Tugas 1
Tugas 1
PENGELOLAAN KELAS
Puji syukur kita panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa karena dalam pembuatan makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu. Kami menyadari bahwa peranan makalah ini sangat penting
bagi kita semua untuk dibaca maupun dipelajari bersama. Selama penulisan
makalah, kami banyak menerima bantuan dan dukungan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan dalam
Pengelolaan Kelas.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.4 Manfaat...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5
2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas...............................................................5
2.2 Strategi Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran...............................6
2.3 Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas.................................................7
2.4 Rancangan Dalam Pengelolaan Kelas................................................10
2.5 Prosedur yang Digunakan Dalam Pengelolaan Kelas......................11
2.6 Teknik yang Digunakan Dalam Pengelolaan Kelas..........................11
2.7 Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pengelolaan Kelas.....13
2.8 Peran dan Tugas Guru Dalam Pengelolaan Kelas............................14
BAB III PENUTUP.............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan
berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar, yaitu pengelolaan kelas dan
pengajaran itu sendiri. Kedua hal tersebut saling tergantung satu sama lain.
Keberhasilan pengajaran, dalam arti tercapainya tujuan tujuan intruksional sangat
bergantung pada kemampuan mengelola kelas. Kelas yang baik dapat
menciptakan situasi yang memungkinkan siswa belajar sehingga merupakan titik
awal keberhasilan pengajaran. Tugas utama guru adalah menciptakan suasana
kelas agar terjadi interaksi, belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu guru seyogyanya memiliki
kemampuan untuk melakukan interaksi belajar mengajar yang baik. Salah satu
kemampuan yang sangat penting adalah kemampuan dalam mengelola kelas.
Pengelolaan kelas ditinjau dari pengertian lama dan pengertian baru sebagai
berikut :
a. Pengertian lama yaitu pengelolaan kelas adalah mempertahankan ketertiban
kelas.
b. Pengertian baru yaitu pengelolaan kelas adalah proses seleksi dengan
menggunakan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi pengelolaan
kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki dan memlihara organisasi
kelas sehingga individu dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya, dan
energi pada tugas-tugas individual.
Siswa dapat belajar dengan baik, dalam suasana yang wajar tanpa tekanan dan
dalam kondisi yang merangsang untuk belajar. Mereka memerlukan bimbingan
dan bantuan untuk memahami bahan pengajaran dalam berbagai kegiatan
belajar. Untuk menciptakan suasana yang membutuhkan gairah belajar,
meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan
bimbingan siswa dalam belajar, diperlukan pengorganisasian atau pengelolaan
kelas yang memadai.
Agar pendidik berhasil dalam mengelola anak didiknya, maka guru harus
mempertimbangkan metode apa yang harus dipakainya, melihat waktu, serta
kondisi yang ada. Karena hal tersebut akan menunjang keberhasilan dalam
pengelolaan kelas.
Pengelolaan kelas merupakan tingkah laku komplek yang digunakan oleh guru
untuk memelihara suasana kelas sehingga memungkinkan siswa belajar dengan
hasil yang efisien dan berkualitas tinggi. Pengelola kelas yang efektif merupakan
persyaratan utama untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif. Pengelolaan
kelas dapat dianggap sebagai tugas yang paling pokok dan sekaligus paling sulit
yang harus dilakukan oleh guru.
Apabila pengaturan kondisi belajar maksimal dengan sendirinya, besar
kemungkinan proses pembelajaran akan berlangsung secara maksimal pula,
sebaiknya, apabila terdapat kekurangan antara tugas dan sarana atau alat atau
1
terputusnya antara suatu keinginan dengan keinginan lain, atau kebutuhan dengan
pemenuhannya, maka terjadilah gangguan proses belajar yang dimaksud.
Jadi pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan
rutinitas, melainkan juga mengelola berbagai hal yang tercakup dalam komponen
pembelajaran. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan
mempertahankan suasana dan kondisi kelas yang kondusif. Sehingga proses
belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Efektif berarti
tercapainya tujuan sesuai dengan perencanaan yang dibuat secara tepat. Efisien
adalah pencapaian tujuan pembelajaran sebagaimana yang direncanakan dengan
lebih cepat.
