Anda di halaman 1dari 74

MEDIA MENGAJAR

SEJARAH INDONESIA
Kelas XII
BAB
Upaya Bangsa Indonesia Mengatasi Ancaman
❶ Disintegrasi Bangsa

Iring-iringan mobil yang membawa jenazah prajurit-prajurit APRIS yang gugur dalam upaya penumpasan pemberontakan Andi Aziz.
Sumber gambar: 30 Tahun Indonesia Merdeka
Ⓐ Integrasi untuk Kedaulatan Sebuah Negara

➀ Pengertian Integrasi dan Integrasi Nasional

Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan


yang utuh atau bulat.
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Integrasi berarti penyatuan bangsa (suku)


berbeda dari suatu masyarakat menjadi
satu kesatuan yang utuh untuk menjadi
satu bangsa.

WILLIAM H. W
➀ Pengertian Integrasi dan Integrasi Nasional

bangsa terbentuk dari orang-orang yang mempunyai latar


belakang sejarah, pengalaman sejarah yang sama, dan
perjuangan, serta hasrat untuk bersatu
ERNEST RENAN

Bangsa merupakan kumpulan orang


dengan bahasa, sejarah, dan tanah
yang sama.
CLIFFORD GEERTZ
➀ Pengertian Integrasi dan Integrasi Nasional

Integrasi nasional atau bangsa adalah usaha atau


proses mempersatukan perbedaan perbedaan dalam
suatu negara berdasarkan bahasa, darah, sejarah,
tanah, dan tujuan yang sama sehingga tercapai
keserasian dan keselarasan nasional.
➀ Pengertian Integrasi dan Integrasi Nasional

Faktor Pendorong Faktor Penghambar


Integrasi Nasional Indonesia: Integrasi Nasional Indonesia:
Perasaan Senasib dan
1 Mempunyai Tujuan yang Sama 1 Masih Adanya Etnosentrisme

Tidak Meluasnya Pembangunan


2 Persamaan Nasib dalam Sejarah 2 Ekonomi dan Infrastruktur

3 Keinginan Bersatu

4 Rasa Cinta Tanah Air dan Bangsa


Penyerahan Kedaulatan Indonesia dan
➁ Kembali ke Bentuk Negara Kesatuan

Pada 23 Agustus-2 November 1949, Diadakan Meja Bundar dimulai di Den


Haag, Belanda. Salah satu hasilnya adalah Belanda menyerahkan kedaulatan
bangsa Indonesia dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).

Pada 17 Desember 1949, Ir. Sukarno diambil sumpahnya sebagai Presiden


RIS.

Sumber gambar:
30 Tahun Indonesia Merdeka
Penyerahan Kedaulatan Indonesia dan
➁ Kembali ke Bentuk Negara Kesatuan

Pada 23 Desember, Moh. Hatta memimpin delegasi RIS berangkat


ke Belanda.

Tujuannya untuk menandatangani piagam penyerahan dan


pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda.

Sumber gambar : gahetna.nl


Penyerahan Kedaulatan Indonesia dan
➁ Kembali ke Bentuk Negara Kesatuan

Pada 27 Desember 1949, di Ruang Takhta Amsterdam,

Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Drees, Menteri Seberang


Lautan Mr. A. M. J. A. Sassen, dan Ketua Delegasi Moh. Hatta

bersama-sama membubuhkan tanda tangan pada piagam


penyerahan dan pengakuan kedaulatan kepada RIS.

Sumber gambar: gahetna.nl


Penyerahan Kedaulatan Indonesia dan
➁ Kembali ke Bentuk Negara Kesatuan

Pada waktu yang sama di Jakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Tinggi
Mahkota A. H. J. Lovink, membubuhkan tanda tangan mereka pada naskah penyerahan
dan pengakuan kedaulatan.

