0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
52 tayangan22 halaman
Dokumen tersebut membahas pandangan Gereja tentang dunia dan manusia, serta hubungan antara Gereja dan dunia. Konsili Vatikan II mengajak pandangan yang lebih positif terhadap dunia. Gereja dianggap sebagai "sakramen keselamatan bagi dunia" dan mitra dialog untuk menawarkan nilai-nilai injili. Gereja tetap menghormati otonomi dunia sekuler namun terkandung nilai-nilai yang dapat menyejahterakan manus
Dokumen tersebut membahas pandangan Gereja tentang dunia dan manusia, serta hubungan antara Gereja dan dunia. Konsili Vatikan II mengajak pandangan yang lebih positif terhadap dunia. Gereja dianggap sebagai "sakramen keselamatan bagi dunia" dan mitra dialog untuk menawarkan nilai-nilai injili. Gereja tetap menghormati otonomi dunia sekuler namun terkandung nilai-nilai yang dapat menyejahterakan manus
Dokumen tersebut membahas pandangan Gereja tentang dunia dan manusia, serta hubungan antara Gereja dan dunia. Konsili Vatikan II mengajak pandangan yang lebih positif terhadap dunia. Gereja dianggap sebagai "sakramen keselamatan bagi dunia" dan mitra dialog untuk menawarkan nilai-nilai injili. Gereja tetap menghormati otonomi dunia sekuler namun terkandung nilai-nilai yang dapat menyejahterakan manus
1. menjelaskan pandangan gereja tentang dunia : manusia, kerja manusia
paus yohanes XIII yang melahirkan konsili Vatikan II, yang mengahsilkan dokumen- dokumen penting yang mewarnai tonggak sejarah gereja dalam keidupannnya di dunia (Gaudium et Spes) a. dunia - sering dipandang negative sebagai dunai berdosa sehingga terdapat gagasan bahwa dunia merupakan halanagan dan rintangan bagi manusia untuk mencapai keselamatan. Didasari penafsiran sempit dan dangkal kitab suci: o 1 yoh 2:15-16 (“jaganlah kamu mengasihi dunia dan apa ayang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia") o 1 yoh 5:19 (kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat) o (Rm 12:2) “Janganlah menjadi serupa dengan dunia” Dunia berdosa telah dikalahkan oleh Kritus (yoh 16:33). Berkat salib kristus seorang Kristen hidup dalam dunia yang baru. Dunia yang terletak dalam genggaman si jahat telah dikalahkan oleh Kristus seperti dikatakan Paulus: “karena salib Kritus, bagiku dunia disalibkan dan akupun disalibkan bagi dunia (Gal 6:14) Konsili Vatikan II mengajak kita untuk melihat dunia secara lebih positif (seluruh keluarga manusia dan segala disekelilingnya, menjadi pentas = berlangsungnya sejarah umat manusia) Note: Funga mundi (mengisolasikan diri dari dunia) b. manusia manusia mempunyai martabat yang luhur karena manusai diciptakan menurut citra Allah dan dipanggil untuk memanusiawikan dan mengembangkan diri menyerupai Kristus, sebagai citra Allah tampak secara utuh. (akal budi, hati nurani, kehendak bebas) manusia ciptaan istimewa : diciptakan demi dirinya sendiri (bermasyarakat) Bapa menghendaki agar semau manusia membentuk satu keluarga dan memperlakukan seorang akan yang lain dengan jiwa persaudaraan (G.S 24) c. kerja manusia dipilih untuk menjadi rekan kerja Tuhan dalam melaksanakan perkembagan dunia. Setiap usaha dan karya manusia mempunyai nilai luhur. Manusia bukan saja menyempurnakan bumi tetapi juga menyempurnakan dirinya sendiri 2. menjelaskan alasan perlunya gereja terlibat dengan persoalan-persoalan dunia Tugas gereja adalah melanjutkan karya Kristus sendiri yang datang ke dunia untuk memeberikan kesaksian tentang kebenaran, untuk menyelamatkan dan bukan untuk menghakimi, untuk melayani dan bukan dilayani (GS art 3) Misi dan peran gereja : mewartakan kerjaaan Allah kepada seluruh umat manusia (menghadirkan nilai-nilai kerajaan Allah di tengah masyarakat) 3. menjelaskan masalah-masalah dunia yang mendesak dan memprihatinkan untuk segera di tangani (1) gereja terlibat dalam permasalah-permasalahan sosial budaya yang terjadi di manusia seperti terlibat dalam kelaparan di afrika, membela HAM ini merupakan contoh gereja sebagai… a. rekan kerja Allah b. Mitra dialog Dunia c. Sakramen keselamatan dunia d. Otonomitas Dunia e. Sakramen gerejani 4. Menjelaskan hubungan Gereja dengan dunia a. gereja setelah konsili Vatikan II (gereja postkonsiler) melihat dirinya sebagai “sakramen keselamatan” bagi dunia contoh : dunia ditawari keselamatan, menjadi lading untuk berbakti, terang dan garam dunia