(Koti). PKI berkembang besar, contohnya Kabinet Kaki Empat(PKI, Masyumi, NU, dan PNI). Dikenal konsep nasakom(nasionalis, agama, dan komunis) yang dipertegas dengan pidato 17 Agustus 1959 berjudul ‘penemuan kembali revolusi kita’ yang dirumuskan menjadi GBHN dengan judul Manifesto Politik RI. Kebijakan politik luar negeri cenderung memihak TIongkok/komunis, dan memicu G30SPKI. Pembentukan DPR-GR yang bertugas d melaksanakan manipol d merealisasikan amanat pederitaan rakyat d melaksanakan demokrasi terpimpin. Terdapat penyimpangan, yakni diberlakukan politik konfrontasi yang dilandasi pandangan NEFO(New Emerging Forces) dan OLDEFO(Old Established Forces). 22. Sistem Ekonomi Ali-Baba Ali : pribumi, Baba : Asing Ali-Baba inilah hasil dari program benteng. Dengan cara membantu pengusaha lokal dengan memberi bantuan seperti pelatihan, kredit, dan lisensi impor. Ekonomi Ali – Baba ini dilaksanakan dengan 3 tahap : d Pengusaha non lokal berkewajiban untuk memberi pelatihan pada tenaga Indonesia agar bisa munduduki jabatan staf di perusahaan d Pemerintah mendirikan perusahaan” negara d Pemerintah memberi kredit dan lisensi bagi usaha swasta nasional Sistem Ekonomi Ali- Baba akhirnya gagal bersama dengan program benteng, karena : d Kredit pengusaha lokal dijual kepada pengusaha Tionghoa d Kredit digunakan untuk kegiatan konsumsi d Kegagalan pengusaha lokal dalam memanfaatkan kredit secara maksimal 23. Dwikora Dwi Komando Rakyat. Dibentuk pada 3 Mei 1964. Komando Presiden Republik Inodnesia Tujuan : melancarkan Konfrontasi bersenjata terhadap Malaysia karena keinginan Federasi Malaysia untuk mempersatukan Sarawak, Sabah, dan Singapura kedalamnya. Isi Dwikora : d Pertinggi Ketahanan Revolusi Indonesia d Membantu perjuangan Revolusioner Rakyat Malaya, Singapura, Sarawak, dan Sabah untuk menghancurkan Negara Boneka Malaysia d Dibentuk juga Komando Mandala Siaga (Kolaga) dipimpin Marsekal Madya Oemar Dhani sebagai komando penyerangan 24. Latar Belakang Keluarnya Indonesia dari PBB Dipilihnya Malaysia sebagai Dewan Keamanan tidak tetap PBB. Dipandangnya PBB hanya memihak negara maju Dilihatnya PBB lebih condong ke negara kapitalis seperti kantor di New York, AS. 25. Hubungan DPR-GR dipisahkan dengan jabatan eksekutif Banyak tokoh Dewan Perwakilan Rakyat – Gotong Royong (DPR) terlibat dalam G30SPKI sehingga sebanyak 62 anggota DPR-GR dipecat dari pemerintahan. DPR-GR juga dipisahkan dari jabatan eksekutif agar tidak dapat menjadi menteri sebagai salah satu hasil SUPERSEMAR Soeharto. 26. Dasar hukum pembentukan Kabinet Ampera. TAP MPRS No. XIII/MPRS/1966 27. Isi ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) Pernyataan PKI sebagai organisasi terlarang di Indonesia Larangan penyebaran paham komunis/sosialis/marxis. 28. Makna sidang umum IV/MPRS/1966 Ketetapan MPRS No. IX tentang pengukuhan Supersemar Ketetapan MPRS No. XXV tentang Pembubaran PKI dan larangan penyebaran ajaran Marxisme Ketetapan MPRS No. XXIII tentang Pembaruan Landasan Kebijakan Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Ketetapan MPRS No. XIII tentang pembentukan Kabinet Ampera yang ditugaskan kepada pengemban TAP MPRS No. IX 29. Tindakan Letjen Soeharto untuk memenuhi tuntutan Tritura Membubarkan PKI dan melarang penyebaran segala pahamnya serta ormasnya. Merombak kabinet Dwikora ke Ampera Menurunkan nilai harga SEMBAKO 30. Peralihan kekuasan Sekarno menuju Soeharto Pamor Seokarno mulai menurun sejak peristiwa G30S/PKI, dan masalah seperti konfrontasi dengan Malaysia serta keluarnya Indonesia dari PBB. Akhirnya keluar SUPERSEMAR pada 11 Maret 1966 yang berisi penyerahan mandat kepada Soeharto. Pada 10 Januari 1967, Sokearno berpidato ‘Nawaksara’ dan ‘Pelengkap Nawaksara’ dalam sidang umum MPRS yang ditolak karena tidak menjelaskan kebijakannya terhadap peristiwa G30S/PKI. Pada 12 Maret 1967, Soekarno menyerahkan kekuasaan pada Soeharto. 