Secara formal, Belanda mengakui kedaulatan penuh


suatu negara Indonesia di seluruh bekas wilayah Hindia
Belanda (kecuali Papua).
Sumber gambar: 30 Tahun Indonesia Merdeka
Ⓑ Upaya Bangsa Indonesia Mengatasi Ancaman
Disintegrasi Bangsa

➀ Pengertian Disintegrasi

Disintegrasi adalah Mengibaratkan disintegrasi


keadaan tidak bersatu adalah adanya suatu bagian
padu; keadaan dalam negara yang tidak
terpecah belah; berfungsi sebagaimana
hilangnya keutuhan mestinya atau tidak bersatu
KAMUS BESAR atau persatuan; padu.
BAHASA INDONESIA perpecahan. SOEKANTO & SULISTYOWATI
➀ Pengertian Disintegrasi

Secara umum, pemberontakan di dalam negeri pada periode awal kemerdekaan


terjadi karena dipicu oleh beberapa masalah berikut.

1 Keinginan untuk mendirikan negara sendiri yang lepas dari NKRI.

2 Mempertahankan bentuk negara federal.

3 Keengganan APRIS di negara bagian bergabung dengan TNI.


Bagian 1
Pemberontakan Partai
Komunis Indonesia di
Madiun pada 1948
1) Latar Belakang

 Persetujuan Renville menyebabkan


kekecewaan luar biasa terhadap
pemerintah Indonesia.

Sumber: gahetna.nl
Delegasi Indonesia di Perundingan Renville.
1) Latar Belakang

 Persetujuan Renville menyebabkan


kekecewaan luar biasa terhadap
pemerintah Indonesia.

Sumber: gahetna.nl
 Wilayah Indonesia yang semula meliputi
Jawa, Sumatra, dan Madura menjadi
semakin sempit karena adanya garis
Peta wilayah Indonesia berdasarkan Perjanjian Renville.
demarkasi van Mook.
1) Latar Belakang

 Perdana Menteri Amir Syarifuddin


mendapat kecaman hingga akhirnya
dijatuhi mosi tidak percaya pada 23

Sumber: wikimedia.org
Januari 1948.

 Amir Syarifuddin pun meletakkan


jabatannya sebagai perdana menteri dan
digantikan oleh Moh. Hatta. Amir Syarifuddin.
1) Latar Belakang

 Amir Syarifuddin memilih menjadi oposisi


terhadap Kabinet Hatta. Ia kemudian
mendirikan Front Demokrasi Rakyat (FDR).

Sumber: wikimedia.org
 FDR merupakan organisasi massa
gabungan dari PSI, Pesindo, Partai Buruh,
SOBSI, Barisan Tani Indonesia, dan PKI. Amir Syarifuddin.
1) Latar Belakang

 Drs. Moh. Hatta meneruskan program


Reorganisasi dan Rasionalisasi (Rera) yang
sebelumnya dicanangkan oleh kabinet

Sumber: wikimedia.org
Amir Syarifuddin.

 Kebijakan rasionalisasi ini merupakan


pukulan yang berat bagi FDR. TNI
Masyarakat yang telah lama dibina Drs. Moh. Hatta.

akhirnya dibubarkan.
1) Latar Belakang

 Pada 10 Agustus 1948, Musso kembali ke Indonesia dan


segera menyusun konsep “Jalan Baru Musso”.

 Ada tiga gagasan utama yang dikemukakan Musso, yaitu

Sumber: wikimedia.org
sebagai berikut.
1) Membentuk front nasional untuk menghimpun
kekuatan komunis dan nonkomunis di bawah
pimpinan PKI.
2) Mengubah PKI menjadi partai tunggal Marxis-
Leninis.
Musso.
3) Menyesuaikan perjuangan PKI dengan garis
perjuangan Komunis Internasional (Komitern).
1) Latar Belakang

Sumber: wikimedia.org
Sumber: wikimedia.org

Musso. Amir Syarifuddin.