b. Gereja dijadikan mitra dialog, menawarkan nilai-nilai injili dan dunia dapat mengembagkan kebudayaannya, adat istiadat, alam pikiran, teknologi Contoh: Gereja katolik di jawa menerima tradisi doa untuk kehamilan tujuh bulan atau ibadat mitoni, Warga gereja ganjuran bantu membuat sebuah candi untuk tempat beribadat umat c. Gereja tetap menghormati otonomi dunai dengan sifatnya yang sekuler. Terkandung nilai-nilai yang dapt menyejahterakan manusia dan membangun sendi-sendi kerjaan Allah Sebenarnya Gereja : berbicara tentang dunia manusia ; umat Kristen: berbicara tentang dunia manusia berarti berbicara tentang gereja sebagai umat Allah yang berziarah di dunia ini. Hubungan gereja ditegaskan Konsili Vatikan (Gaudium Et Spes art 2) “… konsili vatikan II tanpa ragu-ragu mengarahkan amanatnya bukan lagi hanya kepada putra-putri gereja dan sekalaian orang yang menyerukan nama Kristus, melainakan kepada semua orang. Kepada mereak semua konsili bermaksud menguraikan, bagaimana memandang kehadiran serta kegiatan gereja di dunia masa kini.” Hal-hal yang perlu diperhatikan gereja dalam melaksanakan tugasnya: - menolak dengan tegas segaa macam perbudakan dan pemerkosaan martabat dan pribadi manusia - menempatkan dan memperjuangkan martabat manusia sesuai dengan maksud Allah - membangkitkan karya-karya yang melayani semua orang misalnya karya amal - mendorong semua usaha ke arah persatuan, sosialisasi dan persekutuan yang di bidang kewargaan dan ekonomi - bersikap positif dan mendorong kemajuan IPTEK demi kesajteraan manusia - menghargai setiap usaha manusia sebagai bagian dari rencana Allah 5. Menjelaskan masalah-masalah pokok bangsa Indonesia yang membutuhkan perhatian dan penanganan Gereja, akar permasalahannya dan upaya yang harus dibuat oleh Gereja (1) di bawah ini beberapa program pemerintah Jokowi untuk membantu saudara- saudara yang kurang beruntung, kecuali… a. wajib sekolah 9 tahun gratis b. kartu Indonesia Pintar c. BPJS d. Kartu Indonesia Sehat e. Kartu Keluarga Sejahtera Ajaran Sosial Gereja (ASG)
1. Menjelaskan latar belakang sejarah munculnya Ajaran Sosial Gereja
Sejak perkembangan industri modern, massa buruh burjubel ke kota-kota besar tanap jaminan masa depan yang menimbulkan berbagai masalah sosial baru. Ajaran sosial gereja : - ajaran gereja yang diperuntukan bagi kebaikan bersama (common good) untuk mengarahkan masyarakat kepada kebahagiaan (hak & kewajiban) - tanggapan gereja terhadap fenomena-fenomena atau persoalan yang dihadapi manusai dalam bentuk himbauan, kritik atau dukungan. - Bersifat lunak, ajaran gereja = ketat (dogma)
2. Menjelaskan sejarah singkat tentang ajaran sosial Gereja
3. Menjelaskan sumber-sumber ajaran sosial Gereja
a. Kitab Suci ASG : Perintah ke 4-10 Melalui hukum-hukum musa di perjajian lama, sesungguhnya kita dapat mengetahui bahwa Allah memberikan hukum tidak hanya untuk mengatur pesembahan kepada Allah tetapi mengatur kehidupan yang benar antara sesama keluarga. “kasihilah Tuhanmu dengan segenap hatimu dan kekuatanmu... dan kasihilah sesamamu seperti mengasihi dirimu sendiri (Mat 22:37-39) b. Pengajaran Bapa gereja dan para pujangga Gereja : - St. Agustinus (354-430) bukunya City God (manusia dan masyarakat) - St. Thomas Aquinas (1225-1274) bukunya Summa Theologiae (teologi moral) c. Pengajaran dari Bapa Paus(wakil-wakil Kristus di dunia), surat-surat ensiklik dan pengajaran lisan/ dalam homili / sermon / pidato (merangkum kitab suci dan pengajaran dari Bapa pujangga ) : mengajarkan bahwa Kristus tidak meninggalkan umat manusia bagai yatim piatu Note: Semangat pembaharuan yang berisi pemikiran bahwa Gereja harus senantiasa membaharui diri sesuai dengan kondisi jamannya diringkas dalam mottonya aggionarmento - DOKTRIN SOSIAL GEREJA (TETAP) Paus mengajarkan sesuatu yang telah menjadipengajaran Gereja sepanjang sejarah dan tidak mengajarkan hal-hall yang baru / inovasi Contoh : quagragesimo Anno, Paus Pius XII
4. Menjelaskan Ensiklik Ajaran Sosial Gereja serta fokus perhatian Gereja
