Anda di halaman 1dari 9

Nama : Elly Damar Jati

NIM : 20/459529/PN/16723

PENUGASAN ACARA 5
Pengamatan Gejala dan Asosiasi dengan Vektornya

Tugas mandiri dilaksanakan dengan melakukan pengamatan dan mendokumentasikan gejala,


sebaran penyakit, ada tidaknya asosiasi dengan serangga vektor

Tabel 1. Koleksi dan Deskripsi Gejala Virus (5 Jenis)


No Virus Inang Lokasi Foto Gejala Deskripsi
1 Geminivirus Terung Desa Gejala yang didapati pada
(Pepper (Solanum Bangunkerto, tanaman terung yang diamati
yellow leaf melongena Bangunsari, adalah timbul bercak tidak
curl) L.) Turi, Sleman beraturan (mosaic) dan
klorosis yang diawali pada
daun muda kemudian
menjalar ke daun tua. hal ini
sesuai dengan yang diamati
oleh Taufik et al. (2020).
2 Papaya Pepaya Faperta, UGM Pada daun terdapat
ringspot (Carica bercak/mosaic membentuk
virus papaya) spot-spot lingkaran namun
letaknya tidak beraturan dan
terjadi klorosis pada bagian
bercaknya. Menurut
Gonsalves et al. (2010) gejala
yang ditimbulkan pada daun
papaya yang terkena virus
Papaya ringspot virus yaitu
daun akan memiliki bercak
mosaic menonjol dan
mengalami klorosis pada
lamina daun. Serangan parah
pada tanaman muda dapat
menyebabkan kekerdilan dan
tidak dapat menproduksi buah
papaya. Apabila terjadi
serangan virus pada tanaman
dewasa maka, pada buahnya
akan memiliki tonjolan
berbentuk bulat seperti cincin
dan mirip dengan gejala
kekurangan boron atau biasa
disebut dengan ringspots.
3 Grapevine Anggur Panggungharj Terjadi klorosis pada daun,
fanleaf o, Sewon, yaitu daun berwarna
virus Bantul kekuningan bentuk tepi tidak
(GFLV) simetris, dan ada spot yang
berwarna merah tua hingga
ungu dengan bercak mosaic
berwarna kuning tidak
beraturan pada daun.
Menurut Link et al. (2004)
tanaman anggur yang
terinfeksi virus Grapevine
fanleaf virus (GFLV) maka
bagian daunnya akan menjadi
tidka normal, berbentuk
asimetris, klorosis, mosaic
pada sebagian atau seluruh
bagian daun, vein-banding
dengan warna hijau muda
hingga kekuningan.
4 Dasheen Janda Panggungharj Taberska et al. (2022)
mosaic bolong o, Sewon, melakukan penelitian
virus (Monstera Bantul terhadap virus yang ada pada
(DsMV) adansonii) tanaman janda bolong. Gejala
yang ditimbulkan oleh
tanaman janda bolong yang
terinfeksi Dasheen mosaic
virus (DsMV) adalah mosaic
berwarna kekuningan, mottle,
distorsi bentuk daun dan
stunting (kerdil).
5 Geminivirus Cabai Bugel, Bagian daun muda tampak
(Capsicum Kulonprogo mengalami gejala khas yang
annuum) disebabkan virus yaitu vein
clearing dimana pada bagian
daun selain tulang daunnya
berwarna kuning cerah dan
pad atulang daun berwarna
hijau disertai keriting pada
bagian daun pucuk/daun
muda. Hal ini sesuai dengan
pernyataan dari Meilin (2014)
bahwa gejala yang
ditimbulkan akibat serangan
Geminivirus pada tanaman
cabai adalah bagian daun dari
pucuk berwarna kuning cerah,
tulang daun berwarna hijau
(vein clearing), bagian tulang
daun menebal dan daun
menggulung ke atas. Pada
infeksi lebih lanjut akan
menyebabkan tanaman kerdil
dan tidak dapat melakukan
produksi buah.

Tabel 2. Koleksi Foto Serangga yang Diduga sebagai Vektor (3 Jenis)


No Serangga Foto Serangga Inang Lokasi Deskripsi
1 Kutu aphid Cabai Pogung Kutu aphid (Aphis
(Aphis (Capsicum Dalangan, gossypii) merupakan
gossypii) annum) Mlati, Sleman. kutu berwarna hijau
kekuningan yang
dapat menjadi hama
pada beberapa
tanaman, salah
satunya adalah
tanaman cabai. Selain
menjadi hama, kutu
aphid juga dapat
berperan sebagai
serangga vektor dari
beberapa virus,
contohnya adalah
Geminivirus yang
dapat menyebabkan
gejala mosaic pada
tanaman inangnya.
Kutu aphid memiliki
ukuran tubuh 1,1-1,8
mm (Ditjenbun,
2016).
2 Kutu kebul Cabai Faperta, UGM Kutu kebul Bemisia
(Bemisia (Capsicum tabaci merupakan
tabaci) annum) spesies bersifat
polifag (memiliki
tanaman inang yang
beragam), sehingga
sulit dikendalikan.
Kutu kebul dapat
menjadi hama bagi
tanaman krisan,
gerbera, anggrek, lili,
anthurium,
mentimun, semangka,
brokoli, lobak,
kentang, tomat,
paprika, kedelai, dll.