Pada 1 September 1948, diumumkan pembentukan Politbiro PKI yang langsung dipimpin
oleh Musso. Amir Syarifuddin ditempatkan di sekretariat pertahanan.
2) Jalannya pemberontakan

Pada 13–16 September 1948, kekacauan yang diakibatkan oleh

Sumber: pahlawanindonesia.com
provokasi PKI ini mencapai puncaknya.

Diawali dengan terjadinya bentrokan antara TNI dan sekelompok


orang bersenjata di Solo.

Pada peristiwa ini, dr. Muwardi pimpinan barisan Banteng yang


anti-FDR diculik kemudian dibunuh.
dr. Muwardi.

PKI dan FDR menggerakkan pemogokan secara besar-besaran di salah satu


pabrik di Delanggu sebagai upaya memberontak terhadap pemerintahan RI.
Ilustrasi demonstrasi.
Sumber: pixabay.com
2) Jalannya pemberontakan

Sumber: wikimedia.org
Sumber: wikimedia.org
 Pada 19 September 1948,
FDR/PKI di bawah pimpinan
Musso dan Amir Syarifuddin
mengumumkan berdirinya
Negara Republik Soviet Musso. Amir Syarifuddin.
Indonesia.

 Kota Madiun dijadikan sebagai  Dalam waktu singkat, PKI berhasil menguasai
ibu kota pemerintahan Negara beberapa kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah,
Republik Soviet Indonesia. seperti Sarangan, Ngawi, Ponorogo, Rembang, dan
Purwodadi.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Pada 15 September 1948, untuk mengatasi berbagai gejolak


akibat agitasi PKI dan FDR, pemerintah mengangkat Kolonel
Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer Daerah Surakarta.

Sumber: wikimedia.org
Gatot Subroto.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Pada 15 September 1948, untuk mengatasi berbagai gejolak


akibat agitasi PKI dan FDR, pemerintah mengangkat Kolonel
Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer Daerah Surakarta.

Sumber: wikimedia.org
 Pada 19 September 1948, Presiden Sukarno dalam pidato
yang disiarkan melalui radio menyerukan kepada seluruh
rakyat Indonesia untuk memilih “Musso atau Sukarno-Hatta”.

Sukarno.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Pada 15 September 1948, untuk mengatasi berbagai gejolak


akibat agitasi PKI dan FDR, pemerintah mengangkat Kolonel
Gatot Subroto menjadi Gubernur Militer Daerah Surakarta.

Sumber: wikimedia.org
 Pada 19 September 1948, Presiden Sukarno dalam pidato
yang disiarkan melalui radio menyerukan kepada seluruh
rakyat Indonesia untuk memilih “Musso atau Sukarno-Hatta”.

 Oleh karena Jenderal Soedirman dalam kondisi sakit sehingga


jabatan pemimpin operasi penumpasan diserahkan kepada A. H. Nasution.
Panglima MBKD, yaitu Kolonel A. H. Nasution.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 TNI mengerahkan divisi cadangan dari


tentara Divisi Siliwangi.
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

 Dari arah timur Madiun, Gubernur


Militer Jawa Timur, Kolonel Sungkono,
mengerahkan sejumlah batalion untuk
menyerbu.
 Dari arah barat Madiun, Gubernur
Militer Jawa Tengah, Kolonel Gatot
Subroto, memimpin penyerbuan.

TNI melakukan penumpasan pemberontakan PKI Madiun.


3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Hanya dalam waktu sehari, TNI berhasil memukul mundur kelompok FDR/PKI.

 Pada 30 September 1948, PKI berhasil ditumpas dan Kota


Madiun berhasil dibebaskan dari kekuasaan
pemberontak.

 Pada 31 Oktober 1948 di Samandang, Ponorogo,


Jawa Timur, Musso tertembak mati dalam sebuah
pengepungan yang dilakukan oleh TNI.

 Amir Syarifuddin serta beberapa orang lainnya tertangkap di


daerah Purwodadi pada tanggal 29 November 1948.
Bagian 2
Pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam
Indonesia
1) DI/TII Jawa Barat

 Penggagas berdirinya Negara Islam Indonesia (NII)


adalah Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo, tokoh
Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).