Kedua tujuan ini harus dicapai dalam kelas, karena di kelaslah segala aspek
pembelajaran bertemu dan berproses. Pembelajar dengan segala kemampuannya,
pebelajar denan seala latar belakang dan sifat-sifat individualnya. Kurikulum
dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala
pokok bahasanya bertemu dan bepadu serta berinteraksi di kelas. Bahkan hasil
dari pendidikan secara keseluruhan sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di
kelas. Oleh sebab itu sudah selakyaknya kelas dikelola dengan baik, profesional,
dan harus terus-menerus dalam perbaikan (continoues improvment).
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum, tunjangan pengelola kelas adalah untuk meningkatkan mutu
pembelajaran. Mutu pembelajaran akan tercapai jika tujuan pembelajaran
tercapai. Menurut Sudirman N secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah
penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang
disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana
social yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional, sikap serta apresiasi kepada siswa.
Pengelolaan kelas yang bukan tanpa tujuan, karena itu ada tujuan itulah guru
selalu berusaha mengelola kelas, walaupun terkadang kelelahan fisik maupun
pikiran disarankan. Guru sadar tanpa mengelola kelas dengan baik, maka akan
menghambat kegiatan belajar mengajarnya, itu sama saja membiarkan
jalannyapengajar tanpa membawa hasil, yaitu mengantarkan anak didik dari tidak
tahu menjadi berilmu.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan pengelolaan kelas adalah untuk memberikan kedisplinan,
ketertiban, dan kenyamanan bagi anak didik dalam kelas berikut pendapat
beberapa para ahli mengenai tujuan dari pengelolaan kelas.
a. Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa tujuan pengelola kelas adalah agar
setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
2
1) Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang berhenti
karena tidak tahu akan tugas yang diberikan padanya.
2) Setiap anak harus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya
tiap anak akan bekerja secepatnya agar kelas menyelesaikan tugas yang
diberikan kepadanya.
Jadi, berbeda antara (a) dan (b) adalah pada (a) anak tidak tahu akan tugas
atau tidak dapat melakukan tugas, dan pada (b) anak tahu dan dapat, tetapi
kurang bergairah bekerja.
b. POUD dan Dirjen Dikdasmen yang dikutip oleh Rahman menjelaskan bahwa
tujuan pengelolaan kelas adalah
1) Mewujudkan kondisi kelas sebagai lingkungan belajar atau sebagai
kelompok belajar yang memungkinkan berkembangnya kemampuan
masing-masing.
2) Menghilangkan berbagai hambatan yang merintangi interaksi belajar yang
efektif.
3) Menyediakan fasilitas atau peralatan dan mengaturnya hingga kondusif
bagi kegiatan belajar siswa yang sesuai dengan tuntutan pertumbuhan dan
perkembangan social, emosional, dan intelektualnya.
4) Membina perilaku siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi,
budaya, dan keindividuannya.
3
d. Degeng menyatakan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar para
pebelajar dapat belajar secara optimal dan memberdayakan dirinya sesuai
potensi dan karakteristiknya sendiri.
Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, tujuan pengelolaan kelas adalah
1) Setiap pebelajar harus belajar, tidak macet artinya tidak ada anak yang
terhenti karena tidak tahu ada tugas yan harus dilakukan atau tidak dapat
melakukan tugas yang diberikan padanya.
2) Setiap pebelajar terus melakukan belajar tanpa membuang waktu artinya
setiap pebelajar akan bekerja secepatnya supaya lekas menyelesaikan tugas
yang diberikan padanya.
1.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang strategi yang digunakan dalam
pengelolaan kelas.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang pendekatan dalam pengelolaan kelas.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang teknik yang digunakan dalam
pengelolaan kelas.
4. Untuk mengetahui jenis pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan kelas.
5. Untuk mengetahui jenis strategi yang digunakan dalam pengelolaan kelas.
6. Untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam pengelolaan kelas.
4
BAB II PEMBAHASAN
6
pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan. Bertolak dari
definisi tersebut, pada hakekatnya pengelolaan kelas dilakukan untuk mendukung
terjadinya proses pembelajaran yang lebih berkualitas.
Berikut ini beberapa hakekat pengelolaan kelas antara lain :
1. Pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan pembelajar yang ditunjukkan
untuk mendorong munculnya tingkah laku yang diharapkan, menciptakan
hubungan interpersonal yang baik dan iklm sosio-emosional yang positif, serta
menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.