31. REPELITA Rencana Pembangunan Lima Tahun Sebagai satuan perencanaan yang dibuat oleh pemerintah Orde Baru di Indonesia. Repelita I (1969–1974) d difokuskan pada upaya rehabilitas sarana dan prasarana penting, pengembangan iklim, usaha, investasi, pembangunan sistem pertanian. d Pertumbuhan ekonomi rata-rata antara 3 – 5,7%, dan menaikkan pendapatan penduduk per kapita dari 70 USD menjadi 170 USD, laju inflasi ditekan hingga 47% Repelita II (1974–1979) d berfokus pada perencanaan pertumbuhan ekonomi, stabilitas nasional, dan pemerataan pembangunan dengan penekanan pada pertanian dan industri pengelolaan bahan mentah menjadi bahan baku. Repelita III (1979–1984) d berfokus pada perencanaan pertumbuhan ekonomi, stabilitas nasional, dan pemerataan pembangunan dengan penekanan pada pertanian dan industri pengelola bahan mentah menjadi bahan baku. d Terutama bidang industri padat karya untuk meningkatkan ekspor. Pada tahun 1984, Indonesia sudah mencapai swasembada beras, padahal 1970 masih menjadi negara pengimpor beras Repelita IV (1984–1989) d bertujuan menciptakan lapangan kerja baru di industri, dan menekankan pada pembangunan sebelumnya Repelita V (1989–1994) d menekankan bidang transportasi, komunikasi dan pendidikan, serta menekankan pada pembangunan sebelumnya 32. Swasembada Beras Keberhasilan suatu negara memenuhi kebutuhan pangan pokok dalam negeri secara independen tanpa bergantung negara lain. Repelita III diakui saat 10 November 1984 33. Sentralisasi Pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia Kelebihan : d Pemerintah daerah tidak terlalu terbebani pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan atau pendapat B Seluruh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat Kelemahan : d Seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat B Waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. 34. ORBA Soeharto : 1966-1998. Soeharto menerapkan repelita yang berhasil menjadikan Indonesia sebagai swasembada beras dan meningkatkan pembangunan infrastruktur. Terjadi praktek KKN yang merajalela, rasisme etnis Tionghoa, tidak adanya kebebasan pers karena dibatasi oleh pemerintah (diawasi dengan munculnya Petrus). Keberhasilan : d Pembangunan infrastruktur dan pembangunan d Penciptaan Indonesia sebagai negara swasembada beras d Pengembalian kehancuran ekonomi bekas peninggalan Masa Terpimpin pres. Soekarno Kehancuran : d Praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) Soeharto (politik) d Kericuhan berupa demonstrasi besar – besaran oleh mahasiswa (politik) d Ketimpangan sosial antar etnis pribumi dan tionghoa (sosial) d Krisis Ekonomi dan Moneter berkepanjangan yang melanda Asia 1997 (ekonomi 35. Demokrasi Pancasila Pengertian : berdemokrasi yang mengutamakan pada musyawarah mufakat Ciri-ciri d Presiden dijalankan mengikuti konstitusi d Pelaksanaan pemilu diselenggarakan setiap 5 tahun d Penghargaan terhadap hak asasi manusai dan adanya perlindungan hak-hak minoritas Asas-asas : d Asas kerakyatan B Tujuan : bangsa Indonesia mempunyai kesadaran dasar rasa cinta dan padu dengan rakyat, sehingga mampu mewujudkan cita-citanya yang satu. d Asas Musyawarah B Berarti bangsa Indonesia dapat memperhatikan aspirasi dan juga kehendak seluruh rakyat melalui permusyawaratan agar mampu mencapai kesepakatan bersama. Demokrasi yg mengedepankan mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sangat terikat pada UUD 1945, sehingga semua peraturan harus dilandasi pada UUD 1945. Prinsip : d Pengakuan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) d Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah d Eksitensi badan peradilan yang independen / bebas dari badan pemerintah lain d Kehadiran parpol dan orsospol sebagai media menyampaikan aspirasi d Penempatan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi d Adanya keseimbangan hak dan kewajiban d Pengakuan peran masyarakat dalam pemilu d Penyelenggaraan pemerintah berdasarkan hukum dan konstitusi MPR sebagai pemegang kekuasaan tertinggi d Tugas : menetapkan GBHN and mengangkat presiden serta wakilnya Presiden bertugas sebagai penyelenggara pemerintahan