Sumber: wikimedia.org
 Kartosuwirjo menolak hasil Persetujuan Renville.
Ia bersama pasukan Hizbullah dan Sabilillah yang
berjumlah sekitar 400.000 orang tetap memilih
Sekarmadji Maridjan
tinggal di wilayah Jawa Barat. Kartosuwirjo.
1) DI/TII Jawa Barat

 Pada 25 Januari 1949, kontak senjata


pertama kali terjadi dengan TNI
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

terjadi ketika pasukan Divisi


Siliwangi kembali dari Jawa Tengah
ke Jawa Barat.

 Di Jawa Barat, kemudian terjadi


perang segitiga antara Tentara
Nasional Indonesia, Tentara Islam
Indonesia, dan tentara Belanda.
Pasukan Hizbullah.
1) DI/TII Jawa Barat
Sumber:30 Tahun Indonesia Merdeka

Pada 7 Agustus
1949, Kartosuwirjo
menyatakan dengan
resmi berdirinya
Sumber:30 Tahun Indonesia Merdeka Negara Islam
Uang yang dikeluarkan Pemerintah Negara
Naskah Proklamasi
Indonesia (NII).
Islam Indonesia
Negara Islam Indonesia
1) DI/TII Jawa Barat

Pemerintah RIS membentuk panitia yang bertugas menjalin komunikasi dengan


1 Kartosuwirjo.

2 Wali Alfatah pada masa Kabinet Natsir membujuk Kartosuwirjo untuk berunding.
1) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Pasukan Siliwangi melakukan operasi militer Bharatayudha dengan strategi


pagar betis dan berhasil mendesak kelompok DI/TII.

 Pada 4 Juni 1962, Kartosuwirjo berhasil ditangkap


di Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat, oleh
pasukan dari Batalion 328 Divisi Siliwangi.

 Kartosuwirjo kemudian dieksekusi mati di


Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 5 September
1962.
2) DI/TII Jawa Tengah

 Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah


dipimpin oleh Amir Fatah, komandan
Laskar Hizbullah di Tulangan dan
Mojokerto.

Sumber: gahetna.nl
 Pemberontakan ini dilatarbelakangi
kekecewaan terhadap hasil
Persetujuan Renville yang memaksa
TNI dan laskar perjuangan hijrah ke
wilayah RI di Yogyakarta. Delegasi Indonesia di Perundingan Renville.
2) DI/TII Jawa Tengah

 Pada 23 Agustus 1949, Amir

Sumber:30 Tahun Indonesia Merdeka


memproklamasikan berdirinya
Negara Islam Jawa Tengah sebagai
bagian dari Negara Islam
pimpinan Kartosuwirjo. Bumiayu
dijadikan sebagai basis
pertahanannya.
 Pasukan Amir kemudian
melakukan serangan terhadap Naskah Proklamasi
pos-pos TNI yang mengakibatkan Negara Islam Indonesia
Komisaris Bambang Supeno
gugur.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
2) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Pada tahun 1950, TNI membentuk Gerakan Banteng


Negara (GBN) di bawah komando Letnan Kolonel
Sarbini (kemudian digantikan Letnan Kolonel
Bachrun).

 Pada 22 Desember 1950, Amir Fatah pun berhasil


ditangkap.
3) DI/TII Aceh

 Penurunan status Aceh dari daerah istimewa


menjadi karesidenan di bawah Sumatra Utara
oleh pemerintah Indonesia.

Sumber: wikimedia.org
 Daud Beureuh dan para pengikutnya,
terutama anggota Persatuan Ulama Seluruh
Aceh (PUSA) yang dipimpinnya, kecewa.
Daud Beureuh.
3) DI/TII Aceh

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka


 Guna menghimpun dukungan rakyat, Daud
mengobarkan sentimen agama (Islam) dan
kedaerahan.