2. Tujuan pengeloalaan kelas adalah menciptakan dan memelihara kondisi kelas
yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif.
Tujuan pembelajaran adalah membantu pebelajar mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Pengelolaan kelas merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran.
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat babi terciptanya proses
pembelajaran yang efektif.
7
3. Menciptakan Disiplin Kerja
Pembinaan disiplin kelas atau pencegahan terjadinya pelanggaran disiplin
kelas atau pencegahan terjadinya pelanggaran disiplin bisa dilakukan dengan
cara membuat tata tertib kelas.
9
b) Pendekatan Pengajaran
Pendekatan pengajaran, pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan
bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaannya akan mencegah munculnya
masalah tingkah laku murid dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa
dicegah.
1
b) Pendekatan Resep
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu
daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak
boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi
yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap
apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti
petunjuk seperti yang tertulis dalam resep
d) Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik
agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana
saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin
kebebasan anak didik.
e) Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila
hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas.
Hubungan tersebut meliputi hubungan antara guru dan murid serta
hubungan antar murid. Didalam hal ini guru merupakan kunci
pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru
mengembangkan iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan hubungan
antar pribadi di kelas. Untuk terrciptanya hubungan guru dengan murid
yang positif, sikap mengerti dan sikap ngayomi atau sikap melindungi.
Dalam hal ini, Carl A. Rogers mengemukakan pentingnya sikap tulus
dari guru (realness, genuiness, congruence); menerima dan menghargai
peserta didik sebagai manusia (acceptance, prizing, caring, trust) dan
1
mengerti dari sudut pandangan peserta didik sendiri (emphatic
understanding).
1
4. Teknik tidak mengacuhkan.
Untuk menerapkan cara ini guru harus lues dan tidak perlu menghukum setiap
pelanggaran yang diketahuinya. Dalam kasus-kasus tertentu, tidak
mengacuhkan kenakalan justru dapat membawa siswa untuk di perhatikan.
5. Teknik menghimbau.
Kadang-kadang guru sering mengatakan, “harap tenang”. Ucapan tersebut
adakalanya membawa hasil; siswa memperhatikannya. Tetapi apabila
himbauan sering digunakan mereka cenderung untuk tidak menggubrisnya.
b) Kegiatan komunikasi
Dalam kegiatan komunikasi ini dapat berupa Sending skills,
keterampilan-keterampilan yang disampaikan kepada siswa, sseperti:
melakukan perjanjian dengan segera, berbicara langsung dengan siswa,
berbicara dengan santun. Dan juga dapat berupa Receiving skills, bentuk
keterampilan yang diterimakan kepada siswa yang terdiri dari: tidak menilai
apa yang didengar tetapi bersifat empatik, agar membuat pendengar jelas
upayakan aktif dan reflektif dalam mendengar, lakukan tatap muka dan
selalu memperhatikan informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan yang
kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah dan gerakan badan.
c) Kegiatan monitoring
1) Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat perilaku siswa yang
mengganggu di kelas.
2) Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan aturan kelas.
3) Ciptakan agar siswa patuh terhadap prosedur dan aturan kelas.
4) Berikan penjelasan terhadap siswa bahwa akibat gangguan tersebut akan
1
2.7 Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pengelolaan Kelas
1. Faktor Pendukung dalam Pengelolaan Kelas
Menurut Nawawi factor yang mendukung pengelolaan kelas antara lain
a. Kurikulum
Sekolah yang kurikulumnya dirancang secara tradisional akan
mengakibatkan aktifitas kelas akan berlangsung secara statis. Sedangkan
sekolah yang diselenggarakan dengan kurikulum moder pada dasarnya akan
mampu menyelenggarakan kelas yang bersifat dinamis Kedua kurikulum
diatas kurang serasi dengan kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki
pandangan hidup pancasila.
c. Guru
Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk
mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, mendidik, mengajar, dan melatih anak didik
adalah tugas guru sebagai suatu profesi.
d. Murid
Setiap murid memiliki perasaan diterima (membership) terhadap
kelasnya agar mampu ikut serta dalam kegiatan kelas. Perasaan diterima itu
akan menentukan sikap tanggung jawab terhadap kelas yang secara
langsung berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan masing-
masing.
e. Dinamika Kelas
Kelas adalah kelompok sosial yang dinamis yang harus dipergunakan
oleh setaip guru kelas untuk kepentingan murid dalam proses
kependidikannya, Dinamika kelas pada dasarnya berarti kondisi kelas yang
diliputi dorongan untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui
kreatifitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok.