yang terdapat di dalamnya RERUM NOVARUM (ZAMAN KITA) Tahun 1891 Penulis Paus Leo XIII Dokumen Ajaran sosial gereja - ensiklik pertama ASG - tampilnya masyarakat terindustrialisasi mengubah pola lama hidup bersama, pertanian (para buruh mendapat perlakukan buruk) - menampilkan tanggapan gereja atas isu-isu keadilan dan pembelaan atas martabat manusia (buruh) Tema-tema pokok Promosi martabat manusia lewat keadilan upah pekerja; hak-hak buruh; hak milik pribadi (gagasan marxis-komunis) ; persaudaraan antara kaya dan miskin untuk melawan kemiskinan; hak-hak Negara untuk campur tangan (komunisme); tugas gerja dalam membangun keadilan sosial Konteks Zaman Revolusi Industri eropa; kemiskinan yang hebat pada kaum pekerja/buruh (jurang kaya miskin yang luar biasa) Quadragesimo Anno Tahun 1931 Penulis Paus Pius XI Dokumen Ajaran sosial gereja Memperingati rerum novarum setelah 40, ajaran sosial gereja yaitu “subsidiaritas”. Mengkritik kapitalisme sebagai yang menhancurkan dirinya sendiri Tema-tema pokok Menggugat kebijakan-kebijakan ekonomi zaman itu :menawarkan solusi pembenahan tata sosial hidup bersama. Hak-hak pribadi dan kepemilikan bersama, upah adil, pembahasan sosialisme / kapitalisme. Langkah gereja dalam mengatasi kemiskinan struktural Konteks Zaman Depresi ekonomi sangat hebat pada tahun 1929 menggoyang dunia. Di eropa bermenculan diktaktor, demokrasi berosot Mater Et Magistra Tahun 1961 Penulis Yohanes XXIII Dokumen Ajaran sosial gereja See, judge, act. Gereja katolik didesak untuk berpartisipasi aktif dalam memajukan tata dunia yang adil Tema-tema pokok Isu-isu baru dalam perkembangan politik, ekonomi, pertambahan penduduk, kerjasama international Konteks Zaman Kemiskinan luar biasa di Negara-negara selatan, maraknya problem sosial dalam skala luas dunia Pacem In Terris Tahun 1963 Penulis Paus Yohanes XIII Dokumen Ajaran sosial gereja Menggagas perdamaian, memperkokoh hubungan internasional PBB, tantanan hidup (1) antarmasyarakat (2) antar masyarakat – Negara. (3) antar masyarakat – Negara –level komunitas dunia. Tema-tema pokok Hak-hak warganegara, hubungan international antar bangsa agar dihentikannya perlombaan senjata (cold war, produksi senjata nuklir), penekanan pondasi uraian pada gagasan hokum kodrat Konteks Zaman Perang dingin antara barat dan Blok timur, penderian tembok berlin yang memisahkan antara jerman barat dan timur simbol pemisahan bangsa manusia (Agustus 1961), soal krisis misile Cuba (1962) Gaudium Et Spes Tahun 1965 Penulis Dokumen Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II Dokumen Ajaran sosial gereja Hubungan gereja dengan dunia modern Tema-tema pokok Beberapa masalah mendesak seperti Perkawinan, keluarga, cinta kasih, kesuburan perkawinan, kebudayaan iman, pendidikan kristiani, kehidupan sosial ekonomi, perdamaian dan persekutuan bangsa-bangsa, pencegah perang dan kerjasama international Populorum Progressio Tahun 1967 Penulis Paus Paulus VI Dokumen Ajaran sosial gereja Kekayaan bangsa-bangsa. Kekayaan dari sebagian Negara-negara maju harus dibagi untuk memajukan Negara-negara yang miskin. Perdagangan yang adil. (ketidak adilan + kemiskinan) Tema-tema pokok Kerjasama antar bangsa-bangsa dan dukungan international seperti bantuan keungan dan pangan. Konteks Zaman Banyak Negara baru bermunculan di agrika, tetapi juga sekaligus perang ideologis antarkepentingan, marginalisasi (kemiskinan), perang di Vietnam, perang idelogis (marxisme- komunis dan militer di Indonesia) Octogesima Adveniens Tahun 1971 Penulis Surat Apostolik Paus Paulus VI Dokumen Ajaran sosial gereja Perayaan ke-80 rerum novarum. Paulus VI menyerukan segenap anggot gerja dan bangsa manusia untuk bertindak memerangi kemiskinan (urbanisasi). Diskriminasi kulit, asal- usul, budaya, sex, agama. Gereja mendorong umatnya untuk memperjuangkat nilai-nilai / semangat injili memperjuangkan keadilan sosial Tema-tema pokok Keadilan, urbanisasi, soal-soal diskriminasi (manusiawi, kehidupan politikm ideology, panggilan kristiani) Konteks Zaman Aksi martin luther king untuk perjuangan hak-hak asasi marak (protes melawan Vietnam) Convenientes Ex Universo / Justica In Mundo Tahun 1971 Penulis Sinode Para uskup di dunia Dokumen Ajaran sosial gereja Afrika, Asia, dan Latin amerika (Liberation) oleh para uskup amerika latin di Medellin (kolumbia). Keadilan merupakan dimensi konstututif pewartaan injil Tema-tema pokok Terminology : “oppression dan “Liberation” Misi gereja dan keadilan merupakan 2 elemen ang tidak dapat dipisahkan Konteks Zaman Pengaruh dari pertemuan Medellin (kolumbia) tahun 1968 sangat besar Evangeli Nuntiadi Tahun 1975 Penulis Anjuran Apostolik Paus Paulus VI Dokumen