 Pada 21 September 1953, Daud Beureuh


mengeluarkan maklumat bahwa Aceh
merupakan bagian dari NII di bawah
Kartosuwirjo. Bendera DI/TII di Aceh.

 Dilaksanakan gerakan secara serentak untuk menguasai kota-kota di Aceh dan


melakukan propaganda kepada rakyat Aceh untuk tidak mendukung pemerintahan
Republik Indonesia.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Guna mengamankan daerah Aceh, Komandan Daerah Militer (KDMA) Letnan


Kolonel Sjamaun menerapkan kebijakan “ Konsepsi Prinsipil Bijaksana”.

 Pada 5 dan 7 Juli 1957, Sjamaun Gaharu


mengadakan pertemuan dengan para tokoh DI di
Desa Lamteh yang menghasilkan “Ikrar Lamteh”.
 Pada 17 Desember 1962, diadakan Musyawarah
Kerukunan Rakyat Aceh yang digagas oleh
Pangdam I Kolonel M. Yasin.

 Secara bertahap, Gerakan DI/TII di Aceh akhirnya dapat diselesaikan dan


situasi keamanan di Aceh pulih kembali.
4) DI/TII Sulawesi Selatan

Pemerintah RI menolak permintaan Kesatuan Gerilya


Sulawesi Selatan (KGSS) agar para gerilyawan secara

Sumber: wikimedia.org
keseluruhan menjadi anggota TNI/ APRIS dan
dijadikan Divisi (Brigade) Hasanuddin dengan Kahar
Muzakkar sebagai panglimanya.

Kahar Muzakkar.
4) DI/TII Sulawesi Selatan

Sumber:30 Tahun Indonesia Merdeka


Pada 7 Agustus 1953,
Kahar Muzakkar
Sumber: wikimedia.org

menyatakan daerah
Sulawesi Selatan menjadi
bagian dari Darul Islam

Naskah Proklamasi pimpinan Kartosuwirjo.


Sekarmadji Maridjan
Kartosuwirjo. Negara Islam Indonesia
4) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Jalannya pemberontakan DI/TII yang berlangsung


di Sulawesi Selatan ini juga bertahan cukup lama.

 Pemberontakan baru berakhir setelah Kahar


Muzakkar tewas tertembak dalam operasi militer
yang dilancarkan TNI pada 3 Februari 1965.
Bagian 3
Pemberontakan
Angkatan Perang
Ratu Adil
1) Latar Belakang

 Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)


dipimpin oleh Raymond Westerling. Sebagian
besar anggota APRA adalah prajurit KNIL dan KL.

Sumber: wikimedia.org
 Pemberontakan APRA didalangi oleh golongan
kolonialis Belanda yang ingin mengamankan
kepentingan ekonominya.

 Pemberontakan atau gerakan APRA diberi nama


Ratu Adil karena ingin mendapatkan simpati dan Raymond Westerling.
dukungan dari rakyat.
2) Jalannya pemberontakan

 Pada 23 Januari 1950, Westerling


menggerakkan pasukan APRA
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

berkekuatan lebih dari 500 orang untuk


menyerang Kota Bandung.

 Pasukan APRA berhasil menduduki


Markas Staf Divisi Siliwangi.

Pasukan APRA di Bandung.


2) Jalannya pemberontakan

 Pada 23 Januari 1950, Westerling


menggerakkan pasukan APRA
berkekuatan lebih dari 500 orang untuk
menyerang Kota Bandung.

 Pasukan APRA berhasil menduduki


Sumber: gahetna.nl

Markas Staf Divisi Siliwangi.

 Selain di Bandung, APRA merencanakan


gerakan di Jakarta. Menurut rencana,
Sultan Hamid II. gerakan APRA di Jakarta yang dibantu oleh
Sultan Hamid II ini akan dilaksanakan pada
24 Januari 1950.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Dilakukan operasi militer untuk menumpas gerakan APRA yang dilakukan oleh
APRIS.
 Operasi militer ini mendapat dukungan penduduk
Bandung sehingga dengan cepat mampu mengusir
APRA di Bandung.