1
c. Keluarga
d. Fasilitas
Dalam pengelolaan kelas yang efektif, guru harus mempunyai tugas yang baik,
diantaranya;
1. Memberikan rangsangan kepada siswa dengan menyediakan tugas-tugas
pembelajaran yang kaya (rich learning teks) dan terancang baik, untuk
meningkatkan perkembangan Intelektual, emosional, spiritual dan social
siswa.
2. Berinteraksi dengan siswa untuk mendorong keberanian, mengilhami,
menentang, diskusi, berbagi menjelaskan, menegaskan, merefleksi, menilai
dan merayakan perkembangan, pertumbuhan dan keberhasilan.
3. Menunjukkan keuntungan atau manfaat yang diperoleh dari mempelajari suatu
pokok bahasan
4. Berperan sebagai seorang yang membantu, seseorang yang mengarahkan dan
memberi penegasan, seseorang yang mengarahkan dan memberi penegasan,
1
seseorang yang memberi jiwa dan mengilhami siswa dengan cara
1
membangkitkan rasa ingin tahu. Rasa antusias, dengan demikian guru
berperan sebagai pemberi informasi (informer) dan fasilitator
5. Menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa nyaman tinggal di
kelas, menyenangkan, kondusif, sehingga efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Ini adalah esensi dari PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif dan
menyenangkan)
6. Seorang guru harus memfasilitasi, mendukung, dan mengkomodasikan agar
siswa mampu membangun pengetahuannya sendiri terkait pokok/bahasan mata
pelajaran melalui proses eksplorasi, interaksi dan refleksi.
7. Menggunakan keterampilannya agar dapat bekerja secara efektif, penuh
percaya diri, peka dan penuh kejujuran dalam situasi yang penuh tantangan
baru.
8. Berperan sebagai individu yang mampu memilih dan menggunakan secara
bijaksana berbagai kaidah dan hukum keilmuan yang telah ada. Di sini peran
siswa di kembangkan sebagai pengguna ilmu (complier), penuntut ilmu
(cognizer), dan pencipta ilmu (creator).
Jadi pembelajaran yang menyenangkan tidak membuat anak takut salah atau
takut di cemooh, di sepelekan dan di tertawakan, bisa menciptakan suasana
pembelajaran yang demokratis dan terbuka. Aktif memberi motivasi dan
memfasilitasi, aktif memantau kegiatan belajar siswa dan selalu siap melakukan
pendamnpingan dan bimbingan, aktif memberi umpan balik dan melakukan
refleksi bersama siswa.
1
BAB III PENUTUP
Pengelolaan kelas merupakan gabungan dari dua kata yaitu kata pengelolaan
dan kata kelas. Pengelolaan dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai
Management, Pengertian pengelolaan atau manajement pada umumnya yaitu
kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian.
Pengelolaan kelas (classroom manajement) adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan pembelajar dalam upaya menciptakan kondisi lingkungan
pembelajaran yang positif dan produktif agar proses belajar mengajar agar dapat
berjalan sesuai dengan tujuannya.
Dengan kata lain, pengelolaan kelas adalah upaya memberdayakan potensi
kelas melalui seperangkat keterampilan pembelajar intuk menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif, positif, dan produktif dan mengendalikannya jika
terjadi gangguan dalam pembelajaran untuk mengoptimalisasi proses
pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan.
Pengelolaan kelas merupakan hal yang sangat penting dimana keberhasilan
dalm proses belajar mengajar dipengaruhi oleh keberhasilan dalam pengelolaan
kelas, dimana guru, murid sarana dan prasarana merupakan hal yang menunjang
keberhasilan tersebut.
2
DAFTAR PUSTAKA
Ametembun, N.A. 2004, Sistem Manajemen Kelas-Kelas Modern jilid II
Manajemen Perilaku Murid, Bandung: Suri.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutiah. 2003. Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Euis Karwati, Donni Juni Prahsa, Management Kelas Guru Profesional Yang
Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan dan Berprestasi, Bandung Al Fabet, Juni 2014