Ajaran sosial gereja 3 pertanyaan dasar: (1) Sabda Tuhan berdaya, menyentuh hati manusia, tetapi mengapa gereja dewasa ini menjumpai hidup manusai yang tidak disentuh oleh Sabda Tuhan (pewartaan gereja)? (2) Arti apakah kekuatan evangelisasi sungguh-sunguh mampu mengubah manusia abad ke-20 ini? (3) Metode apakah yang harus diterapkan agar kekuatan sabda menemukan efeknya? Tema-tema pokok Kultural sekularisme ateistis, indi- ference, konsumerisme, diskriminasi, pengendapan kenikamatan dalam gaya hidup, nafsu untuk mendominasi Konteks Zaman Memperingati konsili vatikan tahun ke -10 Redemptor Hominis Tahun 1979 Penulis Yohanes Paulus II Dokumen Ajaran sosial gereja Manusia ditebus oleh Kristus dalam situasi hidupnya secara konkret. Hak-hak asasi manusia didiskusikan Tema-tema pokok Misteri penebusan manusia di zaman modern, kemajuan dan akibat-akibatnya, misi gereja untuk menjawab persoalan zaman ini Konteks Zaman Ensiklik pertama dari Yohanes Paulus II Laborem Excercens Tahun 1979 Penulis Yohanes Paulus II Dokumen Ajaran sosial gereja “kerja” mengkritik tajam komunisme dan kapitalisme sekaligus sebagai memperlakukan manusia sebagai alat produkticitas. Manusia cuma sebagai instrument penghasil kemajuan. Manusia berhak hidup secara manusiawi dan adil dalam kerjanya Tema-tema pokok Memperingati 90 tahun rerum novarum. Kerja & manusia: semua orang berhak atas kerja, termasuk di dalamnya yang cacat dan perlu jaminan keselmatan dan pencarian pekerjaan dimana pun Konteks Zaman Penggangguran dan pekerja migrant (tenaga asing) sangat diperas dan mendapat perlakukan tidak adil Sollicitudo Rei Socialis Tahun 1987 Penulis Yohanes Paulus II Dokumen Ajaran sosial gereja Selatan (miskin) vs utara (kaya). Pertentangan ideology antara barat dan timur (kapitalisme vs komunisme). Memblokir kerjasama dan solidaritas kepada yang miskin. Barat semakin membabibuta dalam eksplorasi kemajuan. Kosumerisme dan dosa structural mendominasi manusia Tema-tema pokok The structures of sin dan tinjauan teologis masalah-masalah modern Konteks Zaman Soviet menginvasi afganistan (1 tahun) dan persaingan ideologis yang hebat Centesimus Annus Tahun 1991 Penulis Yohanes Paulus II Dokumen Ajaran sosial gereja Rerum Novarum ke – 100. Komunisme, sosialisme Marxisme di wilayah eropa timur. Kesalahan fundamental dari soisalisme adalah tidakan yang lebih manusiawi atas perkembagan. Tema-tema pokok Membahas tentang hal-hal baru zaman sekarang dan diajukan catatan 1989 (jatuhnya tembok berlin) Konteks Zaman Jatuhnya komunisme di eropa timur (jatuhnya tembok berlin), nelson manila – sang figure penentang diskriminasi – bebas dari penjara (1990) The Participation of Catholics in Political Life Tahun 2002 Penulis Kongregasi Suci untuk Ajaran Iman Dokumen Ajaran sosial gereja Partisipasi umat katolik pada kehidupan politik tidak boleh pasif. Politik bukanlah lapangan kotor melainkan laangan kehidupan yang harus ditata dengan baik Tema-tema pokok Peduli dengan persoalan politik Konteks Zaman Hidup manusia ditentukan oleh realitas tata politik; aneka persoalan kemunduran sosial (kebangkrutan politik), kebebasan beragama dan berkembangnya budaya 1. Dalam dokumen ASG Veritas in Veritatae, Paus Benedictus menanggapi dengan kritis atas maraknya globalisasi yang menyebabkan Negara- negara/orang-orang yang lemah semakin tersingkir dan menderita. Oleh Karena itu, Paus mengajak orang katolik dan semua orang untuk … a. mewartakan injil ke seluruh dunia secara gencar b. mempunyai perhatian kepada yang lemah dan kesediaan berbagi c. meminta semua manusia untuk peka memperhatikan alam sekitarnya d. menolak semakin menyebarnya globalisasi e. meningkatkan keimanan manusia dengan semakin mendekatkan diri pada Tuhan
5. Menjelaskan alasan Ajaran Sosial Gereja kurang bergema di Indonesia
- secara umum penampilan greja di Indonesia lebih merupakan penampilan ibadat daripada penampilan sosial - kurangnya sikap empati dalam diri umat karena kurang bersentuhan dan menyelami penderitaan yang miskin alami - kesadaran sebagai minoritas terkadang dijadikan laasan untuk tidak mengadakan perubahan sosial merasa tidak dapat membuat perubahan yang berarti (sekecil = makna) - karena perkara sosial dijadikan ajaran, menjadi bahan tertuli yang dapat dipelajari, diketahui, dipahami, dipuji, seminar atau dicita-citakan
6. Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dari ajaran sosial Gereja
Prinsip dasar: a. Ajaran sosial gereja mempunyai prinsip dasar menjunjung tinggi martabat manusia karena manusai diciptakan menurut gambaran Allah (Kej 1 : 26, Gaudium et Spes 12) b. Para pelayan sosial religious selayaknya mengusahakan hubungan timbal balik / dialog dengan menyatakan pengajaran injil (Rerum Novarum 41, Populorum Progressio 54) c. Semua kegiatan harus sesuai dengan prinsip moralitas praktis. Semua pribadi masyarakat harus diharmonisasikan untuk mencapai common good (Mater et Magistra, 37) d. Setiap orang harus melihat sesamanaya sebagai dirinya sendiri dengan memikirkan hidupnya dan jalan yang diperlukan untuk hidup (papan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan) (Gaudium et Spes 26) e. Solidaritas membantu kita melihat orang lain tidak sebagai alat tetapi sebagai sesama mengambil bagian di perjamuan kehidupan yang kepadanya kita semua dipanggil oleh Tuhan) (sollicitudo Rei Socialis, 39) f. Pihak yang lemah / miskin harus dibatu untuk dapat memperoleh kealihan (centesimus Annus, 34) g. Kasih harus melampaui keadilan dan bahwa segala kegiatan gereja untuk memberi kasih demi kebaikan bersama (Caritas in Veritate, 6) Prinsip umum partisipasi dalam masyarakat a. peran otoritas dalam kemasyarakatan (KGK 1897-1904, 1918-1921) b. kesejahteraan Umum menjadi tujuan prinsip kehidupan bermasyarakat (KGK 1905-1912, 1922-1927) c. prinsip tanggung jawab dan partisipasi setiap pihak dalam masyarakat (KGK 1913-1917) Prinsip keadilan sosial a) penghormatan akan martabat manusia (KGK 1929-1933, 1943-1944) b) persamaan dan perbedaan yang ada di antara umat manusia (KGK 1934- 1938, 1945-1947) c) solidaritas umat manusia (KGK 1939-1942, 1948) Ringkasan : a. membela martabat manusia, menghargai hak-haknya, membangun keluarga dan kebebasan beragama b. Bertujuan untuk kesejahteraan umum c. Solidaritas, mendukung partisipasi dan kerja sama di dalam kelompok dan antarkelompok masyarakat d. Subsidaritas, memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat e. Mengutamakan / berpihak kepada kaum misikin
Evangelizare Pauperibus Misit Me
1. Menjelaskan pengertian orang miskin secara tepat
Orang miskin : mereka yang tidak memiliki sesuatu yang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Ciri: pendapatan rendah, akses sumber daya terbatas (air, lingkungan kesehatan) tidak memiliki kewenangan dan biasanya mengalami penindasan dan menjadi mainan pihak yang memperoleh keuntungan. Tidak berdaya menuju ke taraf hidup yang lebih baik. Majelis Antar Serikat Religius Indonesia (MASRI) : tak berdaya karena berbagai macam kemiskinan yang membuat semakin banyak orang hidup semakin tidak manusiawi dan tidak manggambarkan bahwa dia adalah citra Allah yang bermartabat sebagai manusia
2. Menyebutkan faktor yang menyebabkan kemiskinan
Factor penyebab: a. individual, patologis (melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku atau pilihan, kemampuan dari si miskin) contoh : judi, boros b. keluarga, menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga ; contoh: anggota keluarga tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga c. Subbudaya (subcultural), kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari , dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan; contoh : individu atau keluarga tergoda dengan kehidupan tetangga sebelah atau upacara pernikahan flores d. Agensi, aksi orang lain (perang, pemerintahan, ekonomi) e. Struktural, memberikan alas an bahwa kemiskinan merupakan hasil dari structural sosial. Contoh: kurangnya kehidupan di daerah itu atau air Jenis- jenis: a. absolut, tidak mampu memenuhi kebutuhan minimum hidupnya utnuk memelihara fisiknya (pandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan) b. kemiskinan relatif (dibandingkan dengan kondisi orang lain dalam suatu daerah) c. Kemiskinan Struktural, struktur masyarakatnya timpang yang tidak menguntungkan d. Kemiskinan Situasional atau kemiskinan natural, daerah-daerah kurang menguntungkan e. Kemiskinan kultural, budaya atau kultur yang turun temurun (badui, dayak”Kalimantan”)
3. Menjelaskan ajaran gereja tentang keberpihakkan gereja terhadap orang