 Selanjutnya, operasi militer pun dilakukan di


Jakarta dan berhasil menangkap Sultan Hamid II
pada 4 April 1950.

 Kapten Raymond Westerling berhasil melarikan diri dengan


menggunakan pesawat Catalina ke luar negeri pada 22 Februari 1950.
Bagian 4
Pemberontakan
Andi Azis
1) Latar belakang

 Penolakan Andi Azis terhadap


Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

masuknya pasukan APRIS/TNI ke


wilayah Sulawesi Selatan.

 Pasukan Andi Azis


menamakan diri “Pasukan
Bebas”.

Pemberontakan Andi Azis sebenarnya tidak mendapat


dukungan rakyat Sulawesi. Sebagian besar rakyat Sulawesi
menyatakan keinginannya untuk kembali ke NKRI.
2) Jalannya pemberontakan

 Pada 5 April pukul 05.00 pagi, Andi Azis


Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka

beserta pasukannya yang dibantu oleh


Koninklijk Leger (Tentara Kerajaan atau
Tentara Belanda) dan KNIL menyerang
markas APRIS di Makassar.
 Mereka berhasil menguasai markas
APRIS dan juga Kota Makassar.
 Beberapa perwira ditawan, termasuk
Iring-iringan mobil yang membawa jenazah Letnan Kolonel A. J. Mokoginta dan
prajurit-prajurit APRIS yang gugur dalam upaya beberapa prajurit APRIS/TNI menjadi
penumpasan pemberontakan Andi Aziz.
korban.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Pada 8 April 1950, pemerintah pusat RIS, kemudian mengeluarkan ultimatum.


 Isinya menginstruksikan Andi Azis agar dalam waktu
2×24 jam untuk datang melaporkan diri ke Jakarta
guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
 Andi Azis berangkat ke Jakarta pada 15 April setelah
didesak oleh Presiden NIT, Sukawati. Ia terlambat
sampai di Jakarta.
 Ia ditangkap dan diadili sebagai pemberontak.

 Dalam menumpas sisa-sisa kelompok Andi Azis, dikirimlah pasukan TNI


pimpinan Mayor H. V. Worang, yang disusul dengan pasukan TNI pimpinan
Kolonel A. E. Kawilarang.
Bagian 5
Pemberontakan
Republik Maluku Selatan
1) Latar Belakang

 Pemberontakan Republik Maluku Selatan


(RMS) dipimpin oleh Dr. Christian Robert
Steven Soumokil, mantan Jaksa Agung NIT.
Sumber: media-kitlv.nl

 Pemberontakan ini berupa gerakan


separatis yang menolak integrasi dan ingin
membentuk negara sendiri yang lepas,
baik dari Negara Indonesia Timur (NIT)
maupun NKRI.
Soumokil merupakan mantan Jaksa Agung
Negara Indonesia Timur.
2) Jalannya pemberontakan

 Pada 25 April 1950, Soumokil


memproklamasikan berdirinya RMS dan
menetapkan Ambon sebagai Ibu Kota RMS.
Sumber: media-kitlv.nl

 Rakyat yang mendukung Republik


Indonesia ditangkap dan dipenjarakan.

Para anggota RMS.


3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Pada 14 Juli 1950, Gerakan Operasi Militer (GOM) III yang dipimpin Kolonel A. E.
Kawilarang dilaksanakan untuk menumpas RMS.

 Salah seorang prajurit TNI, Letnan Kolonel Slamet


Riyadi, tewas dalam perjuangan merebut Benteng
Nieuw Victoria.

 Pada 28 September 1950, pasukan APRIS berhasil


menguasai kembali Kota Ambon dan situasi
kembali kondusif.
Bagian 6
Pemberontakan
PRRI/Permesta
1) Latar Belakang

 Pergolakan yang muncul di Sumatra dan Sulawesi dipicu oleh ketidakpuasan terhadap
alokasi dana pembangunan yang diterima dari pemerintah pusat.