Selain sebagai hama.


kutu kebul juga dapat
berperan sebagai
vektor virus (60 jenis
virus) diantaranya:
Chrysanthemum
Stunt Virus (CSVd),
Geminivirus,
Closterovirus,
Nepovirus,
Carlavirus,
Potyvirus.

Imago atau serangga


dewasa berukuran 1–
1,5 mm, berwarna
putih, dan sayap
berwarna terang yang
dilapisi lapisan lilin
pati. Serangga
dewasa biasanya
berkumpul di bagian
bawah daun, dan
ketika tanaman
disentuh, mereka
biasanya terbang
seperti kabut (Balithi,
2016).
3 Kutu putih Pepaya Faperta, UGM Serangga dewasa
(Phenacoccus (Carica ditutupi dengan
manihoti) papaya) lapisan lilin putih,
yang panjang
tubuhnya 2-3,5 mm
dan lebar 1-2 mm.
Batas antara kepala,
dada dan perut tidak
jelas, warna tubuh
kekuning-kuningan.
Antena berbentuk
kawat panjang,
berwarna gelap dan
terdiri dari 8 segmen.
Kutu putih hidup
dengan membentuk
koloni. Tanaman
inang dari kutu putih
adalah tanaman kopi,
kakao, jambu biji,
alpukat, lamtoro dan
tanaman gamal
(Ditjenbun, 2016).

Tabel 3. Foto Gulma yang diduga Terserang Virus (5 Jenis)


No Virus Gulma Lokasi Foto Gejala Deskripsi
1 Thladiantha Thladiantha Tirtonirmolo, Pada gulma yang
dubia dubia Kasihan, ditemui terdapat gejala
mosaic Bantul khas yang disebabkan
virus oleh virus berupa vein
(ThDMV) banding, yaitu bagian
tulang daun hijau dan
tebal sedangkan bagian
daging daunnya
mengalami
klorosis/menguning.
Menurut Zhao et al.
(2019) gejala yang
ditimbulkan dari gulma
T. dubia yang terinfeksi
virus ThDMV adalah
terjadinya mosaic,
shrinking dan
mengeriting
2 Tomato Phyllanthus Taskombang, Gejala yang teramati
spotted wilt niruri Palbapang, pada gulma Phyllanthus
virus Bantul niruri yaitu terjadi
(TSWV) klorosis pada daun-daun
yang berada di ujung
atas (daun muda) dari
gulma. Sedangkan daun
bagian bawah berwarna
hijau.
Menurut Sabri &
Ramadhani (2018)
gulma Phyllanthus
niruri dimungkinkan
menjadi inang alternatif
dari thrips yang juga
berperan sebagai vektor
dari TSWV.
3 Cucumber Commelina Bugel, Gejala yang dijumpai
mosaic benghalensis Kulonprogo pada pengamatan pada
virus tanaman gulma berupa
(CMV) bercak-bercak
kekuningan dan
bentuknya tidak
beraturan (mosaik).
Menurut Veniari et al.
(2015), gejala yang
timbul pada gulma
Commelina
benghalensis yang
terinfeksi oleh CMV
berupa bercak mosaic
tidak beraturan.
4 Geminivirus Urena Panggungharjo, Terdapat gejala mosaic
lobata Sewon, Bantul atau bercak tidak
beraturan yang berwarna
kekuningan pada daun
gulma. Menurut
Meliansyah (2010),
Gejala lain yang dapat
timbul adalah bercak
klorosis, vein clearing,
malformasi, dan
keriting. Gejala yang
ditimbulkan dapat
berbeda-beda pada
tanaman yang berbeda
merupakan ciri khas dari
Geminivirus.
5 Geminivirus Ageratum Panggungharjo, Gejala yang ditemukan
conyzoides Sewon, Bantul pada gulma berupa
keriting pada daun di
ujungnya, daun muda
menggulung dan
beberapa daun
membentuk seperti
mangkuk dengan tekstur
seperti kerupuk serta
pada beberapa daun
dijumpai klorosis pada
tulang daunnya
(netting).
Menurut Meliansyah et
al. (2011) gejala muncul
pada Ageratum
conyzoides yang
terinfeksi Geminivirus
diantaranya adalah
bagian tulang daun
menguning, terjadi
netting pada bagian daun
gulma, serta daun
mengeriting dan
bertekstur seperti
kerupuk.