miskin Option for the poor and vulnerable : mendahulukan kepentingan mereka yang miskin dan lemah. Prinsip ini akarnya dalam kitab suci (Tuhan Yesus mendindentifikasikan dirinya sebagai orang miskin “Mat 25:40 & EA art 34” Octogesima Adveniens (paus Paulus VI) : hokum cinta kasih Allah “dalam mengarjarkan cinta kasih, Injil mengajari kita untuk secara istimewa menghormati orang-orang miskin dan situasi khusu mereka di tengah masyarakat..”(OA art.23) à mencintai sesame sama dengan mencintai sendiri (EJA art. 87) Economic Justice for All : mereka berpartisipasi aktif dalam hidup bermasyarakat (kesejahteraan umum) Option for the poor : ketidakberdayaan kaum miskin melukai keseluruhan komunitas Bukan melampiaskan rasa belas kasihan maupan berbagi sesuatu secara karitatif. Kelompok miskin (mereka yang tidak bisa membantu direi mereak sendiri untuk dapat mengakses kesejahteraan Tujuan : memberdayakan mereka yang berkekurangn untuk bisa berpartisispasi dalam kesejahteraan umum The option for the poor adalah sebuah perspektif yang menguji keputusan pribadi, kebijakan lembaga-lembaga public maupun privat dan hubugan ekonomi dengan melihat bagaimana kaum miskin mengalami akibatnya. Tidak bersifat eksklusif (memilih satu tetapi meninggalkan yang lain) tetapi preferensial (memberi prioritas khusus). Yohanes Paulus II mengatakan option of the poor adalah perwujudan dari “tanggung jawab sosial, gaya hidup dan keputusan-keputusan yang kita buat berhubungan dengan kepemilikan dan penggunaan harta benda kita” 4. Menceritakan keteladanan santo Vinsensius dalam melayani orang miskin 2. Let us go then, my brother and work with a new love in the service of the poor and most abandoned, recognizing before God that they are our lords and masters that we are unworthy to render them our small services (SV XI, 393). Dari kutipan nasehat di atas salah satu keutamaan yang harus dimiliki seorang vinsensian adalah… a. kerendahan hati b. kesederhanaan c. penyelamatan jiwa-jiwa d. kelembuatan hati e. matiraga
5. Pandangan santo Vinsensius kepada orang miskin
Orang miskin dapat menjadi sarana dan jalan untuk menemukan Kristus sehingga santo vinsensius menyatakan bahwa orang miskin adalah tuan dan majikan yang harus dilayani, sepertinya yang terungkap dalam salah satu suratnya. Apa yang dilakukan terhadap kaum miskin memiliki nilai setaraf dengan perbuatan uang ditujukan kepada Allah.
6. Cara melayani orang miskin
Santo vinsensius melihat dengan kacamata imannya bahwa kehadiran Tuhan Yesus dalam diri orang miskin menuntut uluran kasih darinya sehingga ia melayani orang- orang miskin yang di desa. (cinta = tindakan konkret). Pelayanan kepada kaum miskin = jalan pengudusan dan pengabdia hidup dengan kauum miskin merupakan jalan untuk sampai pada kesempurnaan, Arti miskin : keadaan manusai yang sepenuhnya bergantung pada belas kasih Allah. Kehardiran Yesus merupakan kehadiran kasih Allah yang membawa harapan dan sukacita bagi mereka. Yesus mengangkat martabat kemanusiaan mereka Perjumpaan kita dengan Tuhan dalam diri orang miskin terjadi bila kita berkontak antar ptibadi dengan mereka berkontak hati ke hati. Cinta yang paling sempurna adalah afektif (membuat seseorang merasa terharu dan penuh perasaan terhadap orang yang dicintai) dan efektif (melayani & mencintai secara profesional agar pelayanannya berhasil) “harus saling melengkapi” 7. Peranan doa dalam pelayanan Tidak mudah tenggelam dalam tugas pelayanannyadan tidak cepat kehabisan energy atau mudah bosan (sumber kekuatan dalam pelayanan). Dalam doa, kita diajak untuk merenungkan / merefleksi karya pelayanan kita, kehadiran dan keterlibatan Allah di dalamnya. Dengan demikian ia akan mengalami bahwa hidupnya sangat diperkaya dan ia semakin peka pada kehadiran Allah dalam diri mereka, Memiliki kesempatan untuk melayani Kristus dan membangkitkan Kristus dalam diri orang miskin dan menderita, Memiliki belas kasih mendalam. Seorang vinsensiam akan semakin menampakan Kristus bagi orang-orang yang miskin dan menderita (Kristus Penyelamat). Dengan demikian kehidupannya bermakna, gembira dan bahagia
Gereja dan Masalah Dunia aktual dewasa ini
1. Menjelaskan perkembangan dan dampak perkembangan teknologi bagi