 Mereka menempuh jalan nonparlemen dengan membentuk dewan-dewan di daerah.


1) Latar Belakang

 Panglima Teritorial VII, Letnan Kolonel Ventje


Sumual pimpinan Dewan Manguni
memproklamasikan berdirinya Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta) pada 2 Maret 1957.

Sumber: wikimedia.org
Letkol Ventje Sumual.
1) Latar Belakang

 Panglima Teritorial VII, Letnan Kolonel Ventje


Sumual pimpinan Dewan Manguni
memproklamasikan berdirinya Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta) pada 2 Maret 1957.

Sumber: wikimedia.org
 Di Sumatra, diproklamasikan juga Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) oleh
Ahmad Husain pada 15 Februari 1958.

Kolonel Ahmad Husain.


1) Latar Belakang

 Panglima Teritorial VII, Letnan Kolonel Ventje


Sumual pimpinan Dewan Manguni
memproklamasikan berdirinya Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta) pada 2 Maret 1957.

Sumber: wikimedia.org
 Di Sumatra, diproklamasikan juga Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) oleh
Ahmad Husain pada 15 Februari 1958.

 PRRI kemudian mengangkat Syafruddin


Prawiranegara sebagai perdana menteri. Syafruddin Prawiranegara.
2) Jalannya pemberontakan

Sumber: wikimedia.org
 Pada 10 Februari 1958, Kolonel
Ahmad Husain berpidato di depan
masyarakat dan menyampaikan
ultimatum kepada pemerintah
pusat. Para pimpinan PRRI dari kiri ke kanan: Kol. Dahlan
Djambek, Burhanuddin Harahap, Letkol Ahmad Husain,
Syafruddin Prawiranegara, dan Kolonel M. Simbolon.

 Isi ultimatum di antaranya adalah (1) Kabinet Djuanda harus menyerahkan mandatnya
kepada presiden dalam waktu 5 × 24 jam, atau presiden yang mencabut mandat
tersebut dan (2) presiden menugaskan Hatta dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk
membentuk Kabinet Nasional.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Dibentuk pasukan gabungan yang diberi nama Operasi 17 Agustus ini dipimpin
langsung oleh Kolonel Ahmad Yani.

 Setelah berhasil mengamankan sumber-sumber


minyak di Pekanbaru, sejak 14 Maret 1958, operasi
militer beralih ke basis pemberontak di wilayah
Bukittinggi.

 Pada 4 Mei 1958, daerah Bukittinggi berhasil diamankan oleh pasukan TNI.
Ruang gerak PRRI pun semakin sempit dan melemah. Akibatnya, banyak
tokoh PRRI menyerahkan diri, seperti Ahmad Husain dan pasukannya.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Dalam rangka menumpas gerakan Permesta, pemerintah melancarkan Operasi


Merdeka pada April 1958, di bawah pimpinan Letnan Kolonel Rukminto
Hendraningrat.
 Saat operasi militer dilaksanakan, TNI menemukan
bukti adanya keterlibatan pihak asing.

 Salah satu pesawat asing milik Amerika Serikat dan


pilotnya A. L. Pope ditembak jatuh oleh pasukan
TNI di perairan Ambon.

 Pada pertengahan tahun 1961, para pemimpin Permesta menyerah kepada


pemerintah RI.
Bagian 7
Pemberontakan/Gerakan
PKI 30 September 1965
(G30S/PKI)
1) Latar Belakang

 G30S/PKI merupakan gerakan yang terjadi pada


malam tanggal 30 September atau tanggal 1
Oktober dini hari tahun 1965.