tertinggi setelah MPR dengan kewajiban melaksanakan keputusan MPR dan bertanggung jawab pada Sidang Umum MPR. Kedaulatan Rakyat dijalankan oleh MPR d Dibagi ke MA, BPK, dll 36. Isi Pasal 8 UUD 1945 Pasal I : d Jika Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh Wakil Presiden sampai habis masa jabatannya Pasal II d Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden Pasal III d Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, pelaksana tugas kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama. Selambat-lambatnya tiga puluh hari setelah itu, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai berakhir masa jabatannya 37. Tuntutan Perubahan Kebijakan Politik Masyarakat terhadap Masa Reformasi Amandemen UUD 1945 Penghapusan doktrin dwi fungsi ABRI Penegakan supremasi hukum, penghormatan HAM, dan pemberantasan KKN Pelaksanaan desentralisasi yang adil dan rata Perwujudan kebebasan pers Pelaksanaan kehidupan demokrasi yang total 38. Partai Politik pada 1990 Pada masa Orde Baru ada penyatuan partai politik menjadi 3 , yaitu: d Partai Persatuan Pembangungan (PPP) d Golongan Karya (Golkar) d Partai Demokrasi Indonesia (PDI) 39. Trisakti 12 Mei 1998 Pihak : Mahasiswa Universitas Katolik Trisakti melawan Pemerintah Orde Baru Latar belakang : Aksi protes pada Soeharto untuk mengundurkan diri. Kronologi : d Mahasiswa Trisakti melakukan demonstrasi ke Gedung MPR/DPR pukul 11.00 d Pasukan mulai memasuki gerbang MPR/DPR pukul 13.00 d Aksi terus dilakukan hingga kurang lebih pukul 14.00 d Dilakukan negosiasi damai antara petinggi kampus dan aparat keamanan dari 14.00 sampai 16.45 yang berdampak ke kesepakatan damai dan penyelesaian demonstransi d Oleh karena rasa marah aparat terhadap ketidakpuasan mahasiswa, mereka justru menyerang mahasiswa yang hendak kembali ke kampus d Serangan oknum dilakukan dari Jalan Jenderal S. Parman bahkan sampai melalui Jembatan Grogol B Serangan dilakukan dengan penembakan gas air mata, pemukulan, penembakan senjata sampai pelecehan seksual terhadap mahasiswi dilakukannya d Oknum terus mengejar mahasiswa dan mahasiswi sampai ke dalam kampus d Banyak korban yang dilarikan ke RS dan yang selamat kembali ke rumah masing” Penyelesaian d Pengurusan hukum sampai kini belum jelas dan penjatuhan pidana hanya sebatas pelanggaran penggunaan senjata ringan. 40. Krisis Ekonomi pada masa Reformasi B.J. Habibie d Kondisi ekonomi masih terpengaruh Krisis Moneter, dengan Kurs dan inflasi yang tinggi. maka d Pemerintah mengatasi krisis dengan cara : B Memberi status independen ke Bank Indonesia B Bekerjasama dengan IMF untuk pemuliahn krisis B Meningkatkan nilai rupiah sampai kurs Rp. 6.500 per 1 USD B Menutup bank yang bermasalah B Membuat lembaga yang bertugas memantau dan menyelesaikan utang luar negeri K.H. Adburahman Wahid d Kondisi ekonomi sudah membaik namun belum stabil sehingga dilakukan kebijakan membuat Dewan Ekonomi Nasional untuk mengatasi krisis ekonomi. Megawati Soekarnoputri d Keadaan ekonomi dan kurs sudah stabil, dilakukan kebijakan ekonomi berupa : d Melakukan pembayaran hutang luar negeri senilai 116, 3 trilliun Rupiah d Melakukan Privatisasi BUMN d Mengakhiri kerja sama dengan IMF pada 2003 d Menjual Indosat, hingga pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4.1 % dan inflasi hanya 5.06 %. d Pemberhentian aktivitas pertambangan freeport di Papua karena dianggap melanggar aturan Internasional tentang AMDAL d Pengajuan menunda pembayaran hutang senilai 5,8 Milliar USD SBY d Perekonomian dengan pertumbuhan rata – rata 5% per tahun B Pengurangan subsidi BBM B Pemberian BLT B Mengurangi hutang luar negeri dan melunasi hutang IMF senilai 3,1 Milliar USD 41. Korban Trisakti Elang Mulia Lesmana (1978 – 1998) Heri Hertanto (1977-1998) Hafidin Royan (1976-1998) Hendriawan Sie (1975 – 1998) 42. UU No. 2 Tahun 1999 Partai Politik UU ini digantikan oleh UU no 31 tahun 2002 tentang Partai Politik. https://id.wikisource.org/wiki/Undang- Undang_Republik_Indonesia_Nomor_2_Tahun_1999