kehidupan manusia Dampak positif IPTEK Dampak negative IPTEK Mengindinkasikan tingkat peradapan Dapat mengakibatkan manusai menjadi manusia yang semakin maju egois dan sombong Dapat membantu manusia dalam Munculnya budaya instan dan mentalitas menyelesaikan masalah/pekerjaan dengan jalan pintas dalam kehidupan manusia cepat Dapat membantu manusia semakin Bila manusia gila teknologi dapat mendekatkan diri pada Tuhan mengeser peranan Tuhan dalam hidupnya Memudahkan dan memperlancar akses Memudarnya nilai hubungan personal komunikasi antarmanusia antarmanusia yang mengakibatkan kesalahpahaman satu sama lain Menciptakan budaya sharing dan Batas-batas antarwilayah personal dan kerterbukaan antarmanusaia social mudah tercampur aduk yang mengakibatkan harga diri manusia tercemar. Gereja tumbuh dan berkembang dalam arus perkembangan tersebut. Disautu sisi gereja terdukung dan terbantu dengan kemajuan tersebut tetapi disisi lain gereja berhadapan dengan permasalahan yang ditimbulkan dari perkembangan tersebut sehingga muncullah pertanyaan-pertanyaan. Hidup pribadi tidak bisa dipisahkan dengan hidup biologis. Hidup biologis itu seperti sel-sel dan kesehatan maka dari itu manusia bisa menbangkitkan cita-cita dan bersosialisasi. Usaha melindungi hidup serta meningkatkan mutunya itu bermuara pada konflik. Seringkali konflik itu diselesaikan dengan pertimbangan. Pilihan kita harus tetap berpedoman pada iman kita, kitab suci dan ajaran magisterium. 2. Menjelaskan pandangan gereja tentang permasalahan seks bebas Sikap gereja katolik menolak dan melarang hubungan seksual di luar niakah sebetulnya berakar pada hokum natural yang melekat pada manusia itu sendiri. Manusia memiliki martabat yang luhur dan tinggi, sedangkan hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan adalah merendahkan dan menghina kebajikan nilai seksualitas manusia itu dan bahwa manusia dipanggil untuk selalu untuk bersatu secara untuh sebagai pribadi-pribadi dengan komitmen sempuran untuk saling mermberikan diri satu sama lain (komitmen) dan bukan dicari semata-mata. Ajaran gereja tentang immoralitas hubungan seks bebas : kejadian 1:27 mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambarnya.. dan sebagai laki-laki dan perempuan Ia menciptakan mereka”. Ajaran kitab suci: merupakan dosa serius (porneia “mengutuk relasi seksual diluar perkawinan = perzinahan) - matius dan markus (porneia = seseorang tidak murni [Mat 15,19 & Mrk 7:21]) - rasul Paulus mengajak jemaatnya di korintus untuk tidak melakukan percabulan (tubuh kita untuk Tuhan [1 kor 6:13-15]) - Paus Yohanes Paulus II dalam Familiaris Consortio no 11 : seksualitas hanya diwujudkan secara sungguh-sungguh manusiawi, bila meripakan suatu unsur integral dama cinta kasih, yakni bila pria dan wanita saling menyerahkan diri sepenuhnya seum hidup) - Tidak memisahkan seksualitas dari aspek spiritual (kejiwaan & kerohanian) - Tidak membohongi bahasa dalam tubuh 3. Menjelaskan pandangan gereja tentang permasalahan hubungan sejenis Kitab suci mengecam perbuatan homoseksual [Rm 1:24-27, 1 kor 6:10, 1 Tim 1:10] karena merupakan dasar yang menyimpang. Deklarasi, persona humana (29 Desember, 1975),8) perkawinan adalah kudus sedangkan tindakan homoseksual menentang kodrat hokum moral karena kelanjutan kehidupan tidak mungkin terjadi waktu persetubuhan (menghalangi bersama umat manusia). Perbuatan itu tidak berasal dari satu kebutuhan benar untuk saling melengkapi secara afektif dan seksual (katekismus gereja katholik 2357). - “mereka harus dilayani dengan hormat, kasih sayang dan bijaksana. Orang jangan memojokan mereka dengan salah satu cara yang tidak adil” (KGK 2358) - homoseksual adalah dosa melawan kemurnian (KGK 2396) 4. Menjelaskan pandangan gereja tentang permasalahan aborsi Gereja membela hidup anak di dalam kandungan. Konsili Vatikan II menyebut bahwa pengguguran adalah suatu tindakan kejahatan yang durhaka, sama dengan pembunuhan anak. • Menurut Humanae Vitae – Paus Paulus VI, pengguguran dgn alasan terapeutik bertentangan dengan tugas memelihara dan meneruskan hidup. • Menurut Veritatis Splendor – Paus Yohanes Paulus II, pengguguran digolongkan di antara “perbuatan-perbuatan yang lepas dari situasinya dengan sendirinya dan dalam dirinya dan oleh karena isinya dilarang keras”. • Menurut Gaudium et Spes apa saja yang berlawanan dengan hidup termasuk pengguran merupakan perbuatan keji, mencoreng peradapan manusia, dan menentang kemuliaan Sang Pencipta. • Kitab Hukum Kanonik mengenakan hukuman ekskomunikasi pada setiap orang yang mengusahakan pengguguran kandungan yang berhasil. Manusia dalam kandungan memiliki martabat yang sama dengan manusia yang sudah lahir, maka dari itu manusia harus dihormati sejak saat mulai pertumbuhannya/pembuahannya. Pembunuhan sebelum kelahiran dinilai sama dengan pembunuhan setelah kelahiran. 