Sumber: wikimedia.org
 Gerakan ini bertujuan mengambil alih kekuasaan
atau kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis
Indonesia.
D. N. Adit sedang berorasi.
1) Latar Belakang

 PKI menganggap revolusi 1945 telah


gagal dan belum selesai. Revolusi hanya
akan berhasil apabila dilakukan oleh
kelompok komunis.
Sumber: wikimediaa.org

 Dalam pemilihan umum pertama


1955, PKI berhasil muncul sebagai
salah satu partai pemenang Pemilu
1955.
Partai peserta Pemilu 1955.
1) Latar Belakang

 Konsep Nasakom memberikan kekuatan


kepada PKI untuk memengaruhi
pemerintahan.
Sumber: wikimediaa.org

 Pada 27 Agustus 1964, dibentuk


Kabinet Dwikora yang memasukkan
beberapa tokoh PKI sebagai menteri
dan pejabat negara lainnya.

Pembacaan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.


1) Latar Belakang

 PKI selalu menganggap TNI-AD sebagai


musuh utama.
Sumber: wikimediaa.org

 Guna menghadi TNI-AD, selain isu


Dewan Jenderal, PKI mengeluarkan
isu Dokumen Gilchrist.
2) Jalannya pemberontakan

 PKI melancarkan aksi kudetanya pada 1 Oktober

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka


1965 dini hari di bawah pimpinan Letnan Kolonel
Untung.

 Sasarannya menculik perwira-perwira AD yang


dianggap sebagai penghalang bagi PKI dalam
mencapai tujuannya.
Letkol Untung
2) Jalannya pemberontakan

 Perwira-perwira AD yang diculik, kemudian


dibawa ke daerah Lubang Buaya hingga
akhirnya tewas dan dikubur dalam sebuah

Sumber: wikimedia.org
sumur.

Sumur maut di Lubang Buaya, Pondok Gede,


Jakarta, tempat ditemukannya jenazah para
jenderal Angkatan Darat Indonesia yang
dibunuh oleh kelompok G30S/PKI.
2) Jalannya pemberontakan

 Perwira-perwira AD yang diculik, kemudian


dibawa ke daerah Lubang Buaya hingga

Sumber: wikimedia.org
akhirnya tewas dan dikubur dalam sebuah
sumur.

 G30S/PKI tidak hanya terjadi di Jakarta,


tetapi juga di Yogyakarta. Peristiwa ini
menewaskan perwira menengah AD
Para perwira TNI AD yang menjadi korban G30S/PKI.
Komandan Korem 072, Kolonel Katamso
dan Kepala Staf Korem 072, Letnan Kolonel
Sugiono.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Operasi penumpasan G30S/PKI dilakukan dengan cepat di bawah pimpinan


Panglima Kostrad, Mayor Jenderal Soeharto.

 Pada hari yang sama, 1 Oktober 1965, Mayor Jenderal


Soeharto memimpin Resimen Para Komando Angkatan
Darat (RPKAD) dan Batalion 328/Kujang/Siliwangi dalam
operasi penumpasan G30S/PKI 1965.

 Pada 9 Oktober 1965, Kolonel Latief, salah satu tokoh


G30S/PKI 1965, berhasil ditangkap di Jakarta.

 Pada 11 Oktober 1965, Letnan Kolonel Untung pun berhasil ditangkap di


daerah Tegal, Jawa Tengah.
3) Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah Indonesia

 Pemberontakan PKI 30 September 1965


membuat kekuasaan Presiden Sukarno
luntur.
 Pada 23 Februari 1967, Presiden Sukarno
Sumber: wikimedia.org

sebagai Panglima tertinggi Angkatan Bersenjata


Republik Indonesia menyerahkan kekuasaan
pemerintahan kepada Jenderal Soeharto,
pemegang Ketetapan MPRS No. IX/
MPRS/1966.
Ⓒ Tokoh Pejuang Mempertahankan
Integrasi Bangsa

Sumber: wikimedia.org

Sumber: wikimedia.org

Sumber: wikimedia.org
Sumber: wikimedia.org

Sumber: wikimedia.org

DAPATKAH ANDA MENYEBUTKAN SIAPA SAJAKAH TOKOH DI ATAS?

APA PERANNYA DALAM MEMPERTAHAN INTEGRASI BANGSA?

Anda mungkin juga menyukai