Tabel 4. Foto Tali Putri Beserta Inangnya


No Nama Lokasi Foto Tali Putri Deskripsi Tali Putri Mekanisme
Ilmiah beserta Inangnya Parasitisme
1 Cuscuta Fakultas Genus Cuscuta Pada fase inkubasi,
reflexa Kehutanan, merupakan parasit taliputri mulai
UGM obligat (holoparasit). bersentuhan dengan
Artinya di dalam bagian vegetatif
siklus hidup parasit ini tanaman inang yang ada
membutuhkan di tanah. Kemudian
tanaman lain sebagai akan menjalar dan
inang. Beberapa memarasit bagian lain
parasit taliputri dari tanaman berupa
(cuscuta) bagian kanopi, bagian
memiliki kisaran ranting, dan daun
spesies inang yang (Sunaryo, 2003).
luas dari jenis dikotil. .
Di beberapa negara
Taliputri adalah parasit
yang dapat
menyebabkan masalah
serius, terutama pada
aneka sayuran. seperti
tomat, kentang, wortel,
jeruk dan tanaman
hias. Sedangkan untuk
tanaman jenis
monokotil yang dapat
diparasit oleh Taliputri
adalah bawang dan
asparagus (Sunaryo,
2003).

Daftar Pustaka
Balithi Litbang Pertanian. 2016. Kutu Kebul (Bemisia tabaci Genn.).
http://balithi.litbang.pertanian.go.id/berita-354-kutu-kebul-bemisia-tabaci-genn.html.
Diakses tanggal 29 November 2022.
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI. 2016. Hama Kutu Daun (Aphis
gossypii). https://sinta.ditjenbun.pertanian.go.id/kutu-putih/. Diakses tanggal 29 November
2022.
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI. 2016. Kutu Putih.
https://sinta.ditjenbun.pertanian.go.id/hama-kutu-daunaphis-gossypii/. Diakses tanggal 29
November 2022.
Gonsalves, D., S. Tripathi, J.B. Carr & J.Y. Suzuki. 2010. Papaya ringspot virus. The Plant Health
Instructor 10: 1094-1104.
Link, P.A., C. Laporte, L. Valat, C. Ritzenthaler, G. Demangeat, E. Vigne, V. Laval, P. Pfeiffer,
C.S. Garaud & M. Fuchs. 2004. Grapevine fanleaf virus: still a major threat to the grapevine
industry. Journal of Plant Pathology 86(3): 183-195.
Meilin, A. 2014. Hama dan Penyakit Pada Tanaman Cabai Serta Pengendaliannya. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi, Jambi.
Meliansyah, R. 2010. Peranan gulma sebagai inang alternatif Geminivirus di pertanaman cabai di
Jawa. Institut Pertanian Bogor. Tesis.
Meliansyah, R., S.H. Hidayat & K.H. Mutaqin. 2011. Geminiviruses associated with the weed
species Ageratum conyzoides Centipeda minima, Porophyllum ruderale and Spilanthes
iabadicensis from Java, Indonesia. Microbiology 5(3): 120-124.
Sabri, Y. & R. Ramadhani. 2018. Jenis-jenis gulma di sekitar pertanaman cabai sebagai tumbuhan
inang Trips (Trysanoptera: Thripidae) di Nagaru Pakan Sinayan Kec. Banuhampu
Kabupaten Agam. Jurnal Pertanian UMSB 2(1): 52-59.
Sunaryo. 2003. Sebuah tinjauan tentang parasite taliputri (Cuscuta spp.) dan pengendaliannya.
Berita Biologi 6(6): 793-800.
Taberska, A., J. Minicka, D. Budzyriska, B.H. Jaroszewska. 2022. Detection and genetic
variability of newly identified Dasheen mosaic virus in Poland. Journal of Plant Protection
Research: 1-10.
Taufik, A.N., L. Berlian, M.U. Shavira & A.R. Ramadhan. 2020. Analisis keberadaan virus
Gemini pada tanaman terung di daerah Penancangan Kota Serang. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan FKIP 3(1): 494-501.
Veniari, N.K., K.A. Yuliadhi, I.D.N. Nyana, G. Suastika. 2015. Deteksi CucumberMmosaic Virus
(CMV) dan Chili Veinal Mottle Virus (ChiVMV) pada gulma Commelina spp. di pertanaman
cabai (Capsicum spp.) melalui teknik uji serologi dan molekuler. E-Journal Agroteknologi
Tropika 4(1): 45-52.
Zhao, N., B. Zheng, B. Lin, M. Zhao & L. Jiang. 2019. Thladiantha dubia mosaic virus: a novel
Potyvirus infecting Manchurian tubergourd (Thladiantha dubia) in Northeast China. Plant
Disease 103(11): 2933-2939.

Anda mungkin juga menyukai