5. Menjelaskan pandangan gereja tentang permasalahan inseminasi buatan a. Metode Fertilisasi In Vitro (IVF) dan Embryo Transfer (ET) Dinyatakan dalam Donum Vitae bahwa tindakan ini amoral bagi gereja. Mengapa?: 1) Alasan moral dan hukum perkawinan à metode ini menjadikan manusia sebagai objek teknologi biologis semata. 2) Alasan medis (kesehatan) à anak tidak mengetahui identitas dan riwayat kesehatan orang tuanya, akibatnya si anak kurang mengetahui masalah kesehatannya sendiri. 3) Alasan antropologis à Gereja meyakini bahwa sejak konsepsi sudah ada kehidupan manusia secara pribadi yang memiliki status antropologis dan perlu diperlakukan sebagai pribadi manusia. Donum Vitae mengajarkan bahwa jika suatu intervensi medis diberikan demi menolong atau membantu tindakan kasih suami istri agar membukakan kehamilan secara alami, intervensi itu dapat diterima secara moral. Akan tetapi, jika intervensi medis menggantikan tindakan kasih suami istri untuk membuahkan kehidupan, intervensi itu adalah amoral. b. Teknologi kloning Gereja menolak kloning karena: 1) aseksual 2) memproduksi anak dengan mengkopinya 3) anak bukan dilahirkan namun diproduksi 4) menegaskan dominasi manusia atas manusia 5) berpotensi untuk mengeksploitasi dan menghancurkan embrio 6) memberi solusi kepada homoseksual 6. Menjelaskan pandangan gereja tentang permasalahan penggunaan teknologi kontrasepsi Humanae Vitae (HV) oleh Charles E. Curran, pemakaian metode kontrasepsi merupakan tindakan haram (illicit). Persetubuhan harus tetap terbuka kepada adanya kehidup baru. Ajaran HV ini berdasarkan pada kehendak Allah yang menhendaki suapaya makna hubungan seksual yang menyatukan (untif), relasioanal (saling menyerahkan diri) dan terbuka pada keturunan (prokreatif) tidak dipisahkan. - DR. CB. Kusmaryanto “penghentian langsung proses generatif yang sudah dimulai dan lebih-lebih aborsi yang secara angsung dikehendaki dan dijalanakan, juga jika untuk alasan terapi, benar-benar tidak bisa digolongkan sbagai alat yang sah untuk mengatur kelahiran. - Donum Vitae : “ contraception deliberately deprives….of the ends marriage…” (menghalangi keterbukaan suami istri untuk kelahiran anak) - Paus Yohanes Paulus II dalam sinode para Uskup Oktober 1980 mengeluarkan Familiaris Consortia (FC) à seksualitas upaya untuk menyerahkan diri melalui tindakan yang khas dan ekskulsif. - Kongregasi Doktrin Iman menegaskan Gaudium et Spes (pengetahuan dan teknologi harus menghormati dasar moralitas “(inalienable “kebaikan integral dan rencana Tuhan) “prokreasi manusia = kepenuhan cinta Allah(kudus)” - Penyerahannya harus objektif ambivalen (jika tidak = pemalsuan kebenaran) 7. Menjelaskan pandangan gereja tentang permasalahan transplantasi Transplantasi organ tubuh dapat dibenarkan secara moral asalkan: a. Pemberian organ tubuh saat pendonor masih hidup: 1) disetujui oleh sang pendonor sendiri atau orang yang secara sah berbicara atas namanya 2) donor tersebut sungguh dapat menolong penerima dan tidak membahayakan kesehatan pendonor 3) donor itu bukan berupa tindakan amputasi, mutilasi, sterilisasi yang dilakukan terhadap orang yang tidak bersalah, tanpa alasan medis yang kuat. b. Pemberian organ tubuh disaat pendonor sudah meninggal: 1) Pada saat organ tersebut diambil, pendonor sudah benar-benar telah meninggal dunia. 2) Pengambilan organ harus dilakukan dengan hormat terhadap tubuh yang sudah meninggal dunia tersebut 3) Jenazah pendonor harus tetap dimakamkan dengan hormat. 8. Menjelaskan pandangan gereja tentang permasalahan eutanasia Melalui dokumen Gaudium et Spes, para Bapa Konsili menolak eutanasia. Terdapat gerakan yang kuat melegalkan tindakan eutanasia dengan merebaknya paham the right to die. Hidup manusia sangatlah bernilai dan tidak boleh semena-mena dirampas. Eutanasia aktif = pembunuhan. Penderitaan yang dialami adalah batu uji iman dan jalan untuk mengenal Kristus lebih penuh. Penderitaan yang dialami perlu disyukuri, karena boleh turut serta merasakan penderitaan bersama Kristus. Hidup dan mati ada di tangan Tuhan, maka hidup perlu dihargai selama-lamanya.